• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK HIKAYAT KUCING DAN TIKUS OLEH SISWA KELAS XI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK HIKAYAT KUCING DAN TIKUS OLEH SISWA KELAS XI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR AND SHARE TERHADAP KEMAMPUAN

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK HIKAYAT

“KUCING DAN TIKUS” OLEH SISWA KELAS XI

SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ELPRIDA BR GINTING

NIM 2103111018

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerahNya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and

Share terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat “Kucing dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku dosen pengarah,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi, 7. Drs. M. Joharis, M.M, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik, 8. M. Oky Fardian Gafari, M.Hum., selaku dosen Pengarah

(7)

iii

10.kepala sekolah dan seluruh guru, staf pegawai dan SMA Swasta Raksana Medan yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di SMA Swasta Raksana Medan,

11.orang tua penulis, Ayahanda T. Ginting dan Ibunda D. Manalu serta adik dan kakak penulis, Erwin Tala Ginting, Abed Nego Ginting, Hanna Klaudia Ginting, Lidia Kurniati Ginting, Hagai Azharya Ginting, Leni Ginting serta seluruh keluarga Ginting dan Manalu atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis, 12.teman seperjuangan saya Lastri Simanjuntak, Nopriani Nababan, Pienti

Manalu, Rachel Kembaren dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas segala bantuannya,

13.teman kost Bethesda Butar-butar, Ruben Sitorus, Dian Marpaung, Abed Tamba, Josua Girsang, terimakasih buat dukungannya,

14.seluruh stambuk 2010 khususnya anak Reguler B, terima kasih atas semua doa dan dukungan kalian, kalian membuat dunia baru dalam hidup saya, 15.jemaat Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia, terimakasih atas doa dan

perhatiannya,

16.saudara/saudari yang ada di KONTAN, LABSAS, serta rekan-rekan di LBB QL terima kasih telah memberi motivasi dan dukungan kepada saya.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(8)

i ABSTRAK

Elprida Br Ginting, NIM 2103111018, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Hikayat “Kucing dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas pengaruh model pembelajaran Think Pair and Share dan model konvensional dalam meningkatkan kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat “kucing dan tikus.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Raksana Medan dengan jumlah 216 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa yang diambil secara homogen dengan random control-group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya True eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model pembelajaran Think Pair and Share = 83,03, standar deviasi=8,93 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 50%, kategori baik sebanyak 50% dan kategori cukup sebanyak 0%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model konvensional = 66,88 standar deviasi = 9,88 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 0%, kategori baik sebanyak 50% kategori cukup sebanyak 50% kategori kurang 0% dan kategori sangat kurang sebanyak 0%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah to sebesar 7,17. Selanjutnya to diketahui, kemudian

dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=36-1=35 dari df =35 diperoleh taraf signifikasi 5%=1,99, karena to yang diperoleh lebih

besar dari tabel yaitu 7,17> 1,99 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima.

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis... 9

1. Hakikat Kemampuan Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik dalam Hikayat ... 9

a. Pengertian Kemampuan ………. ... 9

b. Pengertian Menemukan ………. ... 10

c. Pengertian Hikayat ………. ... 10

d. Unsur-unsur Instrinsik Hikayat……….. ... 12

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS …… ... 17

a. Pengertian Model Pembelajaran ……..….…… ... 17

b. Model Pembelajaran Kooperatif …… ... 19

c. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS ... 21

(10)

v

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

Think Pair and Share ……….…. ... 24

f. Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat dengan Model Think Pair and Share... 25

3. Hakikat Model Pembelajaran Konvensional ……… ... 26

a. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional .. ... 26

b. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional …………. ... 27

c. Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat dengan Model Konvensional ….. ... 28

B. Kerangka Konseptual ……… ... 29

C. Hipotesis penelitian ……….. ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……….……… ... 32

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi ………..……… ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Penyajian Data Kemampuan Siswa Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat………. 46

B. Data Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat .......………..……….… 46

(11)

vi

1. Deskripsi Data Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur

Intinsik dalam Hikayat Kelas Eksperimen………... 49

2. Deskripsi Data Pembelajaran Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat Kelas Kontrol………... 52

D. Uji Persyaratan Analisis Data……… 55

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen………. 55

2. Uji Normalitas Kelas Kontrol……… 57

3. Uji Homogenitas……….. 58

E. Pengujian Hipotesis ……….……… 59

F. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……….………. ... 66

B. Saran………. 67

(12)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 20

Tabel 2.2 Sintaks Penyelenggaraan Model Diskusi Think-

Pair-Share ... 24

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 33

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 36

Tabel 3.3 Langkah-Langkah Pembelajaran di Kelas Eksperimen

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think

Pair And Share ... 37

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pembelajaran di Kelas Kontrol dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ... 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal ... 40

