• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DALAM INTERAKSI TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG BANDAR SETIA T.A. 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DALAM INTERAKSI TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG BANDAR SETIA T.A. 2013-2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR GAMBAR

(2)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

II.1. Kerangka Teoritis ... 8

II.1.6. Interaksi Teman Sebaya ... 20

II.1.7. Layanan Bimbingan Kelompok... 21

1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 21

2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 22

3. Jenis Layanan Bimbingan Kelompok ... 23

4. Fungsi Bimbingan Kelompok ... 24

5. Azas Bimbingan Kelompok ... 24

6. Tehnik-Tehnik Bimbingan Kelompok ... 25

7. Jenis-jenis Diskusi Bimbingan Kelompok ... 27

8. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok... 31

II.2. Kerangka Berpikir ... 32

II.3. Hipotesis Tindakan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

III.1. Jenis Penelitian ... 34

III.2. Subjek Penelitian ... 34

III.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 36

III.4. Desain Penelitian ... 38

III.5. Teknik Pengumpulan Data ... 46

III.6. Teknik Analisis Data... 48

(3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52

IV.2 Hasil Penelitian ... 53

IV.2.1 Permasalahan ... 53

IV.2.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 55

IV.2.3 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 64

IV.3 Pembahasan Penelitian... 73

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 75

V.1. Kesimpulan ... 75

V.2. Saran ... 75

Daftar Pustaka ... 77

(4)

MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DALAM INTERAKSI TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG BANDAR SETIA

T.A 2013-2014

SKRIPSI

Oleh:

RIAN AYU VEBRIA NASUTION

1103351035

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Hanya

kepada-Nya kami beribadah dan hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan. Dia pemilik dan pengendali alam semesta, apa pun yang terjadi tidak lepas dari kehendak dan kekuasaan-Nya. Maka tidak ada satu pun sesuatu yang sia-sia dalam penciptaan-Nya. Kami bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Dalam setiap perjalanan kehidupan selalu ada hambatan dan rintangan yang terjadi tidak sekali dua kali, namun seringkali terjadi kesulitan yang tidak terduga. Maka dengan segala rasa syukur yang berlimpah, selayaknya ungkapan ‘Alhamdulillah’ diucapkan atas selesainya skripsi yang berjudul “Meningkatkan

Sikap Sosial dalam Interaksi Teman Sebaya melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A 2013-2014.” Tak lupa pula shalawat dan salam dihadiahkan kepada nabi besar Muhammad SAW sebagai tokoh tauladan bagi kaum muslim untuk menuju kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan di jalan Allah.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhui sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari banyak pihak yang terkait dalam membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Unimed

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S., selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

(10)

vi dosen, yang tidak hanya memberikan bimbingan dan saran untuk penulisan skripsi, namun juga memberikan waktu, kasih sayang dan perhatian yang ikhlas sebagai seorang konselor profesional.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., selaku Dosen Penyelaras yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini

7. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd., selaku dosen penyelaras yang banyak memberi-kan masumemberi-kan-masumemberi-kan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

8. Ibu Dra. Zulhaini. S., selaku dosen penyelaras yang juga banyak memberi-kan masumemberi-kan demi perbaimemberi-kan skripsi ini

9. Bapak dan Ibu Dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed

10. Bapak Paisal Lubis S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Bandung Bandar Setia, atas izin dan bantuannya. Bapak Drs. Parulian Dongoran., selaku guru dan koordinator BK SMP Swasta Bandung Bandar Setia serta seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung

11. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ibunda tercinta, Syarifah Hanum atas segala kasih sayang, doa, dan pengorbanannya selama ini sehingga peneliti bisa menjadi seperti sekarang ini berkat perempuan luar biasa yang selalu menjadi panutan peneliti. Kepada Ayahanda Alm. Ahmad Anhar Nasution semoga ditempatkan di sisi terbaik oleh Allah SWT. Untuk kakak tercinta Anita Harsyanti Nasution, saudari kandung satu-satunya, sampai kapanpun selalu hanya kakak saudari yang paling saya kasihi.

