• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING. Skripsi"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh:

GARDA PRAKOSO AJI 11140930000156

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1441 H

(2)

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh:

GARDA PRAKOSO AJI 11140930000156

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1441 H

(3)

i

HALAMAN JUDUL

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

GARDA PRAKOSO AJI 11140930000156

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M / 1441 H

(4)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

(5)

iii

PENGESAHAN UJIAN

(6)

iv

PERNYATAAN

(7)

v

ABSTRAK

Garda Prakoso Aji – 11140930000156, Perencanaan Strategi Digital Pada Startup Eguards dengan pendekatan Design Thinking di bawah bimbingan bapak Bayu Waspodo, M.M dan bapak A’ang Subiyakto, M.Kom.

Eguards merupakan startup yang menyediakan pengamanan online on-demand dengan konsep bisnis C2C (Customer to Customer). Banyaknya startup yang terus bertambah setiap tahunnya membuat sebuah perusahaan startup dalam hal ini Eguards yang merupakan objek penelitian dari peneliti dituntut untuk terus meningkatkan kualitas serta kemudahan pelayanannya dan terus berinovasi untuk memenangkan persaingan tersebut. Eguards yang merupakan salah satu startup yang baru berdiri merasa masih kesulitan untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya yang ada, selain itu Eguards masih terus berusaha untuk meningkatkan brand awareness pelanggan. Kekurangan tersebut dapat berdampak pada persaingan antar kompetitor dan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap perencanaan strategi digital. Perencanaan strategi digital ini menggunakan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan analisa Platform Design Toolkit. Perencanaan strategi digital ini berfokus pada analisa platform dari sisi pelanggan Eguards. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur, observasi dan wawancara yang dilakukan di startup Eguards dan kuisioner pengguna Eguards. Hasil dari penelitian ini berupa tiga fitur usulan yang peneliti usulkan pada penelitian ini yang dimaksudkan untuk menambah kemudahan pengguna aplikasi Eguards, yaitu fitur “chat on app”, fitur dapat melihat cakupan wilayah layanan Eguards dan fitur penambahan metode pembayaran.

Kata kunci: Perencanaan Strategi Digital, Design Thinking, Design Toolkit, Platform, Startup, Eguards.

BAB I-V + 87 Halaman + 1 Tabel + 32 Gambar + Daftar Pustaka + Lampiran

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA STARTUP EGUARDS DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING”. Penelitian skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer di Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapat banyak bantuan dan bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentunya proses penyusunan skripsi ini akan sangat sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Bapak A'ang Subiyakto, M.Kom Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Bayu Waspodo M.M, dan Bapak A'ang Subiyakto, M.Kom Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.

(9)

vii

5. Kedua orang tua penulis, Ibu dan Bapak yang selalu memberikan semangat, dukungan, kasih sayang yang melimpah serta atas do’a yang selalu mereka panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

6. Bapak Fauzi Ishak selaku CEO dari Startup Eguards yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi di Startup Eguards.

7. Kepada keluarga besar Startup Eguards yang telah banyak memberikan penulis pengalaman dan informasi yang terkait dengan penelitian skripsi.

8. Kepada semua sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan spesial untuk keluarga besar mahasiswa program studi Sistem Informasi kerjasama FTUI angkatan 2014 terimakasih untuk doa dan dukungannya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu kiranya, pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, April 2020

Garda Prakoso Aji

(10)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PENGESAHAN UJIAN ... iii

PERNYATAAN... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Batasan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

1.7 Metodologi Penelitian ... 9

1.8 Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Pengertian Strategi Digital ... 12

2.2 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital ... 13

2.2.1 Design Thinking ... 13

2.2.2 Platform Design Toolkit ... 15

2.2.3 Kanvas Kunci Platform Design Toolkit ... 18

2.3 Pengertian Platform ... 25

2.4 Pengertian Sistem Informasi ... 25

2.5 Pengertian Teknologi Informasi ... 26

(11)

ix

2.6 Konsep Perusahaan Startup ... 27

2.6.1 Definisi Startup ... 27

2.6.2 Karakteristik Startup ... 28

2.6.3 Perkembangan Startup ... 29

2.6.4 Resiko yang Dihadapi Startup ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.1.1 Observasi ... 31

3.1.2 Studi Literatur ... 31

3.1.3 Wawancara ... 33

3.1.4 Kuesioner ... 33

3.2 Metode Perencanaan Strategi Digital ... 34

3.2.1 Analisis Bisnis Internal ... 34

3.2.2 Analisis Bisnis Eksternal ... 34

3.2.2.1 Design Thinking ... 34

3.3 Kerangka Penelitian ... 36

BAB IV PEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 37

4.1.1 Profil Eguards ... 37

4.1.2 Visi Eguards ... 37

4.1.3 Misi Eguards ... 37

4.1.4 Tujuan Eguards ... 38

4.1.5 Logo Perusahaan ... 38

4.1.6 Struktur Organisasi ... 39

4.2 Analisis Bisnis Internal ... 39

4.2.1 Platform Design Toolkit ... 39

4.2.1.1 Analisa Ecosystem Canvas ... 40

4.2.1.2 Analisa Ecosystem Entity Portrait ... 41

4.2.1.3 Analisa Ecosystem’s Motivation Matrix ... 43

4.2.1.4 Analisa Transactions Board ... 45

(12)

x

4.2.1.5 Analisa Platform Experience Canvas ... 46

4.2.1.6 Analisa Minimum Viable Platform Canvas ... 48

4.2.1.7 Analisa Platform Design Canvas ... 50

4.3 Analisis Bisnis Eksternal ... 51

4.3.1 Fase Empathize ... 51

4.3.2 Fase Define... 57

4.3.3 Fase Ideate ... 60

4.3.4 Fase Prototype ... 63

4.3.5 Fase Test ... 72

BAB V PENUTUP ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Tabel Masalah dan Solusi ... 60

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Design Thinking (Brown, 2013) ... 14

Gambar 2. 2 Platform Design Canvas ... 18

Gambar 2. 3 Ecosystem Canvas ... 19

Gambar 2. 4 Ecosystem Entity Portrait ... 20

Gambar 2. 5 Motivations Matrix ... 21

Gambar 2. 6 Transactions Board ... 22

Gambar 2. 7 Learning Engine Canvas ... 23

Gambar 2. 8 Platform Experience Canvas... 24

Gambar 2. 9 Minimum Viable Platform ... 25

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ... 36

Gambar 4. 1 Logo Eguards ... 38

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Eguards ... 39

Gambar 4. 3 Ecosystem Canvas ... 40

Gambar 4. 4 Ecosystem Entity Portrait ... 41

Gambar 4. 5 Ecosystem’s Motivation Matrix ... 43

Gambar 4. 6 Transactions Board ... 45

Gambar 4. 7 Platform Experience Canvas... 46

Gambar 4. 8 Minimum Viable Platform Canvas ... 48

Gambar 4. 9 Platform Design Canvas ... 50

Gambar 4. 10 Diagram Hasil Kuesioner ... 52

(15)