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Kemampuan Menemukan Unsur

Intrinsik dalam Hikayat ... 40

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menemukan

Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat Kelas Eksperimen

(XI IPA2) ... 46

Tabel 4.2 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik dalam Hikayat Kelas Kontrol

(XI IPA1) ... 48

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Silabus ... 70

Lampiran 2 RPP Eksperimen ... 73

Lampiran 3 RPP Konvensional ... 84

Lampiran 4 Soal Instrumen ... 94

Lampiran 5 Uji Normalitas Data Siswa Kelas Eksperimen……… 95

Lampiran 6 Uji Normalitas Data Siswa Kelas Kontrol ……… 96

Lampiran 7 Lembar Hasil Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat Kucing dan Tikus Siswa Kelas Eksperimen .. 97

Lampiran 8 Lembar Hasil Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat Kucing dan Tikus Siswa Kelas Kontrol ... 99

Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 101

Lampiran 10 Tabel Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors ... 102

Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil untuk Uji F ... 103

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia kaya dengan peninggalan tertulis dalam bentuk naskah. Hal ini

amat berhubungan dengan tradisi tulis yang berkembang di banyak daerah karena

masyarakat pendukungnya memiliki aksara tersendiri. Kenyataan ini membuka

peluang yang luas pada kita untuk memperkenalkan kearifan nenek moyang

tersebut kepada para siswa agar mereka dapat memahami sekaligus mendapatkan

manfaat dari naskah-naskah lama tersebut. Naskah- naskah tersebut biasanya

berbentuk prosa lama, salah satunya hikayat.

Hikayat cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, anonim, dan bentuk

serta isinya statis. Selain itu, menurut muharrom (2014) hikayat juga bersifat didaktis (mendidik). Hal ini menunjukkan bahwa hikayat sangat baik untuk dibaca para siswa. Siswa tidak hanya membaca sebuah cerita namun juga dididik secara

tidak langsung. Melalui hikayat siswa dapat mengenal kearifan nenek moyang,

sejarah bahkan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut didukung dari

beragamnya tema hikayat. Hikayat dapat bertemakan kepahlawanan, percintaan,

agama, dan lain-lain. misalnya hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama yang

bertemakan kepahlawanan, hikayat panji bertemakan percintaan ataupun hikayat

Amir Hamzah yang bertemakan keagamaan.

Namun demikian, sejauh manakah kita memberi pengetahuan dan

(15)

2

ada beberapa kendala dalam memperkenalkan hikayat kepada peserta

didik di tingkat SMA.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 disebutkan

bahwa keterampilan mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat merupakan

kompetensi yang harus dikuasai siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat

mengenal, memahami, dan menemukan unsur-unsur intrinsik yang terkandung

dalam hikayat. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi

unsur intrinsik hikayat diperlukan sebuah model yang sesuai. Bahkan pada

kurikulum SMA 2013 Bahasa Indonesia, Kompetensi Dasar 3.7 dan 3.8 siswa

diharapkan memiliki kemampuan bersastra dalam menemukan unsur-unsur

instrinsik hikayat. Hal ini menegaskan pembelajaran menemukan unsur-unsur

hikayat menjadi kewajiban bagi siswa. Namun, penggunaan bahasa melayu pada

hikayat membuat siswa kurang tertarik untuk menemukan unsur-unsur instrinsik

(16)

3

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia SMA Swasta Raksana Medan, Ibu Sipayung mengatakan bahwa respon yang tidak baik tersebut juga semakin terasa ketika tidak banyak siswa yang mau mengungkapkan hasil pemikirannya. Siswa merasa kesulitan untuk menyampaikan hasil pemikirannya mengenai permasalahan dalam materi pembelajaran dan tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Beberapa hal tersebut membuat siswa kurang mampu menemukan unsur-unsur instrinsik hikayat.

Banyak hal dapat diterapkan untuk mengatasi keluhan siswa dalam belajar,

diantaranya dengan meninggalkan model konvensional yang tidak lagi menunjang

pembelajaran di kelas dan beralih pada model pembelajaran kooperatif dan tepat

digunakan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang ingin melahirkan

generasi berkualitas. Kenyataan ini didukung dari hasil penelitan Atthyyatun dan

Desy dalam artikelnya “Problematika Membaca Hikayat di SMA.” Dalam

penelitian tersebut terlihat bahwa penggunaan model konvensional tidak layak

lagi digunakan di kelas karena menjadikan peserta didik menjadi kurang tertarik

dan terbebani dalam kegiatan proes belajar-mengajar. Dari itu, dalam memilih

model yang tepat sangat diperlukan kejelian dari kita sebagai tenaga pendidik

dalam menyesuaikan kebutuhan dan model yang tepat.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur

intrinsik hikayat diperlukan sebuah model yang sesuai. Salah satu model yang

dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share.

