• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA PADA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK KELAS IV SDN NGRINGIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA PADA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK KELAS IV SDN NGRINGIN"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

i

SUBTEMA 1 UNTUK KELAS IV SDN NGRINGIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Christoforus Riantoni NIM: 171134106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2022

(2)

ii

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA PADA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK KELAS IV SDN NGRINGIN

Oleh:

Christoforus Riantoni NIM : 171134106

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Drs. Y. B. Adimassana, M.A. Tanggal 16 Februari 2022

Pembimbing II

Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal 18 Februari 2022

(3)

iii

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA PADA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK KELAS IV SDN NGRINGIN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Christoforus Riantoni NIM : 171134106

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal, Kamis 24 Maret 2022 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan panitia penguji

Nama Lengkap Tanda tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ...

Sekretaris Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota Drs. Y.B. Adimassana, M.A. ...

Anggota Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. ...

Yogyakarta, 24 Maret 2022

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.

(4)

iv

Halaman persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan rahmat, kelancaran dalam bimbingan dari awal hingga akhir sehingga lancar dalam penyusunan tugas akhir.

2. Kedua orang tua saya Heri Fatoni & Christina Maria Sudaryati.

3. Kedua kakak saya yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyelesaian tugas akhir.

4. Teman-teman yang senantiasa mendukung dalam proses pembuatan.

5. SD N Ngringin yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

6. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

(5)

v

Halaman MOTTO

Ketika yang lain bisa, kenapa saya tidak?

(my mom)

Bersabar dan teruslah melangkah (Christoforus Riantoni)

(6)

vi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Maret 2022 Penulis,

Christoforus Riantoni

(7)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Christoforus Riantoni

Nomor Induk Mahasiswa : 171134106

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK SISWA KELAS IV SDN NGRINGIN

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara bebas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis:

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 24 Maret 2022 Yang menyatakan

Christoforus Riantoni

(8)

viii

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA TEMA 2 SUBTEMA 1 UNTUK SISWA KELAS IV SD N NGRINGIN

Christoforus Riantoni Universitas Sanata Dharma

2022

Latar belakang penelitian ini adalah adanya kebutuhan guru terhadap pengembangan modul pembelajaran IPA Tema 2 Subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin. Tujuan penelitian ini untuk: 1) mengembangkan modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin, dan 2) mengetahui kualitas modul pembelajaran tersebut.

Jenis penelitian ini Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan ini menggunakan 5 langkah pada desain Borg and Gall, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk. Subjek penelitian dan pengembangan ini siswa kelas IV SD N Ngringin, 2 orang ahli/dosen, 2 guru kelas. Objek penelitian ini adalah modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1.

Hasil validasi dari 2 ahli/dosen dan 2 guru kelas mendapatkan skor rata-rata 3,4 (sangat baik), sehingga modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 dapat digunakan dalam pembelajaran.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, modul pembelajaran IPA.

(9)

ix

THE DEVELOPMENT OF THEME 2 SUBTHEME 1 IPA MODULE FOR STUDENTS IN CLASS IV SD N NGRINGIN

Christoforus Riantoni Sanata Dharma University

2022

The background of this research is the teacher's need for the development of the science learning module Theme 2 Sub-theme 1 for fourth grade students of SD N Ngringin. The aims of this study were to: 1) develop a science learning module with theme 2 sub-theme 1 for fourth grade students at SD N Ngringin, and 2) determine the quality of the learning module.

This type of research is Research and Development (R&D). This research and development uses 5 steps in the Borg and Gall design, namely (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) product validation, (5) product revision. The subjects of this research and development are fourth grade students of SD N Ngringin, 2 experts/lecturers, 2 classroom teachers. The object of this research is the science learning module theme 2 sub-theme 1.

The validation results from 2 experts/lecturers and 2 class teachers got an average score of 3.4 (very good), so the science learning module theme 2 sub-theme 1 can be used in learning.

Keywords: research and development, science learning module.

(10)

x

Puji syukur kuhaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Tema 2 Subtema 1 Untuk Siswa Kelas IV SD N Ngringin” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Dalam menyusun skripsi ini banyak pihak yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan doa kepada peneliti. Oleh karena itu perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Kintan Limiansih, M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

3. Dr. Rusmawan. S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. Y. B. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing.

6. Kepala SD N Ngringin yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Validator ahli dan guru sekolah dasar yang telah menjadi validator saya dalam penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun akan peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 24 Maret 2022 Penulis,

Christoforus Riantoni

(11)

xi

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 4

F. Spesifikasi Produk ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

B. Penelitian yang Relevan ... 11

C. Kerangka Berpikir ... 14

D. Pertanyaan Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Jenis Penelitian... 17

B. Setting Penelitian ... 20

(12)

xii

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Teknik Analisa Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 27

A. Hasil Penelitian Pengembangan ... 27

1. Prosedur Pengembangan ... 27

2. Kualitas Produk ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35

1. Pembahasan prosedur pengembangan ... 35

2. Pembahasan kualitas produk ... 37

3. Kesesuaian hasil penelitian dengan penelitian yang relevan ... 38

BAB V PENUTUP... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Keterbatasan Penelitian Pengembangan ... 40

C. Saran ... 40

Daftar Pustaka ... 41

LAMPIRAN... 44

(13)

xiii

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ... 23

Tabel 3.2 Instrumen Validasi Produk ... 25

Tabel 3.3 Konversi Hasil Kuesioner ... 26

Tabel 4.1 Hasil Validasi ... 28

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi Produk ... 35

(14)

xiv

Gambar 2.1 Penelitian Relevan... 13

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 15

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall ... 18

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Penelitian ... 22

Gambar 4.1 Tulisan sebelum direvisi ... 30

Gambar 4.2 Tulisan sesudah direvisi ... 31

Gambar 4.3 Istilah sebelum direvisi ... 32

Gambar 4.4 Istilah sesudah direvisi ... 32

Gambar 4.5 Letak gambar sebelum direvisi ... 33

Gambar 4.6 Letak gambar sesudah direvisi ... 34

(15)

xv

Lampiran 1 Hasil Validasi Instrument ... 46

Lampiran 2 Hasil Validasi Instrument ... 48

Lampiran 3 Hasil Validasi Produk ... 50

Lampiran 4 Hasil Validasi Produk ... 53

Lampiran 5 Hasil Validasi Produk ... 55

Lampiran 6 Hasil Validasi Produk ... 57

Lampiran 7 Surat Izin Validasi ... 58

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I memuat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk.

A. Latar Belakang Masalah

Corona virus atau Covid-19 merupakan keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi pada saluran pernafasan. Dampak dari virus korona menyebar hingga seluruh dunia. Negara Indonesia tidak luput akan dampak dari virus ini yang menyebabkan aktivitas masyarakat sempat terhenti dikarenakan pemerintah memberlakukan lockdown dimana aktivitas masyarakat dibatasi.

