• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan urusan kehumasan dan protokol di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta 657

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan urusan kehumasan dan protokol di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta 657"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i PELAKSANAAN URUSAN KEHUMASAN DAN PROTOKOL

DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA

Oleh

Nama : BIMBO ARIESTRIANTO NIM : D1607008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul:

PELAKSANAAN URUSAN KEHUMASAN DAN PROTOKOL DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA Karya:

Nama : BIMBO ARIESTRIANTO NIM : D 1607008

Konsentrasi: Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 25 Juni 2010 Menyetujui Dosen Pembimbing,

(3)

iii PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari :……….

Tanggal :……….

Panitia Ujian Tugas Akhir :

1. Surisno Satriyo Utomo, M. Si NIP. 19500926 198503 1 001

2. Dra. Hj. Sofiah, M.Si

NIP. 19530726 198703 2 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

(4)

iv MOTTO

 To be yourself in a world that’s constantly trying to make you something else

is the greatest accomplishement

Things change before you even realize what you had

 Vini Vidi Vici: I came, I saw and I’m conquer

 We can have more than we’ve got because we can become more than we are

 The key to happiness is having a dreams. The key to success is making your

(5)

v KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan karuniaNya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir dengan judul ”Pelaksanaan Urusan Kehumasan dan Protokol di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta” ini dibuat

sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Diploma III di Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik.

Penyelesaian Tugas Akhir ini kiranya tidak akan berhasil jika tidak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini,

Penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan

terima kasih setulus-tulusnya kepada :

1. Kedua orang tua Penulis, Bapak Pudji dan Ibu Santi, serta kakak-kakak

terkasih, Oki, Didit, dan Jonas, atas doa dan dukungannya yang tidak pernah

berhenti, serta kepercayaan yang mereka berikan selama ini, juga masukan

dan saran, dan yang terutama limpahan cinta dan kasih saying yang begitu

besar kepada Penulis ;

2. Ibu Dra. Hj. Sofiah, M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang juga

meluangkan waktunya untuk memeriksa Tugas Akhir ini dan memberikan

nasehat-nasehat yang sangat berguna dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini ;

3. Bapak Surisno Satriyoutomo, M.Si, selaku penguji yang telah meluangkan

(6)

vi

4. Ibu Tanti Hermawati, S. Sos, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan saran, nasehat, dan perhatiannya kepada Penulis sejak

Penulis masuk menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini ;

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas

Maret yang telah member bekal ilmu dan pengetahuan yang semoga dapat

member manfaat bagi penulis untuk berkarya di kemudian hari ;

6. Bapak Bambang Sari Wahono, SH; Bapak Joko, SH, Bapak Soeradi, SH;

Bapak Danang, SE; dan Mas Yudhi, dari Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah kota Surakarta atas bantuan dan bimbingannya selama Penulis

magang. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari Penulis, dan telah menyediakan bahan-bahan yang diperlukan

dalam penulisan Tugas Akhir ini;

7. Para staf Administrasi Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret atas segala bantuannya;

8. Sahabat-sahabat penulis : Prasetyo untuk “tebengannya semester satu dan

dua”; Diaz, Sigit, Yogo, Satrio, Widhi, Galih dan Bambu untuk doa dan

dukungan serta kesediaannya mendengarkan keluh kesah Penulis selama ini;

Ninda untuk persahabatannya;

9. Teman-teman Diploma III angkatan 2007 atas pertemanannya yang selama ini

telah terjalin;

10.Chandra, Caca, Choi, Marsya, Panji, Palak, Bedu, Om Lestaryo dan Tante

(7)

vii

11.Para pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu namun telah ikut

membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Atas segala kekurangan dalam penulisan ini, Penulis mohon maaf dan mohon

diberikan saran serta kritik agar di lain waktu Penulis dapat memperbaikinya.

Akhir kata Penulis mengharapkan agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu dan pengetahuan, khususnya di bidang keprotokolan.

Surakarta, Juni 2010

(8)
(9)

ix

 Undang-undang Protokol ……….. 22

 Ruang lingkup undang-undang protokol ……… 23

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah dan Dasar Hukum berdirinya….……….. 27

B. Dasar hukum dan kedudukan DPRD kota Surakarta……….. 27

C. Visi dan Misi DPRD kota Surakarta ……….… 28

D. Kedudukan dan Tugas Pokok Sekretariat DPRD kota Surakarta ….. 29

E. Struktur Organisasi dan Tata kerja Sekreteriat DPRD kota Surakarta… 31 BAB IV PELAKSANAN MAGANG A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ……….……….. 39

B. Bidang Pelaksanaan ………..….……… 39

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media ……….……….. 40

D. Kegiatan lain ……….. 43

BAB V PENUTUP E. Kesimpulan……….…….. . 51

F. Saran……….…….... . 52

Daftar Pustaka ………...….. x

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Semakin majunya perkembangan jaman di era globalisasi saat ini, humas

sangat diperlukan baik dalam perusahaan maupun lembaga–lembaga

pemerintahan yang berfungsi sebagai pembentuk citra sebuah perusahaan ataupun

instansi pemerintahan terkait. Terciptanya citra yang baik akan sangat mendukung

keberadaan instansi atau perusahaan tersebut dimata masyarakat.

Dalam langkah nyatanya, Program Diploma III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta

memberikan Kuliah Kerja Media (KKM) yang memberikan kesempatan kepada

mahasiswanya untuk mempraktekkan teori, konsep, dan ilmu yang telah dipelajari

di bangku kuliah, sehingga mahasiswa dapat melihat dan merasakan dunia kerja

secara langsung.

Sebagai mahasiswa jurusan Public Relations, Penulis memilih

melaksanakan tugas KKM pada instansi pemerintahan di kantor sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, karena Penulis ingin melihat dan

mengetahui secara langsung kegiatan dari humas pemerintahan.

Humas adalah fungsi managemen yang berkelanjutan dan terarah lewat

organisasi umum maupun secara pribadi, serta berusaha memenangkan,

(11)

2 inginkan. Dengan menilai pendapat umum dari sekitar mereka sendiri untuk

kemudian dihubungkan sejauh mungkin dengan karsa dan tingkah lakunya, guna

mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan lebih efisien untuk memenuhi

kepentingan mereka bersama, dengan suatu informasi yang direncanakan dan

disebarluaskan.

Humas dalam sebuah lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan karena

merupakan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat, sehingga

masyarakat juga dapat ikut berperan dalam pengawasan kinerja pemerintah, dan

pemerintah dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat. Dengan

adanya pertisipasi dari kedua belah pihak tersebut, maka roda pemerintahan akan

dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga terjadi simbiosis mutualisme

antara pemerintah dan masyarakat. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara

pemerintah dengan masyarakat, maka masing–masing pihak dapat mengetahui

hak dan kewajibannya masing–masing, dan mengetahui dengan baik kegiatan–

kegiatan pemerintah serta perkembangan daerah Kota Surakarta.

