• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Pengaruh Media Baru

Media baru adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi dalam bidang media yang sudah ada sebelumnya. Contoh dari bentuk media baru yang saat ini dengan mudah dijumpai dan ditemui serta tidak terlepas dari kehidupan Sehari-hari adalah internet. Internet menurut Internet Society (ISOC), dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menyampaikan informasi umum secara cepat. Menurut Purwanto (2011) urutan penyebaran informasi dan media merupakan bentuk dari kolaborasi dan interaksi terhadap individu dan gawai yang dimiliki tanpa melihat letak geografis.

Munculnya media baru merupakan hasil dari inovasi teknologi yang mempunyai ciri dengan kekuatan dan kemajemukan dinamika yang terarah dalam perubahan sifat dari komunikasi massa. Internet sebagai salah satu bentuk media digital memudahkan pengguna untuk saling bertukar informasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan internet tersebut.

Internet sebagai media baru terus berkembang harus diikuti dengan kebijakan dan pertanggungjawaban oleh pengguna. Setiap perkembangan suatu media baru selalu mempunyai sisi negatif dan sisi positif yang diperoleh dari penggunaan media baru tersebut, sebagai contoh seperti mempengaruhi pola pikir masyarakat, pola kehidupan hingga budaya.

Perkembangan media baru dalam penerapannya dapat dimasukkan ke dalam ranah komunikasi massa yang secara tidak langsung mempunyai efek terhadap media massa. Media baru berkembang dengan ketertarikan yang positif, kuat, bahkan pengharapan serta perkiraan yang bersifat kesenangan semata, serta pikiran mengenai perubahan (Rossler dalam McQuail : 2002).

Dalam waktu ini media baru banyak bermunculan sehingga dapat dikategorikan sebagai lingkungan media baru. Menurut McManus dalam Halik (2013) ciri-ciri dari berkembangnya lingkungan media baru yaitu:

(2)

13

1. Teknologi dulu berbeda dan terpisah satu sama lain sedangkan saat ini bergabungnya berbagai media seperti percetakan dan penyiaran.

2. Bergesernya dari langkanya keberadaan media ke arah media yang berlimpah.

3. Bergesernya arah dari kepuasan massa menuju kepuasan kelompok atau individu.

4. Bergesernya media satu arah ke pola media interaktif.

2.1.2 Media Sosial

Media merupakan salah satu sarana atau alat yang dapat digunakan dalam penyampaian pesan dan informasi dari penyebar informasi ke penerima informasi.

Ahli psikologi berpendapat bahwa dalam komunikasi sesama manusia, salah satu media yang paling mempengaruhi adalah alat indra yang kemudian diolah dalam pemikiran manusia untuk adanya control dan penentuan sikap terhadap kondisi tertentu, sebelum muncul dalam tindakan.

Media sosial sebagai salah satu bentuk media sosial dalam hal komunikasi, memiliki fungsi dan kegunaan dengan media komunikasi lain yang hampir sama.

Berbagai fungsi tersebut seperti terhubungnya dua orang atau lebih, dipergunakan sebagai media berbagi informasi, penjualan, hiburan, dan pendidikan. Media sosial memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung, baik positif atau negatif. Dampak media sosial secara positif seperti adanya fasilitas kelompok dan individu dalam berkomunikasi, serta timbunlnya keuntungan dari komunikasi antar organisasi. Dampak negative media sosial seperti semakin rendahnya komunikasi di dunia nyata, penurunan moral dalam kelompok, disalahgunakan dalam penipuan, pornografi, serta dampak negative lain di dunia maya.

Media sosial di Indonesia telah menjadi industri besar yang menjanjikan (Hamad : 2004). Media sosial mendapatkan keuntungan terbesar yang didapatkan dalam proses penjualan dan periklanan. Media sosial dinilai efektif untuk digunakan sebagai promosi produk, personal branding, dan aktivitas politik.

