6
Penelitian terdahulu berguna sebagai rujukan atau referensi, bahkan sebagai bahan untuk membantu penulis dalam proses penyusunan penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan untuk membantu proses penyusunan penelitian ini adalah :
Penelitian yang dilakukan oleh Maarif (2013), penelitian dilakukan untuk mengetahui variabel moda, lokasi berdagang dan kondisi tempat berdagang terhadap pendapatan pedagang pasar Bandarjo Ungaran. Peneliti menggunakan data primer dan sekunder yang kemudian di analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan hasil penelitian yaitu modal, lokasi berdagang dan kondisi tempat berdagang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang.
Penelitian yang dilakukan oleh Chintya dan Darsana (2014), penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh jam kerja, modal kerja, lokai, dan jenis produk terhadap pendapatan pedagang di Pasar Jimbaran Kelurahan Jimbaran.
Peneliti menggunakan data primer dan sekunder yang kemudian di analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel jam kerja, modal kerja, lokasi, dan jenis produk berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Artaman (2015), penelitian dilakukan untuk mengetahui modal, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi terhadap pendapatan
pedagang Pasar Anyar Sukawati. Peneliti menggunakan data primer kemudian di analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang di peroleh menunjukkan modal, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi secara simultan berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pedagang Pasar Anyar Sukawati.
Secara parsial variabel modal, lama usaha, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang sedangkan variabel jam kerja dan parkir tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang.
B. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Pasar
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di dalam pasar terdapat berbagai macam kebutuhan sehari-hari, sehingga kedua belah pihak dipertemukan untuk saling berinteraksi. Para penjual mempunyai tujuan yaitu mendapatkan laba semaksimal mungkin dari hasil dagangannya, sedangkan pembeli menginginkan barang yang dibutuhkan dengan harga seminimal mungkin. Dilain pihak jika para penjual menjual dagangannya dengan harga tinggi maka seorang pembeli tidak akan membelinya, tetapi jika penjual memberikan harga yang sangat rendah, maka penjual akan rugi. Disinilah terjadi transaksi tawar-menawar antara penjual dan pembeli yang sebagian besar terjadi di dalam pasar (Gilanso, 1992: 154).
Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi yaitu dimanapun terjadi transaksi antara penjual dan pembeli bisa berupa jasa ataupun barang seperti kebutuhan sehari-hari, kebutuhan rumah tangga dan lain- lain, karena setiap barang ekonomi
mempunyai pasarnya masing-masing jadi tidak harus berkaitan dengan satu tempat saja.
Disetiap masing-masing tempat atau bisa disebut dengan pasar telah terjadi sebuah transaksi antara penjual dan pembeli, berarti dalam kondisi tersebut telah terjadi suatu persetjuan antara kedua belah pihak mengenai barang dan harga yang sudah ditetapkan. Dua aspek ini (harga dan volume) yang menjadikan pusat perhatian para ahli ekonomi dalam mengkaji lebih dalam tentang pasar (Boediono, 1982: 43).
Definisi pasar dalam penelitian ini yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang dimana penjual menjual barang dagangannya dan pembeli membeli barang atau kebutuhan yang kemudian terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli seperti yan terjadi di Pasar Baru Kencong Kabupaten Jember
1. Jenis Pasar Menurut Transaksinya
Jenis pasar menurut cara transaksinya dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang di bentuk oleh Pemerintah. Pasar tradisional biasanya berbentuk toko-toko kecil, kios, maupun tenda yang didirikan di dalamnya. Yang berdagang di dalam pasar tradisional biasanya dari kalangan pedagang-pedagang kecil maupun swadaya masyarakat yang mempunyai skala kecil dan proses penjualan dengan cara manual atau biasanya disebut dengan proses tawar-menawar sehingga dari kedua belah
pihak sama-sama mendapatkan keuntungan (Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia tahun 2008).
b. Pasar Modern
Pasar modern yaitu suatu pertokoan yang modern, dimana dalam sistem transaksinya sudah mandiri, pembeli melakukan pembelian tidak secara langsung dan sistem pelayanannya di layani oleh pramuniaga (swalayan), jadi tidak ada tawar-menawar mengenai barang yang di beli.