Dampak dari virus corona pada bidang pendidikan segala aktivitas pembelajaran yang semula secara langsung atau tatap muka di sekolah menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ, proses pembelajaran dilakukan secara online dengan kata lain pembelajaran secara daring yang menggunakan koneksi internet dalam pembelajarannya. Dampak dari pembelajaran jarak jauh ini dirasakan oleh peserta didik dimana pada sebagian atau tempat-tempat tertentu mengalami kesulitan atau keterbatasan sinyal pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga mengharuskan untuk mencari tempat yang dapat dijangkau oleh sinyal atau koneksi internet dan dapat mengakses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik dan efisien adalah proses belajar mengajar secara langsung atau tatap muka. Karena dapat membuat peserta didik aktif bertanya dan guru akan merespon secara langsung dan lebih efisien dalam pembelajaran. Dan interaksi antar sesama peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan staf akan terjalin dengan baik.

(17)

2

Kondisi saat ini dimasa pandemi virus corona yang menyebabkan aktivitas dibatasi yang bertujuan menghindari kerumunan tidak luput pada sekolah- sekolah yang meniadakan kegiatan di sekolah diganti dengan belajar dirumah dengan mengikuti proses pembelajaran secara daring atau online. SD N Ngringin juga melakukan proses pembelajaran secara daring atau online dengan menggunakan Google Classroom dan Whatsapp. Setelah melakukan wawancara secara langsung dan melalui Whatsapp dengan guru kelas IV SD N Ngringin pembelajaran tetap berlangsung melalui aplikasi Whatsapp dan Google Classroom, media yang digunakan selama pembelajaran secara daring atau online berbentuk video yang diambil dari internet atau youtube dan juga power point. Respon dari para peserta didik cukup baik pada saat pembelajaran berlangsung para peserta didik antusias mengikuti walaupun secara daring atau online. Pada saat pengumpulan tugas para peserta didik juga tertib, bila saatnya mengumpulkan tugas yang diberikan para peserta didik akan segera megumpulkan. Berkaitan dengan pemahaman materi yang diajarkan, ada beberapa peserta didik kesulitan memahami materi karena untuk penjelasan secara online atau berupa video yang diberikan masih kurang. Guru mengambil sumber dari internet dan video yang diambil dari youtube, untuk para peserta didiknya sumber belajar mereka dari internet dan video yang guru kirimkan melalui whatsapp, guru juga memberitahu bila ada tambahan sumber belajar seperti modul pembelajaran akan terbantu pada saat pembelajaran berlangsung karena sumber belajarnya bertambah. Dari hal tersebut jika guru dan peserta didik mendapat sumber tambahan berupa modul pembelajaran dalam proses pembelajaran dan dapat digunakan secara daring atau online maupun tatap muka dan peserta didik dapat belajar mandiri menggunakan modul pembelajaran yang didapat diakses atau digunakan kapanpun dan dimanapun.

Menurut Nurbaeti (2019) meneliti pengembangan bahan ajar IPA berbasis problem based learning untuk siswa kelas V, kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari buku pelajaran yang menjadi sumber bagi penunjang pembelajaran,

(18)

3

hasil penelitian ini menunjukkan pengembangan produk berupa bahan ajar lingkungan sahabat kita berbasis problem based learning cocok untuk digunakan sebagai buku pendamping dalam belajar kelas lima sekolah dasar. Sedangkan penelitian Sukemi (2014) meneliti tentang pengembangan buku ajar pendidikan IPA kelas IV semester 1 SD No.4 Kaliuntu dengan model dick and carey menunjukkan hasil yang cukup baik. Dari pemaparan penilitian di atas peneliti menjadi tertarik untuk meniliti pengembangan sebuah produk berupa modul agar kegiatan pembelajaran dapat terbantu pada saat pandemi ini dan dapat membantu proses belajar menjadi lebih baik dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA pada Tema 2 Subtema 1 Untuk Kelas IV SDN Ngringin”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan modul pembelajaran IPA pada tema 2 subtema 1 untuk kelas IV SDN Ngringin?

2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran IPA pada tema 2 subtema 1 untuk kelas IV SDN Ngringin?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan modul pembelajaran IPA pada tema 2 subtema 1 untuk kelas IV SDN Ngringin.

2. Mengetahui kualitas modul pembelajaran IPA pada tema 2 subtema 1 untuk kelas IV SDN Ngringin.

(19)

4 D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Menjadi salah satu sumber atau referensi pada saat pembelajaran, dan dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan media modul untuk pembelajaran khususnya IPA.

2. Bagi Siswa

Menjadi salah satu sumber belajar mandiri, membantu memahami pelajaran pada saat pembelajaran supaya dapat mencapai kompetensi dan mendapat hasil yang memuaskan dan memperoleh prestasi dalam pembelejaran.

3. Bagi Sekolah

Sekolah memperoleh contoh bahan ajar berupa modul IPA tema 2 subtema 1 untuk kelas IV sekolah dasar.

4. Bagi Peneliti Lain

Menjadi contoh, referensi, dan motivasi dalam pembuatan penilitian suatu produk tentang bahan ajar berupa modul pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

3. Tema 2 merupakan suatu ide pokok “Sumber Energi” dan subtema 1 merupakan topik untuk materi pembelajaran “Selalu Berhemat Energi”.

(20)

5 F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk modul pembelajaran sebagai berikut:

1. Produk modul pembelajaran pada bagian cover depan memuat judul, kelas, gambar, nama pembuat dan pada cover belakang polos.

2. Produk modul pembelajaran pada bagian isi memuat kata pengantar, petunjuk penggunaan, daftar isi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, latihan, evaluasi, daftar referensi, biodata penulis.

3. Produk modul pembelajaran menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 12.

4. Produk modul dilengkapi dengan gambar-gambar yang berwarna dan sesuai dengan materi.

5. Produk modul pembelajaran menggunakan bahasa dan istilah yang mudah dipahami oleh peserta didik.

6. Produk modul pembelajaran bagian cover menggunakan kertas ivory dan untuk bagian isi menggunakan kertas A4 80gr.

(21)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II membahas kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori yang Mendukung a. Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri. Menurut Prastowo (2014:136) bahan ajar utama dapat berupa bentuk teks tertulis seperti buku, majalah, modul, brosur, dan semacamnya. Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan salah satu dari bahan ajar tersebut dan untuk mendukung proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan digunakan bahan ajar pada kegiatan belajar mengajar untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran yang salah satu contoh bentuknya adalah modul. Sedangkan Jalinus (2016:141) menyatakan bahwa penggunaan modul merupakan sesuatu yang penting karena akan menghasilkan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan berkualitas bagi peserta didik. Penggunaan modul akan menjadi motivasi bagi peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar.

Komponen dalam modul menurut Nurdyansyah dan Nahdliyah (2018) terdiri dari: 1) Petunjuk penggunaan, 2) Kompetensi yang akan dicapai, 3) Isi materi, 4) Informasi tambahan, 5) Latihan, 6) Refleksi, 7) Evaluasi.

