Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 113 Protokol Intradialytic Exercise Terhadap Adekuasi Dialisis: Literature Review
Erni Forwaty1), Rusherina2), Usraleli3), Melly4)
1234)
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Riau
Jl. Melur No. 103, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru Email: [email protected]
ABSTRAK
Pendahuluan: Element penting dalam pengelolaan terapi hemodialisis (HD) adalah adekuasi dialisis yang optimal atau kecukupan dosis dialisis agar kualitas hidup pasien yang menjalani HD dapat tercapai optimal. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan adekuasi dialisis. Intradilaytic exercise atau latihan fisik atau olahraga yang dilakukan pada saat menjalani HD sudah banyak dibuktikan dapat membantu meningkatkan adekuasi dialisis, namun protokol intradilaytic exercise masih belum jelas. Tujuan: Review ini bertujuan memberikan informasi tentang protokol melakukan intradialytic exercise terhadap peningkatan adekuasi dialisis yang telah diuji cobakan selama ini. Metode:
Literature review ini dibuat dengan menggunakan database elektronik: PubMed, Science Direct, dan Proquest dengan kata kunci “intradialytic exercise” AND “dialysis adequacy” OR “hemodialysis adequacy” OR “efficacy dialysis”. Kriteria inklusi artikel yang direview adalah ditulis dari tahun 2010 sampai dengan 2020, menguji efek dari intradialytic exercise terhadap nilai Kt/V atau URR, RCT, dan diketahui dengan jelas protokol intradialytic exercise yang digunakan: jenis exercise, durasi, dan intensitas latihan yang digunakan. Hasil dan Pembahasan: Delapan artikel yang di review diperoleh bahwa jenis latihan fisik yang umum dilakukan saat HD adalah aerobic cycling atau latihan aerobik dengan menggunakan sepeda statis saat menjalani HD dan latihan dengan intensitas sedang direkomendasikan bagi pasien HD. Protokol latihan berupa frekuensi, durasi dan intensitas latihan dapat saling mempengaruhi dalam menimbulkan dampak positif terhadap adekuasi dialisis. Diskusi:
Heterogenitas protokol latihan dalam bentuk intensitas dan durasi latihan masih harus banyak diuji cobakan. Intervensi latihan fisik bagi pasien HD perlu secara progresif dimasukkan dalam intervensi di unit HD.
Keyword: Intradialytic Exercise, Latihan Fisik, Olahraga, Hemodialisis, HD, Adekuasi Dialisis, Review
ABSTRACT
Introduction: An important element in the management of hemodialysis (HD) therapy is the optimal adequacy of dialysis or the adequacy of the dialysis dose so that the quality of life of patients undergoing HD can be achieved optimally. Various methods are used to improve dialysis adequacy.
Intradilaytic exercise or physical exercise while undergoing HD has been widely proven to help improve dialysis adequacy, but the protocol for intradilaytic exercise is still unclear. Objective: This review aims to provide information about the protocol for performing intradialytic exercise to improve dialysis adequacy that has been tested so far. Methods: This literature review was created using electronic databases: PubMed, Science Direct, and Proquest with the keywords “intradialytic exercise” AND “dialysis adequacy” OR “hemodialysis adequacy” OR “dialysis efficacy”. The inclusion criteria of the articles reviewed were written from 2010 to 2020, testing the effect of intradialytic exercise on Kt/V or URR values, RCT and clearly knowing the intradialytic exercise protocol used: type of exercise, duration, and intensity of exercise used. Result and Analysis: Eight articles reviewed found that the type of physical exercise that is commonly done during HD is aerobic cycling or aerobic exercise using a stationary bicycle while undergoing HD and moderate-intensity exercise is recommended for HD patients. Exercise protocols in the form of frequency, duration and intensity of exercise can influence each other in causing a positive impact on dialysis adequacy.
Discussion: The heterogeneity of exercise protocols in terms of intensity and duration of exercise still needs to be tested. Physical exercise interventions for HD patients need to be progressively included in interventions in HD units.
Keyword: Intradialytic Exercise, Exercise, Hemodialysis, HD, Dialysis Adequacy, Review
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 114 Pendahuluan
Hemodialisis (HD) adalah renal replacement therapy yang paling umum dipilih oleh masyarakat secara global (Grassmann et al., 2005; United States Renal Data System, 2014) untuk mempertahankan hidup mereka (Canadian Institute for Health Information, 2015;
Collins et al., 2015). Pasien yang menjalani HD setiap tahunnya meningkat (Foley & Collins, 2007). Pada akhir tahun 2004, jumlah penderita ESRD diseluruh dunia yang menjalani terapi HD sudah mencapai lebih dari 2 juta orang (Grassmann et al., 2005).
Meskipun terapi HD berhasil memperbaiki banyak manifestasi klinis pada pasien ESRD dan menunda kematian mereka, angka mortalitas dan rawat inap pasien ESRD yang menjalani HD kronis lebih tinggi serta kualitas hidup mereka lebih rendah bila dibandingkan dengan populasi umum (Hall et al., 2011).
