• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang T2 942012066 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang T2 942012066 BAB IV"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Di dalam bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan pada perma-salahan dan tujuan penelitian, data hasil penelitian bersumber dari wawancara mendalam, observasi langsung, dokumentasi dan FGD akan dikelompokkan sesuai dengan permasalahan serta tujuan penelitian.

4.1 Profil Sekolah

SDN Lamper Tengah 01 Semarang merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri di kota Semarang yang terletak di Jalan Kedondong Dalam VI Semarang,

Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang,

Provinsi Jawa Tengah. Nilai akreditasi SDN Lamper Tengah 01 Semarang Baik (B), luas lahan yang ditem-pati adalah 3500 m², luas bangunan sekolah 310 m², dengan jumlah rombongan belajar 6 kelas.

(2)

kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang agama katolik, 1 ruang UKS, 1 kamar mandi/WC guru, 1 kantin dan rumah penjaga sekolah, 1 kamar mandi/WC penjaga sekolah, 3 kamar mandi/WC siswa, 1 ruang perpusta-kaan, 1 tempat parkir motor guru dan sepeda siswa, 1 lapangan olahraga dan upacara.

Visi yang dicanangkan SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah “Unggul dalam prestasi baik akade -mik maupun non akde-mik, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia”, sedang -kan Misi yang diemban untuk merealisasi-kan dari visi tersebut adalah: (1) memberikan pelayanan pendidik-an ypendidik-ang demokratis, (2) meningkatkpendidik-an kualitas diri, (3) mengembangkan sikap mandiri, (4) meningkatkan keterampilan dalam berkarya, (5) mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, (6) menumbuhkan pri-badi yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan tujuan pendidikan di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain meletakkan dasar pendidikan untuk me-ningkatkan mutu baik akademik maupun non akade-mik menuju keunggulan prestasi yang didasari sumber daya manusia yang cerdas, terampil dan ber-akhlak mulia.

(3)

53 informan. Untuk memberikan kenyamanan dan etika dalam penelitian, identitas informan disebutkan dengan inisial.

Tabel 4.1 Identitas Informan

No Informan Jabatan Jenis

Kelamin Umur Pendidikan

1 S Kepala

Sekolah P 55 th S1

2 Y Guru L 42 th S1

3 A Guru P 41 th S1

4 D Guru L 36 th S1

5 P Sekolah Komite L 38 th S1

Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.

Adapun keadaan rombongan belajar dan peserta didik dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Rombongan Belajar

JUMLAH KELAS Kelas I : 1 Kelas Kelas II : 1 Kelas Kelas III : 1 Kelas Kelas IV : 1 Kelas Kelas V : 1 Kelas Kelas VI : 1 Kelas Jumlah : 6 Kelas

(4)

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Didik

Tahun 2011/2012 s.d 2013/2014

Tahun 2011/2012 2012/2013 2013/2014

Rombel L P J L P J L P J

Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.

Tabel 4.4

Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Pendidikan Terakhir 8 S1 Non Kependidikan

9 S2 Kependidikan 10 S2 Non Kependidikan 11 S3 Kependidikan 12 S3 Non Kependidikan

Jumlah 3 6 9 1 1 1 1

(5)

55 Tabel 4.5

Prestasi dan Program Unggulan Peserta anak Didik 2010/2011 s.d. 2013/2014 20 Mini Bridge beregu

Campuran

Maret

(6)

No Jenis Lomba Bulan,

Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.

Tabel 4.6

Sumber: Dokumen SDN Lamper Tengah 01 Semarang, diolah.

Tabel 4.7

(7)

57

4.2 Perencanaan, Implementasi dan

Penga-wasan Program Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah

01 Semarang

4.2.1 Perencanaan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang

Perencaaan program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah penyusunan rencana kerja sekolah satu tahun dan rencana kerja sekolah empat tahun, yang dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah, yang dijalankan dengan prinsip kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

Dalam perencanaan program MBS, sekolah juga melakukan perencanaan pengembangan tenaga pendi-dik (guru) dan tenaga kependipendi-dikan di antaranya: (1) Membuat usulan penambahan guru mata pelajar-an; (2) Mengusulkan peningkatan kualifikasi guru; (3) Mengusulkan guru untuk di sertifikasi; (4)

Meng-usulkan tenaga administrasi dan perpustakaan; (5) Menyusun kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah.