Banyaknya konten dan unggahan dalam media sosial, mampu mengarahan sudut pandang atau opini terkait kepribadian seseorang secara perlahan untuk

(3)

14

menghadapi kehidupan nyata setiap hari. Dengan menggunakan media sosial secara terus menerus dapat mengembangkan karakter diri terhadap konsumsi konten di media. Adanya internet membuat berbagai produk media sosial mengubah pandangan pengguna lebih terbuka. Hal ini berarti pengguna dapat memahami lebih banyak informasi dari luar melalui media sosial. Media sosial berbasis video adalah salah satu konten yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Pada penelitian yang akan dilakukan konten video yang dimaksud adalah video pada platform Youtube.

Youtube dapat diakses pengguna untuk memahami konten yang akan dipelajari berdasarakan berbagai macam sumber sehingga dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari hari. Informasi dan pesan yang didapatkan melalui media sosial dapat mendukung penonton untuk menjadi pribadi yang terus berkembang dan berpikir maju (Hamidi : 2010). Hamidi (2010) juga menyebutkan bahwa media dapat memberikan kesenangan dan kepuasan terhadap penonton, karena itu penonton harus dapat memiliki peranan aktif dalam memilih dan memilah pesan dan informasi yang sesuai.

2.1.3 Video dalam Media Baru

Penggunaan media massa hampir tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari - hari. Pemilihan media beberapa tahun lalu mungkin hanya terbatas pada media tradisional seperti TV, radio, majalah, surat kabar, dan buku. Hal ini berbeda dengan beberapa tahun terakhir dimana telah berkembangnya internet sebagai media komunikasi. Menurut Biagi (2010) pemilihan media massa saa ini sangat rumit dengan bertambahnya internet sebagai media baru dimana dapat mengakses informasi, hiburan, edukasi dan lain sebagainya secara digital.

Kegiatan menonton konten seperti film atau video telah bergeser dengan menggunakan internet. Banyaknya berbagai macam media massa baru menuntut penonton untuk mengambil keputusan dalam memilih dan memilah media yang tepat untuk digunakan memenuhi kebutuhan keseharian. Menurut Katz, Blumler, Gurevitch dalam Rachmat (2012), terdapat lima asumsi dasar teori berkaitan dengan pengammbilan keputusan yaitu:

(4)

15

1. Aktifnya penonton yaitu pentingnya penggunaan dari media massa selalu mempunyai tujuan tertentu.

2. Komunikasi massa mempunyai proses seperti inisiatif, yaitu keterkaitan kepuasan kebutuhan dengan pemilahan dan pemilihan media terdapat pada penonton.

3. Media massa diharuskan mampu bersaing dan beradaptasi dengan sumber media lain agar kepuasan kebutuhan terpenuhi. Kebutuhan yang dapat terpenuhi adalah bagian dari salah satu kebutuhan. Terpenuhinya kebutuhan melalui konsumsi media sangat bergantung pada perilaku penonton yang bersangkutan.

4. Dari data yang diberikan anggota penonton banyak tujuan pemilih media yang dapat disimpulkan. Hal ini berarti penonton cukup memahami untuk melaporkan kebutuhan pada salag satu situasi.

5. Penilaian terhadap arti dan makna kehidupan yang terdapat pada media massa harus mampu dipersepsikan sebelum diamati oleh penonton.

2.1.4 Youtube Bagian dari Media Komunikasi Massa

Youtube adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna. Youtube merupakan situs website untuk berbagi video. Situs website Youtube memungkinkan pengguna untuk menonton, mengunggah dan saling berbagi video. Dengan kemudahan dan beragamnya kegunaan yang ditawarkan oleh Youtube melalui berbagai macam konten video, saat ini Youtube tetap memiliki kekurangan yang berakibat merugikan pengguna. Salah satu contoh yaitu adanya informasi dan pesan yang belum dapat diketahui kebenarannya akan tetapi masuk ke dalam Youtube. Pengguna youtube harus mampu memilah, memperhatikan, dan memilih secara bijak terhadap informasi pada konten yang dilihat melalui kanal youtube tersebut. Youtube dapat digunakan dan dimanfaatkan melalui cara mengunggah berbagai jenis konten video seperti menunjukan bakat, hobi, atau kegiatan lain yang secara tidak langsung memberikan pesan atau informasi positif bagi pengguna lain.