Element penting dalam pengelolaan terapi HD kronis adalah adekuasi dialisis yang optimal atau kecukupan dosis dialisis yang dapat diukur berdasarkan klirens urea dengan menggunakan metode Kt/V dan URR (Urea Reduction Rate) (National Kidney Foundation, 2015).
Barzegar et al (2016) melaporkan bahwa hanya 36% dari 6.000 lebih pasien hemodialisis di dunia yang mencapai nilai Kt/V sesuai standar, yaitu 1,2 dan hanya 28,8% yang dapat mencapai nilai URR
>65%. Adekuasi dialisis yang tidak optimal dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas pada pasien yang menjalani hemodialisis (Barzegar et al., 2016). Tingkat kematian dapat menurun hingga 11% setiap peningkatan 5% URR (Shariati AR et al., 2012).
Adekuasi dialisis yang lebih rendah meningkatkan kebutuhan pasien akan sesi hemodialisis yang lebih banyak, kebutuhan terhadap rawat inap dan peningkatan biaya rumah sakit (Raiesifar et al., 2009).
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan adekuasi dialisis.
Peningkatan laju aliran darah sebesar 25%
terbukti efektif meningkatkan adekuasi dialisis (Aliasgharpour et al., 2018;
Borzou et al., 2009), namun keluhan pasien saat dialisis dan akses vaskular yang paten harus dipertimbangkan dengan baik (El-Sheikh & El-Ghazaly, 2016).
Baru-baru ini, exercise yang dilakukan saat dialisis berlangsung atau intradialytic exercise telah di uji cobakan untuk meningkatkan berbagai fungsi fisik dan psikologis pasien yang menjalani hemodialisis (Kaysen et al., 2011; Mitrou et al., 2013). Manfaat yang ditimbulkan terhadap adekuasi dialisis sudah mulai diuji cobakan (Brown et al., 2017; Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2011, 2013;
Liao et al., 2016; Reboredo et al., 2010), namun review yang dilakukan Barcellos et al., (2015) maupun Larun et al., (2015) menyimpulkan bahwa penggunaan protokol atau pedoman exercise termasuk jenis, frekuensi, durasi dan intensitas exercise selama ini masih belum ditentukan. Oleh karena itu, kami melakukan literature review untuk memberikan informasi tentang protokol atau pedoman melakukan intradialytic exercise terhadap peningkatan adekuasi dialisis yang telah diuji cobakan selama ini.
Metode
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi artikel yang direview adalah ditulis dari tahun 2011 sampai dengan 2020, menguji efek dari intradialytic exercise terhadap nilai Kt/V atau URR, randomized controlled trial (RCT), dan diketahui dengan jelas protokol intradialytic exercise yang digunakan: tipe exercise, durasi, dan intensitas latihan yang digunakan.
Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi artikel yang direview adalah publikasi berupa abstrak atau hanya surat ke editor
Strategi Pencarian
Literature review ini dibuat dengan menggunakan database elektronik untuk mencari artikel penelitian yang bersumber dari: PubMed, Science Direct, dan Proquest. Pencarian literatur menggunakan kata kunci “intradialytic
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 115 exercise” AND “dialysis adequacy” OR
“hemodialysis adequacy” OR “efficacy dialysis”.
Proses Seleksi
Terdapat tiga tahap yang digunakan dalam melakukan literature review ini.
Tahap pertama, penulis melakukan pencarian dari database elektronik dengan menggunakan kata kunci yang telah ditentukan. Pada tahap pertama ditemukan 58 artikel (Pubmed), 387 artikel (Proquest), 370 artikel (Science Direct).
Tahap kedua, penulis melakukan screening artikel dari kriteria inklusi dan eksklusi, dengan melakukan filter pada database elektronik. Artikel yang diperoleh berjumlah 16 artikel (Pubmed), 15 (Proquest), 9 artikel (Science Direct).
Selanjutnya, tahap ketiga dilakukan proses rescreening artikel dari duplikasi dan relevansi artikel yang ingin di review, yaitu memilki protokol exercise yang jelas didalam artikel. Tahap ketiga diperoleh 8 artikel yang dilakukan review (Gambar 1).
Hasil
Delapan artikel diperoleh untuk dianalisis. Karakteristik dari artikel dapat dilihat di Tabel 1 dan ringkasan protokol exercise dapat dilihat pada Tabel 2.
Ada 4 artikel yang ditemukan hasil bahwa intradialytic exercise berdampak signifikan terhadap peningkatan adekuasi dialisis, antara lain: Giannaki et al., (2011), Dobsak et al., (2012), Giannaki et al., (2013), dan Brown et al., (2017) pada intensitas exercise sedang. Sebaliknya, ada 4 artikel yang ditemukan hasil bahwa intradialytic exercise tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan adekuasi dialisis, antara lain: Sanavi et al., (2010), Reboredo et al., (2010), Kirkman et al., (2014), Liao et al., (2016), dan Brown et al., (2017) pada intensitas exercise yang tinggi.
