• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN DI BAWAH TANGAN BERDASARKAN PASAL 29 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN DI BAWAH TANGAN BERDASARKAN PASAL 29 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN DI BAWAH

TANGAN BERDASARKAN PASAL 29 AYAT (1)

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974

TENTANG PERKAWINAN

KETUT SUANTARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 26 OKTOBER 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. I G A A Ariani, SH., MS. Dr. Pt. Gd. A Sumerthayasa, SH., MH. NIP.19441221 197503 2 001 NIP.19640915 199003 1 004

Mengetahui,

Ketua Program Magister Kenotariatan Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana

(3)

iv

TESIS INI TELAH DIUJI Pada Tanggal : 25 Oktober 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 5178/ UN 14.4/ HK/ 2016

Tanggal: 19 Oktober 2016

Ketua : Prof. Dr. I Gusti Ayu Agung Ariani, SH., MS. Sekretaris : Dr. Putu Gede Arya Sumerthayasa, SH., MH. Anggota : 1. Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH., MS.

(4)

v

PERNYATAAN BABAS PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan yang sebenarnya bahwa : Nama : Ketut Suantari

NIM : 1392461019

Program Studi : Kenotariatan

Judul Tesis : Keabsahan Perjanjian Kawin di Bawah Tangan Berdasarkan Pasal 29 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas dari plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 26 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “Keabsahan Perjanjian Kawin di Bawah Tangan Berdasarkan Pasal 29 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan”. Tesis ini disusun untuk memenuhi kriteria sebagai salah

satu syarat meraih gelar Magister Kenotariatan pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan tesis ini, yang hanya berkat bantuan berbagai pihak, maka tesis ini selesai pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof. Prof. Dr. I Gusti Ayu Agung Ariani, SH., MS., pembimbing pertama dan Dr. Putu Gede Arya Sumerthayasa, SH., MH., pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, ide, perhatian, dan saran kepada penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.

(6)

vii

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen pengajar di Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana atas segala ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan berlangsung. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu seluruh staff dan karyawan di Sekretariat Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam proses administrasi selama perkuliahan berlangsung dan selama proses penulisan tesis ini berlangsung.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada orang tua I Ketut Suanta dan Ni Made Suarningsih, serta kakak-kakak yang senantiasa mendoakan, mendukung dan memberikan semangat selama penulis menjalani masa perkuliahan dan selama proses pengerjaan tesis ini. Terimakasih pula penulis ucapkan kepada suami tercinta Ida Bagus Eka Sastrajnyana, SH dan keluarga atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis dalam proses pengerjaan tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Junaedi Kariadi, SH., MH., M.Kn dan seluruh teman-teman angkatan VI Magister Kenotariatan Universitas Udayana yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan tesis ini serta semua pihak yang telah mendukung proses pembuatan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kita semua dan semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah kepustakaan di bidang kenotariatan serta berguna bagi masyarakat.

(7)

viii ABSTRAK

KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN DI BAWAH TANGAN BERDASARKAN PASAL 29 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 1

TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Perjanjian kawin merupakan persetujuan yang dibuat oleh calon suami istri, untuk mengatur akibat perkawinan terhadap harta kekayaan mereka yang menyimpang dari persatuan harta kekayaan. Setelah berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, maka telah ada unifikasi hukum dalam perkawinan di Indonesia yang dipertegas dalam Pasal 66. Namun masih ada ketidakjelasan pengaturan dalam Pasal 29 ayat (1) UU Perkawinan mengenai bentuk daripada perjanjian kawin tersebut, apakah dapat dibuat dengan akta otentik atau cukup dibuat di bawah tangan oleh para pihak. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi : (1) apakah perjanjian kawin yang dibuat di bawah tangan sah menurut ketentuan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan; dan (2) bagaimanakah kekuatan pembuktian dari perjanjian kawin yang dibuat di bawah tangan yang disahkan oleh pegawai pencatatan perkawinan. Landasan teoritis yang dipergunakan adalah teori perjanjian dan konsep perjanjian kawin sebagai pisau analisis rumusan masalah pertama. Kemudian teori kewenangan dan teori kepastian hukum, serta konsep hukum pembuktian sebagai pisau analisis permasalahan kedua.