Beberapa fungsi modul menurut Prastowo (2014:139) bagi pendidik sebagai berikut: 1) mempersingkat waktu dalam proses pembelajaran, 2) mengubah peran pendidikan dalam mengajar, 3)

(22)

7

proses belajar menjadi lebih efektif dan interaktif, 4) menjadi pedoman untuk pendidik yang mengarahkan aktivitas dalam proses belajar mengajar yang semestinya dilakukan kepada peserta didik, dan 5) dapat menjadi salah satu alat evaluasi atau penguasaan dari hasil pembelajaran.

b. Kriteria Modul yang Baik

Pada modul yang baik memiliki kriteria-kriteria modul yang baik, seperti yang disebutkan oleh Sanjaya (2009: 156), dalam modul memuat: (1) tujuan yang ingin dicapai, (2) petunjuk penggunaan untuk mempermudah penggunaan modul, (3) kegiatan belajar, (4) rangkuman materi, (5) tugas dan latihan untuk mengukur pemahaman akan materi yang dipelajari, (6) sumber bacaan berisi tentang sumber yang digunakan dalam modul, (7) item-item tes, (8) kriteria keberhasilan, (9) kunci jawaban berisi jawaban-jawaban soal. Dalam modul pembelajaran yang dikembangkan sudah ada komponen-komponen yang disebutkan di atas, seperti tujuan yang ingin dicapai, petunjuk penggunaan untuk mempermudah penggunaan saat memakai modul pembelajaran, tugas dan latihan untuk mengukur pemahaman peserta didik, sumber bacaan untuk mengetahui dari mana saja sumber yang dipakai dalam modul pembelajaran.

c. Keuntungan Modul Pembelajaran

Beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan modul pembelajaran menurut Santyasa (2009):

1) meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi, karena dalam menjelaskan materi tersebut diberi gambar untuk mempermudah pemahaman akan materi yang sedang dijelaskan.

2) meningkatkan motivasi, dapat digunakan untuk belajar mandiri dan isi modul lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.

(23)

8

3) mengetahui hasil pencapaian belajar melalui evaluasi, terdapat soal evaluasi untuk mengukur keberhasilan dari penggunaan modul pembelajaran.

4) lebih berdaya guna, karena disusun berdasarkan jenjang akademik, materi dapat disesuaikan dengan tingkatan peserta didik sehingga materi akan lebih mudah memahami.

d. Pembelajaran Daring

1) Pengertian Pembelajaran Daring

Menurut Manongga, Kasenda, dan Monintja (2021) pembelajaran daring adalah penyelenggaraan pembelajaran untuk kelompok kelas yang luas dalam jaringan. Sedangkan menurut Permendikbud No.109/2013 pendidikan jarak jauh adalah pembelajaran yang dilakukan jarak jauh melalui berbagai media komunikasi, dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi diharapkan adanya perubahan di berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan.

2) Manfaat Daring

Menurut Meidawati (Yunitasari & Hanifah, 2020) daring mempunyai beberapa manfaat, yaitu (a) mewujudkan diskusi dan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik, (b) peserta didik dapat bertukar pikiran dengan peserta didik yang lain tanpa melalui guru, (c) interaksi antara guru, peserta didik, dan orang tua berjalan lancar, (d) saran yang baik untuk kuis dan ujian, (e) lancar dalam penyampaian materi kepada peserta didik, (f) pembuatan soal dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Sedangkan menurut Bates dan Wulf (Mustofa, 2019:154) manfaat daring, yaitu: (a) meningkatkan interaksi dalam pembelajaran peserta didik dengan guru (enchance interactivity), (b) interaksi pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja (time and place flexibility), (c)

(24)

9

dapat menjangkau peserta didik yang luas (potential to reach a global audience), (d) mudah dalam penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

3) Kelebihan Pembelajaran Daring

Ada beberapa kelebihan-kelebihan dari daring, menurut Sari (2015) menciptakan suasana pembelajaran yang baru, dimana pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Sedangkan Yuangga (2020) kelebihan daring seperti dapat menyesuaiakan waktu sesuai yang diinginkan, pembelajaran yang baru, biaya yang tergolong sedikit, peserta didik dapat belajar sesuai keinginannya, kreatif, mandiri, dan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab. Ramanta (2020) menyatakan pengeluaran biaya lebih sedikit, peserta didik dapat belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing, kreatif, mandiri, lebih bertanggung jawab.

4) Kelemahan Pembelajaran Daring

Kelemahan daring menurut Sari (2015) kesulitan dalam menemukan titik fokus peserta didik karena lingkungan rumah kurang mendukung dalam proses pembelajaran daring. Menurut Sunarsi (2020) kurangnya interaksi antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dan peserta didik yang lainnya. Kelemahan lainnya yang sering terjadi ketika dilakukan daring adalah koneksi internet yang sering terganggu dan sering hilang tiba-tiba, dan borosnya kuota internet ketika tugas yang diberikan terlalu banyak.

e. IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Menurut Darmajo (dalam Samatowa, 2011:2) menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan

(25)

10

rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki objek dan menggunakan metode ilmiah. IPA adalah ilmu yang objektif dan rasional yang mempelajari semesta alam dan seluruh isinya menggunakan metode ilmiah. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan alam disusun atas dasar proses, sikap ilmiah, dan produk. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, prosedur, dan produk (Trianto, 2010:137). Proses ilmiah diartikan sebagai semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan alam maupun menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk ilmiah dapat diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau diluar sekolah. Sebagai prosedur dimaksudkan sebagai cara atau metodologi yang digunakan untuk mengetahui sesuatu (riset) atau metode ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sekumpulan teori yang sistematis, penerapannya terbatas pada gejala-gejala pada alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti eksperimen dan observasi serta menuntut sikap ilmiah dan rasa ingin tahu, jujur, dan terbuka (Trianto, 2013: 136). IPA merupakan teori sistematis, penerapan terbatas pada gejala pada alam, berkembang melalui metode ilmiah eksperimen dan observasi, menuntut sikap ilmiah dan rasa ingin tahu, jujur, dan terbuka.

f. Tema 2 Subtema 1

Tema merupakan suatu ide pokok, subtema merupakan beberapa topik yang dijadikan materi pembelajaran. Tema 2 “Sumber Energi” dan subtema 1 “Selalu Berhemat Energi”. Materi yang terdapat pada Tema 2 Sumber Energi, Subtema 1 Selalu Berhemat Energi khususnya IPA yaitu Sumber Energi (matahari, angin, air, biomassa, bahan bakar fosil), perubahan bentuk energi (perubahan bentuk energi dari listrik menjadi panas, perubahan bentuk energi dari listrik menjadi cahaya, perubahan bentuk energi dari listrik menjadi suara dan gambar), dan sumber energi

(26)

11

alternatif (matahari, angin, air, biomassa). Pada setiap materi tersebut terdapat penjelasan materi dan latihan soal. Kegiatan yang dilakukan pada setiap materi yaitu berdiskusi dengan anggota keluarga, membuat bagan atau mindmap, mengamati lingkungan sekitar, serta mempresentasikan. Kompetensi yang dicapai peserta didik mampu menganalisis, menyimpulkan, mengidentifikasi, dan mengkomunikasikan hasil yang telah dipelajari.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Hadiyanti (2021) berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Digital Berbasis Flipbook Untuk Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Tujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA digital berbasis Flipbook untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu, analisis (Analysis), perancangan (Design), pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas modul pembelajaran berdasarkan validasi oleh 4 validator termasuk dalam kategori “sangat baik”

dengan skor 3,56. Hal ini menunjukkan bahwa produk modul pembelajaran IPA digital berbasis Flipbook yang dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran IPA di kelas IV SD.

Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari, Masykuri, Aminah (2016) berjudul Pengembangan modul pembelajaran IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing tema matahari sebagai sumber energi alternatif di kelas VII smp/mts.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur pengembangan produk, kelayakan penggunaan, mengetahui efektivitas hasil belajar Modul IPA Terpadu

(27)

12

Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modul IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing tema matahari sebagai sumber energi alternatif layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Imran, Amini, Fitria (2021) berjudul Pengembangan modul pembelajaran ipa berbasis model learning cycle 5e di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran siklus tipe 5E. Hasil penggunaan modul pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa, modul pembelajaran IPA efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah dasar.

Modul pembelajaran pada penelitian ini berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Tema 2 Subtema 1 Untuk Siswa Kelas IV SD N Ngringin.

Modul pembelajaran ini hanya menggunakan 1 mapel (IPA), materi yang dipakai atau digunakan dalam modul ini adalah materi sumber energi, pada setiap halaman terdapat bingkai dan gambar berwarna sehingga lebih menarik, pada setiap materi dilengkapi dengan gambar untuk mempermudah pemahaman peserta didik mengenai materi tersebut, terdapat latihan pada setiap materinya dan berbentuk uraian, pada bagian akhir dilengkapi evaluasi berupa uraian dan refleksi untuk peserta didik supaya dapat merefleksikan hasil pembelajaran menggunakan modul pembelajaran IPA ini.

(28)

13

Gambar 2.1 Penelitian Relevan Penelitian ini:

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Tema 2 Subtema 1 untuk siswa kelas IV

SD N Ngringin Hadiyanti (2021),

“Pengembangan Modul Pembelajaran IPA

Digital Berbasis Flipbook Untuk Pembelajaran Daring di

Sekolah Dasar”

Novitasari, Masykuri, Aminah (2016),

“Pengembangan modul pembelajaran IPA terpadu

berbasis inkuiri terbimbing tema matahari

sebagai sumber energi alternatif di kelas VII

SMP/MTs”

Imran, Amini, Fitria (2021), “Pengembangan modul pembelajaran ipa berbasis model learning

cycle 5e di sekolah dasar”

(29)

14 C. Kerangka Berfikir

Virus corona yang sedang melanda saat ini hampir semua negara terjangkit oleh virus ini. Menyebabkan segala aktivitas dibatasi dan hampir dihentikan, terutama yang memicu keramaian dan melibatkan banyak orang. Pada dunia pendidikan juga merasakan dampaknya dimana kegiatan pembelajaran disekolah ditiadakan untuk sementara. Para tenaga pendidik memikirkan berbagai cara untuk kegiatan pembelajaran tetap berlangsung pada saat pandemi virus corona ini. Teknologi dari dahulu sampai sekarang semakin canggih dan berkembang untuk memenuhi tuntutan zaman yang semakin maju. Dengan memanfaatkan teknologi saat ini para pendidik dapat melakukan proses pembelajaran tanpa harus mengumpulkan peserta didik disekolah. Dengan berbagai aplikasi yang ada dan sudah umum dipakai oleh masyarakat seperti Whatsapp dan Google Classroom. dengan memakai aplikasi Whatsapp dan Google Classroom para pendidik dapat memberikan pembelajaran secara jarak jauh atau PJJ.

Supaya dalam pembelajaran jarak jauh peserta didik tidak merasa bosan dalam melakukan pembelajaran tersebut, para tenaga pendidik dalam memberikan materi dan soal tidak hanya dalam bentuk file ms.word melalui whatsapp. Salah satu caranya dengan memberikan materi berupa video yang dibuat sendiri atau dari youtube, dengan demikian peserta didik tidak akan cepat merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran. Dengan ditambahnya sumber belajar berupa modul pembelajaran diharapkan dalam proses pembelajaran akan terbantu dengan modul pembelajaran yang menarik dari segi penampilan yang berwarna, materi yang dilengkapi dengan gambar dan petunjuk penggunaan, dan terdapat latihan soal dan evaluasi untuk peserta didik.

(30)

15

Gambar 2.2 Kerangka berpikir Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Tema 2 Subtema 1 Untuk Siswa Kelas

IV SD N NGRINGIN

Menganalisis kebutuhan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD. Hasilnya menunjukkan guru membutuhkan tambahan

sumber belajar.

Menggali informasi tentang potensi dan masalah dengan guru SD N Ngringin

(31)

16 D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana prosedur pengembangan modul pembelajaran pada tema 2 selalu berhemat energi subtema 1 sumber energi untuk kelas IV SDN Ngringin?

2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SDN Ngringin menurut ahli (dosen)?

3. Bagaimana kualitas modul pembelajaran tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SDN Ngringin menurut guru?

(32)

17 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (RnD). Menurut Sugiyono (2015) ”metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut”. Dalam sanjaya (2011) Research and Development (RnD) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik:

1. RnD bertujuan untuk menghasilkan produk dari pembelajaran yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

2. Proses pelaksanaan diawali dengan survei pendahuluan untuk memahami segala sesuatu yang terlaksana dilapangan sesuai dengan obyek pengembangan yang dapat digunakan.

3. Proses pengembangan dilakukan terus menerus dengan melibatkan subjek penelitian di lapangan.

4. Pengujian validasi untuk menguji keandalan hasil pengembangan modul.

5. RnD tidak menguji teori atau menghasilkan prinsip dan hukum kecuali yang berkaitan dengan yang dikembangkan.

Dalam penelitian ini menggunakan 5 dari 10 langkah dalam desain penelitian pengembangan Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015: 35-36). R&D Borg and Gall terdiri dari 10 langkah, yaitu: 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, 10) produksi masal.

(33)

18

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall

Penelitian dan pengembangan Borg and Gall menguraikan Langkah- langkah sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Potensi merupakan segala sesuatu digunakan dengan benar mempunyai nilai tambah, sedangkan bila digunakan dengan tidak benar maka minumbulkan sebuah masalah. Masalah adalah sesuatu yang tidak sesuai antara harapan dan keinginan yang diperoleh. Potensi dan masalah pada penelitian harus data faktual yang sesuai dengan pengalaman.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi untuk bahan dalam pembuatan sebuah produk tertentu yang harapannya dapat menyelesaikan masalah tersebut.

