• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN KENDARAAN SECARA KREDIT MELALUI PIHAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENJUALAN KENDARAAN SECARA KREDIT MELALUI PIHAK"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENJUALAN KENDARAAN SECARA KREDIT MELALUI PIHAK LEASING PADA PT AGUNG TOYOTA CABANG SIPIN JAMBI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh GelarAhli Madya

Disusun Oleh : SILVI MAHDALENA

C0B019013

PROGRAM DIPLOMA III PRODI MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2022

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program Studi dan Instruktur Lapangan, menyatakan bahwa laporan yang disusun oleh:

Nama : Silvi Mahdalena NIM : C0B019013

Program Studi : Manajemen Pemasaran

Judul Laporan : Prosedur Penjualan Kendaraan Secara Kredit Melalui Pihak Leasing Pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi

Telah disetujui dan disahkan sesuai prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku dalam ujian komprehensif dan tugas akhir pada tanggal seperti yang tertera dibawah ini.

Jambi,

Dosen Pembimbing Instruktur Lapangan

Suswita Roza. S.E., M.M Aldi Aris Munandaa NIP.197112111998022001

Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran

YENNY YUNIARTI, SE. MSI NIP. 197706052003122003

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Panitia penguji Laporan Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Manajemen Pemasaran Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 3 Januari 2023

Jam : 09.00 WIB s/d selesai

Tempat : Ruang Ujian Lab R001

Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

1. Ketua Penguji : Yenny Yuniarti, S.E., M.S.i

2. Sekretaris : Adi Ikhsan Syukri Amri, S.E., M.M 3. Anggota : Dr. Sigit Indrawijaya, S.E., MS.i 4. Anggota (DPA) : Suswita Roza, S.E.,M.M

Disahkan Oleh :

Ketua Jurusan Manajemen Ketua Program Studi

Dr. Zulfina Adriani,S.E.,M.Sc Yenny Yuniarti, S.E.,M.Si NIP.196702151993032004 NIP.197706052003122003

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. H. JUNAIDI, S.E., M.S.i NIP.196706021992031003

(4)

iv ABSTRAK

Dalam laporan tugas akhir ini yang di lakukan pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi. Adapun judul dari laporan tersebut “PROSEDUR PENJUALAN KENDARAAN SECARA KREDIT MELALUI PIHAK LEASING PADA PT AGUNG TOYOTA CABANG SIPIN JAMBI”. Tujuan laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penjualan kendaraan secara kredit melalui pihak leasing serta apa saja kendala yang dihadapi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yaitu mengamati langsung aktivitas prosedur penjualan kendraaan secara kredit. Metode kedua yang digunakan adalah wawancara secara langsung dengan pegawai, studi pustaka yaitu mempelajari dan mengumpulkan teori dari buku dari buku yang ada. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan peristiwa dan indikasi situasi secara sistematis. Hasil penulisan ini menunjukkawan bahwa prosedur penjualan secara kredit yang dilakukan berjalan dengan cukup baik dan sistematis sesuai dengan strandar operasional perusahaan.

Kata Kunci : Prosedur, Penjualan, Kredit

(5)

v ABSTRACT

In this final report which was carried out at PT. Agung Toyota Jambi Sipin Branch. The title of the report is "PROCEDURE FOR SELLING VEHICLES ON CREDIT THROUGH Leasing PARTIES AT PT AGUNG TOYOTA BRANCH SIPIN JAMBI". The purpose of this report is to find out how the procedure for selling vehicles on credit through the leasing party and what are the obstacles faced. The data collection method used is observation, namely observing directly the activities of the vehicle sales procedure on credit. The second method used is direct interviews with employees, literature study, namely studying and collecting theories from books from existing books. The data analysis method used is descriptive qualitative which aims to reveal events and indications of situations systematically. The results of this study indicate that the procedure for selling on credit has been carried out quite well and systematically in accordance with the company's operational standards.

Keywords: Sales, Procedure, Credit

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Shalawat sertta salam selalu disampaikan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW, dengan segala yang telah Allah berikan kepadanya, diserulah manusia kepada kebenaran. Dan atas izin Allah SWT sehingga penulis telah selesai menyusun laporan tugas akhir dengan judul “Prosedur Penjualan Kendaraan Secara Kredit Melalui Pihak Leasing Pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi” untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Diploma DIII Program Studi Manajemen Pemasaran Faklutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Dalam elaksanaan magang ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Bapak Prof. H. Sutrisno, M. Sc., Ph. D selaku Rektor Universitas Jambi.

2. Drs. H. Junaidi, SE., M.Si selaku dekan fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Jambi.

3. Ibu Yenny Yuniarti, SE. MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Pemasaran Diploma III Universitas Jambi

4. Bapak Adi Ikhasan Syukri Amri,SE., MM selaku Dosen Pembimbing Akademik saya

5. Ibu Suswita Roza, S.E. MM selaku dosen pembimbing laporan tugas akhir saya yang telah membimbing saya selama membuat laporan tugas akhir ini.

(7)

vii

6. Ibu Yenny Yuniarti, SE. MSi selaku dosen pembimbing lapangan saya, yang telah memberikan pembekalan sebelum dan sesudah magang saya ucapkan banyak terima kasih

7. Bapak Ihsan Hafirudin selaku Kepala Cabang PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi

8. Bapak Kusmato sebagai kepala administrasi PT. Agung Toyota Sipin Cabang Sipin Jambi, yang telah berkenanan dan bersedia untuk menerima saya untuk melakukan magang serta banyak memberikan motivasi arah serta masukkkan.

9. Bapak Mulyadi sebagai kepala administrasi Pt. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi yang baru, terima kasih atas masukan dan arahhanya selama saya menjalani magang

10. Bapak Aldi Aris Munanda sebagi instruktr magang saya, yang telah memberikan banyak masukan serta arahan selama menjalani proses kegiatan magang

11. Kepada Bapak Fandi Safrizal, Bapak Nur Zulfikri, Bapak Prengki, Ibu Melisa Ismail Putri, Ibu Nopita Sari, Ibu Intan Husein, Ibu Ida Zubaidah, Ibu faozah, dan Ibu Dewi Kusuma, serta untuk seluruh staf dan karyawan PT. Agung Toyota Sipin Jambi saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan juga arahan serta masukan yang diberika kepada saya selama menjalan magang di perusahaan ini.

12. Kepada sales supervaisor yaitu ibu Arina Rotua Lubis yang sudah memberikan banyak masukan, serta kepada seluruh tim sales yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu terima kasih atas semua masukan dan juga pengalaman yang telah diberikan kepada saya selama magang

13. Kepada kepala bagian bengkel Bapak Sutikna terima kasih sudah memberikan banyak arahan serta masukan

14. Kedua orang tua tercinta Bapak Murjani dan Ibu Mardiana serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, dukungan, nasihat dan doa yang tidak henti hentinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

(8)

viii

15. Cahya Ardianti Pasaribu yang telah banyak membantu, memberikan semangat kepada penulis sehingga penulisan ini dapat diselesaikan.

