• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. GALUH AJI DI KULON PROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. GALUH AJI DI KULON PROGO"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

CV. GALUH AJI DI KULON PROGO

JURNAL PENELITIAN

Disusun Oleh :

Nama : Ardhy Prasetyo Wibowo

Nomor Mahasiswa : 10311262

Jurusan : Manajemen

Bidang Konsentrasi : Sumber Daya Manusia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan, untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan, dan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh dominan diantara variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo berjumlah 35 orang dengan teknik total sampling. Alat analisis yaitu analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas F-hitung (0,000) < Level of Significant (0,05) dan nilai F-hitung (51,826) >

F-tabel (2,92). Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja meningkat secara simultan, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo juga akan mengalami peningkatan.

Variabel kompensasi finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t- hitung (0,023) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (2,398) > t-tabel (2,042).

Variabel kompensasi non finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t-

hitung (0,002) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (3,348) > t-tabel (2,042).

Variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t-hitung (0,000) <

Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (4,232) > t-tabel (2,042). Nilai koefisien beta masing-masing variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja sebesar 0,213, 0,487, dan 0,558, maka yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah disiplin kerja.

Kata kunci : Kompensasi, Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja.

(4)

ABSTRACT

This study entitled "The Effect of Compensation and Work Discipline of Employee Productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo". The purpose of this study was to describe, analyze, and infer the simultant effect of financial compensation, non-financial compensation, and labor discipline on employee productivity, to describe, analyze, and conclude the effect of non-financial compensation, to describe, analyze, and infer the partial effect of financial compensation, non- financial compensation, and labor discipline on employee productivity, to describe, analyze, and conclude the effect of non-financial compensation, and to describe, analyze, and infer the dominant effect of financial compensation, non- financial compensation, and labor discipline on employee productivity, to describe, analyze, and conclude the effect of non-financial compensation.

In this study, samples taken are employees of CV. Galuh Aji in Kulon Progo of 35 people with a total sampling technique. Analysis tools namely multiple linear regression analysis.

The analysis showed that the variables of financial compensation, non financial compensation, and discipline has simultant influence significant on employee productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo (F-test probability value (0.0000) < significant Level of (0.05), variables of financial compensation has influence significant on employee productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo (t- test probability value (0.023) < significant Level of (0.05) and the t-test value (2.398) > t-table (2.042), the results of linear regression analysis shows that non- financial compensation variables have a significant influence on employee productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo (t-test probability value (0.002) <

significant Level of (0.05) and the t-test value (3.348) > t-table (2.042), the results of linear regression analysis showed that the variable labor discipline has significant influence on employee productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo (t- test probability value (0.000) < significant Level of (0.05) and the value of t count (4.232) > t-table (2.042), and the results of linear regression analysis showed that the variable labor discipline has dominant influence on employee productivity CV. Galuh Aji in Kulon Progo because coefisient beta is large 0,558 than 0,213 (financial compensation), 0,487 (non financial compensation).

Keywords: Compensation, Work Discipline, Work Productivity.

(5)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam memasuki dunia yang cepat berubah karena adanya revolusi teknologi informasi, komunikasi dan transportasi suatu organisasi dituntut untuk senantiasa beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah tersebut.

Perusahaan sebagai suatu organisasi, juga dituntut menjaga eksistensi di tengah persaingan serta selalu mengadakan perbaikan dan inovasi. Untuk itu, perusahaan pasti telah menetapkan tujuan dan perspektif yang lebih baik untuk masa-masa ke depan.

Berbagai strategi selalu diperhitungkan dalam mengambil kebijakan- kebijakan untuk mencapai tujuan dan perspektif tersebut. Salah satu kebijakan strategi yang berpengaruh dalam perusahaan adalah strategi dalam sistem kompensasi. Strategi ini sangat penting untuk diperhitungkan oleh perusahaan, terutama untuk melihat pertumbuhan produktivitas kerja pegawai perusahaan.

Strategi sistem kompensasi yang tepat merupakan suatu yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawainya.

Hal ini berkaitan dengan asumsi umum yang menyatakan bahwa sistem kompensasi yang baik mempunyai dampak yang tinggi terhadap produktivitas kerja pegawai. Hal ini juga dikarenakan kompensasi sebagai perwujudan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada pegawainya ini berhubungan dengan kepuasan kerja, yang berpengaruh pula terhadap produktivitas.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi perusahaan atau institusi merupakan pilihan yang sangat penting untuk dilakukan, sebab dengan pengelolaan sumber daya manusia yang tepat akan terbentuk satuan kerja yang efektif yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan nilai tambah di perusahaan tersebut. Sumber daya manusia merupakan aset yang dapat meningkatkan keberhasilan perusahaan.

Kemampuan sumber daya manusia merupakan kunci utama untuk mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi, kemampuan ini sering disebut keunggulan kompetitif. Paradigma baru dalam pengelola kegiatan perusahaan adalah pendayagunaan sumber daya manusia. Hal tersebut dicerminkan dari peran sumber daya manusia dalam kegiatan perusahaan. Untuk menuju peran sumber daya manusia tersebut, maka diperlukan faktor penunjang berupa lingkungan kerja yang baik, tunjangan yang cukup, dan motivasi yang mempengaruhi perilaku individu yang bekerja dalam organisasi.

Suatu organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Edgar,1991:17).

Organisasi tidak hanya menimbulkan pengelompokan-pengelompokan informal yang melalui batas-batas fungsional dan hirarkis, tetapi juga bahwa pengelompokan-pengelompokan demikian itu penting bagi kelancaran organisasi.

Para manajer tingkat tinggi sering memeriksa keputusan-keputusan penting dengan para mandor kepala tingkat rendah, atau dengan para pekerja yang telah

(6)

mereka kenal selama beberapa tahun atau dengan mereka yang sama-sama mempunyai kegiatan luar dengan meminta banyak tingkat hirarkis dalam organisasi. Para mandor kepala atau pekerja demikian itu dapat dianggap memiliki tingkat pemusatan yang tinggi dalam organisasi sekalipun ada di tingkat kedudukan yang rendah (Edgar,1991:340).