xiii

Gambar 4. 11 Diagram Hasil Kuesioner ... 53

Gambar 4. 12 Diagram Hasil Kuesioner ... 53

Gambar 4. 13 Diagram Hasil Kuesioner ... 54

Gambar 4. 14 Diagram Hasil Kuesioner ... 55

Gambar 4. 15 Diagram Hasil Kuesioner ... 55

Gambar 4. 16 Target Pasar Eguards ... 57

Gambar 4. 17 Pendukung Bisnis Eguards ... 58

Gambar 4. 18 Konsep Bisnis Eguards ... 58

Gambar 4. 19 Diagram Hasil Kuesioner ... 61

Gambar 4. 20 Diagram Hasil Kuesioner ... 62

Gambar 4. 21 Diagram Hasil Kuesioner ... 62

Gambar 4. 22 Tampilan Purwarupa Chat on App ... 64

Gambar 4. 23 Tampilan Purwarupa Chat on App ... 65

Gambar 4. 24 Tampilan Purwarupa Chat on App ... 66

Gambar 4. 25 Tampilan Purwarupa Cakupan Wilayah Eguards ... 67

Gambar 4. 26 Tampilan Purwarupa Metode Pembayaran Lain ... 68

Gambar 4. 27 Tampilan Purwarupa Metode Pembayaran Lain ... 69

Gambar 4. 28 Tampilan Purwarupa Metode Pembayaran Lain ... 70

Gambar 4. 29 Tampilan Purwarupa Metode Pembayaran Lain ... 71

Gambar 4. 30 Diagram Hasil Kuesioner ... 72

Gambar 4. 31 Diagram Hasil Kuesioner ... 73

Gambar 4. 32 Diagram Hasil Kuesioner ... 73

(16)

1

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini menuntut suatu instansi baik itu instansi pemerintahan maupun swasta untuk menerapkan suatu sistem informasi, hal ini dimaksudkan agar lebih cepat dan tepat dalam mendapatkan dan mengolah suatu data menjadi informasi yang diperlukan. Sistem informasi tersebut diharapkan dapat membantu kinerja instansi dalam memperoleh informasi yang diperlukan dengan menggunakan teknologi informasi.

Dapat dilihat bahwa SI/TI merupakan sarana untuk membantu suatu organisasi dalam mewujudkan efisiensi integrasi antara perspektif manajemen dan operasional, meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen, SI/TI juga dapat dijadikan dasar untuk membantu pengambilan keputusan. Selain itu, SI/TI dapat membantu suatu organisasi dalam merencanakan program kerja ke depan atau secara umum dapat dikatakan bahwa SI/TI berfungsi sebagai sarana dalam membantu organisasi dalam merealisasikan tujuan strategisnya (Ward & Peppard, 2016).

Organisasi yang menerapkan SI/TI dengan hanya memperhatikan kebutuhan sesaat dan melakukan penerapan SI/TI yang saling tumpang tindih membuat SI/TI tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan misi dan tujuan penerapan SI/TI, yaitu efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan organisasi,

(18)

2

mulai dari pemenuhan kebutuhan pada level yang tertinggi dalam organisasi hingga kebutuhan paling bawah yaitu pihak operasional. (Yunis, R., 2009).

Penyebab utama dari kegagalan suatu organisasi dalam menerapkan SI/TI adalah kurangnya perencanaan yang matang terhadap implementasi SI/TI. (Ward dan Peppard, 2016). Tanpa perencanaan yang jelas, maka investasi SI/TI yang hendak dilakukan akan berjalan tanpa arah dan hanya menghasilkan kontribusi yang tidak maksimal atau tidak selaras dengan tujuan yang ingin diraih. Perencanaan strategis SI/TI sangat diperlukan oleh setiap organisasi yang ingin memanfaatkan SI/TI.

Dokumen ini menjadi acuan dalam melakukan investasi SI/TI (Tambotoh, J., 2010).

Dalam sebuah bisnis atau perusahaan di era digital sekarang ini kemampuan digital cukup mampu mendorong kemajuan sebuah perusahaan dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses seperti SIMCITY (Social, Mobile, Analytics, Cloud and Internet of Things) hal tersebut menghadirkan peluang besar bagi perusahaan untuk membandingkan nilai proposisi, khususnya menyatukan kompetensi yang ada dengan kapabilitas teknologi (Ross et al., 2016).

Berdasarkan hasil survei infografis: penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia dari tahun ke tahun pertumbuhan pengguna internet semakin meningkat dan sangat pesat, pada tahun 2015 jumlah pengguna internet mencapai 11,2 juta pengguna, tahun 2016 mencapai 132,7 juta pengguna, tahun 2017 mencapai 143, 26 juta pengguna dan di tahun 2018 mencapai 171,17 juta pengguna dari total 264,16 juta jiwa populasi penduduk Indonesia. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan jumlah pengguna tersebut dengan 55 persen pengguna. APJII

(19)

3

juga membagi kontribusi pengguna internet per provinsi. Dengan hasil yang menunjukkan bahwa di Pulau Jawa, Jawa Barat merupakan provinsi dengan penetrasi internet tertinggi dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 16,6 persen (APJII, 2019).

Diakses dari situs startupranking.com Indonesia saat ini memiliki 2.152 startup digital. Indonesia mencatat pertumbuhan sekitar 200 startup dalam satu tahun terakhir.

Kondisi itu menempatkan Indonesia pada posisi ke lima sebagai negara dengan jumlah startup terbesar di dunia. Dari data tersebut, Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dengan 47.212 startup, India dengan 6.856 startup, Inggris dengan 5.037 startup dan Kanada dengan 2.557 startup (startupranking.com, 2019).

Beberapa penelitian dan jurnal yang menjadi referensi dan perbandingan peneliti dalam melakukan penelitian ini diantaranya:

Skripsi oleh Fathiya Azzahra (Azzahra, 2015), “Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada PT Novelindo Abadi”, penelitian ini menghasilkan beberapa usulan sistem pada PT Novelindo Abadi diantaranya, Business Intelligence, SI CRM, SI Operasional, SI E-Procurement, SI Logistik & Inventory, SI SDM, SI Akuntansi & Keuangan.

Skripsi oleh Muhammad Naufal (Naufal, 2018), “Strategi Digital pada BPRS Al-Salaam”, penelitian ini berisi bagaimana merumuskan suatu perencanaan strategi digital berdasarkan pendekatan Ward and Peppard (2016) dan menghasilkan usulan investasi SI/TI pada dokumen Strategi SI, usulan roadmap implementasi pada

(20)

4

dokumen Strategi TI, dan beberapa usulan lain untuk mendukung strategi digital pada dokumen Strategi Manajemen SI/TI.

Skripsi oleh Khairunnisa Rizkiana Putri (Putri, 2018), “Penerapan Strategi Digital pada PT. CROWDE MEMBANGUN BANGSA”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan analisis terhadap kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan framework atau pendekatan menurut Peppard and Ward serta analisis penerapan dengan menggunakan analisis GAP.

Jurnal oleh Bayu Waspodo, Asep Fajar Firmansyah, Tuti Apriyanti (2018).

“Penyusunan Strategi Digital dengan Pendekatan Ward dan Peppard serta Architecture Delivery pada TOGAF versi 9 pada BMT KAS”, penelitian ini menghasilkan Strategi Sistem Informasi, Strategi Teknologi Informasi dan Strategi Manajemen Sistem Informasi yang dihasilkan dari penggunaan pendekatan Peppard dan Ward yang ditambah dengan Architecture Delivery TOGAF versi 9.

