• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN’S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

OLEH

NORA IMELTI MARBUN 167019046/IM

M A G I S T E R I L M U M A N A J E M E N FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN’S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

OLEH

NORA IMELTI MARBUN 167019046/IM

M A G I S T E R I L M U M A N A J E M E N FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN’S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Dengan ini penelitimenyatakan bahwa tesis disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister pada program Studi Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian- bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesisini, telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Januari 2019 Yang membuat pernyataan

NORA IMELTI MARBUN

(4)
(5)

Telah diuji pada :

Tanggal : 30 Januari 2019

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Anggota : 1. Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si

2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis,. Mafis, MBA, CPA.

3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

4. Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE, Ak, MBA

(6)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRADING VOLUME ACTIVITY DENGAN TOBIN’S Q SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Untuk meningkatkan indeks harga saham, penerapan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pengungkapan leverage, profitabilitas, dan EVA mulai banyak dipertimbangkan sekarang ini. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage, profitabilitas, dan EVA terhadap Trading Volume Activity (TVA), dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening. Sampel penelitian adalah perusahaan yang tercatat pada perusahaan LQ45 periode tahun 2012-2016. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Adapun yang menjadi variabel dependen adalah Trading Volume Activity yang diprosikan dengan TVA.Variabel independen yang digunakan adalah pengungkapan leverage, profitabilitas, dan EVA. Adapun variabel intervening dalam penelitian ini adalah Tobin’s Q. Teknik analisis data yang digunakan adalah data analisis statistika deskriptif dan data analisis statistic inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengungkapan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tobin’s Q. (2) profita bilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q. (3) EVA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap TVA. (4) leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TVA. (5) profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap TVA. (6) EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TVA. (7) Tobin’s Q berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap TVA. (8) Leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TVA melalui tobin’s Q sebagai Variabel intervening. (9) profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap TVA melalui Tobin’s Q sebagai variabel intervening. (10) EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TVA melalui Tobin’s Q sebagai variabel intervening.

Kata kunci: TVA, Tobin’s Q, Leverage, Profitabilitas, EVA.

(7)

FACTORS AFFECTING TRADING VOLUME ACTIVITY WITH TOBIN’S Q AS AN INTERVENING VARIABLE LQ45 COMPANY

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE ABSTRACT

To increase the stock price index, the application of influencing factors such as disclosure of leverage, profitability, and EVA is widely considered now. Based on the background above, this study aims to determine the effect of leverage, profitability, and EVA on Trading Volume Activity (TVA), with company value as an intervening variable. The research sample is a company listed in the LQ45 company for the period 2012-2016. The type of data used is secondary data. The dependent variable is the Trading Volume Activity that is proxied with TVA. The independent variables used are disclosure of leverage, profitability, and EVA. The intervening variable in this study is Tobin’s Q. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis data and inferential statistical analysis data. The results show that: (1) Disclosure of leverage has a negative and significant effect on Tobin’s Q. (2) profitability has a positive and significant effect on Tobin’s Q.

(3) EVA has a negative and not significant effect on TVA. (4) leverage has a negative and significant effect on TVA. (5) profitability has a negative and not significant effect on TVA. (6) EVA has a positive and not significant effect on TVA. (7) Tobin’s Q has a negative and not significant effect on TVA. (8) Leverage has a positive and insignificant effect on TVA through tobin's Q as an intervening variable. (9) profitability has a negative and not significant effect on TVA through Tobin’s Q as an intervening variable. (10) EVA has a positive and insignificant effect on TVA through Tobin’s Q as an intervening variable.

Keywords: TVA, Tobin’s Q Leverage, Profitabilitie, EVA

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya berkat dan karunia-Nyalah penulis berhasil menyelesaikan tesis dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Sektoral dengan Tobin’s Q sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia”.

Adapun tujuan dari penulisan tesis ini adalah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pada Fakultas Ekonomi Departemen Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, doa, kerja sama semua pihak yang telah turun membantu dalam proses penyelesaian tesis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Universitass Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Bapak Amlys Syahputra Silalahi SE, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembimbing penulis yang banyak membantu dan membimbing saya menyelesaikan tesis ini.

7. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS., MBA, CPA; Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si; dan Ibu Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE., MBA selaku Komosi Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

(9)

8. Seluruh Dosen dan staf administrasi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

9. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda Ronald Marbun, Ibunda Erri Siahaan, Abang Erekson Marbun, saudara kembar saya Nolan Efendi Marbun dan sahabat saya Sovia Noviza Ginting yang telah memberikan kasih sayang, didikan perhatian, doa, serta dukungan moril dan materil kepada penulis.

10. Rekan-rekan Magister Ilmu Manajemen Paralel angkatan 2016 terima kasih untuk bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penelitian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan penulis dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun sehingga tesis ini dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah berikutnya. Penulis berharap agar tesis ini bermanfaat bagi sipembaca.

Medan, Desember 2018 Penulis Membuat Pernyataan

Nora Imelti Marbun Nim: 167019046

(10)

RIWAYAT HIDUP

Nora Imelti Marbun, lahir di Lubuk Pinang, Bengkulu Utara pada tanggal 19 Oktober 1990. Ayah bernama Ronald Marbun dan Ibu bernama Erri Siahaan.

