• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

1

No Instrumen Wawancara

Pertanyaan

Perencanaan, Implementasi, dan Pengawasan di SDN Lamper Tengah 01

1. Apakah manfaat dilakukannya perencanaan dalam MBS di SDN Lamper

Tengah 01 Semarang?

Untuk memudahkan sekolah dalam mewujudkan visi dan misinya sehingga MBS dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2. Apakah tujuan dilakukannya perencanaan MBS di SDN Lamper Tengah

01 Semarang?

Untuk pedoman kerja sekolah memberikan arahan kegiatan serta mengukur tingkat keberhasilan sekolah

3. Hal-hal apa saja yang dilakukan dalam perencanaan MBS di SDN

Lamper Tengah 01 Semarang?

Penyusunan program sekolah meliputi RKS,RKTS,RAPBS,PROMES, Visi dan Misi sekolahd

4. Siapa yang terlibat dalam perencanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01

Semarang?

Kepala sekolah,guru,komite sekolah,tokoh masyarakat

5. Bagaimana pelaksanaan program-program yang telah direncanakan di

SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Sebagian besar rencana dapat terlaksana dengan baik namum ada sebagian kecil program yang belum terlaksana karena berbagai kendala

6. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh sekolah dalam pelaksanaan MBS

di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Sebagian program sekolah seringkali kurang singkron dengan kebijakkan Dinas Terkait contoh pengadaan buku ajar dimana sekolah belum se-penuhnya memiliki kebebasan dalam memilih buku pegangan,hambatan lain adalan pembiayaan dimana program seringkali tidak terlaksana karena belum tersedianya dana untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan sekolah

7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung pelaksanaan MBS di

SDN Lamper Tengah 01 Semarang? Dukungan dan kepercayaan orangtua siswa

8. Siapa yang melakukan pengawasan kegiatan MBS di SDN Lamper

Tengah 01 Semarang?

Kepala Sekolah,Komite Sekolah dan Dinas terkait

9. Apa manfaat dilakukannya pengawasan kegiatan MBS di SDN Lamper

Tengah 01 Semarang?

Kegiatan menjadi lebih terkontrol,KBM berjalan efektif dan efisien sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan.

10. Apa tujuan dilakukannya pengawasan kegiatan MBS?

(2)

Peran serta Kepala Sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang.

11. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai motivator dalam pelaksanaan MBS?

Kepala Sekolah mendorong berbagai elemen MBS untuk bisa bersama-sama mewujutkan program yang telah tersusun.

12. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan MBS?

Kepala sekolah memberikan supervisi kepada para guru untuk menjamin bahwa KBM berjalan dengan baik.

13. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai leader dalam pelaksanaan MBS?

Kepala Sekolah memastikan bahwa masing-masing komponen MBS bekerja dengan baik.

14. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai innovator dalam pelaksanaan MBS?

Mencari terobosan baru dalam pengembangan berbagai kegiatan sekolah serta meningkatkan mutu sekolah.

15. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai manager dalam pelaksanaan MBS?

Kepala sekolah menempatkan personil-personil yang tepat pada posisinya, serta menggerakkan berbagai elemen MBS sehingga program berjalan secara efektif.

16. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai adminstrator dalam pelaksanaan MBS?

Kepala Sekolah menyusun Program, melaksanakan serta memberikan pelaporan secara akuntabel dengan prinsip transparansi

Peran serta guru dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang.

17. Bagaimana peningkatan profesionalise guru sebelum dan setelah dilakukannya MBS?

Sebelum MBS komite dan orang tua tidak ikut mengawasi KBM namun setelah adanya MBS prinsip transparansi memberikan keleluasaan pengawasan dari komite dan wali murid terhadap KBM sehingga menuntut guru untuk terus meningkatkan profesionalismenya.

18. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah dilakukannya MBS?

Karena KBM terpantau dengan baik oleh orangtua siswa maupun kepala sekolah, maka setelah adanya MBS hasil belajar siswa terus meningkat.hal itu terlihat dalam perolehan hasil ujian sekolah dari tahun ke tahun yang terus meningkat.

19. Bagaimana keterlibatan komite, kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan MBS?

Komite, kepala sekolah serta guru bekerjasama serta berperan sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

(3)

20. Bagaimana keterlibatan komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Komite sekolah memberikaan pertimbangan-pertimbangan serta

persetujuan berbagai macam program MBS

21. Apa saja yang menjadi tugas komite sekolah sebagai badan pertimbangan dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Merberikan usul, saran, serta persetujuan baik menyangkut program kegiatan maupun pembiyaan kepada sekolah.