Keempat artikel yang menunjukkan hasil signifikan terhadap peningkatan adekuasi dialisis menggunakan protokol execise berikut: jenis exercise adalah aerobic dengan frekuensi exercise 3 kali per minggu. Durasi exercise mulai dari 30 menit ada 2 artikel (Brown et al., 2017;
Dobsak et al., 2012), 45 menit 1 artikel (Giannaki et al., 2013), dan 3 jam 1 artikel (Giannaki et al., 2011), sedangkan intensitas exercise ada tiga artikel menggunakan intensitas sedang (Brown et al., 2017; Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2013) dan satu artikel intensitas rendah (Giannaki et al., 2011).
Pembahasan 1. Jenis Exercise
Hasil review menunjukkan bahwa jenis olahraga aerobic merupakan olahraga yang umum digunakan pada pasien yang menjalani HD (Brown et al., 2017; Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2011, 2013; Kirkman et al., 2014; Liao et al., 2016; Reboredo et al., 2010; Sanavi et al., 2010). Jenis aerobic yang umum digunakan adalah bersepeda atau disebut aerobic cycling dengan menggunakan sepeda statis yang ditempatkan di atas tempat tidur atau di depan kursi saat menjalani HD (Painter, 2000). Aerobic cycling yang dilakukan saat menjalani HD Tahap 1:
Pencarian database elektronik dengan
kata kunci:
(n = 815 artikel) - Pubmed = 58 - Science Direct = 387
- Proquest = 370
Tahap 2:
Screening artikel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi:
(n = 40 artikel) - Pubmed = 16 - Science Direct = 15
- Proquest = 9
Tahap 3:
Re-screening artikel dari duplikasi dan relevan (protokol exercise jelas)
n = 8 artikel
Gambar 1. Diagram Pencarian Artikel
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 116 atau disebut intradialytic cycling
berdampak positif terhadap adekuasi dialisis (Brown et al., 2017; Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2011, 2013;
Paluchamy & Vaidyanathan, 2018).
Aerobic exercise disebut juga cardiovascular exercise atau endurance exercise. Aerobic exercise bermanfaat terhadap siklus kerja jantung dan paru
agar yang lebih efektif (Painter, 2000).
Hasil dari review Barcellos et al., (2015) dan Sheng et al., (2014) telah melaporkan bahwa intradialytic exercise berupa aerobic yang dilakukan selama 8 minggu sampai 6 bulan dapat meningkatkan VO2
peak dan memperbaiki tekanan darah dan variabilitas denyut jantung.
Tabel 1 Karakteristik Artikel
Peneliti dan Tahun
Judul Artikel Besar Sample N (I / C)
Lama Intervensi
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Hasil terhadap adekuasi dialisis Dobsak et
al.,(Dobsak et al., 2012) 2012
Intra-Dialytic electromyostimulation of Leg Extensors May Improve Exercise Tolerance and Quality of Life in Hemodialyzed Patients
32 (ET;
n=11/
EMS; n=11/
CON;
n=10)
20 Minggu
Kelomook Exercise Training (ET) menggunakan stationary bedside cycle ergometer rehab trainer; 3 x/ minggu;
20 menit, intensitas 60% dari individual
Wpeak yang
ditentukan dengan ergometric test dan kelompok
Electromyostimulation (EMS) dengan stimulasi (10 Hz) pada kaki selama 60 menit
Rutinitas Peningkatan signifikan dari spKt/V, spKt/V-e, dan URR pada kelompok ET dan EMS
Sanavi et al.,(Sanavi et al., 2010) 2010
Effects of aerobic
exercise and
resistance training on lipid profiles and inflammation status in patients on maintenance
hemodialysis
21 (grup aerobic exercise;
n=7/
grup resistance
training;
n=7/
grup kontrol;
n=7)
8 Minggu Resistance exercise (ankle weights yang bisa disesuaikan kenaikan beratnya dari 0.5–1 kg/minggu); 3 kali/ minggu; 20-40 menit; intensitas 15–
17 dari 20 pada skala RPE.
