• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN BERADAPTASI MAHASISWA ASING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN BERADAPTASI MAHASISWA ASING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN

KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN

BERADAPTASI MAHASISWA ASING

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

NURAZILAWATI ABDUL YAZIZ NIM. 1114651007

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Hubungan Antara Tingkat

Kecemasan Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas

Negeri Medan T.A 2013/2014”. Skripsi ini merupakan suatu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak sekali hamnatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.SI Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasuton, M.S selaku dekan, dan Bapak Prof. Dr. Yusnadi M.S selaku Pembantu Dekan I.

(6)

banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan atas kesediaannya untuk mengeluarkan waktu luang dalam memberikan saran dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkulihan.

6. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama usaha surat-menyurat.

Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Amin Yaa Rabbal Alamin

Medan, Agustus 2014

(7)

i

ABSTRAK

Nurazilawati Abdul Yaziz, NIM : 1114651007, Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi

Mahasiswa Asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

Kecemasan komunikasi meningkat pada mahasiswa asing di Universitas Negeri Medan. Realita yang membuktikan bahwa kondisi mahasiswa asing kurang mampu dengan lingkungan sosial yang baru, dan mahasiswa asing tidak berupaya memiliki keyakinan diri yang baik dalam suasana yang baru. Dengan kecemasan yang ditampilkan mahasiswa asing tersebut akan berakibat pada kemampuan beradaptasi mahasiswa asing tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Namun penelitian ini juga melihat secara deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah 29 mahasiswa asing campuran dari Universitas lain dan UNIMED. Sedangkan sampel yaitu 13 orang mahasiswa asing di UNIMED.

Variabel penelitian ini yaitu kecemasan komunikasi X kemampuan beradaptasi variabel Y. Bentuk angket yang digunakan adalah multiple choice. Sebelum penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu instrumrn penelitian ini diuji cobakan dengan menggunakan rumus Product Moment untuk menguji valid dan reliabel. Dan hasil uji reabilitas kecemasan komunikasi r =0,920 dan uji reabilitas kemampuan beradaptasi r = 0,975. Dan angket kecemasan komunikasi dari 40 butir angket yang valid 26 butir dan kemampuan beradaptasi variabel Y yaitu 40 butir angket yang valid 24 butir.

(8)

iv 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Batasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah... 7

1.5 Tujuan Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori... 9

2.1.1 Kemampuan Beradaptasi………... 9

2.2 Kecemasan Komunikasi ...……….……. 21

2.2.1 Pengertian Kecemasan... 21

2.2.2 Pengertian Komunikasi... 21

2.2.3 Pengertian Kecemasan Komunikasi... 22

2.2.4 Karakteristik Kecemasan Komunikasi... 23

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kec. Komunikasi 25 2.2.6 Tipe-tipe Kecemasan Komunikasi... 26

2.3 Teori-Teori Penelitian Terdahulu…... 27

2.3.1 Teori Manajemen Kecemasan-Ketidakpastian... 27

2.4 Kerangka Konseptual...……….…….. 29

2.5 Hipotesis...……….……… 30

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu...……….. 31

3.2 Jenis Penelitian..………... 31

(9)

v

3.3.1 Tingkat Kecemasan Komunikasi...…………... 32

3.3.2 Kemampuan Beradaptasi.………. 33

3.4 Populasi dan Sampel...……… 34

3.4.1 Populasi...……… 34

3.4.2 Sampel………... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data..……… 34

3.5.1 Validitas dan Reabilitas.……… 37

3.6 Teknik Analisis Data..………. 39

3.6.1 Analisis Kolerasional....………... 40

3.7 Pengujian Hipotesis... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 GambaranUmum Lokasi Penelitian……….. 42

4.1.1 Keadaan UNIMED...………. 42

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis... 43

4.2.1 Uji Validitas Angket Kecemasan Komunikasi 43 4.2.2 Uji Validitas Angket Kemampuan Beradaptasi 46 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian………. 48