Martoyo (2000) dalam Dharmawan (2011:21), menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan antara lain adalah motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik, pekerjaan, sistem kompensasi dan aspek-aspek ekonomi. Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu dari dalam maupun dari luar karyawan itu sendiri. Faktor dari dalam (internal) dapat berupa kebanggaan pekerja atas pekerjaannya, hasrat untuk maju atau berkarier, perasaan telah diperlukan dengan baik, kemampuan untuk bergaul dengan kawan sekerja dan kesadaran akan tanggung jawab pekerjaan.

Sedangkan faktor dari luar (exsternal) pegawai itu sendiri dapat berupa komunikasi yang terjalin, kompensasi yang diterima, kesempatan untuk berkarir, serta penempatan sesuai dengan kemampuannya.

Selain itu, sebagai manusia pegawai memerlukan penghargaan atau kompensasi akan prestasi yang telah dicapai. Untuk itu maka pemberian kompensasi kepada pegawai perlu menjadi pertimbangan mutlak bagi menajemen.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamaludin (2006:21) bahwa salah satu dari fungsi manajemen sumber daya manusia adalah tentang kompensasi. Selain itu untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo telah melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas dengan pemberian kompensasi.

Menurut Milkovich dan Jerry (1999:395) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kompensasi karyawan (employee benefit) adalah “Employee benefit that part off the total compensation package,other than pay for time worked, provide to employees in whole or in part by employer payment (e.g.life insurance, pension, workers compensation, vication)” (kompensasi karyawan adalah merupakan bagian dari kompensasi yang diberikan oleh organisasi baik sebagian atau keseluruhan kepada karyawan, contohnya seperti asuransi jiwa, pensiun, kompensasi karyawan dan liburan). Selain itu Dessler (1998:174) menyatakan bahwa kompensasi karyawan adalah semua pembayaran keuangan gaji baik langsung maupun tidak langsung yang diterima seorang karyawan untuk melanjutkan pekerjaannya dalam organisasi.

Berkaitan dengan disipilin kinerja, bahwa untuk dapat menghasilkan suatu kinerja yang baik seorang pegawai dituntut untuk mempunyai disiplin yang tinggi.

Seorang pegawai disebut berdisiplin tinggi bila dia memiliki sikap, mental dan perbuatan yang taat pada aturan-aturan yang ditetapkan. Menurut Hasibuan (2007:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku“. Sebagai pegawai (anggota) yang berkerja di instansi Kepolisian harus dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 tentang disiplin pegawai negeri bahwa setiap pegawai negeri dituntut untuk dapat menjalan disiplin kerja. Namun

(7)

demikian, dengan disiplin saja pun tidaklah cukup untuk menghasilkan kinerja yang baik.

CV. Galuh Aji di Kulon Progo sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman dengan tingkat kompetisi yang tinggi di antara Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) sejenis yang bergerak di bidang yang sama perlu meningkatkan produktivitas karyawan mereka melalui proses motivasi yang diwujudkan dengan pemberian kompensasi kepada para karyawan mereka yang pada akhirnya nanti diharapkan dengan akumulasi peningkatan produktivitas karyawannya tersebut dapat meningkatkan pula kinerja makanan dan minuman secara keseluruhan yang dapat menjadi nilai tawar bagi CV. Galuh Aji di Kulon Progo untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di bidang makanan dan minuman.

Permasalahan yang terjadi dalam perusahaan CV. Galuh Aji di Kulon Progo adalah tingkat kompetisi yang tinggi mengakibatkan perusahaan memberikan tekanan kerja (produksi) yang tinggi dan tepat waktu pula pada karyawan sesuai dengan permintaan pasar, tetapi permasalahan peningkatan kompensasi untuk meningkatkan produktivitas karyawannya masih menjadi kendala perusahaan kecil dan menengah ini. Perusahaan juga belum mampu memberikan gaji yang tinggi kepada karyawan. Karena kompensasi yang diberikan berdasarkan pembagian hasil, sehingga kompensasi yang diberikan tidak merata, karena dipengaruhi dengan produksi yang dihasilkan setiap bulannya berbeda-beda. Hal ini berdampak pada kompensasi yang diberikan ada yang sudah mencukupi kebutuhan karyawan dan ada yang belum mencukupi.

Selain itu permasalahan disiplin kerja yang kurang tinggi (karyawan malas- malasan saat bekerja, datang tidak tepat waktu, pulang lebih dulu dengan berbagai alasan) juga merupakan masalah dasar dalam upaya meningkatkan produktivitas, di mana produktivitas karyawan Galuh Aji di Kulon Progo kurang tinggi.

Penyebab disiplin kerja yang kurang tinggi ini adalah tidak adanya peraturan yang kuat untuk membentuk kedisiplinan karyawan. Disiplin kerja yang kurang tinggi juga disebabkan oleh gaji yang kurang tinggi.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yamoah (2013) menunjukkan hubungan yang signifikan antara kompensasi dan produktivitas.

Rizal, et al., (2014) menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan komitmen organisasi, tetapi tidak memiliki signifikan berpengaruh pada kinerja karyawan. Komitmen dan motivasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, serta pengaruh yang signifikan dari komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kompensasi tidak dapat secara langsung meningkatkan kinerja karyawan, namun mampu meningkatkan motivasi dan memperkuat komitmen organisasi. Motivasi memberikan efek yang kuat pada hubungan antara kompensasi dan kinerja karyawan dibandingkan antara motivasi dan komitmen organisasi atau melalui komitmen organisasi saja.

Kemudian penelitian Ruby (2012) menemukan bahwa meskipun manajemen menerapkan beberapa kompensasi tidak langsung tersedia, ada manfaat lain yang tidak memuaskan diberikan dan hal ini telah memberikan kontribusi terhadap

(8)

kurangnya semangat terhadap pekerjaan yang telah mempengaruhi produktivitas staf negatif.

