• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas VII SMP Negeri I Nanggulan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas VII SMP Negeri I Nanggulan."

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan

Theresia Ratna Widyasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa, 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, 3) disiplin dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Nanggulan pada bulan April 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan yang berjumlah 192 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang dilengkapi dengan dokumentasi. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa digunakan teknik analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa (rx1y=0,191 dengan thitung=1,136 <

ttabel=1,9725), (2) tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

siswa (rx2y=0,193 dengan thitung=1,227 < ttabel=1,9725), (3) terdapat pengaruh

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE AND MOTIVATION RELATED TO THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Seventh Grade of One State Nanggulan Junior High School

Theresia Ratna Widyasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aims to find out whether there are influences of: 1) learning discipline related to the student’s learning achievement, 2) learning motivation related to the student’s learning achievement, 3) learning discipline and motivation related to the student’s learning achievement.

This is a case study research conducted in one state Nanggulan Junior High School in April 2011. The population of the research was 192 students of the seventh grade of one state Nanggulan Junior High School. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation. To find out whether there are influences of learning discipline and motivation related to the student’s learning achievement, double regression analysis technique was used.

The result shows that: (1) there isn’t influence of learning discipline related to the student’s learning achievement (rx1y=0,191 with tcount=1,136 <

ttable=1,9725), (2) there isn’t influence of learning motivation related to the

student’s learning achievement (rx2y=0,193 with tcount=1,227 < ttable=1,9725), (3)

(3)

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Theresia Ratna Widyasari 051334041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Theresia Ratna Widyasari 051334041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk: • Tuhan Yesus dan Bunda Maria • Ayahandaku A.Retiyono dan

Ibundaku RC. Sri Darti

• Suamiku St. Agus Dwi Atmoko dan Ananda FX. Divo Pratama • Almamaterku Universitas Sanata

(8)

MOTTO

Aku percaya Tuhan telah mengatur segala sesuatu untuk umatNya

dan kita hendaknya selalu bersyukur atas segala pemberianNya

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Theresia Ratna Widyasari Nomor Mahasiswa : 051334041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 20 Juli 2011

Yang menyatakan

(11)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan

Theresia Ratna Widyasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa, 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, 3) disiplin dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Nanggulan pada bulan April 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan yang berjumlah 192 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang dilengkapi dengan dokumentasi. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa digunakan teknik analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa (rx1y=0,191 dengan thitung=1,136 <

ttabel=1,9725), (2) tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

siswa (rx2y=0,193 dengan thitung=1,227 < ttabel=1,9725), (3) terdapat pengaruh

(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE AND MOTIVATION RELATED TO THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Seventh Grade of One State Nanggulan Junior High School

Theresia Ratna Widyasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aims to find out whether there are influences of: 1) learning discipline related to the student’s learning achievement, 2) learning motivation related to the student’s learning achievement, 3) learning discipline and motivation related to the student’s learning achievement.

This is a case study research conducted in one state Nanggulan Junior High School in April 2011. The population of the research was 192 students of the seventh grade of one state Nanggulan Junior High School. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation. To find out whether there are influences of learning discipline and motivation related to the student’s learning achievement, double regression analysis technique was used.

The result shows that: (1) there isn’t influence of learning discipline related to the student’s learning achievement (rx1y=0,191 with tcount=1,136 <

ttable=1,9725), (2) there isn’t influence of learning motivation related to the

student’s learning achievement (rx2y=0,193 with tcount=1,227 < ttable=1,9725), (3)

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mendampingi dan melimpahkan kasih karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

a. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

b. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

c. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

d. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu dan sabar dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

(14)

dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

f. Segenap staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

g. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

h. Siswa-siswi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang yang telah membantu pengisian kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas;

i. Bapak Sugiman, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Nanggulan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian;

j. Ibu Dra. Muryani dan Bapak Drs. Sudjatmoko selaku guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 1 Nanggulan yang telah mendampingi penelitian; k. Siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan yang telah membantu

pengisian kuesioner penelitian;

l. Seluruh keluargaku: Bapakku A. Retiyono; Ibuku RC. Sri Darti; Adik-adikku Novi, Budi, Henry; Simbah kakung dan Simbah putri (Sugiharjo); Simbah kakung (alm.) dan Simbah putri (Sastrowiyono); keluarga besar Simbah Pawirautama; Om Walyadi, Bulik Tutik; terima kasih atas bantuan, doa, perhatian, pengertian, cinta, kasih sayang, dorongan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi;

(15)

n. Sahabat-sahabatku: Heni, Esti, Dani, Ruci, Cinta, Agnes, Anastasia Dwi terima kasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan dalam penulisan skripsi ini;

o. Teman-teman PAK 2005 terima kasih atas kebersamaan dan kerja sama selama kuliah di Universitas Sanata Dharma;

p. Teman-teman seperjuangan: Yoseph, Erlina, Sisil, Lutvi, mas Acong, Daru, Beni terima kasih atas bantuan, kerja sama, dorongan, dan kebersamaannya;l q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Prestasi Belajar ... 8