Aerobic training (intensitas 12–16 dari 20 pada skala RPE), 3 kali/ minggu; 20-40 menit
Rutinitas Tidak berdampak terhadap Kt/V pada aerobic maupun resistance exercise
Giannaki et al.,(Giannaki et al., 2013) 2013
A single-blind randomized
controlled trial to evaluate the effect of 6 months of progressive aerobic exercise training in patients
with uraemic restless legs syndrome
24 (grup progressive
exercise training;
n = 12;
grup kontrol exercise
tanpa resistance;
n = 12)
6 Bulan Progressive exercise training = aerobic exercise (cycling) pada intensitas 60–
65% dari kapasitas exercise maksimal; 3 x/ minggu selama 45 menit
Aerobic cycling tanpa menggunakan
tahanan/
resistance
Peningkatan signifikan dari Kt/V pada grup Progressive exercise
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 117
Brown et al.,(Brown et al., 2017) 2017
Impact of
intradialytic exercise intensity on urea clearance in
hemodialysis patients
22 ( pada 3 grup: grup 1 tanpa exercise, grup 2 exercise pada intensitas 55% dari maximal heart rate (HRmax), grup 3 pada intensitas 70% dari maximal heart rate (HRmax)
3 Minggu Aerobic exercise (cycling); 30 menit, pada intensitas 50%
dari HRmax;
intensitas 70% dari HRmax, 3 kali/
minggu
Rutinitas Peningkatan signifikan dari Kt/V pada grup exercise dengan intensitas 55% dari HRmax
Kirkman et al.,(Kirkman et al., 2014) 2014
Interaction between Intradialytic Exercise and Hemodialysis Adequacy
33 (dibagi ke 3 grup: grup kontrol; n = 11/ grup exercises = intradialytic cycling; n = 11/ grup Time = HD waktu ditambah 30 menit n
= 11)
3 Bulan aerobic exercise (cycling); 2 kali/
minggu; 60 menit;
intensitas 90% dari anaerobic threshold
Rutinitas Grup Exercise tidak seefektif peningkatan waktu HD untuk eKt/V urea
Liao et
al.,(Liao et al., 2016) 2016
Intradialytic aerobic cycling exercise alleviates
inflammation and improves endothelial progenitor cell count and bone density in hemodialysis patients
40 (terdiri grup
E; 20
pasien/ grup
C: 20
pasien)
3 Bulan aerobic exercise (cycling); 3 kali/
minggu; 30 menit;
intensitas 12 – 15 dari 20 skala RPE
Rutinitas Tidak ada perbedaan yang jelas dalam Kt/V
Reboredo et al.,(Reboredo et al., 2010) 2010
Effects of aerobic training during hemodialysis on heart rate variability and left ventricular function in end-stage renal disease patients
22 (grup exercise;
n=11/ grup kontrol n=11)
12 Minggu
aerobic exercise (cycling); 3 kali/
minggu; 30 menit, intensitas 4–6 dari 20 skala RPE
Rutinitas Tidak signifikan menigkat pada Kt/V
Tabel 2. Ringkasan Artikel berdasarkan Protokol Exercise
Peneliti Protokol Exercise Hasil terhadap
Adekuasi Dialisis
Jenis Frekuensi
(per minggu)
Durasi (menit)
Intensitas Signifikan Tidak Signifikan
Aerobic Resistance 2 x 3 x 30 45 60 180 Rendah Sedang Tinggi Dobsak
et al., (2012)
√ √ √ √ √
Sanavi et al., (2010)
√ √ √ √ √ √
(aerobic
&
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 118
resistance) Giannak
i et al., (2013)
√ √ √ √ √
Brown et al., (2017)
√ √ √ √ √ √
(intensitas sedang)
√ (intensitas
tinggi) Kirkma
n et al., (2014)
√ √ √ √ √
Liao et al., (2016)
√ √ √ √ √
Rebored o et al., (2010)
√ √ √ √ √
Giannak i et al., (2011)
√ √ √ √ √
Jenis aerobic exercise selain bersepeda adalah intradialytic Range Of Motions (ROM) yang juga terbukti signifikan terhadap peningkatan adekuasi dialisis, dimana dapat meningkatkan Kt/V sebesar 38% dan URR 11% (Mohseni et al., 2013). Intradialytic ROM exercise merupakan exercise yang termasuk kedalam jenis flexibility atau stretching yang melibatkan pergerakan sendi dan peregangan pada otot (muscle stretching) (Mahrova & Svagrova, 2013; Painter, 2000; Riebe et al., 2016). Jenis flexibility umumnya dilakukan pada sesi pemanasan saat melakukan aerobic, namun ROM exercise yang diterapkan Mohseni et al., (2013) dilakukan dengan 3 sesi mulai dari pemanasan, inti dan pendinginan dengan durasi tertentu sehingga intradialytic ROM exercise yang dilakukan termasuk kedalam jenis aerobic. Namun, Mohseni et al., (2013) belum menentukan berapa intensitas exercise yang diterapkan.
Jenis flexibility exercise terbukti dapat menurunkan skor fatique dan insomnia pada pasien yang menjalani HD (Forwaty et al., 2019). Hal ini dikaitkan dengan manfaat intradialytic exercise dalam mengatasi sindrom uremik yang merupakan faktor fisiologis utama yang berkontribusi terjadinya fatigue pada pasien HD (Artom et al., 2014).
Selanjutnya, adekuasi dialisis yang menunjukkan kecukupan dosis dialisis yang diterima oleh seorang pasien telah dicurigai sebagai sumber berbagai gejala
sindrom uremik yang menyebabkan fatigue (Horigan, 2012).
Perpaduan dari beberapa jenis exercise juga terbukti signifikan meningkatkan adekuasi dialisis. Penelitian Hartanti (2016) mendapatkan hasil bahwa intradialytic exercise yang diterapkan berupa flexibility, strengthening and cardiovascular exercise dengan menggunakan alat berupa burbell dan angkle cuf terbukti dapat meningkatkan nilai URR sebesar 19%, namun intensitas exercise belum ditentukan.