Hasil penelitian Purnama (2012) menemukan bahwa gaji utama, waktu luang ekstra, dan tunjang anak-anak dan istri memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di Kantor Wilayah Kerja, Kabupaten Tulungagung.

Sumampouw (2011) menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap produtivitas kerja karyawan PT. Bank Tabungan Nasional Manado. Kemudian Wibisono, dkk., (2012) menemukan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap produktivitas kerja pegawai.

Penelitian saat ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu pada lokasi penelitian masing-masing Ghana Komersial Bank di Greater Accra Region of Ghana dan Kendari, Kabupaten Tulungagung, PT. Bank Tabungan Nasional Manado, jumlah sampel, metode sampling, metode analisa data Pearson Chi Square dan SEM, dan variabel motivasi, komitmen organisasi, sedangkan persamaannya yaitu meneliti kompensasi terhadap produktivitas kerja.

Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan?

2. Apakah ada pengaruh pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan?

3. Diantara variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja, variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan.

3. Untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyimpulkan pengaruh dominan diantara variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

Penelitian Yamoah (2013) yang berjudul “Relationship between Compensation and Employee Productivity”. Sampel terdiri dari seluruh karyawan

(9)

Ghana Komersial Bank di Greater Accra Region of Ghana yang berjumlah 60 responden. Analisis Pearson Chi Square digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara kompensasi karyawan dan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kompensasi dan produktivitas.

Penelitian Rizal, et al., (2014) yang berjudul “Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City)”. Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lawu) pada Pengelolaan Pendapatan Daerah di Kendari sebagai sebanyak 1.394 karyawan.

Sampel penelitian adalah 126 karyawan yang dipilih dengan metode random sampling dengan daerah proporsional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen dan motivasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, Motivasi memberikan efek yang kuat pada hubungan antara kompensasi dan kinerja karyawan.

Penelitian Ruby (2012) yang berjudul “The Impact of Indirect Compensation on Employee Productivity: a Case of Central University College”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

Penelitian Purnama (2012) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulung Agung”. . Dalam menentukan ukuran sampel, peneliti mengambil 63 responden dari seluruh karyawan di Kantor Wilayah Pekerjaan, Kabupaten Tulung Agung.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gaji utama, waktu luang ekstra, dan tunjangan anak-anak dan istri memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di Kantor Wilayah Kerja, Kabupaten Tulung Agung.

Penelitian Sumampouw (2011) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi terhadap Produktifitas Kerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk., Manado”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap produtifitas kerja karyawan.

Penelitian Wibisono, dkk. (2012) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Pelayanan Kesehatan terhadap Produktivitas Pegawai pada Balai Kesehatan Mata dan Olahraga Masyarakat Samarinda”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah jumlah pegawai pada Balai Kesehatan Mata dan Olahraga Masyarakat Samarinda yang berjumlah 50 orang karyawan yang terdiri dari 47 orang pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh yang signifikan dan dominan terhadap produktivitas kerja pegawai.

Freedland (2013) dalam penelitian yang berjudul “Performance Appraisal and Disciplinary Action: The Case for”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja berpengaruh yang signifikan terhadap tindakan disiplin.

Harlie (2010) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan yang berjumlah 1.197 karyawan,

(10)

sedangkan sampelnya berjumlah 112 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif dan menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja, motivasi, dan pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan.

Landasan Teori Produktivitas Kerja

Produktivitas yang berasal dari kata productivity dalam bahasa Inggrisnya mengandung pengertian produk atau hasil. Productivity mungkin dapat diartikan sebagai daya hasil, atau kemampuan menghasilkan. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).

Menurut Greenberg dalam Sinungan (2001:12) produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa : produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang

Kompensasi

Kompensasi adalah imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian (Simamora,2004:442). Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberiaan penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.

Kompensasi merupakan fungsi strategik sumber daya manusia yang mempunyai imbas signifikan atas fungsi-fungsi sumberdaya manusia lainnya.

Kompensasi finansial juga mempengaruhi keseluruhan strategi organisasi karena kompensasi mempunyai pengaruh kuat atas kepuasan kerja, produktivitas, perputaran karyawan, dan proses-proses lainnya di dalam sebuah organisasi.

Disiplin Kerja

Menurut Poerwadarminta (1989:192) menyatakan bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib. Sedangkan Davis (1985:366) menyatakan “Dicipilne is management action to enforce organization standar”

(Displin adalan pelaksanaan manajemen yang mengacu pada standar organisasi).

Hasibuan (2007:193), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesedian seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku.

Disiplin kerja merupakan sikap yang tercermin dari perbuatan atau tingkah laku karyawan, berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Goddart (2006: 109) ditemukan

(11)

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku disiplin kerja, di antaranya: tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan, teladan pimpinan, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat (waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Perilaku disiplin karyawan tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dibutuhkan untuk dibentuk, sehingga diperlukan pembentukan perilaku disiplin kerja.

Kerangka Penelitian

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan

H2: Terdapa pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan

H3: Disiplin Kerja diduga berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Disiplin Kerja (X3)

Hasibuan (2008)

Kompensasi Non Finansial

(X2)

Simamora (2004)

Kompensasi Finansial (X1)

Simamora (2004)

Produktivitas Kerja (Y)

Sinungan (2000)

(12)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Seluruh Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo berjumlah 35 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yaitu seluruh Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo berjumlah 35 orang.