Jurnal oleh Jarot S. Suroso, Riswan E. Tarigan, Fatkhurozaq B. Setyawan (2017). “Information Systems Strategic Planning: Using Design Thinking Method at Startup Company”. Penelitian ini berisi bagaimana perencanaan strategis sistem informasi menggunakan metode Design Thinking pada perusahaan Startup dan menghasilkan kesimpulan bahwa Design Thinking dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin melakukan perubahan pada sistem informasi yang dimiliki saat ini dan ingin menyesuaikan sistem informasi yang diinginkan oleh pengguna.

(21)

5

Banyak perusahaan startup tidak mampu membuat perencanaan untuk masa mendatang dan dihadapkan pada besarnya tingkat ketidakpastian dan risiko. Banyak dari perusahaan startup percaya bahwa suatu perencanaan strategis tidak diperlukan dan terlalu sulit untuk diterapkan, meskipun faktanya tingkat kelangsungan hidup bisnis startup dalam 5 tahun pertama hanya 50%. Terdapat beberapa penelitian yang telah menunjukkan bahwa perusahaan skala kecil menengah yang merumuskan strategi ternyata mampu lebih unggul dari para pesaingnya (Hathway management consulting.

2013).

Keselarasan strategi bisnis dan TI juga menjadi poin penting dalam kelangsungan hidup setiap organisasi. Keselarasan antara strategi bisnis dan TI tersebut akan mengarahkan organisasi untuk dapat merealisasikan manfaat dari investasi TI dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif bisnis yang berkesinambungan (Luftman, J. 2003).

Eguards merupakan startup yang menyediakan pengamanan online on-demand dengan kemudahan prosedur sehingga lebih efisien dan efektif, aplikasi Eguards memungkinkan pelanggannya untuk mendapat mitra Eguards yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan layanan yang kompeten, terjangkau dan professional.

Pelanggan juga bisa memantau aktivitas keamanan secara langsung (realtime). Eguards bermitra dengan beberapa tenaga keamanan, layanan yang diberikan oleh Eguards meliputi pengamanan aktivitas, pengamanan personal dan pengamanan aset. Jenis bisnis yang dijalani oleh Eguards ini adalah C2C (Customer to Customer).

(22)

6

Banyaknya startup yang terus bertambah setiap tahunnya membuat sebuah perusahaan startup dalam hal ini Eguards yang merupakan objek penelitian dari peneliti dituntut untuk terus meningkatkan kualitas serta kemudahan pelayanannya dan terus berinovasi untuk memenangkan persaingan tersebut. Eguards yang merupakan salah satu startup yang baru berdiri merasa masih kesulitan untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya yang ada, selain itu Eguards masih terus berusaha untuk meningkatkan brand awareness pelanggan. Kekurangan tersebut dapat berdampak pada persaingan antar kompetitor dan kelangsungan hidup perusahaan.

Dari penjabaran latar belakang di atas serta referensi pustaka yang peneliti baca, peran dari perencanaan strategi digital dibutuhkan oleh sebuah perusahaan startup untuk dapat menyelaraskan antara strategi bisnis dengan strategi SI/TI untuk saling mendukung satu sama lain dan juga merupakan salah satu kunci untuk pencapaian visi dan misi perusahaan. Perencanaan strategi digital ini menggunakan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit.

Maka berdasarkan atas latar belakang yang sudah penulis jabarkan diatas penulis akan melakukan penelitian skripsi tentang Perencanaan Strategi Digital yang berjudul “Perencanaan Strategi Digital pada Startup Eguards dengan Pendekatan Design Thinking”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat diidentifikasikan masalah yang terdapat pada Eguards, antara lain:

(23)

7

1. Eguards masih kesulitan dalam menemukan value proposition yang unik untuk bisa mendapatkan brand awareness pelanggan.

2. Pesatnya perkembangan dunia Teknologi Informasi ditambah kurangnya sumber daya yang ada menyebabkan kurangnya analisa kebutuhan aplikasi yang sesuai keinginan pelanggan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana merumuskan suatu perencanaan strategi digital pada startup Eguards dengan menggunakan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit”.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan terarah, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Objek penelitian ini dilakukan pada startup Eguards.

2. Penelitian perencanaan strategi digital ini menggunakan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit.

3. Pendekatan Design Thinking dalam penelitian ini memiliki lima tahapan, yaitu:

empathize, define, ideate, prototype dan test.

4. Pendekatan Design Thinking dalam penelitian ini berfokus pada platform dari sisi pelanggan Eguards.

(24)

8 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Menganalisis model bisnis startup Eguards dengan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit V2.

2. Memberikan usulan rekomendasi perencanaan strategi digital berdasarkan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit pada startup Eguards.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.

3. Dapat mengetahui kondisi pengelolaan Teknologi Informasi di Eguards.

4. Memahami langkah-langkah dalam melakukan analisis dan melakukan perencanaan strategi digital sesuai pendekatan Design Thinking.

b. Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami teori dan praktek di lapangan.

(25)

9

3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

4. Menjadi salah satu referensi dan dapat dikembangkan lagi di penelitian berikutnya.

c. Bagi Perusahaan

1. Membantu pihak startup dalam mengetahui atau menemukan nilai unik dari value proposition.

2. Membantu pihak startup dalam melakukan analisa kebutuhan aplikasi yang sesuai keinginan pelanggan.

3. Memberitahu startup pentingnya perencanaan strategis untuk keberlangsungan bisnisnya.

4. Menjadi salah satu referensi bagi startup untuk dapat melakukan perencanaan strategi digital yang baik.

1.7 Metodologi Penelitian

Penulis menggunakan beberapa metodologi untuk melakukan penelitian. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

(26)

10

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung wilayah penelitian yang dilakukan, yaitu di kantor Eguards.

2. Studi Literatur

Mempelajari dan melakukan analisis dari jurnal-jurnal penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya. Penulis melakukan studi ini dengan artikel, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perencanaan strategi digital.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan divisi-divisi terkait untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Kuesioner

Kuesioner ditujukan kepada pengguna Eguards, dilakukan bertujuan untuk memperoleh kebiasaan atau perilaku pengguna Eguards dan tanggapan terhadap fitur usulan yang akan dikembangkan.

b. Metode Perencanaan Strategi Digital

Metodologi perencanaan strategi digital pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Design Thinking yang ditunjang dengan Platform Design Toolkit. Design Thinking meliputi lima tahapan, yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Untuk analisis Platform Design Toolkit terdiri dari analisis platform owners, analisis platform stakeholders, analysis services, analisis core value propositions, analisis infrastructure and core components, analisis transactions, analisis channel and contexts, analisis partners dan analisis PEERS.

(27)

11 1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini dilakukan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan bagaimana latar belakang dari kasus yang diambil sebagai objek penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang dasar-dasar teori yang melandasi penelitian skripsi ini. Dasar teori yang diuraikan diantaranya adalah tentang sistem informasi, perencanaan strategi, tools yang digunakan, serta teori tentang objek penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode-metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengumpulan data dan perencanaan strategi digital dengan menggunakan pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas perumusan dan perencanaan strategi digital yang dilakukan oleh peneliti. Hal-hal yang akan dijabarkan mengacu pada pendekatan Design Thinking ditunjang dengan Platform Design Toolkit.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan saran untuk peneliti dan penelitian sejenis lainnya.