Kong et al., (1999) dan Parsons et al., (2006) menyimpulkan bahwa exercise yang dilakukan selama sesi HD (intradialytic exercise) dapat meningkatkan sirkulasi darah otot, menimbulkan efek vasodilatasi terhadap pembuluh darah otot sehingga meningkatkan sirkulasi ureum dan toxin yang ada dijaringan ke vaskuler dan selanjutnya dibuang ke dyalizer.
Peningkatan pengeluaran ureum dan toxin lainnya seperti serum fosfat, kalium dan kreatinin ke dyalizer sehigga dapat meningkatkan adekuasi dialisis.
2. Frekuensi dan Durasi Exercise Frekuensi melakukan intradialytic exercise disesuaikan dengan frekuensi pasien dilakukan HD. Beberapa unit dialisis ada yang menerapakan frekuensi HD 3 kali atau 2 kali per minggu, sehingga intradialytic exercise disesuaikan dengan frekuensi HD di suatu
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 119 unit dialisis. Selanjutnya, frekuensi
dialisis yang diterapkan berhubungan terhadap durasi dialisis yang akan diterima oleh seorang pasien dalam rangka mencapai adekuasi dialisis.
Pedoman internasional National Kidney Foundation (2015) menargetkan Kt/V yang harus dicapai untuk frekuensi HD 3 kali per minggu adalah 2,3 dengan target minimal 1,2 dan URR ≥65%. Persatuan Nefrologi Indonesia (2003) menargetkan Kt/V yang harus dicapai oleh pasien HD di Indonesia yang umumnya memiliki frekuensi 2 kali per minggu adalah 1,8 dengan URR ≥80%.
Hasil review menunjukkan bahwa exercise yang dilakukan 3 kali seminggu berdampak positif terhadap peningkatan adekuasi dialisis (Brown et al., 2017;
Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2011, 2013). Sebaliknya, intradialytic exercise yang dilakukan 3 kali per minggu juga ditemukan hasil yang tidak sigfinikan terhadap peningkatan adekuasi dialisis (Brown et al., 2017; Liao et al., 2016;
Reboredo et al., 2010; Sanavi et al., 2010) sehingga penetapan frekuensi intradialytic exercise masih harus mempertimbangkan item protokol lain, seperti durasi dan intensitas latihan fisik.
Ada berbagai durasi exercise yang ditemukan berdampak positif terhadap adekuasi dialisis. Durasi yang diberikan mulai dari 30 menit (Brown et al., 2017;
Dobsak et al., 2012), 45 menit (Giannaki et al., 2013), dan durasi yang paling lama adalah 3 jam (Giannaki et al., 2011).
Namun, hasil review menunjukkan durasi intradialytic exercise selama 30 menit juga ditemukan tidak berdampak positif terhadap adekuasi dialisis (Brown et al., 2017; Liao et al., 2016; Reboredo et al., 2010; Sanavi et al., 2010). Selanjutnya, Painter, (2000) menyebutkan bahwa lama durasi melakukan aerobic exercise bagi pasien HD sebaiknya dilakukan dengan durasi berikut: sesi pemanasan 5-10 menit, sesi inti 5-30 menit dan sesi pendinginan 5-10 menit, namun intensitas saat melakukan exercise perlu diperhatikan agar memberikan dampak postif terhadap adekuasi dialisis dan waktu dilakukan exercise pada saat HD
juga harus diperhatikan untuk menghindari komplikasi saat HD (Mahrova & Svagrova, 2013; Pescatello et al., 2013; Riebe et al., 2016).
Review yang kami lakukan, belum mengevalusi segi keamanan exercise selama HD berlangsung. Namun, waktu dimulainya exercise, umumnya dilakukan selama 30 menit jam pertama HD dilakukan. Waktu terbaik untuk exercise selama sesi HD adalah selama paruh jam pertama perawatan HD untuk menghindari episode hipotensi.
Sebaliknya, awal dan akhir dialisis tidak tepat karena volume ekstraseluler tinggi dan sering meningkatkan tekanan darah.
Risiko kejadian hipotensi dan kram juga tinggi (Mahrova & Svagrova, 2013;
Pescatello et al., 2013; Riebe et al., 2016)
3. Intensitas Exercise
Hasil review menunjukkan bahwa umumnya intensitas sedang berdampak positif terhadap peningkatan adekuasi dialisis dengan penggunaan durasi 30-45 menit (Brown et al., 2017; Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2013). Namun, penggunaan intensitas rendah dalam waktu 3 jam juga menimbulkan dampak positif terhadap adekuasi dialisis (Giannaki et al., 2011). Sebaliknya, intensitas yang tinggi, ditemukan tidak berdampak positif terhadap adekuasi dialisis. Namun, penelitian yang menguji penggunaan intensitas tinggi dan rendah masih kurang dilakukan.
Intensitas latihan penting untuk ditentukan pada saat melakukan latihan fisik karena dapat memberi tahu apakah latihan yang dilakukan terlalu keras atau tidak. Ada dua cara untuk menentukan zona intensitas exercise yang kita lakukan.