Melihat lingkup tugas para anggota dewan yang cukup luas ini, maka

sangat tidak mungkin bagi mereka untuk menangani kegiatan Humas secara

langsung. Oleh sebab itu apa yang sedang dilakukan atau apa yang akan dilakukan

oleh para anggota dewan tersebut yang berhubungan dengan pihak dalam maupun

luar, harus dilakukan oleh bagian Humas. Karena inti dari tugas Humas adalah

(12)

3 Humas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta

dibagi menjadi dua sub bagian yaitu, Sub Bagian Humas dan Dokumentasi dan

Sub Bagian Keprotokolan. Masing–masing bagian ini mempunyai tugas dan

fungsi yangt berbeda, namun saling melengkapi. Penulis memilih salah satu dari

kedua sub bagian tersebut, yaitu Sub Bagian Keprotolan yang dianggap oleh

Penulis mempunyai banyak kegiatan dan tugas yang harus dilakukan, baik tugas

yang berada di dalam ruangan maupun tugas lapangan. Sehingga penulis dapat

mengetahui bagaimana kerja dari para karyawan Humas baik saat di kantor,

maupun saat melakukan tugas lapangan.

Sub Bagian Keprotokolan ini mempunyai tugas yang berhubungan dengan

pelaksanaan acara resmi, semi resmi, maupun acara yang tidak resmi yang

diselenggarakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta

dan selalu bertanggung jawab kepada semua acara yang nantinya akan melibatkan

para Anggota Dewan. Semua kegiatan tersebut merupakan bahan publikasi untuk

masyarakat sebagai aktifitas pemerintah setempat. Dari sedikit uraian di atas,

maka penulis tertarik untuk menulis tentang “Pelaksanaan Urusan Kehumasan

dan Protokol di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta”

B.

Tujuan

Tujuan Umum

Sebagai syarat kelulusan dan merupakan suatu ketetapan yang berlaku di

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

(13)

4 mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya serta untuk mendapatkan sebuah

pengalaman kerja.

Tujuan Khusus

A. Bagi Instansi

1. Memberikan kesempatan kepada para Mahasiswa untuk dapat

menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.

2. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui

tentang cara kerja Humas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kota Surakarta.

3. Mendapatkan masukan-masukan positif dari masyarakat yang

dapat meningkatkan kinerja Humas Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kota Surakarta.

B. Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan tempat untuk mempraktekkan ilmu yang sudah

didapat selama masa kuliah.

2. Mendapatkan pengetahuan tentang kinerja Humas Sekretariat,

dalam hal ini Sub Bagian Keprotokolan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kota Surakarta.

3. Mendapatkan pengalaman kerja.

4. Kemampuan untuk membandingkan antara teori yang didapat

selama masa kuliah dengan praktek yang berlaku dalam dunia

(14)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

HUBUNGAN MASYARAKAT ( HUMAS )

DEFINISI HUMAS

Bidang humas atau public r elations merupakan suatu bidang yang cakupannya

sangat luas yang menyangkut berbagai pihak. Public relations tidak sama dengan

sekedar r elations, meskipun personal relations mempunyai peranan yang sangat

besar dalam kampanye public r elations.

Public relations bukan hanya sekedar menjual senyum, dengan tujuan

memperoleh kemenangan sendiri, atau dengan mendekati pers dengan tujuan

untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, public relations

mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak –

pihak yang berhubungan.

Untuk itu, definisi tentang public r elations atau humas sangatlah penting

walaupun sampai saat ini masing – masing pihak mempunyai pendapat lain

tentang public r elations, antara lain dapat dilihat dari segi kepribadian dan

elemennya, ada yang mendefinisikan dengan dilihat dari segi komunikasi dan

(15)

7 lagi dilihat dari segi entertainment dan protokoler, sebagian lagi dilihat dari segi

krisis.1

Berikut ini merupakan definisi yang sangat umum diberikan oleh John E.

Mar ston : “Public relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public”. Public r elations bukanlah ilmu tradisional yang

digunakan untuk menghadapi tujuan – tujuan sesaat. Public r elations perlu

direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target – target publik

tertentu. Public relations melakukan komunikasi dengan cara membujuk

(per suasive). Oleh karena itu sering disebut sepihak bahwa profesi public

r elations adalah profesi pembujuk (per suader s).2

Definisi yang lain dikemukakan oleh Cyr il W. Plattes berikut ini yang

menyebut public r elations sebagai tanggung jawab dan fungsi manajemen yang

bertugas :

1. Menganalisa inter est public dan menetapkan sikap public.

2. Menentukan dan menterjemahkankebijaksanaan perusahaan atau organisasi

3. Merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan dan goodwill

masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi tadi.3

Definisi Plattes ini adalah definisi terbaik, karena sekaligus memberikan

gambaran akan fungsi public r ealtions atau hubungan masyarakat.

Menurut pernyataan Asosiasi PR seluruh dunia di Mexico, Agustus 1978,

yang dikenal dengan “The statement of Mexico” Public relations adalah :

1

Renald Kasali, Manajemen Public Relatios ( konsep dan aplikasi di Indonesia ), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal 6

2

Ibid / hal 6

3Dja’far Assegaff,

(16)

8 Seni dan ilmu pengetahuan social untuk menganalisa kecenderungan,

memprediksi konsekuensinya menasehati para pemimpin organisasi dan

melaksanakan programyang terencana mengenai kegiatan – kegiatan melayani,

baik kepentingan organisasi maupun kepentingan public atau umum.4

(Public relations pr actice is ar t and social science of analyzing fr ends, pr edicting

their consequences, counseling or ganization leader s and implementing planned

pr ogr am of action which will serve the organization’s and the public intrest)

Definisi profesi humas menurut Howar d Stephenson dalam buku Handbook of

Public r elations (1971), yaitu sebagai berikut ; “The practice of skilled art or

ser vice based on tr aining, a body of knowledge, and alber ence to agr ee on

standart of ethics”. (Humas atau public relations yang dapat dinilai sebagai suatu

profesi, dalam praktiknya merupakan seni, ketrampilan atau memberikan

pelayanan tertentu, berdasarkan kualifikasi pendidikan dan pelatihan, serta

memiliki pengetahuan memadai yang harus sesuai dengan standart etika atau

profesi).5

Banyak definisi Public relations yang telah diungkapkan saling berbeda, tetapi

pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Paling tidak sebagai acuannya

dan salah satunya definisi public relations, berasal dari The British Institute of

Public Relations yang berbunyi :

1. “Public Relations activity is management of communications between an

organization and its publics”.

4

Rosady Ruslan, Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi (konsep dan aplikasi), edisi revisi, cetakan 4, PT Raja Grifindo Persada, Jakarta, 2002, hal 18.

5

(17)

9

2. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to

establish and maintain mutual under standing between an or ganization and

its publics”.6

PERANAN HUMAS

Menurut Doizer and Br oom (1995) bahwa peranan Humas dibagi menjadi empat

kategori dalam organisasi, yaitu sebagai berikut :

1. Exper t pr escr iber

Sebagai praktisi ahli public r elations yang berpengalaman dan memiliki

kemampuan tinggi dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian

masalah hubungan dengan publiknya (public r elationship). Hubungan

praktisi PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan dokter dengan

pasiennya, sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima

atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari ahli PR

(exper t pr escr iber) yang memiliki pengalaman dan ketrampilan tinggi

dalam memecahkan serta mengatasi persoalan public r elations yang

tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

2. Communication fasilitator

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator

untukmembantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengarkan apa

yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi yang

bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan keinginan, kebijakan

dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan

6

(18)

10 komunikasi timbale balik tersebut yang dilaksanakan oleh PR yang

bersangkutan dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai

dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Pr oblem solving pr ocess fasilitator

Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan public

r elations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu

pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser ) hingga tindakan

eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi

sesuatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang

dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan

keahlian dalam suatu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan

dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis

tertentu.