(5)

16

Berbbagai fitur yang terdapat pada Youtube sangat menarik. Pada Youtube terdapat beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh televisi dan media komunikasi lain seperti interaktifitas terhadap penonton. Interaktifitas ini terlihat dengan cara penonton memberikan komentar atau masukkan terhadap tayangan yang sedang ditonton. Hal ini mengakibatkan konten kreator yang mengunggah dapat membalas komentar tersebut. Penonton juga dapat melihat tayangan konten pada Youtube dimana saja dan kapan saja dengan syarat adanya komputer, ponsel pintar, tablet dan yang terpenting adalah jaringan internet. Youtube terus berkembang dnegan menyediakan fitur baru yaitu live streaming atau siaran langsung. Penonton dapat menyaksikan siaran langsung hanya dengan menggunakan ponsel pintar yang tersambung jaringan internet. Kemudian itu dengan berkembangnya Youtube mampu memunculkan pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya seperti yang biasa disebut dengan youtubers. Youtubers sendiri adalah orang yang membuat konten untuk kemudian ditayangkan pada kanal Youtube. Siapapun mampu untuk membuat konten dengan disertai bermacam-macam variasi plot dan alur cerita masing-masing yang telah disesuaikan. Maraknya fenomena ini memunculkan cita- cita baru pada dunia anak. Dulu jika anak ditanya kalau besar ingin menjadi apa secara hampir keseluruhan akan menjawab Dokter, Pilot, Astronot dan Guru.

Berbeda dengan kondisi saat ini tidak sedikit anak akan menjawab Youtubers.

Sebagai media komunikasi massa Youtube mempunyai ciri khas yang berbeda sehingga perkembangan dalam penggunaan oleh bermacam-macam lapisan masyarakat semakin pesat, seperti berikut (Aisyah : 2017) :

a. Konten yang terdapat pada Youtube tidak berbatas pada panjang atau pendek durasi, sedangkan media massa yang lain seperti televise, Instagram atau Snapchat memiliki batas durasi.

b. Tidak terlalu rumitnya batasan sistem keamanan, Youtube akan membatasi konten yang di dalamnya mengandung unsur seperti pornografi dan SARA.

Sedangkan kebebasan menyampaikan pendapat pada youtube dibuatkan ruang tersendiri untuk melakukan diskusi. Akan tetapi Youtube tetap mempunyai hak untuk melakukan pemblokiran dan pembatasan pada kepemilikan akun dan konten yang tidak mematuhi aturan Youtube.

(6)

17

c. Tidak adanya pembatasan dalam hal umur dalam mengunggah konten Youtube baik pengunggah atau penonton. Konten yang dapat dilihat oleh pengguna dengan kisaran umur dewasa akan dibedakan dengan adanya tulisan 18+. Untuk menghindari konten dewasa yang dapat dilihat oleh anak-anak saat ini Youtube lebih detail dengan membuat dan mencantumkan konten youtube kids. Youtube kids adalah jenis konten yang informasi atau pesan yang ada dibuat khusus untuk anak.

d. Youtube akan memberikan penghasilan bagi konten kreator yang telah terverifikasi dan diakui oleh Youtube dengan didapatkannya penghasilan per 1000 tontonan, atau yang dikenal dengan adsense.

e. Selain itu Youtube telah menyediakan system offline, yang artinya pengguna dan penonton tetap dapat mengakses dan menggunakan youtube meskipun pada kondisi offline atau tidak terhubungnya gawai dengan internet. Salah satu cara menggunakan system offline yaitu membuat penyimpanan sebelumnya atau yang biasa disebut dengan download.

f. Youtube memaksimalkan fitur dengan adanya pilihan untuk mengedit video yang akan diunggah secara sederhana. Pengguna dan penonton Youtube akan terlebih dahulu diberikan tawaran untuk melakukan pengolahan video sederhana. Didalam fitur pengolahan video sederhana pengguna dan penonton dapat melakukan proses pengolahan video sederhana seperti:

memotong panjang durasi video, melakukan perubahan dan pengaturan gradasi warna, dan yang paling banyak digunakan adalah disediakannya efek video yang disesuikan dengan kebutuhan pengguna. Fitur ini akan mempermudah konten kreator pada Youtube agar tidak menghabiskan modal untuk proses pengolahan video sebuah video terlalu banyak.

