• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baler bale agung - Kecamatan Negara - Kabupaten Jaler bale agung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baler bale agung - Kecamatan Negara - Kabupaten Jaler bale agung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XI TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BALER BALE AGUNG

KECAMATAN : NEGARA

KABUPATEN : JEMBRANA

DISUSUN OLEH

I KETUT AGUS PRAYOGA ANDANA NIM. 1204105126

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : I Ktut Agus Prayoga Andana

NIM : 1204105126 Desa : Baler Bale Agung Kecamatan : Negara

Kabupaten : Jembrana Program Studi : Teknik Sipil Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan Program Pendampingan Keluarga selama di lokasi KKN PPM.

Baler Bale Agung, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL Kelurahan BalerBale Agung KK Dampingan

Dr.I Gede Setiawan Adi Putra S.P.,M.Si. I Nengah Arnadi NIP. 19780914 200012 1 001

Mengetahui/Menyetujui Lurah Baler Bale Agung

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi kepada penulis. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca

Baler Bale Agung, 27 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

Daftar Tabel...vi

Daftar Gambar...vii

Bab I. Gambaran Umum Keluarga Dampingan...1

1.1 Profil Keluarga Dampingan...2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan...4

1.2.1 Pendapatan Keluarga...4

- Sumber Penghasilan...4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga...5

- Kebutuhan sehari-hari...5

- Pendidikan...5

- Kesehatan...5

- Sosial...6

- Kerohanian...6

- Lain-lain...6

Bab II. Identifikasi dan Prioritas Masalah...7

2.1 Permasalahan Keluarga...7

2.1.1 Lingkungan...7

2.1.2 Ekonomi...8

(5)

2.1.4 Sosial...9

2.1.5 Sumber Daya Alam...9

2.2 Masalah Prioritas...10

2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok...10

2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai...10

2.2.3 Kondisi Dapur yang Kurang Layak...10

Bab III. Usulan Pensolusian Masalah...12

3.1 Program...12

3.1.1 Membantu Aktivitas di rumah...12

3.1.2 Inventarisasi Data Keluarga...14

3.1.3 Bimbingan Belajar untuk Anak...14

3.1.4 Pelayanan Kesehatan Hewan Peliharaan...15

3.1.5 Memberi Bantuan Buku Tulis...15

3.1.6 Program Solusi Masalah Ekonomi...16

3.2 Jadwal Kegiatan...16

Bab IV. Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Pendampingan Keluarga...19

4.1 Pelaksanaan...19

4.1.1 Waktu...19

4.1.2 Lokasi...19

4.1.3 Kegiatan...19

(6)

4.2.1 Perekonomian Keluarga...19

4.2.2 Edukasi Kesehatan dan Kebersihan...20

4.2.3 Edukasi Pemeliharaan Sapi...20

4.2.4 Motivasi Belajar Anak...20

4.3 Kendala...20

4.4 Solusi...21

Bab V. Penutup...22

5.1 Simpulan...22

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Keluarga Bapak Sarma...3

Gambar 2. Dapur keluarga...7

Gambar 3. Rumah yang ditempati keluarga...8

Gambar 4. Pondok Bapak Sarma di Ladang...13

Gambar 5. Membantu mencarikan daun bunut...13

Gambar 6. Membantu Ibu Serit mencari pakan sapi...14

Gambar 7. Bimbingan belajar untuk anak...14

Gambar 8. Pemberian vitamin dan obat cacing untuk sapi Bapak Sarma...15

Gambar 9. Penyuluhan pemeliharaan ternak...16

(9)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman hidup. Dengan mengikuti KKN, mahasiswa dapat belajar untuk terjun langsung ke masyarakat karena proses pembelajaran di kelas tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan realisasi di lapangan. Salah satu wujud nyata penerapan ilmu perkuliahan adalah dengan memanfaatkan waktu selama sebulan lebih di lokasi KKN dengan sebaik-baiknya. Salah satu manfaat besar yang dapat diambil dari KKN adalah adanya program pendampingan keluarga.