1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 9

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10

B. Disiplin Belajar ... 12

1. Pengertian Disiplin Belajar ... 12

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ... 13

3. Fungsi Disiplin ... 14

4. Macam-Macam Disiplin Belajar Siswa ... 16

C. Motivasi Belajar ... 20

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 20

2. Fungsi Motivasi Belajar ... 21

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 22

4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ... 25

D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

E. Kerangka Berfikir ... 28

1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 28

2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 30

(17)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

D. Populasi Penelitian ... 34

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Uji Instrumen Penelitian ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Sekolah ... 50

B. Visi dan Misi Sekolah ... 51

C. Sumber Daya Manusia Sekolah ... 52

D. Struktur Organisasi ... 55

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 56

B. Analisis Data ... 59

C. Pembahasan ... 67

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan ... 72

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas VII ... 3

Tabel 1.2 Nilai Rata-Rata Kelas VII Semester I Tahun Ajaran 2010/2011 ... 4

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Sikap ... 36

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Disiplin Belajar ... 39

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Motivasi Belajar ... 39

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Nanggulan ... 53

Tabel 4.2 Data Siswa SMP Negeri 1 Nanggulan ... 55

Tabel 5.1 Interpretasi Disiplin Belajar ... 56

Tabel 5.2 Interpretasi Motivasi Belajar ... 57

Tabel 5.3 Interpretasi Prestasi Belajar ... 58

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 59

Tabel 5.5 Uji Multikolinearitas Data Penelitian ... 61

Tabel 5.6 Ringkasan Analisis Regresi Berganda ... 63

Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 66

(19)

DAFTAR GAMBAR

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner dan Kuesioner Penelitian ... 76

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82

Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 85

Lampiran 4 Deskripsi Responden dan Variabel Penelitian... 97

Lampiran 5 Daftar Distribusi Frekuensi ... 102

Lampiran 6 Uji Normalitas ... 113

Lampiran 7 Analisis Regresi Berganda... 115

Lampiran 8 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 117

Lampiran 9 Tabel r, f, dan t ... 120

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu proses pendidikan seorang siswa dikatakan berhasil apabila dapat menyelesaikan program pendidikan tepat waktu dengan prestasi belajar yang baik. Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) maupun faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Menurut Merson U Sangalang dalam Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut terdiri dari kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi, kesehatan, cara belajar, disiplin, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan sarana pendukung.

(22)

Disiplin sebagai alat dan sarana untuk membentuk, mengendalikan dan menciptakan pola perilaku seseorang sebagai pribadi yang berada dalam satu lingkungan atau kelompok tertentu. Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa, karena disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja (Tu’u, 2004:38).

Disiplin merupakan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya (Arikunto, 1990:114). Pembentukan sikap disiplin yang dibawa dari lingkungan keluarga merupakan modal besar bagi pembentukan sikap kedisiplinan di lingkungan sekolah. Pembiasaan disiplin di sekolah akan mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang. Di dalam pengelolaan pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa akan berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya tanpa disiplin yang baik, kegiatan dan proses pendidikan akan terganggu karena ada yang melanggar disiplin sekolah. Pelanggaran itu hampir pasti akan merusak suasana kondusif sekolah, sebab ada tatanan nilai yang dilanggar, diganggu, dan diabaikan.

(23)

belajar peserta didik. Pembangkitan minat atau selera belajar ini disebut motivasi belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi (Mulyasa, 2005:112).

Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah yang selanjutnya mengakibatkan mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus-menerus. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari tabel data kedisiplinan dan nilai rata-rata dari siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan, Jatisarono, Kulon Progo, Yogyakarta.

Tabel 1.1

Data ketidakdisiplinan siswa kelas VII

No. Kasus

Banyaknya siswa kelas VII yang melanggar

Keterangan 1. Siswa yang tidak masuk sekolah

Jumlah siswa kelas VII = 192 siswa

a. Sakit 117

b. Ijin 28

c. Alpha 19

2. Siswa yang terlambat sekolah 76 3. Siswa yang tidak berseragam

lengkap

40

Sumber: Data BK SMP Negeri 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2010/2011

(24)

disiplin, siswa akan berhasil dalam belajarnya, sebaliknya siswa yang tidak berdisiplin akan terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya. Demikian juga kalau siswa mempunyai motivasi yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa disiplin dan motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil survei pendahuluan di SMP Negeri 1 Nanggulan diketahui bahwa nilai rata-rata kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Nilai Rata-Rata Kelas VII Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011 Kelas VII Nilai rata-rata kelas Huruf/predikat Kelas VII A 74 C (lulus cukup)

Kelas VII B 74,5 C (lulus cukup)

Kelas VII C 75,1 C (lulus cukup)

Kelas VII D 72,2 C (lulus cukup)

Kelas VII E 75,7 C (lulus cukup)

Kelas VII F 74,4 C (lulus cukup)

Rata-rata 74,3 C (lulus cukup) Sumber: Buku Laporan Pendidikan SMP Negeri 1 Nanggulan

(25)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan.

B. Batasan Masalah

Prestasi belajar yang baik merupakan harapan bagi siswa dan bagi pihak sekolah. Untuk mencapai tingkat keberhasilan atau prestasi belajar siswa, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik faktor dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor dari luar diri siswa (eksternal). Faktor internal meliputi faktor jasmaniah atau fisiologis (pendengaran, penglihatan, struktur tubuh) dan faktor psikologis (kecerdasan, bakat, minat, motivasi, disiplin, kematangan). Faktor eksternal meliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari faktor-faktor tersebut yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah faktor disiplin dan motivasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang dan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa? 2. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa?

(26)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis

a. Dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam menentukan kebijakan atau tata tertib dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

b.Sebagai bahan masukan dan pendukung untuk penelitian yang sejenis dalam usaha pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat secara praktis a.Bagi sekolah

(27)

prestasi belajar siswa dan sebagai sumbang saran untuk meningkatkan disiplin sekolah secara optimal baik bagi siswa, guru, dan seluruh komponen sekolah.

b.Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi informasi bagi penelitian selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

c.Bagi penulis

Untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

(28)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar menurut Djamarah dan Zain (2002:11), adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan perilaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

(29)

seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Perubahan tingkah laku tersebut untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya dan memperoleh tujuan pendidikan.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi belajar merupakan suatu masalah dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

(30)

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Jadi, prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Sedangkan menurut Abdurrohman (1999:37) prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Dari berbagai macam pengertian prestasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik setelah melalui kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

a. Faktor-faktor intern

(31)

a) Faktor kesehatan b) Cacat tubuh 2) Faktor psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, disiplin, motivasi, dan kelelahan.

b. Faktor-faktor ekstern

Faktor ekstren yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

(32)

keberadaan siswa dalam masyarakat, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat, yang kesemuanya mempengaruhi prestasi belajar siswa (Slameto, 2003:56-74).

B. Disiplin Belajar

1. Pengertian Disiplin Belajar

Untuk membentuk satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam menaati dan mengikuti aturan yang ada. Menurut Arikunto (1990:155), peraturan dan tata tertib merupakan dua hal yang sangat penting bagi kehidupan sekolah sebagai sebuah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.

Untuk menjaga berlakunya peraturan dan tata tertib diperlukan kedisiplinan dari semua personil sekolah. Di dalam kehidupan sekolah peraturan dan tata tertib dimaksudkan untuk menjaga terlaksananya kegiatan belajar mengajar siswa, disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan setiap pribadi yang terlibat di dalamnya karena mereka adalah individu yang mesti dipandang sebagai manusia seutuhnya.

(33)

kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Mulyasa (2005:108) mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Menurut Soegeng Prijodarminto dalam Tu’u (2004:31) disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Maka kedisiplinan anak didik dalam mengikuti suatu kegiatan pun akan menimbulkan sikap tanggung jawab, atau disiplin dalam menghadapi pelajaran atau dalam belajarnya.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

(34)

a. Faktor ekstrinsik

1) Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat, dan alat-alat yang dipakai untuk belajar.

2) Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

b. Faktor intrinsik

1) Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan kemampuan kognitif.

2) Faktor fisiologis, seperti pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur, dan sakit yang diderita (Suryabrata, 1998:249).

3. Fungsi Disiplin

Disiplin dalam belajar sangat diperlukan. Kalau siswa dapat mendisiplinkan diri, maka ia dapat hidup teratur dan mengerjakan tugas tepat pada waktunya, sehingga tidak akan megalami kesulitan apabila menghadapi pelajaran.

Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disiplin diri (self-discipline). Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membantu peserta didik mengembangkan pola perilaku untuk dirinya b. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya

(35)

Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan selanjutnya ketika bekerja. Adapun fungsi disiplin antara lain: a. Menata kehidupan bersama.

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

b. Membangun kepribadian.

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. c. Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang.

d. Pemaksaan

(36)

pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.

e. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal yang positif yang harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

f. Menciptakan lingkungan kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertib, dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

(Tu’u, 2004:38-43).

4. Macam-Macam Disiplin Belajar Siswa

(37)

hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapat hasil apa-apa. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana cara berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah dalam pengaturan waktu, dan lain sebagainya.

Menurut Arikunto (1990:114), disiplin belajar siswa dapat dilakukan baik dalam kehidupan keluarga maupun di sekolah. Disiplin merupakan sesuatu yang berhubungan dengan pengendalian diri seseorang terhadap berbagai bentuk aturan. Sikap kedisiplinan siswa tumbuh dan berkembang sejak para siswa mengenal kehidupan keluarga. Di dalam lingkungan keluarga itulah, anak dilatih kebiasaan-kebiasaan yang baik yang berkenaan dengan kepatuhannya terhadap peraturan yang ada. Sikap kedisiplinan di rumah akan sangat menentukan kedisiplinan siswa di sekolah.

Dalam penelitian ini, disiplin belajar yang dimaksud dibagi menjadi dua yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah.

a. Disiplin belajar di sekolah

(38)

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Menurut Djamarah (2002:97) terdapat kiat-kiat belajar di sekolah, yaitu:

1) Masuk kelas tepat waktu 2) Memperhatikan penjelasan guru

3) Menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan bahan yang sudah dikuasai

4) Mencatat hal-hal yang dianggap penting 5) Aktif dan kreatif dalam kerja kelompok 6) Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas 7) Pergunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya 8) Membentuk kelompok belajar

9) Memanfaatkan perpustakaan sekolah

Sedangkan menurut Slameto (2003), ada beberapa macam disiplin belajar yang hendaknya dilakukan para siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah, yaitu:

1) Disiplin siswa dalam masuk sekolah 2) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas

3) Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah 4) Disiplin siswa dalam menaati tata tertib di sekolah b. Disiplin belajar di rumah

(39)

1) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar 2) Mengatur waktu dan jadwal belajar 3) Mengulangi bahan pelajaran 4) Menghafal bahan pelajaran 5) Membaca buku

6) Membuat ringkasan pelajaran 7) Mengerjakan tugas

Menurut Tu’u (2004:91) indikator yang menunjukkan perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah, diantaranya adalah: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas

Dari berbagai pendapat ahli tersebut, maka dapat dikemukakan indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah:

a. Menaati dan mematuhi tata tertib sekolah b. Masuk kelas tepat waktu

(40)

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Dengan motivasi akan tumbuh dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan.

Dimyati dan Mudjiono (2002:42) mengemukakan pengertian motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Menurut Sutikno (2004:119) motivasi adalah tenaga penggerak yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak, baik disadari maupun tidak disadari.

(41)

Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas belajar siswa dalam usaha pencapaian tujuan belajar.

2. Fungsi Motivasi

Doro Wuwur Hendrikus (2001) dalam Sutikno (2004:120) menjelaskan bahwa hasil optimal belajar bergantung pada motivasi yang kuat. Semakin kuat motivasi, semakin mudah kegiatan belajar, dan hasilnya juga akan semakin baik. Motivasi yang kuat adalah rasa tertarik pada materi dan rasa senang pada suatu kegiatan.

Motivasi merupakan faktor yang menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan, terlihat lebih aktif, tidak mau menyerah, konsentrasi tertuju pada pelajaran, giat membaca buku untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Sebaliknya, mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, konsentrasinya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran, akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar. Fungsi motivasi yang terpenting adalah sebagai pendorong timbulnya aktivitas, sebagai pengarah, dan sebagai penggerak untuk melakukan suatu pekerjaan (Djamarah, 2002:62).

(42)

b. Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

c. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

d. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan mengurangi perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Di samping itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

(43)

meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa.

Dimyati dan Mudjiono (2002:97) mengemukakan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga dengan hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

b. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

d. Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

(44)

memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, televisi, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Upaya guru dalam membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi:

(1) menyelenggarakan tertib sekolah, (2) membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, (3) membina belajar tertib pergaulan, (4) membina belajar tertib lingkungan sekolah. Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga, lembaga agama, pramuka, dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Guru profesional dituntut menjalin kerjasama pedagogi dengan pusat-pusat pendidikan tersebut Upaya mendidikkan belajar “tertib hidup” merupakan kerjasama sekolah dan luar sekolah.

Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Anak yang memiliki motivasi yang kuat akan selalu menampakkan keaktifan pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Contoh kegiatan fisik antara lain membaca, mendengar, menulis, mengerjakan tugas dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis antara lain menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis lain.

(45)

dengan soal kebutuhan atau keinginan. Seseorang yang mempunyai motivasi dalam dirinya tentu didasari minat dalam dirinya oleh karena itu yang terpenting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin terus belajar (Sardiman, 2003:76).

Konsentrasi adalah pemusatan tenaga dan energi psikis dalam mengahadapi suatu objek, dalam hal ini peristiwa proses belajar mengajar di kelas dan apa yang berkaiatan dengan itu. Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan kemauan dan hasrat untuk belajar dan pada dasarnya sudah terkandung didalam motivasi belajar, lebih-lebih motivasi belajar intrinsik. Namun, konsentrasi dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan siswa dan minatnya dalam belajar. Siswa yang berperasaan senang dan berminat terhadap materi pelajaran, akan mudah berkonsentrasi dalam belajar, apalagi bila memiliki motivasi yang kuat (Winkel, 1989:100). 4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Seorang pendidik harus bisa membangkitkan motivasi para peserta didik pada saat menyampaikan materi. Peserta didik akan termotivasi untuk belajar, serta dapat menghindari rasa jenuh jika pendidik pandai untuk membangkitkan motivasi belajar. Menurut Mulyasa (2005:114) terdapat beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi peserta didik, diantaranya:

(46)

b. Tujuan pembelajaran harus selalu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar.

c. Peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya.

d. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.

e. Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.

f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual peserta didik, misalnya kemampuan, latar belakang, dan sebagainya.

g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan cara memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka, serta mengarahkan pengalaman belajar ke arah keberhasilan sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: memberi angka, hadiah, kompetisi, memberikan ulangan, pujian, hukuman, minat, dan sebagainya.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut, maka dapat dikemukakan indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah:

(47)

D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Judul proposal yang diajukan oleh penulis tentang “PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA” memiliki beberapa kajian hasil penelitian yang relevan, antara lain sebagai berikut:

1. Antonius Bheny Maretino dalam penelitiannya yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI” tahun 2009 menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai r sebesar 0,260 dan thitung sebesar 2,950 lebih besar dari ttabel 1,657 dengan taraf

signifikansi 5%. Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan efektif terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 5,65%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi melalui motivasi belajar walaupun porsi sumbangan efektif hanya sebesar 5,65%. Hal ini berarti semakin besar motivasi belajar pada diri siswa maka semakin besar pula prestasi yang dicapai oleh siswa.

(48)

akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai r sebesar 0,539 dan thitung sebesar

4,997 lebih besar dari ttabel 1,669 dengan taraf signifikansi 5%. Variabel

disiplin belajar memberikan sumbangan efektif terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 15,08%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi melalui disiplin belajar. Hal ini berarti semakin besar disiplin belajar siswa maka semakin besar pula prestasi yang dicapai oleh siswa.

E. Kerangka Berpikir

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu’u, 2004:75). Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Disiplin belajar dan motivasi belajar merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa (internal).

1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar

(49)

Disiplin terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak dari proses pembinaan yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam pendidikan sekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi pengembangan disiplin seseorang.

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Menurut Tu’u (2004:91) indikator yang menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah, diantaranya adalah dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat di kelas, dan ketertiban diri saat di kelas.

Seorang siswa yang berusaha menata dirinya terbiasa dengan hidup tertib, teratur, menaati peraturan dan norma yang berlaku di sekolah maupun di rumah, apalagi bila menambahnya dengan kegigihan dan kerja keras dalam belajar, potensi dan prestasinya akan tumbuh dan berkembang optimal. Penerapan disiplin belajar, baik di sekolah maupun di rumah akan memotivasi para siswa bersaing meraih prestasi.

(50)

2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar

Di samping faktor kedisiplinan belajar, faktor motivasi belajar juga penting dimiliki siswa. Motivasi merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu (Mulyasa, 2005:114). Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik). Dengan motivasi akan tumbuh dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Dengan demikian, antara motivasi dan tujuan berhubungan erat. Seseorang melakukan sesuatu kalau ia memiliki tujuan atas perbuatannya, demikian halnya karena adanya tujuan yang jelas maka akan bangkit dorongan untuk mencapainya.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2008:75).

Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat dapat diketahui pada saat ia mengikuti pelajaran, seperti berkonsentrasi pada saat pelajaran, menunjukkan minat yang besar pada pelajaran, bersikap aktif, tekun menghadapi tugas, dan selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.

(51)

hasilnya juga akan semakin baik. Motivasi yang kuat adalah rasa tertarik pada materi dan rasa senang pada suatu kegiatan.

Dalam belajar kalau siswa mempunyai motivasi yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak kurang baik bagi prestasi belajarnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehigga dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya prestasi peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin dan motivasi belajar merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Dengan adanya sikap disiplin dalam belajar dan didukung motivasi belajar yang baik dan kuat akan memperlancar usaha siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2006:71). Bertolak dari uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut:

(52)

2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2010/2011.

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus ini merupakan suatu penelitian terhadap suatu permasalahan yang terjadi pada objek tertentu. Dalam hal ini objek penelitian adalah disiplin belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Nanggulan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2011.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

(54)

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah disiplin belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa.

D. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan yang berjumlah 192 siswa, dengan perincian sebagai berikut :

Kelas VII A = 32 siswa Kelas VII B = 32 siswa Kelas VII C = 32 siswa Kelas VII D = 32 siswa Kelas VII E = 32 siswa Kelas VII F = 32 siswa +

192 siswa

(55)

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Menurut Arikunto (2006:118) menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang sudah dirumuskan, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala yang disebut dengan variabel X (Arikunto, 2006:119). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah:

a. Disiplin belajar (X1), dengan indikator:

1) Menaati dan mematuhi tata tertib sekolah 2) Masuk kelas tepat waktu

3) Ketertiban diri saat belajar di kelas 4) Mengatur waktu belajar di rumah 5) Mengulang kembali pelajaran di rumah 6) Mengerjakan tugas sekolah di rumah b. Motivasi belajar (X2), dengan indikator:

1) Adanya minat untuk belajar 2) Berkonsentrasi pada saat pelajaran 3) Bersikap aktif pada saat pelajaran 4) Adanya hasrat untuk berprestasi

(56)
[image:56.612.68.538.187.657.2]

memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada 2 kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor Pernyataan Sikap

Jawaban Pernyataan positif

Pernyataan negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang disebut dengan variabel Y (Arikunto, 2006:119). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar siswa. Pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan dengan melihat nilai rapor siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nanggulan semester ganjil Tahun Ajaran 2010/2011.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian (Arikunto, 2006:222). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket atau Kuesioner

(57)

digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup atau kuesioner yang telah berisi jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawabannya saja.

2. Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen nilai, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai rapor siswa, data ketidakdisiplinan siswa, tata tertib sekolah.

G. Uji Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang sebanyak 30 siswa, kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya.

1. Validitas

(58)

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y Y N X X N Y X XY N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden X = Skor item angket Y = Skor total angket

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang telah diperoleh (rhitung) dibandingkan dengan rtabel product

moment dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung > rtabel maka

instrumen dikatakan valid dan apabila rhitung < rtabel maka instrumen

dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba kepada 30 responden dengan 40 butir pertanyaan yang terdiri dari 22 butir pertanyaan untuk variabel disiplin belajar dan 18 butir pertanyaan untuk variabel motivasi belajar, memiliki harga rxy > rtabel = 0,361 untuk α= 5% dengan n = 30 (lampiran no.2

hal.82-84). Dengan demikian 40 butir pertanyaan angket tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

(59)

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Disiplin Belajar

No. Item r hitung r tabel Hasil Analisis

1 0,634 0,361 Valid 2 0,463 0,361 Valid 3 0,520 0,361 Valid

4 0.450 0,361 Valid

5 0,711 0,361 Valid 6 0,660 0,361 Valid 7 0,540 0,361 Valid 8 0,450 0,361 Valid 9 0,448 0,361 Valid

10 0,660 0,361 Valid

11 0,520 0,361 Valid

12 0,546 0,361 Valid

13 0,590 0,361 Valid

14 0,538 0,361 Valid

15 0,663 0,361 Valid

16 0,663 0,361 Valid

17 0,450 0,361 Valid

18 0,711 0,361 Valid

19 0,660 0,361 Valid

20 0,634 0,361 Valid

21 0,548 0,361 Valid

[image:59.612.69.539.149.712.2]

22 0,548 0,361 Valid

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar

No. Item r hitung r tabel Hasil Analisis

1 0,660 0,361 Valid 2 0,617 0,361 Valid 3 0,587 0,361 Valid 4 0,414 0,361 Valid 5 0,660 0,361 Valid 6 0,665 0,361 Valid 7 0,562 0,361 Valid 8 0,740 0,361 Valid 9 0,665 0,361 Valid

10 0,428 0,361 Valid

(60)

13 0,617 0,361 Valid

14 0,383 0,361 Valid

15 0,394 0,361 Valid

16 0,740 0,361 Valid

17 0,660 0,361 Valid

18 0,617 0,361 Valid

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas digunakan rumus alpha, karena instrumen berbentuk angket yang mempunyai skor antara 1 sampai 4. Menurut Arikunto (2006:196) bahwa rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk instrumen. Rumus Alpha sebagai berikut :

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∑ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan:

r11 = Reliabilits instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

b

σ

∑ = Jumlah varian butir

2

t

σ = Varian total

Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai r dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga r11 > r tabel ,

(61)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha

diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket disiplin belajar sebesar 0,925 danuntuk angket motivasi belajar sebesar 0,922. Kemudian dibandingkan dengan nilai kriteria reliabilitas sebesar 0,60 menurut Nunnaly (Premastuti, 2008:24). Karena nilai kedua koefisien tersebut lebih besar dari nilai kriteria reliabilitasnya, maka dapat dinyatakan bahwa angket disiplin dan motivasi belajartersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

[image:61.612.68.535.231.617.2]

Rangkuman hasil pengujian reliabel adalah sebagai berikut (lampiran no.2 hal.82-84):

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

Variabel r hitung r tabel Hasil Analisis

Disiplin 0,925 0,60 Reliabel

Motivasi 0,922 0,60 Reliabel

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini memenuhi kedua prasyarat yang baik yaitu valid dan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

(62)

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah diperoleh dari penelitian di lapangan yaitu meliputi variabel disiplin belajar, motivasi belajar, dan variabel prestasi belajar siswa, agar lebih mudah dalam memahaminya. Untuk keperluan deskripsi data digunakan statistik deskriptif untuk setiap variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan pemakaian metode regresi berganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi klasik, model-model asumsi klasik harus diuji. Model asumsi klasik tersebut adalah:

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak, model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui hal tersebut, maka akan digunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono, 1999:255).

( )

S

( )

X F

Maksimum

D= o χ − n

Keterangan: D = Deviasi Maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

(63)

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasi hasilnya tinggi/bahkan satu diantara beberapa atau semua variabel bebas yang menjelaskan model regresi) (Algifari, 2000:84).

Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance

melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai Tolerance diatas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8 maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas. c. Uji Heteroskesdastisitas

(64)

Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antara satu observasi ke observasi lain. Untuk mengetahui gejala heteroskesdastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot

[image:64.612.70.538.227.633.2]

melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskesdastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y atau tidak adanya pola tertentu pada grafik scatterplot. 3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menyatakan dalam bentuk persamaan (model matematika) matematik, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas terdiri dari dua prediktor yaitu disiplin belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (Y), maka hubungan kedua variabel tersebut merupakan garis lurus (linier), sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda (yaitu 2 prediktor).

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menentukan persamaan regresi berganda

Bentuk umum regresi berganda dengan 2 variabel bebas adalah: Y= a1x1+a2x2+k

Keterangan:

Y= variabel prestasi belajar siswa

a1= koefisien regresi disiplin belajar siswa

(65)

k= konstan yang merupakan interstep garis regresi antara X dan Y (Hadi, 1987:21)

b. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor, dengan rumus:

2 2 2 1 1 ) 2 , 1 ( y y x a y x a Ry ∑ ∑ + ∑ = Keterangan:

Ry(1,2) = Koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2

a1 = Koefisien prediktor X1

a2 = Koefisien prediktor X2

y x1

∑ = Jumlah produk antara X1 dan Y

y x2

∑ = Jumlah produk antara X2 dan Y

2 y

∑ = Jumlah kuadrat kriterium Y (Hadi, 1987:25)

c. Pengujian hipotesis penelitian

1) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara simultan (uji F)

a) Merumuskan hipotesis statistik

(1)H0: β1=β2=0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y

(2)H1: β1 = β2 = 0, artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Y

b) Rumus yang digunakan

F =

(66)

Keterangan:

F = Harga F garis regresi

JKreg = jumlah kuadrat regresi

Jkres = jumlah variabel residu

K = jumlah variabel prediktor N = jumlah responden

1 = angka konstan (Sudjana, 2002:91)

c) Kaidah pengambilan keputusan

(1)Jika nilai Fhitung > Ftabel atau Fhitung signifikan pada taraf

kurang dari 5%, maka H0 ditolak.

(2)Jika nilai Fhitung < Ftabel atau Fhitung signifikan pada taraf

lebih dari 5%, maka H0 diterima.

d) Besaran pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y

Rumus yang digunakan:

2 1 2

y JK

R reg

∑ =

(Sudjana, 2002:107)

2) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara parsial (uji t)

a) Merumuskan hipotesis statistik (1)H0: β1= 0

(67)

Artinya X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y secara parsial

(sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan. (2)H1: β1≠0

β2 ≠0

Artinya X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y secara parsial

(sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan. b) Rumus yang digunakan

2 1 1 2 r n r t − − =

c) Kaidah pengambilan keputusan

(1)Jika thitung > ttabel atau koefisien thitung signifikan pada taraf

kurang dari 5%, maka H0 ditolak

(2)Jika thitung < ttabel atau koefisien thitung signifikan pada taraf

lebih dari 5%, maka H0 diterima

d) Besarnya pengaruh X1 dan X2 secara parsial terhadap Y

Rumusnya adalah sebagai berikut:

(

)(

2

)

12 2 2 12 2 1 2 , 1 1

1 r r

r r r r y y y y − − − =

(

)(

2

)

12 2 1 12 1 2 1 , 2 1

1 r r

(68)
(69)
(70)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Sekolah

SMP Negeri 1 Nanggulan beralokasi di Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta. SMP Negeri 1 Nanggulan berdiri pada tahun 1964 dengan nama SMP Negeri 1 Sentolo di Nanggulan. Pada waktu itu, kepala sekolah SMP Negeri 1 Sentolo adalah Bapak Maryono Paulus dan beliau juga merupakan kepala sekolah di Sentolo. Dan pada tanggal 13 September 1978 SMP Negeri 1 Sentolo berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Nanggulan Jatisarono.

Seiring dengan bertambahnya usia SMP Negeri 1 Nanggulan, sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar juga bertambah lengkap. Sarana dan prasarana yang telah dibangun antara lain: perpustakaan, laboratorium IPA, ruang komputer, ruang kesenian. Untuk memenuhi kebutuhan siswa, dibangun pula ruang koperasi siswa. Ketika pada tahun 1989, SMP Negeri 1 Nanggulan hanya terdiri 4 ruang kelas sekarang (tahun 2011) sudah terdiri dari 18 ruang kelas yang dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.

(71)

sekolah adalah SMP Negeri 1 Nanggulan terbelah jalan raya. Sebelah Barat terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, sekretariat, ruang koperasi siswa, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang kesenian, ruang komputer, ruang KPN, ruang AVA, ruang kelas IX, dan mushola. Sedangkan sebelah Timur terdiri dari ruang UKS, ruang BK/BP, ruang kelas VII dan VIII. Sehingga dengan kondisi tersebut, kegiatan belajar mengajar agak terganggu.

Walaupun demikian, karena masyarakat sekitar begitu antusias dengan berdirinya SMP Negeri 1 Nanggulan, mereka mempercayakan putra-putri mereka sekolah di SMP Negeri 1 Nanggulan, sehingga sekolah belum pernah merasakan kekurangan siswa. Pihak sekolah selalu bisa mengikuti perkembangan siswa, sehingga siswa pun merasa bahwa sekolah memperhatikan apa yang diperlukan oleh mereka. Dan semua itu membuat bangga sekolah karena prestasi yang membanggakan diperoleh dari para lulusan SMP Negeri 1 Nanggulan.

B. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi:

Berprestasi, berbudi pekerti, siap berkompetensi dengan indikator sebagai berikut:

- Unggul dalam pencapaian prestasi akademik

(72)

- Memiliki prestasi non akademik di bidang seni dan budaya

- Memiliki siswa yang terampil dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Misi:

- Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan kreatif dalam rangka peningkatan daya serap siswa, melalui pengembangan perilaku baru dalam kegiatan belajar mengajar

- Meningkatkan pengalaman agama serta pengembangan akhlak dan perilaku luhur (akhlakhul karimah)

- Mengembangkan kemampuan, bakat dan minat siswa di bidang seni dan budaya

- Mengembangkan kemampuan, bakat dan minat siswa di bidang tata usaha

- Membekali siswa dengan kecakapan hidup (life skills)

C. Sumber Daya Manusia Sekolah 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah yang pernah memimpin sekolah ini dari sejak berdirinya sekolah sampai sekarang adalah:

a. Maryono Paulus, B.A. e. Dra. Hargotati b. Suharjono f. Sugiman, S.Pd. c. Eli Suyadi

(73)

2. Guru dan Karyawan

Guru merupakan suatu komponen dalam pendidikan yang mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kondisi serta jumlah guru dalam satu lembaga pendidikan sangat perlu diperhatikan. Kelancaran kegiatan belajar mengajar juga dibantu oleh para karyawan. Karyawan yang dimaksud adalah orang yang membantu di luar tenaga mengajar. Karyawan yang berada dalam suatu lembaga pendidikan memiliki peranan yang sangat besar yaitu dalam rangka ikut mensukseskan tercapainya tujuan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, keberadaan karyawan juga perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik.

[image:73.612.71.532.195.712.2]

Berdasarkan hasil dokumentasi yang bersumber pada buku laporan yang diperoleh, keterangan guru yang mengajar dan karyawan berjumlah 51 orang. Berikut ini tabel mengenai daftar guru karyawan SMP Negeri 1 Nanggulan.

Tabel 4.1

Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Nanggulan

No. Nama NIP

1. Sugiman, S.Pd. 19540202 197710 1 002

2. Suhartanto 19530402 197803 1 004

3. Dra. Tanbihati, M.A. 19551019 198211 2 001 4. Wibowo, S.Pd. 19560302 197703 1 004 5. Yudi Raharja, S.Pd. 19590606 198403 1 010

6. Drs. Sumadi 19580515 198003 1 010

(74)

15. Tri Wahyuni, BA. 19590423 198303 2 005 16. Dwi Woro Nursanti, S.Pd. 19600910 198403 2 005 17. Samirin, S.Pd. 19611216 198412 1 001 18. Giyono, S.Pd. 19590114 198903 1 005 19. Suryanti, S.Pd.Jas. 19670403 199003 2 010 20. M. Sri Yuniarti, S.Pd. 19560610 198103 2 006 21. Nurwiyati, S.Pd. 19601216 198103 2 00

Gambar

Gambar 5.1 Uji Heteroskesdastisitas Data Penelitian ........................................
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 3.1 Skor Pernyataan Sikap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pitaja Soediatma. PENGELOLAAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO. Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan

Besarnya pengaruh tersebut secara simultan (34%), sedangkan secara parsial adalah (13,46%) variable motivasi belajar, dan (16,73%) untuk disiplin belajar. Berdasarkan

Besarnya pengaruh tersebut secara simultan (34%), sedangkan secara parsial adalah (13,46%) variable motivasi belajar, dan (16,73%) untuk disiplin belajar. Berdasarkan

Yohana Yunita Dwi Pawestri. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara: 1) motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa, 2) disiplin belajar

perkembangan dalam ketaatan siswa. Sedangkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, guru perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat ditarik beberapa temuan sebagai berikut: (1) terdapat determinasi disiplin belajar terhadap

Berdasarkan hasil analisa uji t diketahui nilai t hitung untuk variabel disiplin belajar sebesar 3,413 dan Sig sebesar 0,001, sedangkan nilai t tabel sebesar 1,987.