Untuk saat ini dengan berbagai macam konten video yang ada di youtube, terdapat konten yang sangat digemari oleh penonton seperti tutorial make up, konten horror, video traveling, video musik, video memasak, video blog dan film.

Youtube memiliki ciri yang hampir sama dengan media sosial lain yaitu untuk mengukur banyaknya pertemanan dan hubungan yang tersambung satu sama lain dan sangat terbuka terhadap interaktifitas komentar oleh pengguna. Dalam

(7)

18

pengukuran besarnya eksistensi dan interaktifitas pengguna dalam menggunakan youtube dapat dilihat berdasarkan viewers dan subscriber yang dimiliki oleh content creator. Subscribers adalah penonton dari youtube channel yang telah

berlangganan pada channel tersebut. Pengguna yang telah Subscribe pada salah satu channel secara otomatis akan mengetahui unggahan video terbaru dari content creator. Youtube channel berupa video unggahan terbaru yang telah disubscribe

akan muncul pada beranda pengguna. Secara tidak langsung, subscribers adalah penonton setia pada setiap channel Youtube.

2.1.5 Persepsi

Menurut Prasetijo (2005) persepsi adalah proses saat sensasi yang diterima oleh seseorang dipilih dan dipilah yang kemudian diatur dan diwujudkan pada kehidupan nyata. Persepsi adalah aktivitas untuk memahami sebuah objek berdasarkan sudut pandang dan pengalaman seseorang. Menurut Sugihartono (2007) persepsi adalah aktivitas berpikir otak dalam menerjemahkan dan memahami stimulus atau proses menerima stimulus terhadap informasi dan pesan yang masuk melalui alat indera manusia. Menurut Walgito (2004) persepsi merupakan proses pemaknaan, pengelolaan, dan penerjemahan terhadap suatu objek yang diterima oleh alat indera manusia dan menimbulkan sebuah konsep berarti yang terhubung ke dalam diri satu individu.

Proses terbentuknya persepsi menurut Toha (2003), didasarkan pada beberapa tahapan, yaitu seperti berikut:

1. Stimulus atau rangsangan, adalah adanya stimulus atau rangsangan yang diberikan pada objek yang akan diamati.

2. Registrasi, adalah pendataan beberapa informasi dan pesan yang diperoleh individu melalui alat indera yang kemudian diteruskan ke dalam otak.

3. Interpretasi, adalah pemberian arti dan makna terhadap objek yang telah diamati kemudian dihubungkan dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi pendukung lain yang akan membenarkan arti dan makna yang akan dipersepsikan oleh individu.

(8)

19

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulankan bahwa persepsi adalah bagian dari aktivitas manusia yang tidak dapat dipisahkan dari perasaan dan pola pikir berdasarkan pengetahuan dan kemampuan individu sehingga menjadi satuan yang terhubung dalam diri individu.

2.1.6 Proses Persepsi

Proses persepsi mempunyai tingkatan proses sebagai berikut (Sobur : 2003).

a. Seleksi, merupakan proses pemilihan rangsangan dan stimulus yang didapatkan dari kondisi luar oleh alat indera manusia, jumlah dan jenis stimulus dan rangsangan berbeda-beda dapat lebih sedikit atau lebih banyak.

b. Interpretasi, adalah proses mengakomodir informasi dan pesan yang telah didapatkan sehingga mempunyai arti dan makna bagi individu.

c. Reaksi, adalah proses tindakan dan tingkah laku setelah terjadi kedua proses sebelumnya.