Definisi Operasional Variabel

1. Definisi Operasional Variabel a. Kompensasi

Kompensasi adalah imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian (Simamora, 2004:442). Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberiaan penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.

b. Kompensasi Finansial (X1)

Kompensasi finansial adalah besarnya seluruh balas jasa berupa uang (gaji), diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan atau imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Dalam penelitian ini pengukuran kompensasi finansial terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut (Simamora, 2004 : 443):

1. Kompensasi Finansial Langsung, terdiri dari:

a) Bayaran Pokok (Base Pay). Bayaran pokok terbagi menjadi 2, antara lain :

1) Gaji (Salary). Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Indikator gaji adalah:

a) Gaji bulanan diberikan tepat waktu

b) Gaji bulanan mampu memenuhi kebutuhan c) Gaji bulanan sesuai dengan beban kerja

2) Upah (Wage). Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Indikator upah adalah:

a) Upah berdasarkan jam kerja

b) Upah berdasarkan jumlah barang hasilkan c) Upah berdasarkan banyaknya pelayanan

b) Bayaran Prestasi (Merit Pay). Bayaran prestasi terbagi menjadi 2, antara lain :

(13)

1) Bayaran Insentif (incentive pay). Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Indikator bayaran insentif adalah:

a) Bonus karena penyelesaian pekerjaan tepat waktu b) Komisi karena pekerjaan tepat waktu

c) Gaji berdasarkan pembagian laba d) Pembagian keuntungan setiap tahun e) Pembagian saham

2) Bayaran tertangguh (Deferred Pay). Bayaran tertangguh terdiri dari Program tabungan dan anuitas pembelian saham.

a) Program tabungan pensiun b) Anuitas pembelian saham

2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung (Fringe Benefit).

Kompensasi finansial tidak langsung merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Kompensasi ini terdiri atas:

a) Program perlindungan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja dan pensiun.

b) Bayaran di luar jam kerja, yaitu liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil.

c) Fasilitas, yaitu kendaraan, ruang kantor dan tempat parkir.

3. Kompensasi Non Finansial (X2)

Kompensasi Non Finansial adalah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk pekerjaan dan lingkungan psikologis dan atau fisik. Kompensasi non finansial ini mencakup (Simamora, 2004 : 443) :

a) Pekerjaan dapat berupa: Perusahaan memberikan tugas atau pekerjaan yang menarik, tantangan bekerja yang sesuai dengan kemampuan, kepercayaan perusahaan terhadap karyawan atas tanggung jawabnya, wewenang dan tanggung jawab terhadap pekerjaan, perusahaan memberikan kesempatan mendapatkan pengakuan, tujuan yang ingin dicapai atau rasa pencapaian.

b) Lingkungan kerja dapat berupa: Kebijakan perusahaan yang sehat (kebijakan yang adil dan memihak kepada buruh/karyawan), supervisi dari atasan yang kompeten atau memiliki kapabilitas, lingkungan kerja yang nyaman, kerabat kerja yang menyenangkan.

c. Disiplin Kerja (X3)

Disiplin kerja adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dalam suatu organisasi yang berlaku. Indikator disiplin kerja sebagai berikut (Hasibuan, 2008:118) :

1) Absensi atau kehadiran.

Absensi atau kehadiran merupakan tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja. Apakah karyawan sering tidak masuk kerja atau karyawan datang terlambat.

2) Ketaatan pada kewajiban tugas dan peraturan

(14)

Ketaatan pada kewajiban tugas dan peraturan merupakan kepatuhan karyawan dalam melaksanakan sistem, kewajiban atau peraturan yang telah diterapkan oleh perusahaannya.

3) Bekerja sesuai prosedur

Bekerja sesuai prosedur merupakan cara kerja karyawan yang mengikuti sistem atau prosedur kerja yang digunakan perusahaannya.

d. Produktivitas Kerja (Y)

Menurut Greenberg (Sinungan, 2001:12), produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam periode tersebut. Kinerja dijabarkan dengan beberapa indikator sebagai berikut : (Sinungan, 2000:23):

1). Kualitas kerja. Hal yang dapat dilihat dari segi ketelitian karyawan dalam bekerja atau melaksanakan tugas dan kerapian bekerja karyawan, kecepatan karyawan dalam penyelesaian pekerjaan, keterampilan dan kecakapan kerja karyawan.

2). Kuantitas kerja. Hal yang dapat dilihat dari kemampuan secara kuantitatif karyawan di dalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan pekerjaan baru.

3). Pemenuhan standar. Hal yang ditetapkan perusahaan. yang ditetapkan perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan atau kapasitas dan keandalan (reliability) karyawan dalam melaksanakan tugasnya baik dalam menjalankan peraturan maupun inisiatif dan disiplin.

4). Efisiensi dalam bekerja. Hal yang dapat dilihat dari kemampuan pemanfaatan waktu kerja dalam menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan perusahaan.

Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah analisis deskripsi variabel penelitian yang menggambarkan jawaban atau penilaian dari responden atas kuesioner yang diberikan.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan angka-angka.

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah Regreli Linier dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari varibel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

(15)

HASIL ANALISIS

Tabel 1

Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien

Regresi t-hitung Sig. Kesimpulan Kompensasi finansial (X1) 0,213 2,398 0,023 Ha diterima Kompensasi non finansial (X2) 0,487 3,348 0,002 Ha diterima Disiplin kerja (X3) 0,558 4,232 0,000 Ha diterima R2 :

0,834 Fhitung : 51,826 Sig. : 0,000

Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linier Berganda, 2014.

Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

1. Pengujian pengaruh variabel kompensasi finansial (X1) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

H : Kompensasi Finansial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

Dengan taraf nyata (probabilitas) = 5% = 0,05 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh nilai probabilitas t-hitung = 0,023.

Berdasarkan hasil (Tabel 4.14) olah data diperoleh nilai probabilitas t- hitung (0,023) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (2,398) > t-tabel (2,042), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya variabel kompensasi finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

2. Pengujian pengaruh variabel kompensasi non finansial (X2) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

H : Kompensasi non Finansial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

Dengan taraf nyata (probabilitas) = 5% = 0,05 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh nilai probabilitas t-hitung = 0,002.

Berdasarkan hasil (Tabel 4.14) olah data diperoleh nilai probabilitas t- hitung (0,002) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (3,348) > t-tabel (2,042), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya variabel kompensasi non finansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

3. Pengujian pengaruh variabel Disiplin Kerja (X3) terhadap variabel Produktivitas Kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

H : Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

(16)

Dengan taraf nyata (probabilitas) = 5% = 0,05 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh nilai probabilitas t-hitung = 0,000.