16. Kepada teman penulis yaitu Meliawati, Lola, Rindi yang telah banyak membantu, memberikan semangat kepada penulis sehingga penulisan ini dapat diselesaikan.

17. Keluarga HMI Komisariat Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Erika Nandayani, Nurjana, Dimas Pascal Malik, Agu Sujana, Amin Insani dan seluruh teman – teman, yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih kepada kalian semua, yang telah memberikan suka duka dan selalu memberikan motivasi selama ini.

18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Kampus Universitas Jambi tercinta.

Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja (PKL) ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga Allah SWT selalu memberikan kasih sayang dan hidayah-Nya kepada kita semua, Aamiin.

Jambi 2022

Silvi Mahdalena Nim.C0B019013

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJU ... ii

HALAMAN PENGANESAHAN ... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Masalah Pokok ... 6

1.3 Tujuan Penulisan ... 6

1.4 Manfaat Penulisan ... 6

1.5 Metode Penulisan ... 7

1.5.1 Jenis Dan Sumber Data ... 7

1.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 7

1.5.3 Metode Analisis ... 7

(10)

x

1.5.4 Waktu Dan Lokasi Magang ... 8

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.2 Manajemen Pemasaran ... 11

2.3 Strategi Pemasaran ... 12

2.4 Prosedur ... 14

2.4.1 Karakteristik Prosedur ... 15

2.4.2 Manfaat Prosedur ... 15

2.4.3 Sifat dan Ciri Prosedur ... 16

2.5 Penjualan ... 17

2.5.1 Tujuan Penjualan ... 18

2.5.2 Tinjaun Umum Penjualan ... 18

2.5.3 Fungsi Penjualan ... 19

2.5.4 Jenis – Jenis Penjualan ... 19

2.5.5 Tahapan Penjualan ... 20

2.5.6 Faktor – Faktor Yang Mempemgaruhi Penjualan ... 21

2.6 Prosedur Penjualan ... 22

2.6.1 Bukti Transaksi ... 23

2.6.2 Prosedur Penjualan Kredit ... 24

2.7 Kredit ... 26

2.7.1 Unsur – Unsur Kredit ... 26

BAB III PEMBAHASAN... 27

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 27

Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya ... 27

Visi dan Misi Peusahaan ... 28

Logo PT. Agung Toyota ... 29

Struktur Organisasi PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi ... 29

Nilai – Nilai Perusahaan ... 35

3.2 Hasil Penulisan ... 35

3.2.1 Prosedur Penjualan Unit Kendaraan Secara Kredit pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi ... 35

(11)

xi

3.2.2 Perbedaan Prosedur Penjualan Secara Kredit Terhadap Perseorangan

Dengan Perusahaan... 41

3.2.3 Prosedur Pembayaran Unit Kendaraan Pada PT. Agung Toyota Sipin ………..42

3.2.4 Proses Penyerahan Kendaraan Pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi ... 45

3.2.5 Proses Pembuatan Surat – Surat kendaran pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi ... 46

3.2.6 Kendala Yang Dihadapi Dalam Prosedur Penjualan Secara Kredit PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi ... 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

4.1 Kesimpulan ... 52

4.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 55

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Prosedur Penjualan Secara Kredit………..………47

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo PT. Agung Toyota……….29 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi….……34 Gambar 3.3 Prosedur Pembayaran Secar Kredit………..…..42 Gambar 3.4 Prosedur Penyerahan Kendaraan ………..……….45 Gambar 3.5 Prosedur Pembuatan Surat – Surat Kendaraan …………..………....47

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ………..………..55

Lampiran 2 Daftar Harian Kegiatan Magang………....……...…..56

Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Magang……….………62

Lampiran 4 Foto Penilaian Instruktur Lapangan………..……..63

Lempira 5 Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan……….……64

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada era saat sekarang ini dunia otomotif berkembang dengan sangat pesat. Banyak inovasi yang dihadirkan dalam dunia otomotif. Dengan meningkatnya perkembangan dunia otomotif, juga mengakibatkan tingginya mobilitas dan aktifitas masyarkat akan transportasi. Hal ini tentunya akan mengakibatkan banyak permintaan kendaraan dari masyarakat.

Industri motif terutama kendaraan mobil merupakan industri yang dapat mendukung pertumbuhan industri otomotif mobil di Indonesia, saat sekarang ini industri otomotif mobil di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, hingga mengakibatkan persaingan di industri perotomotifan yang kian gencar. Indonesia bisa dilihat sebagi pangsa pasar yang potensial untuk pemasaran otomotif, produsen kendaraan memanfaatkan peluang tersebut, untuk merebut pangsa pasar.

(16)

2

Hal ini pun didukung dengan dimudahkannya dalam membeli sebuah unit kendaraan, salah satunya melalui kredit.

Menurut Menurut jurnal (Wijaya & Irawan, 2018) “Prosedur adalah urutan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

Menurut Ardiyos dalam jurnal (Wijaya & Irawan, 2018) menyatakan bahwa prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi secara berulangkali dan dilaksanakan secara seragam.

Penjualan merupakan ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Jadi, dengan adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang antara penjual dan pembeli (Swastha, 2014). Tingkat penjualan yang baik tentunya sangat dipengaruhi oleh sistem dan prosedur yang baik pula di dalamnya. Sistem dan prosedur yang baik akan membuat transaksi penjualan berjalan dengan optimal.

Menurut Abdullah (2017) “Penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak dan transaksi”. Menurut Kasmir (2016) tentang kredit : “Pembiayaan atau kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.

Menurut Soemarso (2018) penjualan kredit yaitu kelonggaran yang diberikan perusahaan kepada pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan, misalnya dengan syarat penjualan. Mulayadi (2014) Prosedur Penjualan secara kredit dilakukan oleh perusahaan dengan cara

(17)

3

mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki tagihan kepada pembeli tersebut.

Ada banyak kelebihan yang didapatkan jika melakukan pembeliaan kendaraan secara kredit diantaranya. Secara Psikologis ada kesan ringan ada kesan bahwa mencicil lebih ringan dibandingkan membayar langsung secara tunai.

Faktor kecepatan menjadi salah satu alasan pembelian secara kredit banyak diminati.

Pada era persaingan bisnis yang sangat kuat sekarang ini, sebuah perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan jual beli, baik dengan customer maupun dengan produsen barang. PT.Agung Toyota Cabang Sipin Jambi, merupakan salah satu cabang Agung Toyota yang ada Sumatra. Pada awal mulanya berdirinya PT Agung Automall dimulai dengan didirikannya PT Agung Concern pada 20 Juli 1954 di Surabaya, Jawa Timur oleh pasangan suami istri Bapak Samuel Pandjaitan (alm) dan ibu Ostina Emanuel Pandjaitan. Sebagai perusahaan perdagangan otomotif merupakan awal usaha inti Agung Concern. Pada tahun 1972, Agung Concern mulai melakukan penjualan Toyota ditunjuk sebagai main dealer Toyota di wilayah Surabaya dan Pekanbaru. Pada tanggal 28 Desember 1992 diadakan kesepakatan bersama untuk mengalihkan divisi trading Toyota ke PT Agung Automall, selanjutnya kedealeran Toyota sepenuhnya dioperasikan oleh PT Agung Automall, dan PT Agung Concern menjadi holding company, dan tahun 2014 terjadinya perubahan identitas nama brand PT.Agung Automall menjadi PT.