(8)

prasa-rana pendidikan. Perencanaan tersebut meliputi: (1) Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana, (2) Mengusulkan membuat laboratorium komputer dan jaringan internet, (3) mengusulkan peningkatan jumlah peralatan pembelajaran, (4) Melaksanakan perawatan terhadap sarana dan prasarana yang ter-sedia, (5) Penambahan ruang perpustakaan, (6) pe-nambahan ruang kelas, (7) Pepe-nambahan pagar seko-lah, (8) Penambahan ruang laborat, (9) Penambahan ruang komputer, (10) Penambahan komputer, (11) Pe-nambahan buku paket siswa dan buku perpustakaan, (12) Pengadaan LCD, (13) Penambahan alat-alat peraga, 14) Penambahan, dan (15) Penambahan kamar mandi siswa.

Berdasarkan hasil analisis data dan observasi di lapangan menunjukkan bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang belum memiliki laboratorium dan jaring-an internet. Selain itu jumlah peralatjaring-an pembelajarjaring-an yang dimiliki sekolah juga belum sesuai dengan jumlah siswa yang ada sehingga perlu adanya penam-bahan.

(9)

59 keuangan sekolah.

Penyusunan RKAS dilakukan sekolah setiap awal tahun ajaran baru sekaligus membuat usulan tentang besarnya biaya operasional yang harus di- keluarkan sekolah selama satu tahun ke depan. Kepala sekolah bersama dengan komite sekolah juga membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sekolah setiap akhir tahun sebelum penyusunan RKAS dan penyusunan administrasi penggunaan keuangan sekolah.

Hasil dokumentasi di lapangan juga menunjuk-kan bahwa sekolah membuat perencanaan pengem-bangan kesiswaan di antaranya: (1) Membuat persiap-an penerimapersiap-an siswa baru seperti membuat surat keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan panitia penerima siswa baru, (2) melakukan rapat ke-naikan kelas, (3) Menyusun rencana kegiatan ekstra-kurikuler dan pengembangan diri siswa, (4) Menyusun rencana pelaksanaan bimbingan belajar seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik.

Kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01

(10)

kenaikan kelas. Selain itu rapat juga dilakukan untuk membahas rencana kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan sekolah untuk mengembangkan diri siswa, serta pengembangan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik.

Berdasarkan hasil dokumentasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang melakukan perencanaan terhadap pengembangan partisipasi/ peranserta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Partisipasi masyarakat tersebut antara lain sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan kerjasama sekolah dengan orang tua siswa untuk meningkatkan prestasi siswa. Sekolah juga menyusun rencana pertemuan dengan komite sekolah dalam rangka meningkatkan peran komite sekolah.

(11)

61 4.2.2 Implementasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang

Pelaksanaan penambahan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengusulkan pengajuan ke dinas pendidikan tentang kekurangan guru olah-raga dikarenakan guru olaholah-raga di SDN Lamper Tengah 01 meninggal dunia. Karena belum ada guru olahraga pengganti maka dari dinas pendidikan memberikan bantuan guru olahraga dari sekolah lain, kemudian berkaitan dengan tenaga kependidikan kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 mengambil kebijakan untuk mengangkat tenaga honorer meliputi satu orang tenaga administrasi dan satu orang lagi tenaga perpustakaan.

Pelaksanaan pengusulan guru untuk disertifika-si dengan mengusulkan sertifikadisertifika-si guru ke dinas terkait sebanyak 8 orang guru dan yang sudah terea-lisasi 7 orang sedangkan yang belum tereaterea-lisasi 1 orang karena belum berijazah S1 PGSD.

(12)

dimantapkan pada tahun 2006, (b) bintek guru kelas pada tahun 2007, (c) bintek model pembelajaran pada tahun 2009, (d) seminar nasional sehari “Filosofi

Inovasi Pendidikan Modern” pada tahun 2010,

(e) workshop mind map pada tahun 2010, (f) penataran

membuat anak patuh tanpa kekerasan pada tahun 2011, dan (g) pelatihan TIK level II Microsoft office

dasar pada tahun 2011.

Pelaksanaan peningkatan kualifikasi guru juga dilakukan dengan kegiatan pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah tiga kali dalam satu bulan. Diikuti oleh semua guru dalam gugus sekolah dibimbing oleh guru pemandu gugus dalam bentuk diskusi dan microteaching.

Dalam rangka memberikan penilaian hasil belajar peserta didik guru diadakan pelatihan dalam menyusun program penilaian hasil belajar yang ber-keadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasar-kan pada Standar Penilaian Pendidididasar-kan. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan dalam kegiatan peni-laian.