Padatahun 1997, penulis memulai pendidikan di SD 1 N, Lubuk Pinang, Bengkulu Utara dan lulus tahun 2003. Padatahun 2003 hingga tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Lubuk pinang, Bengkulu Utara.

Kemudian pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Kusuma Indah, Padang sidimpuan dan lulus pada tahun 2009. Setelah itu, di tahun 2019 penulis mengenyam pendidikan di Universitas Politeknik Negeri Medan dan lulus pada tahun 2012. Melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara, dengan jurusan S-1 Akuntansi dan lulus 2015.

Kemudian di tahun 2016 penulis kembali melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Manajemen hingga tahun 2018.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PENDAHULUAN ... 12

2.1 Tinjauan Teoritis ... 12

2.1.1 Trading Volume Activuty(TVA) ... 12

2.1.2 Nilai Perusahaan ... 13

2.1.3 Leverage ... 16

2.1.4 Profitabilitas ... 18

2.1.5 Economic Value Added (EVA) ... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

2.3 Kerangka Konseptual ... 25

2.4 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Populasi dan Sampel... 32

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 35

3.5.1 Variabel Penelitian ... 35

3.5.2 Defenisi Operasional Variabel ... 35

3.6 Metode Analisis Data ... 39

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 39

3.6.2 Analisis Statistik Inferensial ... 40

3.6.2.1 Diagram Jalur ... 41

3.6.2.2 Model Persamaan Pengukuran dan Struktural Penelitian ... 41

3.6.2.3 Evaluasi Model SEM-PLS ... 42

3.6.2.4.1 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) ... 43 3.6.2.4.2 Evaluasi Model Struktural

(12)

(Inner Model) ... 45

3.7 Pengujian Hipotesis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 51

4.3 Analisis Statistik Inferensial ... 56

4.3.1 Analisis dan Pembahasan Data ... 56

4.3.2 Diagram Jalur ... 57

4.3.3 Evaluasi Model SEM-PLS ... 58

4.3.3.1 Menilai Model Pengukuran ... 59

4.3.3.2 Menilai Model Struktural ... 61

4.4 Pengujian Hipotesis ... 65

4.5 Pembahasan Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99

LAMPIRAN 1 ... 105

LAMPIRAN 2 ... 107

LAMPIRAN 3 ... 112

(13)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Laporan Keuangan Beberapa Perusahaan Yang

Terdaftar Di LQ45 Tahun 2012-2013 ... 7

Tabel 2.1 Peneltian Terdahulu ... 22

Tabel 3.1 Kriteria Populasi Target ... 34

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan ... 34

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 38

Tabel 3.4 Rule of thumb Evaluasi Model Pengukuran dengan Indikator Refleksif ... 45

Tabel 3.5 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model Struktural ... 46

Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan 2012-2016 ... 50

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 50

Tabel 4.3 Outer Weights (Mean, STDEV, T-Value) ... 56

Tabel 4.4 Average Variance Extrated(AVE) ... 56

Tabel 4.5 Outer Loading ... 59

Tabel 4.6 Cross Loading ... 58

Tabel 4.7 Average Variance Extrated(AVE) dan Composite Reliability ... 60

Tabel 4.8 R-Square ... 61

Tabel 4.9 Path Cofficients (Mean, STDEV, T-values) ... 62

Tabel 4.10 Inderect effect ... 62

Tabel 4.11 Direct Effect, Inderect Effect dan Total Effect ... 62

Tabel 4.12 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 66

(14)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 1.1 TVA 2012-2016... 4

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 30

Gambar 3.1 Model Diagram Jalur Penelitian ... 41

Gambar 4.1 Diagram Jalur Output Algaritma PLS ... 57

Gambar 4.2 Uji Hipotesis ... 65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Populasi Perusahaan ... 105 Lampiran 2 Data Perhitungan Variabel Penelitian TVA, Tobin’s Q, EVA,

Profitability, dan Leverage ... 107 Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data PLS 3.0... 112

(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kondisi perdagangan saham yang mampu menarik kembali para investor untuk meramaikan perdagangan saham di lantai bursa bahkan mampu menarik masyarakat umum untuk menginvestasikan kelebihan dananya, karena kondisi perdagangan saham yang membaik di pasar saham. Investor atau penanaman modal jauh lebih menguntungakan berinvestasi di pasar saham dibandingkan hanya menyimpan dana di bank, misalnya dalam bentuk deposito. Masyarakaat harus pintar memilih saham yang memiliki kinerja yang baik sehingga akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang.

Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan dipasar modal yang paling popular (Hadi, 2013). Saham sebagai surat berharga, berarti saham memiliki nilai dan dapat diperjual-belikan. Nilai suatu saham, berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu par value (nilai nominal), base price (nilai/harga dasar) dan market price (nilai/harga pasar) (Hadi, 2013).

Harga saham suatu perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Selain itu, perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang baik dan dengan pengembalian hasil investasi tahunan yang dapat lebih diprediksi juga mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi. Keputusan investasi berhubungan dengan keputusan perusahaan dalam mengelola perusahaan untuk membuat perusahaan memiliki nilai perusahaan yang menarik investor

(17)

untuk berinvestasi. Jenis investasi sangat banyak saat ini tentunya membuat investor harus hati-hati dalam mengatur dana yang diinvestasikan. Membagi portofolio investasi keberbagai jenis aset dengan komposisi yang sesuai dengan profil risikonya. Dengan melakukan diversifikasi investasi, maka dapat menurunkan tingkat risiko kerugian. Investor sebelum berinvestasi harus mempertimbangkan segala aspek untuk menilai layak tidaknya berinvestasi pada perusahaan tersebut dengan analisis teknikal dan fundamental.

Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga saham dan volume perdagangan saham atau Trading Volume Activity (TVA) (Tandelilin, 2010). Trading Volume Activity (TVA) mencerminkan likuiditas saham yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.

Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi suatu saham di pasar modal dalam suatu periode tertentu. Semakin likuid saham maka frekuensi transaksi semakin tinggi. Minat investor yang tinggi dalam memiliki saham dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham. Jadi suatu saham dikatakan likuid jika saham tersebut tidak mengalami kesulitan dalam membeli atau menjualnya kembali saham.

Frekuensi perdagangan sangat mempengaruhi jumlah lembar saham beredar dan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham

(18)

hal ini dikarenakan tingginya minat investor. Saham yang mempunyai tingkat trading volume yang tinggi berpotensi memiliki tingkat likuiditas tinggi serta berpotensi mendapatkan pengembalian yang tinggi.

Likuiditas perdagangan saham akan tercermin dari besarnya ketakutan para pemilik perusahaan bila sampai suatu perusahaan di delisting. Salah satu penyebab perusahaan di delisting dikarenakan likuiditas perdagangan sahamnya sangat rendah atau kurang aktif diperdagangkan. Di delisting -nya saham dari BEI akan sangat merugikan para investor sebagai pemegang saham karena saham- sahamnya yang di delisting tidak bisa diperdagangkan lagi di bursa. Sehingga saham yang kurang likuid dan terancam di delisting punya citra yang buruk di mata investor dan kurang dipercaya serta sangat dihindari oleh investor.

Pasar modal memberikan signal ekonomi, karena disitu terjadi flow of capital yang merupakan bahan penting dalam kebutuhan pertumbuhan dan gradasi ekonomi (Hadi, 2013). Berapa banyak sektor rill yang membutuhkan suntikan dana, dan beberapa banyak investor ingin mengejar capital gains. Disitulah peran pasar modal bekerja.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q. Penggunaan Tobin’s Q bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memproses asetnya untuk memaksimalkan kekayaan bersih perusahaan sehingga nilai pasar saham dapat bermanfaat (Tobin, 1977). Tobin’s Q tidak hanya sebagai variabel dependen, tapi juga sebagai variabel independen.

Karena ini bertujuan untuk menguji kontribusi Tobin’s Q terhadap TVA perusahaan LQ45.

(19)

Sumber: IDX.co.id

Gambar 1.1 TVA 2012-2016

Trading Volume Activity (TVA) bisa naik dan turun. Ketika TVA naik aktivitas perdagangan naik dan aktivitas perdagangan turun nilai investasi menurun. Faktor yang menyebabkan TVA naik atau turun dapat dilihat dari faktor internal dan eksternal perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan nilai Tobin’s Q. Perusahaan dikatakan tumbuh jika nilai Tobin’s Q lebih besar atau sama dengan 1, dan dikatakan tidak tumbuh jika mempunyai nilai lebih kecil 1. Tobin’s Q telah digunakan untuk mengukur kesempatan tumbuh yang tidak dapat diamati pihak luar perusahaan (Erlina, 2006).

Semakin baik perusahaan dalam mengelola aktiva dan mampu meningkatkan nilai perusahaanya sehingga perusahaan mampu memberikan harga saham yang tinggi kepada investornya dan akan memberikan sinyal positif bagi para investor-investor lain untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan dengan nilai Tobin’s Q yang positif (Rahman dan Khairunnisa, 2016). Ketika Tobin’s Q >

1 artinya perusahaan memiliki respon yang kuat terhadap pasar dan mampu memenuhi kewajibannya terhadap investor, dengan kata lain perusahaan dapat

0.06

0.03

0.06

0.04

0.02 -

0.02 0.04 0.06 0.08

2012 2013 2014 2015 2016

TVA LQ45 2012-2016

TVA

(20)

memaksimalkan modal yang ada dan melakukan manajemen aktiva dengan baik, begitupun sebaliknya (Rusdiana, Azib, dan Bayuni, 2017).

Penelitian terdahulu mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan beberapa diantaranya yaitu: leverage, profitabilitas dan economic value added (Manurung, Siregar dan Saptono, 2016; Djamalludin, Rahmawati dan Ali, 2017). Leverage pada penelitian inisebagai faktor keuangan yang mempengaruhi nilai perusahaan mewakili pengukuran pendanaan perusahaan terkait dengan efisiensi penggunaan instrumen campuran dari hutang dan ekuitas dalam pendanaan aktivitas perusahaan.

Teori leverage menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan leverageterhadap nilai perusahaan (Kasmir, 2011). Teori ini menjelaskan bahwa kebijakaan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya-biaya dari sumber dana yang dipilih. Rumusan dalam perhitungan rasio leveragedalam penelitian ini menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).

DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Manurung, Siregar, dan Saptono, 2016; Dewi, Handayani, dan Nuzula, 2016; Tarsali dan Vadodara 2014; Chotimah dan Amanah, 2013). DER berpengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q (Ogolmagai, 2013; Ogolmagai, 2013). DER terhadap Tobin’s Q berpengaruh negatif dan signifikan (Sudiyatno, dan

(21)

Puspitasari, 2010). DER terhadap TVA berpengaruh negatif dan tidak signifikan (Akseptori, Yuniati, dan Kusniasari, 2018)

DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Manurung, Siregar, dan Saptono, 2016; Dewi, Handayani, dan Nuzula 2016; Tarsali dan Vadodara 2014; Chotimah dan Amanah, 2013). DAR berpengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q (Ogolmagai, 2013). DAR terhadap Tobin’s Q berpengaruh negatif dan signifikan (Sudiyatno, dan Puspitasari, 2010). DER dan DAR berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap Tobin’s Q (Manurung, Siregar, dan Saptono, 2016).

Profitabilitas pada penelitian ini adalah kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2011).

Rumusan yang digunakan yaitu Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) (Fahmi, 2013).

ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Chotimah dan Amanah, 2013). ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q (Djamalludin, Rahmawati dan Ali, 2017). ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap TVA (Akseptori, Yuniati dan Kurniasari, 2018).

ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Chotimah dan Amanah, 2013 dan Djamalludin, Rahmawati dan Ali, 2017). ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham (Djamalludin, Rahmawati dan Ali, 2017). ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap TVA (Akseptori, Yuniati dan Kurniasari, 2018).

(22)

Economic Value Added (EVA) merupakan estimasi laba ekonomi usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu dan sangat jauh berbeda dengan laba bersih akuntansi, karena laba akuntansi tidak dikurangi biaya ekuitas (Lubis dan Putra, 2012). EVA yaitu laba bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi total biaya modal tahunan, jika EVA positif maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan, jika negatif maka perusahaan tidak memenuhi harapan para investor.

EVA terhadap tobin’s Q berpengaruh positif dan Signifikan (Manurung ,Siregar, dan Saptono 2016; Syahirah dan Lantania, 2016). EVA terhadap TVA berpengaruh negatif dan tidak signifikan (Laksmiwati, dan Priyanto, 2016).

Tobin’s Q berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TVA (Akseptori, Yuniati, Kurniasari, 2018).

Tabel 1.1 Data Laporan Keuangan Beberapa Perusahaan yang Terdaftar di LQ45 tahun 2012 dan 2013

Tahun Kode CP Share Total Aktiva

Total Utang Total Ekuitas

Earning After Tax 2013 ADRO 1,090 31,986 82,623,566 43,420,880 30,527,008 1,120,378

AKRA 4,375 3,881 14,633,141 9,269,980 4,967,410 407,221 ASII 6,800 40,486 213,994,000 107,806,000 95,537,000 9,965,000 BBCA 9,600 24,408 496,304,573 432,337,895 57,629,979 5,550,014 BBNI 3,950 18,462 386,654,815 338,971,310 44,105,977 2,697,980 BBRI 7,250 24,422 626,182,926 546,855,504 68,621,996 9,345,652 2012 ADRO 1,590 31,986 66,116,930 36,025,242 28,962,172 3,691,474 AKRA 4,150 3,851 9,791,304 5,598,225 4,209,740 755,870

ASII 7,600 40,484 178,491,000 94,843,000 89,814,000 22,460,000 BBCA 9,100 24,408 427,014,666 377,023,602 51,897,942 11,898,523 BBNI 3,700 18,462 310,432,969 269,170,631 43,525,291 72,202,604 BBRI 6,950 24,422 551,336,790 486,455,011 64,881,779 18,681,350 Sumber: IDX.co.id

Berdasarkan Tabel 1.1 Dapat dilihat pergerakan Current Price(CP), Share, Total Aktiva, Total Utang, Total Ekuitas, Earning After Tax, Income Before Tax,

(23)

dan Tax para emiten yang terdaftar di LQ45 masih terjadi bervariasi dan fluktuasi dari tahun ke tahun. Seperti, Current Price (CP), mengalami peningkatan sebanyak 4 perusahaan, sedangkan pada 2 perusahaan terjadi penurunan.

Alasan peneliti memilih perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia, karena perusahaan-perusahaan go public. Perusahaan yang telah go public berarti telah menjual sebagian dari saham kepada masyarakat memunculkan manfaat dan konsekuensi yang harus ditanggung emiten (Hadi, 2013). Perusahaan tersebut telah terdiversifikasi kepemilikannya, sehingga perusahaan bersangkutan banyak yang mengawasi dan mengevaluasi operasinya. Untuk itu, profesionalisme manajemen perusahaan harus dijaga. Manfaat yang dipetik atas keputusan go public (Hadi, 2013) yaitu: 1). Memperoleh sumber pendanaan baru; 2).

Memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha; 3). Melakukan marger atau ekuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui penerbitan saham baru; 4). Peningkatan kemampuan goingconcern; 5). Meningkatkan citra perusahaan; dan 6). Meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini menggunakan perusahaan LQ45 di bursa efek Indonesi karena perusahaan LQ45 merupakan perusahaan dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Tidak semua perusahaan bisa masuk dalam indeks LQ45, karena indeks LQ45 menggunakan 45 saham terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap 6 bulan. Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, adanya fenomena gap dan researchgap (perbedaan-perbedaan hasil penelitian terdahulu) terkait Leverage,

(24)

Probabilitas dan EVA, terhadap nilai perusahaan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan-pernyataaan yang telah dikemukakan sebelumnya maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

2. Apakah profabilitas berpengaruh terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

3. Apakah EVA berpengaruh terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

4. Apakah leverage berpengaruh terhadap TVA pada perusahaan LQ45?

5. Apakah profabilitas berpengaruh terhadap TVA pada perusahaan LQ45?

6. Apakah EVA berpengaruh terhadap TVA pada perusahaan LQ45?

7. Apakah Tobin’s Q berpengaruh terhadap TVA pada perusahaan LQ45?

8. Apakah leverage berpengaruh terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

9. Apakah profabilitas berpengaruh terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

10. Apakah EVA berpengaruh terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

(25)

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EVA terhadap Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap TVA pada perusahaan LQ45.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profabilitas terhadap TVA pada perusahaan LQ45.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EVA secara simultan terhadap TVA pada perusahaan LQ45.

7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Tobin’s Q terhadap TVA pada perusahaan LQ45.

8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

9. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

10. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EVA secara persial terhadap TVA melalui Tobin’s Q pada perusahaan LQ45.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau masukan sebagai berikut:

(26)

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan Tobin’s Q pada perusahaan LQ45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan penanaman investasi pada perusahaan LQ45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan informasi tambahan tentang masalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesi

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

Tinjauan teori menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat dalam analisis hasil penelitian. Tinjauan teori berisi pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotes.

2.1.1 Tranding Volume Activity (TVA)

Trading Volume Activity adalah salah satu parameter penting yang menunjukkan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perdagangan pada suatu sesi atau mencerminkan jumlah saham yang berpindah tangan (Ong, 2011). nilai Trading Volume Activity berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai Trading Volume Activity sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham sehingga saham mudah dikonversikan menjadi uang kas.

Ketika volume sham yang diperdagangkan dengan informasi perdagangan melebihi volume saham yang diperdagangkan dengan likuiditas perdagangan, maka pedagang akan memperbesar penyebarannya. Informasi publik yang diberikan manajer akan diterima pedagang dan investor (baik investor yang memiliki informasi, maupun investor yang tidak memiliki informasi) sehingga berakibat terjadinya penurunan asimetri informasi. Hal ini akan menurunkan adverse selection risk yang dihadapi pedagang sehingga pedagang termotivasi untuk menurunkan penyebarannya.

(28)

Penghitungan Trading Volume Activity dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Notasi yang dapat digunakan sebagai berikut:

𝑇𝑉𝐴 =∑ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡

∑ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 Dimana:

TVA = Trading Volume Activity I = Nama perusahaan T = Periode waktu tertentu 2.1.2 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten bersangkutan. Menurut Husnan (2008) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown, et al. (2008) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan adalah merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Jika

(29)

nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Karena tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Thohiri, 2011).

Rasio-rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dimasa lampau dan prospeknya dimasa depan. Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai pasar perusahaan, salah satunya Tobin’s Q. Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Thohiri 2011).

Nilai perusahaan dalam penelitian ini sebagai variabel independen dan dependen. Nilai perusahaan menjadi variabel independen ketika variabel dependen leverage, profitabilitas, dan EVA. Sedangkan menjadi variabel dependen ketika variabel independen TVA. Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan oleh Chung & Pruitt (1994) terhadap rumus yang dibuat oleh Lindenberg & Ross (1981) dalam Sinaga (2011) adalah:

Q = Total Market Value of Firm / Total Asset Value

(30)

Atau:

Q = (MVS + D) / TA Dimana:

Q = Tobin’s Q

MVS = Market value of all outstanding shares, i.e. the firm’s Stock Price * Outstanding Shares.

D = Total Debt TA = Firm’s Assets

Rumus untuk pengukuran rasio ini ditulis ulang menjadi: Tobins Q =(CP x S) + TL

TA Dimana:

Tobin’s Q = Nilai Perusahaan

CP = Current Price (harga saham pada tanggal tertentu) S = Share (jumlah lembar saham)

TL = Total Liabilities TA = Total Assets

Current price yang diambil dalam penelitian ini adalah harga saham pada tanggal 31 Desember. Alasan pemilihan tanggal ini adalah karena laporan keuangan pun dibuat per tanggal 31 Desember. Demikian juga untuk data jumlah lembar saham, total kewajiban, dan total aset yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang tercatat dalam laporan keuangan masing-masing emiten per tanggal 31 Desember untuk periode tahun 2012 - 2016. Skala pengukuran yang digunakan untuk nilai perusahaan adalah skala rasio.

(31)

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat diproksikan dengan adanya peningkatan aktiva ekuitas, laba dan penjualan serta nilai Tobin’s Q. Perusahaan dikatakan tumbuh jika nilai Tobin’s Q lebih besar atau sama dengan 1, dan dikatakan tidak tumbuh jika mempunyai nilai lebih kecil 1. Tobin’s Q telah digunakan untuk mengukur kesempatan tumbuh yang tidak dapat diamati pihak luar perusahaan (Erlina, 2006).

2.1.3 Leverage

Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah digunakan beberapa perhitungan yang matang. Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan di biayai dengan utang (Kasmir, 2011). Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika di bandingkan dengan menggunakan modal sendiri. Agar perbandingan penggunaan kedua rasio ini dapat terlihat jelas kita dapat menggunakan rasio leverage.

Keuntungan dengan mengetahui rasio leverage adalah (Kasmir, 2011):

1. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.

2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.

3. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.

4. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan.

(32)

Rumusan dalam perhitungan rasio leverage/solvabilitas dalam penelitian ini menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) yang dapat dilihat sebagai berikut (Kasmir, 2011):

1) Debt to Asset Ratio (DAR)

Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahan yang didukung oleh hutang. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor. DAR dapat dihitung dengan rumus:

𝐷𝐴𝑅 = TL TA Dimana:

DAR = Debt to Asset Ratio

TL = Total Liabilities (Total Utang) TA = Total Assets (Total Aktiva) 2) Debt Equity Ratio (DER)

Rasio ini merupakan persentase penyediaan dana oleh para pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh para pemegang saham. DER dapat dihitung dengan rumus:

DER =TL TE

Dimana: DER = Debt to Equity Ratio

TL = Total Liabilities (Total Utang) TE = Total Equity (total ekuitas)

(33)

2.1.4 Profitabilitas

Profitabilitas pada penelitian ini sebagaai faktor keuangan yang mempengaruhi nilai perusahaan (Djamalludin, Rahmawati dan Ali, 2017).

Rumusan yang digunakan yaitu return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) yang dapat dilihat sebagi berikut (Fahmi, 2013):

1. Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (Fahmi, 2013). Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditepatkan. ROA dapat dihitung dengan:

ROA =EAT TA Dimana:

ROA = Return on Asset

EAT = Earning After Tax (Pendapatan setelah Pajak) TA = Total Asset

2. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) disebut juga laba atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2013). ROE dapat dihitung dengan:

ROE =EAT TE

(34)

Dimana:

ROE = Return on Equity

EAT = Earning After Tax (Pendapatan setelah Pajak) TE = Total Equity

2.1.5 Economic Value Added (EVA)

Anthony dan Govindarajan (2005) dalam Sari (2013), Economic Value Added (EVA) merupakan jumlah uang bukan rasio yang diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba bersih operasi (net operating profit). Nilai tambah ekonomis tercipta jika perusahaan menghasilkan return on total capital yang melebihi “cost of capital”. Hal itu sejalan dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan konsep EVA pada perusahaan akan mendorong manajemen untuk mengetahui the true cost of capital pada perusahaannya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal dapat diperlihatkan secara jelas.

Menurut Tandelilin (2007) dalaam Sari (2013), EVA adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan dan tingkat kembalian bagi investor. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan

(35)

bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya.

Menurut Young and O’Byrne (2001) dalam Alverniatha dan Dossugi (2010) EVA dihitung dengan rumus:

EVA = NOPAT - Capital Charge

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006), rumus dasar EVA adalah sebagai berikut:

EVA = Laba operasi setelah pajak – Biaya modal setelah pajak

= EBIT (1-tarif pajak) – (total modal) (biaya modal setelah pajak)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan EVA menurut Setiawan (2010) adalah sebagai berikut :

1) Menghitung biaya modal hutang (Cost of Debt) COD = % Bunga HJPj x Faktor Koreksi

= Kd (1-T) Keterangan:

COD = biaya hutang setelah pajak

Kd = tingkat bunga hutang jangka panjang T = pajak penghasilan

2) Menghitung biaya modal saham (Cost of Equity) COE = Rf + β (Rm - Rf)

Keterangan :

COE = Biaya ekuitas modal saham Rf = Return bebas risiko

(36)

Rm = Return pasar

β = risiko sekuritas terhadap risiko pasar 3) Menghitung struktur permodalan dari neraca.

Komposisi Modal Saham (KMS) = Jumlah Modal Saham Jumlah Modal

4) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital)

WACC = (KH x COD) + (KMS x COE)

5) Menghitung EVA (Economic Value Added)

EVA = laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) – biaya modal EVA = EBIT (1 - Tax) - (WACC x Jumlah Modal)

Jumlah Modal = Jumlah Hutang Jangka Panjang + Jumlah Modal Saham

Jika EVA > 0 maka telah ada tambahan nilai ekonomis ke dalam perusahaan (bisnis) tersebut. Jika EVA = 0, maka artinya adalah bahwa secara ekonomis perusahaan impas, karena semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana, baik kreditur maupun pemegang saham. Jika EVA < 0, maka tidak ada nilai tambah ke dalam perusahaan tersebut karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan-harapan penyandang dana terutama pemegang saham.

EVA dapat digunakan untuk mengindentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian sebaiknya diambil. Sebaliknya, kegiatan proyek yang tidak

(37)

menguntungkan tidak perlu diambil. Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan mendorong para manajer untuk selalu melakukan evaluasi atas tingkat resiko proyek yang bersangkutan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang keputusan investasi pada suatu perusahaan, telah banyak dilakukan sebelumnya. Berikut ini merupakan rangkuman dari berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama (Tahun)

Judul Variabel Hasil

Akseptori, Yuniati, dan Kusniasari (2018)

Fundamental terhadap Trading Volume Activity pada Perusahaan industri Transportasi laut dan Perikanan di Brursa Efek Indonesia

Variabel independen:

X1= ROA X2= DER X3= TATO X4= EPS

Variabel dependen:

Y= Trading Volume Activity (TVA)

Hasil pennelitian ini menunjukkan faktor fundamental yang dimiliki perusahaan tidak menjadikan pasar modal di sektor transportasi likuid yang ditandai dengan adanya transaksi penjualan saham sektor transportasi.

Tambunan, Siregar, Manurung, dan Priyarsono (2017)

Related Party Transactions and Firm in the Business Groups in the Indonesia Stock Exchange

Variabel independen:

X1= RP_INC X2= RP_EXP X3= RP_LN X4= RP_REC X5=AST_TNL X6= SIZE X7= DER

X8= Dummy_TRS Variabel dependen:

Y= TQ

Hasilnya menunjukkan bahwa transaksi pihak terkait penjualan dan pendapatan serta pembelian dan pengeluaran secara signifikan memiliki efek positif pada nilai perusahaan. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak signifikan efek positif pada nilai perusahaan. Transaksi dengan pihak terkait atas pinjaman, piutang, aset, ukuran perusahaan dan periode krisis secara signifikan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

(38)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu(Lanjutan)

Nama (Tahun)

Judul Variabel Hasil

Djamaluddi, Rahmawati, dan Ali (2017)

The Influence of Fundamental Factors Micro and Macro to Return Expected

Through The

Intervening Corporate Value in The Listed Real Estate Sector in Bei Periode 2011-2014

Variabel independen:

Faktor Mikro X1= ROA X2= ROE Faktor Makro X3= BI Rate X4= Inflasi X5= Kurs Variabel intervening : Tobin’s Q dan (Z1) BPV (Z2) Variabel dependen:

E/R(Y)

Hasil ini menjelaskan bahwa faktor mikro lebih mampu memengaruhi pengembalian yang diharapkan pada saham baik secara langsung atau tidak langsung. Faktor-faktor makro mempengaruhi rendah terhadap pengembalian yang diharapkan dari saham baik secara langsung atau secara tidak langsung.

Laksmiwati, dan Priyanto (2016)

Effect of Return on Total Assets (ROA), Tobin’s Q and Economic Value Added (EVA) on Trading Volume Activity (TVA) od LQ45 Index Stocks Listed in Indonesia Stocks Exchange (IDX) 2009-2013

Variabel independen:

X1= ROA X2=Tobin’s Q X3= EVA Variabel dependen:

Y=Trading Volume Activity

Hasil penelitian ini menunjukkan ROA, Tobin’s Q dan EVA berpengaruh signifikan terhadap Trading Volume Activuty

Manurung, Siregar , dan Saptono (2016)

Factors Affecting Tobin’s Q Coal Mining Company Registered in Indonesia Stock Exchange.

Variabel independen:

X1= DAR X2= DER X3= EVA X4= DPro X5= NOPAT X6= CAD Variabel intervening : Tobin’s Q (Z) Variabel dependen:

IHSS (Y)

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada yang signifikan dampak nilai tambah ekonomi, cadangan batubara, dan profitability dummy terhadap Tobin’s Q. selanjutnya, hassil analisis regresi linier menunjukkan bahwa ada dampak yang signifikan Tobin’s Q terhadap IHSS perusahaan produksi batubara.

Syahirah dan Lantania (2016)

Pengaruh Market Value Added, Economic Value Added, Kebijakan

Dividen Dan

Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

Variabel independen:

X1= MVA X2= EVA X3= DPR X4= KM Variabel dependen:

Y1= Tobin’s Q

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dependen atau nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh empat variabel independen.

Bersamaan dengan empat variabel independen memiliki efek pada nilai perusahaan. Nilai tambah pasar, nilai tambah ekonomi, kebijakan dividen, dan kepemilikan manajerial memiliki signifikan positif pada nilai perusahaan.

(39)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu(Lanjutan)

Nama (Tahun)

Judul Variabel Hasil

Dewi, Handayani

, dan

Nuzula(20 14)

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor

Pertambangan yang Terdaftar di Bei

Variabel independen:

X1= DER X2= DAR

Variabel dependen:

Y= Nilai Perusahaan

Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan variabel bebas DAR dan DER terhadap variabel terikat Tobin’s Q. Terdapat pengaruh signifikan secara parsial variabel bebas DAR terhadap variabel terikat Tobin’s Q.

Tarsali dan Vadodara (2014)

A Study of Tobin’s Q on Indian Stock Exchange using Economic Profit Measurement Indicators

Variabel independen:

X1= EEVA X2= TVA

Variabel dependen:

Y= Tobin’s Q

Hasil dalam makalah ini menunjukkan bahwa wawasan dapat diberikan kepada investor dan manajer untuk mengambil keputusan keuangan yang benar dengan bantuan nilai berbasis indikator seperti EEVA, TVA dan implikasinya pada Tobin's Q.

