• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLAMET ROHADI C.9409032

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SLAMET ROHADI C.9409032"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan tesis Slamet Rohadi (C.9409032) membahas latar belakang pentingnya pengembangan wisata industri di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tesis ini berfokus pada potensi wisata kerajinan tenun goyor Desa Sambirembe sebagai salah satu kontribusi bagi perekonomian daerah. Rumusan masalah yang diajukan meliputi latar belakang munculnya kerajinan tenun goyor, potensi wisata desa Sambirembe, dan upaya pemerintah dalam pengembangannya. Tujuan penelitiannya adalah untuk memahami ketiga aspek tersebut. Manfaat penelitian diuraikan bagi kalangan akademis dan Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kajian pustaka mencakup teori-teori pariwisata, jenis-jenis pariwisata, pengembangan pariwisata, potensi wisata, dan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Sistematika penulisan dijelaskan secara ringkas.

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagian ini menjelaskan konteks umum pariwisata di Indonesia dan potensi ekonomi yang dimilikinya. Ditekankan peran penting wisata industri dalam meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Kabupaten Sragen sebagai objek studi dipilih karena potensi ekonomi yang tinggi, khususnya dari sektor kerajinan, termasuk tenun goyor di Desa Sambirembe. Desain penelitian menitikberatkan pada analisis potensi wisata kerajinan tenun goyor dengan pendekatan deskriptif kualitatif, yang bertujuan memberikan gambaran komprehensif terkait sejarah, potensi, dan strategi pengembangannya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dirumuskan secara spesifik dan terukur, fokus pada tiga pertanyaan utama. Pertama, terkait sejarah dan latar belakang munculnya kerajinan tenun goyor di Desa Sambirembe. Kedua, mengidentifikasi potensi yang dimiliki Desa Sambirembe sebagai destinasi wisata. Ketiga, menelaah upaya pemerintah daerah Sragen dalam pengembangan kerajinan tenun goyor sebagai bagian dari sektor pariwisata. Rumusan masalah ini menuntun pembaca ke arah fokus utama penelitian dan memberikan kerangka kerja yang jelas bagi analisis data.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan. Tujuannya adalah untuk menjawab secara sistematis pertanyaan-pertanyaan kunci terkait sejarah kerajinan tenun goyor, potensi wisata di Desa Sambirembe, dan peran pemerintah dalam pengembangannya. Tujuan ini memberikan arah yang jelas bagi penelitian dan membantu pembaca memahami tujuan akhir dari penulisan tesis.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagian ini menjelaskan manfaat penelitian, yang dibagi menjadi dua aspek. Pertama, kontribusi bagi akademisi sebagai referensi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pariwisata. Kedua, kontribusi bagi Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata sebagai bahan pembelajaran yang memperkaya wawasan mahasiswa tentang industri wisata kerajinan. Manfaat penelitian menekankan relevansi temuan terhadap pengembangan pendidikan dan pengayaan pengetahuan praktis di bidang pariwisata.

1.5 Kajian Pustaka

Bagian kajian pustaka menyajikan tinjauan literatur yang relevan dengan tema penelitian. Tinjauan ini mencakup definisi pariwisata, berbagai jenis dan bentuk pariwisata, teori pengembangan pariwisata, dan analisis potensi wisata (4A). Pustaka yang digunakan membantu memberikan landasan teoritis bagi penelitian dan mendukung metodologi yang digunakan. Tinjauan pustaka menunjukkan pemahaman penulis akan konsep-konsep dasar yang terkait dan landasan teoritis bagi penelitian.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dijelaskan meliputi desain penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka), serta teknik analisis data (deskriptif kualitatif). Penjelasan rinci metode penelitian menunjukkan validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan. Metodologi yang digunakan menunjukkan komitmen penulis terhadap kaidah ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

1.7 Sistematika Penulisan

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang struktur penulisan tesis, yang terdiri dari empat bab. Bab-bab tersebut dijelaskan secara ringkas, memberikan gambaran tentang isi setiap bab dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berkaitan. Sistematika penulisan memberikan gambaran yang jelas tentang alur dan organisasi tesis, memudahkan pembaca untuk memahami struktur dan isi keseluruhan penelitian.

II. Gambaran Umum Kota Sragen Sebagai Tujuan Wisata

Bab ini memberikan gambaran umum tentang Kabupaten Sragen sebagai latar belakang penelitian. Bagian ini meliputi sejarah Kabupaten Sragen, kondisi geografis, pembagian administratif, dan gambaran umum pariwisata di Kabupaten Sragen. Sejarah Sragen dibahas secara rinci, menjelaskan perkembangan wilayah dan pemerintahan dari masa lalu hingga kini. Kondisi geografis dan pembagian administratif memberikan konteks lokasi penelitian. Gambaran umum pariwisata meliputi objek wisata utama di Sragen, seperti Museum Sangiran, Pemandian Air Panas Bayanan, Waduk Kedung Ombo, dan Gunung Kemukus.

2.1 Sejarah Kota Sragen

Bagian ini memaparkan sejarah berdirinya Kabupaten Sragen, mulai dari pendiriannya hingga perkembangan pemerintahan. Disajikan kronologi penting, mencakup tokoh-tokoh kunci dan peristiwa yang membentuk sejarah Sragen. Sejarah ini memberikan konteks penting bagi pemahaman perkembangan wilayah dan budayanya, serta kaitannya dengan industri kerajinan.

2.2 Gambaran Umum Pariwisata di Kabupaten Sragen

Bagian ini menjelaskan potensi pariwisata Sragen secara umum, mencakup berbagai objek wisata yang ada dan perkembangannya. Data statistik kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata di Sragen diberikan untuk menunjukkan pentingnya sektor pariwisata bagi perekonomian daerah. Objek wisata unggulan dibahas secara singkat, memberikan gambaran singkat karakteristik dan daya tarik masing-masing objek.

III. Potensi Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe

Bab ini merupakan inti dari tesis, berfokus pada analisis potensi kerajinan tenun goyor di Desa Sambirembe sebagai objek wisata. Bab ini meliputi profil pengrajin tenun goyor, potensi wisata Desa Sambirembe, industri kerajinan tenun goyor, analisis daya tarik wisata berdasarkan kerangka 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas), kendala pengembangan kerajinan, dan strategi pengembangan yang telah dan dapat dilakukan. Analisis ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang potensi dan tantangan dalam pengembangan wisata industri tenun goyor.

3.1 Pengrajin Tenun Goyor di Desa Sambirembe

Bagian ini memberikan gambaran profil pengrajin tenun goyor di Desa Sambirembe, termasuk jumlah pengrajin, sejarah kerajinan, proses produksi, dan organisasi yang terlibat (misalnya koperasi). Profil pengrajin memberikan informasi penting terkait kapasitas produksi, tantangan, dan potensi pengembangan kerajinan.

3.2 Potensi Wisata Desa Sambirembe

Bagian ini mengidentifikasi berbagai potensi wisata Desa Sambirembe yang terkait dengan kerajinan tenun goyor. Potensi ini dapat mencakup aspek budaya, sejarah, dan keindahan alam sekitar. Identifikasi potensi wisata ini memberikan landasan bagi analisis daya tarik wisata dan strategi pengembangan.

3.3 Industri Kerajinan Tenun Goyor Desa Sambirembe

Bagian ini menganalisis industri kerajinan tenun goyor dari berbagai aspek, termasuk kapasitas produksi, pemasaran, dan manajemen. Analisis ini memberikan gambaran tentang kondisi industri dan potensi peningkatannya. Data produksi dan pemasaran, jika tersedia, akan memperkuat analisis.

3.4 Daya Tarik Wisata Desa Sambirembe Ditinjau dari 4A

Bagian ini merupakan analisis utama, menggunakan kerangka 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas) untuk menilai daya tarik wisata kerajinan tenun goyor. Analisis ini memberikan penilaian objektif terhadap potensi wisata dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Analisis 4A merupakan metode standar dalam menilai potensi wisata.

3.5 Faktor Kendala Pengembangan Kerajinan Tenun Goyor

Bagian ini mengidentifikasi berbagai kendala yang menghambat pengembangan kerajinan tenun goyor, baik dari aspek produksi, pemasaran, maupun manajemen. Identifikasi kendala ini penting untuk merumuskan strategi pengembangan yang efektif. Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif akan memperkuat analisis kendala.

3.6 Strategi Pengembangan Kerajinan Tenun Goyor

Bagian ini merumuskan strategi pengembangan kerajinan tenun goyor sebagai objek wisata, berdasarkan analisis potensi dan kendala yang telah diidentifikasi. Strategi ini dapat meliputi peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk, pengembangan pemasaran, dan peningkatan infrastruktur. Rumusan strategi harus realistis dan terukur.

IV. Penutup

Bab penutup berisi kesimpulan penelitian dan saran untuk pengembangan lebih lanjut. Kesimpulan merangkum temuan utama penelitian, menjawab rumusan masalah yang diajukan. Saran memberikan rekomendasi bagi pemerintah, pengrajin, dan pihak terkait lainnya untuk mengembangkan wisata kerajinan tenun goyor di Desa Sambirembe. Kesimpulan dan saran harus selaras dengan temuan dan analisis yang telah diuraikan sebelumnya.

4.1 Kesimpulan

Bagian ini menyimpulkan temuan penelitian secara ringkas dan jelas, menjawab rumusan masalah yang diajukan di awal. Kesimpulan harus berdasarkan data dan analisis yang telah diuraikan di bab-bab sebelumnya. Kesimpulan harus singkat, padat, dan akurat.

4.2 Saran

Bagian ini memberikan saran-saran yang konstruktif dan relevan bagi pengembangan wisata kerajinan tenun goyor, ditujukan kepada berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, pengrajin, dan lembaga pendidikan. Saran yang diberikan harus berdasarkan temuan dan analisis yang telah dibahas, dan harus realistis dan dapat diimplementasikan.

Gambar

Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan ATBM  ......................................................
gambar yang digunakan bermotif bunga (kembang) dengan susunan tetris atau
Tabel 1. Daftar Anggota Koperasi Agawe Makmur Tahun 2012
Tabel 2. Daftar Penerima Bantuan ATBM Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dari sejarah sampai potensi

Penyusunan ini bertujuan yaitu untuk mengetahui latar belakang dan sejarah berdirinya Candi Sukuh, untuk mengetahui profil dan potensi yang dimiliki Candi Sukuh,

Di sisi lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat, pemerintah daerah seharusnya mulai berusaha memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki yang berdampak

Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi setiap kekuatan yang dimiliki oleh daerah, memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan kualitas

Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi setiap kekuatan yang dimiliki oleh daerah, memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan

Pemerintah harus lebih memperhatikan lagi setiap kekuatan yang dimiliki oleh daerah, memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki oleh daerah untuk meningkatkan kualitas

Dalam rangka memberdayakan dan mengembangkan potensi alam dan air yang dimiliki oleh Kabupaten Boyolali sebagai daya tarik wisata tirta Pemerintah Daerah

Abstrak Kota Cirebon memiliki banyak potensi peninggalan budaya sejarah baik yang bersifat tangible maupun intangible, sehingga sudah sepantasnyalah kalau pemerintah daerah kota