(28)

12

(29)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi Digital

Menurut Bharadwaj et al. (2013) strategi digital adalah suatu perumusan strategi organisasi dan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya digital untuk menciptakan nilai yang berbeda.

Perencanaan strategi digital mengambil perspektif dan mengejar tujuan yang berbeda. Fokus strategi ini adalah perubahan pada produk, proses, dan aspek organisasi karena teknologi yang baru (Christian & Thomas, 2015).

Perencanaan strategi digital mengubah bagaimana bisnis dilakukan. Contohnya, penggunaan sensor untuk elevator, penggunaan alat pertanian untuk mengirim big data yang digunakan untuk menganalisis dan berbagai layanan yang inovatif (Chintya et al, 2016).

Peppard dan Ward (2016) menyatakan, strategi digital adalah strategi yang dapat membantu suatu perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi.

Membuat strategi digital melibatkan perencanaan dan strategi manajemen jangka panjang yang efektif dari segi organisasi dan bisnis yang berdampak pada teknologi digital. Di dalam strategi digital terdapat dua komponen penting yaitu adalah strategi sistem informasi dan strategi teknologi informasi (Peppard dan Ward, 2016).

(30)

13

Strategi digital adalah konsep yang muncul karena persimpangan antara sistem informasi dan strategi manajemen. Strategi digital menggambarkan perpaduan strategi bisnis dengan TI dan penggabungan teknologi digital dalam strategi bisnis, dengan strategi digital perbedaan tingkatan peran antara strategi TI dengan strategi bisnis akan hilang karena pendekatan keduanya, sehingga dapat memanfaatkan internal IT untuk menciptakan persaingan (Holotiuk & Beimborn, 2017).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi digital merupakan suatu rumusan strategi bagi perusahaan yang mana ini merupakan penggabungan dan penyelarasan strategi bisnis dengan strategi digital untuk meningkatkan daya saing serta untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

2.2 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital 2.2.1 Design Thinking

Sebuah metode untuk menyelaraskan antara kebutuhan pengguna dengan teknologi yang layak diterapkan menurut strategi bisnis dan dapat diubah menjadi nilai pelanggan dan peluang bisnis dengan menggunakan intuisi desainer (Brown, 2013).

(31)

14

Gambar 2. 1 Proses Design Thinking (Brown, 2013)

Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pendekatan design thinking:

a. Empathize

Menempatkan seorang desainer sebagai pelanggan dengan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kuesioner, melakukan wawancara langsung atau dengan cara lainnya.

b. Define

Setelah desainer memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, desainer dapat menuangkan ide serta gagasan yang dimiliki terhadap aplikasi yang akan dibuat dengan membuat berupa list apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan dan kondisi saat ini di perusahaan.

(32)

15 c. Ideate

Ide dan gagasan yang sebelumnya sudah didapat, desainer perlu membuat solusi apa yang dibutuhkan dan dapat melakukan evaluasi bersama tim desain terkait untuk menambah ide dan gagasan nantinya.

d. Prototype

Ide dan gagasan yang sebelumnya sudah didapat perlu langsung dituangkan ke dalam bentuk produk atau aplikai untuk diuji coba.

e. Test

Produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka diajukan kepada pengguna untuk meihat seperti apa tanggapan mereka terhadap produk tersebut dan dapat dilakukan evaluasi serta perbaikan yang dirasa perlu dilakukan.

2.2.2 Platform Design Toolkit

Platform Design Toolkit adalah seperangkat pemikiran desain dan kanvas pemodelan sistem untuk membantu merancang platform digital dan non digital. Platform di sini dimaksudkan sebagai alat untuk membantu perusahaan mengakses kekuatan yang ada di ekosistem dan mencapai tujuan yang jauh melampaui batas dan potensi mereka sebagai perusahaan tunggal (Cicero, 2017).

Platform Design Toolkit adalah metodologi yang membantu perancang, pendiri dan manajer untuk merancang strategi, produk, dan organisasi “sebagai sebuah platform” (platform design toolkit.com, 2018).

(33)

16

Terdapat 9 block analisa di dalam Platform Design Toolkit V2 yaitu:

1. Analisa Platform owner

Analisa Platform owner berisi entitas yang mempunyai visi atau tanggung jawab. Platform owner ini dapat berupa organisasi yang terstruktur atau organisasi non-profit.

2. Analisa Platform stakeholders

Analisa Platform Stakeholder merupakan entitas-entitas yang terlibat atau memiliki hubungan didalam kelangsungan bisnis suatu organisasi atau perusahaan yang mana mereka memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan bisnis tersebut.

3. Analisa Peers

Analisa Peers ini dikategorikan dalam 2 macam, yaitu peers consumer dan peers producers. Peers Producers bisa berperan sebagai mitra yang dapat menghasilkan atau menambah nilai untuk perusahaan. Peers Consumer merupakan entitas yang menggunakan, mengonsumsi, dan memanfaatkan value dari sebuah platform yang dihasilkan oleh perusahaan.

4. Analisa Partners

Analisa Partners berisi entitas profesional, yang melakukan kerjasama dengan pihak owners untuk berperan dalam proses bisnis perusahaan.

5. Analisa Transactions

Analisa Transactions merupakan tempat dilakukannya pertukaran dan bagaimana penyampaian nilai ke pelanggan. Dalam penyampaian nilai

(34)

17

tersebut dijelasakan bagaimana dan melalui apa nilai tersebut disampaikan.

6. Analisa Channel And Context

Analisa Channel And Context yaitu kegiatan pertukaran nilai yang terjadi diantara entitas-entitas yang terlibat didalam suatu ekosistem perusahaan.

7. Analisa Services

Analisa Services ini berisi layanan apa yang diberikan untuk membantu entitas-entitas yang terkait didalamnya.

8. Analisa Value propositions

Analisa Value propositions berisi tentang produk atau layanan yang akan diberikan kepada entitas-entitas terkait. Ada 2 jenis value proposition, yaitu core value propositions yang merupakan value utama dari sebuah platform dan biasanya diberikan kepada pelanggan. Sedangkan yang kedua ialah ancillary value proposition yang merupakan value sekunder dari sebuah platform dan biasanya ditujukan untuk mitra bisnis perusahaan.

9. Analisa Infrastructure And Core Components.

Analisa Infrastructure And Core Components ini berisikan aset yang dikelola dan dimiliki oleh pihak owners. Aset yang dikelola ini, memastikan bahwa platform berjalan dengan baik dan dapat dipakai oleh ecosystem.

Aset dapat berupa tangible (dapat diukur) dan intangible (tidak dapat diukur).

(35)

18

Gambar 2. 2 Platform Design Canvas

2.2.3 Kanvas Kunci Platform Design Toolkit

Berikut ini adalah kanvas kunci yang akan membantu memodelkan keseluruhan platform.

1. Ecosystem Canvas

Menentukan entitas-entitas beserta atributnya yang terdapat di dalam ekosistem yang ingin dibentuk dan diselaraskan dengan strategi platform yang ingin dibuat. Pada kanvas ini terdapat empat entitas utama yang dijabarkan yaitu platform owners, partners, peer producers dan peer consumers.