Pertama, dengan menggunakan skala Borg’s Rating of Perceived Exertion (RPE). Skala Borg RPE terdiri dari skala 6 sampai 20 (Borg, 1990; Quinn, 2017).
Intensitas exercise yang direkomendasikan untuk pasien HD adalah intensitas sedang dengan rentang skala RPE 12-13 (Riebe et al., 2016). Cara kedua untuk memonitor intensitas exercise adalah menentukan apakah denyut jantung seseorang berada dalam
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 120 zona target selama aktivitas fisik.
Intensitas exercise yang
direkomendasikan untuk pasien yang menjalani HD adalah intensitas sedang yaitu 50% hingga 70% dari denyut jantung maksimalnya (CDC: Centers for Disease Control and Prevention, 2015;
Quinn, 2017; Riebe et al., 2016).
Hasil review menunjukkan bahwa ada lima artikel (Brown et al., 2017;
Dobsak et al., 2012; Giannaki et al., 2011, 2013; Kirkman et al., 2014) yang mengukur intensitas exercise melalui denyut jantung maksimal dan tiga penelitiann (Liao et al., 2016; Reboredo et al., 2010; Sanavi et al., 2010) mengukur dengan skala Borg RPE. Kami menyimpulkan bahwa penggunaan denyut jantung umum digunakan karena lebih objektif mengukur perubahan detak jantung agar keamanan saat exercise yang dilakukan saat HD berlangsung dapat dikendalikan.
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa intradialytic exercise berupa aerobic cycling dapat membantu meningkatkan adekuasi dialisis dan protokol latihan berupa frekuensi, durasi dan intensitas latihan dapat saling mempengaruhi dalam menimbulkan dampak positif. Meskipun demikian, heterogenitas protokol latihan dalam bentuk intensitas dan durasi latihan masih harus banyak dilakukan penelitian.
Meskipun kurangnya bukti berbasis RCT tentang efek latihan pada adekuasi dialisis, namun hasil review kami cukup untuk mendukung rekomendasi latihan fisik dengan intensitas sedang untuk pasien HD. Intervensi latihan perlu secara progresif dimasukkan dalam intervensi di unit HD, yang bertujuan untuk dimasukkan di semua pusat dialisis agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien HD.
Referensi
Aliasgharpour, M., Zabolypour, S., Asadinoghabi, A., Haghani, H., &
Lesanpezeshki, M. (2018). The
Effect of Increasing Blood Flow Rate on Severity of Uremic Pruritus in Hemodialysis Patients:
A Single Clinical Trial. Journal of the National Medical Association,
110(3), 270–275.
https://doi.org/10.1016/j.jnma.201 7.04.008
Artom, M., Moss-Morris, R., Caskey, F.,
& Chilcot, J. (2014). Fatigue in advanced kidney disease. Kidney International, 86(3), 497–505.
https://doi.org/10.1038/ki.2014.86 Barcellos, F. C., Santos, I. S., Umpierre, D., Bohlke, M., & Hallal, P. C.
(2015). Effects of exercise in the whole spectrum of chronic kidney disease: a systematic review.
Clinical Kidney Journal, 8(6), 753–765.
http://dx.doi.org/10.1093/ckj/sfv0 99
Barzegar, H., Moosazadeh, M., Jafari, H.,
& Esmaeili, R. (2016). Evaluation of dialysis adequacy in hemodialysis patients: A systematic review. Urology Journal, 13(4), 2744–2749.
Borg, G. (1990). Psychophysical scaling with applications in physical work and the perception of exertion.
Scandinavian Journal of Work, Environment & Health, 16 Suppl 1, 55–58.
Borzou, S. R., Gholyaf, M., Zandiha, M., Amini, R., Goodarzi, M. T., &
Torkaman, B. (2009). The effect of increasing blood flow rate on dialysis adequacy in hemodialysis patients. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation : An Official Publication of the Saudi Center for Organ Transplantation, Saudi Arabia, 20(4), 639–642.
Brown, P. D. S., Rowed, K., Shearer, J., MacRae, J. M., & Parker, K.
(2017). Impact of intradialytic exercise intensity on urea clearance in hemodialysis patients. Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism, 43(1), 101–104.
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 121 https://doi.org/10.1139/apnm-
2017-0460
Canadian Institute for Health Information.
(2015). Canadian Organ Replacement Register Annual Report: Treatment of End-Stage Organ Failure in Canada, 2004 to
2013 (Issue April).
https://doi.org/https://secure.cihi.c a/free_products/2011_CORR_An nua_Report_EN.pdf
CDC: Centers for Disease Control and Prevention. (2015). Target Heart Rate and Estimated Maximum
Heart Rate.
https://www.cdc.gov/physicalacti vity/basics/measuring/heartrate.ht m
Collins, A. J., Foley, R. N., Gilbertson, D.