1.Potensi dan masalah

2.Pengumpulan

Data 3. Desain Produk

4.ValidasiDesain 5. Revisi Desain

6. Uji coba produk

7. Revisi produk 8. Uji coba

pemakaian 9. Revisi produk

10. Produksi massal

(34)

19 3. Desain produk

Tahap ini mendesain produk sesuai dengan spesifikasi dan lengkap.

Diharpakan produk yang dibuat dapat meningkatkan pendidikan 4. Validasi desain

Tahap ini adalah proses yang dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam menilai produk untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dibuat.

5. Revisi desain

Tahap ini adalah proses perbaikan produk yang telah diketahui kelemahan dan kekurangan yang dibuat.

6. Uji coba produk

Tahap ini adalah proses ujicoba produk yang dibuat untuk mengetahui kefektifan dan keefisien dari produk yang dibuat dalam mengatasi masalah, dilakukan secara terbatas.

7. Revisi produk

Revisi produk dilakukan pada kelemahan yang didapat saat uji coba produk secara terbatas.

8. Uji coba pemakaian

Tahap uji coba pemakaian ini dilakukan secara langsung dalam uji coba produk yang telah dibuat.

9. Revisi produk

Tahap ini dilaksanakan ketika terdapat kelemahan pada saat uji coba pemakaian.

10. Produksi masal.

Tahap produksi masal dilaksanakan ketika produk yang dibuat dinyatakan efisien dan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.

(35)

20

Pada penelitian ini hanya dilakukan sampai langkah ke 5 dikarenakan hanya untuk membantu guru di SD tempat penelitian dilakukan dan pada saat pandemi covid-19 serta tidak semua peserta didik memiliki smartphone sendiri, sehingga tidak melakukan sampai 10 langkah.

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 2 (dua) guru kelas IV SDN Ngringin dan 2 (dua) dosen.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah modul yang digunakan untuk membantu guru dalam proses penyampaian materi dan bagi peserta didik dalam pemahaman materi yang diajarkan oleh guru khususnya materi IPA tema 2 tentang sumber energi.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pengembangan modul dilakukan di SDN Ngringin. Alamat SDN Ngringin di Jl. Waringin IV No.31, Ngropoh, Candongcatur, Kec.

Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlaku sejak wawancara dilakukan yaitu Januari 2021.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk modul pembelajaran, menggunakan 5 dari 10 langkah pengembangan dalam desain Borg and Gall, yaitu: 1) Potensi dan Masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain.

(36)

21 1) Potensi dan Masalah

Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru kelas IV SD N Ngringin. Guru memberitahu dalam pembelajaran daring sumber belajar yang digunakan hanya berupa video yang diambil dari internet dan youtube yang dibagikan melalui grup whatsapp.

2) Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada guru dan studi kepustakaan. Hasil dari wawancara dan studi kepustakaan digunakan sebagai dasar dalam merencanakan produk berupa modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin agar dapat membantu menambah sumber belajar dalam proses pembelajaran. Selain wawancara yang dilakukan, peneliti juga mengumpulkan kajian skripsi yang telah ada sebelumnya bertujuan untuk menambah dalam produk yang dikembangkan.

3) Desain produk

Diawali dengan menentukan tema subtema pada pembelajaran IPA yang nantinya dikembangan kan menjadi modul pembelajaran kemudian memetakan kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran, lalu mencari materi, soal, dan evalusi pembelajaran, kemudian menambahkan kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan, daftar referensi, biodata penulis dan cover penutup.

4) Validasi desain

Setelah modul selesai dibuat kemudian dilakukan validasi oleh dua ahli/dosen dan dua guru kelas IV SD. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelemahan produk modul pembelajaran yang telah dibuat.

5) Revisi desain

Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil penilaian dan saran validasi yang telah dilakukan oleh dua ahli/dosen dan dua guru kelas IV SD.

(37)

22

Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan modul pembelajaran IPA sebagai berikut:

1. Metode Wawancara

Menurut Widoyoko (2012:40) “wawancara adalah proses tanya jawab oleh penanya dengan narasumber dengan tujuan mengumpulkan informasi yang dicari”.Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dimana dalam melakukan wawancara membuat daftar pertanyaan, menyusun daftar pertanyan, melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber.

2. Metode kuesioner (angket)

Angket digunakan untuk uji kelayakan dan uji validasi modul IPA, serta tanggapan dari guru. Jenis angket untuk uji kelayakan dan uji validasi modul IPA adalah daftar cocok (check list) yaitu deretan pernyataan respoden memberikan check list (√) di tempat yang sudah disediakan (Suharsimi, 2006).

E. Instrumen Penelitian

Dalam menganalisis kebutuhan pengembangan modul pembelajaran IPA dilakukan wawancara kepada guru kelas IV untuk mengetahui kebutuhan sesuai dengan modul pembelajaran dan kuesioner untuk melakukan validasi modul

1.Potensi dan Masalah

2. Pengumpulan Data

3. Desain Produk

4. Validasi Desain 5. Revisi Desain

(38)

23

pembelajaran dan untuk mengetahui kekurangan dalam modul pembelajaran yang dibuat.

1. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SDN Ngringin pada Januari 2021. Dengan tujuan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan sumber belajar dalam proses pembelajaran.

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Wawancara

No Kisi-kisi pertanyaan

1 Pembelajaran selama pandemi

2 Proses pembelajaran selama pandemi

3 Aplikasi yang digunakan selama proses pembelajaran 4 Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2015:216) “kuesioner adalah teknik atau cara untuk mengumpulkan data dengan cara memberi pertanyaaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab”.

(39)

24

Tabel 3. 2 Instrumen Validasi Produk

No Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4

Desain Modul

1 Cover modul menarik 2 Gambar sesuai dengan

materi

3 Warna tampak jelas

4 Konsistensi jenis dan huruf Isi dan bahan

5 Modul terdapat daftar isi 6 Modul terdapat biodata

penulis

7 Modul terdapat daftar referensi

8 Modul pembelajaran memuat materi sumber energi

9 Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran 10 Isi modul mudah dipahami 11 Lembar kerja siswa sesuai

dengan materi 12 Terdapat evalusi

pembelajaran

13 Modul sesuai dengan kebutuhan siswa Bahasa

14 Modul menggunakan

Bahasa Indonesia yang baku 15 Modul ditulis sesuai dengan

PUEBI Jumlah Skor

(40)

25 Komentar secara keseluruhan

Kriteria Kelayakan Instrumen (mohon dilingkari salah satu)