4.2.1 Data Angket Kecemasan Berkomunikasi.….. 48

4.2.2 Data Angket Kemampuan Beradaptasi..……. 49

4.3 Uji Tata Jenjang... 51

4.4 Uji Persyaratan Analisis... 51

4.4.1 Uji Normalitas... 51

4.4.2 Uji Homogenitas... 53

4.4.3 Hasil Perhitungan Secara Deskriptif………... 53

4.4.4 Hasil Analisis Variabel……… 54

4.5 Uji Hipotesis... 55

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian... 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 58

B. Saran……….. 58

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Skali Likert……...… 36

Tabel 3.2 : Pemberian Skor Angket...………... 37

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Angket Tingkat Kecemasan Berkomunikasi... 37

Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Angket Kemampuan Beradaptasi.………... 38

Tabel 3.4 : Tabel Tingkat Hubungan Nilai r...…... 42

Tabel 4.1 : Ringkasan Perhitungan Angket Kecemasan Komumikasi 45 Tabel 4.2 : Jumlah Angket Valid dan Tidak Valid... 46

Tabel 4.3 : Ringkasan Perhitungan Angket Kemampuan Beradaptasi 47 Tabel 4.4 : Jumlah Angket Valid dan Tidak Valid... 48

Tabel 4.5 : Tabulasi Data Kecemasan Berkomunikasi...…... 49

Tabel 4.6 : Tabulasi Data Kemampuan Beradaptasi...……….….. 50

Tabel 4.7 : Uji Normalitas Pada Angket Kecemasan Bekomunikasi... 51

Tabel 4.8 : Uji Normalitas Pada Angket Kemampuan Beradaptasi... 52

Tabel 4.9: Distribusi Jumlah Skor Variabel……….. 54

Tabel 4.10 : Persentase dan Frekuensi Kecerdasan Berkomunikasi dan Kemampuan Beradaptasi………. 54

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian Tingkat Kecemasan Berkomunikasi.. 62

Lampiran 2 : Angket Penelitian Kemampuan Beradaptasi……… 65

Lampiran 3 : Tabel Sebaran Uji Coba Angket Tingkat Kecemasan Komunikasi…... 68

Lampiran 4 : Tabel Sebaran Data Uji Coba Angket Kemampuan Beradapatasi…... 69

Lampiran 5 : Perhitungan Validitas Angket Kecemasan Komunikasi 70 Lampiran 6 : Perhitungan Validitas Angket Kemampuan Beradaptasi 73 Lampiran 7 : Perhitungan Reabilitas Angket Kecemasan Komunikasi 76 Lampiran 8 : Perhitungan Reabilitas Angket Kemampuan Beradaptasi 79 Lampiran 9 : Angket Penelitian Tingkat Kecemasan Komunikasi (Valid)……… 82

Lampiran 10 : : Angket Penelitian Tingkat Kemampuan Beradaptasi (Valid)……… 84

Lampiran 11 : Tabel Sebaran Data Angket Tingkat Kecemasan Komunikasi (XA) yang telah valid..…...………. 86

Lampiran 12 : Tabel Sebaran Data Angket Kemampuan Beradaptasi (XB) yang telah valid...… 87

Lampiran 13 : Tabulasi Data Penelitian……….……….. 88

Lampiran 14 : Uji Tata Jenjang (menentukan hubungan)...………... 89

Lampiran 15 : Perhitungan Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD), Kecerdasan Berkomunikasi………. 91

Lampiran 16 : Perhitungan Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD), Kemampuan Beradaptasi………. 93

Lampiran 17 : UjiNormalitas Data………. 95

Lampiran 18 : Uji Homogenitas Varians Data……… 98

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi serta membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial, manusianya bisa berkembang dan bertahan hidup melalui kerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu, diperlukan kecakapan dan kemampuan untuk dapat bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika seseorang memasuki lingkungan baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

Dalam kehidupan, manusia pasti menghadapi lingkungan-lingkungan yang berbeda dengan pernah yang dialami sebelum ini. Tidak jarang seorang mengalami proses culture shock dalam menghadapi lingkungan yang berbeda dengan lingkungan yang sebelumnya. Culture shock adalah tuntutan penyesuaian yang dialami individu pada level kognitif, perilaku, emosional, sosial dan psikologi ketika seseorang di tempatkan di budaya yang berbeda. Ketika kali pertama mereka melakukan interaksi dilingkungan yang berbeda tersebut, biasanya individu merasa aneh dan berbeda dengan yang lainnya.

(13)

2

yang di anggap selalu menjadi masalah kepada pendatang baru. Dan Munthe, (1996:64) menyatakan “Perubahan-perubahan yang dialami mahasiswa asing di tempat baru yang berbeda menimbulkan tekanan yang mengakibatkan suatu gegar budaya atau disebut culture shock. Seseorang yang mengalami culture shock dapat digambarkan seperti orang yang mengalami kebingungan untuk berinteraksi dengan lingkungannya”.

Untuk menghadapi lingkungan yang berbeda tersebut, individu perlu melakukan penyesuaian. Usaha penyesuaian dirinya dengan orang lain dan terhadap lingkungan yang berbeda di sebut dengan adaptasi. Mahasiswa asing yang baru perlu melakukan proses adaptasi kerana lingkungan baru amat berbeda dari lingkungan dengan sebelumnya. Ada yang bisa dengan mudah beradaptasi dan ada yang sulit sekali beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.

Perbedaan kemampuan adaptasi ini tentu menjadi suatu masalah, baik dari mahasiswa yang kesulitan beradaptasi maupun bagi lingkungannya. Mahasiswa yang kesulitan beradaptasi bisa mengalami gangguan dalam interaksi dengan lingkungan baik dengan dosen, senior, ataupun teman. Tahun pertama merupakan masa-masa kritis bagi kehidupan mahasiswa. Masa tersebut merupakan masa transisi dan penyesuaian terhadap tuntutan sosial dan akademis universitas, masa-masa berkemungkinan untuk dropout dan perubahan pembelajaran.

(14)

3

data dari bagian admintrasi, terdapat dua puluh tiga (23) Mahasiswa Asing Reguler (S1) yang semuanya dari negara tetangga yaitu Malaysia. Seterusnya terdapat enam (6) orang Mahasiswa Asing Program Darmasiswa Republik Indonesia yang masing-masing dari Thailand, Korea Selatan, China dan Morocco. Mahasiswa-mahasiswa asing di universitas ini sudah tentu mempunyai kendala khususnya dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi kerana perbedaan dari lingkungan-lingkungan yang sebelumnya.

Mahasiswa asing merupakan individu di mana setiap individu lahir di dunia tanpa memiliki pemahaman apa pun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus bertindak agar dapat diterima dalam masyarakat. Melalui proses enkulturasi, pola budaya diinternalisasikan dan menjadi bagian dari kepribadian dan prilaku individu. Hasil internalisasi ini membuat individu mudah berinteraksi dengan anggota lain dari kelompok budaya yang sama. Budaya memprogram kita untuk mendefinisikan apa yang nyata, apa yang baik, apa yang benar, apa yang dimaksud dengan indah dan lain sebagainya.

(15)

4

Perbedaan antara budaya yang dikenal individu dengan budaya asing dapat menyebabkan individu sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Individu mungkin menghadapi cara berpakaian, cuaca, makanan, bahasa, orang-orang, sekolah dan nilai-nilai yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah masalah dalam komunikasi.

Proses adaptasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa asing. Biasanya mahasiswa asing membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan sistem perkuliahan yang baru. Lingkungan baru merupakan sebuah stimulus bagi seseorang yang mampu menjadi penyebab terjadinya masalah dalam komunikasi khususnya kecemasan komunikasi.

Kenyataannya tidak semua individu dapat lancar berkomunikasi. Ada beberapa hambatan yang dialami individu dalam berkomunikasi seperti kecemasan dalam berkomunikasi. Kecemasan komunikasi atau communication apprehension sering menjadi kendala utama bagi individu dalam sebuah interaksi.

Mc Croskey, (1984:13) menyatakan bahwa “Comunication apprehension is an individual's level of fear or anxiety associated with either real or anticipated

communication with another person or persons".

(16)

5

dari kelompok konsep yang terdiri atas penghindaran sosial, kecemasan sosial, kecemasan berinteraksi dan keseganan sosial”.