(36)

19

Gambar 2. 3 Ecosystem Canvas

2. Ecosystem Entity Portrait

Kanvas ini menggambarkan konteks dari entitas yang sudah dijabarkan sebelumnya, seperti potensi yang bisa dimanfaatkan, tujuan dan tekanan yang mereka rasakan, apa yang ingin dicapai dari kerjasama dengan entitas lain, peranan penting mereka sebagai bagian di dalam ekosistem dan bagaimana mereka berhubungan.

(37)

20

Gambar 2. 4 Ecosystem Entity Portrait

3. Motivations Matrix

Mengidentifikasi hubungan antar masing-masing entitas di dalam ekosistem. Hubungan yang diberikan ini berupa pertukaran nilai dari tiap- tiap entitas. Terdapat label PC (Peer Consumers), PP (Peer Producers), PA (Partners) yang menerangkan peran dari masing-masing entitas di dalam ekosistem.

(38)

21

Gambar 2. 5 Motivations Matrix

4. Transactions Board

Menjabarkan transaksi yang terjadi antar entitas termasuk channel or context nya, papan transaksi ini juga menjelaskan value apa yang didapat dari interaksi itu dan di mana atau melalui apa transaksi atau interaksi itu berlangsung.

(39)

22

Gambar 2. 6 Transactions Board

5. Learning Engine Canvas

Membantu membayangkan bagaimana strategi platform yang dibuat dapat membantu semua entitas di dalam ekosistem menjadi lebih baik melalui pembelajaran dan peningkatan yang berkelanjutan.

(40)

23

Gambar 2. 7 Learning Engine Canvas

6. Platform Experience Canvas

Menggambarkan pengalaman dari entitas dan menjelaskan bagaimana strategi bisnis akan berkelanjutan. Kanvas ini menggambarkan fase-fase penting yang ada di platform dengan menjelaskan model bisnis, sumber daya, komponen serta biaya yang dikeluarkan dan yang didapatkan oleh perusahaan.

(41)

24

Gambar 2. 8 Platform Experience Canvas

7. Minimum Viable Platform

Memaparkan strategi bisnis di masa mendatang dan standar kelayakan minimum yang ditetapkan. Kanvas ini juga memetakan kemungkinan resiko yang akan terjadi di masa mendatang..

(42)

25

Gambar 2. 9 Minimum Viable Platform

2.3 Pengertian Platform

Platform merupakan gabungan antara perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk menghost aplikasi atau layanan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau organisasi kepada para pengguna (Technopedia, 2016).

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah proses yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2006).

(43)

26

Waspodo (2008) menyatakan sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan komponen yang saling terhubung dan saling bekerja sama dalam kegiatan mencari, mengumpulkan, memproses dan mengolah data untuk suatu tujuan tertentu.

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses dan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya (Stair dan Reynolds, 2010).

Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang menggabungkan pengolahan transaksi harian pada tingkatan manajerial dengan strategi dari organisasi untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan oleh suatu pihak tertentu (Sutabri, 2012).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama atau terhubung satu dengan yang lainnya untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menganalisis data untuk menyediakan informasi tertentu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.5 Pengertian Teknologi Informasi

Secara singkat Haag dan Ken (1996) mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu anda dalam bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Mulyanto, 2009).

Teknologi informasi secara khusus mengacu pada teknologi, pada dasarnya yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi, termasuk semua

(44)

27

jenis perangkat seperti: komputer, sensor, kabel, satelit, server, router, PC, telepon, tablet; dan semua jenis perangkat lunak: sistem operasi, manajemen data, aplikasi perusahaan, dan aplikasi sosial, serta alat produktivitas pribadi. (Peppard dan Ward, 2016).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang termasuk di dalamnya seperti perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi yang melakukan tugasnya yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

2.6 Konsep Perusahaan Startup 2.6.1 Definisi Startup

Menurut Ries (2011), Startup merupakan perusahaan yang dibentuk oleh manusia untuk membuat sesuatu yang baru dengan kondisi yang ekstrim dan ketenangan. Tidak dikatakan tentang berapa besar perusahaan atau industri sektor apa, hanya dikatakan kita hanya mencoba membangun perusahaan ketika kita tidak tahu apa yang kita tidak tahu.

Startup adalah sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang dengan cepat. Startup tidak harus bergerak di bidang teknologi dan memperoleh dana dari investor. Hal terpenting adalah bekembangnya perusahaan dengan cepat, semua hal yang berhubungan dengan startup akan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut (Graham, 2012).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa startup merupakan

(45)

28

sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang dengan cepat dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi. Menciptakan produk atau layanan yang inovatif dan biasanya menggunakan SI/TI dalam menjalankan usahanya.

2.6.2 Karakteristik Startup

Startup memiliki karakteristik-karakteristik tertentu, yaitu (Plimbi, 2015):

1. Perusahaan Belum Lama

Sebuah perusahaan dikatakan sebagai perusahaan startup adalah karena perusahaan tersebut belum beroperasi lama, setidaknya baru berdiri kurang dari 3 tahun.

2. Pegawai Terbatas atau Sedikit

Startup belum memiliki SDM yang banyak, biasanya sebuah startup memiliki jumlah pegawai dibawah 20 orang. Walaupun dengan SDM yang terbatas, startup akan terus berkembang, bekerja secara efektif dan tidak adanya pemborosan dana.

3. Semangat “Muda”

Seseorang yang bekerja di startup biasanya memiliki semangat muda atau kata lain pekerja dengan usia muda dan produktif antara umur 20-35 tahun.

4. Pendapatan dan Investor

Startup merupakan perusahaan yang berkembang dan tentunya dalam hal pendanaan masih kurang stabil dan memiliki pendapatan yang masih tergolong kurang tetapi dapat bertahan. Biasanya pendapatan per tahun

(46)

29

biasanya tidak mencapai Rp. 2,3 milyar/tahun.

Bertahannya sebuah perusahaan biasanya karena dua faktor, faktor pertama yaitu adanya investor yang memberikan dana besar dan yang kedua adalah dengan pendanaan sendiri yang masih mencukupi untuk beberapa tahun kedepan.

5. Bergerak di Bidang Teknologi

Pada ranah teknologi biasanya istilah startup ini umumnya mengacu di era teknologi pada saat ini, startup merupakan suatu usaha yang berkembang dalam teknologi.

6. Beroperasi dengan Website

Sebuah startup memiliki karakteristik yang mana biasanya memilliki website. Website merupakan identitas perusahaaan tersebut karena memang operasionalnya ada pada bidang tersebut.

2.6.3 Perkembangan Startup

Diakses dari situs startupranking.com Indonesia saat ini memiliki 2.152 startup digital.

Indonesia mencatat pertumbuhan sekitar 200 startup dalam satu tahun terakhir. Kondisi itu menempatkan Indonesia pada posisi ke lima sebagai negara dengan jumlah startup terbesar di dunia. Dari data tersebut, Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dengan 47.212 startup, India dengan 6.856 startup, Inggris dengan 5.037 startup dan Kanada dengan 2.557 startup (startupranking.com, 2019).