(11)

vii 13. Untuk teman-teman dari kelas BK Ekstensi 2010, teman seperjuangan yang selalu ada mengisi perjalanan panjang dalam memperoleh gelar sarjana ini, suka duka kita tidak akan pernah lepas dari ingatan peneliti, semoga kita bisa bertemu kembali dalam keadaan yang lebih baik daripada sekarang.

14. Untuk orang-orang tersayang yang selalu menemani di samping kesibukan perkuliahan yang padat, yang selalu memberikan kesejukan di tengah jenuhnya menghadapi berbagai macam persoalan, yang senantiasa membawa keceriaan, Rendra Kesuma Wardana, Muhammad Habieb, Putri Nopita Sari, dan Rahmad Habibi.

15. Untuk guru BK di MAN 1 Medan yang menjadi tokoh inspiratif bagi peneliti sebagai calon konselor profesional yakni Bapak Asrul Yafizham Nauli Harahap, BBA. Kons., terima kasih atas segala keikhlasannya membantu saya dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, terima kasih untuk menjadi inspirasi saya agar menjadi seorang konselor yang menjalani profesi dengan hati yang ikhlas dan tulus.

16. Untuk teman-teman yang berada sesama di bawah bimbingan Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons., yakni M. Harwansyah Putra Sinaga, Ika Sandra Dewi Nasution, Nita Sari, Kartika Aswan Pasaribu, Natalia, Ulfa, Meri, Kasful, Andri, dan Yamin. Teman-teman seperjuangan yang saling memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2014 Peneliti

(12)

iv

ABSTRAK

Rian Ayu Vebria Nasution. 1103351035. Meningkatkan Sikap Sosial dalam Interaksi Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A. 2013-2014

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan sikap sosial positif dalam interaksi teman sebaya siswa kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A 2013-2014. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi dan angket. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) yang terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing-masing memiliki 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus peneliti melakukan penilaian segera (Laiseg) dan penyebaran angket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap sosial dalam interaksi teman sebaya melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A 2013-2014

Berdasarkan hasil analisis angket sebelum diberikan tindakan, diperoleh 12 orang siswa dengan 8 orang yang memiliki sikap sosial terendah dan 4 orang yang memiliki sikap sosial tertinggi, sehingga persentase awal dalam 1 kelompok adalah 33%. Dari hasil analisis data pada siklus I setelah diberikan tindakan diperoleh 2 orang siswa yang mengalami peningkatan dalam sikap sosial sehingga persentase keberhasilan menjadi 50%, hal ini dilihat dari hasil analisis angket, laiseg, laijapen, dan laijapang. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada sikap sosial siswa yaitu 92% karena diperoleh 5 orang siswa yang mengalami peningkatan. Walaupun masih ada 1 orang siswa (8%) yang dikategorikan ‘cukup’, namun tingkat keberhasilan layanan sudah memenuhi target yakni 75%.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional merupakan bagian dari sistem pembangunan Nasional Indonesia, karena itu pendidikan mempunyai peran dan tujuan untuk mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan dan menguasi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan menumbuhkan semangat bangsa dan ikut bertanggungjawab dalam proses pembangunan bangsa menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

(14)

memberi pengaruh yang cukup besar bagi pembentukan perkembangan manusia dalam setiap tahap tugas perkembangannya.

Pendidikan di sekolah dapat membentuk sikap sosial yang dimiliki peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik akan memiliki hubungan yang lebih kompleks dengan orang lain seperti teman-teman dan gurunya. Hal inilah yang dapat membentuk sikap sosial seorang peserta didik menjadi cenderung negatif atau positif.

Gerungan (2004:161) mengemukakan, “Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap padangannya ataupun sikap perasaannya tertentu melainkan sikap-sikap tersebut dibentuk sepanjang perkembangannya. Peranan sikap di dalam kehidupan manusia adalah peranan besar, sebab apabila sudah dibentuk pada diri manusia maka sikap-sikap itu akan turut menentukan cara-cara tingkah lakunya tehadap obyek-obyek nya. Adanya sikap-sikap menyebabkan bahwa manusia akan bertindak secara khas terhadap obyek-obyeknya.”

Dalam kehidupan bermasyarakat manusia dituntut untuk melakukan hubungan sosial antara sesamanya untuk hidup berkelompok. Interaksi merupakan hubungan yang terjadi antara dua individu atau lebih dimana mereka melakukan sesuatu dan menghasilkan apa yang mereka ingin capai dengan cara individu yang satu mempengaruhi individu lainnya.

(15)

Melakukan hubungan sosial juga tidaklah mudah. Banyak nilai-nilai dan norma-norma sosial yang harus dipatuhi untuk mendapatkan penerimaan dari kelompoknya. Hal menjadi anggota yang baik atau anggota yang buruk daripada sebuah kelompok tergantung pula kepada terdapatnya sikap-sikap positif atau negatif orang tersebut terhadap kelompok yang bersangkutan. Sikap itu akan dinyatakannya dalam situasi-situasi di mana ia bicara mengenai kelompok tersebut. Jadi sikap itu mempunyai peranan yang penting dalam interaksi manusia. Apa yang disebut “sosialisasi” daripada manusia itu, sebagian besar terdiri atas

pembentukan sikap-sikap sosial pada dirinya.

Secara historis, ‘Sikap’ atau sikap digunakan pertama kali oleh Herbert

Spencer di tahun 1862 yang pada saat itu diartikan olehnya sebagai status mental seseorang.

Ahmadi (2007:149) mengatakan bahwa sikap sosial kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Misalnya adalah sikap masyarakat terhadap bendera kebangsaan. Mereka menghormatinya dengan secara khidmat dan berulang-ulang pada hari-hari nasional di negara tersebut.

Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya atau dengan sembarang saja. Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkaitan dengan objek tertentu. Interaksi sosial di dalam kelompok dapat mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru.

(16)

dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya, apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.

Menurut Surya ((http://sintawonnie.wordpress.com,diakses pada 10 Maret 2013), diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Diskusi kelompok merupakan suatu teknik dalam bimbingan kelompok yang murid-muridnya mendapat kesempatan memecahkan masalah bersama-sama. Setiap murid mendapat kesempatan untuk menyumbang pikiran dalam memecahkan suatu masalah.

Untuk membentuk suatu sikap sosial positif antar teman sebaya bagi peserta didik adalah dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Membentuk dinamika kelompok yang baik merupakan tugas seorang pemimpin kelompok. Hal ini berkaitan dengan pembentukan suasana kelompok yang hangat, ramah, menyenangkan, saling menghormati dan memberikan pengaruh positif dalam sikap sosial anggota kelompok.

(17)

yang baik, tidak terjadi komunikasi yang baik, siswa tidak memahami bagaimana caranya bergaul dan bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya, kurang memahami nilai-nilai dan norma-norma dalam kelompok teman sebayanya, banyak siswa yang masih senang mengejek temannya dengan menyebutkan nama orang tuanya, menjahili teman-temannya, tidak bisa bergaul dengan teman selain teman-teman dekat saja, tidak ramah, dan tidak mau membantu teman yang kesulitan apabila tidak akrab.

Untuk itu sekolah perlu memberikan satu upaya agar sikap sosial positif siswa menjadi lebih baik lagi. Pemberian layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu upaya guna meningkatkan sikap sosial positif siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar siswa di sekolah.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DALAM INTERAKSI TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA BANDUNG BANDAR SETIA TAHUN 2014”.

I.2 Identifikasi Masalah

(18)

komunikasi yang baik, siswa tidak memahami bagaimana caranya bergaul dan bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya, kurang memahami nilai-nilai dan norma-norma dalam kelompok teman sebayanya, serta belum maksimal dilaksanakannya layanan Bimbingan Kelompok untuk meningkatkan sikap sosial positif.