Menurut Seligman, (2001:272) Seseorang di diagnosa gangguan perkembangan pada umumnya mengalami gangguan kecemasan yang merambah banyak aspek dari kehidupannya.“ ...people may have been diagnosed with dysthymic disorder (a longstanding, moderality severe depression), generalized anxiety disorder (pervasive anxiety about many aspects of their lives. Ini menyebabkan manusia sukar untuk berkomunikasi antara yang lain dan proses penyesuaian diri akan menjadi perlahan.

Kecemasan juga adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa akan ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan. Kecemasan dapat juga diartikan sebagai suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung dan tidak dapat berkonsentrasi).

(17)

6

harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan juga dapat menyebabkan kecemasan.

Jelasnya, kecemasan komunikasi sangat mempengaruhi proses kemampuan beradaptasi yang di alami oleh setiap individu. Secara keseluruhannya kecemasan komunikasi adalah satu perasaan dan tingkah laku yang negatif pokoknya bermula dari sendiri dan di dipengaruhi oleh keadaan persekitaran. Terdapat hubungan di antara kecemasan komunikasi dan kemampuan beradaptasi setiap individu.

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas

Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan harus dilakukan identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul, kemampuan beradaptasi dapat terjadi akibat :

1. Mahasiswa asing tidak biasa dengan lingkungan sosial yang baru . 2. Mahasiswa asing kurang rasa optimisme dan kepercayaan diri yang

(18)

7

3. Mahasiswa asing tidak berupaya memiliki keyakinan diri yang baik

dalam suasana yang baru.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan penelitian ini tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini masalah di batasi dengan bagaimana wujudnya tingkat kecemasan komunikasi yang dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013/ 2014.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013 / 2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan, maka penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

(19)

8

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai :

a. Bagi peneliti, akan menambah wawasan dan ilmu pengatahuan khususnya dalam tindakan mengurangi kecemasan komunikasi dalam lingkungan.

b. Bagi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan, akan menambah pengalaman tentang upaya mengurangi tingkat kecemasan dalam untuk senang beradaptasi dengan lingkungan baru.

(20)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kecemasan berkomunikasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yaitu dengan rata-rata 68,769. 2. Sedangkan pada tingkat kemampuan beradaptasi mahasiswa asing

Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 menurun dengan rata-rata 60,538.

3. Ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka tindak lanjut penelitian ini disarankan sebagai berikut:

1. Bagi pihak kampus Universitas Negeri Medan terutama dosen pembimbing, hendaknya lebih meningkatkan perhatikan kepada mahasiswa asing mengenai kecemasan komunikasi dan kemampuan beradaptasi terutama di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan. 2. Untuk Teman-teman seperjuangan

(21)

59

kepada teman-teman untuk membantu komunikasi yang baik dengan mahasiswa asing untuk sama-sama berjalan pada tujuan yang sama. 3. Untuk Subjek Penelitian

(22)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta : Asdi Mahasatya. Ayres, B .2008. Anxiety in College Student. New York : Nova Biomedical

Books.

Beebe, A. Steven, Susan J.Beebe & Mark V. Redmond. 2005. Interpersonal Communication : Relating to Other. Boston : Allyn and Bacon.

Cohen, J. 1983. Applied Multiple Regression/Correlation Analysis for the Behavioral Sciences. ( 2nd ). London: Hillsdate, New Jersey.

Effendy, Onong. 2003. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Gudykunst, William B & Mody, Bella. 2002. Handbook of International and Intercultural Communication, 2ndedition. London : Sage Publication, Inc.

Hasan, M.Iqbal 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, , Bogor : Ghalia Indonesia.

Hurlock, E.B. 1997.Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta. Gramedia

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana,

Kuper, A., & Kuper, J .2000. Social Science Encyclopedia. New York : Rowan & Littlefield Education.

Littlejohn, Stephen & Foss, Karen A. 2009. Theorist of Human Communication. Jakarta :Salemba Humanika.

Mc Croskey, J. 1984. The communication apprehension perpective .Diunduh dihttp://www.Jamesmccroskey.com.publication/bookchapter/003.1984.pdf. Diakses 24 Febuari 2014.

