• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan Voice of Customer penghuni perumahan Deltasari Indah diperoleh 33 variabel untuk perumahan tipe 54. Sedang untuk perumahan tipe 70 ada 32 variabel.

Selanjutnya dilakukan pemetaan dengan menggunakan Jendela Pelanggan untuk memahami ekspektasi penghuni. Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa variabel yang patut mendapat perhatian dari pihak pengembang karena penghuni menilai variabel-variabel tersebut penting tetapi tidak mendapatkan kepuasan, diantaranya:

• Untuk perumahan tipe 54 diidentifikasi variabel-variabel seperti ketahanan dinding terhadap retak dan rontok, kualitas plafon, ketahanan kusen terhadap rayap, dan garis sempadan jalan.

• Untuk perumahan tipe 70 diidentifikasi variabel seperti jenis penutup atap, ketahanan dinding terhadap retak dan rontok, kualitas cat, ketahanan plafon terhadap kemiringan dan air hujan, kerapian plamiran, serta jumlah dan letak stop kontak.

2. Dari hasil perbandingan antara persepsi penghuni dan pengembang terdapat beberapa variabel yang berada pada posisi ekstrim yaitu:

• Untuk perumahan tipe 54, pada tingkat kepentingan, terdapat 2 nilai ekstrim yaitu selisih positif paling besar dan selisih negatif paling besar. Selisih positif paling besar pada variabel letak pintu. Selisih negatif paling besar pada variabel ada tidaknya gudang. Pada tingkat kepuasan, terdapat 2 nilai ekstrim yaitu selisih positif paling besar dan selisih negatif paling besar. Selisih paling besar pada variabel ketahanan kusen terhadap rayap. Selisih negatif paling besar pada variabel luas ruang keluarga.

• Untuk perumahan tipe 70, pada tingkat kepentingan terdapat 2 nilai ekstrim yaitu selisih positif paling besar dan selisih negatif paling besar. Selisih positif paling besar pada variabel ketahanan lantai terhadap kerontokan. Selisih negatif paling

(2)

besar pada variabel ketahanan plafon terhadap rayap dan ada tidaknya tandon air.

Pada tingkat kepuasaan terdapat 2 nil ai ekstrim yaitu selisih positif paling besar dan selisih positif paling kecil. Selisih positif paling besar pada variabel jenis penutup atap dan ketahanan dinding terhadap retak. Selisih positif paling kecil pada variabel ada tidaknya tandon air.

Dan dari perbandingan antara masing-masing tipe rumah didapatkan 3 variabel yang memiliki nilai terbesar untuk tingkat kepentingan, yaitu:

• Pada urutan pertama, persepsi penghuni rumah tipe 54 dan 70 ternyata sama bahwa variabel jenis penutup atap sangat penting

• Di urutan kedua penghuni rumah tipe 54 dengan tipe 70 memilih variabel ketahanan cat terhadap pengelupasan. Selain variabel ketahanan cat terhadap pengelupasan, penghuni rumah tipe 54 juga memilih variabel ketahanan atap terhadap rayap.

• Di urutan ketiga masing-masing penghuni rumah tipe 54 dan 70 memiliki penilaian yang berbeda. Penghuni rumah tipe 54 memilih variabel ketahanan pintu terhadap penyusutan juga kerontokan dan garis sempadan jalan. Penghuni rumah tipe 70 memilih variabel ketahanan dinding terhadap retak.

Sedangkan untuk tingkat kepuasan:

• Pada urutan pertama masing-masing penghuni tipe rumah memilih variabel yang berbeda. Penghuni rumah tipe 54 memilih ketahanan pintu terhadap penyusutan, kerontokan dan penghuni rumah tipe 70 memilih letak pintu.

• Di urutan kedua penghuni rumah tipe 54 memilih ketahanan lantai terhadap kerontokan dan jumlah dan luas kamar tidur dan penghuni rumah tipe 70 memilih variabel jumlah dan luas kamar mandi.