Berangkat dari adanya kekaburan norma dalam Pasal 29 ayat (1) UU Perkawinan, penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Sumber bahan hukum dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tertier. Teknik pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini adalah dengan metode bola salju, dan bahan hukum yang diperoleh dicatat dengan menggunakan sistem kartu. Bahan hukum yang telah terkumpul diolah dengan cara editing, pemberian catatan, kemudian rekonstruksi bahan hukum, dan sistematis bahan hukum. Teknik analisis bahan hukum menggunakan deskriftif, sistematisasi, dan interpretasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian kawin yang dibuat di bawah tangan adalah sah menurut ketentuan Pasal 29 ayat (1) UU Perkawinan. Hal ini dikarenakan dalam pasal tersebut tidak ada keharusan perjanjian kawin untuk dibuat secara otentik, sehingga sah selama perjanjian kawin tersebut memenuhi ketentuan persyaratan umum suatu perjanjian yaitu sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perjanjian, suatu hal tertentu, dan suatu sebab yang halal. Tolak ukur sahnya perjanjian kawin di bawah tangan ini adalah isi daripada perjanjian kawin tersebut tidak boleh melanggar batas-batas hukum, agama dan kesusilaan. Kemudian perjanjian kawin tersebut haruslah mendapat pengesahan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan. Kekuatan pembuktian dari perjanjian kawin yang dibuat di bawah tangan yang disahkan oleh Pegawai Pencatatan Perkawinan memiliki kekuatan pembuktian yang dapat disetarakan selayaknya akta otentik, sepanjang para pihak mengakuinya atau tidak ada penyangkalan dari salah satu pihak. Catatan Sipil memperoleh kewenangan oleh undang-undang mengesahkan perjanjian kawin, namun esensi daripada pengesahan tersebut hanyalah sebagai pembukuan untuk pemenuhan asas publisitas semata kepada pihak ketiga.

(8)

ix ABSTRACT

THE LEGALITY OF PRENUPTIAL AGREEMENT UNDER THE HAND BASED ON ARTICLE 29 SECTION (1) LAW NO. 1 OF 1974

CONCERNING MARRIAGE

Prenuptial agreement is an agreement made by the prospective husband and wife, to arrange a result of a marriage towards the wealth of those who stray from the wealth affiliation. After the Law No. 1 of 1974 has been applied about Marriage, there has been a unification of law in Indonesia which is reinforced by Article 66. But, there are still some ambiguities or unclear arrangements in the Article 29 section (1) of the Marriage Law regarding the form of the prenuptial agreement, if it can be made with authentic deed or simply made under the hand of the parties. Therefore, the issue raised in this research were : (1) whether the agreement of prenuptial made under the hand of legitimate according to the provisions of Article 29 section (1) of Law No. 1 of 1974; and (2) how the strength of evidence of the prenuptial agreement made under the hand that was verified by the Officer of the Registry of Marriage. Used theoretical basis is the agreement theory and prenuptial agreement concepts as a knife analysis mating formulation of the problem first. Then the authority theory, legal certainty theory and legal concepts of evidence as knives second problem analysis.