Berdasarkan hasil (Tabel 4.14) olah data diperoleh nilai probabilitas t-

hitung (0,000) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (4,232) > t-tabel (2,042), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya variabel kompensasi non finansial (X3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Pengujian pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan menggunakan uji F.

Dengan taraf nyata (probabilitas) = 5% = 0,05 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh nilai probabilitas F-hitung = 0,000.

Berdasarkan hasil (Tabel 4.14) olah data diperoleh nilai probabilitas F- hitung (0,000) < Level of Significant (0,05) dan nilai F-hitung (51,826) > F- tabel (2,92), maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan CV.

Galuh Aji di Kulon Progo (Y).

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo. Hasil penelitian ini juga mendukung Wibisono, dkk., (2012) menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap produktivitas kerja pegawai. Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Rizal, et al., (2014), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja Karyawan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lawu) pada Pengelolaan Pendapatan Daerah di Kendari. Upah yang sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan akan mendorong rasa puas pada diri karyawan dan akan membuat karyawan bekerja lebih maksimal lagi yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Ruby (2012) menunjukkan bahwa kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Central University College. Kompensasi non finansial di Central University College terdiri dari kepuasan yang diterima karyawan seperti tanggung jawab, peluang akan pengakuan, peluang adanya promosi atau dari lingkungan

(17)

psokologis dan fisik di mana orang tersebut berada seperti kerja yang menyenangkan, kebijakan-kebijakan yang sehat, adanya ketentraman, sharing pekerjaan dan sebagainya. Promosi pada Central University College merupakan kesempatan yang diberikan pada karyawan untuk dipindahkan dari satu pekerjaan kepekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar dan tentu saja penghasilannya lebih besar pula.

Hasil penelitian ini didukung oleh Harlie (2010), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Disiplin kerja merupakan kunci keberhasilaan dalam mencapai tujuan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja Hasil penelitian ini juga didukung Indraputra dan Endang (2013), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak. Pendisiplinan di Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dilakukan secara pribadi.

Pendisiplinan ini dilakukan dengan menghindari menegur kesalahan di hadapan orang banyak, karena bila hal tersebut dilakukan menyebabkan pegawai yang bersangkutan malu dan tidak menutup kemungkinan akan sakit hati.

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori kompensasi finansial, dimana kompensasi finansial merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kinerja mereka yang dibedakan antara kompensasi finansial langsung berupa gaji atau upah, dan kompensasi finansial tidak langsung berupa pemberian pembagian keuntungan atau manfaat di luar gaji atau upah.

Kompensasi finansial ataupun tunjangan kinerja dipandang penting bagi karyawan, karena besarnya kompensasi ataupun tunjangan kinerja yang diberikan merupakan cerminan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Semakin tinggi kompensasi finansial ataupun tunjangan kinerja yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan, maka akan semakin tinggi pula produktivitas karyawan dalam perusahaan tersebut (Handoko, 2001:155).

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori kompensasi non finansial, di mana semakin rendah kompensasi non finansial ataupun tunjangan hari libur yang diberikan, perusahaan membuat lingkungan kerja yang lebih nyaman, perusahaan lebih murah dalam memberikan pengakuan terhadap pekerjan atau jabatan yang saya emban, dan perusahaan membuat kebijakan yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih memihak kepada karyawan, maka semakin rendah pula kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Kompensasi non finansial karyawan mempengaruhi produktivitas dan tendensi mereka untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Kebutuhan para karyawan akan pendapatan dan keinginan mereka diperlakukan secara wajar oleh organisasi membuat program kompensasi non finansial menjadi semakin vital bagi departemen sumber daya manusia (Simamora, 2004:4).

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori disiplin kerja, di mana kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan

(18)

dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Dia akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas dasar paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Jadi seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya baik secara sukarela maupun karena terpaksa (Hasibuan, 2007:193). Displin karyawan memerlukan alat komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya.

Disiplin karyawan adalah tugas manajerial yang sulit dan tidak menyenangkan bagi sebagian besar pimpinan. Bidang disiplin berdasarkan sifatnya adalah dinamis dan tidak ada jawaban akhir. Kemangkiran (absenteeism) yang berlebih pada diri tenaga kerja dari beberapa kasus merupakan dampak kurang taatnya pada asas pedoman normatif, atau kurangnya pengertian dan kesadaran diri tenaga kerja betapa pentingnya masuk kerja secara teratur.

Tindakan inefektif atau pelanggaran terhadap pedoman tersebut merupakan salah satu bentuk nyata dari tindakan ketidak disiplinan para tenaga kerja dan akan merugikan perusahaan. Disiplin sebagai salah satu indikator produktivitas karyawan sangat sulit untuk diterapkan. Disiplin pribadi atau disiplin individu akan mempengaruhi kinerja pribadi, hal ini disebabkan karena manusia merupakan motor penggerak utama sebuah organisasi.

2. Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo. Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi finansial meningkat dalam arti bahwa, jika gaji yang responden terima diberikan tepat waktu setiap bulannya, gaji yang responden terima setiap bulan sudah mampu memenuhi kebutuhan, gaji yang responden terima setiap bulan sudah sesuai dengan beban kerja, responden mendapatkan upah berdasarkan jam kerja yang ditetapkan perusahaan, responden mendapatkan upah berdasarkan jumlah barang yang responden hasilkan, responden mendapatkan upah berdasarkan banyaknya pelayanan yang responden berikan, responden mendapatkan bonus dari perusahaan apabila mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, responden mendapatkan komisi dari perusahaan apabila mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan perusahaan memberikan bonus berdasarkan pembagian laba perusahaan setiap tahun, perusahaan mengadakan program liburan bagi karyawan, perusahaan meliburkan karyawan pada hari besar, perusahaan memberikan cuti tahunan, perusahaan memberikan cuti kehamilan, perusahaan menyediakan kendaraan untuk operasional karyawan, dan perusahaan menyediakan ruang kantor yang nyaman, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini didukung penelitian Sumampouw (2011), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk., Manado. Hasil penelitian ini didukung penelitian Yamoah (2013), di mana hasil penelitiannya

(19)

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kompensasi dan produktivitas kerja karyawan Ghana Komersial Bank di Greater Accra Region of Ghana. Subyek kompensasi dan dalam hal kompensasi langsung itu sangat penting karena dampaknya mempengaruhi kesejahteraan individu dalam organisasi yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Rizal, et al., (2014), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja Karyawan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lawu) pada Pengelolaan Pendapatan Daerah di Kendari. Upah yang sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan akan mendorong rasa puas pada diri karyawan dan akan membuat karyawan bekerja lebih maksimal lagi yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini juga mendukung Wibisono, dkk., (2012) menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap produktivitas kerja pegawai. Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Ruby (2012) menunjukkan bahwa kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Central University College. Kompensasi non finansial di Central University College terdiri dari kepuasan yang diterima karyawan seperti tanggung jawab, peluang akan pengakuan, peluang adanya promosi atau dari lingkungan psokologis dan fisik di mana orang tersebut berada seperti kerja yang menyenangkan, kebijakan-kebijakan yang sehat, adanya ketentraman, sharing pekerjaan dan sebagainya. Promosi pada Central University College merupakan kesempatan yang diberikan pada karyawan untuk dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar dan tentu saja penghasilannya lebih besar pula.

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori kompensasi finansial, dimana kompensasi finansial merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kinerja mereka yang dibedakan antara kompensasi finansial langsung berupa gaji atau upah, dan kompensasi finansial tidak langsung berupa pemberian pembagian keuntungan atau manfaat di luar gaji atau upah.

Kompensasi finansial ataupun tunjangan kinerja dipandang penting bagi karyawan, karena besarnya kompensasi ataupun tunjangan kinerja yang diberikan merupakan cerminan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Semakin tinggi kompensasi finansial ataupun tunjangan kinerja yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan, maka akan semakin tinggi pula produktivitas karyawan dalam perusahaan tersebut (Handoko, 2001:155).

3. Pengaruh Kompensasi Non Finansial terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi non finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo. Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi non finansial meningkat dalam arti bahwa, jika perusahaan memberikan tugas atau

(20)

pekerjaan yang penuh dengan tantangan, tantangan pekerjaan yang responden terima sesuai dengan kemampuan, perusahaan memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk mempertanggung-jawabkan tugas-tugasnya, tanggung jawab dan wewenang yang diberikan perusahaan memadai, perusahaan membuat kebijakan yang sehat, adil, dan memihak kepada buruh atau karyawan, responden mendapatkan supervisi dari atasan yang kompeten dan memiliki kapabilitas, perusahaan memberikan lingkungan kerja yang nyaman, perusahaan tempat responden bekerja menyediakan fasilitas yang mendukung suasana atau lingkungan kerja yang kondusif, perusahaan menjaga jalinan kerabat kerja yang menyenangkan dan responden memiliki rekan kerja menyenangkan yang mendukung untuk mempercepat proses kerja, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rizal, et al., (2014), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lawu) pada Pengelolaan Pendapatan Daerah di Kendari. Kebijaksaan kompensasi merupakan kebijaksanaan yang penting dan strategis karena hal ini langsung berhubungan dengan peningkatan semngat kerja, kinerja dan motivasi karyawan dalam suatu perusahaan. Kompensasi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lawu) pada Pengelolaan Pendapatan Daerah di Kendari adalah seluruh balas jasa baik berupa uang, barang ataupun kenikmatan yang diberikan oleh institusi kepada pegawai atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Ruby (2012) menunjukkan bahwa kompensasi non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan di Central University College. Kompensasi non finansial di Central University College terdiri dari kepuasan yang diterima karyawan seperti tanggung jawab, peluang akan pengakuan, peluang adanya promosi atau dari lingkungan psokologis dan fisik di mana orang tersebut berada seperti kerja yang menyenangkan, kebijakan-kebijakan yang sehat, adanya ketentraman, sharing pekerjaan dan sebagainya. Promosi pada Central University College merupakan kesempatan yang diberikan pada karyawan untuk dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar dan tentu saja penghasilannya lebih besar pula.

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori kompensasi non finansial, di mana semakin rendah kompensasi non finansial ataupun tunjangan hari libur yang diberikan, perusahaan membuat lingkungan kerja yang lebih nyaman, perusahaan lebih murah dalam memberikan pengakuan terhadap pekerjan atau jabatan yang saya emban, dan perusahaan membuat kebijakan yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih memihak kepada karyawan, maka semakin rendah pula kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Kompensasi non finansial karyawan mempengaruhi produktivitas dan tendensi mereka untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Kebutuhan para karyawan akan pendapatan dan keinginan mereka diperlakukan secara wajar oleh organisasi membuat program kompensasi non finansial menjadi semakin vital bagi departemen sumber daya manusia (Simamora, 2004:4)

(21)

4. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV.

Galuh Aji di Kulon Progo. Hal ini dapat diartikan, jika disiplin kerja meningkat dalam arti bahwa, jika responden responden selalu menaati peraturan jam masuk dan jam pulang kerja yang ditetapkan perusahaan, responden sering datang lebih awal ke tempat kerja supaya merasakan ketenangan dalam bekerja, responden selalu menaati peraturan jam mulai kerja yang ditetapkan diperusahaan, responden selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, peraturan yang ada di perusahaan memperlancar kerja responden, responden selalu merapikan peralatan kerja setelah pekerjaan responden selesai, responden selalu bertanggungjawab atas pekerjaan yang diberikan, dalam bekerja responden selalu mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan perusahaan, responden mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan, responden melakukan pekerjaan lebih teliti, tertib dan lancar, dan setiap responden bekerja dituntut untuk bekerja dengan baik, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Harlie (2010), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Disiplin kerja merupakan kunci keberhasilaan dalam mencapai tujuan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Yamoah (2013), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara disiplin kerja dan produktivitas karyawan Ghana Komersial Bank di Greater Accra Region of Ghana. Pendisiplinan karyawan Ghana Komersial Bank di Greater Accra Region of Ghana hendaknya dapat bersikap wajar. Hal itu dilakukan agar proses kerja dapat berjalan lancar seperti biasa dan tidak kaku dalam bersikap.