No Kriteria Skor

1 Sangat Kurang 1,6 < X ≤ 2,2

2 Kurang 2,2 < X ≤ 2,8

3 Baik 2,8 < X ≤ 3,4

4 Sangat Baik X > 3,4

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun data yang didapat dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat dipahami dan temuan dapat diinformasikan kembali kepada orang lain (Borg and Gall dalam Sugiyono, 2012: 244). Data yang diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif didapat dari hasil wawancara dan kuesioner. Masukkan, saran, kritik serta komentar yang didapat dari para ahli dikumpulkan untuk menjadi bahan perbaikan.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil validasi kelayakan modul yang dilakukan oleh ahli materi dan guru kelas IV SD N Ngringin. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan skala empat (4) likert (dalam Widoyoko, 2014) Skala meliputi (4) Sangat

(41)

26

Baik, (3) Baik, (2) Cukup, (1) Kurang. Penentuan jarak interval, menggunakan rumus:

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =Skor tertinggi − skor terendah jumlah kelas interval 𝑖 = 4 − 1

4

= 0,75

Berdasarkan perhitungan interval dapat diperoleh konversi data pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Konversi hasil Kuesioner

Interval Skor Klasifikasi

>3,25 s/d 4,00 Sangat Baik (SB)

>2,50 s/d 3,25 Baik (B)

>1,75 s/d 2,50 Cukup (C)

1,00 s/d 1,75 Kurang (K)

Berdasarkan tabel skor di atas, jika penilaian produk modul pembelajaran mendapatkan skor 1,00 s/d 1,75 maka produk modul pembelajaran mendapatkan klasifikasi “kurang” untuk digunakan, produk modul pembelajaran mendapatkan skor 1,75 s/d 2,50 maka produk modul pembelajaran mendapatkan klasifikasi “cukup” untuk digunakan, produk modul pembelajaran mendapatkan skor 2,50 s/d 3,25 maka produk pembelajaran mendapatkan klasifikasi “baik” untuk digunakan, produk pembelajaran mendapatkan skor 3,25 s/d 4,00 maka produk modul pembelajaran mendapatkan klasifikasi “sangat baik” untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.

(42)

27 BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Bab IV memaparkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian Pengembangan 1. Prosedur Pengembangan

a. Potensi dan Masalah

Peneliti merespon potensi dan masalah dengan wawancara.

Wawacara yang telah dilakukan pada bulan Januari 2021 dengan guru kelas IV SD N Ngringin, hasil yang didapatkan adalah kurangnya sumber belajar yang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan guru hanya berupa video yang diambil dari internet dan youtube dan kemudian dibagikan melalui grup whatsapp. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan guru membutuhkan tambahan sumber belajar yang berupa modul pembelajaran agar membantu proses pembelajaran.

b. Desain produk

Merancang desain produk modul pembelajaran yang telah dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV.

Mengembangkan produk modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin. Langkah pertama menentukan tema dan subtema kemudian memetakan indikator dan tujuan, lalu mencari materi, membuat soal, dan evaluasi pembelajaran, kemudian membuat kata pengantar, daftar isi, daftar referensi, biodata penulis dan cover penutup. Modul pembelajaran menggunakan kertas A4 ukuran 80gr untuk isinya sedangkan cover menggunakan kertas ivory.

(43)

28 c. Validasi desain

Berikut hasil validasi produk dari dua ahli/dosen dan dua guru kelas IV SD:

Tabel 4.1 Hasil validasi

No Validator Skor Masukkan/Saran

1 Ahli/Dosen I (dosen biologi) 3,8 Ukuran huruf dan tanda baca

2 Ahli/Dosen II (dosen bahasa) 3,2 Jenis huruf, instruksi latihan, dan penggunaan kata

3 Guru kelas IV SD 3,8 Memperbanyak sumber 4 Guru kelas IV SD 3,0 Istilah kata, tanda baca, dan penempatan gambar

1) Validasi oleh ahli/dosen I (dosen biologi) dilakukan pada tanggal 22 Desember 2021. Dosen I memberikan skor 3,8 (sangat baik), memberikan saran atau masukkan pada ukuran huruf yang terlalu kecil sehingga kesulitan dalam membaca dan memperhatikan tanda baca.

2) Validasi oleh ahli/dosen II (dosen bahasa) dilakukan pada tanggal 10 Januari 2021. Dosen II memberikan skor 3,2 (baik), memberikan saran atau masukkan pada jenis huruf, instruksi latihan, dan penggunaan kata yang kurang tepat. Jenis huruf yang menyesuaikan dengan tingkat keterbacaannya, instruksi dalam latihan diperjelas supaya peserta didik tidak bingung saat mengerjakan latihan, pemilihan dan penggunaan kata harus pas.

(44)

29

3) Validasi oleh guru kelas IV SD dilakukan pada tanggal 15 Desember 2021, memperoleh skor 3,8 (sangat baik), memberikan saran atau masukkan untuk materi yang terdapat pada produk modul pembelajaran diperkaya / diperbanyak.

4) Validasi oleh guru kelas IV SD dilakukan pada tanggal 29 Desember 2021, memperoleh skor 3,0 (baik), memberikan saran atau masukkan pada istilah yang digunakan harus menyesuaikan dengan peserta didik kelas IV, tanda baca masih ada yang kurang tepat penempatannya dan kurang tanda baca, penempatan gambar yang kurang pas.

(45)

30 d. Revisi desain

Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh validator agar produk modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 menjadi lebih baik dari sebelumnya.

1. Perbaikan tulisan yang tidak terbaca.

Berikut gambar sebelum direvisi, tulisan tidak terbaca karena terlalu kecil.

Gambar 4. 1 Tulisan sebelum direvisi

(46)

31

Berikut gambar setelah direvisi, tulisan diperbesar sehingga menjadi lebih terlihat dari sebelumnya.

Gambar 4. 2 Tulisan sesudah direvisi

(47)

32

2. Perbaikan istilah yang kurang jelas

Berikut gambar istilah yang masih asing atau dijumpai bagi peserta didik sebelum direvisi.

Gambar 4. 3 Istilah sebelum direvisi

Berikut gambar istilah asing yang telah diganti dengan istilah yang biasa dipakai atau dijumpai oleh peserta didik.

Gambar 4. 4 Istilah sesudah direvisi

(48)

33 3. Perbaikan letak gambar.

Berikut gambar sebelum direvisi, peletakkan gambar yang kurang sesuai.

Gambar 4. 5 Letak gambar sebelum direvisi

(49)

34

Berikut gambar sesudah direvisi, peletakkan gambar disesuaikan sesuai saran dari validator.