Chotimah, dan Amanah (2013)

Analisis Rasio Keuangan

terhadap return saham dan nilai perusahaan

Variabel independen:

X1= CR X2= TATO X3= DER X4= ROA X5= ROE X6= PER

Variabel dependen:

Y1= Return Perusahaan Y2=Kinerja Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham dan Tobin’s Q.

Total Assets Turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham tetapi berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s Q. Sedangkan Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Return On Equity, Price Earnings Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham dan Tobin’s Q.

Kurniadi, Achsani, dan Sosongko (2013)

Kinerja Keuangan Berbasis

Penciptaan Nilai, factor

Makroekonomi dan Pengaruh terhadap Return Saham Sektor Pertanian

Variabel:

X1= EVA X2= MVA X3= Tobin’s Q Variabel dependen:

Y= Return Saham

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perusahaan memperoleh EVA negatif.

Sebaliknya, analisis MVA menunjukkan sebagian besar perusahaan memperoleh MVA positif. Hasil Tobin’s Q menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan menghasilkan nilai q<1. Variabel MVARET dan Tobin’s Q RET berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

EVARET, inflasi, nilai tukar, dan dummy krisis berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

(40)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu(Lanjutan)

Nama (Tahun)

Judul Variabel Hasil

Ogolmagai (2013)

Leverage Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Manufakturya Go PublicDi Indonesia

Variabel independen:

X1= DER X2= DAR

Variabel dependen:

Y= NilaiPerusahaan

Hasil penelitian menunjukkan secara bersama DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Struktur modal yang diukur dengan DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Andati, Siregar, Sinaga, dan Achsani (2012)

Liberalisasi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Nilai Tobin’s Q Sektor Industri Dasar dan kimia dan Perbankan.

Variabel independen:

X1= Liberalisasi Keuangan

X2= Kebijakan Moneter Variabel dependen:

Y= Tobin’s Q

Pengaruh liberalisasi keuangan pada sector industry dasar dan kimia dan sector perbankan, adalah negatif. FDI dan investasi portofolio berpengaruh negative terhadap nilai Tobin’s Q sektor industri dasar dan kimia seerta perbankan. Sedangkan, pengaruh liberalisasi keuangan bersamaan dengan kebijakan moneter berupa SBI terrhadap nilai Tobin’s Q.

Sudiyatno dan Puspitasari (2010)

Pengaruh kebijakan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja perusahaan sebagai variabel intervening

Variabel independen:

X1= Ukuran Perusahaan X2= CR

X3= OE X4= AM

Variabel intervening:

Z= Kinerja perusahaan Variabel dependen Y= Nilai Perusahaan

Hail penelitian:

1. Insentif manajer mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan, dan kinerja perusahaan juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.

2. Keuangan mempunyai pengaruh langsung yang positif terhadap nilai perusahaan, namun pengaruh tersebut tidak linier.

3. Kinerja Perusahaan mempunyai pengaruh langsung yang positif terhadap nilai perusahaan, sehingga kinerja perusahaan naik.

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan variabel dependen adalah TVA. sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Leverage dapat diukur dengan rasio DER dan DAR, Profitability yang dapat diukur dengan rasio ROA dan ROE, dan EVA. Variabel Intervening nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio Tobin’s Q.

Dengan variabel tersebut, maka diduga Leverage, Profitability, dan EVA

(41)

memiliki pengaruh terhadap TVA dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening.

1) Pengaruh Leverage terhadap Tobin’s Q

Leverage mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Rumusan dalam perhitungan rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).

DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Manurung, Siregar, dan Saptono, 2016; Dewi, Handayani, dan Nuzula 2016; Tarsali dan Vadodara 2014; Chotimah dan Amanah, 2013). DER berpengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q (Ogolmagai, 2013; Ogolmagai, 2013). DER terhadap Tobin’s Q berpengaruh negatif dan signifikan (Sudiyatno, dan Puspitasari, 2010).

DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobin’s Q (Manurung, Siregar, dan Saptono, 2016; Dewi, Handayani, dan Nuzula2016; Tarsali dan Vadodara 2014; Chotimah dan Amanah, 2013). DAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Tobin’s Q (Ogolmagai, 2013). DAR terhadap Tobin’s Q berpengaruh negatif dan signifikan (Sudiyatno, dan Puspitasari, 2010).

2) Pengaruh Profitabilitas terhadap Tobin’s Q.

Profitabilitas pada penelitian ini adalah kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2011).

Referensi

Dokumen terkait

“Seminggu sebelum saya memeluk Islam, mak bawa saya ke kedai dan membeli pinggan mangkuk dan kuali untuk kegunaan saya kerana mak faham kuali dan pinggan mangkuk yang

[r]

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu sistem pemesanan pada perusahaan properti yang terkomputerisasi dalam penulisan ilmiah, sehingga para

Perlakuan panjang setek berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan diameter batang sedangkan pada peubah diameter stele dan lebar korteks akar menunjukkan hasil yang tidak berbeda

ADANYA BREAKWATER YANG BERLUBANG, SAMPAH YANG BERASAL DARI PERAIRAN TELUK JAKARTA LELUASA MASUK KE ALUR DAN KOLAM PELABUHAN. Sum b e r Pe lind o

Pada pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang sepesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, sehingga

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

The previous example clearly shows one of the main advantages of functional-style programming over an imperative approach: you just have to formulate the result you want to obtain