Agung Toyota hingga saat sekarang ini.

PT.Agung Toyota Sipin Cabang Sipin Jambi yang merupakan dealer Agung Toyota salah satu dealer utama (authorized main dealer) Toyota di Kota Jambi yang bukan hanya menyediakan kendaraan baru melainkan mempunyai Agung Autogaleria atau Agungrent yang khusus menjual kendaraan second hand dengan kualitas yang terjaga.

Didalam layanan penjualan PT.Agung Toyota Cabang Sipin Jambi berusaha memberikan pelayan terbaik kepada setiap customernya. Perusahaan telah menggunakan inovasi penjualan yang dilakukan dengan membangun sistem informasi Auto Management System untuk mempersingkat proses administrasi

(18)

4

pembelian kendaraan, dilengkapi pula dengan layanan pendukung One Stop Solution untuk mempermudah proses pembelian kendaraan, termasuk pembiayaan leasing dan asuransi.

Kemitraan dengan sejumlah perusahaan leasing dan asuransi ternama merupakan keunggulan layanan untuk memberikan kenyamanan mitra pelanggan dalam melakukan proses pembelian kendaraan. PT.Agung Toyota Cabang Sipin Jambi bekerjasama dalam melakukan penjualan secara kredit dengan beberapa leasing yang sudah menjadi kepercayaan bagi perusahaan melihat kerjasama yang sudah lama dilakukan.

Leasing merupakan perusahaan yang memberikan jasa dalam bentuk penyewaan barang-barang modal atau alat-alat produksi dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang dimana pihak penyewa (leassee) harus membayar sejumlah uang secara berkala yang terdiri dari nilai penyusutan suatu objek lease ditambah dengan bunga, biaya-biaya lain serta profit yang diharapkan oleh lessor (Marpaung: 2004)

Dalam bidang penjualan ini terdapat dua Departemen yaitu Departemen penjualan (Sales) dan Departemen Administrasi penjualan. Kedua departemen ini saling berhubungan, Departemen penjualan (Sales) akan menjual kendaraan dan Depertemen Administrasi penjualan akan memproses mengenai keuangan atau DP hingga surat-surat penjualan dari awal awal pemesanan hingga penyerahan kendaraan kepada pembeli.

Untuk terus meningkatkan penjualaan PT. Agung Toyota Sipin Cabang Jambi salah satu diantaranya mempererat jalinan kerja sama kepada pihak leasing sebagai pihak kedua, sebagai perantara pembelian kendaraan secara kredit. Untuk selalu meningkatkan kemudahan dalm penjualan secara kredit PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi bekerja sama dengan beberapa pihak leasing diantaranya ; 1. Maybank Finance (MBF)

2. Mandiri Utama Finance (MUF) 3. Mandiri Tunas Finance (MTF)

4. Kredit Kendaraan Bermotor BCA (KKB BCA) 5. Bussan Auto Finance (BAF)

6. Buana Finance (BUF)

(19)

5 7. Adira Finance

8. OTO Finance

9. Astra Sedaya Finance (ACC) 10. Toyota Astra Finance (TAF)

Dengan adanya banyak mitra yang bekerjasama dengan PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi, tentunya akan lebih mepermudah para customer yang ingin melakukkan pembelian secara kredit. Mitra – mitra yang melalukan kerjasama dengan PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi adalah mitra yang terpercaya, karena keberadaan mitra yang bekerja sama cukup mempengaruhi dalam hal prosedur penjualan kendaraan secara kredit. Karena ada banyak kemungkinan jika mitra yang dipilih secara tidak selektif, akan mempengaruhi kredibilitas kepercayaan customer kepada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi.

Dalam melakukan prosedur penjualan kendaraan secara kredit melalui pihak leasing, ada banyak syarat yang harus dipenuhi oleh customer. Baik itu dari pihak pertama, pihak kedua dan pihak ketiga. Dalam melakukan prosedur penjualan secara kredit, membutuhkan waktu lebih lama daripada penjualan secara tunai. Karena dalam prosedur penjualan secara kredit customer harus menunggu Purchase order (PO) surat persetujuan dari pihak leasing.

Prosedur penjualan secara kredit banyak diminati oleh sebagian besar customer, karena customer dapat membeli kendaraan Toyota dengan uang DP (uang muka) yang murah serta cicilan yang ringan. Customer juga bisa menentukan seberapa lama jangka watu, untuk melakukan pencicilan kendaraan.

Dalam prosedur penjualaan secara kredit dibedakan menjadi dua yaitu prosedur penjualan terhadap perorangan dan prosedur penjualan secara kredit terhadap perusahaan. Adapun gambaran secara besar bagimana prosedur penjualan secara kredit melalui pihak leasing.

Customer akan bertemu dengan sales, lalu akan menjelasakan tipe, harga dan informasi tentang persyaratan penjualan secara kredit. Kemudian setelah customer menyepakati persyaratan maka sales akan meminta customer untuk mengisi SPK(surat pesanan kendaraan) yang ditanda tangani oleh supervisor atau kepala cabang. Lalu customer akan melakukan pembayaran uang muka.

(20)

6

Selanjutnya bagian administrasi akan melakukan pengecekan kendaraan yang akan di beli customer.

Setelah customer melengkapi persayaratan selanjutnya pihak leasing akan melakukan survei kepada customer menyetujui atau menolak. Setelah kendaraan yang dipesan telah tersedia, maka sales akan melakukan cetak BPK (bukti pengiriman kendaraan) yang di serahkan kepada pengiriman. Setelah itu permohonan buka faktur yang ditandatangi oleh customer dan pengajuan yang ditandatangani oleh kepala administrasi dan kepala cabang. Kemudian bagian administrasi akan menginput data kepemilikan customer. Itualah gambaran besar prosedur prnjualan secara kredit PT. Agung Toyota Cbang Sipin Jambi.

Terlepas dari itu semua perusahaan tidak akan berhasil tanpa adanya sistem penjualan yang tersusun secara sistematis, tentunya dengan bantuan dan kerja sama dari beberapa pihak dalam perusahaan sehingga pengawasan aktivitas penjualan dapat berjalan lancar dengan proses transaksi yang sama sistemnya.

Dengan demikian diharapkan PT.Agung Toyota Cabang Sipin Jambi memiliki peningkatan dalam penjualan dan perkembangan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk penyusunan laporan tugas akhir penulis mengangkat judul “Prosedur Penjualan Kendaraan Secara Kredit Melalui Pihak Leasing Pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi”

1.2 Masalah Pokok Laporan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya:

1. Bagaimana prosedur penjualan kendaraan secara kredit melalui pihak Leasing pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi.

2. Apa saja kendala dalam melakukan proses Penjualan kendaraan secara kredit melalui Leasing Pada PT.Toyota Cabang Sipin Jambi.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah “Untuk mengetahui Prosedur Penjualan Kendaraan Secara Kredit Melalui Pihak Leasing Pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi”.

1.4 Manfaat Penulisan

(21)

7 Manfaat penulisan ini adalah : 1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai siklus penjualan, serta meningkatkan pengaturan dunia kerja dalam bidang penjualan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai tolak ukur dan masukan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas yang berhubungan dengan prosedur penjualan.

3. Bagi Universitas Jambi

Sebagai informasi tambahan dan pengetahuan baru mengenai prosedur penjualan secara garis besar.

4. Bagi Penulis Lanjutan

Sebagai referensi atau pedoman penulis lanjutan, terutama yang terkait dengan prosedur penjualan barang, mulai dilakukan pemesanan sampai dengan selesai, serta proses follow-up customer mengenai produk yang dikiriman

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Jenis Dan Sumber Data a. Jenis Data

Data yang digunakan adalah data kualitatif.

1. Data Primer

Data yang diperoleh dari hasil wawancara atas pihak yang berkaitan dengan penjualan sparepart pada PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui literatur pembahasan tentang prosedur penjualan 1.5.2 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Pengumpulan data yang bertujuan untuk mencari informasi pada suatu masalah yang sedang kita amati, wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pihak yang berkaitan.

2. Observasi

(22)

8

Kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera, observasi dengan nonsistematis yakni mengamati langsung dan mencatat hal hal yang diperlukan dalam laporan.

3. Dokumentasi

Arsip atau dokumen adalah sumber data yang menyajikan tanda tanya berupa huruf, angka, gambar atau symbol lain, dokumen digunakan untuk memperkaya sumber data dan berfungsi sebagai bukti suatu penyajian.

1.5.3 Metode Analisis 1. Analisis Deskritif

Teknik untuk menggunakan gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diamati, beberapa alat pendukung untuk pembahasan deskriptif adalah penggunaan foto, gambar,bagan diagram, histogram untuk memperjelas deskriptif serta penggunaan teknik matematika dan statistik deskriptif

1.5.4 Waktu Dan Lokasi Magang 1. Waktu Magang

Magang dilaksanakan mulai dari 15 Desember 2021-24 Maret 2022 2. Lokasi Magang

Magang bertempat di PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi 3. Alamat

Jl. Prof. Dr, Jl. Sumantri Brojonegoro, Selamat, Kec. Telanaipura, Kota Jambi Jambi 36124

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian tugas akhir ini terdiri dari enam bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Hal ini diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dari penulis ke pembaca mengenai maksud dan tujuan penelitian ini.

(23)

9 BAB II : LANDASAN TEORI

Isi dalam bab ini adalah konsep dasar metode Boston Consulting Group (BCG) dari buku-buku, jurnal ilmiah, dan referensi-referensi lain, yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta penjelasan tentang peran metode yang digunakan dalam rangkaian proses penyelesaian masalah.

BAB III : PEMBAHASAN

Berarti evaluasi terhadap data yang dikemukanan dalam bab ll yang memuat hal-hal sebagai berikut: gambaran atau keadaan umum instansi, sepeti sejarah, struktural organisasi, visi misi perusahaan serta pembahasan materi .

BAB IV: PENUTUP

Pada bab penutup ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran bagi perusahaan tempat penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

(24)

10 2.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Slama dan Heriyanto, (2015), Pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang dirancang untuk membuat dan mengelola kesepakatan yang menguntungkan dengan pembeli untuk mencapai tujuan perusahaan dan kepentingan lainnya.Menurut Wardhana dan Maulana, (2016), pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan desain, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.

2.2 Manajemen Pemasaran

Menurut Sofyan Assauri (2013) manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program- program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Suhardi, (2018), manajemen pemasaran adalah proses aktif yang melibatkan penawaran, penyampaian, dan pertukaran produk/jasa dari produsen ke konsumen dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan. Guna memcapai tujuan pemasaran maka perusahaan harus memperhatikan Strategi pemasaran.

Manajemen pemasaran melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran, pengembangan rencana pemasaran, pengaturan fungsi pemasaran, penerapan rencana pemasaran ke dalam tindakan, serta mengontrol program pemasaran. Adanya manajemen pemasaran ini sendiri dikarenakan pemasaran sebuah brand merupakan suatu hal yang penting dari perusahaan. Oleh sebab itu, segala keputusan yang diambil harus dirancang. Manajemen pemasaran melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran, pengembangan rencana pemasaran, pengaturan fungsi pemasaran, penerapan rencana pemasaran ke dalam tindakan, serta mengontrol program pemasaran.

2.3 Strategi Pemasaran

Menurut Kurniawan (2020) Strategi pemasaran logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran

(25)

11

pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Seperti diketahui, strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang dalam situasi tertentu. Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan atau bauran pemasaran (Marketing Mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan customer dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif

1. Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemunahan kebutuhan dan kegiatan customer, sesuai dengan kompetensi dan kapasistas organisasi serta daya beli pasar.

2. Harga (Price)

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel. Artinya dapat diubah dengan cepat, berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal ini tidak dapat dirubah dengan mudah dan cepat, tetapi kalau harga sewaktu-waktu bisa berubah.

3. Promosi (Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian customer dan

(26)

12

efektivitas pengecer, kegiatan-kegiatan tersebut antara lain peragaan, pertunjukan, dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Menurut Humyatı, (2015), promosi merupakan suatu bentuk komunika pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan meningkatkan pasar atas perusahaa dan produknya, agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan.

4. Tempat (Place)

Merupakan aktivitas perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran, dengan memperhatikan kemudahan akses konsumen.

2.4 Prosedur

Menurut Menurut jurnal (Wijaya & Irawan, 2018) “Prosedur adalah urutan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

Menurut Ardiyos dalam jurnal (Wijaya & Irawan, 2018) menyatakan bahwa prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi secara berulangkali dan dilaksanakan secara seragam.

Menurut Irra Crisyanti (2011) pengertian prosedur adalah “tata cara kerja yaitu rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan seseorang dan merupakan cara yang tetap untuk mencapai tahap tertentu dalam hubungan mencapai tujuan akhir”.

Prosedur adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan perkantoran. Prosedur kerja dibuat untuk memperlancar setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh instansi atau perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan dan sasarannya. Prosedur-prosedur berkaitan dengan suatu langkah yang bertahap dan berkaitan satu sama lain yang digunakan oleh suatu organisasi dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Maka berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal yang tersusun secara

(27)

13

sistematis yang melibatkan satu orang atau lebih dalam departemen yang kegiatannya saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan akhir yang sifatnya berulang.

2.4.1 Karakteristik Prosedur

Menurut Mulyadi (2014), berikut ini adalah beberapa karakteristik dari prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

5. Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.

6. Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota Organisasi

7. Mencegah terjadinya penyimpangan.

8. Membantu efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu unit organisasi.

2.4.2 Manfaat Prosedur

Menurut Mulyadi (2013) Suatu prosedur dapat memberikan manfaat, menurut sebagai berikut:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang seperlunya saja.

3. suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produkivitas kerja yang efektif dan efisien.

(28)

14

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing

2.4.3 Sifat dan Ciri Prosedur

Adapun sifat-sifat dan ciri-ciri prosedur menurut sebagai berikut : 1. Sifat Prosedur

a) Prosedur terdapat dalam tiap bagian perusahaan; prosedur merupakan salah satu macam rencana yang penting.

b) Prosedur biasanya dipandang sebagai penerapan pekerjaan yang sifatnya berulang.

c) Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna menjamin agar hasil akhir dicapai seperti yang diinginkan

2. Ciri Prosedur

a) Prosedur harus didasarkan atas fakta-fakta yang cukup mengenai situasi tertentu, tidak didasarkan atas dugaan- dugaan atau keinginan-keinginan.

b) Suatu prosedur harus memiliki stabilitas, akan tetapi masih memiliki fleksibilitas.

c) Prosedur harus mengikuti zaman (up-to-date).

Pentingnya suatu prosedur dikemukakan oleh MC Maryati (2008) bahwa

“Prosedur kerja membuat pekerjaan kantor dapat dilaksanakan lebih lancar.

Sehingga waktu penyelesaian lebih cepat. Prosedur kerja juga memberikan pengawasan lebih baik tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan telah dilakukan. Prosedur kerja menjadikan setiap bagian berkoordinasi dengan bagian yang lain. Dengan adanya prosedur kerja maka pekerjaan dapat dikendalikan dengan baik, dan tentu saja hal tersebut akan membuat penghematan yang besar bagi perusahaan.”

Dengan demikian, prosedur kerja dibuat dan disusun agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah, lancar dan baik, dengan tahapan-tahapan yang teratur, urut pada akhirnya suatu pekerjaan dapat diselesaikan menurut target atau urutan waktu yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga akan lebih menghemat

(29)

15

pembiayaan dalam proses kerja. Untuk itu dalam penyusunan prosedur hendaknya disesuaikan dengan prinsip-prinsip penyusunan prosedur yang ada.

2.5 Penjualan

Penghasilan utama setiap perusahaan khususnya perusahaan perdagangan sudah pasti memiliki pendapatan utama dari penjualan. Ketatnya persaingan antar perusahaan dalam penjualan membuat setiap perusahaan dituntut untuk selalu dapat berinovasi untuk meningkatkan penjualannya.

Menurut Abdullah (2017) Penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak dan transaksi. Menurut Mulyadi dalam (Asrianti dan Bake, 2014) Penjualan adalah barang yang diproduksi dan dijual perusahaan tersebut.

Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.

Menurut Mulyadi dalam (Musa, 2016) menyatakan bahwa Penjualan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai. Dari definisi diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penjualan adalah merupakan suatu usaha seseorang untuk menyampaikan sesuatu barang atau jasa kepada pembeli atau customer dengan harapan akan memperoleh lab.

2.5.1 Tujuan Penjualan

Menurut Swastha dalam (Ud & Mulya, 2017) Berikut ini tujuan penjualan antara lain:

1. Mencapai volume penjualan 2. Mendapatkan laba tertentu

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang rapi diantara fungsionaris dalam perusahaan. Namun demikian semua ini tetap menjadi tanggung jawab dari pimpinan (top manager),

(30)

16

dan dialah yang harus mengukur seberapa besar sukses atau kegagalan yang dihadapinya. Untuk maksud tersebut pimpinan harus mengkoordinir semua fungsi dengan baik termasuk fungsi penjualan.

2.5.2 Nilai Penjualan

Menurut Abdurrahman dalam (Tahun & Halin, 2017) Nilai penjualan esensinya diterapkan dalam tiga apresiasi yaitu :

1. Tingkat penjualan yang ingin dicapai

2. Pasar yang ingin dikembangkan sebagai kegiatan transaksi atau tempat melakukan transaksi.

3. Keuntungan atas penjualan Ketiga esensi tersebut pada dasarnya memberikan batasan bahwa nilai penjualan diartikan sebagai penambahan nilai ekonomi yang ditimbulkan melalui aktivitas penawaran produk dari berbagai perusahaan industri yang menawarkan pembelian kepada konsumen.

Menurut Kotler dalam (Ud & Mulya, 2017), volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik.

akhir untuk melaksanakan penjualan inklusif transfer hak pemilik.

2.5.3 Jenis – Jenis Penjualan

Menurut (Pasaribu, 2018) Secara umum terdapat dua jenis penjualan yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Tetapi sebenarnya penjualan memiliki empat jenis penjualan yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, penjulan cicilan, dan penjualan konsinyasi. Biasanya masyarakat umum mendefinisikan arti dari penjualan kredit dan penjualan cicilan adalah sama tetapi sebenarnya hal tersebut berbeda. Berikut ini adalah jenis-jenis dari penjualan yaitu:

1. Penjualan Tunai

Penjualan Tunai adalah penjualan barang dengan pembayaran cash atau langsung dibayar begitu barang diserahkan.

2. Penjualan Kredit

(31)

17

Penjualan kredit adalah penjualan barang dengan pembayaran tempo atau menunda pembayaran.

3. Penjualan Cicilan

Penjualan cicilan adalah penjualan barang dagangan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam jumlah dan waktu yang telah ditentukan.

4. Penjualan Konsinyasi (Consignment)

Apabila metode penjualan konsinyasi (consignment) digunakan adalah barang yang dikapalkan tetapi kepemilikan tetap dipertahankan oleh penjual. Hal ini berarti bahwa produk diserahkan berdasarkan pembayaran tertangguh (defferred-payment) dan pada waktu produk dijual, maka penjual dibayar kembali oleh tertitip (consignee)

2.5.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan

Menurut Abdullah dalam (Sari, Lie, dan Butarbutar, 2016) volume penjualan adalah jumlah penjualan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Faktorfaktor yang mempengaruhi penjualan yaitu:

a. Produsen Pihak produsen mempengaruhi penjualan yaitu dalam menghasilkan barang dan menetukan harga diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan harga.

b. Konsumen Pihak konsumen dapat mempengaruhi penjualan yaitu karena hal-hal sebagai berikut:

1. Daya beli mempengaruhi penjualan yaitu karena apabila daya beli konsumen meningkat maka penjualan juga meningkat. Akan tetapi kenaikan daya beli akan menyebabkan perusahaan menaikan harga barang-barang produksinya karena tenaga kerja perusahaan meminta kenaikan upah. Sedangkan apabila daya beli konsumen menurun, maka penjualan akan menurun. Hal ini disebabkan harga tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Selera Konsumen yang mengalami perubahan dapat mempengaruhi penjualan karena apabila konsumen berubah kemungkinan konsumen tersebut akan pindah kepada produk lain akibatnya penjualan menurun.