Gambar 4. 6 Letak gambar sesudah direvisi

(50)

35 2. Kualitas Produk

Berikut tabel hasil validasi dari 2 ahli/dosen dan 2 guru kelas IV SD terhadapa produk pengembangan modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi Produk

No Validator

Hasil validsi Skor

(1-4)

Kategori

1 Ahli/Dosen I 3,8 Sangat baik

2 Ahli/Dosen II 3,2 Baik

3 Guru kelas IV SD N Ngringin 3,0 Baik

4 Guru kelas IV SD Bhaktikarya 3,8 Sangat baik

Jumlah 13,8

Rata-rata 3,4

Kategori Sangat Baik

Hasil dari validasi produk mendapatkan skor 3,4 (sangat baik) sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layak digunakan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan prosedur pengembangan

Penelitian R&D ini mengembangkan sebuat produk pembelajaran menggunakan desian Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015:35-36) Langkah pengembangan sebagai berikut:

a) Potensi dan Masalah

Langkah pertama mengidentifikasi masalah dengan melakukan wawancara, berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SD N Ngringin hasil yang didapat digunakan dasar membuat modul pembelajaran IPA. Pada Langkah ini tidak mengalami kendala

(51)

36

apapun karena guru menceritakan proses selama pembelajaran berlangsung.

b) Pengumpulan Data

Langkah kedua mengumpulkan data didapatkan berdasarkan wawancara dengan guru, diantaranya aplikasi yang digunakan dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil yang didapat guru menginginkan sumber belajar tambahan berupa modul pembelajaran. Langkah ini berjalan dengan lancar karena pada saat wawancara guru tidak ada kegiatan sekolah.

c) Desain Produk

Langkah ketiga ini diawali membuat cover yang sesuai dengan tema menggunakan aplikasi canva. Kemudian membuat kata pengantar, daftar isi, pemetaan kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan, soal, evaluasi pembelajaran, biodata penulis, dan cover penutup. Pada langkah ini berjalan dengan lancar, hanya ada beberapa gangguan diantaranya leptop error dan masalah koneksi internet.

d) Validasi Desain

Langkah empat validasi oleh dua ahli/dosen dan dua guru kelas IV SD. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan yang terdapat pada produk modul pembelajaran yang dibuat. Hasil yang didapatkan dari dua ahli/dosen dan dua guru kelas IV SD mendapatkan skor 3,4 (sangat baik). Dalam Langkah validasi desain berjalan dengan baik dan tidak ada terkendala apapun yang terjadi dalam proses validasi desain.

e) Revisi Desain

Langkah lima revisi berdasarkan saran yang didapatkan dari validator merevisi desain tersebut. Dalam Langkah revisi desain

(52)

37

berjalan dengan baik dan tidak ada kendala apapun yang terjadi dalam proses revisi desain.

2. Pembahasan kualitas produk

Dalam produk modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV ini hampir keseluruhan sudah sangat baik dilihat dari skor yang didapat dari para validator. Desain modul pembelajaran IPA ini dari para validator mendapatkan skor 3 (baik) dan 4 (sangat baik). Untuk bagian isi modul pembelajaran skor yang didapat dari para validator bervariasi dari skor 2 (kurang), 3 (baik), dan 4 (sangat baik). Komponen yang mendapat skor rendah, yaitu 2 (cukup) dari validator adalah lembar kerja siswa dan evaluasi dengan keterangan soal yang dibuat kurang kreatif atau sederhana.

Komponen-komponen yang lain mendapatkan skor 3 (baik) dan 4 (sangat baik) tidak perlu adanya pembenaran. Dalam komponen Bahasa nilai yang diberikan para validator tidak beda jauh dengan bagian isi, nilai yang diberikan dari 2 (kurang), 3 (baik), dan 4 (sangat baik). Salah satu validator memberikan skor 2 (kurang) karena penggunaan bahasa masih ada yang kurang pas atau tepat untuk peserta didik kelas IV, perlu perbaikan dibeberapa bagian agar benar dapat dipahami oleh peserta didiik. Dari keseluruhan nilai yang didapat dan mendapatkan rata-rata skor 3,4 (sangat baik). Dengan demikian modul pembelajaran dapat digunakan dengan pembenahan sesuai catatan yang diberikan dari para validator.

(53)

38

3. Kesesuaian hasil penelitian dengan penelitian yang relevan

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadiyanti (2021). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner, teknik untuk menganalisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif.

Hasil yang diperoleh berdasarkan validasi menunjukkan kualitas modul pembelajaran dalam kategori “sangat baik” dengan skor 3,56, menunjukkan modul pebelajaran IPA digital berbasis Flipbook layak digunakan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD. Penelitian ini juga menggunakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) tetapi dari Borg and Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Untuk teknik menganalisis juga menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang diperoleh berdasarkan validasi menunjukkan kualitas modul pembelajaran dalam kategori “sangat baik”

dengan skor 3,4, menunjukkan modul pembelajaran IPA dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di SD.

Skor rerata yang didapat peniliti 3,4 bila diubah menjadi persen (%) menjadi 85% sedangkan skor rerata yang didapat oleh Hadiyati 3,56 bila diubah menjadi persen (%) menjadi 89%. Bila dibandingkan skor rerata yang diperoleh dari peneliti dan penelitian yang dilakukan oleh Hadiyati (2021), maka skor yang lebih tinggi skor yang didapat oleh Hadiyati yaitu 89% skor rerata yang didapat peneliti 85%. Skor rerata yang didapat peneliti lebih rendah dari skor yang didapat oleh Hadiyati dikarenakan produk modul pembelajaran yang dibuat hanya 1 mapel (IPA) tidak tematik dan beberapa latihan yang ada kurang kreatif.

(54)

39 BAB V PENUTUP

Bab V membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian pengembangan, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mendapatkan kesimpulan, yaitu:

1. Pengembangan modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk siswa kelas IV SD N Ngringin dilakukan dengan lima langkah pengembangan, yaitu: 1) Potensi dan masalah sumber belajar yang digunakan guru dan peserta didik selama pembelajaran, 2) pengumpulan data dilakukan dengan wawancara guru kelas IV SD N Ngringin, 3) desain produk dengan urutan cover, kata pengantar, daftar isi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan, materi, latihan, evaluasi, daftar pustaka, biodata singkat penulis, 4) validasi desain dilakukan oleh 2 orang ahli/dosen dan 2 guru kelas IV, 5) revisi desain dilakukan berdasakan saran, masukkan, dan kritik dari hasil validasi.

2. Kualitas modul pembelajaran IPA tema 2 subtema 1 untuk kelas IV SD N Ngringin sangat baik. Hasil validasi dosen I diperoleh skor 3,9 (sangat baik), dari dosen II diperoleh skor 3,2 (baik), dari guru kelas IV diperoleh skor 3,8 (sangat baik), dari guru kelas IV diperoleh skor 3,0 (baik) yang masuk kategori sangat baik. Bila seluruh skor dijumlahkan dan dirata-rata mendapatkan skor 3,4 (sangat baik) menunjukkan pengembangan modul yang dibuat layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran guru dan peserta didik.

(55)

40 B. Keterbatasan Penelitian Pengembangan

1. Modul IPA yang dikembangkan hanya sebatas pada materi IPA sumber energi saja.

2. Jumlah guru yang diwawancarai pada saat pengumpulan data hanya berjumlah 2 (dua) guru saja, sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.