2. Fungsi Pasar
Menurut Soeratno dalam Chintya (2014), pasar mempunyai peran yang sangat penting bagi sistem perekonomian. Pasar mempunyai 5 fungsi utama dan dari kelima fungsi tersebut memiliki berbagai macam pertanyaan yang wajib dijawab oleh sistem ekonomi, kelima fungsi pasar tersebut adalah:
a. Pasar mempunyai peran untuk menentukan harga dalam setiap barang yang akan dijual. Suatu ukuran nilai barang yang nantinya akan menghasilkan suatu pendapatan. Jika permintaannya barang semakin hari semkain meningkat, berarti masyarakat membutuhkan lebih banyak barang dan produsen harus menyediakannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tetapi ketika permintaan suatu barang meningkat secara drastis dalam waktu yang sangat singkat, sebuah perusahaan tersebut tidak dapat memproduksi dan menyediakan barang yang dibutuhkan oleh masyarakat karena adanya keterbatasan waktu serta tenaga. Oleh sebab itu harga barang akan ikut naik harga sebelumnya karena tidak adanya persediaan barang yang di butuhkan, (pernyataan ini menjawab masalah what).
b. Dalam memproduksi suatu barang, sebuah perusahaan membutuhkan acuan untuk menentukan barang yang paling efisien dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Peran pasar disini dapat membantu perusahaan dalam menyediakan produk apa yang paling dominan dan dapat di pasarkan tanpa adanya sebuah kendala (pernyataan ini menjawab masalah how).
c. Barang yang telah di produksi oleh perusahaan otomatis akan dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat, peran pasar disini sangat membantu perusahaan untuk pendistribusian barang yang di produksi agar cepat sampai di tangan masyarakat dan dapat dikonsumsi (pernyataan ini menjawaban masalah for whom)
d. Meskipun di dalam pasar tersedia banyak barang, tetapi pasar juga membatasi dalam menyediakan barang yang akan di konsumsi oleh masyarakat, agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi barang tersebut.
e. Didalam pasar tidak hanya menyedikan barang yang akan dikonsumsi dan dihabiskan saat ini juga, tetapi di dalam pasar juga menyediakan barag yang akan dibutuhkan untuk masa yang akan datang sehingga ketika ada kebutuhan yang tidak tersedia pasar masih menyimpan sebagian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini bisa dijadikan sebagai alat untuk menjaga kestabilan perekonomian negara.
3. Teori Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang. Dengan kata lain biaya produksi bisa dikatakan
dengan ongkos produksi yang digunakan untuk semua pengeluaran atau beban yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam memproduksi barang maupun produk yang akan di pasarkan. Mankiw (2006:332)
Biaya produksi dari segi jangka waktu di bagi menjadi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan biaya jangka pendek yang terbagi menjadi :
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah jumlah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun jika suatu saat produksi yang dilakukan oleh suatu perusaan dihentikan. Biaya produksi juga tidak melihat seberapa besar jumlah output yang di hasilkan karena biaya ini harus tetap dikeluarkan.
Rp
Sumber: Nuraini (2013:80)
Biaya tetap total (TFC) dilukiskan sebagai garis lurus (horisontal) sejajar dengan sumbu kuantitas. Hal ini menunjukan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan, besarnya biaya tetap total (TFC) tidak berubah yaitu sebesaran.
Gambar 2.1 Biaya Tetap
N
0
TFC
Q
b. Biaya Variabel
Biaya variabel (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
Gambar: 2.2 Biaya Variabel
Jadi TC= TFC+TVC. Dalam Gambar, Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesaran.
c. Biaya rata-rata
Dalam kebiasaan sehari-hari, orang beranggapan bahwa jika biaya total tinggi identik dengan mahal dan jika biaya total rendah identik dengan murah. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan membagi biaya tetap total (TFC) dengan jumlah output .