4. Communication technician

Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR profesional sebelumnya yang

jarang terkait erat dengan fungsi dan manajemen organisasi. Sedangkan

dalam peranan communication technician ini sebagai jour nalist in resident

yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan

method of communication in or ganization dan system komunikasi dalam

organisasi dari masing – masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara

teknis komunikasi, media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan

(19)

11

media komunikasi antara satu level, komunikasi antar karyawan satu

departemen dengan lainya (employee r elations and communication media

model).

Peranan PR / Humas tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta

“tangan kanan” bagi top manajemen dari organisasi atau lembaga yang ruang

lingkup tugasnya antara lain :

a. Membina Hubungan ke dalam (public inter nal)

Public internal adalah public yang menjadi bagian dari unit, badan,

perusahaan atau organisasi itu sendiri, dan mampu mengidentifikasi atau

mengenali hal – hal yang menimbulkan gambaran negatife dalam

masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

b. Membina Hubungan ke luar (public exter nal)

Public exter nal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan

tumbuhnya sikap dan gambaran positif publik terhadap lembaga yang

diwakilinya.

Jadi peranan Humas bersifat dua arah seperti yang dijelaskan diatas, yaitu

berorientasi ke dalam (inwar d looking) dan luar (outwar d looking). Beberapa

kegiatan dan sasaran PR sebagai pendukung fungsi manajemen perusahaan,

organisasi atau lembaga, yaitu :

 Building cor por ate identity and image

o Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif

o Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan

(20)

12

 Facing Cr isis

o Menangani complain dan menghadapi krisis yang terjadi dengan

membentuk manajeman krisis dan PR r ecover y of image,

memperbaiki; lost of image and damage.7

Dari definisi hubungan masyarakat menurut Cyr il W. Plattes, maka dapat

kita ketahui bahwa humas juga mempunyai fungsi ganda, yakni tidak saja

ditujukan kepada masyarakat umum diluar tetapi juga masyarakat atau publik

dalam perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dapat dikatakan humas memiliki

fungsi baik ke luar maupun ke dalam. Usaha public r elations ke dalam ini sering

disebut “employee relations” atau “internal communication”. Untuk usaha ke

luar sering disebut dengan “external communication”.

FUNGSI HUMAS

Menurut Dr s. Novel Ali fungsi public r elations atau humas pada umumnya

adalah:

a) Menjalin hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat

baik internal maupun eksternal.

b) Menciptakan saling pengertian (mutual under standing) antara lembaga

dengan masyarakat, demi terwujudnya “public understanding”

(pengertian umum). Public confidence (kepercayaan umum), public

suppor t (bantuan umum) dan public cooper ation (kerjasama umum).

c) Membentuk pendapat umum yang favour able (menguntungkan bagi

lembaga atau organisasi)8

7

(21)

13

Fungsi humas yang lain dikemukakan oleh Ber tr and R. Canfield dalam

bukunya “public relations, Principle and Problem”. Menyebutkan adanya tiga

fungsi Humas yaitu :

a) Mengabdi pada kepentingan umum

Kegiatan benar – benar dicurahkan kepada kepentingan umum ke dalam

dan ke luar.

b) Memelihara komunikasi yang baik

Seorang Public Relations Officer adalah perantara antara pimpinan

dengan publik, Public Relations Officer harus dapat membina

komunikasi yang terarah dan efektif.

c) Menitik beratkan pada moral dan tingkah laku yang baik

Seorang Public Relations Officer harus mampu menjadi teladan dan

mempunyai wibawa.9

Eksistensi Humas pada setiap instansi atau lembaga merupakan suatu

keharusan fungsional dalam rangka memperkenalkan kegiatan dan aktifitas

kepada masyarakat. Jika dirasakan suatu keterbatasan wewenang Humas,

mungkin hal ini disebabkan kedudukan bagian atau unit Humas dalam suatu

organisasi.

Memperhatikan betapa peranan Humas pada suatu lembaga, instansi,

seyogyanya kehadiran Humas bukan merupakan unit struktural yang kaku karena

diikat oleh prosedur dan birokrasi yang ada, tetapi pada tempatnya berada

8

Drs. Novel Ali, Materi Pokok Hubungan Masyarakat, Karunia Jakarta Universitas Terbuka, Jakarta, 1985, hal 2, 24

9

(22)

14

langsung di bawah pimpinan atau sekurang – kurangnya ada hubungan langsung

pada pimpinan tersebut. Sebaliknya Public Relations Officer pun harus

mempunyai kemampuan untuk menguasai segala permasalahan yang dihadapkan

kepadanya.

B.

HUMAS PEMERINTAHAN

Keberadaan departemen kehumasandalam suatu lembaga atau instansi

pemerintah merupakan suatu keharusan, baik secara fungsional maupun

operasional yang mampu bertindak sebagai public infor mations, public affair dan

public communication dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan

tentang kegiatan dan program kerja pembangunan pada instansi yang

bersangkutan, baik ditujukan kepada publik internal maupun publik eksternal

(masyarakat); pada umumnya, maka peranan Humas pemerintahan dapat

merupakan bagian dari suatu alat atau saluran instansi pemerintah (the public

r elations are functional as a tools or channels of gover nment publication activity),

yaitu untuk memperlancar proses interaksi positif dan penyebarluasan informasi

mengenai publikasi pembangunan nasional atau daerah dan provinsi melalui

kerjasama dengan pihak media massa/pers, baik menggunakan saluran media

elektronik maupun media cetak lainnya, hingga menggunakan alat komunikasi

tradisional lainnya, seperti pementasan wayang atau wayang kulit maupun

pementasan musik.

Humas pemerintah merupakan merupakan satu kegiatan untuk menanamkan

dan memperoleh pengertian, niat baik, kepercayaan dan penghargaan dari, dan,

(23)

15

FUNGSI HUMAS PEMERINTAHAN

Perbedaan utama antara fungsi dan tugas Humas yang terdapat di instansi

pemerintah dengan lembaga non pemerintah (perusahaan komersial swasta), yaitu

tidak ada sesuatu yang diperjual belikan, baik berbentuk produk barang maupun

jasa pelayanan yang ditawarkan kepada pihak yang membutuhkan secara

komersial. Pemerintah lebih menekankan pada public ser vice atau public utilities

demi kepentingan palayanan kepentingan umum (masyarakat).

Menurut John D. Millet, dalam bukunya, management in public ser vice the

quest for effective perfor mance, yang artinya peran Humas/PR dinas instansi atau

lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal dalam melaksanakan tugas atau

kewajiban utamanya, yaitu sebagai berikut :

1. Mengamati dan mempelajari hasrat, keinginan – keinginan dan aspirasi

yang terdapat dalam masyarakat (lear ning about public desires and

aspir ation)

2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbangan saran dalam

menanggapi untuk apa sebaiknya dapat dilakukan instansi/lembaga

pemerintah seperti yang dikehendaki oleh publiknya (adver tising the

public about what is should desir e)

3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan yang

diperoleh dari antara hubungan public dengan para pejabat pemerintah

(24)

16

4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan

oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan (infor ming and

about what agency is doing)10

Menurut Dimock and Koening, pada umumnya tugas dan kewajiban dari pihak

Humas lembaga pemerintahan yaitu :

1. Berupaya memberikan penerangan dan informasi kepada masyarakat

tentang pelayanan masyarakat (public ser vice), kebijakan serta tujuan yang

akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja

pembangunan tersebut.

2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak

masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program

pembangunan di berbagai bidang, seperti social, ekonomi, hokum dan

politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.

3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian

dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan

dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing – masing secara

konsisten serta professional.

Selain fungsi – fungsi diatas fungsi pokok Humas yang mendasar adalah

sebagai berikut :

1. Mengamankan kebijakan dan program kerja pemerintah yang diwakilinya

10

(25)

17

2. Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan – pesan dan informasi

mengenai kebijakan, hingga mempu mensosialisasikan program –program

pembangunan baik secara nasional maupun daerah kepada masyarakat.

3. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya

menjebatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan

menampung aspirasi atau opini public (masyarakat), serta memperhatikan

keinginan – keinginan masyarakat dilain pihak.

4. Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan

dinamis, demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.11

C.

KEPROTOKOLAN

DEFINISI KEPROTOKOLAN

Pengertian atau definisi dari keprotokolan sering kali disalah artikan, yaitu dianggap sama sebagai “MC” (master of cer emony). Untuk memahami dan

mengetahui pengertian yang sebenarnya dari protokol dapat dilihat dari penjelasan

berikut.

Istilah protokol berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata PROTOKOLUM,

dimana PROTOS yang berarti pertama; dan KOLUM atau KOLLA berarti perekat

atau lem. Kita perhatikan batasan pengertian mengenai protokol sebagaimana

dirumuskan di dalam Webster’s New Ideal Dictionary, yang berbunyi, “Protocol

is a pr emilinar y memor andum of diplomatic negotiation”. (Webster’s New Ideal

Dictionar y, second edition, Mer iem Webster Inc, Springfield, Massachusettss,

11

(26)

18 USA 1989, hal 416). Yaitu protokol adalah suatu dokumen pendahulu dari

perundingan diplomatik.12

Istilah protokol pada awalnya digunakan pertama kali pada pada waktu itu,

bagi lembar pertama suatu gulungan papyr us atau kertas tebal yang diletakkan.

Negara Yunani yang pertama menggunakan istilah tersebut.

Selanjutnya pengertian protokol dipergunakan untuk seluruh gulungan

tersebut yang merupakan tempat dicatatnya semua dokumen penting Negara yang

menyangkut nasional maupun internasional.

Tahap berikutnya istilah protokol dipakai bagi isi persetujuan – persetujuan itu

sendiri dalam arti luas, tidak terbatas perundingan Negara. Tahap berikutnya

dipakai pula untuk dokumen – dokumen penting yang merupakan data tambahan

dari sebuah persetujuan atau perjanjian utama, selanjutnya mengalami

perkembangan sesuai dengan perkembangan jaman. Sekarang ini protokol

diartikan sebagai :

a. Suatu pedoman yang berisi Tata Cara Internasional.

b. Pemberian pelayanan kepada pimpinan, tamu, massa public, peserta rapat

dan lain – lain yang terkait di dalam kegiatan resmi.

c. Tolak ukur bagi suatu Pemerintah Daerah beserta unit – unit kerjanya.13

KEDUDUKAN PROTOKOL

Seperti di Negara lain, maka di Negara Kesatuan Republik Indonesia

keprotokolan pada dasarnya mempunyai kedudukan dua segi, yaitu :

12

Drs. R. Trijono Januharso, Pedoman Keprotokolan dan Master Of Ceremony, Elfhar dan Dahara Prize, Semarang, hal 3

13

(27)

19

1. Keprotokolan yang berkisar hubungan dengan luar negeri, disebut juga

keprotokolan diplomatik.

2. Keprotokolan yang menyangkut dalam negeri, disebut juga Keprotokolan

Resmi.

Instansi tertinggi yang merupakan pengelola utama kegiatan keprotokolan di

Indonesia adalah Direktorat Jendral Protokol dan Konsuler – Departemen Luar

Negeri, jabatan Direktur Jendral Protokol dan Konsuler tersebut berkedudukan sebagai “Protokol Negara”.

Seluruh tugas dan fungsi keprotokolan Dalam Negeri dan Luar Negeri

berpusat pada instansi tersebut. Dalam pelaksanaannya ia berkedudukan sebagai

instansi resmi yang selalu mengadakan koordinasi dengan instansi lain dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya.

Jika kita lihat dari fungsi dan tugasnya maka, tampak bahwa petugas protokol

akan sangat berpengaruh atas berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu acara,

untuk itu seorang yang ditugasi dalam keprotokolan akan selalu meletakkan

perhatian dan kemampuannya secara maksimal dengan tetap menjunjung tinggi

nilai – nilai kebudayaan, norma adat istiadat yang relevan, sehingga fungsi dan

tugas keprotokolan dapat dilaksanakan dengan sempurna dan suatu acara tersebut

dapat dikatakan berjalan dengan sukses dan sempurna.

PEDOMAN PROTOKOL

Pada umumnya petugas protokol hanya dianggap sebagai orang yang

berpakaian lengkap dan menyibukkan diri untuk mengatur acara yang sedang

(28)

20 sebenarnya tentang protokol. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, protokol

mempunyai pedoman sebagai berikut :

1. Memiliki sikap ramah tamah (Cour tesy)

2. Perlu ketelitian dalam segala hal (Cor r ect)

3. Tanamkan rasa percaya diri (Self confident)

Setiap protokol harus juga memahami akan :

1. Tata Cara

2. Tata Krama

3. Aturan umum, rumus, dalil dan prinsip umum.

FUNGSI PROTOKOL

Tugas dan fungsi protokol tidak hanya bertanggung jawab atas keberhasilan

suatu acara, namun perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa seorang protokol juga

dituntut untuk menyadari keberadaannya sebagai penyelenggara dan pendukung

keberhasilan untuk mencapai sasaran yang dikehendaki seperti tujuan semula.

Protokol pada pokoknya mencakup enam fungsi, yaitu :

1. Fungsi Perencanaan

Kegiatan ini mencakup memilih dan mengaitkan fakta guna menciptakan dan

menformulasikan serangkaian kegiatan ysng diusulkan bersama untuk mencapai

tujuan semula.

Manfaat dari fungsi perencanaan ini adalah seluruh kegiatan dapat diarahkan

pada tujuan tertentu, menurut tata urutan yang tepat sehingga akan dicapai

(29)

21 Fungsi ini juga dapat menghindari terjadinya kerugian antara lain; pemborosan

waktu, tenaga dan biaya. Sehingga kita hanya akan menyelenggarakan kegiatan

yang penting dan yang diperlukan saja.

2. Fungsi Pengorganisasian

Kegiatan yang termasuk fungsi ini adalah pembagian tugas menurut sub

bagian masing – masing. Kegiatan ini dianggap penting untuk melimpahkan

wewenang dan tanggung jawab kepada orang yang tepat, sehingga dapat

terlaksana dengan baik. Manfaat dari fungsi ini adalah:

a. Setiap petugas protokol mengetahui tugas apa yang harus dilakukan.

b. Hubungan kerja antara petugas dapat ditentukan secara jelas.

c. Kegiatan apa, petugas terkoordinasikan, terarah dan menghasilkan

kesatuan tindak.

d. Para petugas beserta peralatan yang tersedia dapat didayagunakan dan

mencapai hasil-guna yang optimal.

