1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi setelah Pandemic covid-19 mengalami perubahan yang sangat pesat, karena adanya pandemic mengharuskan bagi setiap orang untuk dapat menyelesaikan semua pekerjaan dirumah.
Perkembangan teknologi saat ini tentunya bertujuan untuk mempermudah berbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, yang berawal dari melakukan semua kegiatan dengan cara manual dan sekarang menjadi lebih modern.
Teknologi ini juga berdampak pada berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan cara tatap muka kini berubah menjadi modern, sehingga dapat melakukan aktivitas secara online. E- Commerce adalah istilah yang mengacu secara khusus pada pertukaran bisnis atau transaksi yang terjadi secara elektronik (Mulyadi, dkk 2018). Ada banyak manfaat yang kita peroleh ketika membeli dengan aplikasi online dibandingkan dengan membeli secara manual seperti membeli makanan tidak perlu meninggalkan rumah, hemat waktu untuk membeli, dan mudah membandingkan dengan produk lain.
Adanya teknologi menghasilkan suatu inovasi baru yang membuat masayarakat tidak perlu datang langsung ke tempat tersebut tanpa harus mengantri. Dan dengan adanya teknologi semua kebutuhan dan aktivitas dapat terpenuhi dengan mudah. Menurut Heizer dalam Prasastono dan Pradapa (2012:15) mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini juga melibatkan para UMKM penyedia barang atau jasa pada aplikasi online. Hal ini memudahkan masyarakat dalam melakukan pembelian barang dan jasa. Salah satunya pembelian makanan secara online yang saat ini berkembang dibeberapa aplikasi seperti goofood, grabfood, dan shopeefood.
2
Layanan pesan antar makanan yang baru bergabung pada tahun 2020 yaitu shopeefood, merupakan fitur yang dikembangkan oleh aplikasi shopee yang berasal dari negara Singapura yang diluncurkan pada tahun 2015.
Sebelum adanya fitur shopeefood shopee memiliki berbagai fitur seperti gratis ongkir&voucher, shopee game, Layanan C.O.D. (Cash on Demand), shopepay, dan berbagai macam fitur lainnya. Shopee yang sebelumnya hanya sebagai penyedia barang-barang saja, namun saat ini shopee sudah mengembangkan fitur terbarunya yaitu shopeefood merupakan layanan pesan antar makanan dan minuman secara online. Shopeefood merupakan salah satu fitur pada shopee yang diminati oleh konsumen karena memberikan pilihan harga yang kompetitif, dan pilihan makanan yang bervariasi. Pada tahun 2021 shopeefood memiliki total nilai transaksi layanan pesan-antar makanan yang dibelanjakan oleh konsumen mencapai Rp26,49 triliun 34 persen (Sumber:
m.antaranews.com). Saat ini shopeefood telah tersebar di hampir seluruh wilayah dan kota-kota besar di Indonesia seperti, Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, Bali, Malang, Makassar, Mando, Medan, Palembang, Serang, Tasikimalaya, Cirebon, Karawang, Kudus, Pekalongan, Purwokerto, Sukabumi, Magelang, Mojokerto, Pasuruan, Purwakarta, Kendal, Batam, Jambi, Lampung, Pekanbaru, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Mataram, Jember, Kediri, Kendari, Cilegon, Cianjur, Tegal, dan (Sumber: Instagram Shopeefood_id).
Semakin berkembangnya teknologi membuat banyaknya aplikasi online yang disediakan, secara tidak langsung akan menimbulkan keputusan pembelian dari masyarakat dalam memilih aplikasi online yang sesuai dengan keperluan masyarakat. Hal ini keputusan pembelian makanan pada aplikasi online akan sangat penting dikarenakan dapat di akses semua masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga masyarakat kalangan atas salah satunya shopeefood. Manurut Hoyer et al. (2010:220), keputusan pembelian berarti pengambilan keputusan yang melibatkan pencatatan sebuah pilihan pembelian produk atau jasa yang tampak merupakan suatu proses dari tahapan dalam
3
suatu proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa nilai alternative, membuat keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil PraSurvei yang telah dilakukan guna mengetahui berapa pengguna Shopeefood, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Data Hasil PraSurvei
No Fitur Makanan Online Jumlah
1. Shopeefood 99
2. Grabfood 50
3. Gofood 65
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil PraSurvei yang dilakukan penulis pada Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya pengguna shopeefood memiliki jumlah pengguna yang lebih tinggi dibanding layanan pesan antar makanan lainnya. Terdapat 99 mahasiswa yang menggunakan shopeefood. Kualitas yang dimiliki menjadi faktor sebagai keputusan pembelian terhadap shopeefood.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat laporan akhir berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan Shopeefood Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya).
4
Gambar 1.1 ShopeeFood Sumber: shopee.co.id,2022
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Kualitas Layanan Shopeefood Terdahap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya).
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penelitian laporan akhir ini, ruang lingkup penelitian ini di batasi pada pembahasan Pengaruh Kualitas Layanan Shopeefood Terhadap Keputusan Pembelian. (Studi kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya).
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas layanan shopeefood terhadap keputusan pembelian mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.
1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
8
Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru sebagai sumber informasi penelitian yang akan datang, serta untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan.