• Pada urutan ketiga ada satu variabel yang sama dari pilihan masing-masing penghuni tipe rumah, yaitu jumlah dan luas kamar mandi. Selain variabel tersebut yang berada di peringkat ketiga, penghuni rumah tipe 70 juga memilih luas ruang keluarga, luas ruang makan, dan kelancaran saluran pembuangan.

(3)

5.2. Saran

1. Pihak pengembang selaku pemilik proyek patut diikutsertakan dalam proses mengidentifikasi variabel kualitas teknis. Karena pengembang dapat memberikan pertimbangan terhadap variabel yang menyangkut dengan keterbatasan sumber daya proyeknya.

2. Dalam pengukuran tingkat kepentingan dan kepuasan, akan lebih baik lagi jika dilakukan pembobotan karena hasil yang diperoleh dengan pembobotan akan lebih tepat.

3. Perlu adanya suatu pendekatan dan format kuisioner yang khusus pada pihak pengembang untuk memudahkan pengumpulan data.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akao, Y. (1988), Quality Function Deployment : Integrating Customer Requirements into Product Design, Productivity Press, Portland

Arikunto, S. (2002), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta

Bossert, J. (1991), Quality Function Deployment : A Practitioner’s Approach, ASQC Quality Press, Milwaukee

Cohen, L. (1995), Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You, Addisson-Wesley Publishing Company, Massachusetts

Daud, M. (2001), Analisa Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dalam Membeli Rumah (Studi Kasus pada Perumahan Graha Asri dan Kendari Permai di Kotamadya Kendari), Tugas Akhir Teknik sipil ITS, Surabaya

Dajan, A. (1986), Pengantar Metode Statistik Jilid I, LP3ES, Jakarta

Gaspersz, V. (1997), Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Edisi revisi dan perluasan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Goetsch, D. L. (1995), Implementing Total Quality, Prentice Hall, Englewood Cliffs Marimin (2004), Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, PT Grasindo, Jakarta Mujihestia, T. I. (2005), Analisa Deskriptif Perubahan Cuaca terhadap Waktu

Pelaksanaan proyek Gedung di Surabaya dan Sekitarnya, Tugas Akhir Teknik Sipil ITS, Surabaya

Purwantiningsih, I. (2004), Aplikasi Quality Function Deployment dalam Pengukuran Layak Huni Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera, Tugas Akhir Teknik Sipil ITS, Surabaya.

Ronny, R., Ivan T. (1999), Penerapan Quality Function Deployment dalam Bidang Konstruksi, Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, Surabaya

Singarimbun, M. dan Sofian E. (1989), Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta Tjiptono, F. dan Anastasia D. (1995), Total Quality Management, Penerbit Andi

Yogyakarta

(5)

Ulrich, K. T. dan Steven D. E. (2001), Perancangan Pengembangan Produk, Salemba Teknika, Jakarta

SPSS White Paper Using Satisfaction Surveys to Achieve A Competitive Advantage, www.spss.com

Referensi

Dokumen terkait

Budidaya Tanaman Kakao dan Penguatan Kelembagaan Petani di Dataran Menengah Palopo. Prosiding Seminar Nasioanal Pengembagan Inovasi Pertanian Lahan Marginal dan

1) Hotel yang tidak menggunakan Supplier dalam pesanan pembelian sayuran melakukan konfirmasi jumlah pembelian pembelanjaan antara Purcashing – Receiving, dan harga

Ya waktu itu aku belum tau ya konsep pacaran tu gimana tapi aku ngrasa nggak klik dan nggak sama kayak yang aku bayangin .Dan yang paling bikin aku dongkol

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Faktor-faktor tersebut diduga berpengaruh dalam produksi kopi, Setelah dilakukan pendugaan faktor-faktor produksi kopi Robusta, maka akan dilakukan pengolahan dan analisis

Zhenjiang Maoyuan Chemical dari Cina dengan kapasitas prosuksi 6000 ton per tahun, oleh karena itu dengan lokasi pabrik yang dekat dengan pengambilan bahan baku

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan yang luar biasa, berkat, dan kesempatan yang diberikan sehingga penulis