(32)

18

c. Faktor-faktor produsen dan konsumen yang mempengaruhi penjualan adalah:

1. Adanya peraturan pemerintah yang menyangkut perdagangan, perpajakan, kebijakan moneter dan sebagainya.

2. Peranan pedagang besar, misalnya menimbun barang dalam waktu tertentu sehingga mempengaruhi penjualan

2.6 Prosedur Penjualan

Prosedur penjualan adalah suatu urutan langkah-langkah yang saling berhubungan satu sama lain dan di dalamnya terdapat kegiatan penjualan yang terkait dengan proses pertukaran barang atau jasa serta transaksi yang terjadi berulang-ulang agar mencapai tujuan akhir yang efektif dan efisien.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

2.6.1 Bukti Transaksi

Bukti Transaksi merupakan suatu dokumen yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi. Setiap perusahaan mempunyai bukti transaksi yang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan besarnya perusahaan. Bukti transaksi dapat berupa kwitansi, cek, faktur penjualan dan pembelian, tanda terima barang, daftar gaji, tanda setoran ban, surat keputusan direktur atau komisaris, nota pengiriman barang dan sebagainya. (Rahman Pura, 2013)

Bukti transaksi dari adanya penjualan di perusahaan, antara lain : a. Laporan persediaan barang

Laporan yang menyajikan data tentang barang masuk dan keluar, berkaitan dengan jenis barang, tanggal pembelian dan penjualan yang berkaitan dengan nota debet atau surat pesanan kendaraan agar mudah untuk mengawasi barang apabila terjadi kerusakan, kehilangan serta kehabisan persediaan.

b. Stok barang

(33)

19

Aplikasi daftar persediaan barang yang berisi tentang identitas dan lokasi barang yang masih tersedia.

c. Surat pesanan kendaraan (SPK)

Surat yang isinya berupa identitas customer, jenis dan harga barang pesanan yang diberikan kepada sales atau sales customer setelah adanya persetujuan dari kedua belah pihak.

d. Purchase order (PO)

Surat pesanan dari penjualan kredit yang berisi kesepakatan dari customer terkait dengan rincian harga dan tahapan pembayaran, serta dapat dijadikan sebagai bukti pengiriman barang.

e. Kwitansi

Bukti penerimaan uang dengan jumlah tertentu yang telah ditandatangani oleh bagian kasir kemudian diberikan ke customer.

f. Invoice

Invoice atau faktur penjualan yang merupakan bukti pencatatan adanya kegiatan penjualan, biasanya berisi informasi barang yang dibeli dan jumlah harga barang.

g. Faktur kendaraan bermotor (FKB)

Faktur ini berbeda dengan invoice, faktur kendaraan bermotor merupakan bukti pencatatan yang berfungsi sebagai permohonan penerbitan BPKB dan STNK, serta dijadikan bukti untuk dealer dan pemilik.

h. Laporan penjualan

Laporan yang berisi tentang data barang yang terjual selama periode tertentu dalam bentuk sistem computer, yang meliputi identitas barang yang terjual, harga jual, diskon, customer dan sales yang direkap agar mengetahui sejauh mana kegiatan penjualan berkembang dengan optimal.

Berdasarkan penjelasan di atas, sudah nampak jelas bahwa dalam penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada customer baik secara tunai maupun kredit.

(34)

20 2.6.2 Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2017), penjualan kredit adalah sistem penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

Sistem penjualan kredit lebih diminati oleh sebagian pelanggan, karna terdapat keringanan dalam jangka waktu pembayaran. Pelaksanaan penjualan kredit memerlukan adanya dukungan pengendalian intern yang baik agar terciptanya suatu sistem akuntansi penjualan kredit yang berjalan dengan baik serta menjaga kelangsungan pelaksanaan bisnis perusahaan.

Fungsi yang terkait dalam penjualan kredit menurut Mulyadi (2017), fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit antara lain:

a. Fungsi penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat “back order” pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.

b. Fungsi kredit

Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.

(35)

21 e. Fungsi Penagihan

Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian penagihan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

f. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian piutang sebagai penyelenggara kartu piutang, bagian jurnal sebagai penyelenggara jurnal penjualan dan pembuatan laporan penjualan, dan bagian kartu persediaan sebagai penyelenggara kartu persediaan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan.

2.7 Kredit

Menurut Kasmir (2012), kredit berasal dari bahasa Latin, yaitu credere, yang artinya percaya. Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan.

Maksudnya adalah pemberi kredit percaya bahwa debitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Menurut Rivai (2013) Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur atau pengutang) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

2.7.1 Unsur – Unsur Kredit

Setiap pemberian kredit sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam mengandung beberapa arti. Jadi dengan menyebutkan kata kredit sudah terkandung beberapa arti. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihat secara utuh mengandung beberapa makna, sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung didalamnya.

Menurut Kasmir (2012) unsur-unsur yang terkandung dalam fasilitas kredit adalah sebagai berikut ;

1. Kepercayaan

(36)

22

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit (perusahaan) bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh perusahaan, karena sebelum barang diserahkan perusahaan sudah melakukan penelitian dan penyeledikan dan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membeli kendaraan secara kredit.

2. Kesepakatan

Kesepakatan lahir dari sebuah kepercayaan antara perusahaan dengan calon pelanggan. Dengan adanya kesepakatan yang bulat yang dimuat dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap penjualan kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian jaminan barang yang telah diserahkan sebelumnya.

4. Resiko

Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan calon pelanggan sengaja tidak mau melunasi dan resiko kerugian yang diakibatkan karena calon pelanggan tidak sengaja akibat musibah atau bencana.

5. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian kredit atau jasa tersebut yang dikenal dengan nama bunga bank konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi, dan komisi serta biaya administrasi, kredit ini merupakan keuntungan utama suatu bank. Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah balas jasanya dalam bentuk bagi hasil. Untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu kredit perlu diberikan ukuran-ukuran tertentu. Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan yang berlaku.

2.8 Leasing

Leasing berasal dari kata Lease yang berarti sewa atau lebih umum diartikan sewa menyewayaitu pembiayaan peralatan atau barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatuperusahaan baik secara langsung

(37)

23

maupun tidak langsung. Menurut Harrison (2012), leasing adalah kesepakatan sewa dimana penyewa (lessee) sepakat untuk membayar sewa kepada pemilik property (lessor) atas penggunaan aset. Leasing akan memungkinkan lessee untuk menggunakan aset yang diperlukan tanpa harus membayar di muka dalam jumlah besar seperti yang diwajibkan pada kesepakatan pembelian

2.8.1 Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam perjanjian kontrak Leasing Ada beberapa pihak yang akan terlibat:

1. Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan paranasabahnya untukmemperoleh barang-barang modal.