Departing from this blurring norms in Article 29 section (1) of the Marriage Law, this research used the type of normative legal research. This research used the approach of legislation and the approach of conceptual. The source of the legal material of this particular research consists of primary, secondary and tertiary legal materials. The collection technique of the legal materials was used the snowball method and noted with card system. The Legal materials that have been collected was processed by means of editing, giving record, reconstruction of legal materials, and the legal materials was systematized. Legal materials analysis techniques used descriptive, systematization, and interpretation techniques. themselves, an ability to make an agreement, a certain thing, and a cause that is halal. Benchmark validity of the prenuptial agreement under the hand must not violate the limits of the law, religion and morality. Then prenuptial agreement must obtain legalization by Officer of Registry of Marriage (2) the strength of evidence of prenuptial agreements made under the hand that was officially verified by the Officer of Registry of Marriage has the strength of evidence as befits an authentic deed, if all the paties admit it or not there is denial of one of the parties. Registry of marriage obtain authority by Marriage Law to legalization of prenuptial agreement, but the essence of legalization merely a publicity to a third party.

(9)

x

RINGKASAN

Tesis ini menganalisis keabsahan perjanjian kawin di bawah tangan berdasarkan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Bab I, menguraikan latar belakang masalah yang dalam hal ini terdapat kekaburan norma pada pengaturan Pasal 29 ayat (1) UU Perkawinan yaitu dalam frasa ‘dapat mengadakan perjanjian tertulis’, dimana menimbulkan penafsiran ganda karena tidak terdapat penjelasan atau ditentukan secara tegas mengenai bentuk dari perjanjian kawin tersebut. Bentuk daripada perjanjian kawin ini dapat ditafsirkan, apakah dapat dibuat dengan akta otentik atau cukup dibuat dibawah tangan oleh para pihak, sehingga hal ini tentunya akan berimplikasi juga terhadap kekuatan pembuktian daripada perjanjian kawin yang dibuat di bawah tangan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka landasan teoritis yang dipergunakan adalah teori perjanjian dan konsep perjanjian kawin sebagai pisau analisis rumusan masalah pertama. Kemudian teori kewenangan dan teori kepastian hukum, serta konsep hukum pembuktian sebagai pisau analisis permasalahan kedua. Pada sub ini juga diuraikan mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode penelitian.

Bab II, menguraikan tinjauan umum tentang perkawinan dan perjanjian kawin. Bab ini terdiri dari 2 (dua) Sub Bab yaitu Sub Bab pertama tentang perkawinan, yang terdiri dari Pengertian dan Tujuan Perkawinan; Asas-asas Perkawinan; Syarat Sahnya Perkawinan; Harta Benda Perkawinan; dan Akibat Hukum Perkawinan. Sub Bab kedua tentang perjanjian kawin yang terdiri dari Pengertian Perjanjian Kawin; Bentuk Perjanjian Kawin; Syarat Sahnya Perjanjian Kawin; Isi Perjanjian Kawin; dan Perubahan Perjanjian Kawin.

Bab III merupakan hasil penelitian dan pembahasan rumusan masalah yang pertama, mengenai Keabsahan Perjanjian Kawin di Bawah Tangan Menurut Undang-Undang Perkawinan. Bab ini dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bab yaitu Pengaturan Hukum Keabsahan Perjanjian Kawin Menurut KUHPerdata dan UU Perkawinan yang terdiri dari Prosedur Pembuatan Perjanjian Kawin di Hadapan Notaris dan Peranan Notaris dalam Pembuatan Akta Perjanjian Kawin. Sub Bab kedua mengenai Keabsahan Perjanjian Kawin yang Dibuat di Bawah Tangan Menurut Pasal 29 Ayat (1) UU Perkawinan.

(10)

xi

Pembuktian dari Perjanjian Kawin di Bawah Tangan yang Disahkan Pegawai Pencatat Perkawinan.