Model pembelajaranThink-Pair-Share(TPS)merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif sederhana. Lie (dalam Harahap 2013) memaparkan

(17)

4

sama dengan orang lain. Keunggulan model ini adalah optimalisasi partisipasi

siswa . Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share antara lain;

berfikir (thinking ), berpasangan ( pairing ), dan berbagi ( share ).

Think-Pair-Share (TPS) memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit

untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling

membantu satu sama lain. Sebagai contoh, guru baru saja menyajikan suatu topik

atau siswa baru saja selesai membaca suatu tugas, selanjutnya guru meminta siswa

untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam topik / bacaan tersebut (dalam

(18)

5

Thingking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada mereka memberikan jawabannya. Selanjutnya, Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Hasil diskusi intersubjektif di setiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan seluruh pasangan di dalam kelas, tahap ini dikenal Sharing.

Dengan kata lain, model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share

diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dan menjawab problematikan

pembelajaran hikayat pada siswa. Sehingga memberikan hasil yang memuaskan

khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur

instrinsik hikayat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and

Share Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat

“Kucing dan Tikus” oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Raksana Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah di atas, maka muncullah berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Permasalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(19)

6

5. siswa kurang mampu menyampaikan ide atau pendapatnya. C. Batasan Masalah

Mengingat kompleksnya masalah yang berhubungan dengan menemukan unsur-unsur instrinsik hikayat, dari sejumlah masalah yang terindentifikasi, penelitian ini hanya berfokus pada masalah:

1. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik Hikayat Kucing dan Tikus.

2. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share dalam mengidentifikasi unsur instrinsik Hikayat Kucing dan Tikus.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat siswa kelas XI SMA dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?

2. Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat siswa kelas XI SMA setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share?

(20)

7 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat siswa kelas XI SMA dengan menggunakan model konvensional

2. Untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat siswa kelas XI SMA setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik hikayat siswa kelas XI SMA.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan referensi kajian penelitian lebih lanjut untuk dipertimbangkan dalam memperbaiki kualitas pendidikan.

2. Manfaat Penelitian Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan penulis. Adapun manfaat model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share, yakni:

a. Bagi Siswa

(21)

8 b. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan khususnya kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat c. Bagi Penulis

(22)

66

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. nilai kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus siswa kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model Think Pair and Share (TPS) termasuk kategori baik, hal itu terlihat pada nilai rata-rata 83,03

2. nilai kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus siswa kelas XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model konvensional termasuk kategori cukup, hal itu terlihat pada nilai rata-rata 66,88

3. hasil kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus dengan model Think Pair and Share (TPS) lebih baik dibandingkan

dengan hasil kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus dengan menggunakan model konvensional siswa kelas XI

SMA Swasta Raksana Tahun Pembelajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (7,17 > 1,99) telah membuktikan bahwa

(23)

68

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan:

1. dalam materi menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus melalui kegiatan membaca hendaknya digunakan model yang efektif , yakni model Think Pair and Share (TPS)

2. model Think Pair and Share (TPS) memerlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus melalui kegiatan membaca dapat lebih baik 3. disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran menemukan unsur-unsur intrinsik dalam hikayat kucing dan tikus

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2008. Mengenal Karya Sastra Lama. Bandung: Kreasindo Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisus.

Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed 3. Jakarta: Balai Pustaka. Fang, Yock Liaw. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Manurung, P. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Halaman Moeka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana.

Wiyatmi. 2005. Pengantar Kajian Sastra. Yogya: Pustaka Book Publisher.

Zainuddin.1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta.

Harahap, Mara Bangun dan Winsyah Putra Ritonga. 2013. Strategi Belajar Mengajar Fisika Unimed.

Depdikbud. 2013. Kurikulum 2013.

(25)

Diananingsih, maria rusmiyati. Strategi peer lesson melalui teknik penyajian lisan (bercerita 2008/2009. Jakarta: Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Nikmah, Athyyatun dan Desy Malyaning Rahayu.2011. Problematika Membaca

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif  ..........

Referensi

Dokumen terkait

Adanya gugus asam yang terikat pada atom C nomor 6 pada alginate, karagenan maupun agrose akan menghalangi terbentuknya ester sehingga perlu dideaktivasi dengan cara

Maka jumlah plastik paling banyak yang bisa digunakan adalah sebanyak .... Sinta membeli kue bolu dan kue donat untuk sajian

Perhatikanlah salah satu akar yang sudah diketahui adalah berupa bilangan irasional(bilangan bentuk akar), maka salah satu akar yang lainpun juga akan berupa bilangan irasional

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Keluarga klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran klien terhadap prosedur invasif saat operasi SC yang akan dilakukan tidak lancar dan takut anaknya klien terjadi

Kendatipun sebagian di antara mereka menyimpulkan bahwa dana zakat tidak berdampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan, namun penyaluran zakat berarti adanya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kepercayaan, manfaat, dan kemudahan penggunaan terhadap keputusan nasabah menggunakan Internet Banking pada