2. Lessee Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada leasor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.

3. Kreditur pihak pemberi pinjaman atau penjamin dari aset yang dileasingkan. Mereka pada umumnya terdiri dari perusahaan Bank atau perusahaan asuransi.

4. Supplier pihak yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai dengan perjanjian antara lessor dengan lessee. Mereka dapat berupa perusahaan manufakuring atau produsen atau agen resmiperusahaanpenghasil brang barang modal.

5. Asuransi merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee. Dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.

2.8.2 Keuntungan Leasinng

1. Fleksibel artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya pembiayaan atau periode leasing dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.

2. Tidak diperlukan jaminan hak kepemilikan sah atas aset yang di lease kan serta pengaturan pembayaran leasing sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aset yang dilease kan tersebut.

3. Capital Saving tidak perlu menyediakan dana yang besar untuk mendapatkan barang – barangmodal yang diperlukan oleh perusahaan.

4. Keuntungan dalam memelihara Cash Flow perusahaan.

(38)

24 BAB III PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singka t Perusahaan dan Perkembangannya

Awal mula terbentuknya PT. Agung Automall dimulai dengan didirikannya PT Agung Concern pada 20 Juli 1954 di Surabaya, Jawa Timur oleh pasangan suami istri Bapak Samuel Pandjaitan (alm) dan ibu Ostina Emanuel Pandjaitan. Pada tahun 1958 bisnis perusahaan berkembang hingga menjadi importir kendaraan bermotor termasuk salah satunya kendaraan bermotor merk Toyota. Hingga perusahaan membuka cabang di Jakarta dengan mengimpor onderdil dan kendaraan built up.

(39)

28

Pada tahun 1963 Agung Raya didirikan untuk mendukung kegiatan ekspor-impor, dimulai dengan menangani pergudangan dan pengangkutan hingga berkembang untuk berkiprah di dunia ekspedisi muatan kapal laut, pergudangan, pengelolaan gudang peti kemas, dan jasa pengurusan transportasi. Pada tahun 1972 Seiring dengan perkembangan dunia otomotif di Indonesia, dan dengan pengalaman melakukan penjualan kendaraan bermotor merk Toyota, di tahun ini Agung Concern dipercaya untuk menjadi dealer utama Toyota.

Pada tahun 1977 perusaahan merelokasi kantor pusat dari Surabaya ke Jakarta, serta membuka cabang di Denpasar dan resmi menjadi penyalur suku cadang Toyota. Pada tahun 1988 dengan pengalaman perusahaan di bisnis transportasi membuat PT. Agung Automall yakin untuk mendirikan AgungRent sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi di Indonesia yang melayani perusahaan atau individual.

Pada tahun 1992 PT.Agung Automall didirikan untuk sepenuhnya mengelola operasional kedileran Toyota. Pada tahun 2014 terjadinya perubahan identitas nama brand / merk dari PT. Agung Automall Menjadi PT.Agung Toyota hingga saat sekarang ini.

Sebagai perusahaan perdagangan otomotif merupakan awal usaha inti Agung Concern. Pada tahun 1972, Agung Concern mulai melakukan penjualan Toyota ditunjuk sebagai main dealer Toyota di wilayah Surabaya dan Pekanbaru.

Pada tanggal 28 Desember 1992 diadakan kesepakatan bersama untuk mengalihkan divisi trading Toyota ke PT Agung Automall, selanjutnya kedealeran Toyota sepenuhnya dioperasikan oleh PT Agung Automall, dan PT Agung Concern menjadi holding company.

Saat ini PT Agung Automall sebagai main dealer resmi Toyota untuk wilayah Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau dan Bali dengan total jumlah karyawan tetap mencapai lebih dari 1.000 orang, akan terus memberikan pelayanan yang baik sesuai standar dari Toyota kepada masyarakat dan akan terus bersama masyarakat dalam upaya melakukan pembangunan di wilayah-wilayah operasional Agung Automall.

(40)

29

PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi mempunyai anak cabang perusahaan yang dinaunginya yang berada di daerah Kab. Muaro Bulian, dan Kab.

Sarolangun. Serta membuka sales mapping area, untuk memperluas jangkauan penjualaan kendraan. Dengan dibukanya anak cabang perusahaan yang dinaungi PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi, tentu semakin mempermudah customer dalam melakukan transaksi pembelian unit kendaraan.

PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi terus melakukan inovasi dan memberikan fasilitas ternyaman serta pelayanan terbaik sebagai bentuk konsistensi PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi, untuk membuat customer puas atas fasilitas dan pelayanan yang diberikan. PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi terletak di Jl. Prof. Dr, Jl. Sumantri Brojonegoro, No.135 Kec.Telanaipura.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Untuk mempertahakan kinerja suatu perusahaan harus memiliki visi dan misi sebagai acuan untuk mencapai tujuan secara bersama. Visi dan misi PT.

Agung Toyota Cabang Sipin Jambi adalah a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan global penyedia jasa dan produk transportasi yang utama dan terhormat

b. Misi Perusahaan

1. Kami memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan 2. Kami membangun sumber daya manusia yang professional

(41)

30 3.1.3 Logo PT. Agung Toyota

Gambar 3.1 Logo PT. Agung Toyota Sumber: PT. Agung Toyota

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Agung Toyota Cabang Sipin Jambi

Dalam sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan , perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang memadai. Struktur organisasi menggambarkan tanggung jawab dan wewenang masing-masing dalam sebuah perusahaan. Struktur organisasi diperlukan untuk pelaksanaan tujuan sebuah organisasi agar terencana dan terstruktur secara sistematis. Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Branch Manager

Branch Manager adalah penanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan opersaional cabang. Branch Manager adalah perwakilan tertinggi perusahaan yang ada disetiap cabang. Tugas seorang Branch Manager sebagai perencana, pengendali, penanggung jawab operasional cabang, sebagai trainer, motivator dan problem solver bagi seluruh karyawan

(42)

31

cabang, dan yang utama adalah memberikan pengarahan dan mengevaluasi hasil kerja setiap kepala divisi.

2. Learning Ambasador Branch After Sales

Learning Ambasador Branch After Sales memiliki peran untuk mengelola proses pembelajaran cabang sehinggan terciptanya peningkkatan kompetensi 3. Learning Ambasador Branch Sales

Learning Ambasador Branch Sales memiliki peran untuk mengelola bentuk layanan yang dilakukan setelah terjadi transaksi pembelian barang/jasa dari produsen/penjual kepada customer

4. Customer Relation Customer (CRC)

Memiliki fungsi dan tanggung jawab sebagai sumber informasi dua jalur antara customer dan perusahaan sekaligus penghubung diantara keduanya, untuk menangani hal – hal yang berhubungan langsung dengan customer, serta mengidentifikasi penyebab ketidakpuasan customer, dan menjaga images perusahaan dan images customer

5. Administration Head

Admistration Head bertugas dan bertanggung jawab atas fungsi administrasi dan pengelolaan pelaksaan operasional cabang yang meliputi penjualan, service dan part, adminstrasi, keuangan serta customer. Admistration head bertanggung jawab atas terkelolanya keuangan cabang, terlaksananya sistem pengelolaan administrasi dan keuangan cabang, terkelolalnya sistem HR cabang, serta menjaga kerahasiaan data perusahaan dan customer.

Dalam melaksanakan kegiatannya admistration head dibantu oleh :

1. Supervisor PA dan GA

Supervisor PA dan GA memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam memastikan pelayanan HR dan GA pads karyawan terlaksana dengan baik, termasuk pelaksanaan kompensasi, benefit dan fasilitas karyawan.

Dalam tugasnya Supervisor PA dan GA dibantu oleh : a. Personal Admin

(43)

32

Personal Admin memiliki fungsi untuk melaksanakaan tugas administrasi yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia di cabang.

b. General Affair

General Affair memiliki fungsi untuk memenuhi pemenuhsn kebutuhan operasional seluruh fungsi perusahaan, dan tanggung jawab yaitu terpenuhinya fasilitas kerja karyawan, seta terpenuhinya akomodasi tamu dan relasi perusahaan.

c. Security

2. Finance and Accounting

Finance and Accounting dalam hal ini terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

a. Finance and Accounting Staff (TPA KBM)

Finance and Accounting Staff (TPA KBM) memiliki fungsi dan tanggung jawab yaitu melakukan control atas piutung vehiche dan biaya cabang, terlaksananya penagihan piutang vehicle baik kredit maupun cash, melengkapi berkas tagihan untuk proses pelunasan, follow up piutang ke leasing, membuat rekap hutang variasi dan komisi.

b. TPA Service

TPA Service memiliki fungsi dan tanggung jawab, melakukan control piutang dan program service perusahaan, terlaksanya up date data laoran service, serta terkelolanya piutang service

c. TPA SSP

TPA SSP memiliki fungsi dan tanggung jawab melakukan control atas piutang vehicle, terlaksananya penagihan piutang vehicle dan service.

d. TPA Pajak

TPA Pajak memiliki fungsi dan tanggung jawab, mengatur dan melaksanakan proses administrasi yang berkonsentrasi pada bagian perpajakan, terlaksanya pembayaran perpajakan perusahaan, terlaksanya proses administrasi piutang untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan.

(44)

33 3. Tax Staff

4. Cashier

Cashier memiliki fungsi dan tanggung jawab, melakukan transaksi keuangan perusahaan dengan pelanggan sehingga proses pembayaran berjalan lancer, terlaksanya proses administrasi segala transaksi perusahaan dengan pihak bank beserta bukti-bukti pendukungnya.

5. IT Staff

IT Staff memiliki fungsi dan tanggung jawab, melaksanakan dan menjamin kelancaran operasional IT Cabang, terlaksananya sistem operasional kerja IT cabang, terlaksanya perbaikan hardware, software, dan server, serta terlaksanya pemasangan sistem IT sesuai permintaan HO

6. Sales Administration

Sales Administration terbagi atas 3 (tiga) bagian :

a. Sales administration AFI – STNK – BPKB – Program Penjualan

Sales administration AFI – STNK – BPKB – Program Penjualan memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam melaksanakan implementasi teknis aktivitas yang berhubungan dengan pengajuan faktur (AFI), penerimaan dari biro jasa da penyerahaan ke customer atas STNK dan BPKB serta menjalankan program penjualaan yang sedang berlangsung, terdistribusikan STNK dan BPKB kepada customer.

b. Sales Administration SPK – Mutasi – DO dan Stock KBM

Sales Administration SPK – Mutasi – DO dan Stock KBM memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam melaksanakan implementasi teknis aktivitas yang berhubungan dengan persediaan, pemeliharaa KBM, serta kelengkapan proses DO KBM, termonitornya stok KBM, tersedianya dokumen DO

6. Workshop Head

Workshop Head adalah kepala bengkel mempunyai fungsi dan tanggung jawab yaitu, merencanakan pencapaian target customer retention dan customer statisfaction di area bengkel, mengelola dan mengendalikan sumber daya (manusia, fasilitas, keuangan,) dalam pelaksanaan operasional bengkel secara

(45)

34

efektif dan efisien, serta mendorong terjadinya proses perbaikan berkelanjutan disemua area untuk menghasilkan operasional bengkel yang lancer dan efisien. termasuk kebagian administrasi.

Dalam tugasnya Workshop Head dibantu oleh : a. Workshop Support Supervisor

b. Service Advisor c. MRS

d. Technician G/R e. Foreman G/R f. Controller

g. Technician Leader h. Billing

i. Partman j. PDS k. THS 7. Sales Supervisor

Sales Supervisor memiliki fungsi dan tanggung jawab penting dalam perusahaan yaitu, melalksanakan aktivitas/program marketing sales cabang, mengatur, mengontrol serta membimbing wiraniaga untuk melaksanakan aktivisas sales, serta membina hubungan baik dengan ppihak internal maupun eksternal cabang untuk menunjang kelancaran aktivitas sales maupun pencapaian customer statificion.

Dalam pelaksaan tugasnya sales supervisor di bantu oleh salesman 1. Salesman

Salesman berperan menjalankan fungsi wiraniaga berdasarkan standar 7 proses menjual agar dapat memberikan pengalaman terbaik bagi customer.

Regional Manager Mahmud Fauzi Branch Manager

Ihsan Hafirudin

BLA After Sales Saepulah Dayari

CRC Kartika BLA Sales

Nicksa Tassa

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun demikian nilai tersebut masih memiliki kecenderungan yang sama dimana dilihat dari hasil perhitungan dan hasil simulasi nilai tertinggi terdapat pada

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA N 1 IV Nagari Bayang Utara yang terdiri

Dan dalam perkawinan tersebut perlindungan terhadap istri WNI yang menikah dengan stateless person tersebut dapat dilakukan itsbat nikah , sebagai bentuk

i Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2016, yang

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PUU-XI/2013 berlaku sejak diucapkan dalam sidang terbuka tanggal 6 Maret 2014, yang mana dimaksudkan bahwa Peninjauan Kembali pidana

 Peserta yang tidak dapat melewati buoy atau tidak mengikuti trek lomba dan telah melewati waktu maksimal pembenaran hovercraft (10 menit dari awal race), akan dianggap tidak

Keputusan pemberian terapi dan dosis radiasi internal, serta perawatan pasien hanya dilakukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir yang memiliki surat izin praktek sebagai

Ekstraksi dengan cara soxhlet dilakukan untuk menentukan kandungan lemak pada daging dan bagian perut ikan patin, sedangkan ekstraksi dengan cara pemanasan dilakukan untuk