• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PELAKSANAAN HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI

KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

EMI ERTI NENGSI

105721133216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada kedua ortuaku, keluarga besarku, dan sahabat terbaik ku.

MOTTO

“ Cara terbaik untuk mewujudkan mimpi dengan melakukannya, karna kesuksesan bisa terwujud karna keringat dan kerja keras “

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehinggah Skripsi yang berjudul “Analisis

Pelaksanaan Human Resource Development Pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan” dapat

diselesaikan. Sebagai salah satu persyaratan penyelesaian Studi S1 pada Universitas Muhammadiyah Makassar, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya sampai akhir zaman.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan seperti sekarang ini karena berkat bantuan dari barbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM, selaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unuversitas Muhammadiyah Makassar. 4. Dr.H. Muchran BL, SE.,M.S Selaku Pembimbing I dan Bapak Ismail

Rasulong, SE.,MM. selaku Pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan Skripsi. 5. Pimpinan dan Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian di

(7)

vii

6. Segenap Dosen Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu dalam membekali penulisan selama perkuliahan.

7. Kedua orang tuaku saya mengucapkan banyak terima kasih untuk semua bimbingan, nasehat dan dukungannya, sehinggah saya bisa seperti sekarang ini, buat saudara-saudara serta keluargaku yang selama ini banyak memberikan bantuan dan doa. Terima kasih atas segala motivasinya.

8. Untuk teman-teman seperjuangkan ku yang telah membantu dan selalu memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyusunan tugas kuliah ini.

9. Para pihak lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis menyadari meskipun tugas ini diusahakan sebaik-baiknya namun masih memiliki kekurangan. Oleh karenanya, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas ini. Allahumma Amin. Billahi fii Sabilil Hag, Fastabiqul Khairat.

Makassar 13 Desemeber

(8)

viii

ABSTRAK

Emi Erti Nengsi, Tahun 2020 Analisis Pelakasanaan Human Resource

Development Pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, Skripsi program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Muchram BL dan pembimbing II Ismail Rasulong.

Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi ( pengamatan), wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia melakukan metode Pendidikan Dan Pelatihan program DIKLAT. Hasilnya dapat memiliki kualitas pegawai yang baik kemampuan dan keterampilan.

(9)

ix

ABSTRACT

Emi Erti Nengsi, Year 2020 Analysis of the Implementation of Human Resource Development at the Trade and Industry Service in Gowa Regency, South Sulawesi Province, Thesis of Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by mentor I Muchram BL and mentor II Ismail Rasulong.

This research aims to determine the implementation of human resource development at the Department of Trade and Industry in Gowa Regency. This type of research used in this research is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques used in this study through observation (observation), interviews and documentation.

The results showed that the Department of Trade and Industry in the implementation of human resource development carried out the Education and Training method of the DIKLAT program. The result can have quality employees with good abilities and skills.

(10)

x

DAFTAR ISI

SAMPUL ……….. i

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

Lembar Pengesahan ………... iv

Surat Pernyataan ……… v

KATA PENGANTAR ………... vi

ABSTRAK ………... . viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Sumber Daya Manusia ... 8

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9

B. Pelaksanaan... 11

1. Pengertian Pelaksanaan ... 11

C. Pengembangan Sumber Daya Manusia... 12

1. Pengertian Pengembangan SDM……… 12

(11)

xi

3. Tujuan Pengembangan SDM ... 17

D. Konsep Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan SDM……… 18

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan………... 18

2. Tujuan Pelatihan dan Pendidikan……….. 21

E. Tinjauan Empiris……… 22

F. Kerangka Konsep……….. 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Fokus Penelitian ... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

D. Sumber Data ... 27

E. Pengumpulan Data ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis……… 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. .. 31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………. .. 31

1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian ... 31

2. Struktur Organisasi ……….. .. 33

3. Visi Dan Misi Organisasi ………. .. 34

4. Job Deskription ……… .... 34

B. Hasil Penelitian Dan Pembehasan ………. ... 50

1. Karakteristik Informan ... 50

2. Kondisi Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa ... 53 3. Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di

(12)

xii

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa ... 58

4. Kurangnya Pengetahuan Kinerja Pegawai ………….. ... 60

5. Mengembangkan SDM dengan Melakukan Pendidikan dan Pelatihan……… 62

6. Tujuan Utama Pelaksanaan Program Pendidikan Dan Pelatihan (DIKLAT) Pada Dinas Perdagangan Dan PErindustrian ……… 68

BAB V KESIMPULAN ……… 71

A. Kesimpulan ……… 71

B. Saran-Saran ……….. . 72

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Antara Pendidikan Dan Pelatihan ... 20

Tabel 4.1 Informan ... 51

Table 4.2 Karakteristik Informan Tingkat Pendidikan ... 52

Table 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia Informan ... 53

Table 4.4 Data Pegawai Berdasarkan Jabatan/Bagian/Bidang ... 54

Tabel 4.5 Data Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan ... 55

Table 4.6 Pegawai Non PNS dan Tenaga Honor Pembantu Dinas Perdagangan Kab. Gowa ... 56

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 25 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga atau kekuatan manusia (energi atau power). Sumber daya juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan, keahlian yang dimiliki oleh manusia. Seiring perkembangan teknologi dan perubahan-perubahan dunia yang semakin hari semakin kompleks, menuntut seseorang untuk selalu merefresh kembali kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan kapasitas perubahan tersebut. Berhubungan dengan perkembangan tersebut, maka pelaksanaan berbagai usaha yang dilakukan organisasi maupun perusahaan harus sejalan dengan kemajuan dan perkembangan yang ada. Pada dasarnya manusia memiliki potensi dasar dan kemampuan yang idealnya akan terus menerus berkembang apabila diasah secara kontinyu dan berkelanjutan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan organisasi yaitu pengembangan sumber daya manusia, agar suatu organisasi akan semakin maju dan berkembang apabila sumber daya yang dimiliki karyawannya baik dan berkualitas.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) memegang peran penting dan diperlukan, karena sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis. Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, perusahaan perlu untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki seoptimal mungkin supaya dapat memberikan nilai bagi

(16)

perusahaan tersebut. Menurut Hadari (Dati 2017:2) tanpa memiliki sumber daya manusia yang kompetitif, sebuah perusahaan akan mengalami kemunduran dan akhirnya dapat tersisih karena ketidak kemampuannya dalam menghadapi pesaing, kondisi seperti itu mengharuskan perusahaan untuk melakukan pembinaan karier bagi para pekerja. Pengembangan karyawan sangat bermanfaat untuk karyawan dan masa depan perusahaan guna menghindari adanya penurunan kinerja perusahaan dari kemajuan era globalisasi. Karyawan dalam suatu organisasi memiliki kemampuan yang beragam, dilihat dari sektor-sektor ataupun divisi yang ditempatinya. Pengembangan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan membuat organisasi harus semakin peka dalam peningkatan kualitas sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu untuk menyikapi fenomena tersebut perlu adanya tindak lanjut dari organisasi sebagai upaya agar kemampuan yang dimiliki karyawannya tidak statis akan tetapi perkembangan secara dinamis.

Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan dilakukannya pengembangan yang mengarah kepada pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.

Pendidikan dan pelatihan saling berkaitan sebagai penentu keberhasilan pembinaan karyawan. Keberhasilan pembinaan karyawan ditentukan oleh kinerja yang dihasilkan karyawan dalam melaksanakan tugas yang dilakukannya. Sumber daya manusia yang disoroti

(17)

pengembangannya dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia (SDM) karyawan di Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa, selama bekerja dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, baik bersifat manajerial, teknis fungsional maupun bersifat struktural. Keberhasilan karyawan ditentukan oleh kinerja yang dihasilkan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dilakukannya. Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat diukur efektivitasnya dari kinerja yang dihasilkan oleh pegawai.

Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan segala upaya yang sistematis dan terencana dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik yang menyangkut aspek fisik maupun non fisik, sehinggah dapat menghasilkan kinerja yang tinggi bagi dirinya dan organisasinya. Pengembangan sumber daya manusia dapat ditinjau secara makro dan mikro. Pengembangan sumber daya manusia (human resource development) secara makro, merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di sini mancakup perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Sedangkan pengembangan sumber daya manusia secara mikro, adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal. Dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan sumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan, pendidikan dan pelatihan.

Usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia dapat diarahkan pada 3 (tiga) sasaran, antara lain aspek kognitif, aspek psikomotorik, aspek

(18)

afektif. Aspek kognitif, yaitu menyangkut kemampuan pikir manusia untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan fenomena. Dalam kehidupan sehari-hari istilah ini sering disebut dengan pengetahuan (knowlegen). Aspek psikomotorik, yaitu menyangkut kemampuan manusia memanfaatkan anggota fisiknya untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan masalah. Dalam kehidupan sehari-hari istilah ini sering disebut dengan keterampilan (skills). Aspek afektif, yaitu menyangkut kemampuan manusia untuk menangkap dan menerjamahkan segala sesuatu dengan mata hatinya, yang kemudian menjadi pembimbingnya dalam bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari aspek ini dekat dengan konsep tentang moral, mental, etika, dan sikap (attitudes).

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian sebagai bagian dari pendukung pencapaian visi dan misi yang salah satunya dituangkan pada rencana strategis (Renstra) Dinas Perdagangan Dan Perindustrian. Rencana strategis (Renstra) merupakan instrument kerja yang disusun oleh pimpinan dan diikuti oleh komitmen seluruh karyawan yang disesuaikan dengan tuntutan serta dinamika organisasi, dari perumusan perencanaan strategis ditetapkan langkah operasional berupa program pendidikan dan pelatihan. Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa ini diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan Dan Perindustrian sehingga program dan kegiatan dapat terlaksana lebih efektif dan efisien sesuai target, sasaran, dan tujuan yang dicapai.

Upaya peningkatan kinerja pegawainya, Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa dihadapkan pada beberapa kendala, salah

(19)

satunya adalah masih rendahnya pemahaman dari pegawai dalam mendukung pelaksanaan tugas. Dimana untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang ada setiap pegawai harus senantiasa memiliki pemahaman yang baik .

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa diperoleh beberapa informasi bahwa terdapat masalah-masalah yang mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa, beberapa kasus diantaranya :

1. Masih kurangnya penyesuaian diri karyawan terhadap perkembangan yang terjadi.

2. Kondisi sumber daya manusia (SDM) yang ada di kantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa belum mempunyai kemampuan yang memadai di bidang Perdagangan Dan Perindustrian hal ini disebabkan terbatasnya jumlah pegawai serta kurangnya pelatihan tentang Perdagangan Dan Perindustrian terhadap pegawai.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulisan tertarik untuk melakukan penelian dengan judul “Analisis

Pelaksanaan Human Resource Development Pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan”.

(20)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Human Resource Development bagi pegawai Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan Human Resource Development bagi pegawai yang ada Di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain :

1. Kegunaan akademik

a) Sebagai bahan kajian ilmu dan menambah referensi dunia ilmu pengetahuan di bidang manjemen sumber daya manusia (SDM). Mempertajam dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam dunia akademis khusunya mengenai kinerja pegawai.

2. Kegunaan praktis

a) Bagi penulis

Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan penulis mengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM)

b) Bagi Instansi Terkait

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menganalisis kinerja pegawai di Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa.

(21)

c) Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau referensi tambahan bagi pembaca pada peneliti selanjutnya.

(22)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAN

A. Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari dua kata yaitu, Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, menata, mengurus, mengatur atau mengendalikan. Sehinggah manajemen pada dasarnya dapat diterjemahkan menjadi pengelolaan, penataan, pengurusan, pengaturan, atau pengendalian. Sedangkan menurut Panggabean (Diva 2016:10) manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri dari atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, hubungan kerja. Wijayanto (Diva 2016:10)menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan fungsi manajemen yang terkaitan dengan proses sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

Menurut Dessler (Dede 2020 :100) manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktek di dalam menggerakkan sumber daya manusia atau aspek-aspek terkait posisi manajemen didalam sumber daya manusia yang mencakup kegiatan perekrutaan, penyaringan, pelatihan, pemberian penghargaan dan penilaian. Setiap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi perlu dikembangkan ke arah yang

(23)

lebih baik guna meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan aset yang penting bagi sebuah perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia manurut Cherrington (1995) dalam Dati (2017) yaitu :

a. Staff atau employment

Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenarnya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung kepada departemenn sumber daya manusia untuk mengumpulkann informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemenn sumber daya manusia, namun departemen lain tetap terlibatt dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan.

Proses seleksi departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes dan menyelidikan latar belakang pelamar.

b. Performance Evaluation

Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia

(24)

bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan.

c. Compensation

Compensation atau reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik.

d. Training and Development

Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatihan yang baik bagi bawahannya. Menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif, baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tersebut dan memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelatihan dan pengembangan serta mengevaluasi efektifitas program pelatihan dan pengembangan.

e. Personal Research

Meningkatkan efektifitas perusahaan, sumber daya manusia perlu melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuatt perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidak hadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik dan

(25)

penyebab ketidak puasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkann dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan untuk menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.

B. Pelaksanaan

1. Pengertian Pelaksanaan

Pengertian pelaksanaan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan suatu rancangan, keputusan dan sebagainya. Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudaah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk malaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkakh yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan gunna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan.

Pelaksanaan disebut juga dengan “actuating” yaitu usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehinggah mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi

(26)

dan sasaran anggota-anggota organisasi tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap pegawai melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa implementasi dan actuating memiliki pengertian yang sama yaitu usaha untuk menjalankan berbagai aktivitas guna mencapai sasaran tertentu dari suatu perencanaan agar menjadi kenyataan dengan menggerakkan, mengerahkan dan memotivasi orang-orang yang terlibat dan yang ingin sasaran tersebut tercapai.

C. Pengembanagn Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya manusia

Pengembangan sumber daya manusia yang berarti perencanaan, pelatihan, pelatihan, dan pengelolaan pelatihan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Pengembangan sumber daya manusia menurut Dessler dalam Eko Yulianto adalah suatu usaha untuk meningkatkan kinerja dengan menanamkan pengetahuan, merubah sikap dan meningkatkan keahlian.

Pengembangan sumber daya manusia (human resource development) adalah proses untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Kemampuan sumber daya manusia dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui

(27)

program-program pelatihan dan pendidikan. Pelatihan karyawan akan dilakukan bagi karyawann yang dinilai kurang terampil dalam mengerjakan pekerjaannya.

Pengembangan sumber daya manusia mempunyai dimensi luas yang bertujuan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia, sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dalam organisasi. Pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai pengolahan yang baik akan dapat menghemat sumber daya lainnya atau setidak-tidaknya pengolahan dan pemakaian sumber daya organisasi dapat secara berdaya guna dan berhasil guna.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan perencanaan mengenai cara meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi agar mampu berkembang ke arah yang lebih baik, meningkatkan kemampuan kerja, keterampilan kerja dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi.

Program-program pengembangan sumber daya manusia akan memberikan manfaat kepada organisasi dan pada pegawai itu sendiri. Perusahaan akan memperoleh manfaat berupa peningkatan produktivitas, stabilitas, dan fleksibilitas untuk menyusaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah. Bagi karyawan itu sendiri, dapat meningkatkan keterampilan atau pengetahuan akan pekerjaannya.

Analisis yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya, para manajer membentuk strategi organisasi yang lebih luas, dan membentuk

(28)

sistem yang tepat agar dapat mengembangkan para karyawannya. Pengembangan sumber daya manusia harus dikaitkan dengan perencanaan strategis, karena perusahaan harus mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki pegawai sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Para manajer perusahaan akan berhasil menjalankan tugasnya dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Bila melaksanakannya secara sistematis.

2. Metode-Metode pengembangan Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan pengembangan (pendidikan dan pelatihan) didasarkan pada metode-metode yang lebih ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan. Program pengembangan ditetapkan oleh penganggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu dan metode pelaksanaannya. Agar lebih baik, program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik yang bersifat konstruktif. Metode-metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai.

Untuk mencapai tujuan dari program pengembangan pendidikan dan pelatihan maka metode pengembangan harus dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan karyawan perusahaan dan dapat dikembangkan oleh perusahaan.

(29)

a. Pendidikan

Pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Metode pendidikan yaitu:

1. Job Rotation and Planned Progression tujuannya memberikan karyawan pengetahuan luas terhadap semua bagian pada perusahaan bersangkutan, sehingga tidak canggung dalam kepemimpinannya. 2. Coaching and Conselling metode pendidikan dengan cara atasan

mengajarkan dan mendiskusikan keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya.

3. Committee Assigment yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki, mempertimbangkan, menganalisis, dan melaporkan suatu masalah kepada pemimpin.

4. Business Games merupakan pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing memecahkan masalah.

b. Pelatihan

Malayu Hasibuan memaparkan beberapa metode pelatihan diantaranya adalah :

1. On The Job Training Atau disebut juga dengan pelatihan dengan instruksi pekerjaan sebagai cara pekerjaan atau calon pekerja ditempatkan dalam konvidisi pekerjaan yang rill, dibawah bimbingan atau supervisi dari pegawai yang telah berpengalaman atau supervisor. 2. Demonstration and Example adalah metode pelatihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara

(30)

mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh atau percobaan yang demonstrasikan.

3. Simulation merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja.

4. Apprenticeship metode ini salah satu cara untuk mengembangkan keahlian sehinggah para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala pekerjaan.

Ada dua metode yang dapat memastikan keefektivitasan program pendidikan dan pelatihan yaitu:

1. On job training adalah pelatihan pada karyawan untuk mempelajari bidang pekerjaannya sambil benar-benar mengerjakannya. Ada beberapa bentuk pelatihan on job training antara lain couching/understudy, dan pelatihan magang.

2. Off the job training ada beberapa bentuk seperti lecture, prestasi dengan video, vestibule training, dan bermain peranan (Role Playing), studi kasus, self study program pembelajaran, laboratory training, dan action learning.

Organisasi dapat memilih satu atau lebih teknik diatas untuk diterapkan pada program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kondisi organisasi.

(31)

3. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pada dasarnya tujuan untuk pengembangan sumber daya manusia adalah meningkatkan produktifitas kerja pegawai dan mampu meningkatkan keterampiran dan motivasi. Tujuan pelatihan pengembangan sumber daya manusia adalah agar pegawai dapat memperoleh kemampuan untuk menjalankan tuga-tugas sebagai pegawai, pengembangan sumber daya manusia upaya terencana yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam pelatihan, pendidikan dan pengembangan. Menyadari akan potensi dan sumber daya itu penting merupakan wujud eksistensi pegawai sebagai komponen yang bertanggung jawab atas keberhasilannya, maka menjadi satu tuntutan bahwa pegawai harus sadar akan peran dan fungsinya sebagai pegawai.

Pengembangan memiliki tujuan yang berbeda program pelatihan itu bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang. Sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pengembangan pegawai siap memangku jabatan untuk masa yang akan datang. Pengembangan bersifat luas karena menyangkut banyak aspek meningkatkan dalam keilmuan, pengetahuan, kemampuan, sikap dan keperibadian.

Menurut Hasibuan (Wahyu 2015:133) tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah :

1). Pengembangan manusia sebagai suatu genus makhluk menjadi sumber daya manusia (SDM).

(32)

2). Pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga berarti pembangunan lingkungan.

3). Pembangunan sumber daya manusia (SDM) saja tidak cukup, bersama-sama dengan program pembangunan sumber daya manusia, sumber daya manusia yang ada harus dikelola dengan sebaik-baiknya. 4). Pembangunan sumber daya manusia bertujuan menjebatani berbagai gap antara variabel sumber daya manusia sehinggah terdapat link dan match sepenuhnya antara variabel tersebut.

5). Pembangunan sumber daya manusia berarti pembangunan manusia.

D. Konsep Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Pendidikan Dan Pelatihan

Wirman Syafri dan Alwi (Chainar 2016:179) mengemukakan bahwa “Pendidikan dan Pelatihan merupakan suatu kebijaksanaan organisasi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia organisasi guna menghadapi tantangan masa depan. Pelatihan dan Pendidikan menurut Simamora (Suprihati 2014:96) adalah proses sistematik pengubahan perilaku para karyawannya dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasi. Dalam lingkungan dimana para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.

Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan).

(33)

Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan pegawai atau karyawan lazim disebut Pusdiklat (pusat pendidikan dan pelatihan).

Pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Sedangkan pelatihan (training) adalah merupakan bagian dari proses pendidikan, yang bertujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang. Perbedaan istilah pendidikan pelatihan dalam suatu institusi, secara konsep dapat dikenal dari hal-hal sebagai berikut : pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukkan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu.

(34)

Perbandingan antara pendidikan dan pelatihan menurut Prof. DR. Soekidjo Nutoatmojo (Yohana 2012 :31) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

PERBANDINGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pendidikan Pelatihan

Pengembangan kemampuan

Menyeluruh (overall) Mengkhususkan (specific) Area kemampuan Kongnitif Psikomotor Jangka waktu

pelaksanaan

Panjang (Long term) Pendek (Short term)

Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus penekanan penggunaan metode belajar mengajar Konvetional Inconventional Penghargaan akhir proses

Gelar (degree) Sertifikat (non-degree)

Perbedaan tersebut tidak menunjuakkan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah dua kegiatan yang terpisah, praktiknya sangat fleksibel, dimana batas antara pelaksanaannya tidak ada garis yang tegas. Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana para pegawai atau karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Perlu diselidiki penyebab-penyebab

(35)

terjadinya penurunann kinerja karyawan ada tiga faktor yang memnyebabkan seseorang karyawan mempunyai kinerja rendah atau kurang memuaskan, yaitu :

1. Kurang mampu. Kinerja karyawan rendah dapat disebabkan oleh kekurangmampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. 2. Kurang usaha. Kinerja karyawan kurang memuaskan juga bisa

disebabkan oleh kurangnya usaha dan karyawan yang bersangkutan. Sebelumnya karyawan tersebut mampu, tetapi kurang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

3. Kondisi yang kurang menguntungkan. Pada situasi dan kondisi yang kurang menguntungkan, dapat saja kinerja karyawan menjadi tidak memuaskan, misalnya terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas.

2. Tujuan Pelatihan Dan Pendidikan

Segala sesuatu yang berupa kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut berkaitan erat dengan jenis perusahaan/organisasi. Menurut martoyo (Vera 2016: 74) Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah memperbaiki tingkat efektivitas kegiatan karyawan dalam mencapai hasil-hasil yang telah ditetapkan.

Tujuan pelatihan dan pendidikan terhadap sumber daya manusia agar dapat meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada organisasi dan perusahaan meningkatkan mutu, dan kemampuan, melatih dan meningkatkan tugas, kerja dalam merencanakan, dan ilmu pengetahuan.

(36)

E. Tinjauan Empiris

No Nama/Tahun Judul Hasil

Penelitian 1 Muflikahati Saputri (2015) Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja

Menjelaskan menyatakan bahwa beberapa variabel jenis pengembangankaryawan secara signifikan dapat meningkatkan kualitas kerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data. 2 Mihardjo (2015) Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia Pada PT. Sari Pawita Pratama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan sumber daya manusia pada PT. Sari Pawita Pratama belum berjalan dengan baik, dikarenakan belum adanya dokumentasi perencanaan sumber daya manusia dengan jelas.

3 Anti Riyanti dan Emron Edison (2016) Pengembangan Sumber Daya Manusia Hotel Grand Rayol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Grand Royal Panghegar Bandung telah menyusun rancana bisnis (business plan) 2010-2015

(37)

Panghegar Bandung

salah satunya tujuannya adalah menaikkan peringkat bintang.

4 Riza Rezita (2015) Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Daerah istimewah Yogyakarta (BPAD DIY)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang posotif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan pengaruhnya beradda pada kategori sedang yang di tunjukkan dengan persamaan regresi Y=0,087X +13,584 dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,745 bila dibandingkan dengan (r table) 0,361 maka r hitungg >r table sehinggah Ha diterima 5 Roosje Kalagi (2015) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kinerja Aparat Sipil Negara di Kabupaten Kepulauan Sanghie Provonsi

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan: analisis deskriptif dan regresi berganda. Data promer dan sekunder dikumpulkann dan diuji. Penelitian ini menyimpulkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemerintah harus bertindak lebih cepat untuk lebih meningkatkan kualitas profesionalisme dalam

(38)

Sulawesi Selatan

rangka penciptaan keunggulan kompetitif dan memegang teguh etika birokrasi dalam memberikan pelayanan prima sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep/berfikir merupakan model konseptual bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Menurut Sugiyono, “ Kerangka konsep/kepemikiran merupakan sitensa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang diskripsikan.

Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam perusahaan dan organisasi, dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Setiap perusahaan dan organisasi tergantung pada kinerja pegawai/karyawannya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan, setiap perusahaan dan organisasi mengharapkan adanya kinerja yang tinggi dari setiap pegawainya. Peningkatan kinerja dapat dipengaruhi dengan adanya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kinerja pegawai/karyawan merupakan perbandingan hasil kerja nyata pegawai dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan organisasi. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan organisasi maka diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai/karyawan.

(39)

Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia yang ada di Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Kabupaten Gowa ini belum berjalan dengan optimal untuk meningkatkan kinerja pegawai/karyawan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti merujuk pengembangan sumber daya manusia dengan proses program pendidikan dan pelatihan pegawai/karyawan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengembangan sumber daya manusia ini dapat digambarkan melalui diagram kerangka konsep/berfikir sebagai berikut : Gambar 2.2 KERANGKA KONSEPTUAL Kondis BAB III Kondisi Awal Pegawai/Kary awan (sebelum bertindak)

1. Pengembangan sumber daya manusia

2. Kurangnya pengetahuan kinerja pegawai/karyawan Tindakan yang akan dilakukan Kondisi akhir yang diharapkan

1. Mengembangan sumber daya manusia dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan.

1. Pengembangan sumber daya manusia dapat terlaksana dengan optimal secara efektif dan efisien.

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmiah serta teknologi.

Penelitian tentang pengembangan sumber daya manusia ini termasuk dalam penelitian dasar dengan mengunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif akan memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat terhadap objek yang akan diteliti. Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dimaksudkan untuk menyusun gambaran mengenai objek yang diteliti dengan terlebih dahulu penelitian mengumpulkan data-data dilokasi penelitian, data diolah dan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dalam pembahasan.

B. Fokus Penelitian

Peneltian ini difokuskan pada penerapan pelaksanaan pengembangan pegawai/karyawan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa.

(41)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penilitian yang akurat. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dikantor Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020 – Januari 2021.

D. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer da data sekunder.

a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs intternet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

E. Pengumpulan Data

Tahap terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling startegis dalam

(42)

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting berbagai sumber, data berbagai cara. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti dan responden peneliti. Tanya jawab dilakukan bertujuan untuk mengambil keterangan, informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui proses komunikasi secara langsung dengan sumber-sumber data.

2. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang mengharuskkan peneliti untuk melihat/terjun langsung ke lapangan. Observasi memberikan peluang pada peneliti untuk menggali data perilaku subjek secara luas, mampu menangkap berbagai interaksi, dan secara terbuka mengeksplorasi topik penelitiannya. Dengan pengamatan langsung, peneliti bisa mengembangkan suatu perspektif menyeluruh mengenai pamahaman satu konteks yang sedang diteliti. Melalui observasi langsung, peneliti dapat memperoleh data yang diharapkan, tetapi peneliti harus dilatih terlebih dahulu sebelum melakukan observasi sehinggah menghasilkan data yang baik.

(43)

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data penelitian secara tidak langsung, artinya data didapatkan melalui dokumen-dokumen pendukung yang berhubungan dengan data yang akan diteliti.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode-metode penelitian seperti observasi, wawancara dan dokumentasi, memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telpon genggam untuk recorde, pensil dan buku. Kamera digunakan ketika penulis melakukan observasi untuk merekam kejadian yang penting pada suatu peristiwa baik dalam bentuk foto maupun video. Recorde digunakan untuk merekam suara ketika melakukan pengumpulan data, pensil dan buku digunakan untuk menuliskan atau menggambarkan informasi data yang didapat dari narasumber.

G. Teknik Analisis

Analisis data adalah proses pengurutan data, mengorganisasikan dalam suatu pola katagori dari satuan uraian dasar sehinggah dapat ditemukan tema dan hipotensis kerja. Analisis dalam penelitian melakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis jawaban yang diwawancarai.

(44)

Adapun langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam menganalisa data yaitu reduksi data, dan paparan/penyajian data yang dilakukan selama dan sesudah penelitian, sebagaimana penjelasnya adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehinggah kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan kegiatan terpenting yang kedua dalam penelitian kualitatif. Penyajian data yaitu ssebagai sekumpulan informasi yang tersusun. Penyajian data dalam kualitatif sekarang ini juga dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks, grafik, jaringann, dan bagan. Semuanya dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu padan dan dan mudah diraih. Jadi, penyajian data merupakan bagian dari analisis.

(45)

BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat Lokasi Penelitian

Dalam bentuk sejarah dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa. Sejarah berdirinya dilihat dari Kantor Departemen didirikan pada tanggal 16 Januari 1997 Sektor Perdagangan dan Perindustrian yang memiliki peranan atau strategis dalam pembangunan perekonomian Kabupaten Gowa. Hal ini dapat dilihat dalam perannya yang penting dalam menyediakan kesempatan usaha, kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, lebih dari itu sektor industry dan perdagangan lebih mampu bertahan krisis ekonomi dimasa lalu, karena karakteristiknya yang flaksibel dan pemanfaatkan sumber daya lokal sehinggah dapat diandalkan mendukung ketahanan ekonomi. Dengan pertimbangan tersebut dapat diandalkan mendukung ketahanan ekonomi. Dengan pertimbangan tersebut maka pemerintah Kabupaten Gowa, dapat meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangannya sehinggah dapat berperan sebagai salah satu tulang punggung ekonomi Kabupaten Gowa sejalan dengan misi Bupati Gowa dalam rangka menarik investor dan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam dalam pengembangannya yang lebih luas.

Dalam upaya pengembangan sektor Perdagangan dan Perindustrian berbagai persoalan masih perlu mendapat pelatihan yaitu :

(46)

a. Kondisi Perdagangan dan Perindustrian yang pada umumnya masih terbatas baik dari pada aspek produktivitas, sumber daya manusia, manajemen, teknologi, permodalan dan pemasaran. b. Jaminan pasar yang akan menyerap hasil produksi termasuk

jaringan distribusi yang dapat berfungsi sebagai jalur pemasaran secara efisiensi.

c. Krisis ekonomi internasional yang belum sepenuhnya pulih. d. Tantangan perkembangan liberalisasi perdagangan baik dalam

rangka kerja sama yang membawa dampak peningkatan persaingan usaha.

e. Mengkordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang perdagangan dan perindustrian pasar dan pengendalian badan usaha milik daerah.

f. Mengkordinasikan pembinaan unit pelaksanaan teknis Dinas (UPTD).

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam pelayanan umum dibidang Perdagangan dan Perindustrian.

h. Memvalidasi bahan kebijaksanaan penelitian di bidang Perdagangan dan Perindustrian.

i. Menetapkan pelakasanaan penelitian di bidang Perdagangan dan Perindustrian.

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi dinas Perdagangan dan Perindustrian kabupaten Gowa. Struktur organisasi yang ada di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari beberapa sub bagian atau devinisi seperti gambar dibawah ini :

(47)

2. Struktur Organisasi

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KAB. GOWA

salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan atau lembaga instansi adalah struktur organisasi yang baik dan tepat di mana didalamnya terdapat pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja tersebut dimaksudkan agar mempertanggung jawabkan tugas tersebut,

(48)

mengetahui siapa atasannya sehinggah semua dapat diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmoni

3. Visi Dan Misi Organisasi 1. Visi :

Meningkatkan kualitas sektor perdagangan dan industry berbasis ekonomi kerakyatan.

2. Misi

a. Laju perdagangan yang efektif dan berkualitas b. Mengembangkan saran dan prasarana pasar daerah

c. Meningkatkan potensi usaha IKM dalam penguatan kelembagaan dan perekonomian masyarakat.

4. Job Deskription

a. Kepala Dinas

1. Merumuskan dan menyelenggarakan rencana strategic dan program dan program kerja dinas yang sesuai dengan visi misi daerah.

2. Mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan program kerja dinas sesuai bidang tugasnya.

3. Menyelenggarakan pemberian izin, melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap usaha perdagangan dan izin usaha kawasan industry yang lokasinya di kabupaten, menyelenggarakan standar kompetisi sumber daya manusia industry dan aparatur pembinaan industry di kabupaten.

(49)

4. Memberikan perlindungan kepastian berusaha terhadap usaha industry dan pemberian fasilitas usaha dalam rangka

pengembangan IKM di kabupaten.

5. Menyelenggarakan pengawasan, pelaporan pelaksanaan serta penyajian informasi pelaksanaan wajib daftar perusahaan skala kabupaten.

6. Membina, mengarahkan, mengawas, memberikan sanksi dan penilai prestasi kerja serta mengembangkan karier pegawai. 7. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja di lingkungan

dinas

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pleh pimpinan

b. Sekretaris Dinas

1. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang umum, kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan.

2. Menyusun rencan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

3. Mengelola dan mengkoordinaksikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administrative kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas Perdagangan dan Perindustrian. 4. Mengelolah dan mengkoordinaksikan pelaksanaan urusan

umum dan kepegawaian.

5. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan.

(50)

6. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan.

7. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan.

8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan.

9. Mengkoordinsikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup Dinas Prdagangan dan

Perindustrian.

10. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier.

11. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang

berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan pertunjukan pemecahan masalah.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Membuat rencan operasionalisasi program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan dan rumah dinas serta penggunaan kantor.

3. Melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan dinas serta rumah dinas kantor.

(51)

4. Melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran dinas, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian dinas.

5. Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai, penepatan pegawai dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian.

6. Mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pension dan surat cuti pegawai dinas.

7. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dinas.

8. Melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penginventarisasian perlengkapan dinas. 9. Membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urut Kepangkatan

(DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai. 10. Mengevaluasi hasil program kerja.

11. Menyusun laporan hasil kegiatan.

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Sub Bagian Keuangan

1. Membuat rencana operasionalisasi program kerja sub Bagian Keuangan.

2. Membuat daftar usulan kegiatan dan melaksanakan penggajian.

3. Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(52)

4. Menyiapkan pembukuuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum.

5. Melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas.

6. Melaksanakan pengendalian pelasanaan tugas pembuatan bendahara pengeluaran.

7. Mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan penggunaan anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Lembaga Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan keputusan Bupati.

8. Memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi. 9. Mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada bendahara

kegiatan sesuai dengan jadwal kegiattan atas persetujuan pebngguna anggaran.

10. Melaksanakan kegiatan meneliti, mengoreksi dan menandatangani Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan.

11. Mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan.

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Kepala Bidang Perdagangan

1. Merencanakan dan penyelenggarakan operasionalisasi rencana sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pemberdayaan dan pengawasan usaha perdagangan.

(53)

3. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pelaksanaan penerbitan izin usaha perdagangan.

4. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan kawasan perdagangan.

5. Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelenggaraan promosi agrobisnis dan agroindustri dalam rangka peningkatan potensi pasar.

6. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pemberian dan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan penyusunan rencana dan program pemberian dan penerbitan Tanda Daftar Gudang (TDG), merumuskan bahan bimbingan dan penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan (WDP).

7. Melaksanakan kegiatan administrasi teknis perdagangan dan membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

f. Seksi Pembinaan Usaha dan Sasaran Perdagangan

1. Mengolah data usaha dan sarana perdagangan sebagai bahan konsultasi dengan Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintah/Swasta, serta lembaga-lembaga/asosiasi terkait. 2. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan bimbingan teknis

pembinaan sarana dan usha perdagangan, pemantapan keterkaitan antar dunis usaha dan antar sektor, peningkatan

(54)

kerja sama dunis usaha dalam pemanfaatan dan pengembangan sarana dan usaha perdagangan.

3. Mengolah data usaha dan sarana perdagangan sebagai bahan konsultasi dengan Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintah/Swasta, serta lembaga-lembaga/asosiasi terkait. 4. Menyiapkan bahan dan data pengolahan dan penganalisaan

perusahaan yang ada di daerah sebagai bahan persiapan pemberian ijin usaha dan pengendalian usaha perdagangan. 5. Menyiapkan, mengolah dan menganalisa data perijinan usaha

perdagangan dalam rangka pengelolaan, pembinaan dan pengembangan usaha dan sarana perdagangan.

6. Menyiapkan bahan peningkatan kemampuan dan keterampilan pengusaha dalam melaksanakan kegiatan perdagangan terutama kemampuan teknis manajemen, kewiraswastaan dann persaingan usaha.

7. Melaksanakan evaluasi rencana dan program pemberian dan pengendalian sarana perdagangan serta perijinan usaha perdagangan meliputi faktor-faktor pendukung dan hambatan guna menyusun saran perbaiki/pemecaha masalah.

8. Menyiapkan rencan kegiatan pendaftaran perusahaan sebagai acuan pelaksanaan tugas.

9. Menyiapkan data dan menyusun bahan bimbingan teknis pengelolaan sarana perdagangan.

10. Menyiapkan bahan untuk pembinaan dan pengendalian sarana perdagangan.

(55)

11. Menyiapkan pemantauan dan penyusunann bahan perkembangan sarana perdagangan.

12. Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggung jawaban.

13. Menyiapkan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

g. Seksi Pembinaan dan Perlindungan Konsumen

1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencan kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan agar tugas diselesaikan dengan baik.

3. Mengkoordinasikan bawahan agar serasi dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas.

4. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya pembinaan dan perlindungan konsumen sehinggah tumbuhan sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. 5. Menjamin kelangsungan usaha produksi barang atau jasa,

kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

6. Menyiapkan sistem perlindungan konsumen yang mengandung kepastian hukum dan keterbukaan informasi.

7. Melaksanakan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen. 8. Membina dan menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier.

9. Melaksanakan kegiatan administrasi umum perkantoran, membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

(56)

10. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h. Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang

1. Melaksanakan rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Distribusi Brang.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, pemberian petunjuk kepada bawahan agar tugas diselesaikan dengan baik. Pemeriksanaan hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku. 3. Melaksanakan monitoring (pengumpulan) dan analisis data

harga pengadaan dan penyaluran barang atau komoditi kebutuhan masyarakat yang terdiri dari bahan pokok (beras, gula, pasir, minyak goring, telur, daging, tepung terigu, minyak tanah, dan lain-lain) barang penting atau strategis seperti pupuk, semen, bahan bakar minyak dan gas, bahan bagunan, alat tulis dan lain-lain serta barang umum lainnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang wajar.

4. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap fungsi dan peran pelaku usaha perdagangan dalam mendistribusikan komoditi atau barang kebutuhan masyarakat, yaitu grosir distributor, agen dan pengecer.

5. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap komoditi atau barang yang beredar di kabupaten meliputi barang umum atau barang bebas tata niaganya, barang-barang

(57)

yang diatur atau dikendalikan tata niaganya, barang yang dilarang diperdagangakan.

6. Melaksnakan penyebaran informasi usaha khususnya informasi pasar kepada pengusaha, baik aspek harga maupun non harga, komoditi bahan pokok dan komoditi potensi hhasil prosuksi lokal.

7. Melaksanakan pengadaan pembinaan kepada pelaku usaha perdagangan, khususnya dalam distribusi barang dan jasa dalam mengamankan kelancaran arus barang dan jasa di kabupaten untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

8. Menyiapkan bahan dan memberikan bimbingan promosi barang dan jasa kepada para pengusaha.

9. Melaksanakan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.

10. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Pengawasan dan Distribuusi Barang sebagai pertanggung jawaban.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

i. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro

1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas.

3. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengembangan Usaha Mikro sebagai acuan pelaksanaan tugas.

(58)

4. Memberikan petunjuk kepada bawahan agar tugas diselesaikan dengan baik dan memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku;

5. Menyusun bahan bimbingan teknis Bidang Pengembangan usaha Mikro;

6. Menyusun bahan petunjuk teknis peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM usaha mikro;

7. Menyusun dan menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan dan pengembangan usaha mikro;

8. Menganalisis data para pengusaha dengan hasil produksinya masing-masing;

9. Mengolah data perkembangan usaha mikro untuk keperluan evaluasi terhadap partisipasi;

10. Melaksanakan kegiatan administrasi umum perkantoran dan membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

11. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

12. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

j. Seksi Pengembangan Pasar dan Modal

1. Menyiapkan rencana kerja sesuai tugas pokok fungsinya. 2. Menyiapkan rencana sarana dan prasarana pengembangan

pasar dan promosi.

3. Mengumpulkan hasil penganalisis pengembangan pasar dan bahan-bahan promosi.

4. Memberikan informasi mengenai pengembangan ppasar dan promosi ke depan.

(59)

5. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat tentang penanaman modal.

6. Melaksanakan monitoring serta mengevaluasi hasil pendataan kegiatan pengembangan pasar dan promosi.

7. Menyiapkan identifikasi dan menyusun daftar pengusaha kecil, menengah dan besar untuk calon mitra usaha dalam rangka kemitraan.

8. Membuat profil proyek pengembangan pasar.

9. Mengumumkan misi promosi pengembangan usaha ke daerah lain.

10. Menyiapkan materi penyajian dalam rangka kerjasama sub regional di bidang pengembangan pasar.

11. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

k. Seksi Kerja Sama dan Kemitraan Usaha

1. Menyiapkan rencana kegiatan kerjasama dan kemitraan usaha sebagai acuan pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

4. Mengumpulkan dan menyusun bahan bimbingan teknis Seksi Kerjasama dan Kemitraan Usaha.

(60)

5. Mengumpulkan, mengelolah dan menyusun bahan bimbingan dan petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan peningkatan kerjasamam dan kemitraan usaha.

6. Menyiapkan bahan petunjuk teknis kerjasama dan kemitraan usaha dengan pengusaha.

7. Mengumpulkan, menyusun dan menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan dan pengembangan kerjasama dan kemitraan usaha.

8. Mengumpulkan dan mengelolah data perkembangan usaha dari para pengusaha yang telah mengikuti kerjasama dan kemitraan usaha.

9. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Kerjasama dan Kemitraan Usaha sebagai pertanggung jawaban.

l. Seksi Pengembangan Kelembagaan

1. Melaksanakan rencan kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. 2. Menyiapkan pelaksanaan program pengembangan

kelembagaan melalui proses produksi dan kemitraan.

3. Memberikan dorongan dan arahan kepada mikro untuk meningkatkan usahanya melalui fasilitas permodalan dari Bank, BUMN atau lembaga lainnya.

4. Mensosialisasikan kebijaksanaan pemerintah kepada usaha mikro di bidang permodalan.

5. Membina administrasi organisasi dan usaha dalam bentuk bimbingan, konsultasi dan pelatihan kepada pengelola usaha mikro.

(61)

6. Menyiapkan teknis pembinaan dan bimbingan kepada pengusaha usaha mikro.

7. Melaksanakan pembinaan dalam bentuk konsultasi, pelatihan, studi banding, pemagangan, pameran dan temu kemitraan bagi usaha mikro.

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

m. Kepala Bidang Industri

1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasional rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengembangan, pemberdayaan dan pengawasan usaha industri.

3. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pemberian izin usaha industri dan tanda daftar industry. 4. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program

pelaksanaan penerbitan izin usaha kawasan industri.

5. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan dan pengembangan kawasan industry berikat dan penyelenggaraan kemitraan industry kecil, menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya.

6. Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelenggaran promosi agrobisnis dan agroindustri dalam rangka peningkatan potensi pasar.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual  ................................................................
Tabel diatas menjelaskan terkait keadaan informan dilihat dari tingkat  pendidikannya

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menentukan potensi toksisitas dan potensi antikanker pada ekstrak etanol umbi talas (Colocasia esculenta

11 years in government regulatory and operations management His 11 years tenure in government link agency under the purview of Ministry of Higher Education Malaysia as senior

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan (1) pengaruh weight training terhadap penurunan kadar lemak, member fitness center Jambuluwuk, (2) pengaruh body weight training terhadap

Karakteristik agen pelaksana yang berupa SOP dan Struktur merupakan hal yang penting agar implementasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaan PKH

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;

Sumber daya manusia yang berkaitan dengan manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang secara profesional dan dapat terintegrasi dengan baik dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan, bahwa Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan dalam melakukan penyusunan Surat