(47)

30 2.6.4 Resiko yang Dihadapi Startup

Dalam mendirikan startup tentunya ada beberapa resiko yang akan dihadapi. Resiko yang dihadapi startup, yaitu (Saputra, 2015):

1. Risiko Teknikal atau Risiko Produk

Risiko ini biasanya berkaitan dengan ide yang sudah dipikirkan sebelumnya, dimana ide tersebut didapat dari memanfaatkan ide atau teknologi yang sudah ada sebelumnya.

2. Risiko Pelanggan atau Risiko Pasar

Setelah ide didapat dan diimplementasikan kedalam suatu produk, apakah para calon pelanggan diluar sana mau untuk menggunakan produk yang sudah dibuat tersebut.

3. Risiko Model Bisnis

Risiko yang didapat dari apakah model bisnis yang dijalankan sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pasar.

(48)

31

(49)

31 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Observasi

Melihat proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada startup Eguards merupakan bentuk observasi yang dilakukan pada penelitian ini. Kegiatan ini bertujan untuk melihat proses bisnis yang terjadi, kegiatan operasional yang terjadi serta mencari data yang diperlukan untuk penelitian.

Kegiatan observasi ini dilakukan dibawah pengawasan Founder Eguards.

Beliau memberikan data mengenai sejarah, visi dan misi, layanan Eguards, struktur organisasi serta masing-masing tugasnya. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018 yang bertempat di kantor Eguards, di Ruko Dilo Bekasi, Jl.

KH. Noer Ali 1A, Kalimalang – Bekasi.

3.1.2 Studi Literatur

Peneliti melakukan pengumpulan berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Informasi ini bersumber dari berbagai sumber tulisan yang berkaitan dengan penelitian yang peneliti jalankan.

Studi literatur pada penelitian ini bersumber dari hasil penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah serta jurnal khususnya yang berkaitan dengan perencanaan

(50)

32

strategi digital. Ada beberapa penelitian yang dijadikan bahan pembelajaran bagi peneliti, sebagai berikut:

Skripsi oleh Fathiya Azzahra (Azzahra, 2015), “Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada PT Novelindo Abadi”, penelitian ini menghasilkan beberapa usulan sistem pada PT Novelindo Abadi diantaranya, Business Intelligence, SI CRM, SI Operasional, SI E-Procurement, SI Logistik & Inventory, SI SDM, SI Akuntansi & Keuangan.

Skripsi oleh Tuti Apriyani (Apriyani, 2016), “Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Pendekatan Ward and Peppard dan Architecture Delivery Pada TOGAF (Studi Kasus: BMT KAS)”, penelitian ini menggabungkan pendekatan Peppard dan Ward dengan architecture delivery pada TOGAF sehingga dihasilkan gambaran penjelas dari strategi SI/TI yang dibuat.

Skripsi oleh Muhammad Naufal (Naufal, 2018), “Strategi Digital pada BPRS Al-Salaam”, penelitian ini berisi bagaimana merumuskan suatu perencanaan strategi digital berdasarkan pendekatan Ward and Peppard (2016) dan menghasilkan usulan investasi SI/TI pada dokumen Strategi SI, usulan roadmap implementasi pada dokumen Strategi TI, dan beberapa usulan lain untuk mendukung strategi digital pada dokumen Strategi Manajemen SI/TI.

Jurnal oleh Bayu Waspodo, Asep Fajar Firmansyah, Tuti Apriyanti (2018).

“Penyusunan Strategi Digital dengan Pendekatan Ward dan Peppard serta Architecture Delivery pada TOGAF versi 9 pada BMT KAS”, penelitian ini menghasilkan Strategi Sistem Informasi, Strategi Teknologi Informasi dan Strategi Manajemen Sistem

(51)

33

Informasi yang dihasilkan dari penggunaan pendekatan Peppard dan Ward yang ditambah dengan Architecture Delivery TOGAF versi 9.

Jurnal oleh Jarot S. Suroso, Riswan E. Tarigan, Fatkhurozaq B. Setyawan (2017). “Information Systems Strategic Planning: Using Design Thinking Method at Startup Company”. Penelitian ini berisi bagaimana perencanaan strategis sistem informasi menggunakan metode Design Thinking pada perusahaan Startup dan menghasilkan kesimpulan bahwa Design Thinking dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin melakukan perubahan pada sistem informasi yang dimiliki saat ini dan ingin menyesuaikan sistem informasi yang diinginkan oleh pengguna.

3.1.3 Wawancara

Wawancara pada penelitian ini dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan divisi-divisi terkait, seperti dengan CEO, COO dan CTO. Dari wawancara yang dilakukan dapat diketahui bagaimana kondisi dari sumber daya, sistem informasi, teknologi informasi, serta infrastruktur yang ada pada Eguards.

3.1.4 Kuesioner

Kuesioner ditujukan kepada pengguna Eguards, bertujuan untuk memperoleh kebiasaan atau perilaku pengguna Eguards dan tanggapan terhadap fitur usulan yang akan dikembangkan. Kuesioner dibagi kedalam tiga tahap, pada tahap pertama kuesioner berisi pertanyaan seputar kebiasaan atau perilaku pengguna dalam menggunakan aplikasi Eguards, pada tahap kedua berisi pertanyaan mengenai tanggapan pengguna

(52)

34

tentang fitur aplikasi yang akan diusulkan oleh peneliti dan pada tahap ketiga berisi pertanyaan mengenai tanggapan pengguna terhadap purwarupa tampilan fitur usulan yang sudah dibuat.

3.2 Metode Perencanaan Strategi Digital 3.2.1 Analisis Bisnis Internal

Analisis bisnis internal dilakukan untuk mengetahui kondisi bisnis yang berjalan dan strategi bisnis yang diterapkan. Analisis bisnis internal menggunakan bantuan Platform Design Toolkit.

3.2.2 Analisis Bisnis Eksternal

Analisis bisnis eksternal dilakukan untuk mengetahui kondisi eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap jalannya perusahaan. Dalam hal ini peneliti berfokus pada pengguna Eguards sebagai sisi eksternal perusahaan. Analisis bisnis eksternal menggunakan bantuan pendekatan Design Thinking.

3.2.2.1 Design Thinking

Tahapan Design Thinking dalam penelitian ini meliputi Empathize, yaitu berempati kepada pengguna dengan kata lain peneliti mendengarkan apa keinginan dari pengguna startup Eguards. Kemudian Define, yaitu peneliti mendefinisikan apa harapan dan keinginan pengguna. Masukan dari para pengguna tadi kemudian dijadikan sebuah ide (Ideate) untuk mengembangkan produk atau layanan di startup Eguards. Pada tahap

(53)

35

selanjutnya yaitu Prototype, peneliti memberikan gambaran atau usulan terhadap produk atau layanan berdasarkan masukan dari pengguna. Kemudian menguji coba (Test) prototype yang sebelumnya telah dibuat untuk mendapatkan sebuah feedback.

(54)

36 3.3 Kerangka Penelitian

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

(55)

37

(56)

37 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Eguards

Eguards merupakan startup yang menyediakan pengamanan online on-demand dengan kemudahan prosedur sehingga lebih efisien dan efektif, aplikasi Eguards memungkinkan pelanggannya untuk mendapat mitra Eguards yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan layanan yang kompeten, terjangkau dan professional.

Pelanggan juga bisa memantau aktivitas keamanan secara langsung (realtime). Eguards bermitra dengan beberapa tenaga keamanan, seperti PRIMKOPAL PUSPOMAL.