C. Saran

1. Sebaiknya isi materi diperbanyak sehingga produk modul pembelajaran IPA lebih kaya materi.

2. Sebaiknya penelitian selanjutnya dilakukan sampai pada tahap terakhir atau penuh supaya hasil yang didapat lebih baik.

(56)

41

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hadiyanti, A H D. (2021). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Digital Berbasis Flipbook Untuk Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Elementaria Edukasi, 4(2). Diunduh dari https://repository.usd.ac.id/41049 pada tanggal 10 Desember 2021.

Imran A, dkk. (2021). Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis model learning cycle 5e di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 5(1), 343-349. Diunduh dari https://jbasic.org/index.php pada tanggal 24 september 2021.

Manongga, K. A., Kasenda, V., & Monintja, D. K. (2021). Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Pembelajaran Daring Di Kabupaten Kepulauan Talaud. GOVERNANCE, 1(2). Diunduh dari https://ejournal.unsrat.ac.id pada tanggal 28 November 2021.

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi model perkuliahan daring sebagai upaya menekan disparitas kualitas perguruan tinggi.

Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151-160. Diunduh dari https://journal.walisongo.ac.id pada tanggal 3 Desember 2021.

Niswardi, Jalinus, dan Ambiyar. (2016). Media dan sumber pembelajaran.

Jakarta:Kencana Pelestarian. KEPEL PRESS, Purwanggan.

Erma , Masykuri, Aminah. (2016). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Matahari Sebagai Sumber Energi Alternatif Di Kelas VII SMP/MTs. Jurnal Inkuiri, 5(2). Diunduh dari https://jurnal.uns.ac.id. Pada tanggal 24 juli 2021.

Nurbaeti, R U. (2019). Pengembangan bahan ajar ipa berbasis problem based learning untuk siswa kelas v sekolah dasar, Jurnal Cakrawala Pendas, 5(1). Diunduh dari https://jurnal.unma.ac.id/index.php. Pada tanggal 29 Mei 2021.

(57)

42

Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan bahan ajar modul ilmu pengetahuan alam bagi siswa kelas iv sekolah dasar. Diunduh dari http://eprints.umsida.ac.id/1607/

pada tanggal 25 September 2021

Prastowo, A. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik.

Jakarta:Kencana Prenadamedia Grup.

Rahmawati, N. R., Rosida, F. E., & Kholidin, F. I. (2020). Analisis pembelajaran daring saat pandemi di Madrasah Ibtidaiyah. SITTAH: Journal of Primary Education, 1(2), 139-148. Diunduh dari https://jurnal.iainkediri.ac.id pada tanggal 17 November 2021.

Ramanta. (2020). Kesulitan pembelajaran daring. Jurnal Cendekia.5(1). Diunduh dari https://jcup.org pada tanggal 23 November 2021.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur (Edisi 1).

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santyasa, I. W. (2009). Metode penelitian pengembangan dan teori pengembangan modul. Jurnal FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Diunduh dari https://ojs.unm.ac.id/Nuansa/article/view/5881/3808 pada tanggal 22 juli 2021.

Sari, P. (2015). Memotivasi belajar dengan menggunakan e-learning. Ummul Qura, 6(2), 20-35. Diunduh dari http://ejournal.kopertais4.or.id pada tanggal 20 November 2021.

Sugiyono. (2012). Metode pendidikan: pendekatan kuantatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode pendidikan: pendekatan kuantatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukemi P. (2014). Pengembangan buku ajar pendidikan ipa kelas iv semester 1 sd no.4 kaliuntu dengan model dick and carey, Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(1).

(58)

43

Diunduh dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php. Pada tanggal 12 juni 2021.

Trianto. (2010).Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2013). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, S. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media.

Widoyoko, E. P. (2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yuangga, K. D., & Sunarsi, D. (2020). Pengembangan media dan strategi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan pembelajaran jarak jauh di pandemi covid-19.

JGK (Jurnal Guru Kita), 4(3), 51-58. Diunduh dari https://jurnal.unimed.ac.id pada tanggal 15 November 2021.

Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3), 232-243. Diunduh dari https://edukatif.org pada tanggal 14 November 2021.

Yusuf, M. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan.

Jakarta: Prenada Media Group.

(59)

44

LAMPIRAN

(60)

45 Lampiran 1 Hasil Validasi Instrument Dosen 1

(61)

46

(62)

47 Lampiran 2 Hasil Validasi Instrumen Dosen 2

(63)

48

(64)

49 Lampiran 3 Hasil Validasi Produk Dosen 1

(65)

50

(66)

51 Lampiran 4 Hasil Validasi Produk Dosen 2

(67)

52

(68)

53

(69)

54 Lampiran 5 Hasil Validasi Produk Guru 1

(70)

55

(71)

56 Lampiran 6 Hasil Validasi Produk Guru 2

(72)

57

(73)

58 Lampiran 7 Surat Izin Validasi

(74)

59

Daftar Riwayat Hidup

Christoforus Riantoni lahir di Sleman, 24 Mei 1998, anak ketiga dari tiga bersaudara, mengeyam pendidikan sekolah dasar di SDN Ringinsari lulus pada tahun 2011, selanjutnya menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama di SMP Kanisius Kalasan lulus pada tahun 2014, kemudian melanjutkan pendidikan disekolah menengah kejuruan di SMK Kanisius Pakem lulus pada tahun 2017. Dan melanjutkan kuliah di Universitas Sanata Dharma. Semasa kuliah pernah mengikuti kepanitiaan yaitu, PGSD TOSS’CE sebagai sesi perkap (perlengkapan).

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pembelajaran tematik tema 7 subtema 1 pembelajaran 1 di kelas 2 SDN 1 Lowokwaru Malang, ketika proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan

”Pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar tema 2 subtema 1 peserta didik kelas IV SDN 2 Tanjung Senang” berdasarkan hasil penelitian yang

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Aplikasi E-Book “Kesan Koba” Kebudayaan dan Kekhasan Kota Batu Sebagai Media Pembelajaran Tema 1 Subtema 1. Kelas

Produk yang dikembangkan berupa Video Pembelajaran IPA Pada Tema 9 Subtema 1 Kelas IV Sekolah Dasar dapat diakses secara online melalui link

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGEMBANGAN PROTOTIPE NASKAH SOSIODRAMA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SD TEMA 3, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2

3) Bangsa Indonesia harus bersinergi dalam kesatuan demi terbebasnya negeri ini dari penyakit korupsi. Prinsip kesadaran bersama dalam memberantas korupsi menjadi tolak ukur

a) PPDB bertujuan untuk menjamin penerimaan peserta didik baru berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, nondiskriminatif, dan berkeadilan dalam rangka mendorong

Dapur yang kini kerap ditemui pada masyarakat urban seyogyanya tidak hanya indah dari segi tampilan namun juga harus memenuhi aspek- aspek dapur masa kini yang memberi nilai lebih