• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Mengenai Status dan Kedudukan Anak Temuan (AL-Laqith) Dikaitkan Dengan Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Mengenai Status dan Kedudukan Anak Temuan (AL-Laqith) Dikaitkan Dengan Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI STATUS DAN KEDUDUKAN ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN PENGANGKATAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR

23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK ABSTRAK

Anak merupakan amanat sekaligus karunia Tuhan, yang senantiasa harus di jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Anak temuan (al-laqith) adalah seorang anak yang hidup, yang dibuang keluarganya karena takut akan kemiskinan, atau karena lari dari tuduhan. Penelitian ini akan membahas mengenai Bagaimanakah status dan kedudukan anak temuan (al-laqith) serta bagaimanakah tata-cara pengangkatan anak temuan (al-laqith) menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan secara yuridis normatif untuk memberikan gambaran yang menyeluruh, sistematis, dan akurat melalui suatu proses analisis dengan menggunakan peraturan hukum, asas hukum dan pengertian hukum.

(2)

v

JURIDIC REVIEW OF FOUNDED CHILD (AL-LAQITH) STATUS AND STAND ACCORDING TO ISLAMIC LAW RELATED TO CHILD ADOPTION AND THE LAW OF CHILD PROTECTION NUMBER 23

YEAR 2002 ABSTRACT

Children constitute the mandate as well as the gift of God, which must always be on guard due to his inherent dignity, dignity and human rights that must be upheld. Founded child (al-laqith) is a child who lives, who dumped his family for fear of poverty, or because the run from charges. This research will discuss the status and stand of the founded child (al-laqith) and how the procedure of founded child (al-laqith) adoption according to Islamic Law and Law of Child Protection No. 23 year 2002.

This was a descriptive analysis using the method of normative juridical approach to provide a thorough, systematic, and accurate through a process of analysis by using the rule of law, principles of law and legal sense.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai perlindungan hukum terhadap pelaksanaan pengangkatan anak ditinjau dari hukum Islam dan undang-undang No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak merupakan

“PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus Putusan

Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak terhadap pekerja anak jermal dan peranan tenaga kerja dalam menanggulangi pekerja anak dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor

Bab VI yakni membahas tentang kuasa asuh, pada bab ini menjelaskan tentang kuasa asuh anak yang telah ditetapkan oleh Undang- Undang yang berlaku diantaranya adalah kuasa

Status hukum anak yang lahir dari perkawinan siri online berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, anak yang lahir di luar perkawinan

ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang selanjutnya disebut Undang-Undang Perlindungan Anak, bahwa anak adalah

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

“PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus Putusan