I.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan sikap sosial dalam interaksi teman sebaya pada siswa kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A 2013-2014.

I.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah Pemberian

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dapat Meningkatkan Sikap Sosial dalam Interaksi Teman Sebaya pada Siswa Kelas VIII SMP Swasta Bandung Bandar Setia T.A 2013-2014?

I.5 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: “untuk meningkatkan sikap sosial dalam interaksi teman

(19)

I.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian

ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa: Sebagai bahan masukan bahwa penting memiliki sikap sosial

positif dalam interaksi teman sebaya agar terjalin hubungan yang harmonis

dan menyenangkan antar siswa di sekolah.

2. Bagi guru BK: Sebagai bahan informasi untuk menjalankan tugas dalam

memberikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi bagi siswa yang

berhubungan dengan sikap sosial positif antar teman sebaya dan sebagai

umpan balik untuk mengidentifikasi masalah siswa yang terkait dengan

masalah-masalah sikap sosial dalam interaksi teman sebaya.

3. Bagi Peneliti: Dapat memberikan pengetahuan secara luas mengenai

sikap-sikap sosial dan cara meningkatkannya melalui layanan bimbingan kelompok

teknik diskusi.

4. Bagi sekolah: Sebagai bahan masukan atau perbandingan dalam usaha

meningkatkan sikap sosial positif siswa melalui peran guru BK di sekolah.

5. Bagi calon pembimbing: Hasil penelitian ini dapat dipakai untuk

mengembangkan dan menambah pengetahuan dalam Ilmu Psikologi

Pendidikan Bimbingan dan Konseling khususnya dapat dijadikan pedoman

dalam pelaksanaan bimbingan serta pemberian layanan lebih optimal pada

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap sosial positif siswa dalam interaksi antar teman sebaya

b. Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan sikap sosial positif antar teman sebaya pada siswa

c. Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat membuat siswa lebih aktfi dalam berinteraksi dengan kelompoknya dan siswa mampu memahami pentingya memiliki sikap sosial yang baik dalam hubungan antara teman sebayanya.

V.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas makan saran dari peneliti yakni:

(21)

b. Kepada pihak sekolah diharapkan lebih mendukung program-program layanan bimbingan konseling di sekolah yang berkaitan dengan pengembangan diri siswa terutama yang erat kaitannya dengan hubungan sosial siswa di sekolah. c. Kepada siswa diharapkan lebih aktif berinteraksi dengan teman sebaya dengan

membentuk sikap sosial yang lebih baik lagi seperti ramah, sopan, dan menghargai teman sehingga terbentuk kemampuan interpersonal yang baik pada lingkungan sekitarnya.

Gambar

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling ......... 38

Referensi

Dokumen terkait

Länsisalmen (2013: 19-20.) mukaan uuden kehittäminen pitää olla selkeästi kytkettynä yrityksen strategiaan. Siihen tulee määritellä selkeästi, kenelle tarjotaan, mitä ja

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sikap konsumen terhadap minyak goreng kemasan berada pada kategori sangat penting terhadap minyak goreng kemasan yang beredar

Kelom pok etnis tidak dapat dipisahkan dari identitas fisik dan bukan fisik atau karakteristik biologisnya sendiri yang berbeda dengan kelom pok etnis lain yang m am pu baik dalam

Berikut adalah diagram alir pengerjaan Studi yang ditunjukkan pada Gambar 3. Kemudian dibuat layout awal dari masing-masing variasi tersebut, sehingga di dapatkan

Adalah variabel yang didefinisikan di dalam suatu fungsi dan berlaku sebagai variabel lokal bagi fungsi tersebut, artinya variabel tersebut hanya dikenal di dalam fungsi tempat

Yuyun

Untuk memudahkan transfer keterampilan dan perilaku baru dari tempat pelatihan ke tempat kerja kita harus memaksimalkan kemiripan antara situasi pelatihan dan situasi

Sedangkan komoditas unggulan sektor pertanian yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan daya saing ekonomi di Kabupaten Bondowoso adalah komoditas yang berpotensi