METODE PENGEMBANGAN
A. Subjek Pembelajaran
Subjek pengembangan adalah anak kelompok B yang berjumlah 20 orang anak terdiri dari 14 anak laki-laki dan 6 anak perempuan serta 2 orang guru.
B. Waktu dan Tempat Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Nopember 2015. Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kabupaten Pangkep. Alasan dilakukan pengembangan pembelajaran di sekolah tersebut dikarenakan iklim pembelajaran yang akademis, media pembelajaran yang kurang bervariasi, dan metode pembelajaran yang monoton. Oleh karena itu peneliti berkolaborasi dengan guru dalam menerapkan media kartu angka bergambar untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.
C. Desain/Prosedur Pengembangan
Langkah-langkah atau prosedur pengembangan harus dilakukan secara runtut dan sistematis untuk dapat menghasilkan metode belajar yang efektif dan efisien untuk pembelajaran. Prosedural dalam pengembangan pembelajaran dapat digambarkan pada bagan berikut ini.
17
Merencanakan
Melakukan tindakan
Mengamati
Refleksi
Gambar 2.1. Bagan Prosedur Pengembangan
Berikut adalah langkah-langkah prosedural yang dipaparkan berdasarkan model pengembangan yang telah dideskripsikan diatas.
1. Merencanakan
Berdasarkan data hasil identifikasi materi sebagai acuan untuk membuat konsep yang akan diterapkan dalam perencanaan pembelajaran bermain bowling. Tema yang diambil dari silabus berbentuk program semester dan
RKM, yang diambil pada bidang pengembangan kognitif dengan perencanaan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi dan dokumentasi,
b. Menyiapkan media dan peralatan untuk mengajar,
c. Membuat skenario pembelajaran pengenalan konsep dan penerapan permainan untuk mengenalkan bilangan 1-5,
d. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH), e. Menyiapkan Lembar Kerja Anak (LKA)
f. Menyiapkan lembar observasi keseluruhan pelaksanaan pembelajaran, g. Menyiapkan lembar penilaian.
2. Melakukan tindakan
Pelaksanaan tidakan merupakan penerapan dari rencana pembelajaran yang dibuat. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan pembukaan dilakukan dengan memberikan orientasi, apersepsi, dan motivasi kepada anak agar siap secara mental dan fisik untuk menerima pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti anak dijelaskan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan permainan. Guru menunjukkan cara bermain beserta aturan-aturannya, kemudian anak mempraktekkan secara bergantian dengan teman. Bilangan yang dikenalkan pada siklus I yaitu 1-5. Langkah- langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut:
1) Guru menata biji bowling yang akan digunakan dalam pembelajaran 2) Guru mengatur jarak antara biji bowling dan pelempar sejauh 1 m.
3) Guru menyuruh anak maju satu persatu untuk menggelindingkan bola ke arah biji bowling
4) Guru menyuruh anak menyebut angka berapa yang tertera pada biji bowling yang jatuh
5) Guru menyuruh anak mengambil benda yang telah disediakan oleh guru sesuai dengan angka yang tertera pada biji bowling
6) Bilamana biji bowling yang jatuh lebih dari satu, maka guru menyuruh menjumlah berapa hasil penambahan antara biji yang satu dengan lainnya
7) Guru menyuruh anak menghitung berapa sisa biji bowling yang tidak jatuh
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dilaksanakan dengan adanya refleksi, yaitu mengingat dan berpikir tentang apa yang telah dipelajari.
3. Mengamati
Tahap ini merupakan tahap melakukan kegiatan pengamatan yang berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang sedang berjalan. Observasi ini dilakuakan peneliti dengan melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan selamam tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah disusun untuk mengetahui dampak penerapan permainan terhadap kemampuan mengenal bilangan.
4. Refleksi
Hasil pengamatan dianalisis untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang ditempuh, sehingga didapatkan suatu solusi untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan anak dalam proses pengenalan
bilangan. Berdasarkan hasil refleksi, akan diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan berikutnya. Permasalahan yang timbul akan dicari pemecahannya dan ditindaklanjuti pada pembelajaran selanjutnya.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam laporan pengembangan pembelajaran ini adalah analisis data deskriptif yang berusaha menggambarkan dan mnginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya. Laporan ini juga sering disebut noneksperimen karena pada pengamatan tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel yang akan diamati atau yang akan dikembangkan semua dinarasikan atau digambarkan sesuai kenyataan yang terjadi di lapangan.
Data yang diperoleh pada saat observasi, dan dokumentasi, dituangkan dalam bentuk deskripsi. Adapun penilaian kemampuan berhitung anak dalam penelitian ini didasarkan pada buku Pedoman penilaian di Taman Kanak kanak oleh Departemen Pendidikan Nasional (2005) secara kualitatif dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1. Kategori Penilaian Kemampuan Berhitung Anak
No Simbol Penilaian
1 Anak didik mampu mengenal konsep berhitung tanpa bantuan guru
2 Anak didik mampu mengenal konsep berhitung dengan bantuan guru
3 ○ Anak didik belum mampu mengenal konsep berhitung meskipun dengan bantuan guru