T., & Chen, S.-C. (2015). United States Renal Data System public health surveillance of chronic kidney disease and end-stage renal disease. Kidney International Supplements, 5(1), 2–7.
https://doi.org/10.1038/kisup.201 5.2
Dobsak, P., Homolka, P., Svojanovsky, J., Reichertova, A., Soucek, M., Novakova, M., Dusek, L., Vasku, J., Eicher, J. C., & Siegelova, J.
(2012). Intra-dialytic electrostimulation of leg extensors may improve exercise tolerance and quality of life in hemodialyzed patients. Artificial Organs, 36(1), 71–78.
https://doi.org/10.1111/j.1525- 1594.2011.01302.x
El-Sheikh, M., & El-Ghazaly, G. (2016).
Assessment of hemodialysis adequacy in patients with chronic kidney disease in the hemodialysis unit at Tanta University Hospital in Egypt.
Indian Journal of Nephrology,
26(6), 398–404.
https://doi.org/10.4103/0971- 4065.168141
Foley, R. N., & Collins, A. J. (2007). End- Stage Renal Disease in the United States: An Update from the
United States Renal Data System.
Journal of the American Society of Nephrology, 18(10), 2644–
2648.
https://doi.org/10.1681/ASN.2007 020220
Forwaty, E., Malini, H., & Oktarina, E.
(2019). Pengaruh Intradialytic Range of Motion (ROM) Exercise terhadap Depresi, Insomnia dan Asupan Nutrisi pada Pasien Hemodialisis. Jurnal Kesehatan
Andalas, 8(3), 529.
https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.
1038
Giannaki, C. D., Hadjigeorgiou, G. M., Karatzaferi, C., Maridaki, M. D., Koutedakis, Y., Founta, P., Tsianas, N., Stefanidis, I., &
Sakkas, G. K. (2013). A single- blind randomized controlled trial to evaluate the effect of 6 months of progressive aerobic exercise training in patients with uraemic restless legs syndrome.
Nephrology Dialysis
Transplantation, 28(11), 2834–
2840.
http://dx.doi.org/10.1093/ndt/gft2 88
Giannaki, C. D., Stefanidis, I., Karatzaferi, C., Liakos, N., Roka, V., Ntente, I., & Sakkas, G. K.
(2011). The effect of prolonged intradialytic exercise in hemodialysis efficiency indices.
American Society for Artificial Internal Organs, 57(3), 213–218.
https://doi.org/10.1097/MAT.0b0 13e318215dc9e
Grassmann, A., Gioberge, S., Moeller, S.,
& Brown, G. (2005). ESRD patients in 2004: Global overview of patient numbers, treatment modalities and associated trends.
Nephrology Dialysis
Transplantation, 20(12), 2587–
2593.
https://doi.org/10.1093/ndt/gfi159 Hall, Y. N., Jolly, S. E., Xu, P., Abrass, C.
K., Buchwald, D., & Himmelfarb, J. (2011). Regional differences in dialysis care and mortality among
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 122 American Indians and Alaska
Natives. Journal of the American Society of Nephrology : JASN,
22(12), 2287–2295.
https://doi.org/10.1681/ASN.2011 010054
Hartanti, R. D. (2016). Exercise Intradialisis Meningkatkan Nilai URR Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis. The 3 Rd Universty Research Colloquium 2016, 533-541. ISSN 2407-9189.
Horigan, A. E. (2012). Fatigue in hemodialysis patients: A review of current knowledge. Journal of Pain and Symptom Management,
44(5), 715–724.
https://doi.org/10.1016/j.jpainsym man.2011.10.015
Kaysen, G. A., Larive, B., Painter, P., Craig, A., Lindsay, R. M., Rocco, M. V, Daugirdas, J. T., Schulman, G., & Chertow, G. M. (2011).
Baseline physical performance, health, and functioning of participants in the Frequent Hemodialysis Network (FHN) trial. American Journal of Kidney Diseases : The Official Journal of the National Kidney Foundation,
57(1), 101–112.
https://doi.org/10.1053/j.ajkd.201 0.08.021
Kirkman, D. L., Roberts, L. D., Kelm, M., Wagner, J., Jibani, M. M., &
Macdonald, J. H. (2014).
Interaction between intradialytic exercise and hemodialysis adequacy. American Journal of Nephrology, 38(6), 475–482.
https://doi.org/10.1159/00035634 0
Kong, C. H., Tattersall, J. E., Greenwood, R. N., & Farrington, K. (1999).
The effect of exercise during haemodialysis on solute removal.
Nephrology Dialysis
Transplantation, 14, 2927–2931.
Larun, L., Brurberg, K. G., Odgaard- Jensen, J., & Price, J. R. (2015).
Exercise therapy for chronic fatigue syndrome (Review). The Cochrane Library, 2.
https://doi.org/10.1002/14651858.
CD003200.pub6.www.cochraneli brary.com
Liao, M.-T., Liu, W.-C., Lin, F.-H., Huang, C.-F., Chen, S.-Y., Liu, C.-C., Lin, S.-H., Lu, K.-C., &
Wu, C.-C. (2016). Intradialytic aerobic cycling exercise alleviates inflammation and improves endothelial progenitor cell count and bone density in hemodialysis patients. Medicine, 95(27), e4134.
https://doi.org/10.1097/MD.00000 00000004134
Mahrova, A., & Svagrova, K. (2013).