Muharomi, Lusty Septi,“Hubungan antara Tingkat Kecemasan Komunikasi dan Konsep Diri dengan Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru”. Di unduh pada

http://eprints.undip.ac.id/37133/1/SUMMARY_SKRIPSI_Lusty_Septi_Muhar

omi.pdf. Di akses pada pada 20 Januari 2014.

(23)

61

Munthe, Yosefini Rasyanti. 1996. Hubungan Kesulitan Penyesuaian Diri dan Depresi Mahasiswa Internasional: Penelitian pada Mahasiswa Indonesia di sekitar Washington DC. Skripsi. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Dalam http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91966376.pdf. Diakses 20 Febuari 2014, pukul 12:22 WIB

Powell. R & Powell. D. 2010. Classroom Communication and Diversity. New York : Routledge.

Rahayu. 2004. Hubungan Pola pikir positif dengan kecemasan berkomunikasi di depan umum. Diunduh pada http://www.jurnalpsikologi.Hubungan pola pikir positif dengan kecemasan berkomunikasi. Diakses tanggal 15 Febuari 2014.

Ruben, B.D & Stewart, L.P. 2006. Communication and Human Behavior. USA : Pearson Education.

Robbins, Judge. 2010. Essentials of Organizational Behavior, 10th ed. Jakarta. Prentice Hall.

Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta LP3S

Sellnow, D. 2005. Confident Public Speaking. :Singapore. Wadsworth, a division of Thomson Learning

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta

Toomey,Ting S. 2007. Book Review of “Facework: Bridging Theory with Practice” Text authored by Kathy Domenici and Stephen W. Littlejohn. Journal of Communication, 57 (4), pp. 807-808.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2013. Kamus Besar Indonesia Edisi Ke 5. Jakarta : Balai Pustaka.

West, Richard & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Analisisdan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

West, R & Turner, L .2009. Understanding Interpersonal Communication. Wadsworth Cengange Learning : Canada.

(24)

RIWAYAT HIDUP

1. LATAR BELAKANG KELUARGA

a. Nama : Nurazilawati Abdul Yaziz b. Anak ke- : 1 dari 5 Bersaudara

1. Nurazilawati Abdul Yaziz 2. Nurhafiza Abdul Yaziz

3. Mohamad Saharudin Abdul Yaziz 4. Nurazura Abdul Yaziz

5. Nurfarrah izanni Abdul Yaziz c. Tempat Tanggal Lahir : Tumpat Kelantan, 23 Agustus 1990 d. Nama Ayah : Abdul Yaziz Rifin

e. Pekerjaan Ayah : Perusahaan f. Nama Ibu : Selamiah Yaacob g. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

h. Alamat : No c52 rpt chenulang 18000 kuala krai, kelantan, Malaysia.

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

a. Sekolah Dasar : Sekolah Kebangsaan Chenulang

b. Sekolah Menengah Pertama:Sekolah Menengah Kebangsaan Kuala Krai c. Sekolah Menengah Akhir :Sekolah Menengah Kebangsaan Kuala Krai d. Perguruan Tinggi :

Referensi

Dokumen terkait

The atmosphere of diversity and social life—also religious—built by the community, is not just a formal social political camouflage because Haji Ismail Mundu indeed laid the

Preschool children with high intensity use of gadgets, high education father, high sedentary behavior, adequate social economy, and poor diet are 2.1 times more likely to

Bobot 100 biji pada perlakuan pemberian asosiasi mikroba tertinggi terdapat pada perlakuan pemberian asosiasi mikroba 12g/kg benih (K2) sebesar 65,790 g dan terendah

In this research field orientation, a number of disc brake with sum of different venting holes are being tested by giving variable of velocity from 20 to 80

Parameter yang diukur besarnya kandungan gula dalam nira (Brix), banyaknya nira yang diperoleh (ml), kuantitas bioetanol (ml) hasil destilasi, dan kualitas ethanol

15.. Pada perusahaan tersebut. Setelah melakukan survei, peneliti melakukan studi lapangan dan studi literature yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara langsung

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya selama belajar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.. Segenap guru, kepala

Hasil dari pengolahan data untuk variabel citra merk (X3) diperoleh t hitung sebesar 2,721> t tabel sebesar 1,678 berdasarkan kriteria jika nilai t hitung > nilai