(13)

63 fasilitas dalam bentuk komputer, buku, rak buku, meja baca.

Dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana SDN Lamper Tengah 01 telah mendapatkan bantuan sebagian dari sarana prasarana yang diusul-kan meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket. Sedangkan usulan yang belum terealisasi meli-puti komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang komputer, kamar mandi dan LCD. Karena belum mendapatkan lab komputer maka SDN Lamper Tengah 01 Semarang mengadakan kerja-sama dengan Lembaga Pendidikan Komputer dalam memenuhi fasilitas bidang TIK.

(14)

sekolah.

Berdasarkan data dokumentasi di lapangan menunjukkan bahwa pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain: (1) Belanja tidak langsung berupa belanja pegawai, tunjangan prestasi kerja, tunjangan fungsional; (2) Belanja langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

4.2.3 Pengawasan Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang

(15)

65 Pengawasan terhadap pengembangan tenaga pendidik di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dilaku-kan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi akademik. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara terencana sesuai dengan program supervisi yang telah dipersiapkan pada awal tahun ajaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepala sekolah. Sedangkan evaluasi terhadap pem-belajaran dilakukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran. Evaluasi dan penilaian pembelajaran dila-kukan oleh guru berupa: Penentuan Kriteria Ketun-tasan Minimal (KKM), ulangan harian dilakukan apabila satu kompetensi dasar telah selesai diajarkan, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dan kelulusan.

(16)

bersang-kutan memenuhi kriteria penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan surat tugas untuk tahun berikutnya. Begitu juga kepala sekolah dalam pengawasan terhadap tenaga perpustakaan dimana tenaga perpustakaan diambil dari tenaga honorer yang merangkap guru bahasa Inggris, dengan memberikan jadwal kerja dalam pelayanan perpus-takaan pada jam di luar mengajar bahasa Inggris.

Pengawasan terhadap pengusulan guru untuk disertifikasi dengan memantau data guru melalui program sergur di internet untuk memastikan data yang diusulkan sudah masuk pendataan. Sedangkan untuk guru yang belum bisa sertifikasi karena belum mempunyai ijazah S1 PGSD, kepala sekolah terus memberikan dukungan dan motivasi untuk menyele-saikan studinya dan memberikan surat izin belajar bagi yang bersangkutan.

Pengawasan peningkatan kualifikasi guru dalam kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran. Kepala sekolah memberikan surat tugas kepada guru yang mengikuti kegiatan seminar, pelatihan, bimbingan teknis, dan juga penataran serta menugaskan guru yang bersangkutan untuk menular-kan ilmunya kepada guru-guru di sekolah.

(17)

67 kegiatan KKG dengan mengabsen kehadiran guru dan meminta laporan kegiatan KKG melalui notula KKG.

Dalam pengawasan pengelolaan sarana dan pra-sarana SDN Lamper Tengah 01 meliputi komputer, jaringan internet, sebagian alat peraga pembelajaran, ruang perpustakaan, buku paket, sedangkan usulan yang belum terealisasi meliputi komputer, ruang kelas, sebagian pagar sekolah, ruang laborat, ruang kom-puter, kamar mandi dan LCD.

Pengawasan lab komputer dan jaringan internet, SDN Lamper Tengah 01 memberikan izin kepada Lembaga Pendidikan Komputer dalam memenuhi fasilitas bidang TIK untuk memberikan ekstrakulikuler komputer kepada siswa SDN Lamper Tengah 01 dan meminta laporan hasil belajar siswa pada akhir bulan untuk dilaporkan kepada orangtua siswa.

Kepala sekolah memantau ruang perpustakaan dengan meminta laporan inventaris gedung kaan dan kegiatan jadwal peminjaman buku perpusta-kaan setiap bulannya kepada petugas perpustaperpusta-kaan.

(18)

4.3 Peran serta Kepala Sekolah dalam

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di

SDN Lamper Tengah 01 Semarang

Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang kepala sekolah terlibat dalam setiap tahapan MBS dimulai dari Perencanaan program-program MBS yang meliputi pemenuhan sarana-prasarana, pemenuhan tenaga pendidik dan kependi-dikan, peningkatan mutu sekolah, kegiatan kesiswaan serta pengembangan institusi sekolah,

Kepala sekolah juga terlibat dalam pelaksanaan program dengan terlibat langsung memberikan arahan kepada semua komponen sekolah baik guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah sehingga program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat ber-jalan sesuai dengan perencanaan. Selanjutnya kepala sekolah juga terlibat dalam pengawasan pelaksanaan program untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keefektifan serta keefisienan pelaksanaan program.

(19)

69 Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa peranserta kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang meliputi peran kepala sekolah sebagai EMASLIM. Peran kepala sekolah sebagai evaluator

dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah kepala sekolah mengevaluasi ren-cana yang telah disusun bersama dengan komite sekolah dan guru, apakah rencana yang dimaksud sudah terlaksana dengan baik atau belum.

Berdasarkan data wawancara dan dokumentasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, serta pengem-bangan pembiayaan keuangan sekolah. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa SDN Lamper Tengah 01 Semarang sedang melakukan pembangun-an gedung laboratorium dpembangun-an telah memaspembangun-ang jaringpembangun-an internet. Sedangkan untuk pembiayaan keuangan sekolah sudah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

(20)

kepada semua anggota sekolah untuk berperan serta aktif dalam semua kegiatan sekolah. Misalnya kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru untuk terus meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan mengikuti kegiatan penataran, workshop, seminar atau pelatihan.

Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah dengan memberikan supervisi kepa-da para guru untuk menjamin bahwa KMB berjalan dengan baik. Supervisi adalah semua usaha yang sifatnya membantu guru atau melayani guru agar ia dapat memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula me-nyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien demi pertumbuhan jabatannya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidik-an (Purwpendidik-anto, 2009: 76-79).

(21)

71 guru.

Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang memberikan dampak positif bagi para guru. Dengan adanya program sekolah dalam pengembang-an kompetensi guru, kepala sekolah melakukpengembang-an supervisi terhadap para guru. Selain itu sekolah juga meningkatkan kompetensi guru dengan mengikut-sertakannya dalam kegiatan seminar, pelatihan,

workshop dan juga diklat. Berdasarkan hasil

wawan-cara dengan kepala sekolah SDN Lamper Tengah 01 Semarang dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan-nya MBS, komite sekolah dan orang tua tidak ikut serta dalam mengawasi KBM namun setelah adanya MBS prinsip transparansi memberikan keleluasaan pengawasan dari komite sekolah dan wali murid terhadap KBM sehingga menuntut guru untuk terus meningkatkan profesionalismenya.

Pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga memberikan dampak positif bagi siswa. Karena KBM terpantau dengan baik oleh orang tua siswa maupun kepala sekolah, maka setelah adanya MBS hasil belajar siswa terus meningkat. Hal itu terlihat dari perolehan hasil ujian sekolah dari tahun ke tahun yang terus meningkat.

(22)

komponen MBS dapat bekerja dengan baik. Dalam memastikan komponen-komponen MBS dapat terlak-sana dengan baik, kepala sekolah dibantu oleh komite sekolah dan guru. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah, hanya bertugas untuk mengawasi jalannya program yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang, kepala sekolah juga berperan sebagai innovator yaitu dengan mencari terobosan baru dalam pengembangan berbagai kegiatan sekolah serta me-ningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan data doku-mentasi notulen rapat yang diperoleh dapat diketahui bahwa kepala sekolah membuat program peningkatan kompetensi guru dengan mengadakan supervisi lebih dari dua kali dalam satu semester. Tujuannya adalah agar para guru terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, tidak hanya pada saat akan dilakukan supervisi saja tetapi setiap saat.

(23)

73

penunjukan komite sekolah sebagai penggalian

sumber dana sekolah. Alasannya adalah komite seko-lah beranggotakan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah, jadi mereka lebih mudah pada saat melakukan komunikasi dengan orang tua siswa dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah.

Peran kepala sekolah sebagai administrator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah sebagai penyusun program, melak-sanaan serta memberikan pelaporan secara akuntabel dengan prinsip transparansi. Dalam pelaksanaan

MBS, kepala sekolah melakukan perencanaan

program-program sekolah untuk meningkatkan kuali-tas sekolah. Program-program tersebut antara lain pengembangan kompetensi guru, pengembangan sara-na dan prasarasara-na, pengembangan pembiayaan dan keuangan sekolah. Setelah semua program sekolah tersebut dilaksanakan kemudian dilakukan evaluasi oleh kepala sekolah dan hasil evaluasi tersebut dila-porkan kepada komite sekolah dalam rapat terbuka dengan komite sekolah dan orang tua siswa.