3. Fungsi Pergerakan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat mencapai tujuan yang tepat sesuai

dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian sebagaimana telah dilakukan oleh

pimpinan.

Manfaat dari kegiatan ini sangat penting, karena berprinsip meletakkan

perhatian hanya pada orang – orang yang tekait disekeliling. Sebab orang dapat

memiliki kepribadian, dapat berpikir, percaya diri, berpengawasan atas

pekerjaannya sendiri.

(30)

22 Kegiatan pengawasan adalah penentuan sesuatu hal yang telah dilaksanakan,

menilai dan bila perlu mengambil langkah – langkah perbaikan agar pelaksanaan

suatu tugas/pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana semula, setelah fungsi

perencanaan, pengorganisasian dan pergerakan berjalan dengan baik, maka fungsi

ini akan dirasa kurang berperan, namun dalam pelaksanaannya akan ditemukan

kekurangan dalam menjalankan fungsi – fungsi sebelumnya, sehingga diperlukan

beberapa perbaikan.

5. Fungsi Pengkoordinasian

Kegiatan dalam fungsi ini merupakan upaya petugas dalam penyerasian

kualitas, kuantitas, waktu, personil maupun pengarahannya sehingga

menghasilkan tindakan yang serasi dan tepat pada sasaran dan sesuai dengan

tujuan.

Manfaat dari fungsi ini adalah dapat menghindari pemborosan dalam bentuk

apapun. Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan juga dapat terlaksana

dengan baik tanpa adanya tumpang tindih (Over Lapping).

6. Fungsi Pengambilan Keputusan

Kegiatan pokok dalam fungsi ini adalah, memilih satu tindakan diantara

beberapa kemungkinan untuk bertindak (alter native) dalam berbagai keadaan

dalam melaksanakan kegiatan tertentu.

UNDANG – UNDANG PROTOKOL

Undang –undang protokol adalah undang – undang keprotokolan yaitu undang

– undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang protokol dan penjabarannya dengan

(31)

23 Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan. Peraturan

Perundang – undangan tersebut peraturan perundang – undangan domain

keprotokolan.

RUANG LINGKUP UNDANG-UNDANG PROTOKOL

1. Penghormatan dan perlakuan terhadap Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah

dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam suatu acara, meliputi :

a. Hak dalam tata tempat disebut Preseance/Order Of Preseance yaitu tata

urutan sesuai dengan jabatannya.

b. Hak dalam upacara disebut Rotation atau susunan. Seseorang yang

berkedudukan utama, kedatangannya dan sambutan paling akhir dalam

suatu acara yang bersifat cer emonial, berlaku sebaliknya (pengarahan

paling utama).

c. Hak dalam perlakuan disebut Treatment yaitu pemberian perlindungan,

keamanan, ketertiban dan fasilitas sebagaimana mestinya, agar dapat

melaksanakan tugas jabatannya secara lebih berhasilguna, berdaya

guna, namun tidak boleh menimbulkan sikap mewah.

2. Penghormatan dan perlakuan terhadap Lambang–lambang Kehormatan

Kedaulatan Negara Republik Indonesia.

3. Pengaturan pemberian penghormatan terhadap seseorang sesuai dengan

kedudukannya dengan menggunakan Bendera dan lagu kebangsaan.

4. Pengaturan penyambutan terhadap kunjungan yang bersifat kunjungan

(32)

24

5. Pengaturan protokol bagi kepala perwakilan Asing di Indonesia

diperlakukan berdasarkan asas resiprositas (timbal balik) sesuai dengan

kebiasaan Internasional.

6. Pemberian penghormatan terhadap istri/suami dari Pejabat Negara, Pejabat

Pemerintah, dan tokoh Masyarakat tertentu serta terhadap mantan Pejabat

Negara dan Pejabat Pemerintah.

7. Perlakuan

a. Pemberian perlindungan, ketertiban, keamanan dalam menjalankan

tugas jabatan

b. Pemberian dukungan sarana yang diperlukan secara wajar dan tidak

berkelebihan agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih berhasil

guna dan berdayaguna.

8. Pengaturan

a. Pengaturan Upacara bendera dan upacara bukan upacara bendera

dalam acara kenegaraan atau resmi dilaksanakan sesuai ketentuan

keprotokolan yang meliputi tata krama, tata upacara, tata

penghormatan, tata lambang kehormatan NKRI, dan tata pakaian

uapacara.

 Pengaturan Kunjungan.

1) Kunjungan tamu Negara dengan prinsip menyatakan rasa hormat untuk

memberikan kesan yang mendalam bagi tamu Negara atas kebesaran

(33)

25

2) Kepala perwakilan Negara asing di Negara asing R.I. Diperlakukan

berdasarkan asas resiprositas sesuai dengan kebiasaan internasional.

3) Kunjungan pejabat RI ke daerah dilaksanakan dengan asas efektif dan

efisien.

KELOMPOK PEJABAT NEGARA (Pasal 11 (1) UU No. 43 Th 1999)

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN, KETUA, WAKIL KETUA, DAN

ANGGOTA LEMBAGA NEGARA; KETUA, WAKIL KETUA, KETUA

MUDA, DAN HAKIM AGUNG PADA MAHKAMAH AGUNG SERTA

KETUA, WAKIL KETUA, DAN HAKIM PADA SEMUA BADAN

PERADILAN; MENTERI DAN JABATAN SETINGKAT MENTERI;

DUTA BESAR LUAR BIASA DAN BERKUASA PENUH; GUBERNUR

DAN WAKIL GUBERNUR; BUPATI DAN WAKIL BUPATI, WALIKOTA

DAN PEJABAT NEGARA LAINNYA YANG DITENTUKAN

UNDANG-UNDANG.

PEJABAT PEMERINTAH (Pasal (5) UU No.8 Th 1987)

“PEJABAT YANG MENDUDUKI JABATAN TERTENTU DALAM

ORGANISASI PEMERINTAH”

JENIS JABATAN; Pasal 1 (5-7) No. 43 Th 1999

a. Jabatan Negeri (Jabatan dalam bidang eksekutif, termasuk kesretariatan

lembaga Negara dan kepaniteraan.

b. Jabatan Karier (Jabstruk dan Jafung)

(34)

26 Dilihat dari ruang lingkup protokol diatas, maka termasuk didalamnya adalah

tugas Humas Pemerintah, yaitu memberikan penyambutan kepada tamu-tamu

daerah dan memberikan pelayanan kepada pejabat pemerintah, dalam hal ini

adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam membantu

mempublikasikan kegiatan-kegiatan pemerintah untuk membangun daerah dan

(35)

25

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH KOTA SURAKARTA

A. Sejarah dan Dasar Hukum Berdirinya

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Surakarta berlokasi

di Jalan Adisucipto No. 143 A Surakarta. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kota Surakarta merupakan pembangunan kedua setelah balaikota

Surakarta mengalami kebakaran Pada Era Reformasi Pada Tahun 1998.

DPRD Kota Surakarta berdiri semenjak berdirinya pemerintah Kota Surakarta

yakni disebutkan dalam Undang- undang Nomor 16 Tahun 1950 Tentang

Pembentukan Daerah - daerah Kota besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur,

Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Kota Yogyakarta, maka di bentuklah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Surakarta. DPRD Kota Surakarta

merupakan unsur penyelenggaraan pemerintah daerah.

B. Dasar Hukum dan Kedudukan DPRD kota Surakarta

Kinerja sebuah lembaga legislatif, dapat diukur dan dinilai dengan mendasarkan

kepada pencapaian tujuannya. Sementara keberadaan lembaga le gislatif adalah

sebagai lembaga yang diharapkan mampu menjadi kekuatan pengawas dan

(36)

26 pembangunan daerah oleh badan eksekutif daerah (pemerintah kota). Tujuan yang

dimaksud adalah penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan menuju

terwujudnya masyarakat yang sejahtera dalam dimensi luas. Pemilu tahun 2004

menghasilkan anggota Legislatif secara demokratis dan dapat merubah sistem

pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik melalui pembuatan beberapa

Undang-Undang, dua diantaranya Undang-Undang nomor 22 Tahun 2003 Tentang

Susunan Dan Kedudukan MPR, DPR, DPD Dan DPRD dan Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, yang menjadi dasar hukum

keberadaan, Kedudukan dan Tugas DPRD Kota Surakarta.

Dasar hukum kedudukan DPRD Kota Surakarta diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 40 yang secara tegas tertulis “DPRD merupakan

Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan Berkedudukan sebagai Unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah.” Dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2003

pasal 76 secara eksplisit tertulis, ”DPRD Kabupaten Kota merupakan Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

C. Visi dan Misi

Visi dan misi DPRD Kota Surakarta tertuang dalam Rencana Kerja DPRD pada

tiap Masa Bhakti 5 tahun sekali adalah sebagai berikut:

1. Visi DPRD Kota Surakarta adalah :

a. Aspiratif, adalah keberpihakan kepada masyarakat, mengutamakan dan

(37)

27

b. Responsif, adalah cepat dan tanggap dalam menjawab permasalahan-

permasalahan yang terjadi di masyarakat.

c. Profesional, adalah dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan

keahlian dan kewenangan yang dimiliki.

d. Bertanggung Jawab, adalah berani dan konsekuen melaksanakan fungsi yang

diemban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

e. Berwawasan Budaya, adalah mendasar pada cipta, rasa, etika, dan estetika

2. MISI DPRD Kota Surakarta adalah :

a. Memperjuangkan Keadilan dan Kesejahteraan masyarakat Kota Surakarta

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

b. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat kota Surakarta

c. Meningkatkan profesionalisme DPRD Kota Surakarta sesuai tugas dan fungsi.

d. Membangun Komunikasi dan Kemitraan DPRD dengan pemerintah Kota

Surakarta, Masyarakat, akademis, pers dan lembaga lainnya.

` Meningkatkan daya pikir, nilai rasa, perilaku yang bermartabat dan hasil karya

yang berguna untuk Kesejahteraan masyarakat Kota Surakarta.

D. Kedudukan dan Tugas Pokok Sekretariat DPRD kota Surakarta

Perubahan yang sangat mendasar dengan telah berlakunya Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 1999 adalah terjadinya perubahan kedudukan Badan Legislatif

sebagai mitra kerja yang sejajar dengan Badan Eksekutif. Dengan demikian telah

(38)

28 perubahahan tersebut proses kegiatan kesekretariatan Dewan mengharuskan adanya

mekanisme yang sangat intens agar senantiasa tercipta kesatuan gerak dan langkah

dalam mata rantai kerja yang harmonis. Dengan demikian kegiatan pelayanan yang

menjadi tugas pokok dari Sekretariat Dewan dapat dilaksanakan dengan optimal.

Sekretariat DPRD Kota Surakarta mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi

yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 pasal 5. Dalam peraturan

tersebut dijelaskan bahwa, Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap

DPRD yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berkedudukan secara

teknis operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD

dan secara administratif bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris

Daerah. Tugas-tugas pokok dari Sekretariat DPRD adalah, antara lain :

1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan

2. Menyelenggarakan administrasi keuangan

3. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD

4. Menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD sesui

dengan kemampuan keuangan daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana hal tersebut diatas, Sekretariat

DPRD menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD

2. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD

3. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD dan

(39)

29 Dalam upaya meningkatkan kinerja DPRD sebagai unsur perwakilan rakyat

daerah dalam menjalankan fungsi penganggaran, fungsi perundangan, fungsi

pengawasan dan fungsi keperwakilannya. Sekretariat DPRD dituntut untuk mampu

berperan sebagai Fasilitator dan mediator. Untuk itu Sekretariat DPRD harus mampu

dan harus profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta mampu

memberikan dukungan yang optimal kepada DPRD agar dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya dapat melaksanakannya secara efektif dan efisien.

E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD kota Surakarta Sekretariat DPRD terdiri dari 4 sub bagian, dan tiap-tiap Sub bagian dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian. Struktur Organisasi DPRD Surakarta berdasarkan

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19-A Tahun 2009 tentang Pedoman Uraian

Jabatan Struktural Pada Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris DPRD

b. Bagian Legislasi, membawahi :

1. Subbagian Rapat dan Risalah

2. Subbagian Penyusunan Peraturan

3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

c. Bagian Keuangan, membawahi:

1. Subbagian Anggaran

2. Subbagian Perbendaharaan

3. Subbagian Akuntansi

(40)

30

1. Subbagian Humas dan Dokumentasi

2. Subbagian Protokol

e. Bagian Umum, membawahi:

1. Subbagian Tata Usaha

2. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Uraian tugas-tugas jabatan struktural di Sekretariat DPRD Kota Surakarta :

1. Sekretaris DPRD

Mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi

keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta

mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah. Dengan beberapa uraian sebagai berikut :

a. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja Sekretariat DPRD.

b. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan.

c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Badan sesuai dengan

bidang tugas.

d. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar

efektif dan efisien sesuai peraturanpeerunddaangan yang berlaku.

e. Menerapkan Standar Pelayanan Prima

f. Melaksanakan pengelolaan Kesekretariatan, meliputi : Perencanaan, Evaluasi,

(41)

31

g. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP,

LKPJ dan EKPPD Sekretariat DPRD.

h. Menyusun kebijaksanaan teknis di bidang Legislasi, keuangan, Humas dan

Protokol dan Umum.

i. Menyusun rencana, penelaah dan pengkoordinasi perumusan kebijakan

Pimpinan DPRD.

j. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan

kesekretariatan DPRD.

2. Bagian Legislasi

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi dibidang Rapat dan Risalah, Penyusunan peraturan, dan evaluasi dan

pelaporan peraturan.

Subbagian Rapat dan Risalah

Mempunyai tugas penyiapan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di

bidang Rapat dan Risalah, meliputi: pelaksanaan persipan rapat-rapat dan

penyusunan risalah guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

 Subbagian Penyusunan Peraturan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan konsep pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang penyusunan perundang-undangan, meliputi :

menyiapkan bahan peraaturan per-undang-undangan, menyusun rancangan

(42)

32 daerah inisiatif DPRD dan pengelolaan sistem jaringan dokumentasi dan

informasi hukum.

 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan konsep rencana kerja

dan penyusunan evaluasi dan pelaporan peraturan, meliputi : menyiapkan

bahan-bahan raperda yang akan dilakukan pembahasan dan pelaksanaan

pengkajian terhadap produk hukum dan pelaporan perda-perda yang sudah

ditetapkan.

3. Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi dibidang perencanaan dan anggaran, akuntansi, dan perbendaharaan

untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

 Subbagian Anggaran

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang perencanaan dan anggaran, meliputi: penyusunan

program kerja, penyusunan anggaran dan penyusunan LAKIP.

 Subbagian Perbendaharaan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang Perbendaharaan Meliputi : pembayaran keuangan

pegawai, Pimpinan dan Anggota DPRD, dan kegiatan operasional sekretarit

(43)

33

 Subbagian Akuntansi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelaksanaan

administrasi di bidang Akuntansi, meliputi : pengendalian keuangan, dan

Pembukuan Keuangan

4. Bagian Humas dan Protokol

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang Humas, Dokumentasi dan Protokol, penyerapan aspirasi

masyarakat dan perjalanan dinas

 Subbagian Humas dan Dokumentasi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang Humas dan Dokumentasi, meliputi : pelaksanaan

kegiatan Kehumasan, hubungan antar lembaga, penyerapan aspirasi

masyrakat, dokumentasi dan Perjalanan Dinas.

 Subbagian Protokol

Mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang protokol meliputi: menyiapkan pelayanan kegiatan

keprotokolan dan, penerimaan tamu dan penyiapan sambutan-sambutan

5. Bagian Umum

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang tata usaha, kepegawaian, RumahTangga, dan perlengkapan di

(44)

34

Subbagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang Tata Usaha, meliputi : Organisasi dan Tatalaksana,

ketatausahaan, kearsipan dan kepegawaian.

Subbagian RumahTangga dan Perlengkapan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan

administrasi di bidang Rumah Tangga dan perlengkapan, meliputi :

pelaksanaan dan pelayanan Teknis penyelenggaraan rapat, pemeliharaan,

perawatan gedung dan kantor, kesehatan dan olahraga, dan keamanan

lingkungan gedung dan kantor dan analisis kebutuhan dan pengadaan,

(45)

39

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Tempat pelaksanaan

Kegiatan KKM dilaksanakan di kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah kota Surakarta yang beralamatkan di Jalan Adisucipto No. 143 A

Surakarta. Kegiatan KKM ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari tanggal 8

Februari 2010 sampai 8 April 2010.

B. Pelaksanaan

Selama mengikuti kegiatan KKM ini, penulis ditempatkan pada bagian

Humas dan Protokol dari kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

kota Surakarta. Bagian Humas ini mempunyai dua subbagian, yaitu : sub bagian

humas dan dokumentasi dan sub bagian keprotokolan. Disini penulis memilih sub

bagian keprotokolan yang dianggap penulis paling berperan dari bagian Humas

tersebut. Untuk sub bagian yang lain kegiatannya dapat dikatakan mengikuti

kegiatan protokol, seperti dokumentasi. Setiap terdapat suatu kegiatan baik resmi,

semi resmi maupun tidak resmi yang melibatkan Pemerintah Daerah dalam hal ini

Anggota Dewan maupun aparatur Negara yang lainnya, maka tim keprotokolan

akan selalu terlibat dan turut bertanggung jawab atas kelancaran acara. Kegiatan

(46)

40

bertanggung jawab untuk mempublikasikan kegiatan – kegiatan tersebut.

Sebelum melakukan publikasi masing – masing sub bagian akan memilah – milah

mana kegiatan yang perlu dipublikasikan dan yang tidak. Sehingga antara kedua

sub bagian tersebut mempunyai keterikatan yang sangat dekat dalam

melaksanakan tugas yang bernaung langsung di bawah bagian Humas.

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media Kegiatan Rutin Apel

Penulis diwajibkan untuk mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan

setiap hari dimulai pada pukul 07.30 sampai pada pukul 07.45. kecuali pada hari

senin dan jumat kegiatan apel tidakdiakan, oleh karena pada hari senin kegiatan

apel dilaksanakan di Balai Kota pemerintah Surakarta dan pada hari jumat

kegiatan apel diganti dengan kegiatan olah raga pagi atau senam pagi. Kegiatan

tersebut diikuti oleh seluruh karyawan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah.

Kegiatan Keprotokolan

Selama melakukan kegiatan KKM di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah kota Surakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan keprotokolan, salah

satunya mengikuti rapat audiensi masyarakat Lembaga Bantuan Hukum MEGA

BINTANG dengan Ketua Dewan dan beberapa perwakilan dari Anggota – anggota

komisi di ruang kepanitiaan yang berada di gedung Dewan Perwakilan Rakyat

(47)

41 mempersiapan ruangan rapat, penataan snack, minuman, dan makanan besar (jika

rapat tersebut sampai melewati waktu makan siang), mengatur tempat duduk dan mic

yang akan digunakan dalam rapat.

Dalam pengaturan tempat ini tim keprotokolan mengikuti pedoman umum

mengenai tata tempat yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun

1990 yang menetapkan apabila menghadap meja, tempat utama adalah yang

menghadap pintu keluar. Dalam hal ini yang menempati tempat tersebut adalah

Anggota Dewan, karena mereka sebagai tuan rumah dalam rapat tersebut. Tempat

terakhir adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar dalam hal ini adalah

para tamu undangan. Pimpinan DPRD dan Wakil Pimpinan DPRD menempati tempat

duduk yang berada di ujung meja karena mereka sebagai pimpinan rapat dan yang

menetapkan tata tertib di dalam rapat sehingga rapat tersebut dapat berjalan dengan

lancar dan baik. (Lihat Lampiran 1)

Penulis juga mengikuti rapat paripurna di gedung paripurna mengenai laporan

pertanggung jawaban Walikota kota Surakarta tahun anggaran 2009 yang akan

diadakan selama tiga hari. Sehari sebelum pelaksanaan tersebut, tim protokol

mengadakan rapat koordinasi untuk membahas persiapan tata tempat, susunan acara,

pengaturan tamu undangan yang terdiri dari perwakilan beberapa departemen

pemerintah dan pengaturan tempat untuk wartawan. Rapat ini merupakan rapat

(48)

42 Surakarta sehingga tim protokol bertanggung jawab penuh akan kelancaran acara

tersebut.

Dalam pengaturan tata tempat ini, tim keprotokolan DPRD kota Surakarta

menggunakan tata tempat yang telah ditetapkan dalam pasal 4 Peraturan Daerah kota

Surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang kedudukan Protokoler Pimpinan dan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menetapkan Tata Tempat rapat –

rapat DPRD sebagai berikut :

a. Ketua DPRD didampingi oleh Wakil – wakil Ketua DPRD;

b. Walikota dan Wakil Walikota ditempatkan sejajar dan disebelah kanan Ketua

DPRD;

c. Wakil – wakil DPRD duduk disebelah kiri Ketua DPRD;

d. Anggota DPRD menduduki tempat yang telah disediakan di depan dan

menghadap Pimpinan DPRD

e. Sekretaris DPRD, peninjau, dan undangan sesuai dengan kondisi ruang rapat.

Urutan tersebut berdasarkan kedudukan orang – orang yang mempunyai jabatan

yang lebih tinggi. (Lihat Lampiran 2)

Penulis mengikuti beberapa acara public hearing yang diadakan di DPRD kota

Surakarta, public hearing tersebut mengenai Raperda Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD). Diadakan public hearing tersebut agar masyarakat dapat

mengetahui apa yang menjadi rancangan pemerintah daerah kota Surakarta ke depan.

(49)

43

menpersiapkan ruangan yang akan digunakan, mengatur kursi – kursi, mengecek

microphone yang akan digunakan untuk public hearing tersebut, mempersiapkan

snack, menata buku tamu dan daftar hadir para Anggota Dewan dan tamu – tamu

undangan.

Dalam proses persiapan penataan tempat, kedua kegiatan tersebut memiliki

kesamaan. Perbedaannya terletak pada jumlah tamu undangannya. Pada public

hearing jumlah tamu undangannya lebih sedikit. (Lihat Lampiran 3)

D. Kegiatan Lain Pengklipingan

Mengkliping juga merupakan kegiatan rutin dari bagian Humas yang harus

diselesaikan untuk selanjutnya diperiksa dan dimintakan persetujuan dari Kepala

Humas. Setelah mendapatkan persetujuan, kliping akan difotokopi untuk

dibagikan kepada setiap bagian lain dan juga kepada Dewan Komisi yang

memiliki ketersangkutan dari kliping berita tersebut. Kliping – kliping tersebut

berisi tentang berita – berita yang mengangkat tentang DPRD kota Surakarta,

Anggota Dewan dan tentang kegiatan – kegiatan Komisi DPRD. Semua kliping

yangtelah mendapatkan persetujuan akan diarsipkan oleh bagian Humas, sehingga

sewaktu – waktu Anggota Komisi Dewan membutuhkan data atau terjadi salah

peliputan, maka pihak pemerintah berhak untuk menuntut redaksi yang

bersangkutan. Berita – berita ini diambil dari harian Solo Pos, Suara Merdeka,

(50)

44 bersifat internal untuk kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota

Surakarta.

terbuka dalam revitalitas Pura

Mangkubumen

tanggung jawab, Pedagang tolak

kanopi dibongkar

Pemprov soal aset pemerintah

Provinsi Jateng

(51)
(52)

46

Kegiatan lain yang dilakukan penulis adalah mencari referensi, berdiskusi dan

melakukan wawancara tentang Sekterariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota

Surakarta. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, penulis berusaha mencari

keterangan dari staf – staf humas.

Hambatan Selama Mengikuti KKM

Pada saat melaksanakan KKM di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(53)

47 anggaran baru, sehingga belum begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan. Jika

tim keprotokolan tidak mempunyai tugas yang harus dilakukan, maka penulis hanya

akan membantu mengkliping dan membaca Koran. Waktu selama berada dikantor

kurang dapat dimanfaatkan dan penulis akan cepat merasakan lelah dan bosan.  Cara Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan

Untuk mengisi waktu luang yang ada, penulis berusaha untuk memanfaatkannya

dengan cara berdiskusi dengan staf bagian Humas mengenai tugas dan tanggung

jawab Humas Sekretariat Dewan Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta, mencari

data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan atau juga mencari berita tentang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dengan membaca Koran.  Kemajuan Yang Telah Dicapai

Selama melakukan KKM penulis mendapatkan pengalaman tambahan seperti

mengetahui persiapan – persiapan rapat - rapat komisi dan rapat paripurna Dewan

Pewakilan Rakyat Daerah kota Surakarta. Mengetahui cara peliputan atau pencarian

berita yang dilakukan oleh para wartawan dan mengetahui lebih dalam tentang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Surakarta dari sejarah sampai potensi yang

dimiliki. Dari kegiatan KKM yang diikuti oleh penulis, maka sedikit banyak penulis

dapat melihat penerapan teori yang didapatkan selama berada di bangku kuliah

(54)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sekretariat DPRD kota Surakarta merupakan instansi pemerintah yang

mempunyai tugas untuk membantu dan mendukung DPRD secara

administrative dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

2. Humas Sekreatariat DPRD kota Surakarta mempunyai kegiatan usaha yang

terencana dalam upaya untuk memperoleh simpati dan dukungan masyarakat

baik internal maupun eksternal

B. SARAN-SARAN

 Untuk meningkatkan kinerja bagian kehumasan Sekretariat Dewan Pewakilan

Rakyat Daerah Kota Surakarta, Pemerintah perlu untuk meningkatkan fasilitas

guna mendukung pelaksanaan tugas operasional dan menambah staf humas

dan protokol.

 Sekretariat DPRD perlu untuk lebih meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas Humas dan

instansinya.

 Kinerja panitia KKM saat ini sudah cukup baik, tetapi masih mengalami

kekurangan dalam pengorganisasiannya, semoga ini menjadi pelajaran untuk

(55)

mendiskusikan dahulu semuanya secara matang sebelum bertindak, sehingga

semua pihak bisa lebih memberikan kontribusinya secara maksimal agar tidak

(56)

x DAFTAR PUSTAKA

Januharso, Trijono, R, Drs. Pedoman Keprotokolan dan Master Of Ceremony, Effar

dan dahara Prize, Semarang

Kasali, Renald, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti : Jakarta, 2003

Ruslan, Rosady, SH, MM. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, PT. Grafindo Persada : Jakarta, 2002.

Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo. PT. Raja Grafindosada : Jakarta.

Siswanto, Bambang, Drs. Hubungan Masyarakat Teori dan Praktek. PT. Bumi Aksara, 1985.

Susanto, Astrid Phil. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Hubungan Masyarakat dan Periklanan, jilid III, Binacipta, Bandung, 1989.

Widjaja, A. W, Drs, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.

Gambar

Tabel Kliping

Referensi

Dokumen terkait

Yudha Triguna, ed., Estetika Hindu dan Pembangunan Bali, Denpasar: Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia Bekerja Sama dengan Penerbit Widya

berkesinambungan membutuhkan berkoordinasi dengan semua bidang baik pada tingkat universitas (akademik dan non akademik), fakultas dan program pascasarjana, maupun program

bahwa dalam rangka menyesuaikan proporsi tambahan bobot jabatan dan perubahan pengertian pegawai, maka perlu mengubah ketentuan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta

Jika dilihat pada syarat slump test yang memenuhi syarat konsistensi campuran yang baik (5 – 10 cm) diperoleh bahwa pasir dengan gradasi sangat halus dan agregat kasar diamater

bertanggung jawab kepada direktur administrasi dan keuangan... Biro Umum terdiri dari dua bagian tata usaha, bagian hukum, bagian rumah tangga. dan perlengkapan serta

Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan metoda dan teknik pembuatan bahan dekorasi patiseri Jumlah Pertemuaan : 2 (satu) kali. Pertemuan Tujuan Pembelajaran

yaitu bagaimana hakim dapat menentukan bahwa sesuatu perbuatan bertentangan dengan hukum adat, padahal hukum adat adalah serangkaian peraturan yang tidak tertulis. Di dalam

Hasil sniffing pengguna pada SSO SAML dengan backend Radius menggunakan aplikasi web blog dan elearning dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar 5 menjelaskan pengujian