Layanan yang diberikan oleh Eguards meliputi pengamanan aktivitas, pengamanan personal dan pengamanan aset.

4.1.2 Visi Eguards

To build the information and communication technology-based security system.

4.1.3 Misi Eguards

1. To build the ICT (information and communication technology) –based security supports. (Customer Acquisition & Partnership).

(57)

38

2. To socialize in using the ICT–based security supports. (Customer Acquisition & Partnership).

3. To develop the ICT–based security supports. (Addition of Service Modules).

4. To provide database in security service industry. (Command Centre).

4.1.4 Tujuan Eguards

Tujuan utama dari startup Eguards saat ini adalah menyediakan platform penyedia jasa keamanan yang memudahkan pengguna untuk mendapatkan jasa pengamanan yang sesuai kebutuhan dengan efisien dan efektif.

4.1.5 Logo Perusahaan

Berikut ini adalah logo dari Eguards:

Gambar 4. 1 Logo Eguards

(58)

39 4.1.6 Struktur Organisasi

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Eguards

4.2 Analisis Bisnis Internal 4.2.1 Platform Design Toolkit

Design Toolkit merupakan desain kerangka kerja yang dapat digunakan untuk membayangkan, mengembangkan dan meluncurkan strategi platform yang memobilisasi ekosistem. Toolkit ini pada dasarnya terbuat dari serangkaian kanvas desain ditambah dengan sumber daya tambahan.

(59)

40 4.2.1.1 Analisa Ecosystem Canvas

Gambar 4. 3 Ecosystem Canvas

Gambar di atas merupakan kanvas ekosistem yang ada dan berperan pada perusahaan, pada Eguards terdapat empat macam entitas yang terdapat atribut di dalamnya, yaitu :

 Platform Owners, menjelaskan atribut yang berperan penting dalam

pemberi kebijakan dan keputusan penting pada perusahaan. Di Eguards peran itu diemban oleh Fauzi Ishak selaku CEO dan Founder Eguards.

 Partners, merupakan atribut yang bekerjasama dengan pihak Eguards dalam menjalankan proses bisnisnya. Nazali Lempo, SH, MH berperan

(60)

41

sebagai Security Advisor yang berperan dalam melakukan verifikasi dan mentoring kepada tenaga keamanan yang menjadi mitra Eguards.

 Peer Producers, merupakan atribut yang berupa mitra yang bekerja sama

dengan Eguards dalam menjalankan proses bisnisnya. Tenaga keamanan di sini ada yang berprofesi sebagai satpam aktif dan ada juga pensiunan TNI/POLRI yang telah memiliki sertifikasi tenaga keamanan.

 Peer Consumers, merupakan salah satu atribut penting yang berpengaruh pada kelangsungan bisnis perusahaan yaitu para pelanggan Eguards.

4.2.1.2 Analisa Ecosystem Entity Portrait

Gambar 4. 4 Ecosystem Entity Portrait

(61)

42

Gambar di atas merupakan kanvas dari salah satu entitas yang ada di kanvas ekosistem, analisa yang dilakukan berfokus pada entitas yang berperan penting dalam bekerjasama dengan pihak Eguards dalam menjalankan proses bisnisnya yaitu Partners yang berperan sebagai Security Advisor.

Pada tahap ini menjelaskan apa yang ingin dicapai dari kerjasama ini, peranan penting mereka sebagai rekan bisnis perusahaan, bagaimana mereka berhubungan, potensi apa yang ingin dicapai dan pengalaman yang didapat. Atribut – atribut tersebut dijelaskan sebagai berikut :

 Potensi yang bisa dimanfaatkan :

1. Aset : memiliki pengetahuan kedisiplinan dan tata tertib, ilmu hukum dan ilmu bela diri.

2. Kapabilitas : mengetahui jenis-jenis sertifikasi keamanan, memahami kriteria keamanan yang berkompeten.

 Tekanan kinerja yang didapat :

1. Penegakan kedisiplinan dan tata tertib.

 Tujuan saat ini :

1. Memberikan pengawasan dan monitoring kepada tenaga keamanan.

 Keuntungan yang dicari :

1. Keuntungan dari sisi manfaat : membantu menyeleksi tenaga keamanan dan memonitoring dan mengawasi tenaga keamanan.

(62)

43

2. Keuntungan akses dan jangkauan : memberikan prosedur operasional pengamanan dan membantu mengevaluasi kinerja tenaga keamanan.

3. Keuntungan nilai : mendapatkan tenaga keamanan yang handal dan berkompeten serta memberikan solusi terbaik untuk pengguna Eguards.

4.2.1.3 Analisa Ecosystem’s Motivation Matrix

Gambar 4. 5 Ecosystem’s Motivation Matrix

Gambar di atas merupakan matriks motivasi ekosistem, yang menampilkan hubungan apa yang diberikan dari satu entitas ke entitas lainnya, hubungan yang diberikan berupa pertukaran nilai dari tiap-tiap entitas. Terdapat label PC (Peer

(63)

44

Consumers), PP (Peer Producers), PA (Partners) yang menerangkan peran dari masing-masing entitas di dalam ekosistem.

Hubungan yang terjadi antar entitas adalah sebagai berikut :

 Pelanggan (PC) memberikan kepada :

1. Pelanggan (PC) : tidak ada.

2. Tenaga Keamanan (PP) : pemasukan dan feedback atau ulasan.

3. Security Advisor (PA) : tidak ada.

 Tenaga Keamanan (PP) memberikan kepada :

1. Pelanggan (PC) : jasa pengamanan serta rasa aman.

2. Tenaga Keamanan (PP) : pengalaman dan pengetahuan.

3. Security Advisor (PA) : tidak ada.

 Security Advisor (PA) : memberikan kepada :

1. Pelanggan (PC) ; tidak ada.

2. Tenaga Keamanan (PP) : mentoring dan pengawasan.

3. Security Advisor (PA) : tidak ada.

(64)

45 4.2.1.4 Analisa Transactions Board

Gambar 4. 6 Transactions Board

Gambar di atas merupakan papan transaksi yang menjelaskan transaksi atau interaksi yang terjadi antar entitas, papan transaksi ini juga menjelaskan value apa yang didapat dari interaksi itu dan di mana atau melalui apa transaksi atau interaksi itu berlangsung.

Transaksi atau interaksi yang terjadi dijelaskan sebagai berikut :

 Pelanggan kepada Tenaga Keamanan adalah pemesanan dan pembayaran, value yang didapat berupa bayaran, transaksi terjadi di android app.

(65)

46

 Tenaga Keamanan kepada Pelanggan adalah jasa pengamanan, value yang

didapat adalah pengalaman dan rasa aman, transaksi terjadi secara langsung.

 Pelanggan kepada Tenaga Keamanan adalah review atau ulasan, value yang didapat adalah pengalaman, transaksi terjadi di android app.

4.2.1.5 Analisa Platform Experience Canvas

Gambar 4. 7 Platform Experience Canvas

Gambar di atas kanvas pengalaman yang ada di platform, kanvas ini menggambarkan fase-fase penting yang ada di platform dengan menjelaskan model

(66)

47

bisnis, sumber daya. komponen serta biaya yang dikeluarkan dan yang didapatkan oleh Eguards.