Program Pendampingan keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.

(10)

2 keluarga pra-KS diharapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Untuk mencapai sasaran itu, tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, PPK bagi suatu keluarga tidak cukup didampingi dalam satu periode saja, melainkan perlu beberapa periode KKN PPM. Evaluasi keberhasilan akan dilakukan minimal pada tahun ke tiga atau setelah enam kali periode pendampingan.

Jadi, dengan adanya PPK, mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berempati kepada masyarakat kecil. Empati itu sangat penting mengingat kita sebagai makhluk sosial akan selalu hidup berdampingan.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Pada kesempatan ini, penulis ditugaskan untuk mendampingi keluarga Ibu Ni Wayan Sunari yang tinggal di Lingkungan Baler Bale Agung. Jarak tempuh rumah beliau dari posko membutuhkan waktu 5 menit.

Ibu Ni Wayan Sunari hanya tinggal bersama 2 orang anaknya setelah ditinggalkan suaminya karena meninggal dunia. Ibu Ni Wayan Sunari sekeluarga tinggal dalam sebuah rumah yang terdiri dari tiga bangunan. Bangunan pertama merupakan bangunan induk. Bangunan Induk tersebut memiliki 1 ruangan untuk kluarga atau tamu didalamnya dan 2 kamar tidur. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Ibu Ni Wayan Sunari menggunakan tungku api. Kemudian untuk penerangan di rumah, Ibu Ni Wayan Sunari menggunakan lampu daya rendah, yang listriknya berkekuatan 450 walt. Keluarga Ibu Ni Wayan Sunari memperoleh air dari sebuah sumur yang ada dihalaman rumahnya.

(11)

3 Lahan yang ditempati keluarga Ibu Ni Wayan Sunari saat ini merupakan milik sendiri, yang merupakan peningalan dari almarhum suaminya dengan luas kurang lebih 2.5 are. Kondisi dapur keluarga Ibu Ni Wayan Sunari tergolong kurang layak dan terletak terpisah dari bangunan induk. Rumah keluarga Ibu Ni Wayan Sunari memiliki kamar mandi yang juga kurang layak.

Gambar 1. Ibu Ni Wayan Sunari

Untuk masalah administrasi, keluarga Ibu Ni Wayan Sunari sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Dari segi kesehatan, keluarga ini hanya memiliki JKBM.

Untuk lebih memperjelas profil keluarga yang penulis dampingi, berikut penulis menyajikan sebuah tabel data keluarga. Tabel tersebut telah disesuaikan dengan data yang tercantum pada Kartu Keluarga.

Tabel 1. Profil Keluarga Ibu Ni Wayan Sunari

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 Ni Wayan Sunari Kepala

Keluarga

56 th Tidak Sekolah Buruh Harian Lepas

Cerai Mati 2 Ni Luh Putu Putri Anak 35 th SD/Sederajat - Cacat

Mental 3 I Made Jana Arsa Anak 24 th SLTP/

Sederajat

(12)

4 1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Metode yang digunakan adalah mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas mengenai beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapat oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Wayan Sunari. Menurut keterangan tetangga terdekat dan Bapak Kepala lingkungan, keluarga beliau belum pernah mendapat bantuan raskin atau beras 15 kg setiap bulan yang didapat dari kelurahan, dengan alasan belum terdaftar di catatanbuku merah kelurahan. Keluarga Ibu Ni Wayan Sunari hanya menghandalkan penghasilan dari kerja keras ibu dan seorang anaknya yang hanya menjadi buruh harian.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Tulang punggung dari keluarga Ibu Ni Wayan Sunari adalah beliau dan anak laki-lakinya. Ibu Ni Wayan Sunari beserta anaknya terkadang mengambil pekerjaan buruh lepas untuk menambah penghasilan.

- Sumber Penghasilan

Berikut adalah sumber penghasilan rata-rata Ibu Ni Wayan Sunari dan anaknya I Made Jana Arsa

(13)

5 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga Ibu Ni Wayan Sunari adalah sebagai berikut:

-Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran utama keluarga Ibu Ni Wayan Sunari adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan keperluan mandi. Menurut keterangan beliau, berikut adalah kisaran pengeluaran keluarga dalam sebulan.

 Beras : Rp 300.000,- Bahan Makanan : Rp 640.000,-  Listrik : Rp 20.000,-  Air : Rp 40.000,- Biaya Pengobatan Anaknya : Rp 200.000,-

-Pendidikan

(14)
(15)

1 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga, dilakukan beberapa kali kunjungan di kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga mengenai masalah yang dialami. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil diskusi dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Lingkungan

Gambar 2. Dapur keluarga

(16)

2 Gambar 3. Rumah yang ditempati keluarga

Rumah Ibu Ni Wayan Sunari hanya terdapat satu kamar Mandi dan satu buah bangunan dapur. Di rumah beliau terdapat beberapa tanaman buah maupun bunga, namun agak kurang dari segi kebersihan. Secara umum, lingkungan rumah Ibu Ni Wayan Sunari masih perlu diperbaiki dan ketika hujan bangunan di rumah keluarga Ibu Ni Wayan Sunari cenderung bocor dan beberapa tumbuhan liar yang tidak di bersihkan membuat rumah menjadi kumuh

2.1.2 Ekonomi

Penghasilan dari Ibu Ni Wayan Sunari dan anaknya sebagai buruh kadang belum dapat mencukupi kebutuhan primer keluarga dan masih diperlukan manajemen keuangan yang lebih baik.

(17)

3 2.1.3 Sumber Daya Manusia

Kebutuhan bulanan dan biaya berobat untuk anaknya juga menjadi masalah di keluarga Ibu Ni Wayan Sunari, dimana beliau tidak memperoleh bantuan dari program pemerintahan. Ibu Ni Wayan Sunari hanya menghandalkan penghasilanya yang tidak menentu untuk memenuhi kebutuhanya.

Selain dari segi pendidikan yang kurang, Ibu Ni Wayan Sunari dan anaknya juga tidak terbekali keahlian yang dapat menopang kehidupan. Mereka hanya mengandalkan kekuatan fisik yang ada.

2.1.4 Sosial

Dalam kegiatan bermasyarakat, tiap warga dikenakan iuran untuk banjar maupun pura-pura yang ada di Kelurahan maupun tempekan yang tentunya juga menambah pengeluaran dari keluarga Ibu Ni Wayan Sunari. Selain itu, jika ada upacara atau keperluan adat yang diharuskan untuk datang, Ibu Ni Wayan Sunari harus menyesuaikan waktu dengan aktivitas sosialnya.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga ini adalah masalah ekonomi, lingkungan, serta sumber daya manusia. Berdasarkan identifikasi permasalahan keluarga Ibu Ni Wayan Sunari di atas serta analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), maka diprioritaskan beberapa masalah sebagai berikut:

2.2.1 Sulitnya Memenuhi Kebutuhan Pokok

(18)

4 2.2.2 Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Tanpa adanya SDM yang memadai, maka akan dirasa sangat sulit untuk bisa menjalani kehidupan yang layak.

Permasalahan SDM yang dihadapi oleh Ibu Ni Wayan Sunari dan anaknya adalah, mereka tidak memiliki keahlian khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nafkah.

2.2.3 Kondisi Dapur Kurang Layak

Dapur merupakan hal yang sangat vital dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Segala sesuatu dimulai dari dapur karena tempat tersebut merupakan kunci utama dimana kekuatan kehidupan berasal. Dapur layaknya jantung karena bahan makanan sebagai kebutuhan pokok diolah disana.

(19)

1 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sana dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi.

Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Ni Wayan Sunari. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:

3.1.1 Membantu Aktivitas di Rumah

(20)

2 Ibu Ni Wayan Sunari pergi ke tempat ia bekerja menggunakan sepeda gayung dengan jarak yang cukup jauh, hal pertama yang penulis lakukan membantu mengambil kayu bakar untuk memasak, yang ada di sekitar rumah sehingga beliau terbantu dalam hal penghematan waktu dan dapat dengan cepat menuju ketempat beliau bekerja.