4.4 Peranserta Guru dalam Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper

Tengah 01 Semarang

(24)

lagi di dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya, semakin besar kemungkinan tercapai-nya program-program sekolah. Demikian haltercapai-nya dalam mencapai tujuan sekolah SDN Lamper Tengah 01 dengan Manajemen Berbasis Sekolah, guru menjadi tulang punggung untuk tercapainya setiap tujuan yang telah direncanakan.

Berdasarkan hasil observasi di sekolah, guru SDN Lamper Tengah 01 Semarang melaksanakan tugasnya dalam proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan ajar, mengelola kelas sebagai lingkungan belajar yang menyenangkan, mengguna-kan metode dan strategi mengajar untuk peningkatan kualitas siswa. Guru SDN Lamper Tengah 01 Semarang juga senantiasa meningkatkan kemampu-annya dalam IPTEK melalui seminar, pelatihan, bim-bingan teknis, dan juga penataran.

4.5 Peranserta

Komite

Sekolah

dalam

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di

SDN Lamper Tengah 01 Semarang

Peran serta komite sekolah dalam program MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang antara lain sebagai badan pertimbangan (advisory agency), pendu-kung (supporting agency), pengawasan (controlling

(25)

75 pertimbangan berperan dalam memberikan pertim-bangan-pertimbangan serta persetujuan-persetujuan berbagai macam program MBS. Misalnya untuk penga-daan sarana dan prasarana sekolah, komite sekolah berperan dalam memberikan persetujuan dan pertim-bangan tentang sarana dan prasarana sekolah yang akan dimasukkan dalam RKAS. Karena dalam penga-daan sarana dan prasarana pembelajaran berhubung-an dengberhubung-an dberhubung-ana yberhubung-ang dimiliki sekolah.

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dapat diketahui bahwa komite sekolah sebagai badan pengawasan berperan sebagai pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Komite sekolah di SDN Lamper Tengah 01 Semarang ikut berperan serta dalam pembuatan RKAS, karena dalam pembuatan usulan pembiyaan operasional sekolah harus menyesuaikan dengan jumlah dana yang dimiliki sekolah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan apabila ter-dapat kekurangan dana biasanya dilakukan pengga-langan dana oleh komite sekolah.

(26)

notulen rapat komite sekolah dapat diketahui bahwa komite sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dalam rapat komite sekolah dengan kepala sekolah dan guru, komite sekolah ikut serta dalam membahas program persiapan ujian nasional untuk kelas VI setiap tahun-nya. Hal itu dilakukan untuk memantau kesiapan sekolah dan guru dalam pelaksanaan ujian nasional kelas VI. Komite sekolah juga ikut serta dalam mem-bahas penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang harus dicapai oleh siswa di SDN Lamper Tengah 01 Semarang.

Peranserta komite sekolah sebagai mediator dalam pelaksanaan MBS di SDN Lamper Tengah 01 Semarang adalah menyampaikan berbagai program sekolah untuk dimusyawarahkan dengan wali murid, sebaliknya keinginan-keinginan wali murid ditampung untuk dimusyawarahkan dengan sekolah. Komite sekolah bertugas untuk menjembatani adanya perbe-daan pandangan antara wali murid dengan sekolah, sehingga antara sekolah dengan orang tua siswa memiliki kesamaan pandangan tentang program MBS.

(27)
(28)
(29)

Gambar

Tabel 4.1 Identitas Informan
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik
Tabel 4.5 Prestasi dan Program Unggulan Peserta anak Didik
Tabel 4.6 Prestasi Guru

Referensi

Dokumen terkait

Dari Produk pelaksanaan program, komite sekolah telah berperanserta dalam program yang disusun oleh komite sekolah, antara lain pembuatan program komite sekolah,

Komite sekolah berperan sebagai jembatan antara pihak sekolah dan masyarakat/orang tua murid, sehingga program sekolah dapat berjalan dengan baik dalam rangka

masyarakat terhadap peran Komite Sekolah bahwa. pembentukan Komite sekolah berakibat

Apa yang menjadi kendala komite sekolah dalam melaksanakan program kerja atau perannya?.. Menurut bapak/ ibu apakah program komite

83 baik kepala sekolah, jajaran guru, wali siswa dan juga komite memiliki harapan yang sama terhadap meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang

berjudul ” Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP) ” adalah benar-benar karya saya sendiri dan

Responden pada penelitian ini terdiri dari: kepala sekolah, guru, karyawan dan komite sekolah di SD Santo Aloysius Semarang.. Pengumpulan data pada penelitian ini

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01,