 Gambaran fase-fase pada kolom

Kolom yang terdapat pada gambar menjelaskan tentang fase-fase pengalaman yang dialami oleh pengguna. Terdapat tiga warna untuk pengelompokkan setiap fase yang ada.

1. Label warna hijau : menjelaskan di mana atau melalui apa interaksi antar entitas itu terjadi pada Eguards, yaitu aplikasi mobile, di lapangan dan sistem pembayaran.

2. Label warna kuning : menjelaskan aktivitas utama yang terjadi pada platform, yaitu registrasi, mengisi form pendaftaran, proses verifikasi dan proses pembayaran.

3. Label warna biru : menjelaskan aktivitas utama yang ada seperti melakukan pemesanan, melakukan penjagaan dan menulis review.

 Entitas yang terlibat

1. Entitas inti : On Demand Security merupakan entitas inti pada Eguards.

2. Entitas lainnya : pelanggan dan tenaga keamanan.

3. Nilai proposisi untuk entitas inti : menyediakan jasa pengamanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

 Elemen model bisnis

(67)

48

1. Kegiatan pada platform : pemesanan dan menulis review.

2. Sumber daya atau komponen platform : website dan aplikasi mobile.

3. Nilai biaya yang dikeluarkan : biaya infrastruktur SI/TI, biaya maintenance SI/TI, biaya pembaruan SI/TI dan peralatan pengamanan.

4. Nilai biaya yang didapat : 25% dari setiap transaksi.

4.2.1.6 Analisa Minimum Viable Platform Canvas

Gambar 4. 8 Minimum Viable Platform Canvas

(68)

49

Gambar di atas merupakan analisa minimum viable platform, kanvas ini menggambarkan kemungkinan resiko yang dapat terjadi di masa mendatang dan cara menghadapinya, resiko di sini adalah resiko yang berkaitan tentang proses inti dari platform Eguards yaitu pemesanan jasa pengamanan. Kanvas ini juga menjelaskan strategi bisnis yang menjadi standar kelayakan minimum.

 Resiko yang mungkin terjadi dan cara menanganinya

1. Tidak bisa menggunakan aplikasi mobile, gunakan website untuk pemesanan.

2. Tidak bisa menggunakan website, gunakan telepon langsung untuk pemesanan.

 Asumsi kunci untuk strategi bisnis yang menjadi standar kelayakan

minimum : pelanggan akan percaya terhadap jasa pengamanan apabila tenaga keamanan yang ada memiliki kredibilitas.

 Cara untuk mewujudkan asumsi diatas : bekerjasama dengan PUSPOMAL untuk melakukan verifikasi tenaga keamanan.

 Kriteria untuk validasi : PUSPOMAL akan memvalidasi data-data tenaga keamanan.

(69)

50 4.2.1.7 Analisa Platform Design Canvas

Gambar 4. 9 Platform Design Canvas

Gambar di atas merupakan kanvas desain platform, menjelaskan analisa design toolkit secara keseluruhan, merupakan rangkuman dari keseluruhan kanvas desain toolkit yang telah dikumpulkan serta menjabarkan setiap entitas yang ada dan hubungan antar entitas, sebagai berikut:

1. Pemilik platform : Fauzi Ishak selaku CEO dan Founder.

2. Pemangku kepentingan : PUSPOMAL berperan dalam melakukan verifikasi dan mentoring kepada tenaga keamanan yang menjadi mitra Eguards.

(70)

51

3. Rekan : Dr. Drs. H. Nazali Lempo, SH, MH berperan dalam melakukan ferivikasi dan mentoring kepada tenaga keamanan yang menjadi mitra Eguards.

4. Produsen : tenaga keamanan yang memberikan jasa pengamanan kepada pelanggan.

5. Konsumen : para pelanggan Eguards yang menjadi tujuan utama dari platform.

6. Hubungan apa yang diberikan platform kepada rekan yaitu profit (keuntungan dalam melakukan jasa monitoring mitra Eguards).

7. Hubungan apa yang diberikan platform kepada produsen yaitu perlengkapan pengamanan dan profit atau keuntungan.

8. Hubungan apa yang diberikan platform kepada konsumen yaitu rasa aman serta penjagaan professional.

4.3 Analisis Bisnis Eksternal 4.3.1 Fase Empathize

Fase empathize ini bertujuan untuk mengamati pengalaman pengguna dan kebiasaan mereka. Peneliti melakukan observasi menggunakan kuesioner terhadap pihak eksternal yaitu pengguna aplikasi Eguards, pada tahap ini peneliti memfokuskan tanggapan pengguna pada layanan Eguards yaitu :

(71)

52

 Sudah berapa lama pengguna menggunakan aplikasi Eguards, seberapa sering pengguna menggunakan aplikasi Eguards.

 Apakah pengguna menggunakan aplikasi sejenis lain selain aplikasi

Eguards serta alasan pengguna lebih memilih aplikasi Eguards dibandingkan dengan aplikasi lainnya.

 Layanan apa yang sering digunakan pengguna Eguards dan ketersediaan pengguna dalam memberikan data pribadi mereka.

1. Hasil ukuran lama penggunaan aplikasi Eguards

Gambar 4. 10 Diagram Hasil Kuesioner

Gambar diagram diatas merupakan hasil ukuran lama penggunaan aplikasi Eguards yang berkisar antara kurang dari 1 bulan hingga lebih dari 1 tahun. Pengguna terbanyak ada di penggunaan selama 1 tahun yang berjumlah 54,1%. Hasil pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui sudah berapa lama pengguna Eguards dalam menggunakan aplikasi.

Gambar

Tabel 4. 1 Tabel Masalah dan Solusi ........................................................................
Gambar 2. 1 Proses Design Thinking (Brown, 2013)
Gambar 2. 2 Platform Design Canvas
Gambar 2. 3 Ecosystem Canvas
+7

Referensi

Dokumen terkait

8.1.2 Semua Sivitas Akademika, Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga Penunjang di Universitas harus mengerti tentang Etika, Etika Pendidikan, Etika Penelitian, Etika Pengabdian kepada

Mengenai kategori fitur dari AyoSparring yaitu pemesanan lapangan futsal dan pencarian lawan sparing menurut calon pengguna sudah sangat cukup untuk tahapan awal

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan proses integrasi scrum dan Design Thinking pada early-stage startup sangat baik digunakan untuk menentukan permasalahan serta solusi

Design dealer value proposition berasal dari kebutuhan dealer dan akan dibedakan untuk masing2 dealer sesuai dengan kebutuhannya.... Design value proposition ADMF dibentuk dari

Design dealer value proposition berasal dari kebutuhan dealer dan akan dibedakan untuk masing2 dealer sesuai dengan kebutuhannya.... Design value proposition ADMF dibentuk dari

Pada pembuatan ide bisnis startup Kalografi, metode design thinking dipilih karena pada proses pengembangan inovasi didukung oleh pemahaman secara menyeluruh

Maka perancangan desain UI/UX pada pada dashboard monitoring proyek PT.XYZ menggunakan metode design thinking dengan penerapan sistem earned value management diharapkan

Komponen pemahaman yang paling kuat adalah "komponen manfaat", yang berarti kontraktor telah memahami bahwa constructability akan memberikan manfaat pada segi waktu dan