• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

i

Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi

Proposal Skripsi

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan

Masyarakat 1503184004

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2022

(2)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Fokus Penelitian...6

1.3 Identifikasi Masalah ...6

1.4 Tujuan Penelitian ...6

1.5 Kegunaan Penelitian...7

1.6 Waktu dan Periode Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...9

2.1 Rangkuman Teori...9

2.1.1 Komunikasi Pemerintah...9

2.1.2 Informasi Publik...11

2.1.3 E-Goverment...14

2.1.4 Website...14

2.1.4.1 Teori New Media...16

2.1.4.2 Media Richness Theory...17

2.2 Penelitian Terdahulu ...18

2.3 Kerangka Pemikiran...32

BAB III METODE PENELITIAN...34

3.1 Paradigma Penelitian...34

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ...36

3.2.1 Subjek Penelitian...36

3.2.2 Objek Penelitian...36

3.3 Lokasi Penelitian...36

3.4 Unit Analisis Penelitian...36

(3)

iii

3.5 Informan Kunci...37

3.6 Pengumpulan Data Penelitian...38

3.7 Teknik Analisis Data ...40

3.8 Teknik Keabsahan Data...41

DAFTAR PUSTAKA ...42

LAMPIRAN...49

(4)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Beberapa Perbedaan Informasi yang Tersedia Pada Website...1

Tabel 1.2 Waktu dan Periode Penelitian...7

Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu Skripsi 1...19

Tabel 2.2.2 Penelitian Terdahulu Skripsi 2...20

Tabel 2.2.3 Penelitian Terdahulu Skripsi 3...21

Tabel 2.2.4 Penelitian Terdahulu Skripsi 4...22

Tabel 2.2.5 Penelitian Terdahulu Skripsi 5...23

Tabel 2.2.6 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 1...23

Tabel 2.2.7 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 2...24

Tabel 2.2.8 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 3 ...25

Tabel 2.2.9 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 4...26

Tabel 2.2.10 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 5...27

Tabel 2.2.11 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 1...28

Tabel 2.2.12 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 2...28

Tabel 2.2.13 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 3...29

Tabel 2.2.14 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 4...30

Tabel 2.2.15 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 5...31

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Pemikiran...33

(6)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hasil Turnitin...49 Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara...49

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bukittinggi merupakan Kota wisata yang memiliki bangunan-bagunan bersejarah seperti Jam Gadang,Lobang Jepang,Benteng Fort De Kock. Selain itu Bukittinggi memiliki keindahan alam yang dapat memikat wisatawan serta memiliki makanan yang khas yaitu nasi kapau yang dapat mengungah selera. Dengan banyaknya tempat bersejarah,memiliki keindahan alam serta makanan yang khas. Seharusnya Pemerintah harus menyediakan informasi-informasi terkait hal tersebut. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi sebagai bagian dalam melakukan pengelolaan dan penyebaran informasi melalui website harus memaksimalkan hal tersebut. Sebaiknya website bukittinggikota.go.id menyediakan informasi seputar transportasi apa saja yang dapat digunakan untuk sampai ke titik lokasi wisata sehingga dapat memudahkan pengunjung lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Kota Bukittinggi. Dengan banyaknya tempat-tempat wisata dan kuliner yang khas yang ada di Kota Bukittinggi sebaiknya website bukittinggikota.go.id menyediakan dan memanfaatkan fitur 360 derajat agar dapat memanjakan publik yang tidak bisa datang dan berkunjung ke Bukitinggi dan bisa melihat seperti apa tempat wisata yang ada di Kota Bukittinggi secara virtual. Dengan banyaknya potensi yang dimiliki Kota Bukittinggi seharusnya Dinas Komunikasi dan Informatika Bukittinggi harus mengelola,memanfaatkan dan menyebarkan sebuah informasi melalui website bukittinggikota.go.id secara maksimal dan baik terkait banyaknya potensi yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi berbeda dengan yang dilakukan oleh website padang.go.id yang memiliki berbagai layanan informasi terhadap publik yang lebih baik dari pada yang dimilki kota bukittinggi. Berikut beberapa perbedaan informasi yang tersedia di website padang.go.id,bukittinggikota.go.id dan agamkab.go.id

Tabel 1.1 Beberapa perbedaan informasi yang tersedia pada website

No Informasi Yang Tersedia padang.go.id (bukittinggikota.go.id) agamkab.go.id

1 Sejarah Singkat Ada Ada Ada

2 E-Gov Ada Tidak Ada Tidak Ada

3 360 Derajat Ada Tidak Ada Tidak Ada

4 Destinasi Wisata Ada Ada Ada

(8)

2

6 Transportasi Ada Tidak Ada Tidak Ada

7 Even dan Budaya Ada Tidak Ada Tidak Ada

8 Kuliner Ada Tidak Ada Tidak Ada

9 Berita Ada Ada Ada

10 Klipping Ada Tidak Ada Tidak Ada

11 Vidio Ada Tidak Ada Ada

12 Peluang Investasi Ada Tidak Ada Tidak Ada

13 Siaran Pers Tidak Ada Ada Tidak Ada

Sumber: Olahan Penulis

Dari tabel diatas bisa dilihat secara signifikan website padang.go.id lebih banyak memiliki informasi untuk disampaikan kepada publik dibanding website bukittinggikota.go.id maupun agamkab.go.id. Untuk website bukittinggikota.go.id dan agamkab.go.id hampir memiliki informasi yang sama diantara kedua website tersebut . Selain itu Peneliti melihat bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi saat ini belum memanfaatkan dan mengelola siaran pers dengan baik hal itu bisa dilihat dari informasi yang tersedia di website. Penulis melihat bahwa siaran pers pada website bukittinggikota.go.id tidak update dalam menyampaikan sebuah informasi terhadap publik. Informasi yang disampaikan melalui siaran pers pada website bukittinggikota.go.id terahir diupload pada tanggal 1 Januari 2021. Peneliti juga melihat pada website bukittinggikota.go.id belum tersedia poling jejak pendapat dari masyarakat terkait pengalaman berkunjung dan melihat website bukittinggikota.go.id. Di saat pandemi Covid 19 ini peneliti melihat tidak adanya ketersedian sebuah data informasi maupun terintegrasi dengan satgas Covid 19 terkait dengan jumlah kasus Covid 19 dan jumlah pasien yang sembuh. Sebaiknya website bukittinggikota.go.id dapat terintegrasi dengan satgas Covid 19 sehingga masyarakat yang mengakses website dapat melihat data kasus maupun data sembuh pasien covid-19. Pemerintah dalam menjalankan tugasnya harus dapat melihat potensi apa saja yang dapat dimaksimalkan dalam menyampaikan maupun menyebarkan sebuah komunikasi pemerintah terhadap masyarakat melalui berbagai jenis informasi agar masyarakat dapat menerima informasi tersebut dengan baik

Komunikasi pemerintah merupakan sebuah cara dalam menjalankan sebuah hal,terkait penyaluran dan perubahan sebuah informasi baik didalam maupun diluar suatu organisasi (Silalahi, 2004). Menurut Buluamang dan Handika (2018) Komunikasi pemerintahan

(9)

3

merupakan sebuah sikap antara pegawai pemerintah dalam menyebarkan sebuah informasi,ide maupun sebuah gagasan untuk internal organisasi maupun eksternal organisasi ataupun sebaliknya. Komunikasi pemerintah bukan semata-mata sebagai sebuah media untuk pemerintah dalam memberikan sebuah informasi terkait suatu aturan khalayak,namun juga sebagai alat untuk menyingkronkan sebuah aktivitas secara sistematis dalam melahirkan sebuah kerjasama,selain itu informasi yang disampaikan oleh pemerintah akan memberikan feedback dengan bentuk adanya persepsi dari khalayak yang dapat menimbulkan stigma positif maupun negatif (Pratiwi, 2021). Komunikasi pemerintah disebut sebagai suatu proses penyebaran informasi diantara aparatur negara baik internal maupun eksternal,jika informasi yang disampaikan pemerintah kepada masyarakat disampaikan dengan baik tentu informasi itu sukses dan dapat diterima oleh masyarakat.

Saat ini banyak negara-negara yang telah beralih menggunakan aplikasi digital dalam menyampaikan informasi terhadap publik salah satunya adalah negara Belanda. Pendapat umum di Belanda adalah bahwa 80% warga Dunch memiliki akses ke Internet dan dapat dengan mudah berkonsultasi dengan informasi pemerintah yang disampaikan secara online (van Deursen & van Dijk, 2009). Menurut Ebbers dan van de Wijngaert (2020) Pemerintah Belanda telah membuat suatu gebrakan baru dengan membuat My Goverment aplikasi berbasis Email dan Web dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sama halnya dengan Belanda pemerintah Australia juga telah megembangkan Web pemerintah. Web yang dimiliki pemerintah Australia berisi terkait informasi publik dan layanan terkait pemerintah Australia kepada masyarakat (Henman & Graham, 2020). Saat ini Belanda dan Australia sama-sama menggunakan web dalam menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat

Berbeda dengan Belanda dan Australia. Pemerintah Portugal lebih mengoptimalkan informasi publik pada platform Facebook terutama saat pandemi Covid 19,saat ini tercatat dari 308 Kota yang ada di Portugal 304 diantaranya telah menggunakan Facebook sebagai saluran penyampaian informasi kepada publik (Padeiro et al., 2021). Sedangkan Negara Spanyol salah satunya Kota Malaga,Pemerintah Daerah lebih sering menampilkan Walikota untuk meningkatkan eksistensi (Sanders & Canel, 2015). Kota Malaga di Spanyol yang lebih mengutamakan menampilkan Walikota sebagai ikon dalam menyampaikan sebuah pesan terhadap masyarakat berbeda dengan pemerintah Portugal yang saat ini lebih efektif dalam menyebarkan informasi kepada publik melalui platform facebook

(10)

4

Di saat pandemi Covid-19 pemerintah Indonesia sudah mulai mengoptimalkan penggunaan media digital salah satunya media sosial dan website dalam hal menyebarkan suatu informasi terhadap publik, keterbukan informasi publik telah dilakukan oleh pemerintah bisa dilihat dari informasi yang diberikan atas kebijakan dan aturan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang disampaikan secara luas dan terbuka oleh pemerintah (Susila Wibawa, 2020).

Jakarta merupakan sebuah Ibukota negara Indonesia yang memiliki segudang infrastruktur dan fasilitas layanan yang lebih baik dibanding kota lainya di Indonesia. Dikarenakan perkembangan teknologi dan penggunanya sangat dirasakan di Jakarta berbeda dengan yang dirasakan oleh daerah lainya yang ada di Indonesia. Aplikasi smart city telah dikembangkan di Jakarta. Jakarta memiliki Aplikasi smart city yaitu Qlue,pada aplikasi ini warga sebagai anggota komunitas yang dapat menyampaikan keluhan tentang fasilitas umum merupakan sebagai aktor sosial yang memberikan informasi kepada pemerintah dalam bentuk opini publik (Razak et al., 2021).

Selain itu Pemerintah DKI Jakarta saat ini telah membuat sebuah aplikasi yang bernama Jaki.

Jaki sendiri diharapkan mampu menuntaskan permasalahan yang ada di tengah masyarakat dan setidaknya dapat mengurangi atau meminimalisir masalah yang ada di Jakarta (Abrizal &

Sudarsono, 2021). Jika daerah-daerah lain dapat mengikuti jejak Pemerintah DKI Jakarta dalam mengelola sistem pemerintahan dan kota yang terintegrasi digital tentu diharapkan memberikan perspektif yang baik dari masyarakat terhadap pemerintah dan juga masyarakat dapat merasa pemerintah terlibat membantu apa yang mereka sampaikan dan butuhkan. Di Indonesia ada instansi yang berada di pemerintahan daerah yaitu Dinas Komunikasi dan informatika atau yang biasa disebut Diskominfo memiliki tugas untuk menginformasikan sebuah pesan kepada masyarakat salah satunya Kabid informasi dan komunikasi publik yang membawahi seksi komunikasi publik. Indah dan Hariyanti (2018) Seksi Komunikasi publik melaksanakan suatu kebijakan keterbukaan data publik selaku pegawai pelayanan data publik yang mempunyai tanggung jawab melakukan dari mulai perencanaan sampai penyebarluasan data publik, serta pula layanan yang berhubungan dengan media. Sebaliknya seseorang yang mengelola sebuah web pada Diskominfo ialah seksi informasi publik

Dinas Komunikasi dan Informatika atau biasa disingkat (Diskominfo) Kota Bukittinggi saat ini membuat dan mengelola akun Instagram,Facebook,Website dan melakukan hubungan kerja baik dengan pihak media online maupun dengan media cetak. Diskominfo Kota Bukittinggi telah melakukan social media monitoring yang bekerja sama dengan pihak 3,selain itu juga

(11)

5

melihat engagement rate atas konten yang telah disampaikan kepada publik di media sosial.

Dibalik itu Diskominfo Bukittinggi masih kekurangan pegawai dan kurang aktif dalam mengupload konten di media sosial maupun website,hal itu terlihat dari sedikitnya informasi yang disediakan melalui siaran pers pada bukittinggikota.go.id. Menurut Ebbers dan van de Wijngaert (2020) bahwa departemen atau instansi yang berada di daerah memiliki pengaruh yang sangat terbatas dalam melakukan komunikasi pemerintahan dikarenakan ada yang tidak memiliki struktur organisasi, staf terlatih, atau anggaran yang sesuai. Selain itu penulis merasa Diskominfo kekurangan anggaran akibat terjadi pemotongan anggaran di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa menyebabkan tidak optimal dalam menyampaikan informasi, penulis juga melihat bahwa kurangnya minat masyarakat untuk melihat konten yang disampaikan di media sosial dikarenakan minimnya like dan komen pada media sosial yang mereka miliki.

Namun untuk website tidak terlihat poling pendapat dari masyarakat terkait pengalaman menggunakan website bukittinggikota.go.id apakah baik maupun kurang baik selain itu tidak adanya informasi seputar data pasien Covid-19 maupun pasien sembuh yang tersedia pada website bukittinggikota.go.id. Komunikasi yang dilakukan kepada publik yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandemi ini belum memuaskan, Pola komunikasi yang dilakukan pemerintah kurang membuat masyarakat sadar (Mulyani et al., 2021). Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor publik adalah mengarahkan warga untuk mengakses layanan publik melalui saluran digital dan mendorong pengguna untuk terlibat secara positif dengan saluran digital dan menciptakan lingkungan baru (Tangi et al., 2021). Hal tersebut memang terasa sulit untuk mengajak masyarakat terutama yang gagap akan teknologi untuk dapat mengakses informasi publik melalui saluran digital

Penulis berpendapat bahwa pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat harus melihat bagaimana masyarakat di daerah itu sendiri dan tidak bisa disama ratakan.

Contoh saja Diskominfo Kota Bukittinggi bekerja sama dengan pihak koran dan pihak media online dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dan juga menggunakan Website,Facebook dan Instagram. Media digital saat ini pengunaanya sangat mudah dan cepat hal tersebut sangat dirasakan oleh publik (Anisa & Rachmaniar, 2019). Penulis berpendapat komunikasi dengan sistem konvensional tidaklah harus dihilangkan 100% dikarenakan jika masyarakat sendiri masih nyaman dengan komunikasi konvensional. Komunikasi konvensional sendiri terdiri dari televisi dan koran (Watie, 2016). Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor publik adalah mengarahkan warga untuk mengakses layanan dan informasi publik melalui saluran digital, jika warga yang sulit mengakses layanan digital

(12)

6

(misalnya minoritas yang terkena dampak kesenjangan digital) dapat dibantu oleh pegawai negeri sipil (Tangi et al., 2021). Untuk itu dari berbagai saluran media yang dimiliki Diskominfo Kota Bukittinggi dalam menyampaikan informasi kepada publik,penulis hanya akan meneliti website yang dikelola oleh Diskominfo Kota Bukittinggi yaitu Website Resmi Kota Bukittinggi (bukittinggikota.go.id) dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Penulis ingin melihat bagaimana proses pengelolaan dan penyebaran suatu informasi terhadap publik yang sudah dilaksanakan oleh Diskominfo Kota Bukittinggi,Karena pemerintah sebagai pelayanan masyarakat harus memenuhi hak-hak kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi publik yang baik,utuh dan transparansi.

Maka dari itu penulis menjadikan hal tersebut sebagai objek penelitian penulis dengan judul

“Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi”

1.2 Fokus Penelitian

Komunikasi pemerintahan dalam mengelola dan menyebarkan informasi kepada publik

1.3 Identifikasi Masalah

a) Bagaimana proses penyebaran dan penyampaian informasi publik yang dilaksanakan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi melalui website?

b) Apa saja informasi yang disampaikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi melalui website?

c) Bagaimana Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi mengelola feedback yang dikirimkan masyarakat melalui website

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelaksanaan penyebaran dan pengelolaan informasi terhadap masyarakat, yang sudah dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi melalui Website

(13)

7 1.5 Kegunaan Penelitian

a) Kegunaan Teoritis

Riset yang dilakukan oleh penulis diharapkan agar pesan yang disampaikan melalui informasi publik terkait Pemerintah Kota Bukittinggi yang dikelola dan dikirim oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi lewat website dapat diterima dengan baik dan utuh oleh publik

b) Kegunaan Praktis

Penelitian ini bisa menjadikan masukan untuk Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi dan organisasi lainya untuk melakukan tindakan dan evaluasi terkait penyebaran informasi publik yang telah dilakukan

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Tabel 1.2 Waktu dan Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan (2021-2022)

Oktober November – Januari Februari

1. Mencari topik dan menentukan tema penelitiuan

(14)

8 2. Penyusunan proposal

skripsi (Bab I-III)

3.

Pendaftaran DE periode Februari

Sumber: Olahan Penulis

(15)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rangkuman Teori

2.1.1 Komunikasi Pemerintah

Sebuah pendapat,buah pikiran,dengan sebuah rencana pemerintah terhadap khalayak untuk memenuhi sebuah target yang ingin dicapai oleh negara disebut komunikasi pemerintah (Darmadiri Lontaan et al., 2021; Syarif et al., 2019). Esensi dari komunikasi pemerintah pada dasarnya memastikan bahwa fungsi pemerintah dikelola melalui keterampilan komunikasi, yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dalam memperoleh taraf kesejahteraan hidup yang baik serta tidak memberatkan pihak lain (R, 2021). Komunikasi pemerintah merupakan suatu hal yang dapat dijelaskan sebagai suatu penyampaian sebuah ide,gagasan serta kegiatan terhadap publik untuk memperoleh tujuan dan fungsi pemerintah

Menurut Sedarmayanti (2018) Komunikasi pemerintah merupakan suatu hal yang luas,dan dapat diartikan sebagai berikut

a) Proses penyampaian pikiran,perasaan dari berbagai pihak kepada pihak lain terkait aktivitas pemerintah dalam melaksanakan tugas pokoknya

b) Proses mentransfer ide,gagasan dan pikiran guna terjadi sebuah interaksi dalam melaksanakan tugas pokok pemerintah

c) Proses saling berbagi atau memanfaatkan informasi bersama dan memiliki keterkaitan antar sesama pihak dalam menjalankan fungsi pemerintah

d) Tujuan komunikasi pemerintah pada hakikatnya merupakan ingin mencapai sebuah pengertian bersama antara komunikator dan komunikan untuk mencapai sebuah tujuan pemerintahan negara yang mewujudkan pemerintahan yang baik

e) Penyampaian sebuah pendapat,penjelasan,pernyataan pada pengelola negara terhadap publik untuk memperoleh tujuan negara

f) Aparatur sipil negara atau biasa disingkat ASN sebagai yang mengirimkan sebuah pesan pemerintah dari tingkat bawah sampai tingkat tinggi (presiden) harus dapat mengkomunikasikan segala sesuatu yang perlu disampaikan seputar komunikasi pemerintah

Komunikasi pemerintah merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh pemerintah kepada publik untuk melakukan sebuah tugas supaya mewujudkan pemerintah yang baik dalam

(16)

10

menggapai tujuan negera. Sebuah cara dalam mengirimkan serta menerima sebuah pesan dari satu sisi kepada kelompok lain melalui beragam aturan dengan memakai sejumlah media yang terbatas yang memiliki suatu keinginan untuk menggapai terjadinya pergantian sikap yang cocok lewat sebuah pesan yang masuk,komunikasi pemerintah merupakan sebuah hasil dari sistem yang sulit yang mencakup baik dari sisi kognisi maupun dari suatu sikap hal tersebut lah yang merupakan arti dari komunikasi pemerintah (Silalahi, 2004). Menurut Erliana (2014) paradigma komunikasi pemerintah ialah adanya sumber,adanya pesan,adanya penerima pesan (masyarakat),adanya interaksi dan lingkungan yang mempengaruhi. Komunikasi Pemerintah dapat terlaksana dan baik jika melakukan komunikasi yang baik dalam memenuhi hak-hak masyarakat,David K.Berlo menyatakan penyampaian sebuah informasi dapat terjadi jika informasi berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat. Pandangan dari Cangara (2014)

“SMRC terdiri dari Source ( pengirim), Message ( Pesan), Channel ( saluran Media) Serta receiver ( Penerima), tidak hanya itu Charles Osgood beserta Gerald Miller serta Melvin L. De Fleur membuat suatu faktor lain yaitu feedback ataupun umpan balik supaya komunikasi yang dilaksanakan sempurna serta bisa terjalin 2 arah”. Komunikasi pemerintah dapat berjalan dengan baik jika proses pengiriman dan penerimaan pesan dapat terlaksana dengan baik,selain itu jika terjadinya komunikasi 2 arah tentu dapat membuat komunikasi yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat dianggap berhasil

Komunikasi pemerintah memiliki fungsi dalam mengkomunikasikan sebuah pesan atau informasi kepada publik. Menurut Pujiyati (2018) Fungsi komunikasi pemerintah terdiri dari 3 fungsi yaitu

a) Fungsi informatif

Komunikasi dilihat dari sebuah sistem pemrosesan dalam menyampaikan suatu informasi terhadap orang- orang yang memerlukan, baik secara internal ataupun eksternal.

b) Sebuah kebijakan yang resmi ada di lembaga negara disebut dengan fungsi regulatif.

Karena berhubungan dengan suatu mekanisme yang berlangsung pada sebuah lembaga pemerintah. Sebuah peraturan dibangun lewat suatu sistem pada sebuah komunikasi dari pihak-pihak yang memegang posisi otoritas pada saat pembentuknya

c) Fungsi persuasif dimaksudkan mengkomunikasikan secara persuasif terhadap manusia lainya akibatnya mereka mau mendapatkan sebuah pesan dan mewujudkanya secara ikhlas, tanpa adanya sebuah tekanan

(17)

11

3 hal diatas perlu dilaksanakan dalam melakukan komunikasi pemerintah,namun fungsi regulatif mengatakan bahwa aturan dibuat melalui melalui sebuah sistem komunikasi oleh beberapa manusia yang memiliki kedudukan untuk membuat sebuah aturan. Hal ini akan sulit terlaksana jika adanya suatu krisis komunikasi yang dialami pemerintah. Jika menunggu arahan atasan saja dan bawahan tidak bisa mengambil alih karena regulasi yang berlaku tentu informasi bisa menyebar luas yang berdampak buruk bagi sebuah instansi pemerintah. Hal tersebutlah yang menjadi kekurangan yang dirasa karena proses kebijakan mengharuskan menunggu arahan dari pihak atas untuk membuat sebuah regulasi dan kebijakan. Peneliti melihat Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi dalam melakukan tindakan maupun aturan yang ada dalam mengambil sebuah keputusan harus melalui Kepala Bidang terkait hal-hal yang akan dilakukan maupun Kepala Dinas

2.1.2 Informasi Publik

Suatu pesan yang disampaikan oleh negara terhadap masyarakat merupakan sebuah informasi publik,informasi publik dapat membantu dalam membentuk sebuah tata kelola pemerintahan yang sebaiknya menghasilkan sebuah nilai pada informasi publik dengan adanya suatu kepercayaan, transparansi, partisipasi serta akuntabilitas (Permatasari et al., 2021;

Silalahi, 2004). Informasi publik merupakan sebuah data atau konten yang berisi seputar layanan informasi yang berasal dari aktivitas yang telah dijalankan oleh pemerintah serta dalam penyampain informasi publik harus ada keterampilan dalam menyebarkan informasi publik tersebut (S. Dawes & Helbig, 2010).

Informasi publik bukanlah konsep baru karena penyebaran informasi telah bergeser secara dramatis dengan munculnya di media digital,informasi publik dapat membuat mudah pemerintah dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat dikarenakan informasi publik saat ini lebih mudah diakses baik melalui website terkait dengan pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh pemerintah (Alshehri & Drew, 2010; Armstrong, 2011). Penyampain informasi publik saat ini berubah melalui website,untuk itu harus ada keterampilan dalam menyebarkanya dikarenakan informasi publik yang baik akan menghasilkan kepercayaan,transparansi,partisipasi dan akuntabilitas. Saat ini Diskominfo Kota Bukittinggi memanfaatkan media website dalam menyampaikan sebuah informasi terhadap publik.

Informasi yang disediakan pada website ialah seputar Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Kota Bukittinggi,berita Kota Bukittinggi,siaran pers Kota Bukittinggi,wisata

(18)

12

Kota Bukittinggi,Profil Kota Bukittinggi, DLL. Menurut Saeful Muhtadi (2016) Ada beberapa saran dalam pengelolaan informasi publik

a) Memperhatikan bentuk dan kebutuhan publik terhadap sebuah layanan b) Dibuat sedemikian rupa agar diketahui publik

c) Memastikan dampak layanan informasi publik agar dapat dipercaya oleh masyarakat Pernyataan diatas merupakan rujukan yang dapat membantu dalam pengelolaan informasi publik dikarenakan apa yang dibutuhkan publik harus disediakan oleh pemerintah. Contoh saja Website bukittinggikota.go.id melihat peluang yang ada,Bukittinggi merupakan sebuah kota wisata tentu masyarakat perlu informasi seputar wisata. Untuk itu pemerintah harus dapat menyediakan informasi terkait wisata apa saja yang ada di Kota Bukittinggi melalui website.

Hal itu tentu akan diketahui dan dapat membantu masyarakat.

Informasi publik sangat berguna untuk membentuk persepsi publik tentang masalah dengan menciptakan pemahaman bersama dan menjembatani perbedaan perspektif di antara kelompok etnis, regional, politik, agama, atau sosial ekonomi (Motschall & Cao, 2002). “Undang Undang Dasar 1945 menjamin hak setiap warganya untuk memperoleh informasi publik seluas luasnya dan dilindungi oleh negara melalui Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik serta peraturan turunannya” (Zulaikha & Paribrata, 2017). Di Indonesia sebuah informasi publik telah diatur oleh UU sehingga Informasi publik dapat melahirkan pemahaman bagi seluruh kalangan masyarakat

Menurut Rumata (2017) “Pengertian Informasi Publik berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ialah sebuah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik”. Menurut Retnowati (2012) “Hak yang mengatur atas informasi publik ialah Pasal 28 F UUD 45 yang menegaskan sebagai berikut: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”

Ada aturan yang berlaku terkait informasi publik di Indonesia menurut (Fatma Sjoraida, 2015;

Susila Wibawa, 2020) yaitu

(19)

13

a) “Menurut (UUD 1945) untuk melakukan komunikasi dan bebas dalam mengakses informasi pemerintah menerbitkan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik (UU KIP)

b) Pelaksanaan UU KIP harus berpegang pada prinsip/asas bahwa (1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Penggunan Informasi Publik (2) Informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas (3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana (4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang kepatutan, dan kepentingan umum

c) UU KIP sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat (1) UU KIP adalah bahwa setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. Namun demikian, dalam Pasal 2 ayat (2) juncto Pasal 17 UU KIP mengatur mengenai informasi publik yang dikecualikan untuk dibuka untuk umum dan aksesnya diperketat atau dibatasi.

d) Pasal 1 angka 2 UU KIP, Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

e) Pasal 10 ayat (2) UU KIP menjelaskan bahwa: kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami

f) Pasal 1 angka 2 UU KIP, Menjelaskan bahwa informasi publik merupakan sebuah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik”

Semua informasi publik harus bisa digunakan oleh publik. Namun ada ketentuan yang bisa membatasi informasi publik karena hal-hal dan kondisi yang sangat spesifik. Menurut Susila Wibawa (2020) “Terdapat beberapa kriteria informasi publik yang dikecualikan untuk dibuka secara umum

(20)

14

a) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat menghambat proses penegakan hukum.

b) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat.

c) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara.

d) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia.

e) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional.

f) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik,dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri.

g) Informasi publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang.

h) Informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi publik dapat mengungkap rahasia pribadi”.

2.1.3 E-Goverment

Electronic Goverment merupakan sebuah sistem pemerintahan yang dilakukan secara elektronik (Masyhur, 2017). Electronic government atau disingkat E-Government merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi informasi pada pemerintahan (Heryana & Dewi, 2013). Electronic government memiliki sebuah tujuan untuk menghubungkan pemerintah dengan masyarakat yang dilakukan secara terbuka, dan dalam pemberian informasi lebih mudah dilakukan (Humisar Parsaorantua et al., 2017). Sistem pemerintahan yang dilakukan secara elektronik maupun digital telah mulai dilakukan maupun dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi. Hal itu terlihat dari informasi yang disampaikan secara digital dengan menyampaikan informasi terkiat laporan keuangan yang disediakan secara terbuka melalui website bukittinggikota.go.id.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang biasa disingkat TIK oleh lembaga Pemerintah (E-Government) mulai bergulir di bawah payung hukum yaitu dengan adanya Instruksi Presiden nomor 3 yang dikeluarkan pada tahun 2003 terkait Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang isinya terkait pemerintah telah menyadari akan

(21)

15

potensi dan peluang TIK bagi kemajuan bangsa dan negara khususnya dalam proses penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien (Silalahi et al., 2015). Menurut (Wirawan, 2020) Penggunaan E-Government memiliki manfaat yaitu

a) Mengurangi Biaya

Memberikan pelayanan secara online dapat mengurangi total biaya administrasi maupun interaksi

b) Memperkuat Transparansi dan Akuntabilitas

Implementasi E-Government dapat meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan yang mudah diakses oleh masyarakat.

c) Meningkatkan Pelayanan bagi Masyarakat

E-government dapat memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat dimana informasi dari pemerintah dapat dicari atau diperoleh tanpa harus datang secara fisik ke kantor-kantor pemerintahan. Informasi yang tersedia contoh saja pada website dapat tersedia dalam waktu 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu tanpa harus bergantung pada jam operasional kantor-kantor pemerintah.

Peneliti melihat bahwa manfaat E-Government dapat dirasa baik dari segi positif dari lembaga pemerintahan. Contoh saja pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi maupun masyarakat Kota Bukittinggi sendiri dapat mengakses informasi melalui website bukittinggikota.go.id. Hal itu dirasa karena penggunaan website dirasa mudah dan cepat untuk menyampaikan sebuah informasi dan masyarakat juga dapat menerima informasi yang disampaikan kapanpun dan dimanapun. Pemerintah pada setiap waktu dapat membagikan informasi kepada masyarakat karena adanya E-Government yang dapat memudahkan baik dari masyarakat maupun pengelola dari pemerintahan

2.1.4 Website

Perkembangan website pemerintah Indonesia saat ini terus berbenah akibat arus perkembangan teknologi komunikasi berbasis online di seluruh dunia (Yazid, 2015). Masyarakat bisa mendapatkan informasi di manapun, kapanpun sehingga pemerintah harus mengelola,mengatur dan mengawasi informasi yang disampaikan kepada masyarakat (Warjiyono & Hellyana, 2018). Website mempunyai dimensi dalam hal ketepatan waktu karena sebuah informasi dapat dengan mudah disampaikan dan kemampuan komunikasi secara luas yang didapatkan pada sebuah website selain itu juga mengizinkan sebuah informasi dapat

(22)

16

digunakan oleh beberapa orang (Harmoni, 2021). Saat ini pemerintah sedang mengoptimalkan penggunaan website dalam menyebarkan sebuah informasi kepada publik,karena website dapat membantu pemerintah dalam menyebarkan sebuah informasi dikarenakan mudah diakses serta jangkaun yang luas. Hal itu bisa dilihat pada website bukittinggikota.go.id yang telah mulai menyediaakan dan memanfaatkan berbagai informasi untuk disampaikan kepada publik 2.1.4.1 Teori New Media

Menurut Munandar dan Suherman (2016) “Teori new media atau media baru merupakan salah satu dari dua teori media setelah teori media klasik yang dikembangkan oleh beberapa ilmuwan seperti Marshall McLuhan dan Dennis McQuail,lahirnya teori new media yang diterapkan dalam bentuk teknologi komunikasi bernama internet”. Secara alamiah media baru bersumber dari sebuah kata “New” memiliki arti baru serta “Media” memiliki arti sebagai sebuah perangkat yang bisa dipergunakan dalam memberikan suatu informasi terhadap penerimanya (Lestari et al., 2017). New media di dalamya ada internet, website maupun email (Ibad, 2016).

New media melahirkan beragam alat yang memajukan informasi serta komunikasi yang ketersediaannya sangatlah luas,new media ada pada zaman global dan New media melihat pada akses terhadap (maksud/pesan) kapanpun,dimanapun, pada masing-masing alat digital (Humisar Parsaorantua et al., 2017). New media merupakan sebuah media yang lahir dan dibina sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh penggunanya agar dapat memberikan sebuah informasi, hadirnya new media juga dapat mengubah sikap publik yang memanfaatkanya (Darmawan & Wahid, 2021). New media merupakan sebuah penyampaian informasi melalui sebuah teknologi baik dengan menggunakan website,penyampaian informasi dengan teknologi digital dilakukan secara luas dan mudah diakses oleh publik

Menurut (Herlina, 2017) didalam teori new media, terdapat 2 pendapat yaitu

a) Pandangan interaksi sosial, Pierre Levy melihat website sebagai pengembangan ilmu pengetahuan baru bagi seseorang dan saat ini suatu informasi disampaikan secara terbuka,fleksibel serta dinamis

b) Pandangan integrasi sosial, menjelaskan bagaimana seorang manusia dalam menggunakan media dalam ruang lingkupnya terdapat sebuah pesan, hubungan, atau penyaluranya, namun dalam wujud ritual

Kedua pandangan pada teori new media bisa dilihat dari bagaimana publik dalam menggunakan teknologi digital sehingga dapat membentuk pengalaman dan pengetahuan baru.

New Media ada kaitan erat dengan sebuah teknologi. Karena kehadiran teknologi saat ini

(23)

17

dianggap sebagai awal munculnya media baru tersebut. Menurut Juanda (2017) penyebaran informasi melalui new media bisa dilakukan dari individu kepada beberapa manusia yang jumlahnya tidak dapat dihitung dalam kurun waktu yang bersamaan, dan turut serta mengikut sertakan setiap orang dalam melihat feedback terkait informasi yang telah disampaikan. Dalam era globalisasi saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi telah mulai mengelola dan memanfaatkan sebuah media baru yaitu website bukittinggikota.go.id dalam menyampaikan informasi terhadap publik. Penggunaan website dirasa lebih cepat,praktis dan dapat diakses dimana saja maupun kapanpun dalam menyampaikan segala macam informasi terhadaap publik. Pesatnya perkembangan tekonologi digital saat ini membuat masyarakat dapat menyampaikan feedback melalui website bukittinggikota.go.id sehingga terjadinya sebuah komunikasi dua arah antara Dinas Komunikasi dan Informatika dengan masyarakat 2.1.4.2 Media Richness Theory

Teori Kesempurnaan Media atau yang populer dengan Media Richness Theory disampaikan oleh Daft dan Lengel (1986),kedua orang tersebut mengklasifikasi sebuah perangkat komunikasi berlandaskan dari sebuah potensi suatu media dalam mengatur suatu informasi yang produktif serta media yang paling tepat dalam menyampaikan sebuah komunikasi tertentu (Puspitaningrum et al., 2020). Dalam media richness theory dijelaskan bahwa komunikan sebaiknya menggunakan saluran komunikasi yang sesuai dengan isi informasinya (Koentjoro, 2020). Ebbers dan van de Wijngaert (2020) mengatakan bahwa teori kekayaan media harus memiliki media yang tepat dan penting untuk melakukan komunikasi yang efektif. Pemilihan saluran yang tepat akan menghasilkan sebuah komunikasi yang efektif. Jika sebuah informasi ingin disampaikan secara formal dan memiliki visualisasi yang baik sebaiknya menggunakan website, Namun jika informasi ingin disampaikan melalui saluran vidio berdurasi panjang sebaiknya menggunakan youtube. Untuk itu sebuah informasi harus melihat saluran apa yang cocok digunakan.

Kriteria untuk menilai “kekayaan” sebuah media sebagai berikut: (Maharani & Djuwita, 2020) a) Penyebaran Informasi

Penyebaran Informasi merupakan bagian dari Teori Kesempurnaan Media, penyebaran informasi diperlukan dalam memilih media, sebagaimana dicetuskan pemilihan media yang lebih kaya serta cocok pada situasi dalam menyampaikan pesan penting

b) Penyebaran Informasi,Immediacy (Kesegeraan)

(24)

18

Kesegeraan atau immediacy disebut sebagai speed of feedback yang mengembangkan sebuah potensi dari suatu media dalam mempersiapkan sebuah informasi yang rutin dan mendapatkan respon yang cepat.

c) Multiple Cues

Multiple cues atau Keragaman isyarat diartikan sebagai kemampuan menyampaikan pesan dengan pendekatan verbal dan non-verbal seperti ekspresi dan gerakan

d) Language Variety (Variasi Bahasa)

Merupakan salah satu indikator dalam menilai tingkat kekayaan sebuah media dilihat dari variasi bahasa. Variasi bahasa merupakan penggunaan kata yang menunjukan kemampuan dalam memahami sesuatu, misalnya dalam penyampaian ide-ide

e) Personal Source (Sumber Personal)

Indikator yang terakhir adalah sumber personal dimana pengguna atau komunikan menyampaikan informasi kepada pengguna terakhir.

Kriteria pada media richness theory salah satunya ialah penyebaran informasi. Penyebaran informasi menjelaskan bagaimana cara memilih media yang cocok contoh saja Website Resmi Kota Bukittinggi bukittinggikota.go.id yang dikelola oleh Diskominfo Kota Bukittinggi merupakan media formal yang disampaikan melalui website sebagai penyampaian informasi kepada publik seputar aturan,kegiatan,wisata serta hal-hal lainya. Kesegeraan yang dilakukan dalam menyediakan informasi berkala dan mengelola feedback yang disampaikan oleh masyarakat. Sedangkan untuk keragam isyarat melakukan sebuah pendekatan dengan gerakan,variasi bahasa yang digunakan,pada media website biasanya bahasa yang disampaikan terstuktur,formal,aktual dan dapat dipercaya

2.2 Penelitian Terdahulu

Dibawah ini merupakan suatu hal yang dapat menggambarkan terkait penelitian terdahulu yang terdiri dari skripsi,jurnal internasional,jurnal nasional yang membahas seputar komunikasi pemerintah dan informasi publik. Komunikasi pemerintah sangat perlu diteliti dikarenakan banyak instansi-instansi pemerintah yang belum memanfaatkan maupun mengelola dengan baik informasi yang akan disampaikan kepada publik baik melalui media digital seperti website. Untuk itu diperlukanya penelitian terkait komunikasi pemerintah agar mengetahui lebih dalam terkait apakah yang peneliti rasakan sama atau berbeda terkait proses maupun pengelolaan yang mereka lakukan di lapangan. Dalam sebuah penelitian dibutuhkanya penelitian terdahulu karena akan menjadi referensi oleh penulis.

(25)

19

Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu Skripsi 1 Literature Review 1 Skripsi

Judul Penyampaian informasi publik Pemerintah Kota Semarang melalui Vlog (Analisis Deskriptif Konten Vlog “Yossie-Dani”) Nama peneliti Lisa Aji Sasmita

Tahun 2020

Sumber Open Library - Penyampaian Informasi Publik Pemerintah Kota Semarang Melalui Vlog (Analisis Deskriptif Konten Vlog "Yossie-Dani") (telkomuniversity.ac.id)

Teori atau Konsep Penelitian

Penyampaian informasi mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Amy Schmittauer dalam buku Vlog Like a Bos

Teknik Analisis Data Deskriptif kualitatif dan teknik yang dipakai sebagai berikut yaitu ada wawancara,observasi serta dokumentasi

Hasil Pemerintah Kota Semarang via Diskominfo Kota Semarang melaksanakan penyampaian informasi publik di Kota Semarang. Penyebarluasan vlog“Yossie-Dani” tidak selalu mutlak melalui youtube, namun juga disebarluaskan lewat instagram, facebook, dan twitter. Penyebaran informasi pada vlog “Yossie-Dani” tidak konsisten dalam penempatan platform yang disasaran Beberapa episode konten vlog

“Yossie-Dani” tidak dimuat dalam youtube namun instagram“Yossie-Dani” yang dimuat di youtube tidak dimuat di instagram dan media sosial instagram, facebook, dan twitter.

Persamaan Membahas terkait informasi publik

Perbedaan

Komunikasi yang dilakukan Pemerintah Kota Kota Semarang menggunakan sebuah Vlog dalam menyampaikan sebuah informasi terhadap publik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih mengarah kepada proses dan penyebaran

(26)

20

informasi publik melalui website Sumber

(Sasmita, 2020)

Tabel 2.2.2 Penelitian Terdahulu Skripsi 2 Literature Review 2 Skripsi

Judul Strategi pengelolaan konten informasi publik pada Website Www.Subang.Go.Id oleh Pemerintah Kabupaten Subang( Studi Kasus Pada Dinas Komunikasi dan Informatika)

Nama peneliti

Abdullah Adnan

Tahun 2016

Sumber

Open Library - STRATEGI PENGELOLAAN KONTEN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE WWW.SUBANG.GO.ID OLEH

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG

(STUDI KASUS PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA) (telkomuniversity.ac.id) Teori atau Konsep

Penelitian

Strategi Komunikasi

Teknik Analisis Data Kualitatif relevan

Hasil Penelitian dalam pengelolaan konten website oleh Diskominfo Pemerintah Kabupaten Subang dilakukan dengan mempelajari keadaan saat ini yang menunjukan rendahnya akses masyarakat pada website Pemkab Subang

Persamaan membahas terkait informasi publik,Diskominfo serta website

Perbedaan

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lebih berfokus kepada bagaimana proses penyebaran informasi yang dilakukan oleh Diskominfo sebagai bagian Pemerintah melalui website

(27)

21

sedangkan penelitian diatas lebih berfokus pada starategi pengelolan konten informasi publik pada Diskominfo Kabupaten Subang

Sumber (Adnan, 2016)

Tabel 2.2.3 Penelitian Terdahulu Skripsi 3 Literature Review 3 Skripsi

Judul Peran Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Bekasi dalam Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik

Nama peneliti

Siti Sarah Dwi Nahla

Tahun 2018

Sumber Open Library - Peran Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Bekasi dalam Implementasi Undang-Undang

Keterbukaan Informasi Publik

(telkomuniversity.ac.id) Teori atau Konsep

Penelitian

Konsep public relations

Teknik Analisis Data Kualitatif menggunakan metode studi kasus deskriptif

Hasil Diskominfo Kota Bekasi menjalankan keterbukaan atau transparansi informasi pada masyarakat agar membangun partisipasi masyarakat untuk mengawal dan mengawasi jalannya Pemerintah Kota Bekasi.

Persamaan membahas terkait informasi publik dan Diskominfo

Perbedaan

Penelitian ini lebih berfokus pada peran Diskominfo Kota Bekasi dalam mengimplementasikan UU KIP sedangkan

(28)

22

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lebih berfokus pada Diskominfo Kota Bukittinggi dalam mengelola dan menyebarkan informasi publik melalui website

Sumber (Dwi Nahla, 2018)

Tabel 2.2.4 Penelitian Terdahulu Skripsi 4 Literature Review 4 Skripsi

Judul Keterbukaan Informasi Publik Dalam Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Melalui Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Penggunaan #KemalaJateng di Twitter)

Nama Peneliti Pujiyanti

Tahun 2018

Sumber https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33515/

Teori atau konsep penelitian

Teori komunikasi

Teknik Analisis Data Kualitatif

Hasil Memberikan sebuah tempat untuk melaporkan sebuah keluh kesah yang digunakan dengan memakai sebuah alat untuk menyebarkan informasi yang berlandaskan digital dalam mendapatkan informasi yang terbuka yang cocok dengan target sasaran dari keterbukaan informasi publik yaitu sebuah kejelasan pada masa reformasi birokrasi Pemprov Jawa Tengah Persamaan Membahas terkait informasi publik dan komunikasi pemerintah

Perbedaan

Subjek penelitian berbeda dengan yang akan diteliti oleh penulis

Sumber (Pujiyati, 2018)

(29)

23

Tabel 2.2.5 Penelitian Terdahulu Skripsi 5 Literature Review 5 Skripsi

Judul Peran Komunikasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dalam Menyikapi Tuntutan Masyarakat

Nama peneliti Try Handika

Tahun 2020

Sumber Try Handika.pdf (umsu.ac.id)

Teori atau Konsep Penelitian

Peran Humas

Teknik Analisis Data Metode kualitatif

Hasil Pada penelitian ini didapat bahwa apa yang disampaikan oleh masyarakat melalui Web serta Media Sosial. Masyarakat dapat memberikan keluh kesah mereka dengan menyampaikanya melalui Web pada pemberitaan Web tersebut.

Persamaan Membahas terkait Komunikasi Pemerintah

Perbedaan

Subjek penelitian berbeda dengan apa yang ingin penulis teliti

Sumber (HANDIKA, 2020)

Tabel 2.2.6 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 1 Literature Review 1 Jurnal Internasional

Judul Paper beats ping: On the effect of an increasing separation of notification and content due to digitization of government communication

Nama peneliti

Wolfgang E. Ebbersa dan Lidwien A.L. van de Wijngaert

Tahun 2020

(30)

24

Sumber Government Information Quarterly 37 (2020) 101396

Teori atau Konsep Penelitian

Media Richness Theory

Teknik Analisis Data Metode Pengambilan Kebijakan

Hasil Komunikasi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan kehilangan pesan penting, di antaranya pesan pemerintah yang mungkin penting. Didapat bahwa informasi digital penerima cepat menerima pesan setelah pemberitahuan digital

Persamaan Membahas terkait komunikasi pemerintah dan menggunakan teori yang sama yaitu Media Richness Theory

Perbedaan

Objek penelitian berbeda dengan yang akan diteliti oleh penulis

Sumber

(Ebbers & van de Wijngaert, 2020)

Tabel 2.2.7 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 2 Literature Review 2 Jurnal Internasional

Judul The stucture of the online state: towards a web ecology perspective

Tahun 2020

Sumber The structure of the online state: towards a web ecology perspective - ScienceDirect

Teori atau Konsep Penelitian

Konseptualisasikan pemerintah kontenporer menjadi negara digital

Teknik Analisis Data Penggunaan metodologi webcrawling

Hasil Pemerintah Daerah saat menggunakan teknologi digital memiliki struktur yang berbeda dengan tingkat nasional

(31)

25

Persamaan Membahas terkait website

Perbedaan

Peneliti tidak mengulik terkait ekologi web karena fokus peneliti lebih kepada bagaimana Diskominfo Kota Bukittinggi dalam melakukan komunikasi pemerintah dalam menyebarkan informasi publik melalui website

Sumber

(Henman & Graham, 2020)

Tabel 2.2.8 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 3 Literature Review 3 Jurnal Internasional

Judul Local governments’ use of social media during the COVID-19 pandemic: The case of Portugal

Nama peneliti

Miguel Padeiro,Beatriz Bueno-Larraz ,Angela Freitas

Tahun 2021

Sumber Local governments’ use of social media during the COVID-19 pandemic: The case of Portugal – ScienceDirect

Teori atau Konsep Penelitian

Neoinstitutional theory, legitimacy theory,

Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif

Hasil Pemerintah daerah melakukan transparansi dan keterbukaan.

Hasil menunjukkan bahwa dominasi. lingkungan sosial- spasial ketika krisis tumbuh, yang membutuhkan sebuah langkah-langkah luas dan komunikasi yang intens

Persamaan Membahas terkait pemerintah

(32)

26 Perbedaan

Subjek dan objek penelitian berbeda dengan apa yang ingin diteliti oleh penulis

Sumber (Padeiro et al., 2021)

Tabel 2.2.9 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 4 Literature Review 4 Jurnal Internasional

Judul Getting through COVID-19 together: Understanding local governments' social media communication

Nama peneliti Anna Gorska,Dorota Dobija,Giuseppe Grossi,Zuzanna Staniszewska

Tahun 2021

Sumber Cities - Journal - Elsevier Teori atau Konsep

Penelitian

theory of crisis communication

Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif

Hasil Dengan membuat sebuah konten yang sesuai dan lebih menarik di Sosial media, Pemda dapat mencapai keterlibatan yang lebih besar dari warganya dalam hal-hal penting bagi kota, terutama selama krisis.

Persamaan Membahas terkait pemerintah

Perbedaan

Subjek dan Objek penelitian berbeda dengan apa yang akan diteliti oleh penulis

Sumber (Górska et al., 2021)

(33)

27

Tabel 2.2.10 Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional 5 Literature Review 5 Jurnal Internasional

Judul Mind the gap: Local government communication strategies and Spanish citizens’ perceptions of their cities

Nama peneliti Karen Sanders dan María José Canel

Tahun 2015

Sumber Mind the gap: Local government

communication strategies and Spanish citizens’

perceptions of their cities - ScienceDirect Teori atau Konsep

Penelitian

Konsep reputasi kota

Teknik Analisis data Studi empiris

Hasil Ada perbedaan antara persepsi warga dan akun pengelola kota tentang pencapaian, tujuan, dan prioritas mereka.

Persamaan Membahas terkait komunikasi pemerintah

Perbedaan

Peneliti ini lebih berfokus terhdap starategi komunikasi pemerintah daerah dan persepsi warga,sedaangkan peneliti lebih berfokus kepada bagaimana proses penyebran informasi publik melalui website yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Bukittinggi

Sumber

(Sanders & Canel, 2015)

(34)

28

Tabel 2.2.11 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 1 Literature Review 1 Jurnal Nasional

Judul Model Komunikasi Pemerintah Daerah dalam Promosi Objek Wisata Pulau Sanrobengi di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

Nama peneliti Ahmad Syarif,Andi Luhur Prianto dan Muhammad Adzan Umrah

Atahun 2019

Sumber Model Komunikasi Pemerintah Daerah dalam Promosi Objek Wisata Pulau.pdf

Teori atau Konsep Penelitian

Model komunikasi dan Pemerintah Daerah

Teknik Analisis Data Metode Kualitatif dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD

Hasil Tugas yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah yaitu menjaga keamanan,ketertiban,keadilan DLL. Hal-hal tersebut merupakan suatu hal yang sudah menjadi hal yang penting dilakukan

Persamaan Membahas terkait komunikasi pemerintah

Perbedaan Subjek dan objek penelitian berbeda dengan apa yang akan diteliti oleh penulis

Sumber (Syarif et al., 2019)

Tabel 2.2.12 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 2 Literature Review 2 Jurnal Nasional

Judul Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Media

(35)

29

Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Semarang Nama peneliti Verisha Erina Maharani dan Dr. Amalia Djuwita, Dra., M.M

Tahun 2020

Sumber PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM SEBAGAI.pdf Teori atau Konsep

Penelitian

Teori Kesempurnaan Media

Teknik Analisis Data Deskriptif kualitatif

Hasil Pemanfataan sosial media Instagram yang dilaksanakan pada Pemerintah Kota Semarang pada saat menyebarkan suatu informasi terhadap khalayak menetapkan berbagai tolak ukur dalam penyebaran sebuah informasi ialah Kesegeraan, Variasi Bahasa, Keragaman Isyarat dan Sumber Personal. Pemerintah kota Semarang sudah melaksanakan 4 kriteria tersebut

Persamaan Menggunakan teori yang sama yaitu teori media richness theory dalam melakukan penelitian

Perbedaan

Subjek dan objek penelitian berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

Sumber

(Maharani & Djuwita, 2020)

Tabel 2.2.13 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 3 Literature Review 3 Jurnal Nasional

Judul Penyampaian Informasi Publik Pemerintah Kota Semarang Melalui Vlog (Analisis Deskriptif Konten Vlog “Yossie- Dani”)

Nama peneliti

Lisa Aji Sasmita,Martha Tri Lestari

(36)

30

Tahun 2020

Sumber Penyampaian Informasi Publik Pemerintah Kota Semarang Melalui Vlog (Analisis Deskriptif Konten Vlog “Yossie-Dani”).pdf

Teori atau Konsep Penelitian

Konten, Penyampaian Informasi Publik, Vlog, Youtube, Pemerintahan

Teknik Analisis Data Metode penelitian deskriptif kualitatif menggunakan berbagai teknik yaitu dengan melakukan sebuah wawancara, observasi serta dokumentasi

Hasil Hasil pada penelitian kali ini adalah dari merumuskan sebuah konten dalam bentuk vlog yaitu “Yossie-Dani” mengandung aspek yaitu: subjek diutamakan dalam vlog ini memanfaatkan konsep. Perlakuan kesetiaan, pihak dari Pemerintah Kota Semarang tidak mengetahui secara pasti apakah informasi yang disuguhkan akan menjadi informasi yang ditunggu- tunggu masyarakat. Vlog ini tidak menyampaikan keunggulan konten secara berulang. Konten ini menginformasikan mengenai informasi pemerintahan dan informasi seputar Kota Semarang.

Persamaan Membahas terkait penyampaian informasi publik

Perbedaan

Objek penelitian berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

Sumber (Sasmita, 2020)

Tabel 2.2.14 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 4 Literature Review 4 Jurnal Nasional

Judul Aktivitas Komunikasi Pemerintahan Ridwan Kamil di Media Sosial

Nama peneliti Harris Munandar dan Maman Suherman

(37)

31

Tahun 2016

Sumber pdf (unisba.ac.id) Teori atau Konsep

Penelitian

Teori Kepemimpinan Humanistik, Teori New Media (Digital),

Teknik Analisis Data Digunakanya kualitatif dengan pendekatanya yaitu studi kasus Hasil Ridwan Kamil atau biasa disebut Kang Emil menggunakan

Facebook, Twitter serta instagram pada saat melakukan kegiatan komunikasi pemerintah. Kang Emil ingin menyampaikan sebuah kemanfaatan bagi orang-orang di media sosial sedangkan Kang Emil membuat konten refleksi dan berisfat pribadi

Persamaan Membahas terkait komunikasi pemerintah dan menggunakan teori yang sama yaitu new media

Perbedaan

Subjek penelitian berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

Sumber

(Munandar & Suherman, 2016)

Tabel 2.2.15 Penelitian Terdahulu Jurnal Nasional 5 Literature Review 5 Jurnal Nasional

Judul Implementasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Tentang Web E-Government Di Kominfo Kota Manado) Nama peneliti Pasaribu Humisar Parsaorantua,Yuriewati Pasoreh dan Sintje

A. Rondonuwu

Tahun 2017

Sumber e-journal “Acta Diurna” Volume VI. No. 3.

Tahun 2017 Teori atau Konsep

Penelitian

New Media

Teknik Analisis Data Teknik penelitian yang dilakukan ialah dokumentasi,

(38)

32

wawancara serta observasi dengan metode Kualitatif

Hasil Pemerintah kota Manado melalui Diskominfo memanfaatkan sosial medianya dengan cara menggunakan Youtube, Facebook,Instagram serta Twitter pada Pemko Manado serta web resmi Kota Manado.

Persamaan Memiliki 2 persamaan yaitu sama sama menggunakan saluran website dan menggunakan teori yang sama yaitu teori new media

Perbedaan

Peneliti tidak membahas terkait implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penelitian yang akan dilakukan peneliti lebih berfokus terkait bagaimana proses penyebaran informasi publik yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Bukittinggi

Sumber

(Humisar Parsaorantua et al., 2017) 2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran ini merupakan hasil dari pemikiran peneliti dalam melakukan penelitian.

Penelitian ini melihat bagaimana proses yang ingin dilaksanakan oleh Diskominfo Kota Bukittinggi dalam melakukan komunikasi pemerintah dengan menyampaikan sebuah informasi kepada publik melalui website. Komunikasi yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Bukittinggi dalam proses penyebaran sebuah informasi kepada publik melalui website dari satu orang kepada banyak orang. Teori new media sendiri dalam Penyebaran informasi melalui seseorang kepada banyak orang,dalam waktu bersamaan dengan menggunakan teknologi digital,selain itu juga melibatkan setiap orang dalam melihat feedback atas informasi yang telah disampaikan. Media Richness Theory memiliki karakteristik yaitu Penyebaran Informasi,Immediacy (Kesegeraan),Multiple Cues (Keragaman isyarat),Language Variety (Variasi Bahasa) dan Personal Source (Sumber Personal) hal tersebut bisa dilihat bagaimana proses penyebaran dan penyampaian informasi yang dilakukan dan bagaimana dalam mengelola feedback yang disampaikan oleh masyarakat. Berikut kerangka pemikiran pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

(39)

33 Sumber Olahan Penulis

(40)

34

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian

Salah satu paradigma yang akan digunakan di riset ini ialah Paradigma konstruktivis.

Paradigma yang memandang suatu ilmu sosial yang menguraikan secara terstuktur terkait socially meaning full action lewat peninjauan yang dilakukan secara spontan serta rinci perihal seseorang yang terlibat secara wajar pada sebuah kebiasaan disebut sebagai paradigma konstruktivis (Dwi Nahla, 2018). Paradigma yang melakukan suatu kegiatan peninjauan serta keobjektifan saat mendapatkan sebuah fakta atau suatu ilmu pengetahuan disebut paradigma konstruktivis (Adnan, 2016). Paradigma yang melakukan sebuah pengamatan baik secara spontan dan detail terhadap pelaku sosial dalam mendapatkan sebuah realitas disebut paradigma konstruktivis

Metode kualitatif dalam pendekatan penelitian studi kasus akan digunakan oleh peneliti sebagai metode pada penelitian ini. Didalam penelitian ini memanfaatkan teknik kualitatif yang diaplikasikan dari berbagai sistem penghimpunan data dengan cara melakukan sebuah wawancara, observasi serta melakukan sebuah dokumentasi untuk melihat bagaimana komunikasi Pemerintahan yang dilakukan dalam menyebarkan informasi kepada publik oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi. Aspek yang diteliti menurut beberapa teori yaitu teori new media dan media richness theory dalam mengetahui pelaksanaan,penyebaran informasi serta mengelola feedback masyarakat kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi.

“Robert K. Yin merupakan seorang Presiden The Case Study Institute, Inc., sebuah firma riset yang didedikasikan untuk pengembangan dan penyebaran pengetahuan tentang studi kasus”

(Yin, 1981). “Studi kasus sendiri merupakan sebuah metode penelitian yang ada pada ilmu- ilmu sosial”(Yin, 1996). Studi kasus bisa memberikan suatu nilai tambahan terhadap suatu pemahaman kita secara unik terkait suatu fenomena seseorang ataupun sebuah organisasi serta membolehkan peneliti dalam mempertahankan ciri-ciri holistik serta bermakna dari kehidupan nyata seputar seorang, proses dalam organisasi serta terjadinya suatu perubahan pada lingkungan sosial (Yin, 2003). Studi kasus dapat terjadi pada institusi maupun organisasi yang kegiatannya dilakukan untuk memperoleh proses dan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang

(41)

35

maupun organisasi. Peneliti akan melakukan penelitian langsung di lapangan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi untuk mengetahui bagaimana mereka mengelola dan memperoses sebuah informasi untuk disampaikan kepada publik melalui website. Berikut ada beberapa aktivitas pada penyusunan sebuah studi kasus berdasarkan Yin dalam (Yona, 2006)

1. Menentukan dan mendefinisikan pertanyaan penelitian

Seseorang yang akan melakukan riset akan mempersiapkan sebuah pertanyaan penelitian seputar fenomena atau sebuah tujuan yang akan diamati dengan memiliki sebuah target yang ingin dicapai dalam sebuah riset

2. Menentukan desain dan instrumen penelitian

Subjek atau poin riset merupakan suatu hal yang ingin dikaji. Poin penting pada sebuah riset terdiri dari seseorang, keluarga, lembaga ataupun sebuah peristiwa khusus 3. Mengumpulkan Data

Menentukan sebuah alat yang cocok dengan tujuan penelitian ialah suatu hal yang sangat diperlukan untuk diperhatikan oleh seorang peneliti dalam merancang serta memulai sebuah riset

4. Menentukan teknik analisis data

Case study merupakan sebuah tatanan dalam riset kualitatif, tidak hanya berpusat pada jumlah responden yang ingin didapat, tapi berlandaskan pada tingkat nilai data yang ingin didapat

Hal yang telah disampaikan diatas merupakan langkah-langkah dalam penyusunan studi kasus.

Langkah langkah yang harus diikuti adalah. Peneliti harus mempersiapkan pertanyaan dan tujuan pada penelitian,subjek yang ingin diteliti seperti organisasi atau instansi pemerintahan contoh saja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi selain itu juga melakukan pengumpulan data serta menentukan analisis data berdasarkan data yang telah diperoleh oleh periset.

(42)

36 3.2 Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Pada riset ini subjek penelitianya ialah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi yang terdiri dari Kepala Dinas,Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Kasi Informasi Publik

3.2.1 Objek Penelitian

Dalam riset ini objeknya ialah Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi

3.3 Lokasi Penelitian

Kantor Diskominfo Kota Bukittinggi berlokasi di Jl. Kusuma Bhakti, Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi,Sumatera Barat

3.4 Unit Analisis Penelitian

Unit analisis yang digunakan pada riset ini merupakan pembuatan bahan penelitian terkait Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi

Input Analisis Sub Analisis

Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bukittinggi

Website

Teori New Media

• Pengelolaan dan penyebaran informasi melalui website bukittinggikota.go.id

• Penyebaran informasi melalui seseorang terhadap beberapa orang yang jumlahnya tak terbatas, dalam kurun waktu yang sama

(43)

37

• Mengajak beberapa orang dalam melihat feedback terhadap informasi yang telah disampaikan

Media Richness Theory • Penyebaran Informasi

• Immediacy (Kesegeraan)

• Multiple Cues (Keragaman isyarat)

• Language Variety (Variasi Bahasa)

• Personal Source (Sumber Personal)

3.5 Informasi Kunci

Menurut Sasmita (2020) Informan penelitian adalah seseorang yang memberikan sebuah informasi atau data terkait situasi dan kondisi mengenai objek penelitian. “Pada penelitian kualitatif terdapat 3 buah informan ialah (1)informan utama,(2)informan kunci serta(3) informan pendukung,informan utama merupakan seseorang yang tahu secara khusus dan rinci terhadap sebuah masalah penelitian yang akan didalami,sedangkan Informan kunci mengetahui suatu informasi secara umum dan pihak yang mengenal secara ideal,Informan pendukung ialah seseorang yang dapat menyampaikan suatu informasi tambahan sebagai catatan analisis dan pembahasan”(Agus, 2018). Pada penelitian kualitatif informan dibagi atas 3 dan seorang informan diperlukan untuk dapat memberikan sebuah informasi kepada peneliti.

Pada penelitian ini informan diambil menggunakan purpose sampling. Purpose sampling ialah seseorang yang paling mengenal terkait apa yang ingin diharapkan oleh seorang peneliti dan peneliti dapat memilih informan yang mengetahui secara mendalam atas apa yang ingin diteliti oleh penulis yaitu terkait Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Diskominfo Kota Bukittinggi. Peneliti menentukan informan yang memiliki hubungan dan memahami terkait apa yang ingin penulis teliti terkait Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebarkan Informasi Publik Pada Diskominfo Kota Bukittinggi. Berikut beberapa informan pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

Gambar

Tabel 1.1 Beberapa perbedaan informasi yang tersedia pada website
Tabel 1.2 Waktu dan Jadwal Penelitian
Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu Skripsi 1  Literature Review 1 Skripsi
Tabel 2.2.2 Penelitian Terdahulu Skripsi 2  Literature Review 2 Skripsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

pengetahuan dan wawasan tentang cara menganalisis Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar (KD); telah memiliki pengetahuan dan wawasan tentang menyusun

dapat berupa : pertama, para jamaah yang dapat mencapai ratusan orang hingga ribuan orang bahkan melebihi kapasitas masjid; kedua, status tanah yang dimanfaatkan untuk masjid

Kami mendorong para pemimpin ibadah untuk memerhatikan kepercayaan khusus dari gereja mereka dan mempertimbangkan apakah lagu yang dinyanyikan jemaat dapat memperkuat

Saran : (1) Jika memang perlindungan hukumvarietas tanaman terlalu sulit untuk mendapatkan bukti nyata telah dilakukannya perbuatan biopiracy dalam Undang-Undang Varietas

Merancang media Dakota Terwujudnya media pembelajara DAKOTA Komitmen Mutu (efektif) Akuntabilitas (Konsisten, tanggung jawab dan keadilan) Misi SDN Lanas 03

Namun argumen ontologi ini menurut sebagian pemikir seperti Kant dan Iqbal dianggap keliru, karena apabila manusia memikirkan tentang konsep Wujud Yang Sempurna

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada dongeng anak karya Lia Herliana terdapat maksud-maksud tuturan

Dengan ini saya mengatakan bahwa skripsi “Aktivitas Antibakteri Karang Lunak Hasil Transplantasi (Sinularia sp.) pada Dua Kedalaman Berbeda di Perairan Pulau Pramuka,