Hasil penelitian ini juga didukung Indraputra dan Endang (2013), di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak. Pendisiplinan di Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dilakukan secara pribadi.

Pendisiplinan ini dilakukan dengan menghindari menegur kesalahan di hadapan orang banyak, karena bila hal tersebut dilakukan menyebabkan pegawai yang bersangkutan malu dan tidak menutup kemungkinan akan sakit hati.

Secara teoritis hasil penelitian ini mendukung teori disiplin kerja, di mana kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Dia akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas dasar paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Jadi seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya baik secara sukarela maupun karena terpaksa (Hasibuan, 2007:193).

(22)

Displin karyawan memerlukan alat komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya. Disiplin karyawan adalah tugas manajerial yang sulit dan tidak menyenangkan bagi sebagian besar pimpinan. Bidang disiplin berdasarkan sifatnya adalah dinamis dan tidak ada jawaban akhir. Kemangkiran (absenteeism) yang berlebih pada diri tenaga kerja dari beberapa kasus merupakan dampak kurang taatnya pada asas pedoman normatif, atau kurangnya pengertian dan kesadaran diri tenaga kerja betapa pentingnya masuk kerja secara teratur.

Tindakan inefektif atau pelanggaran terhadap pedoman tersebut merupakan salah satu bentuk nyata dari tindakan ketidak disiplinan para tenaga kerja dan akan merugikan perusahaan. Disiplin sebagai salah satu indikator produktivitas karyawan sangat sulit untuk diterapkan. Disiplin pribadi atau disiplin individu akan mempengaruhi kinerja pribadi, hal ini disebabkan karena manusia merupakan motor penggerak utama sebuah organisasi. Dengan kata lain ketidak disiplinan individu dapat merusak kinerja organisasi (Tohardi, 2002:393).

PENUTUP Kesimpulan

1. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas F-hitung (0,000) < Level of Significant (0,05) dan nilai F-hitung (51,826) > F-tabel (2,92). Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja meningkat secara simultan, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo juga akan mengalami peningkatan.

2. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t-hitung (0,023) <

Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (2,398) > t-tabel (2,042). Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi finansial meningkat, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo juga akan mengalami peningkatan.

3. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel kompensasi non finansial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t-hitung (0,002) <

Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (3,348) > t-tabel (2,042). Hal ini dapat diartikan, jika kompensasi non finansial meningkat, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo juga akan mengalami peningkatan.

4. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan CV.

Galuh Aji di Kulon Progo (nilai probabilitas t-hitung (0,000) < Level of Significant (0,05) dan nilai t-hitung (4,232) > t-tabel (2,042). Hal ini dapat

(23)

diartikan, jika disiplin kerja meningkat, maka produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo juga akan mengalami peningkatan.

5. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa nilai koefisien beta masing-masing variabel kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja sebesar 0,213, 0,487, dan 0,558, maka yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah disiplin kerja. Hal ini dikarenakan nilai koefisien beta variabel disiplin kerja yang paling besar.

Saran

1. Berkaitan dengan pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo, maka dapat diberikan saran untuk lebih meningkatkan kompensasi dengan cara Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo perlu menghitung ulang gaji karyawan dengan menyesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bulanannya, dengan menyesuaikan beban kerjanya, pemberian bonus kepada karyawan. Selain itu dari aspek non finansial perusahaan membuat lingkungan kerja yang lebih nyaman, perusahaan lebih murah dalam memberikan pengakuan terhadap pekerjan atau jabatan yang saya emban, dan perusahaan membuat kebijakan yang lebih sehat, lebih adil, dan lebih memihak kepada karyawan.

2. Berkaitan dengan tingginya pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo, maka dapat diberikan saran untuk lebih meningkatkan disiplin kerja dengan cara Karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo perlu membuat lingkungan dan kondisi kerja yang dapat memberikan karyawan ketenangan dalam bekerja, perusahaan dalam peraturan yang ada dapat mendorong dan memperlancar produktivitas kerja karyawan CV. Galuh Aji di Kulon Progo.

3. Berkaitan dengan upaya peningkatan produktivitas kerja karyawan, dapat disarankan pimpinan CV. Galuh Aji di Kulon Progo selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan suvervisi dan membantu bawahan yang mengalami kesulitan dalam bekerja, selalu memberi semangat pada bawahan saat mereka patah semangat, selalu memberi suasana damai di dalam organisasi saat ada perselisihan, menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada bawahan dengan baik, dan selalu memenuhi tanggung jawab yang dijabarkan dalam deskripsi kerja bagi bawahan.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Keith. 1985. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 1986. Manajemen Personalia: Teknik & Konsep Modern. Alih Bahasa oleh: Agus Dharma. Edisi III. Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 1992. Manajemen Personalia. Diterjemahkan oleh: Agus Dharma.

Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 1995. Manajemen Personalia. Diterjemahkan oleh: Agus Dharma.

Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 1997. Manajemen Personalia. Diterjemahkan oleh: Agus Dharma.

Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Diterjemahkan oleh: Eli Tanya. Penyunting Bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks.

Dharmawan, Y. I. M, 2011. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Disiplin dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar. Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.

Djamaludin, Ancok, D., 2006. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Amara Books.

Depdiknas, 1989. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta.

Dirjen Dikdasmen Direktorat SLTP.

Edgar, Schein, H,. 1991. Psikologi Organisasi. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Flippo, Edwin B. 1994. Manajemen Personalia, Jilid 2. Diterjemahkan oleh: Agus Dharma. Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga.

Goddart, Robert. 2006. Attention & Performamnce. New York: Academic Press.

Gorda, I Gusti Ngurah. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga. Denpasar : Astabrata Bali

Gozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Grant, Philip. 2006. A Manager’s Guide to Performance Appraisal. New York:

Free Press.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonomertrics. Jakarta: Erlangga.

(25)

Guntur, I. 1996. Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Jakarta: Airlangga.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S. P. 1999. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Buku I. Jakarta : CV. Haji Masagung

Hasibuan, Malayu S. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

STIE YKPN.

Hasibuan, Malayu S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

STIE YKPN.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Insukindro, Maryatmo, R., dan Aliman. 2001. Modul Ekonometrika Dasar dan Penyusunan Indikator Unggulan Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Irmin, Suejitno. 2004. Hand Out Untuk Mengelola SDM. Cetakan Pertama.

Jakarta: Yayasan Seyma Media.

Lateiner, A. R., dan Levine, I. E. 1980. Tehnik Memimpin Pegawai dan Pekerja.

Terjemahan Soejono. Jakarta: Cemerlang.

Madalla, G.S., 1999, Introduction to Econometrics, 2nd Edition, New York.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Rosda.

Milkovich, George T,. dan Jerry M. Newman. 1999. Compensation. Boston: Irwin Mc Graw-Hill Irwin.

Milkovich, George T,. dan Jerry M. Newman. 2008. Competency. Mc Graw Hill International Edition

Milkovich, George T,. dan Newman, Jerry M. 2002. Compensation. International Edition. 7th Edition. New York: Mc Graw-Hill Irwin.

(26)

Moekijat. 1997. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: CV.

Pioner Jaya.

Moekijat. 1999. Manajer Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian).

Bandung: CV. Mandar Maju.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Noe, Robert M. 1993. Human Resource Management 3th. Edition, Massachusetts.

USA: Allyn and Bacon.

Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Poerwadarminta, W.J.S. 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahayu, Sri. 2005. SPSS Versi 12.00, Dalam Riset Pemasaran. Bandung:

Alfabeta.

Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: SIUP.

Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. Jakarta: SIUP.

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. Jakarta: SIUP.

Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relation. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Saydam, Gouzali. 1997. Kamus Istilah Kepegawaian. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Saydam, Gouzali. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan V.

Yogyakarta: CV Andi Offset

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

(27)

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bina Aksara.

Simanjuntak, Payaman, J. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Singodimedjo, Markum. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya:

SMMAS.

Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara.

Sinungan, Muchdarsyah. 2001. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Edisi Kedua.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sinungan, Muchdarsyah, 2000, Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara.

Soejono. 1997. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukamto. 1995. Manajemen Produksi Replasi. Yoayakarta : BPFE UGM.

Terry R. George. 1993. Prinsip-Prinsip Manajemen. Alih bahasa oleh: J. Smith DFM. Jakarta: Bumi Aksara.

Timpe, A. Dale. 1989. The Art and Science of Business Management Productivity.

New York: Kend Publishing.

Timpe, A. Dole, 1999, Managing People,”Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis”, PT.Gramedia Asri Media, Jakarta.

Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju.

(28)

Umar, H. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuningrum, 2008. Hubungan Kemampuan, Kepuasan dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang

JURNAL:

Freedland, Mark. 2013. Performance Appraisal and Disciplinary Action: The Case for Control of Abuses. Journal International labour review.- Oxford [u.a.] : Wiley-Blackwell, ISSN 0020-7780, ZDB-ID 2147270. - Vol.

132.2013, 4, p. 491-506.

Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Aplikasi Manajemen dan Akuntansi. Volumen 11. Nomor 2. Oktober 2010. Terakreditasi SK DIRJEN DIKTI No. 66b / DIKTI / KEP / 2010. ISSN: 1693-5214.

Indraputra,Tengku dan Sutrisna, Endang. 2013. Disiplin, Motivasi, Budaya Kerja, Dan Kinerja. Jurnal Administrasi Pembangunan. Vol 1, No 3 (2013)

Purnama , Deddy Eka. 2012. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungagung. Jurnal

“OTONOMI” Vol. 12 No.1. Januari 2012.

Rizal, Muhamad, et, al,. 2014. Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City). International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X

Ruby, Mensah. 2012. The Impact Of Indirect Compensation On Employee Productivity: A Case Of Central University College. International Journal of Business and Social Science Vol 2, No 2 February 2012.

Sumampouw, Christine Lydia. 2011. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Manado. Journal On Line Acta Diurna. Vol II. No. 3 (2011).

Wibisono, M. Prihandito, dkk. 2012. Pengaruh Kompensasi Dan Pelayanan Kesehatan Terhadap Produktivitas Pegawai Pada Balai Kesehatan Mata

(29)

Dan Olahraga Masyarakat Samarinda. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi (Jurnal EMBA). Vol 1, No 3 (2012).

Yamoah, Emmanuel Erastus. 2013. Relationship Between Compensation And Employee Productivity. Singaporean Journal Of Business Economics, And Management Studies Vol.2. No.1. 2013

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja pegawai Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL. 01 KERANGKA KONSEPTUAL

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA MATA PELAJARAN FISIKA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANTUL, YOGYAKARTA Yunus Irfan Nugroho

Diturunkan paksa, dirampas barang dagangannya, dan membayar denda, tidak membuat mereka berhenti berjualan. Sebab, selama bertahun-tahun mereka menggantungkan hidupnya dari gerbong

pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dengan melihat peningkatan kadar albumin serta untuk mengetahui ada atau tidaknya kekerabatan dosis pemberian fraksi

Tepung kulit buah pepaya sampai tingkat 15% dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pakan alternatif sumber protein dalam ransum dengan tidak menimbulkan dampak

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METIL PIPERAT DARI EKSTRAK METANOL TUMBUHAN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. ) ASAL JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk