• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach, Sanur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach, Sanur."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

HOUSEKEEPING

DI INNA GRAND BALI BEACH

HOTEL

NI KADEK YOSSY INDRA SWARI 1112041010

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

HOUSEKEEPING

DI INNA GRAND BALI BEACH

HOTEL

Laporan Akhir Program ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan bidang Pariwisata (SST.Par)

NI KADEK YOSSY INDRA SWARI 1112041010

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

HOUSEKEEPING

DI INNA GRAND BALI BEACH

HOTEL

Nama : Ni Kadek Yossy Indra Swari NIM : 1112041010

Laporan akhir program ini telah diujikan dan dinyatakan LULUS dengan predikat

CUM LAUDE pada tanggal 18 Januari 2016 di Program Studi Diploma IV Pariwisata Kelas Paralel Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

Disetujui :

Pembimbing I

Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par NIP. 197807022008122001

Pembimbing II

Irma Rahyuda, A.Par., MM., M.Par.,M.Rech NIP. 197506022003122002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

Drs. I Made Sendra, M.Si NIP. 19560222000031001

Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(4)

iv

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

HOUSEKEEPING

DI INNA GRAND BALI BEACH

HOTEL

Laporan Akhir Program ini telah dipertahankan di hadapan Team Penguji Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata kelas paralel Universitas Udayana pada tanggal 18 Januari 2016 dan dinyatakan LULUS

dengan predikat CUM LAUDE

Tim Penguji

Ketua : Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M. Par. ( ) Sekretaris : Irma Rahyuda, A.Par., MM., M.Par., M.Rech ( ) Anggota : 1. Agung Sri Sulistyawati, SST. Par.,M.Par. ( ) 2. Nyoman Ariana, SST.Par.,M.Par. ( )

3. Ida Ayu Trisna Eka Putri,S.TP.,M.Si. ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana

(5)

v ABSTRAK

Fakultas Pariwisata Program Studi Diploma Pariwisata Universitas Udayana

C. Jumlah Halam : xv+150. Ilustrasi Halaman (tabel, lampiran dan gambar). D. Ringkasan :

Sumber daya manusia merupakan asset utama dalam suatu perusahaan . Tanpa mempunyai sumber daya manusia yang mampu bersaing, sebuah perusahaan akan mengalami kemunduran dalam menghadapi persaingan. Perusahaan harus selalu memberikan motivasi dan komunikasi yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan housekeeping sehingga mampu memberikan kontribusi yang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan komunikasi secara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan housekeeping di Inna Grand Bali Beach Hotel.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu 103 orang karyawan housekeeping. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, analisis korelasi, analisis determinasi, uji F dan uji-t dengan level of significant 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil analisis regresi linier berganda Y= 0,413+ 0,697 (X1)+ 0,209(X2) hal ini menunjukan terjadi pola pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan komunikasi terhadap kinerja karyawan housekeeping secara simultan, dan secara parsial bahwa variabel motivasi (X1) dengan total pengaruh 0,697 dengan tingkat signifikansi 0,000< 0,05 dan komunikasi (X2) dengan total pengaruh 0,209 dengan tingkat signifikansi 0,014<0,05, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan housekeeping di Hotel Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur. Berdasarkan koefisien determinan, diketahui nilai D = 0,839%, artinya sebesar 83,9% kinerja karyawan housekeeping dipengaruhi oleh variabel motivasi dan komunikasi, sedangkan sisanya sebesar 16,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Adapun saran yang dapat disampaikan kepada karyawan housekeeping agar dalam bekerja lebih memperhatikan SOP yang berlaku dan juga tetap menjalin komunikasi yang baik antar department untuk meningkatkan kerjasama dan memperlancar pekerjaan. Kepada perusahaan harus Perusahaan harus memperhatikan hubungan antara atasan dengan bawahan, hubungan antar sesama karyawan housekeeping agar terjalin hubungan yang harmonis sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman sehingga dapat berpengaruh positif bagi kinerja karyawan housekeeping Inna Grand Bali Beach Hotel.

(6)

vi

Communication On Housekeeping Employee Work Performance in Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur C. Number of page : xv+150. pages (table, attachment and picture). determine the effect of work motivation and communication on housekeeping employee performance in Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur.

Methods of data collection by observation, interviews, questionnaires, literature study and documentation. Techniques of sampling using the Quota Sampling 103 housekeeping employees and distribution of questionnaires using purposive sampling technique. The analysis of data on this research by using descriptive qualitative and quantitative analysis which consists of test validity and reliability, multiple linear regression analysis, the assumption classic test, correlation analysis, analysis of determination, F test and t-test with a significant level of 5%.

The result of multiple linear regression analysis Y= 0,413+ 0,697 (X1)+ 0,209(X2) the results of this study showed simultaneously and partially that the motivation variable (X1) effect employee housekeeping work with the total effect of 0,697 for the Sig 000< 0,05, Communication variabel (X2) effect employee housekeeping work with the total effect of 0,209 for the Sig 0,014< 0,05, and a significant positive effect on housekeeping employee performance in Hotel Inna Grand Bali Beach Hotel. Based on the coefficient determinant, known to the value D = 0.839%, meaning that 83,9% of performance is affected by the motivation variables (X1), and Communication variables (X2), while the remaining 16,1% is influenced by other factors that are not included in the study this.

The suggestions can be submitted to the Management of Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur is the employees of housekeeping should pay attention to the Standard Operational Procedure of the company. The management should looking at the relationship between superiors and subordinates, relationships among employees in order to create a harmonious relationship. So it will be affected their performance as well as increasing the quality of service at the Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang

berjudul “Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Housekeeping Di Inna Grand Bali Beach Hotel” ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar SST.Par.

Selama penyusunan laporan ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

2. Ibu Ni Made Ariani, SE., M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Universitas Udayana.

3. Bapak Agus Muriawan Putra, SST.Par.,M.Par, Ketua Kelas Pararel Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

4. Ibu Agung Sri Sulistyawati. SST.Par, M.Par, selaku Pembimbing Akademik yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama masa perkuliahan 5. Ibu Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par, selaku Pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Laporan Akhir ini. 6. Ibu Irma Rahyuda, A.Par., MM., M.Par., M.Rech, selaku Pembimbing II,

(8)

viii

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan, serta segenap Staf Tata Usaha (TU) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.Manajemen dan seluruh Staff Housekeeping Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur yang telah bersedia memberikan data dan mengijinkan untuk melakukan penelitian. 8. Kedua orang tua tercinta saya I Nyoman Setiawan (ayah) , Ni Nyoman Adiani

(Ibu), dan I Komang Jodi Indra Pujawan (Adik) yang telah memberikan segala kebaikan, semangat, doa dan restu yang senantiasa penulis dapatkan selama menjalani pendidikan di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Serta teman-teman (sahabat) Helena Aprilivy, Sucita Arimbawati, Indah Wardani, Lisnawati, Cynthia Mutiara Dani, Ayu Ariyanthi, Suwitanujaya, Tresna Sari Febriyanti dan Febrina Dwi Utami yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan akhir ini serta selalu memberikan dukungan, semangat serta doa.

9. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 yang telah menjadi semangat bagi penulis dalam menjalani pendidikan dan menyelesaikan Laporan Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

Denpasar, November 2015

(9)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN PRASYARAT ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ... iv

ABSTRAK ... v

1.5 Sistematika Penyajian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 13

2.2 Tinjauan Pustaka ... 17

2.2.1 Tinjauan Tentang Motivasi ... 17

2.2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 24

2.2.3 Tinjauan Tentang Kinerja ... 30

2.2.4 Tinjauan Tentang Hotel ... 34

2.2.5 Tinjauan Tentang Housekeeping ... 36

(10)

x

3.7.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 55

3.7.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 56

3.7.1.5 Analisis Korelasi ... 57

3.7.1.6 Analisis F-Test ... 58

3.7.1.7 Analisis t-Test ... 59

3.7.1.8 Analisis Determinasi Berganda ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Gambaran Umum Inna Grand Bali Beach Hotel ... 62

4.1.1. Sejarah Inna Grand Bali Beach Hotel ... 62

4.1.2. Fasilitas Inna Grand Bali Beach Hotel ... 66

4.1.3. Struktur Organisasi Inna Grand Bali Beach Hotel ... 67

(11)

xi

4.2 Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Secara Simultan Terhadap Kinerja

Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach ... 82

4.2.1 Uji Validitas ... 82

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 83

4.2.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... 83

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 91

4.2.5 Uji Asumsi Klasik ... 92

4.2.6 Analisis Korelasi ... 95

4.2.7 Hasil Uji F ... 95

4.3 Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Secara Parsial Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach ... 97

4.3.1 Hasil Uji t ... 97

4.3.1.1 Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach ... 97

4.3.1.2 Pengaruh Variabel Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach ... 99

4.4 Analisis Determinasi Berganda ... 101

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1 Simpulan ... 102

5.2 Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Datang Ke Bali ... 2

Tabel 1.2 Jumlah Karyawan Tetap dan Kontrak Housekeeping Department ... 6

Tabel 1.3 Masa Kerja Karyawan Tetap Housekeeping Department ... 7

Tabel 1.4 Penilaian Kinerja Karyawan Housekeeping Pada 2010-2014 ... 8

Tabel 3.1 Variabel, Indikator dan Pernyataan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping ... 46

Tabel 3.2 Variabel, Indikator, dan Pernyataan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping ... 47

Tabel 3.3 Variabel, Indikator dan Pernyataan Kinerja Karyawan Housekeeping ... 48

Tabel 3.4 Skala Sikap Responden ... 52

Tabel 3.5 Jumlah Responden ... 53

Tabel 3.6 Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 58

Tabel 4.1 Jenis Kamar dan Jumlah Kamar Inna Grand Bali Beach Hotel ... 64

Tabel 4.2 Karakteristik Responden ... 80

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ... 82

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 83

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Hygiene Factor ... 84

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Motivator Factor ... 85

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi Vertikal ... 86

Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi Horizontal ... 88

Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Komunikasi Diagonal ... 89

Tabel 4.10 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan ... 90

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ... 93

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 94

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 95

Tabel 4.14 Hasil Uji F ... 95

Tabel 4.15 Hasil Uji t ... 97

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Housekeeping Department ... 69 Gambar 4.2 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji F ... 96 Gambar 4.3 Daerah Pengujian Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji t

Pada Variabel Motivasi ... 98 Gambar 4.4 Daerah Pengujian Penolakan dan Penerimaan Ho dengan Uji t

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ... 107

Lampiran 2 : Kuisioner dan Daftar Nama Karyawan Housekeeping Inna Grand Bali Beach ... 114

Lampiran 3 : Tabulasi Data ... 117

Lampiran 4 : Uji Validitas... 119

Lampiran 5 : Uji Reliabilitas ... 123

Lampiran 6 : Deskripsi Penelitian ... 125

Lampiran 7 : Uji Regresi Linier Berganda ... 133

Lampiran 8 : Uji Asumsi Klasik ... 134

Lampiran 9 : Tabel Distribusi t ... 137

Lampiran 10 : Tabel Distribusi f ... 138

(15)

xv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ni Kadek Yossy Indra Swari NIM : 1112041010

Program Studi : Diploma IV Pariwisata Paralel Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam naskah laporan akhir program ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah laporan akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan atau plagiat, saya bersedia laporan akhir ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Diploma IV) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan Pasal 70).

Denpasar, November 2015

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu prioritas pembangunan yang sangat diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah merupakan usaha untuk mencapai tujuan pembangunan pariwisata nasional yang terkandung dalam

TAP MPR/RI/NO.II/1993 yaitu:“ pembangunan kepariwisataan diarahkan pada

peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakan kegiatan ekonomi serta kegiatan sektor lain yang terkait sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan penerimaan devisa meningkat melalui pengembangandan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan.

(17)

2

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Bali Tahun 2010-2014 Tahun Jumlah Wisatawan

Tabel 1.1 menunjukan kunjungan wisatawan setiap tahunnya meningkat dengan jumlah pertumbuhan 55,52%. Hal ini disebabkan pemerintah dan masyarakat semangat dalam melakukan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa kegiatan MICE, bertaraf Internasional yang diadakan di Bali. Kegiatan tersebut antara lain APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) pada tahun 2013 dan ajang kecantikan Miss Universe 2013 yang diadakan di Nusa Dua. Selain kegiatan yang bertaraf

Internasional yang diadakan di Bali, perkembangan Bali dapat dilihat dari banyaknya sarana dan prasarana pariwisata seperti transportasi, komunikasi, akomodasi. Salah satu akomodasi yang berkembang pesat di Bali yaitu bidang perhotelan.

(18)

3

melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Salah satu hotel yang terkenal di Bali adalah Hotel Inna Grand Bali Beach yang terletak di Jl Hang Tuah Sanur, merupakan salah satu hotel bintang 5 (lima) tertua yang ada di Bali. Khususnya di daerah Sanur yang menyediakan fasilitas kamar, makanan, dan minuman serta pelayanan yang dibutuhkan wisatawan yang melakukan suatu perjalanan. Untuk menjaga daya saing perusahaan manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan, agar bisa menjaga keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan maka seorang pemimpin selalu menjaga dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimilikinya termasuk didalamnya meningkatkan kinerja karyawannya.

Hotel Inna Grand Bali Beach merupakan salah satu hotel yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dimana jumlah keseluruhan karyawan dihotel tersebut berjumlah 466 orang karyawan, mereka akan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan wisatawan yang menginap di Inna Grand Bali Beach Hotel. (Observasi)

(19)

4

kemajuan perusahaan, serta meningkatkan komunikasi kepada karyawan lainnya, agar lebih mengoptimalkan pekerjaan.

Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang baik, dalam bidang perhotelan dengan adanya motivasi terhadap karyawan dapat menimbulkan sikap positif dari karyawan tersebut. Menurut Rivai (2004) motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang mereka inginkan. Disamping itu terdapat beberapa aspek yang dapat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil, lingkungan kerja yang menyenangkan dan perlakuan yang adil dari manajemen. Adapun beberapa hal yang dilakukan manajemen di Inna Grand Bali Beach dalam memotivasi karyawan Housekeeping untuk meningkatkan kinerja karyawannya yaitu melalui pendekatan kepada karyawan, yang dimaksud melalui pendekatan yaitu supervisor masing-masing section memantau kinerja karyawannya, apabila supervisor tersebut melihat salah satu karyawannya tidak semangat dalam bekerja maka supervisor tersebut akan memanggil karyawan tersebut dan mencari tahu permasalahan yang dihadapi karyawan tersebut sehingga dapat mencari solusinya, selain itu motivasi lainnya yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu melalui kenaikan jabatan, melalui kenaikan status, melalui rolling dari section satu ke section lainnya, dan pemberian the best employee. Ada beberapa hal yang mengakibatkan motivasi kerja karyawan

(20)

5

pensiun dari Inna Grand Bali Beach. Jadi dengan adanya peraturan tersebut karyawan kontrak yang sudah berumur lebih dari 25 tahun status jabatannya tidak dinaikan, sehingga hal ini membuat karyawan tidak termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Selain pemberian motivasi pentingnya komunikasi juga merupakan salah satu faktor dari kinerja karyawan yang tidak terbatas pada komunikasi personal tetapi juga dalam tataran komunikasi organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat macet dan berantakan. Dengan demikian komunikasi dalam setiap organisasi mempunyai peranan sentral. Hambatan komunikasi yang terjadi disuatu instansi sering terjadi, ini dikarenakan hubungan dan beda domisili, jarang melaksanakan rekreasi bersama, dan belum saling kenal secara bertatap muka. Adapun beberapa hal yang dilakukan di Inna Grand Bali Beach dalam berkomunikasi dengan karyawan

Housekeeping untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu:

1. Secara langsung yaitu melalui five minute briefing, hal yang dimaksud dalam five minute briefing adalah membahas mengenai hal-hal yang belum dapat diselesaikan oleh karyawan seperti complaint tamu, jadi dalam briefing

ini mencari tahu apa penyebab dari complaint tersebut dan mencari solusinya. 2. Secara tidak langsung yaitu melalui logbook, hal yang dimaksud mengenai

logbook adalah pencatatan mengenai hal-hal yang belum dapat terselesaikan dan akan dikerjakan ketika pergantian shift. Dengan menggunakan logbook

(21)

6

Komunikasi yang dilakukan pihak Housekeeping tidak sepenuhnya efektif, karena masih adanya karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja, hal ini disebabkan kurangnya perhatian pemimpin terhadap permasalahan yang dihadapi karyawan, dan kurangnya rasa kerjasama yang dibangun oleh pemimpin kepada karyawan Housekeeping.

Sebagai salah satu hotel berbintang 5 dan berstatus hotel BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Inna Grand Bali Beach memiliki jumlah karyawan sangat sedikit sebanyak 466 orang dan jumlah karyawan Housekeeping sekitar 107 orang yaitu 103 karyawan tetap dan 4 orang karyawan kontrak yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2

Jumlah Karyawan Tetap Dan Karyawan Kontrak Housekeeping Department di Inna Grand Bali Beach Hotel

Department Jumlah

Sumber : Inna Grand Bali Beach Hotel, 2015

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, dapat dilihat jumlah karyawan tetap

(22)

7

Tabel 1.3

Masa Kerja Karyawan Tetap Housekeeping Department di Inna Grand Bali Beach Hotel

Masa Kerja (Tahun) Jumlah Karyawan Persentase (%)

5 – 10 30 29.12

Sumber : Inna Grand Bali Beach, 2015

Tabel 1.3 diatas menunjukan bahwa persentase tertinggi yaitu sebesar 33.98% atau sebanyak 35 karyawan yang merupakan karyawan tetap

Housekeeping Department di Inna Grand Bali Beach yang memiliki masa kerja 20 sampai dengan 25 tahun, sedangkan persentase terendah sebesar 7.77% atau sebanyak 8 karyawan, yang memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun.

Tabel 1.4 diatas juga menunjukan terdapat 7.77% atau sebanyak 8 karyawan yang telah bekerja selama lebih dari 25 tahun. Manajemen Inna Grand Bali Beach sebaiknya memperhatikan karyawan yang sudah bekerja selama lebih dari 25 tahun, ini karena karyawan tetap Housekeeping Department sudah tua dan sudah mendekati masa pensiun, sehingga penting bagi perusahaan untuk memberikan motivasi dan komunikasi yang baik, apabila motivasi dan komunikasi terganggu maka akan mempengaruhi motivasi dari karyawan yang bekerja selama 20 sampai dengan 25 tahun.

(23)

8

Hotel Inna Grand Bali Beach perlu ditingkatkan lagi, hal ini diakibatkan karena masih adanya, kurangnya komunikasi antar karyawan yang mengakibatkan kesalahan pada saat bertugas, kesalahan ini sering terjadi pada saat pergantian

shift, adanya karyawan yang menyelesaikan tugasnya dengan terlambat dan tidak lengkap, Hal tersebut dapat dilihat dari Penilaian kinerja karyawan karyawan 5 tahun terakhir yaitu tahun 2010-2014 pada Tabel 1.4

Tabel 1.4

Penilaian Kinerja Karyawan Housekeeping Inna Grand Bali Beach Hotel Resort And Spa Tahun 2010-2014

No Tahun Penilaian Kinerja Jumlah

VG G+ G R

Sumber : Inna Grand Bali Beach, 2015

Penilaian kinerja di Inna Grand Bali Beach dinilai dari segi ketelitian, kerapian, ketuntasan, kecepatan, konsistensi, inisiatif, tanggung jawab, pemahaman terhadap pekerjaan, ketrampilan, kerja sama terhadap rekan kerja ataupun dengan atasan, kemampuan merampung tugas tepat waktu, kedatangan dan kepergian yang tepat waktu seperti waktu istirahat, makan, pertemuan, dan tugas. Penilaian kinerja ini dinilai oleh masing-masing supervisor, dengan adanya penilaian kinerja ini dapat mempengaruhi gaji dari karyawan di Inna Grand Bali Beach.

(24)

9

dari jumlah karyawan yang mendapakan penilaian kerja dalam kategori very good

mengalami penurunan dari tahun ketahun dimana pada Tahun 2010 karyawan yang mendapatkan nilai very good sebanyak 28 orang, sedangkan pada Tahun 2014 sebanyak 6 orang. Pada tahun 2013 karyawan hanya mendapatkan nilai good

dan nilai rata-rata yang dimaksud adalah kinerja karyawan baik namun harus lebih ditingkatkan lagi, menurunnya kinerja karyawan disebabkan karena kurangnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan bidang masing-masing, kurangnya jumlah karyawan yang menyebabkan karyawan harus merangkap dari

section satu ke section lainnya, lingkungan kerja yang kurang nyaman, kondisi kerja yang kurang nyaman, tuntutan atasan akan target yang harus dicapai tanpa mencari tahu permasalahan yang dihadapi karyawan, kurangnya pengawasan serta perhatian dari atasan, serta motivasi yang rendah tentunya masalah-masalah tersebut akan berdampak pada kinerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel. (Observasi dan Wawancara).

(25)

10

peneliti untuk membahas mengenai pengaruh motivasi dan komunikasi terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach Hotel.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai betikut:

1. Bagaimanakah pengaruh motivasi dan komunikasi secara simultan terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach? 2. Apakah motivasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach?

3. Apakah komunikasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach?

1.3.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan komunikasi secara simultan terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi secara signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach.

3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi secara signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach.

(26)

11

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Akademis

Sangat penting bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan teori-teori Housekeeping yang didapat di bangku kuliah, juga untuk menambah wawasan berpikir mahasiswa dalam menganalisis masalah-masalah yang terjadi di perhotelan khususnya di room section dalam dunia nyata.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan bahan informasi atau memberikan gambaran mengenai pentingnya komunikasi dan motivasi terhadap kinerja karyawaan Housekeeping di Inna Grand Bali Beach, untuk menambah kualitas karyawan dalam melayani tamu.

1.5.

Sistematika Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk manajemen hotel dan pihak lain yang mempunyai kaitan dengan cara mengembangkan sumber daya manusia di Inna Grand Bali Beach Hotel.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(27)

12

sebelumnya dan tinjauan tentang konsep yang memuat teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini. Tinjauan yang dimaksud di atas adalah tinjauan tentang Motivasi kerja, Komunikasi dan Kinerja Karyawam

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan, dan teknik analisis data yang mana kesemuanya berfungsi untuk membatasi permasalahan yang diambil dan mempermudah dalam penyampaian hasil informasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisikan hasil dari penelitian serta pembahasannya yang meliputi sejarah berdirinya hotel, fasilitas hotel, struktur organisasi.Pada babini juga akan diuraikan hasil analisis dari penelitian yang merupakan jawaban dari permasalahan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(28)
(29)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1.1.Telaah Hasil Sebelumnya

Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, akan diuraikan secara singkat hasil penelitian sebelumnya, diantaranya sebagai berikut. Penelitian pertama dilakukan oleh Putra dan

Supartha (2013) yang berjudul “Pengaruh Komunikasi, Kompensasi Finansial

dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan“. Penelitian ini bertujuan

(30)

14

Hotel Agung Cottages lebih memperhatikan komunikasi, kompensasi finansial, dan kompetensi agar dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini sama-sama meneliti mengenai pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan. Pengumpulan data menggunakan observasi dan kuisioner dan analisis data menggunakan uji F dan uji t dan spss.

Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah tempat melakukan penelitian berbeda penelitian yang dilakukan di Inna Grand Bali Beach sanur, sedangkan penelitian sebelumnya di Hotel Agung Cottages Kuta. Selain itu penelitian sebelumnya juga meneliti tentang pengaruh kompensasi dan kompetensi.

Manfaat yang diperoleh oleh peneliti adalah mengetahui instrument dan teknik analisis yang digunakan untuk mencari pengaruh dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian Kedua di lakukan oleh Siswandi (2013) yang berjudul

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal, dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan“Tujuan Penelitian untuk menganalisis gaya

kepemimpinan, komunikasi internal dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan, Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan Pand’s

(31)

15

mempunyai hubungan/korelasi yang signifikan dengan Kinerja Karyawan (Y) karena pvalue (Sig.) = 0,000 (< 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,656 atau

tergolong sangat kuat; 2) Komunikasi Internal (X2) mempunyai hubungan/korelasi

yang signifikan dengan Kinerja Karyawan (Y) karena pvalue (Sig.) = 0,044< 0,05)

dengan koefisien korelasi sebesar 0,182 atau tergolong kuat; 3) Motivasi Kerja (X3) mempunyai hubungan/korelasi yang signifikan dengan Kinerja Karyawan

(Y) karena pvalue (Sig.) = 0,029 (< 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,191

atau tergolong kuat; 4) Gaya Kepemimpinan (X1), Komunikasi Internal (X2) dan

Motivasi Kerja (X3)secara simultan memiliki hubungan signifikan dan positif

dengan Kinerja Karyawan (Y) yang ditunjukkan oleh nilai Sig. 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05 dan Fhitung (57,343) yang lebih besar dibanding Ftabel (3,13).

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti mengenai pengaruh motivasi dan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Data yang digunakan juga menggunakan uji linier berganda dengan menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian sebelumnya menelti juga mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan penelitian sebelumnya tidak menggunakan observasi.

Manfaat yang diperoleh oleh peneliti adalah dapat membandingkan seberapa besar pengaruh dari masing-masing penelitian.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Indra (2013) yang berjudul “Pengaruh

(32)

16

mengetahui pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap semangat karyawan di The Patra Bali Resort&Villas serta untuk mengetahui variabel yang lebih dominan berpengaruh antara variabel komunikasi dan motivasi terhadap semangat kerja karyawan di guest activities department The Patra Bali Resort & Villas. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan guest activities department The Patra Bali Resort & Villas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan.Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji-F, Uji-t, analisis determinasi yang digunakan untuk mengukur pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada guest activities department The Patra Bali Resort & Villas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel komunikasi dan motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (semangat kerja karyawan) yaitu Fhitung28,281 lebih besar dari FTabel.Secara parsial variabel komunikasi dan motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel motivasi yaitu 84,3% lebih besar dari variabel komunikasi.

(33)

17

motivasi dan komunikasi sebagai variabel bebas (variabel X) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (variabel Y). Perbedaan lainnya adalah lokasi penelitian serta waktu penelitian.

manfaat bagi penelitian yang akan dilakukan dalam upaya memperluas wawasan, memahami dan memanfaatkan metode serta teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan dalam upaya mengkaji Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Inna Grand Bali Beach Hotel Resort And Spa.

1.2.Tinjauan Pustaka

1.2.1.Tinjauan Motivasi Kerja

Menurut Rivai ( 2004 : 455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapi hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible

yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan.

Menurut Mathis & Jackson (2012) Motivasi merupakan hasrat yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dan motivasi merupakan penggerak yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tersebut.

(34)

18 1. Teori Motivasi

Teori motivasi mulai dikenal pada tahun 1950-an. Secara khusus, pada awalnya ada tiga teori motivasi antara lain, teori hierarki kebutuhan, teori dua faktor dan teori X dan Y

1) Teori Hierarki Kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow (Bangun 2012:312), maslow membagi kebutuhan manusia itu menjadi lima tingkatan, sehingga

teori motivasi ini disebut sebagai “the five hierarchy need”. Adapun kelima

tingkatan kebutuhan antara lain

(1) Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia, kebutuhan ini sangat diutamakan oleh manusia. Kebutuhan fisiologis ini sering juga disebut kebutuhan tingkat pertama, antara lain kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks, dan istirahat.

(2) Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik. Dalam sebuah perusahaan, dimisalkan adanya rasa aman tenaga kerja untuk mengerjakan pekerjaannya, misalnya adanya asuransi, tunjangan kesehatan dan tunjangan pensiun.

(3) Kebutuhan sosial

(35)

19

(4) Kebutuhan Harga Diri

Kebutuhan ini adalah faktor penghormatan diri seperti harga diri dan prestasi. Faktor penghormatan dari luar misalnya, status, pengakuan dan perhatian

(5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan ini merupakan dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.

2) Teori Dua Faktor

Menurut Frederick Herzberg (Bangun 2012:318) mengembangkan suatu teori yang disebut teori dua faktor, yaitu bahwa hubungan individu dengan pekerjaannya merupakan hubungan dasar bahwa sikap seseorang terhadap kerja sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu tersebut. Herzberg juga menyatakan terdapat faktor yang diinginkan seseorang terhadap pekerjaan mereka. Dari respon yang dikatagorikan diketahui bahwa respon mereka yang merasa senang berbeda dengan respon mereka yang tidak merasa senang. Beberapa faktor tertentu cenderung secara konsisten terkait dengan kepuasan kerja dan yang lain terkait dengan ketidakpuasan kerja, dimana teori dua faktor tersebut meliputi:

(36)

20

kualitas supervise (quality supervisor), kondisi pekerjaan, gaji atau upah, kesehatan dan keselamatan kerja.

(2) Motivator Faktor yaitu, faktor-faktor yang betul-betul membawa pada pengembangan sikap positif dan merupakan pendorong pribadi, dengan kata lain bersifat intrinsik, faktor-faktor tersebut adalah: tanggung jawab, pengakuan, prestasi.

Dalam teori ini timbul paham bahwa dalam perencanaan pekerjaan harus diusahakan sedemikian rupa, agar kedua faktor ini (faktor pemeliharaan dan faktor motivasi) dapat dipenuhi.

3) Theory X And Theory Y

Menurut Douglas McGregor (Bangun 2012:320) teori didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teory x (teori tradisional) dan penganut teori y (teori demokrasik). Theory X ( negatif) merumuskan asumsi seperti :

(1) Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja

(2) Umumnya karyawan tidak terlalu berambisi mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara mengkambinghitamkan orang lain

(3) Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi dalam melaksanakan pekerjaan

(4) Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak mempedulikan tujuan organisasi.

(37)

sungguh-21

sungguh. Jenis memotivasi yang diterapkan adalah cenderung pada motivasi yang

negative yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas. Tipe kepemimpinan teori X adalah otoriter sedang gaya kepemimpinannya berorientasi pada prestasi kerja. Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi :

(1) Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat.

(2) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab tanggung jawab dan berambisi untuk maju dalam mencapai prestasi keras yang optimal

(3) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.

Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawannya hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerja sama dan keterikatan pada keputusan. Tegasnya dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya saran. Mc Gregor memandang suatu organisasi efektif sebagai organisasi bila menggantikan pengawasan dan pengarahan dalam intergrasi dan kerja sama serta karyawan ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

4) Teori Motivasi Berprestasi

David McCleland (Bangun 2012:325) dalam teorinya menekankan dalam kebutuhan seseorang itu terbentuk melalui proses belajar dan diproses dalam interaksinya dengan lingkungan. Walaupun diantara kedua macam kebutuhan tersebut terdapat hubungan yang tepat, namun McCleland percaya bahwa lingkungan berperan sekali terhadap kekuatan setiap macam kebutuhan.

(38)

22

(1) Need For Echievment( nAch), kebutuhan akan prestasi adalah daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu n.Ach ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang optimal.

(2) Need for power (nPow), kebutuhan akan kekuasaan yaitu daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang karyawan. Karena itu nPow ini merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.

(3) Need affiliation (nAff), kebutuhan akan afiliasi yaitu daya penggerak yang akan memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu n.Af ini yang akan merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan:

a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja (sense of belonging)

b. Kebutuhan akan perasaan dihormati (sense of important)

c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement)

d. Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

Seseorang karena kebutuhan n.af ini akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Untuk memotivasi para bawahanya, manager

(39)

23

memberikan kesempatan untuk promosi, sehingga memungkinkan meningkatkan semangat kerjanya untuk mencapai n.Ach, n.Af, dan n.Pow yang diinginan dan ini merupan daya pengerak yang memotivasi karyawan untuk mengerahkan semua potensi yang dimilikinya

2. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Memberikan motivasi kepada pegawai oleh pimpinannya merupakan proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga pegawai tersebut berkemampuan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban bawahan untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti dari tanggung jawab adalah kewajiban (siagian, 2001). Nampaknya pemberian motivasi oleh pemimpin kepada bawahan tidaklah begitu sukar, namun dalam praktiknya pemberian motivasi jauh lebih rumit.kerumitan ini disebabkan oleh:

1) Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah sepanjang waktu. Disamping itu perbedaan kebutuhan pada tiap taraf sangat mempersulit tindakan motivasi para manajer. Sebagaian besar para manajer yang ambisius, dan sangat termotivasi untuk memperoleh kepuasan dan status, sangat sukar untuk memahami bahwa tidak semua pegawai mempunyai kemampuan dan semangat seperti yang ia miliki, sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba untuk menggerakan bawahannya.

(40)

24

3) Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti kepribadian, sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan, lingkungan yang turut mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.

4) Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan wewenang. Wewenang bersumber atau datang dari atasan kepada bawahan, sebagai imbalannya pegawai bertanggung jawab kepada atasan, atas tugas yang diterima. Seseorang dengan kebutuhan akan rasa aman yang kuat mungkin akan menacari rasa aman saja, sehingga akan menghindar menerima tanggung jawab karena takut tidak berhasil dan diberhentikan dan dilain pihak mungkin seseorang akan menerima tanggung jawab karena takut diberhentikan karena alasan prestasi kerja yang jelek (buruk)

2.2.2. Tinjauan Komunikasi

(41)

25

Human communication is the process through which individuals – inrelationships, group, organizations and societies—respond to and

createmessages to adapt to the environment and one another

(Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu–individu dalam suatu hubungan, keompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain).

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society .Lasswell mengatakanbahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah denganmenjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel ToWhom With What Effect?

1. Hierarki Komunikasi

Menurut Stephen W. Littlejohn dalam bukunya ”teoris of

HumanCommunication”4 , hierarki komunikasi dibagi atas:

1) Komunikasi Interpersonal Komunikasi individu yang terjadi antar manusia dengan media tatap muka.

2) Komunikasi Kelompok Proses komunikasi antar manusia dalam sebuah group atau kelompok kecil.

(42)

26

4) Komunikasi Massa Proses komunikasi yang melibatkan kelompok manusia yang melibatkan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi

2. Jenis-Jenis Komunikasi

Apabila dalam organisasi dikenal susunan dalam organisasi formal dan organisasi informal, maka dalam komunikasi juga dikenal komunikasi formal dan komunikasi informal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mitfah thoha, sebagai berikut :

”Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan fomal yang

tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi organisasi informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut”.

Sedangkan Soekadi Ds memberikan pengertian komunikasi formal daninformal sebagai berikut :

1) Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi yang secara tegas telah direncanakan dan tercantum didalamstuktur organisasi.

2) Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diantara atas dasarkehendak dan hasrat pribadi.

(43)

27

seseorang yang memilki struktur fomal berada dibawah berkomunikasi dengan seseorang ditingkat pimpinan. Struktur formal seperti yang dikemukakan diatas merupakan karakteristik dari komunikasi organisasi.

3. Pemahaman Komunikasi

Menurut Rivai (2004:427) komunikasi sebagai hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat menimbulkan pemahaman dalam suatu masalah. Terdapat empat arus komunikasi dalam suatu perusahaan:

1) Komunikasi vertikal ke bawah yaitu suatu manajemen menyampaikan informasi kepada bawahannya seperti perintah, instruksi, nasihat dan teguran

2) Komunikasi vertikal ke atas yaitu anggota dalam perusahaan dapat menyampaikan ide, menyampaikan keluhan kepada atasannya

3) Komunikasi Horizontal komunikasi yang terjadi pada orang-orang dengan level sama dalam suatu perusahaan. Komunikasi ini lebih

mengarah pada “mengandai-andai” dari orang-orang seperusahaan

tersebut.

4) Komunikasi Diagonal yaitu komunikasi antara dua orang atau lebih yang berada pada perusahaan berbeda tetapi pada perusahaan sejenis seperti komunikasi antar direktur produksi yang sejenis.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

(44)

28

1) Jabatan, jabatan sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi diantara pihak-pihak. Bagi yang memiliki jabatan yang lebih tinggi malu jika berkomunikasi dengan bawahannya, begitu juga sebalikanya bawahan merasa canggung berkomunikasi dengan atasannya.

2) Tempat, ruang kerja yang terpisah juga mempengaruhi komunikasi baik antar karyawan selevel maupun antara bawahan dengan atasannya.

3) Alat komunikasi, dengan adanya alat komunikasi akan sangat besar pengaruhnya dalam kelancaran disuatu perusahaan.

4) Kepadatan kerja, kesibukan kerja dari waktu ke waktu merupakan penghambat komunikasi, karena dengan volume kerja yang padat harus dikerjakan dengan ekstra hati-hati, sehingga akan menimbulkan terhambat dalam komunikasi.

5. Proses Komunikasi

Menurut Bangun (2012:362) Proses Komunikasi adalah penyampaian pesan yang disampaikan oleh pengirim ke penerima pesan, dalam penyampaian pesan melalui beberapa tahap antara lain: pengirim mempunyai ide, pengkodean ide, penyampaian pesan melalui media komunikasi, penerimaan pesan, penafsiran pesan dan umpan balik. Dalam proses komunikasi terdapat 3 arus proses komunikasi yaitu

(1) Komunikasi Tertulis, Lisan dan Non verbal

(45)

29

(3) Komunikasi dalam Organisasi yang terdiri dari Komunikasi vertikal bawah-atas dan atas-bawah, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.

6. Fungsi Komunikasi

Menurut Bangun (2012:361) Fungsi komunikasi dalam organisasi merupakan sarana untuk memadukan tugas-tugas yang terorgansasi. Ada empat fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu:

(1) Fungsi pengawasan bila karyawan mengkomunikasikan keluhannya kepada atasannya berkaitan dengan pekerjaannya, maka komunikasi tersebut sudah menjalankan fungsi pengawasan

(2) Sebagai motivasi dapat memberikan penjelasan kepada para karyawan mengenai prestasi kerja karyawan dan bagaimana cara bekerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja dapat memotivasi karyawan dan menuntut komunikasi yang efektif.

(3) Pengungkapan emosi yaitu komunikasi merupakan sarana dalam melepaskan rasa emosi sebagai pemenuhan kebutuhan sosial.

(4) Informasi fungsi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan dan memberikan informasi kepada individu atau kelompok.

2.2.3. Tinjauan Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan istilah yang berasal dari job performance atau actual performance

(46)

30

Menurut Mangkunegara (2005) tujuan Evaluasi kinerja untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja karyawan.

Kinerja menurut Bangun (2012:231) merupakan hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan, untuk menentukan kinerja karyawan baik atau tidak tergantung pada hasil standar pekerjaannya.

1. Penilaian Kinerja

1) Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Rivai (2004:311), suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu: (1) manajemen memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang, dan (2) manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawannya.

(47)

31

a. Mengidentifikasikan tujuan spesifik penilaian kinerja, contohnya adalah : mempromosikan karyawan, mendiagnosis masalah-masalah yang dialami karyawan

b. Menentukan tugas-tugas yang harus dijalankan dalam sebuah pekerjaan

c. Memeriksa tugas-tugas yang dijalankan d. Menilai kinerja

e. Membicarakan hasil penilaian dengan karyawan

2. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan ( Rivai ,2004)Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:

1) Manfaat untuk orang yang dinilai (karyawan )

Meningkatkan motivasi, meningkatkan kepuasan hidup,adanya kejelasan standar hasil yang telah diterapkan mereka selama bekerja, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar, pengembangan pengetahuan menjadi lebih besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin, adanya pandangan mengenai konteks pekerjaan dan kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apapun dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.

(48)

32

Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kinerja karayawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya, memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahan, sebagai media untuk meningkatkan interpersonal relationship atau hubungan antara pribadi antara karyawan dan antara manajer, dan bisa mengidentifikasi kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas karyawan.

3) Manfaat bagi perusahaan

Peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas,meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh masing-masing karyawan, meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan, meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan, sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan,dan untuk mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.

3. Mengukur Kinerja Karyawan

Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas, menurut Bangun (2012:234) suatu pekerjaan dapat diukur melalui jumlah, kualitas, ketepatan, kehadiran, dan kemampuan kerjasama.

1) Jumlah Pekerjaan

(49)

33

2) Kualitas pekerjaan

Setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas tertentu dalam suatu perusahaan, karyawan memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut.

3) Ketepatan waktu

Setiap pekerjaan mempunyai karakteristik yang berbeda, suatu perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga karyawan dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.

4) Kehadiran

Pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai dengan waktu yang ditentukan.Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya.

5) Kemampuan Kerja Sama

Suatu pekerjaan terentu mungkin harus dikerjakan oleh dua orang atau lebih, kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerja sama dengan rekan kerjanya.

(50)

34 2.2.4. Tinjauan Hotel

Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976).

Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum, yang memenuhi syarat-syarat kenyamanan dan komersial. Bentuk susunan tata ruang, dekorasi, sanitasi, hygiene, estetika, keamanan dan ketentraman yang dapat memberikan ketenangan pribadi untuk para tamu (Pendit: 1999).

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus (Sulastiyono 2006).

Menurut (Tarmoezi, 2000) Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

1. City Hotel

(51)

35

oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut

2. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

3. Resort hotel.

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai.Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

4. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar.

(52)

36 2.2.5. Tinjauan Housekeeping

Housekeeping atau tata graha berasal dari bahasa Inggris yaitu, house dan

to keep yang berarti memelihara atau menjaga. Housekeeping juga dapat diartikan sebagai rumah tangga. Jadi Housekeeping department adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan kamar hotel (guest room), ruangan umum, restoran, bar, dan outlet lainnya. Housekeeping menurut Rumekso (2001:1) merupakan bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan diseluruh areal hotel, baik di luar gedung maupun di dalam gedung, termasuk kamar-kamar maupun ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu, restoran, kantor serta toilet. Sedangkan pengertian Housekeeping menurut Rutheford (1989:120) adalah departemen yang bertugas menyiapkan kamar-kamar yang akan dijual, lengkap dengan fasilitas yang diperlukannya termasuk juga toilet umum. Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Housekeeping adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan kamar dan area hotel, baik diluar ataupun didalam hotel dan juga bertugas penting untuk menyiapkan kamar yang akan digunakan oleh tamu.

1. Tugas dan Tanggung Jawab Housekeeping

Tugas dan tanggung jawab Housekeeping saling berhubungan demi menciptakan kinerja yang baik sehingga semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan utama yaitu tamu merasa puas akan pelayanan yang diberikan adapun tugas bagian tata graha atau Housekeeping

meliputi (Rumekso,2004) :

(53)

37

2) Memberikan pelayanan di kamar dengan sebaik-baiknya kepada tamu, supaya tamu merasa puas saat berkunjung maupun menginap di hotel. 3) Memilih dan menentukan cleaning equipment & cleaning material yang

sesuai dengan kebutuhan.

4) Mengusahakan terbinanya kerja sama antar semua department. 5) Penyiapan, penataan, dan pemeliharaan kamar.

6) Bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan seluruh outlet dan ruangan umum di hotel.

Tanggung jawab Housekeeping antara lain meliputi:

1) Ruang tamu (guest room).

2) Gang (corridor).

3) Restoran dan banquet (restaurant and banquet hall).

4) Toilet umum (guest toilet).

5) Ruang kantor (office).

6) Toilet karyawan (employee toilet).

7) Loker karyawan (employee locker).

8) Taman di dalam dan di luar ruangan (in and out door garden).

9) Kolam renang (swimming pool).

10)Ruang Landry (Lanudry Store)

11)Kantor-kantor manajemen

12)Ruang lenan dan ruang jahit

(54)

38 2. Ruang Lingkup Housekeeping

Ruang lingkup Housekeeping adalah semua bagian area yang berkaitan dengan Housekeeping yang berhubungan dengan kerapian dan kebersihan, dan kerapian meliputi (Rumekso,2004) :

1) Penyediaan perlengkapan kamar ataupun ruangan umum, alat pembersih dan pakaian seragam karyawan hotel yaitu sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam hal pengaturan linen, pakaian seragam karyawan, alat-alat yang diperlukan di kamar, sarana sanitasi ruangan umum.

2) Kamar hotel meliputi seluruh bagian yang berkaitan dengan kegiatan keindahan, kerapian, dan kebersihan serta kelengkapan kamar mulai dari kamar mandi, kamar tidur dan ruangan di dalam kamar hotel.

3) Ruangan umum menyangkut seluruh area hotel yang berkaitan dengan kebersihan seperti toilet umum, restoran, koridor, balkon, dan lain-lain.

3. Seksi-Seksi Dalam Housekeeping

Adapun seksi-seksi dalam Housekeeping (Rumekso,2001) adalah sebagai berikut:

1) Room/Floor section (seksi kamar)Seksi ini bertanggung jawab atas penyiapan dan kebersihan kamar tamu yang dikerjakan oleh seorang

roomboy/maid.

2) Maintenance section (seksi perbaikan dan pemeliharaan alat di

Housekeeping)Seksi ini berugas dalam memperbaiki dan memelihara peralatan hotel yang dikerjakan oleh bagian Engineering.

(55)

39

4) Recreation Section (seksi rekreasi)Seksi ini bertugas menyediakan peralatan rekreasi untuk tamu.

5) Public AreaSeksi ini bertanggung jawab atas kebersihan seluruh area umum seperti Lift, Corridor, Main Entrance, Balcon, dan lain-lain.

6) Store SectionYaitu seksi yang menangani pergudangan, penyimpanan, dan pengeluaran barang-barang tata graha, seperti alat pembersih, bahan pembersih, dan Guest Supplies dan lain-lain.

7) Gardening Section (Seksi taman)

(56)

40 2.3. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan komunikasi terhadap kinerja karyawan housekeeping di Inna Grand Bali Beach

2. Adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan housekeeping di Inna Grand Bali Beach

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.3 diatas menunjukan bahwa persentase tertinggi yaitu sebesar
 Tabel 1.4 Penilaian Kinerja Karyawan Housekeeping Inna Grand Bali Beach

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan komunikasi data serial dengan RS-485 pada sistem ini menggunakan instrumen dari Maxim dengan IC ( integrated circuit ) MAX-491. MAX-491 menggunakan komunikasi data

Hasil penelitian dari dimensi yang terakhir yaitu indikator variabel dari kedekatan emosional yang ditunjukkan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa yang paling

Untuk penerapakan nilai karakter tanggung jawab tersebut, dalam proses pembelajaran ekonomi pada materi ajar kebutuhan guru mengajarkan siswa bertanggung jawab

Partisipasi ibu diantaranya dipengaruhi oleh karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, status bekerja, penghasilan keluarga dan paritas merupakan faktor prediktor dari

Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TAI ini siswa didibentuk kelompok heterogen yang berjumlah 4 sampai 5 siswa, kemudian siswa diberi LKS sebagai salah satu penunjang

Kompetensi Dasar Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esaipendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk

Observasi Pembelajaran di kelas / lapangan (observasi pra-PPL) merupakan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, sebelum pelaksanaan