2.1.7 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Perbedaan pandangan selalu terjadi pada proses persepsi yang selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah bergantung pada sudut pandang dan cara pandang masing-masing individu. Menurut Toha (2003) faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal, adalah salah satu faktor yang muncul dari setiap diri individu seperti contoh yaitu sikap, perasaan, keinginan atau harapan, prasangka, kepribadian individu, proses belajar, perhatian (fokus), keadaan fisik, nilai dan kebutuhan juga gangguan kejiwaan, motivasi dan minat.

2. Faktor eksternal adalah salah satu faktor yang muncul dari luar seperti, informasi yang diperoleh, latar belakang keluarga, pengetahuan dan pengulangan gerak, kebutuhan sekitar, keberlawanan, intensitas, ukuran, familiar atau ketidak asingan suatu objek dan hal-hal baru. Sedangkan menurut Sobur (2003) faktor-faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut.

(9)

20 a. Atensi

1. Motif, merupakan hasrat yang timbul untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Obyek yang diperhatikan mempengaruhi motif (Prasetijo : 2005).

2. Penarik perhatian, seperti kebaruan, perulangan, intensitas stimulus (Rahmat : 2009).

b. Interpretasi

1. Pengalaman, persepsi didasarkan pada pengalaman yaitu persepsi manusia terhadap objek atau kejadian, seseorang, dan reaksi yang timbul terhadap hal tersebut didasarkan pada pproses pengalaman dan pembelajaran masa lalu individu yang berkaitan dengan objek, orang atau kejadian serupa (Mulyana : 2001).

2. Nilai yang dilaksanakan dan dianut, nilai adalah salah satu komponen proses evaluasi dari kepercayaan yang dianut individu seperti estetika, kegunaan, kepuasan dan kebaikan.

Nilai ini bersifat normatif, yang artinya memberitahukan pada suatu anggota budaya tentang hal yang benar dan salah, baik dan buruk, hal yang harus diperjuangkan dan lainnya (Mulyana : 2001).

3. Ekspektasi atau pengharapan, individu pada dasarnya memiliki harapan tentang hal yang akan dihadapi baik obyek maupun orang. Pengharapan dibentuk oleh pengalaman sebelumnya dari informasi dan pesan yang telah didapatkan dari media massa dan media lain atau informasi yang didengar, dilihat ataupun diraba (Prasetijo : 2005).

4. Kebudayaan, yaitu persepsi didasarkan pada pemahaman dan kepercayaan tiap individu berdasarkan pada kebudayaan individu yang dianut dan dipahami (Liliweri : 2011).

(10)

21 2.1.8 Terpaan Media

Lama tidaknya keadaan pengguna terkena dan terpapar berbagai informasi dan pesan melalui media merupakan terpaan media (Effendy : 1990). Efek terpaan media terhadap pengguna bersifat sangat khas dan mendalam. Hal ini terjadi dikarenakan pada terpaan media adanya pesan dan informasi bersifat ajakan yang disajikan untuk memberikan perubahan sikap, pandangan, perilaku maupun persepsi. Menurut Larry Shore terpaan media dalam Prastyono (1995) :

“Media exposure is more complicated than acces because is ideal not only whit what her a person is within pysical (range of the particular mass medium) but also whether person is actually exposed to the message. Exposure is hearing, seeing, reading, or most generally, experiencing, with at least a minimal amount of interest the mass media message. The exposure might occure to an individual or group level.“

Dari kutipan di atas dapat diartikan, jika dibandingkan dengan kemudahan akses, terpaan media dapat dirasakan dan diartikan lebih berarti. Proses ini tidak hanya memberikan dampak fisik akan tetapi juga bagaimana pengguna dapat mengaktualisasikan diri dan membuka diri pada pesan dan informasi yang telah tersebar dan didapakan dari media. Proses dari terpaan media adalah mendengar, melihat, dan mengartikan pesan dan informasi mmedia yang kemudian menjadi pengalaman baru dan tindakan yang menjadi perhatian terhadap pesan dan informasi yang telah dirasakan oleh individu atau kelompok. Menurut Rosengren didalam (Rakhmat, 2001) hal ini terlihat nyata pada sejumlah waktu tertentu dengan digunakannya dalam bermacam-macam media, informasi dan pesan media yang dilihat, serta bermacam-macam hubungan yang terjalin antara individu dan isi serta informasi pada media yang telah dilihat sebagain atau keseluruhan. Terpaan media selalu menitikberatkan pada intensitas penggunaan oleh penonton dalam hal frekuensi, intensitas dan durasi (Sari dalam Kriyantono : 2009). Dari pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa menggunakan durasi, frekuensi serta intensitas dapat digunakan untuk mengukur sebuah terpaan media.

(11)

22 2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah alur dan cara berfikir peneliti dalam penelitian yang akan dilakukan. Kerangka berpikir dalam penelitian yang akan dilakukan adalah dengan membahas permasalahan pokok yang telah dirumuskan sebelumnya.

Pembahasan tentang permasalahan pokok dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep dan teori yang relevan dan saling berhubungan untuk menjawab masalah dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan terdapat dari dua variable yaitu, variabel X adalah pengaruh video reaksi dalam Youtube WTF Indonesia : The Final Episode.

Sedangkan variabel Y yaitu persepsi siswa broadcast tentang konten youtube pemula di Indonesia pada penelitian ini diwakili oleh siswa Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi di SMK Negeri 3 Batu terhadap video tersebut.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara yang didapatkan berdasarkan rumusan masalah sebelumnya. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya. Jawaban yang bersifat sementara, dikarenakan jawaban yang diberikan masih bersandar pada teori yang saling berhubungan dan relevan, belum disandarkan pada fakta dan data penelitian yang didapatkan dengan mengumpulkan data. Jadi, hipotesis pengaruh video, efek dampak pesan serta persepsi siswa broadcast dapat dinyatakan sebagai jawaban

Video Reaksi

Interpretasi Atensi

Persepsi

(12)

23

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, yang belum menjawab rumusan masalah secara empirik. Penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Selanjutnya hipotesis yang akan diuji dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2009).

Bagan 2.2 Hipotesis

Berdasarkan penjabaran dan kerangka berpikir yang dikemukakan diatas, maka dalam penelitian yang dilakukan terdapat rumusan hipotesis sebagai berikut : H0 : Tidak adanya pengaruh terpaan dalam video Youtube WTF Indonesia : The Final Episode terhadap persepsi siswa broadcast tentang konten Youtube pemula di Indonesia.

H1 : Adanya pengaruh terpaan dalam Youtube WTF Indonesia : The Final Episode terhadap persepsi siswa broadcast tentang konten Youtube pemula di Indonesia.

Dari penjabaran dua hipotesis maka terbentuk hipotesis statistik yang didasarkan pada perbandingan hasil akhir penelitian dengan hasil akhir perhitungan penelitian sebenarnya yaitu sebagai berikut :

H0 : t hitung < t tabel

H1 : t hitung > t tabel

(Y)

PRESEPSI SISWA BROADCASTING (X)

Video youtube WTF Indonesia “THE FINAL

EPISODE”

Referensi

Dokumen terkait

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didegar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk

11 Penggunaan Media akan meningkatkan kebermaknaan (meaningfull learning) hasil belajar. Dengan demikian pemilihan media menjadi penting artinya dan ini menjadi

Pembahasan pada brand destinasi di mana pengemasan kerangka brand produk destinasi, dengan menempatkan brand destinasi menjadi media dan pesan tersebut pada

Menurut (Sadiman, 2008: 7) media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan, dalam proses pembelajaran guru sebagai pengirim

Dalam setiap melakukan komunikasi unsur penting diantaranya adalah pesan, karena pesan disampaikan melalui media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata

Menurut Arsyad (dalam Haryono, 2014:51) manfaat dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: a) dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

Munadi (2010 : 7-8) mengatakan bahwa media pembeajaran dapat menyampaikan dan juga menyalurkan pesan dari sumber terencana sehingga terencana suasana belajar yang kondusif

Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman baru atau bahan baru dari pelajaran yang sedang dibahas dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh