• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 / 2010."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Pendidikan Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

PUPUT PRASETYONINGSIH A 210 060 181

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal maupun non formal, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

Dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) “Pendidikan merupakan

sesuatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan”.

(3)

satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik”.

Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertera dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Keberhasilan pendidikan akan dicapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh siswa, karena prestasi belajar merupakan hasil yang telah dikerjakan. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:101) “Prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan

-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar.

(4)

(dari luar diri siswa), diantaranya: fasilitas belajar, partisipasi orang tua, perhatian orang tua, lingkungan keluarga, kebiasaan belajar mandiri, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor lingkungan keluaraga merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya.

Setiap manusia dilahirkan di lingkungan keluarga tertentu yang merupakan lingkungan pendidikan terpenting. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan yang utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Lingkungan keluarga menurut Hibana Rahman (2002:38) “Lingkungan yang dialami anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga,

baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut Syamsu

Yusuf dan Juntika (2007:27) “Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak”. Seorang anak yang dibesarkan dalam

(5)

Faktor penentu keberhasilan dalam belajar adalah siswa sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan, dan keterlibatan siswa, maka proses belajar tidak akan berhasil. Dengan demikian dalam belajar, siswa dituntut memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kamauan dan motivasi dari dalam diri siswa dan bukan semata-mata tekanan orang tua maupun pihak lain. Dengan adanya sikap mandiri dalam diri siswa, tujuan belajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Jadi kemandirian seseorang dalam belajar akan menentukan arah belajar dan prestasi belajar seseorang. Kemandirian akan membuat seorang siswa mampu belajar sendiri tanpa disuruh oleh pihak luar dalam kondisi ujian atau tidak ujian. Hal ini termasuk mengembangkan konsep untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Kemandirian ini menekankan pada aktivitas dalam belajar yang penuh tanggung jawab sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi.

(6)

seorang siswa yang mempunyai kemandirian belajar, hasil belajarnya cukup rendah karena tidak adanya dukungan dari lingkungan keluarga.

Dari kenyataan dan hasil pengamatan selama ini sering kali siswa tidak mengganggap bahwa lingkungan keluaraga merupakan pendukung untuk berlatih belajar mandiri supaya terbiasa belajar mandiri. Maka perlu diciptakan lingkungan keluarga yang nyaman agar siswa betah belajar di rumah. Jika lingkungan keluarga telah tercipta dengan baik, siswa akan dapat meraih prestasi belajar yang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul ”PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK TAMANSISWA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010”.

B. Pembatasan Masalah

(7)

1. Penelitian terbatas pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

2. Lingkungan keluarga pada penelitian ini dibatasi pada lingkungan inti yang demokratis, terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

3. Kemandirian belajar siswa. 4. Prestasi belajar akuntansi.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010?

2. Adakah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010?

(8)

D. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Tamansiswa Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

E. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang hubungan lingkungan keluarga dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

(9)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara praktis, yaitu :

a. Sebagai masukan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menciptakan lingkungan keluarga yang lebih kondusif sehingga meningkatkan prestasi belajar akuntansi dan menumbuhkan kesadaran bagi orang tua dalam memperhatikan fasilitas belajar anak, perhatian terhadap pendidikan anak, dan motivasi yang diberikan kepada anak di lingkungan keluarga.

b. Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya penerapan kemandirian dalam diri siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi

untuk penilaian berikutnya yang sejenis.

F. Sistematika Laporan

Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

(10)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang prestasi belajar akuntansi, lingkungan keluarga, kemandirian belajar, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel, dan sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrumen, teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran umum obyek penelitian, penyajian data, uji prasyarat analis, analisi data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian dan saran dari peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Morphological observations cassava, for the varieties of Adira-1 and Cabak macao from three areas of research with different altitudes of 50 m asl, 300 m above sea level,

Panjang yang diukur adalah panjang total, yaitu panjang dari ujung mulut ikan hingga pangkal ekor dan ditimbang bobot basahnya, kemudian sebanyak 60-120 ekor dimasukkan

Ketut Gaduh masih menggunakan dinding dari batu bata, paras, lantai dari tanah. Untuk kamar tidur keluarga Pak Ketut Gaduh hanya memiliki satu kamar tidur. yang ditempati

The teachers will open a special afternoon class once a week for autistic children where the teachers give a lesson about social skills, such as how to greet people and how

Tujuan dalam penelitian ini untuk memahami dan mendeskripsikan perilaku manut yang dapat membuat bahagia maupun tidak bahagia orang- orang pada masyarakat Jawa,

Peranan bahasa atau berkomunikasi bagi anak usia dini adalah Bahasa.. sebagai sarana

Di Indonesia usaha cukup berarti dalam perkembangan Taize adalah dari kelompok biarawati Ursulin, bersama dengan banyak kelompok biarawan/biarawati lain, seminari, sekolah,

Gambar 4.11 memperlihatkan hasil pengujian tarik dengan komposisi PP 78% PE 20% dan AL 2 % pada Temperatur 160 0 c di peroleh nilai paling optimum 17,91 N/mm 2 pada putaran 100