22. Bagaimana keterlibatan komite sekolah sebagai pendukung dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Memberikan dukungan baik yang menyangkut kebijakan, pendana-an, maupun sarana prasarana sekolah.

23. Apa saja yang menjadi tugas komite sekolah sebagai pendukung dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Memberikan dukungan fasilitas sarana prasarana serta dukungan moral dari orang tua siswa.

24. Bagaimana keterlibatan komite sekolah sebagai pengawasan dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Komite memberikan masukkan terhadap sekolah menyangkut berbagai kegiatan serta pelaporan-pelaporan menyangkut dana maupun kegiatan sekolah serta mengawasi pelaksanaan berbagai program MBS di sekolah.

25. Apa saja yang menjadi tugas komite sekolah sebagai pengawas dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Komite sekolah memberikan pengawasan terhadap sekolah menyangkut KBM serta program-program MBS serta mencatat masukkan dari wali

murid menyangkut berbagai kegiatan sekolah,kemudian

memusyawarahkan dengan pihak sekolah.

26. Bagaimana keterlibatan komite sekolah sebagai mediator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang?

Mengadakan rapat bersama antara sekolah dan wali murid me-nyampaikan berbagai program sekolah dan menampung keinginan-keinginan walimurid untuk dimusyawarahkan dengan sekolah.

27. Apa saja yang menjadi tugas komite sekolah sebagai mediator dalam pelaksanaan MBS ?

(4)

Lampiran 2

PANDUAN FGD

FGD

adalah sebuah teknik pengumpulan data

dalam penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif. Dilakukan pada sekelompok orang untuk

memberikan pendapat tentang suatu diskusi tertentu.

FGD dapat digunakan untuk mengetahui pendapat

masyarakat:

1.

Mengembangkan hipotesis peneliti untuk ditindak-

lanjuti

2.

Merangsang gagasan baru dan konsep-konsep kreatif

3.

Menemukan potensi untukmenanggulangi masalah

4.

Mengenali kesan terhadap suatu program

5.

Mempelajari bagaimana masyarakat berbicara tentang

gejala yang terdapat dalam masyarakat

6.

Menginteprestasikan hasil penelitiankualitatif terdahulu

7.

Melakaukan evaluasi

LANGKAH-LANGKAH

Memilih peserta

1.

Tergantung pada tujuan studi.

2.

Kriteria peserta disesuaikandengan kebutuhan yang

dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.

(5)

Ukuran kelompok diskusi

1.

6 sampai 10 orang

2.

Tidak terlalu banyak agar semua dapat berpartisipasi

3.

Tidak terlalu sedikit sehingga gagal mendapatkan

pendapat umum

WAKTU

1.

Pelaksanaan perlu menyesuaikan dengan kesibukan

peserta

2.

Tidak lebih dari 2 jam, waktu ideal sekitar 1 jam,

lebih dari itu konsentrasi menurun

PEDOMAN DISKUSI

1.

Dikembangkan dari kerjasama antar peneliti dalam

tim, untuk mengarahkan pada pertanyaan

peneli-tian.

2.

Pedoman pertanyaan dalam FGD biasanya hanya

berupa topik-topik utama, yang kemudian dapat

dikembangkan sendiri oleh moderator (dengan

mem-perhatikan tujuan penelitian) sesuai dengan alur

perkembangan diskusi.

3.

Untuk menghindari arah diskusi yang semakin

mele-bar, selain topik-topik utama, dapat juga dilengkapi

dengan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu

moderator mengingat hal-hal yang diperlukan untuk

mencapai tujuan diskusi,

Dua prinsip pedoman diskusi

(6)

2.

Pertanyaan yang paling penting, ditempatkan

terle-bih dahulu, yang kurang penting pada bagian akhir.

PERTANYAAN

1.

Jumlah pertanyaan sebaiknya tidak lebih dari 10 set,

sebaiknya antara 5-10 set saja

2.

Jenis pertanyaan: tidak terstruktur dan open ended,

yang memungkinkan peserta menjawab berbagai

dimensi.

3.

Pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, siapa,

dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa

MODERATOR

1.

Teknik/keahlian

2.

Gunakan berbagai strategi untuk mengembangkan

dinamika

3.

Perhatikan tingkah laku dan sikap peserta diskusi

tetap berada pada alur yang mengarah pada jawaban

yang diinginkan

4.

Kuasai keadaan bila ada gangguan baik dalam

kelompok maupun dari luar kelompok diskusi

5.

Membuat transkrip hasil diskusi bersama pengamat

PENGAMAT

1.

Bertugas untuk mencatat

2.

Mengatur alat perekam

3.