AFC = 𝑇𝐹𝐶
𝑄
AFC = Biaya tetap Rata-rata
TVC Rp
TC
n
0
TFC
Q Sumber: Nuraini (2013:82)
TFC = Biaya tetap Total Q = Jumlah output
4. Teori Keuntungan Maksimum
Setiap produsen bertujuan untuk mencapai keuntungan yang maksimum dengan biaya yang sudah ditentukan. Untuk mencapai keuntungan maksimum ada berbagai cara diantaranya:
a. Dengan memproduksi otput pada tingkat dimana perbedaan antara penerimaan total dengan biaya total mencapai jumlah yang maksimum. Jika keuntunganbersih sama dengan pendapatan kotor dikurangi dengan total biaya, maka:
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
Dimana:
𝜋 = Profit
TR = Total Revenue (pendapatan Kotor)= P X Q TC = Biaya Total (TFC + TVC)
b. Dengan memproduksi barang sampai pada tingkat dimana penerimaan marginal (MR) sama dengan ongkos marginal (MC)
Jika MR= ∆𝑇𝑅
∆𝑄 = 𝜕𝑇𝑅
𝜕𝑄 = TR MC = ∆𝑇𝐶
∆𝑄 = 𝜕𝑇𝐶
𝜕𝑄 = TC
Sehingga profit maksimum dicapai pada saat MR = MC. Nuraini (2013:86- 87).
5. Definisi Pendapatan
Para pedagang dalam menjual suatu barang dagangannya berharap agar mendapatkan sebuah penghasilan. Penghasilan tersebut di dapatkan dari penjualan barang ataupun produk. Dan dapat di peroleh dari penjualan jasa, seperti jasa angkut di dalam pasar dan lain-lain
Pendapatan para pedagang ditentukan oleh seberapa besar tingkat penjualan barang-barang yang diproduksi dengan harga yang sudah ditetapkan untuk per unit barangnya. Harga yang sudah ditetapkan tersebut terjadi karena seberapa besar kekuatan penawaran dan permintaan antara penjual dan pembeli. Di dalam peneitian ini pendapatan disebut dengan (TR), yang merupakan pendapatan total pedagang yang diterima dari total penjualan. Pendapatan sediri dapat dirumuskan dari hasil jumlah penjualan per unit dikalikan harga yang sudah ditetapkan per unit (Mankiw, 2011: 332). Jika dirumuskan secara matematika adalah sebagai berikut:
TR = P x Q Keterangan:
TR = Total Revenue (penerimaan total) P = Price (harga barang)
Q = Quantity (jumlah barang)
Pendapatan para pedagang ditentukan oleh seberapa banyak barang yang terjual, yang sudah disepakati antara kedua belah pihak (penjual dan pembeli).
Pendapatan dalam penelitian ini dapat disimpulkan yaitu jumlah penjualan yang kemudian dikalikan dengan harga per unit barang dari masing-masing jenis
dagangan para pedagang. Harga barang tersebut sudah di tetapkan dan disepakati oleh penjual dan pembeli saat kedua belah pihak melakukan transaksi.
6. Jenis-jenis Pendapatan
Menurut perolehannya pendapatan dibagi menjadi dua :
a. Pendapatan kotor, yaitu sebuah pendapatan yang di terima oleh sesorag sebelum dikurangi oleh biaya produksi.
b. Pendapatan bersih, yaitu pendapatan yang diterima oleh pedagang setelah dikurangi oleh biaya produksi.
7. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Menurut Swastha dalam Artaman (2015), terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan dari kegiatan penjualan antara lain:
a. Kemampuan dan Kondisi
Kemampuan dan kondisi para pedagang dapat mempengaruhi pendapatan, dikarenakan dalam proses transaksi para pedagang harus mampu meyakinkan calon pembeli agar mebeli dagangannya.
b. Kondisi Pasar
Kondisi pasar sangat berpengaruh terhadap pendapatan pedagang. Jenis pasar dapat dikaitkan dengan keadaan yang terjadi di pasar tersebut, meliputi lokasi para pedagang, jenis pasar, serta selera pembeli yang ada di dalam pasar tersebut.
c. Modal
Modal sangat berperan dalam pendapatan yang akan diperoleh. Semakin besar mdal yang dikeluarkan makan keuntungan yang diperoleh akan semakin tinggi. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat produksi maka modal yang akan dikeluarkan untuk juga mengikuti jumlah produksi.
d. Kondisi organisasi
Sebuah usaha yang yang memiliki organisasi yang besar serta keadaan didalamnya tidak ada permasalahan pasti akan mempunyai pemasaran produk yang sanagt baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan serta keuntungan yang besar.
e. Faktor lain
Faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan yaitu berkaitan dengan kemasan produk, semakin baik kemasan yang di berikan maka peminat juga akan semkain tinggi. Selain itu periklanan yang berkaitan dengan usaha juga dapat mempengaruhi besar kecilnya suatu pendapatan.
8. Pengertian Modal
Menurut Prawirosentoso dalam Firdaus (2013), menjalankan sebuah usaha salah satunya yaitu usaha perdagangan, hal yang paling utama untuk melancarkan usaha tersebut yaitu dengan tersedianya modal yang memadai. Modal yaitu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh seseorang yang di investasikan dan pada kemudian hari akan mendapatkan keuntungan. Modal yang dimiliki berasal dari modal pribadi, tetapi jika tidak mencukupi modal dapat ditambahkan dari
pinjaman ke pihak lain. Jadi dapat disimpulkan modal dapat berasal dari modal pribadi dan juga dari pinjaman pihak lain.
Modal sehari-hari dalam dunia perdagangan biasayanya di sebut dengan modal lancar, yaitu bentuk kekayaan yang diperlukan oleh pedagang untuk kegiatan jual beli maupun biaya operasional yang dibuthkan sehari-hari. Modal lancar biasanya digunakan untuk membeli dagangan yang akan diperjualbelikan, untuk pembayaran upah pegawai, dan biaya operasional yang lain dan berlangsung terus menerus yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dalam kegiatan perdagangan.
Pengertian modal dalam penelitian ini yaitu total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi maupun membeli barang yang nantinya akan dijual. Modal terseut berasal dari modal sendiri maupun pihak lain.
9. Jenis Dagangan
Jenis dagangan merupakan jenis barang maupun jasa yang nantinya akan dijual di pasar. Jenis-jenis barang yang diperdagangkan banyak macamnya, antara lain kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pokok. Selain itu kebutuhan sandang serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Pasar tradisional dalam menentukan jenis dagangan mempunyai peraturan tersendiri yang harus diterima oleh para pedagang. Aturan tersebut berkaitan dengan penempatan lokasi para pedagang yang telah diatur sesai dengan jenis dagangannya yang sudah di atur oleh pola zoning atau dapat disebut dengan pengelompokan dagangan sesuai dengan jenisnya. Pola zoning sendiri diterapkan untuk pasar yang mempunyai variasi jenis dagangan.
Pola zoning sendiri diterapkan agar mempermudah dalam pengelolaan pasar serta konsumen dengan mudah mencari barang yang diinginkan sesuai dengan jenis dagangannya. Selain itu penerapan pola ini juga dapat menjadikan pasar menjadi aman, bersih serta tertib agar para konsumen merasa nyaman saat proses transaksi berlangsung.
10. Jam Kerja
Menurut Nicholason dalam Priyandika (2015) pengertian jam kerja adalah bagian salah satu teori yang terdapat dalam ekonomi mikro, terutama pada teori penawaran tenaga kerja yaitu kesediaannya seorang individu untuk bekerja dengan tujuan agar memperoleh penghasilan. Jam kerja dalam penelitian ini adalah lamanya waktu yang digunakan dalam sehari untuk membuka usaha.
Seorang individu bebas dalam memutuskan bekerja dalam jangka waktu panjang ataupun pendek.
11. Jenis Kelamin
Menurut Hungu (2007) jenis kelamin yaitu perbedaan anatar laki-laki dan perempuan secara biologis sejak seseorang lahir. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan sangat jelas terlihat perbedaannya, seorang laki-laki dapat memproduksi sperma dan seorang perempuan dapat menghasilkan sel telur dan secara biologis perempuan mampu untuk menstruasi. Perebedaan anatar laki-laki da perempuan tidak dapat dipertukarkan karena fungsi dari keduanya juga sangat berbeda.
2. Hubungan Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen 1. Modal (X1) dengan Pendapatan (Y)
Menurut Swasta dalam samsul ma’rif (2013). Untuk meningkatkan penjualan produk dibutuhkan tambahan modal yang sesuai dengan jumlah barang yang akan diperjualbelikan, karena semakin tinggi penjualan maka semakin besar modal yang dikeluarkan. Tetapi keuntungan yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan penambahan modal untuk biaya operasional maupun biaya untuk membeli barang yang akan dipasarkan agar dapat meningkatkan keuntungan para pedagang. Sedangkan menurut Nazir dalam forlin (2015) mengatakan bahwa modal merupakan variabel paling berpengaruh terhadap pendapatan pedagang, hal ini karena ketika modal usaha ditambahkan, maka pedagang bisa membeli barang dalam jumlah yang besar dan lebih bervariatif sesuai dengan kebutuhan pembeli sehingga penjualan meningkat yang juga berdampak pada meningkatnya pendapatan
2. Jam Kerja (X2) dengan Pendapatan (Y)
Menurut Priyandika dalam Forlin (2015) jam kerja adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan oleh pedagang untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk melayani konsumen setiap harinya.. jumlah jam kerja dari pedagang juga mempengaruhi pendapatannya. Seseorang dianggap bekerja penuh (ful employment) apabila ia bekerja 39-40 jam/minggu. Ini adalah ukuran pegawai negeri, sedangkan pedagang sering bekerja dari 40 jam/minggu, dan sering tidak mengenal hari libur lainnya. Dengan demikian, yang dimaksud
dengan jam kerja dalam penelitian ini adalah waktu yang digunakan oleh pedagang untuk melakukan aktivitas operasional usahanya dalam satu hari kerja.
3. Jenis Kelamin (X3) dengan Pendapatan (Y)
Dalam aspek gender, jenis kelamin merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha terkait dengan produktivitas dan jumlah penjualan. Wanita sebagai ibu rumah tangga akan mempunyai lebih sedikit waktu untuk melakukan aktivitas perdagangan karena faktor-faktor seperti harus mengurusi keluarga dirumah dll.
4. Jenis Dagangan (X4) dengan Pendapatan (Y)
Jenis dagangan yang bervariasi akan menarik pembeli untuk membeli sebuah produk. Dengan demikian banyaknya variasi yang diberikan akan meningkatkan pendapatan pedagang karena pembeli akan lebih tertarik membeli produk apabila produk yang banyak macam-macamnya dibandingkan membeli dagangan pedagang yang hanya menjual satu macam barang saja.
C. Kerangka Pikir
Kerangak pikir dalam penelitian ini dapat di gambarkan dalam paradigma yang dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 2.3 Kerangka Pikir Modal (X1)
Jam Kerja (X2)
Jenis Kelamin (X3)
Pendapatan Pedagang (Y)
Jenis Dagangan (X4)
Berdasarkan kerangka pemikiran pada gambar 2.3 maka yang menjadi variabel bebas yaitu modal, jam kerja, jenis kelamin, dan jenis dagangan.
Sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu pendapatan pedagang.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atas suatu kejadian. Adapun hipotesis yang dibuat berdasarkan kerangka pikir diatas adalah:
Di duga variabel Modal (X1), Jam Kerja (X2), Jenis Kelamin (X3), Jeni Dagangan (X4) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang Pasar Baru Kencong Kabupaten Jember.