2. Bagi pembaca
Laporan ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk menyususn laporan penelitian yang serupa, berupa pengaruh kualitas shopeefood terhadap keputusan pembelian.
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian laporan akhir ini, ruang lingkup penelitin in di batasi pada pembahasan pengaruh kualitas layanan shopeefood terhadap keputusan pembelian. (Studi Kasus Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya).
1.5.2 Jenis Dan Sumber Data
Dalam penulisan metode penelitian, penulis menggunakan dua macam data berdasarkan cara memperolehnya yaitu data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan jenis data berdasarkan cara memperolehnya tersebut, yaitu:
1. Data Primer
Data primer menurut Sugiyono (2018:137) merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari penyebaran kuesioner kemudian disebarkan kepada Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. Data Sekunder
sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari pihak lain setelah mengalami proses pengelolaan. Dalam hal ini data yang digunakan sebagai penunjang yang berhubungan dengan penelitian berupa buku, jurnal, dan sumber lainnya.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data dalam penulisan laporan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
Adapun metode pengumpulan data penulis gunakan dalam mengumpulkan data dan informasi untuk penulis laporan penelitian ini, yaitu
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku, referensi-referensi yang lain serta melalui internet untuk mencari bahan yang berkaitan dengan penulisan laporan akhir ini.
2. Kuesioner
Menurut Yusi dan Idris (2016:120) kuesioner merupakan alat pengumpulan data primer yang efisien dibandingkan dengan observasi ataupun wawancara. Semakin tersebarkan sampelnya, kuesioner cenderung akan lebih rendah biayanya. Pengumpulan data melalui kuesioner dapat lebih murah karena dapat dikerjakan oleh satu orang. Selain itu, dengan menggunakan kuesioner peneliti dapat menghubungi responden-responden yang sulit dijumpai. Dalam hal ini penulis memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang menggunakan jasa shopeefood.
1.5.4 Populasi dan Sampel 1.5.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2018:80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek populasi adalah mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan Shopeefood. Berdasarkan yang penulis lakukan diketahui bahwa dari seluruh mahasiswa terdapat 99 Mahasiswa yang menggunakan Shopeedood setelah dilakukan prasurvei.
1.5.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki polulasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari pupulasi.
Dalam penelitian ini berdasarkan pengertian di atas dan mengingat populasinya berjumlah 99 Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi jumlah mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan Shopeefood
1.5.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang diambil pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013:85), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling yaitu sampling jenuh dimana jumlah populasi yaitu 99 Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya yang menggunakan Shopeefood.
1.6 Analisis Data
1.6.1 Metode Kuantitatif
Pengumpulan data dan pengelolaan data yang diperoleh dari jawaban hasil kuesioner yaitu dengan menggunakan perhitungan dari skala likert. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan berupa kata-kata sebagai berikut:
Tabel 1.2 Skala Liket
No Jawaban Skor
1. Sangat setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
(Sumber: Yusi dan Idris 2016:83)
Dengan menggunakan skala liket, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
1.6.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2018:198) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu untuk
9
mengungkapkan sesuatu yang akkan dikukur oleh kuesioner tersebut. Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas suatu alat pengukur ialah dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing- masing item dengan skor total. Skor total ialah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item (Isna dan Warto, 2013:34).
Uji validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bisa dilakukan penilaian langsung dengan metode korelasi person atau metode corrected item total correlation (Prayotno, 2011:24). Variabel melebihi nilai signifikasi maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji validitas digunakan untuk mengukur setaip butir pertanyaan yang ada pada kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid ketika pernyataan pada kuesioner mampu mengungapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r hitung (correlation item total correlation)dengan r tabel.
Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Pada penelitian ini, penulis menghitung validitas dengan bantuan aplikasi SPSS (statistical Product and Service Solution).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2018:201) dikatakan Reliabel apabila digunakan untuk mengukur berkali kali tapi tetap
11
menghasilkan data yang sama (konsiten). semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu hal pengukur dalam hal (Indikator dari variabel) semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode uji statistik Cronch Alpha, suatu variabel dikatakan reliabilitas jika nilai alpha conbach diatas 60% maka dikatakan reliable. Penulis juga melakukan pengolahan data uni reliabilitas ini dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Sevice Solution).
1.6.3 Uji t
Menurut Basuki dan Prawoto (2018:52), uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independent secara parsial yang ditunjukan pada tabel coefficients. Pada penelitian ini penulis melakukan uji t untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Kualitas (X) memberikan pengaruh kepada variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat signifikasi pada α 10% (0,1)
H0 : b = 0 Kualitas (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
Ha : b ≠ 0 Kualitas (X) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
Berikut ini kriteria pengujian:
a. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak. Artinnya kualitas (X) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) b. Jika thitung < ttabel, maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya
kualitas (X) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian(Y)
1.6.4 Analisis Regresi Linier Sederhana
12
Menurut Priyanto (2012:73) analisis regresi sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen.
Dimana:
𝑌 = Subyek dalam variabel dipenden yang diprediksi (Keputusan Pembelian)
𝑎 = harga Y bila 𝑋 = 0 (harga konstan)
𝑏 = Angka satu arah atau keofisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
𝑋 = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