(11)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRAK ... ix

RINGKASAN ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 13

1.3.1 Tujuan Umum ... 13

1.3.1 Tujuan Khusus ... 13

1.4 Manfaat Penelitian ... 14

1.4.1 Manfaat Teoritis... 14

1.4.2 Manfaat Praktis ... 14

1.5 Landasan Teoritis dan Kerangka Berpikir ... 15

1.5.1 Landasan Teoritis ... 15

1.5.1.1 Teori Perjanjian ... 16

1.5.1.2 Teori Kewenangan ... 21

1.5.1.3 Teori Kepastian Hukum ... 24

1.5.1.4 Konsep Perjanjian Kawin ... 26

1.5.1.5 Konsep Hukum Pembuktian ... 27

1.5.2 Kerangka Berpikir... 30

(12)

xiii

1.6.1 Jenis Penelitian ... 32

1.6.2 Jenis Pendekatan ... 33

1.6.3 Sumber Bahan Hukum ... 34

1.6.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 35

1.6.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum……… 36

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN DAN PERJANJIAN KAWIN ... 39

2.1 Perkawinan ... 39

2.1.1 Pengertian dan Tujuan Perkawinan ... 39

2.1.2 Asas-asas Perkawinan ... 42

2.1.3 Syarat Sahnya Perkawinan ... 48

2.1.4 Harta Benda Perkawinan ... 51

2.1.5 Akibat Hukum Perkawinan ... 56

2.2 Perjanjian Kawin ... 59

2.2.1 Pengertian Perjanjian Kawin ... 62

2.2.2 Bentuk Perjanjian Kawin ... 66

2.2.3 Syarat Sahnya Perjanjian Kawin ... 68

2.2.4 Isi Perjanjian Kawin ... 70

2.2.5 Perubahan Perjanjian Kawin ... 71

BAB III KEABSAHAN PERJANJIAN KAWIN DI BAWAH TANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN ... 73

3.1 Pengaturan Hukum Keabsahan Perjanjian Kawin Menurut KUHPerdata dan UU Perkawinan ... 79

(13)

xiv

BAB IV KEKUATAN PEMBUKTIAN DARI PERJANJIAN

KAWIN YANG DIBUAT DI BAWAH TANGAN YANG

DISAHKAN OLEH PEGAWAI PENCATATAN

PERKAWINAN ... 109

4.1 Kedudukan Akta Otentik... 112

4.1.1 Pengertian Akta Otentik……….. .. 112

4.1.2 Kekuatan Pembuktian Akta Otentik……… 120

4.2 Kedudukan Akta di Bawah Tangan ... 126

4.2.1 Pengertian Akta di Bawah Tangan ... 126

4.2.2 Kekuatan Pembuktian Akta di Bawah Tangan ... 130

4.4 Kekuatan Pembuktian dari Perjanjian Kawin Yang Dibuat Di Bawah Tangan Yang Disahkan oleh Pegawai Pencatatan Perkawinan ... 132

4.3.1 Pengesahan Perjanjian Kawin Menurut UU Perkawinan….. 134

4.3.2 Kekuatan Pembuktian dari Perjanjian Kawin di Bawah Tangan yang Disahkan Pegawai Pencatat Perkawinan……. . 139

BAB V PENUTUP ... 146

5.1 Kesimpulan ... 146

5.2 Saran ... 147

DAFTAR PUSTAKA ... 149

Referensi

Dokumen terkait

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Parepare belum memiliki model pengukuran, pelaksanaan, dan pengawasan dalam memberdayakan dana zakat dengan jelas sehingga belum bisa

Tingkatan kelas subjek penelitian yang diambil, pendekatan penelitian, level berpikir kombinatorik yang digunakan pada penelitian Rapanca dkk menggunakan penelitian

Spektra MS piren hasil analisis sampel jamur Spektra MS piren dalam database.. Ion hasil fragmentasi

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan

Berdasarkan pada ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ini, apabila terjadi kasus perkawinan poligami yang

Apakah penghuni yang menderita penyakit1. pernafasan digabung dg

Penelitian ini dilakukan terhadap dua buah mobile komputer sebagai user dan sebuah desktop PC sebagai server dengan menggunakan perangkat NSN FexiPacket Radio

Kekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar karbon dalam logam baja dan unsur lainya dalam baja, temperatur pemanasan, holding time dan laju pendinginan yang dilakukan