Menyediakan tempat diskusi yang nyaman

(7)

5.

Mengingatkan moderator jika ada yang terlewatkan

6.

Mengamati peserta terutama bahasa tubuh

7.

Untuk kecepatan mencatat, membuat simbol untuk

bahasa tubuh peserta atau gangguan

8.

Membuat transkrip beserta moderator.

PELAKSANAAN DISKUSI

1.

Moderator mulai dengan membuat raport dengan

peserta:

a.

Ucapkan selamat datang

b.

Berbicara dengan sopan

c.

Perkenalkan diri sendiri dan pengamat, dan

me-minta peserta memperkenalkan diri (me-minta

peser-ta melengkapi dapeser-ta yang dibutuhkan) untuk

di-catat. Ingat nama peserta, gunakan nama mereka

bila bertanya

d.

Persilahkan bebas makan dan minum jika

dise-diakan

2.

Diskusi

a.

Kuasai topik diskusi dengan baik

b.

Berikan penjelasan mengenai tujuan diskusi dan

ulasan singkat mengenai topik diskusi

c.

Buat aturan diskusi

d.

Mohon ijin merekam untuk kemudian teknis

pencatatan

(8)

f.

Selingi humor

g.

Simpulkan hasil diskusi dan tanyakan pada

mereka apakah sudah sesuai dengan maksud

mereka

h.

Ucapkan terimakasih

i.

Jangan matikan alat perekam setelah diskusi,

seringkali masih ada pembicaraan penting

PENGAMAT DAN MODERATOR

1.

Moderator dan pengamat harus peka tetapi bebas

dari kebingungan, ketegangan dan keterpaksaan

2.

Berlatih sabar mendengarkan peserta tetapi cepat

kembali pada topik diskusi bila diskusi melenceng

3.

Kemampuan mengingat alur pertanyaan

4.

Mampu mendengar sekaligus berpikir pada waktu

yang sama

5.

Mampu mengatur waktu

ANALISIS DATA FGD

1.

Lakukan transkrip keseluruhan diskusi, berarti

menyediakan catatan lengkap tentang diskusi yang

dilakukan

2.

Analisis isi diskusi, untuk melihat kecenderungan

pada pola (yang muncul berulang-ulang)

(9)

Lampiran 3

HASIL

FOCUS GROUP DISCUSSION

(FGD)

Judul/Tema : Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

di SDN Lamper Tengah Semarang

Tempat

: Ruang Ad. Hoc, FE UNNES

Hari/Tangga l

: Selasa/3 Juni 2012

Nara Sumber

: Dr. Bambang Ismanto, M.Si

RINGKASAN HASIL FGD

Perencanaan program di SDN Lamper Tengah 01

Semarang dilakukan pada tiap-tiap awal tahun dengan

melibatkan komite sekolah, kepala sekolah, dan guru.

Perencanaan meliputi penyusunan visi, misi dan tujuan

sekolah, RKS, RKTS, RAPBS

Sekolah melaksanakan rencana yang telah

disepa-kati yang tertuang dalam RKS maupun RKTS, RAPBS

sedangkan komite sekolah menfasilitasi berbagai hal yang

diperlukandalam rangka pelaksanaan program

Pengawasan rencana kerja sekolah maupun rencana

kerja tahunan sekolah dilakukan bersama antara komite

sekolah maupun dari dinas terkait

(10)

Lampiran 4

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Bedasarkan hasil wawancara dengan ketua komite sekolah SDN Ngimbrang diperoleh informasi, bahwa: (1) kepala sekolah dalam melaksanakan tugas terlebih dahulu

Sebagai mitra kerja, bagaimana usaha anda untuk ikut andil dalam hal pembiayaan dan pengelolaan sekolah berkaitan dengan sarana dan prasarana dalam rangka

Dengan kata lain, makin insentif manajemen sekolah, pengelolaan pembelajaran, dan komite sekolah yang diterima guru dan siswa di SDN Rintisan MBS, maka makin baik

Apa yang menjadi kendala komite sekolah dalam melaksanakan program kerja atau perannya?.. Menurut bapak/ ibu apakah program komite

berjudul ” Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP) ” adalah benar-benar karya saya sendiri dan

Responden pada penelitian ini terdiri dari: kepala sekolah, guru, karyawan dan komite sekolah di SD Santo Aloysius Semarang.. Pengumpulan data pada penelitian ini

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01,

Evaluasi Input dilakukan pada aspek: sumber daya manusia, kurikulum, sarana dan prasarana, dana dan anggaran.. Sumber daya manusia. MBS bukan hanya sekadar memiliki kewenangan