Exercise Therapy - Additional Tool for Managing Physical and Psycological Problems on Hemodialysis. In Hemodialysis (pp. 753–821). INTECH.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10 .5772/53058
Mitrou, G. I., Grigoriou, S. S., Konstantopoulou, E., Theofilou, P., Giannaki, C. D., Stefanidis, I., Karatzaferi, C., & Sakkas, G. K.
(2013). Exercise training and depression in ESRD: a review.
Seminars in Dialysis, 26(5), 604–
613.
https://doi.org/10.1111/sdi.12112 Mohseni, R., Emami Zeydi, A., Ilali, E.,
Adib-Hajbaghery, M.,
Makhlough, A., & Student, G.
(2013). The Effect of Intradialytic Aerobic Exercise on Dialysis Efficacy in Hemodialysis Patients: A Randomized Controlled Trial. Oman Medical Specialty Board Oman Medical Journal, 28(5), 345–349.
https://doi.org/10.5001/omj.2013.
99
National Kidney Foundation. (2015).
Clinical Practice Guideline for Hemodialysis Adequacy: 2015 Update. American Journal of Kidney Diseases, 66(5).
https://doi.org/10.1053/j.ajkd.201 5.07.015
Painter, P. (2000). Exercise: A Guide for the People on Dialysis (Vol. 1).
The Life Options Rehabilitation
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 6 No 2 Tahun 2021 - 123
Advisory Council.
https://doi.org/10.1017/CBO9781 107415324.004
Paluchamy, T., & Vaidyanathan, R.
(2018). Effectiveness of intradialytic exercise on dialysis adequacy, physiological parameters, biochemical markers and quality of life - A pilot study.
Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation, 29(4), 902–
910. https://doi.org/10.4103/1319- 2442.239661
Parsons, T. L., Toffelmire, E. B., & King- VanVlack, C. E. (2006). Exercise Training During Hemodialysis Improves Dialysis Efficacy and Physical Performance. Archives of Physical Medicine and Rehabilitation, 87(5), 680–687.
https://doi.org/10.1016/j.apmr.200 5.12.044
Persatuan Nefrologi Indonesia. (2003).
Konsensus Dialisis Pernefri (Persatuan Nefrologi Indonesia (ed.); 1st ed.). PERNEFRI.
Pescatello, L. S., Arena, R., Riebe, D., &
Thompson, P. D. (2013). ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription (ninth). Wolters Kluwer Health.
Quinn, E. (2017). How to Use the Perceived Exertion Scale During Your Workout: Estimating Heart Rate and Exercise Intensity Zones. Very Well Fit.
https://www.verywellfit.com/ratin g-of-perceived-exertion-scale- 3119445
Raiesifar, A., Torabpour, M., Mohsenizad, P., Shabani, H., Tayebi, A., & Masoumi, M.
(2009). Dialysis adequacy in patients of Abadan hemodialysis center. Iranian Journal of Critical Care Nursing Fall Issue, 2.
Reboredo, M. de M., do Valle Pinheiro, B., Alberto Neder, J., Priscila Wermelinger Ávila, M., Lídia de Borges Araujo Ribeiro, M., Fernandes de Mendonça, A., Vaz de Mello, M., Clara Cattete Bainha, A., Dondici Filho, J., &
Baumgratz de Paula, R. (2010).
Effects of aerobic training during hemodialysis on heart rate variability and left ventricular function in end-stage renal disease patients. J Bras Nefrol, 32(4), 367–373.
Riebe, D., Ehrman, J. K., Liguori, G., &
Magal, M. (2016). Guidelines for Exercise Testing and Prescription (D. Riebe, J. K. Ehrman, G.
Liguori, & M. Magal (eds.);
Tenth). Wolters Kluwer.
Sanavi, S., Afshar, R., Shegarfy, L., &
Shavandi, N. (2010). Effects of aerobic exercise and resistance training on lipid profiles and inflammation status in patients on maintenance hemodialysis. Indian Journal of Nephrology, 20(4), 185. https://doi.org/10.4103/0971- 4065.73442
Shariati AR, Asayesh H, Nasiri H, Tajbakhsh R, Hesam M, Mollaee E, Abdollahi A, Roohi Gh, & Nik Sier M. (2012). Comparison of dialysis adequacy in patient’s that referred to Golestan province hemodialysis centers. Journal of Health Promotion Management, 1(3), 55–63. http://jhpm.ir/article- 1-82-en.html
Sheng, K., Zhang, P., Chen, L., Cheng, J., Wu, C., & Chen, J. (2014).
Intradialytic exercise in hemodialysis patients: A systematic review and meta- analysis. American Journal of Nephrology, 40(5), 478–490.
https://doi.org/10.1159/00036872 2
United States Renal Data System. (2014).
2014 USRDS annual data report:
Epidemiology of kidney disease in
the United States.
https://www.usrds.org/2014/view/
Default.aspx