Gambar 5. Membantu mencari kayu bakar

Sejauh yang penulis amati, aktivitas Ibu Ni Wayan Sunari selain harian buruh lespas juga merawat anaknya yang jatuh sakit. Untuk itu, penulis membantu menyiapkan keperluan yang dibutuhkan.

3.1.2 Inventarisasi Data Keluarga

(21)

3 Gambar 6. Melakuakan metode invertarisasi

3.1.3 Program Solusi Masalah Ekonomi

Dari uraian permasalahan ekonomi keluarga dampingan telah diketahui bahwa penghasilan keluarga ini masih kurang. Untuk itu penulis memiliki inisiatif memberikan beberapa masukan. Salah satunya adalah memberikan masukan dalam mencari penghasilan tambahan dengan memelihara ayam di pekarangan.

Penulis memilih memberikan masukan tersebut dikarenakan hasilnya yang cukup menjamin dan mudah dalam pemelihraanya dan adanya lahan yang terdapat pada pekarangan rumah.

3.2 Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini, penulis membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan di keluarga Ibu Ni Wayan Sunari. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Agenda kunjungan ke keluarga dampingan

No Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi

(22)

4 3 25/7/2016 Berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan Anyarsari 14.00-15.00 1 jam 4 25/7/2016 Bertemu dengan keluarga Bapak Arnadi sekaligus

berkenalan 12.00-17.00 5 jam

5 26/7/2016 Mengidentifikasi informasi lebih detail mengenai

keluarga Bapak Arnadi 14.00-18.00 4 jam

6 27/7/2016 Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi

keluarga 13.00-17.00 4 jam

7 28/7/2016 Membantu mencari kayu bakar 11.00-17.00 6 jam 8

29/7/2016 Membahas tentang masalah lingkungan dan

perekonomian keluarga 11.00-15.00 4 jam 9 30/7/2016 Membantu aktivitas di rumah 15.00-18.00 3 jam 10 31/8/2016 Menginap, bercengkrama, makan bersama, dan

memberikan masukan untuk usaha 13.00-09.00 20 jam 11 3/8/2016 Memberikan penyuluhan tentang kebersihan 17.00-19.00 2 jam 12 4/8/2016 Membantu membersihkan halaman 16.00-18.00 2 jam 13 6/8/2016 Memberikan vitamin dan obat-obatan 15.00-17.00 2 jam 14 7/8/2016 Berdiskusi dengan Ibu Ni Wayan Sunari terkait dengan

kebutuhan pokok keluarga 12.00-14.00 2 jam 15 9/8/2016 Membantu membuat batas pagar rumah 17.00-19.00 2 jam 16 10/8/2016 Membantu membersihkan tanaman liar di sekitar

rumah 15.00-18.00 3 jam

(23)

5 25 20/8/2016 Membantu membenarkan antenna TV 14.00-18.00 4jam 26 21/8/2016 Membantu mencari kayu bakar 17.00-18.00 2 jam 27 22/8/2016 Membantu ibu membersihkan halaman dan menyiram

halaman 14.00-17.00 3 Jam

25 27/8/2015 Memberi sumbangan semampu penulis sekaligus

(24)
(25)

1 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan 4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan atau setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun total waktu kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah 92jam. 4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sesuai dengan lokasi desa/Kelurahan yang ditentukan. Adapun Desa/Kelurahan yang dimaksud adalah Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana. Secara spesifik lokasi KK dampingan adalah di Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung.

4.1.3 Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini adalah pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

4.2Hasil

Hasil dari pendampingan keluarga Ibu Ni Wayan Sunari, yaitu: 4.2.1 Perekonomian Keluarga

(26)

2 4.2.2 Edukasi Kesehatan dan Kebersihan

Keluarga Ibu Ni Wayan Sunari telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan dan kebersihan yang dapat dilihat dari kondisi lingkungan rumah yang sudah tampak lebih bersih dari sebelumnya. Selain itu, pengetahuan keluarga sudah semakin meningkat tentang kebersihan lingkungan, khususnya yang terkait dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

4.2.3 Edukasi Pemeliharaan Ayam Peliharaan

Hasil dari ternak yang penulis berikan terlihat, Ibu Ni Wayan Sunari juga dibekali pengetahuan tambahan terkait dengan

pemeliharaan ayam yang ada di rumah Ibu Ni Wayan Sunari.

4.3Kendala

Kendala dari program keluarga dampingan ini adalah susahnya bertemu dengan anggota keluarga lengkap dikarenakan kesibukan masing-masing kecuali pada malam hari pada saat tidak ada kegiatan.

Kendala lainnya adalah persyaratan untuk bertemu keluarga dampingan yang minimal 90 jam. Mengingat kami, mahasiswa yang mengikuti KKN PPM memiliki program lain yang cukup padat dan sulitnya waktu untuk bertemu keluarga dampingan.

4.3 Solusi

(27)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

a. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersifat individu adalah Program Pendampingan Keluarga.

b. Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Ibu Ni Wayan Sunari. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut, yakni lingkungan, ekonomi, sosial, sumber daya manusia, dan sumber daya alam.

c. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang minim dan tidak menentu. Solusi yang dapat ditawarkan adalah memaksimalkan peluang yang ada.

d. Masalah sumber daya manusia, yaitu kurangnya pengetahuan kepala keluarga. Setelah diberikan edukasi, kepala keluarga sudah memiliki kemauan perihal manajemen Ayam.

5.2 Saran

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, maka saran yang dapat diberikan, antara lain :

a. Hendaknya pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada keluarga bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

(28)

2 c. Untuk mendapatkan respon yang baik dari keluarga dampingan, hendaknya kunjungan disesuaikan dengan kegiatan keluarga, sehingga penghayatan program ini akan lebih berhasil.

(29)

3 LAMPIRAN

WC di kediaman Ibu Ni Wayan Sunari

Berbincang dengan Ibu Ni Wayan Sunari setelah membantu

membersihkan halaman

Membantu Beliau mencari kayu bakar

Melihat keadaan Ni Luh Putu Putri anak pertama dari Ibu Ni Wayan

Gambar

Tabel 1. Profil Keluarga Ibu Ni Wayan Sunari
Gambar 2. Dapur keluarga
Gambar 3. Rumah yang ditempati keluarga
Gambar 5. Membantu mencari kayu bakar
+2

Referensi

Dokumen terkait

ةغللا ةيبرعلا اهادأو ي.. ىناثلا لصفلا يرظنلا راطإا ٔ. تباث نب ناّسح ةمجرت :لوأا ثحبملا أ. هتأشنو هتايح ناّسح نب تباث و نم ب راّجنلا نم جرز ا ،ةيناميلا هتينك وبأ رعاش

Metode yang digunakan adalah metode sejarah yakni Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik Sumber (intern dan ekstern), Interpretasi sejarah, dan tahap akhir dalam

Pemodelan rumah tinggal meliputi balok, kolom, pelat lantai, dinding bata dan kusen yang kemudian diberikan beban gravitasi dan beban gempa sehingga dapat diketahui

1. Abdullah Schal merupakan cucu dari Syaikhona Moh. Setelah sekian lama beliau mengembara ilmu beliau berdakwah di wilayah Bangakalan hingga pelosok-pelosok desa.

Berdasarkan gambar denah pelat, balok dan kolom seperti pada Gambar 3.7, maka dilakukan desain awal balok dengan cara perhitungan yang sama pada desain balok di atas,

[r]

perbaikan gambaran histopatologis perlemakan hati pada tikus " jantan yang. diberi asupan pakan

Kurkumin temulawak dapat digunakan sebagai alternatif bahan tambahan pangan (BTP) pada pembuatan saus tomat. Kurkumin temulawak yang dikenal memilii banyak manfaat sebagai