PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB UPI
DisusunOleh:
Choiratul Ummah 1105322
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)
Oleh Choiratul Ummah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Choiratul Ummah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing,
Dr.Moch.Dudih Sugiharto, M.Si NIP. 19561128 198303 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia,
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)” di bawah bimbingan Dr. Moch. Dudih Sugiharto,M.Si.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung, dan dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu pendidikan dan Latihan (X1), pengalaman kerja (X2), dan motivasi (X3), terhadap variabel terikat (Y) yaitu produktivitas tenaga kerja Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, sampelnya sebanyak 202 tenaga kerja dari populasi sebanyak 412 tenaga kerja Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan analisis data dengan menggunakan Statistik parametrik dan uji persamaan regresi berganda dengan program Eviews6. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan di Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung dinyatakan cukup, tenaga kerjanya rata – rata memiliki pengalaman 4-5 tahun dan mempunyai motivasi tinggi dan tingkat produktivitasnya berada pada tingkat produktivitas tinggi. Sedangkan dari pengujian hipotesis secara parsial dan simultan diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan latihan, pengalaman kerja dan motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Survey at Home Industry Convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung)” if was led by Dr. Moch. Dudih. Sugiharto,M.Si.
This research was backrounded by reduction of labour productivity at home industry convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung, and it means to know the factor that influences the labor productivity at labour at ready-made-cloties home (X) is educaton and training (X1), working experiences (X2), and motivation (X3), toward bound variable (Y) is home industry convection in Desa Soreang kabupaten Bandung. The method that used in this research is explanatory survey method. The interpretation sample technique in this research by using proportionate stratified random sampling technique. The samples are about 202 labours from population are about 412 labour of home industry convenction in Desa Soreang Kabupaten Bandung. And collecting data technique used quistionnare and data analysis by using parametric statistic and the double equation of regresing test with Eviews6 program. From the result of this research the concluation that education and training at home industry convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung, was median it’s labours average had experienceabout 4-5 years and had high motivation and productivitas level high productivitas, white from hipotesis test parcialy and stimultasn got the result that there were influences between education toward labours productivity, training and experiences toward labors productivity at home industry convection Desa Soreang Kabupaten Bandung.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...1 DAFTAR GAMBAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS Error! Bookmark
not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Industri Kecil ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Produksi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Produktivitas ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Pendidikan Dan Pelatihan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Pengalaman Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Motivasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Error! Bookmark not
defined.
2.1.8 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark
not defined.
2.1.9 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not
defined.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.3Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2Sampel Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.4 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Pengujian Instrumen... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas... Error! Bookmark not defined.
3.8.3 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara parsial (uji t)Error! Bookmark not
defined.
3.9.2 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara simultan (uji F) Error! Bookmark not
defined.
3.9.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Gambaran Umum Respoden Berdasarkan Variabel Yang DitelitiError! Bookmark not
defined.
4.1.5 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bookmark not defined.
4.2.2 Pengaruh Pengalaman Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not
defined.
4.2.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not
defined.
4.3 Implikasi Pendidikan... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu perekonomian bisnis kecil mempunyai peranan yang sangat
penting terutama dalam meningkatkan kekuatan perekonomian negara dengan
penciptaan lapangan kerja baru.Kunci utama meningkatkan kekuatan ekonomi
suatu negara adalah dengan meningkatkan usaha bisnis kecil, bagaimana agar
bisnis kecil ini dapet berjalan sehat dan dapat bertahan seiring dengan
perkembangan ekonomi suatu negara.
Perkembangan di suatu negara berkembang peran bisnis kecil sangat
populer, karena dengan membuka bisnis kecil orang mendapat kebebasan
dalam mengurus dan memulai usaha guna mendapat keunutungan sendiri dari
usaha yang dijalankan.Pada dasarnya bisnis besar itu dimulai dari bisnis kecil
yang semakin lama semakin besar dengan modal serta jumlah karyawan yang
semakin banyak.Jumlah unit bisnis yang ada di masyarakat sedikit yang
tergolong pada bisnis besar, selebihnya didominasi oleh bisnis yang tergolong
pada bisnis kecil.
Bisnis kecil atau industri kecil yaitu suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri, sehingga hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Perkembangan usaha dewasa ini mengalami peningkatan yang
semakin pesat yang kemudian berdampak kepada semakin besarnya
persaingan di dunia usaha tersebut.Para pengusaha semakin berlomba-lomba
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggeser posisi pengusaha-pengusaha kecil.Oleh karena itu pengusaha kecil
dituntut untuk bisa dan siap memasuki era persaingan yang kian ketat untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya dengan memanfaatkan
sebaik-baiknya sumberdaya yang ada baik sumberdaya alam atau sumberdaya
manusia.
Usaha kecil juga berkontribusi dalam perekonomian negara, dapat
dilihat bahwa dari tahun sebelumnya terdapat peningkatan kontibusi usaha
kecilterhadap PDB dari tahun 2013, 33,81% meningkat ditahun berikutnya
menjadi 34,73. Ini berarti makin banyaknya usaha kecil di Indonesia maka
dari itu para pengusaha harus dapat bertahan dan meningkatkan usahanya agar
mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.
Tabel 1.1
Kontribusi Usaha Kecil terhadap Produk Domestik Bruto
No Skala usaha
Tahun 2013 Tahun 2014 Perkembangan
Nilai Persen
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sumberdaya yang
melimpah, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang harus
dikembangkan maka masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki daerahnya masing-masing, dan
sumberdaya manusia pun dituntut untuk lebih berkualitas mengimbangi
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu dimensi lain yang
penting dari perkembangan industri di Indonesia. Menurut data dari yang
tersedia di BAPPENAS dan Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa
produktivitas tenaga kerja dalam industri menurun 0,5 persen pertahun.
Padahal masalah produktivitas tenaga kerja dalam pembangunan jangka
panjang, peningkatan dan pengembangan kualitasnya menjadi prioritas utama.
Dapat dilihat pada tabel berikut ini bahwa produktivitas tenaga kerja di
Indonesia mengalami fluktuasi dan leblih cenderung menurun setiap tahunnya.
Terlihat dari tahun 2013 yaitu 73,3% menjadi 50,9% ditahun berikutnya seperti
pada tabel 1.2
Tabel 1.2
Produktivitas tenaga kerja menurut subsektor pakaian jadi (2010-2014)
Negara Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan jumlah
tenaga kerja yang banyak, tetapi dirasakan masih menjadi masalah yang perlu
dipecahkan karena daya dukung ekonomi terbatas, tingkat pendidikan dan
produktivitas yang rendah, oleh karenanya tantangan yang dihadapi adalah
peningkatan, pembinaan dan pendayagunaan tenaga kerja supaya menjadi
modal dasar yang produktif dalam pembangunan.
Eksistensi industri telah mengambil peranan penting dalam masalah
kesempatan kerja di negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan sektor
industri telah terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
banyak.Penyerapan tenaga kerja tersebut memungkinkan pemerintah untuk
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat berjalan dan mampu bersaing dengan industri lainnya.Dengan demikian
industri dapat dikembangkan, agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pembangunan nasional.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu industri di Indonesia yang
terletak di kabupaten Bandung adalah industri konveksi di Desa Soreang
Kabupaten Bandung. Hampir lebih dari 50% persen warga soreang bermata
pencaharian sebagai pekerja dan sebagai pemilik usaha home industri konveksi
Perubahan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek salah satunya
yaitu tingkat kesejahteraan meliputi keuntungan yang diperoleh para pengusaha
dan upah yang diterima oleh para pekerja. Perubahan dalam bidang sosial yaitu
meliputi betambahnya pendatang baru dalam masyarakat, semakin banyaknya
kaum pendatang yang terlibat dalam kegiatan industri konveksi, kemajuan
dalam tingkat pendidikan, dan adanya perubahan gaya hidup.
Pengalaman memberikan pelajaran berharga, karena pengalaman itu
pula, para pengusaha di sana sering kebanjiran order, termasuk dari kalangan
produsen asal Bandung dan luar kota seperti Jakarta dan kota besar lainnya.
Namun permasalahan yangdihadapi para pengusaha konveksi saat ini
sungguh sangat ironi bahwasannya Bandung sebagai kawasan industri tekstil
terbesar di Indonesia justru Soreang yang merupakan sentra konveksi di
Kabupaten Bandung tidak berdaya untuk tampil sebagai sentra yang handal
dan memiliki daya saing. Selain itu tidak jarang terjadi penawaran modal yang
datang dari pemerintah untuk mengembangkan program/rencana
pengembangan dan perbaikan usaha. Selama ini jikapun ada berbagai bantuan
dan usaha pemberdayaan dari pemerintah hanya berdasarkan rumusan dari
atas bukan berdasarkan apa yang benar-benar dibutuhkan para pelaku usaha
pengrajin konveksi (bottom up). Tidak jarang implementasinyapun terjadi
distorsi karena dimanfaatkan oknum sebagai sebuah proyek dan hampir
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta tidak memikirkan keberlanjutannya, hanya sebatas masa anggaran
program
Permasalahan selanjutnya pengrajin konveksi berhadapan dengan
pedagang yang menampung hasil produksi mereka. Hampir persis kasusnya
dengan produk hasil pertanian dimana yang untung besar adalah pedagang
komoditinya/tengkulak sedangkan petani tetap miskin. Sering produk
konveksi yang sama dijual pada pedagang yang sama misalnya, harga tahun
sekarang lebih rendah dari pada tahun lalu, sedangkan biaya produksi
pengrajin meningkat. Ironisnyajustru harga jualnya meningkat dari tahun
lalu.Pedagang semakin besar untungnya sedangkan pengrajin makin terjepit.
Selanjutnya dalam bidang produksi beberapa tahun belakang produksi pakaian
pada konveksi Soreang menurun dari sebelum nya ini diakibatkan pesaing dari
luar kota yang sudah banyak membuka konveksi dan memasarkan ke tempat
yang sama selanjutnya berkurangnya tenaga ahli yang sudah banyak memilih
bekerja menjadi buruh pabrik dibandingkan menjadi penjahit konveksian
dikarenakan upah yang lebih tinggi.
Berdasarkan Tabel 1.1 menjelasakan data hasil pengolahan yang
diperoleh dari masing-masing konveksi di Soreang, nampak produktivitas
berkisar 2880/jam dengan rata-rata produktivitas tenaga kerja 0,08/jam. Dari
10 konveksi yang diteliti, konveksi yang mempunyai tingkat produktivitas
tenaga kerjanya lebih dari rata-rata sebanyak 4 konveksi atau sebesar 4%,
sedangkan konveksi yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerjanya
kurang dari rata-rata, sebanyak 6 konveksi atau sebesar 6%. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa sebagian besar konveksi memiliki tingkat produktivitas
tenaga kerja berada dibawah rata-rata.
Tabel 1.3
Data Produktivitas Tenaga Kerja Konveksi Soreang tahun 2015
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perusahaan (Nilai
Sumber: Data pra penelitian (diolah)
Berdasarkan Tabel 1.3 nampak bahwa lebih banyak konveksi yang
mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerja dibawah standar.Jadi tingkat
produktivitas tenaga kerja berdasarkan rata-rata dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak perusahaan yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga
kerja kurang dari rata-rata. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan konveksi masih rendah.
Rendahnya produktivitas perusahaan-perusahaan yang masih ada di bawah
rata-rata ini dibiarkan begitu saja, diidentifikasikan perusahaan-perusahaan
tersebut tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang produktivitas di atas
rata-rata.Bahkan dampak luas dan paling fatal dari kurangnya
produktivitas perusahaan tersebut dapat mengakibatkan perusahaan
mengalami kebangkrutan.
Rendahnya produktivitas tersebut dapat disebabkan oleh kualitas
sumber daya manusianya rendah.Oleh karena itu, untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan tersebut diperlukan peningkatan pelatihan.Serta
kualitas produk pun perlu ditingkatkan supaya produksi pakaian tumbuh
dan berkembang serta berdampak pada aspek sosial, ekonomi dan budaya.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam kegiatan usaha, serta dapat memberikan produktivitas kerja setinggi
mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas
dapat dicapai apabila tenaga kerja memiliki kesediaan untuk bekerja itu
tidak timbul dengan sendirinya. Kesediaan bekerja timbul apabila
kebutuhan karyawan baik fisik maupun non fisik terpenuhi apabila kedua
kebutuhan utama tersebut tidak terpenuhi oleh perusahaan, produktivitas
cenderung menurun.
Adanya keterkaitan antara produktivitas dengan tenaga kerja, maka
masalah yang sering timbul dalam upaya peningkatan perindustrian adalah
cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena negara Indonesia
mempunyai jumlah penduduk yang banyak namun produktivitasnya
rendah. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat pendidikan yang
rendah dan daya dukung ekonomi yang terbatas, sehingga perlu
dirumuskan suatu kebijakan yang strategis guna meningkatkan
produktivitas agar pada Era Pasar Bebas nanti kita mempunyai daya saing
yang kuat untuk ikut berperan didalamnya. Yaitu perlu adanya pendidikan
khusus yang dapat membantu pengembangan ketrampilan individu atau
dalam hal ini tenaga kerja.
Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
produktivitas diantaranya kemampuan, pendidikan, pengalaman, latihan,
minat, pengetahuan, keterampilan, motivasi, lingkungan kerja, seleksi
penempatan, tingkat upah atau gaji, insentif, evaluasi pekerjaan, ukuran
perusahaan, hubungan atasan dan bawahan, komunikasi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
pada home industry konveksi di Soreang, dan dibatasi pada faktor
pendidikan dan pelati han, pengalaman kerja dan motivasi kerja dengan
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Home
Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung )”
1.2Rumusan Masalah
Untuk memberikan arah dan tujuan yang jelas tentang masalah yang
akan diteliti, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja,
motivasi serta produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di
Desa Soreang?
2. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap Produktivitas
tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?
3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga
kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?
4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja
pada home industry konveksi di Desa Soreang?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja
serta motivasi pada home industry konveksi di Desa Soreang
2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja
serta motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada home
industry konveksi di Desa Soreang
3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap
Produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang
4. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap Produktivitas
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap Produktivitas tenaga
kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat memberikan masukan bagi kegiatan akademik untuk
penelitian lebih lanjut dan mengembangkan ilmu Ekonomi Mikro,
Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ekonomi Industri.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat
mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Secara praktis dapat dijadikan bahan informasi bagi perusahaan
dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mengembangkan
usaha konveksi di Desa Soreang.
2. Manfaat penelitian ini bagi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Dinas KUKM, PERINDAG
Kab.Bandung hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan
bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan yang
berhubungan dengan industri konveksi di Desa Soreang. Serta
diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para peneliti lainnya yang
meneliti tentang produktivitas tenaga kerja.
3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah dan
mengembangkan wawasan pembaca terkait masalah produktivitas
tenaga kerja. Selain itu sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja konveksi Desa Soreang
Kabupaten Bandung sebanyak 200 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 412
orang. Variabel yang diteliti adalah produktivitas tenaga kerja konveksi Desa
Soreang sebagai variabel yang dipengaruhi (Variabel Y), sedangkan variabel yang
mempengaruhi adalah pendidikan dan pelatihan (variabel X1), pengalaman kerja
(X2) dan motivasi (X3).
3.2Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Metode ini dipakai untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang
tepat.Sedangkan analitis ditujukan untuk menguji hipotesis – hipotesis dan
mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan – hubungan
(Moh.Nazir, 2005:89).
3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 perusahaan dengan jumlah
tenaga kerja 412 orang yang terdapat pada industri konveksi di Desa Soreang
Kabupaten Bandung.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2012:81) yang dimaksud dengan sampel adalah
bagiam dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menentukan
ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus dari
Taro Yamane dari Rahmat yang dikutip oleh Riduwan (2009:65) sebagai
berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel keseluruhan
N = ukuran polulasi sampel
d = tingkat presisi yang ditetapkan
Maka:
n= 202
n= 202 tenaga kerja industri konveksi Desa Soreang Kabupaten Bandung.
3.4Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan dalam pengukuran serta pengumpulan data, perlu
dikemukakan batas – batas mengenai variabel atau hal – hal yang berhubungan
dengan variabel tersebut. Adapun batasan pengertian masing – masing variabel
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala
Variabel Bebas pekerja, dan rata-rata frekuensi latihan yang dikuti oleh pekerja
Rata – rata jenjang pendidikan Formal terakhir yang diikuti
Rata-rata mengikuti pelatihan yang diikuti
Metode diklat
Pengajar dan pelatih
Fasilitas diklat
Kebutuhan akan diklat
Evaluasi setelah diklat
Pengalaman tahun lamanya tenaga kerja bekerja
Jenis pekerjaan yang ditekuni
Interval
Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik atas data primer.
Dalam data primer teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:
1. Angket, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar
pertanyaan yang disusun yang kemudian disebarkan kepada para
responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
2. Studi literature atau kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui
(Suharsimi Arikunto,2006:151) dengan kuesioner terbuka atau jawaban dengan
kalimat responden sendiri dan kuesioner tertutup atau jawaban telah disediakan
oleh peneliti, yang disebarkan kepada 202 tenaga kerja pada industri konveksi
Desa Soreang Kabupaten Bandung.
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner kombinasi
tertutup-terbuka, di mana alternatif jawaban sudah ada serta sudah ditentukan peneliti dan
alternatif jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu di mana responden bebas
memberikan jawaban. Untuk data yang bersifat ordinal, agar setiap jawaban
responden dapat dihitung, maka diperlukan alat ukur yang tepat dalam
memberikan skor pada setiap jawaban responden. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert yang digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skor Jawaban berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
R = Ragu – Ragu 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
(Sugiyono 2008: 133)
3.6.1 Uji Validitas
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal.173). Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi
produk moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[( ∑ ) ∑ ] [( ∑ ) ∑ ]
(Riduwan, 2006)
Keterangan : rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba
x = skor tiap item
y = skor keseluruhan item responden uji coba
Kusnendi (2008, hal. 94) menyebutkan item pertanyaan atau pernyataan
diindikasi memiliki validitas apabila item tersebut berkolerasi secara positif dan
signifikan (nilai P –hitung ≤0,05) dengan skor totalnya. Jika koefisien korelasi
antara skor item dengan skor total tidak signifikan (nilai P-hitung >0,05) atau
bernilai negatif hal ini tersebut menunjukan item yang bersangkutan tidak valid.
Setelah dilakukan tabulasi data ke dalam tabel induk penelitian dilakukan
pengujian validitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Validitas data
variabel Jumlah item Valid Tidak valid
X1 8 8 0
X1 2 2 0
X3 4 4 0
Y 3 3 0
Lampiran
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua item hasil pengujian
diindikasi memiliki validitas karena berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai
P –hitung ≤ 0,05) dengan skor totalnya. Dengan demikian, instrument penelitian
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.2 Uji Reliabilitas
Langkah selanjutnya setelah menghitung validitas butir soal yaitu
menghitung nilai reliabilitas instrument dengan rincian sebagai berikut:
a. Membagi butir pernyataan yang valid menjadi dua bagian, yaitu butir
pernyataan yang bernomor genap menjadi variabel X dan butir pernyataan
yang bernomor ganjil menjadi variabel Y.
b. Mengkorelasikan antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus
Pearson Product-Moment sebagai berikut:
c. mencari reliabilitas seluruh perangkat item tes dengan menggunakan
persamaan Spearman Brown sebagai berikut:
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
r : reliabilitas instrumen
rxy : indeks korelasi antara belahan instrumen
Dari hasil penghitungan dengan teknik korelasi Pearson Product-Moment
dimasukan kedalam persamaan Spearman Brown, kemudian untuk menentukkan
nilai t hitung, nilai r seluruh item tes yang dihasilkan dimasukan kedalam rumus
yang dikembangkan oleh Sudjana (1989, hal. 115) sebagai berikut:
2
Hasil uji signifikan koefisien korelasi dikonversikan dengan ttabel, apabila thitung
lebih besar dari ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan, hal ini berarti
instrumen tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Reliabilitas Data
Keterangan X1 X2 X3 Y
Rxy 0,695919501
-0,069658567 0,394500408 0,682738572
Rii 0,820698743
-0,149748392 0,565794611 0,811461249
T 27,34126718
-1,970095593 12,11261016 26,36295032
t tabel 1,97 1,97 1,97 1,97
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada
variabel X1, X2, X3 dan Y memiliki reliabilitas yang baik karena angka
reliabilitasnya X1 sebesar 0.82, X2 1,97, X3 sebesar 12,11 dan Y sebesar 26,36
yang berarti thitung> dari ttabel. Dengan demikian instrumen ini layak untuk
dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan
interval.Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data
interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI).Salah satu kegunaan dari
Methods of Succesive Interval dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan
pengukuran dari ordinal ke intervalagar syarat minimal data berskala interval
dapat terpenuhi dengan mempergunakan analisis regresi sederhana dan berganda,
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (1993:134).
Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.
2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan
(menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
)
8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:
SVMin
SV
Y 1 dimana K 1
SVMin
Analisis data hasildilakukan dengan menggunakan statistik parametrik.
Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis digunakan
model persamaan regresi berganda dengan variabel yang diteliti produktivitas
tenaga kerja pada sentra indusrti alas kaki Cibaduyut di Kota Bandung Sebagai
variabel yang dipengaruhi (Variabel Y), serta pendidikan dan pelatihan (variabel
X1), pengalaman kerja (variabel X2) dan motivasi sebagai variabel yang
mempengaruhi (variabel X3) dengan persamaan sebagai berikut:
Y = α0 + α1X1 + α2X2+α3X3+ei
Keterangan: (Sudjana, 2005 : 347)
Y = produktivitas tenaga kerja
Untuk menguji hipotesis dilakukan uji statistik melalui pengujian hipotesis
regresi majemuk secara parsial (uji t), pengujian hipotesis regresi majemuk secara
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara parsial (uji t)
Uji t-statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Untuk menguji hipotesis secara parsial dapat menggunaka n rumus uji t, yaitu:
2Adapun kriteria pengujian ini adalah:
H0 diterima dan Ha ditolak jika tstatistik < ttabel, df [k;(n-k)]
H0 ditolak dan Ha diterima jika tstatistik > ttabel, df [k;(n-k)]
3.8.2 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara simultan (uji F)
Uji F-statistik pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
Uji F, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah sampel
F = nilai F yang dihitung
Dengan kriteria:
H0 diterima jika F statistik < F tabel, df [k;(n-k-1)]
H0 ditolak jika F statistik > F tabel, df [k;(n-k-1)]
Artinya: F statistik < F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji
tidak signifikan, tetapi sebaliknya jika F statistik > F tabel maka koefisien korelasi
ganda yang diuji adalah signifikan dan menunjukan adanya pengaruh secara
simultan dan ini dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.
3.8.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi
yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas
Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. koefisien determinasi dinyatakan dengan
R2. koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus:
̀
̀
Besarnya nilai R2 berada diantara 0 dan 1 yaitu 0<R2<1. jika nilai R2
semakin mendekati 1 maka model tersebut baik dan pengaruh antara variabel
bebas X dan variabel terikat Y semakin kuat.
3.9 Uji Asumsi Klasik
Parameter persamaan regresi linier berganda dapat ditaksir dengan
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(OLS).Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik.
Hasil pengujian hipotesa yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar tiga
asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda(J. Supranto, 2001:7).
Ketiga asumsi tersebut adalah:
3.9.1 Uji Multikolinearitas
Pada mulanya multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang
sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari
model regresi. Dalam hal ini variabel-variabel bebas ini bersifat tidak orthogonal.
Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-veriabel
bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas ini sama
dengan satu, maka konsekuensinya adalah:
- nilai koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir
- nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.
Apabila terjadi multikolinearitas maka koefisiensi regresi dari variabel X
tidak dapat ditentukan (interminate) dan standard error-nya tak terhingga
(infinite). Jika multikolinearitas terjadi akan timbul akibat sebagai berikut:
(1) Walaupun koefisiensi regresi dari variabel X dapat ditentukan
(determinate), tetapi standard error-nya akan cenderung membesar
nilainya sewaktu tingkat kolinearitas antara variabel bebas juga meningkat.
(2) Oleh karena nilai standard error dari koefisiensi regresi besar maka
interval keyakinan untuk parameter dari populasi juga cenderung melebar.
(3) Dengan tingginya tingkat kolinearitas, probabilitas untuk menerima
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4) Bila multikolineartas tinggi, seseorang akan memperoleh R2 yang tinggi
tetapi tidak ada atau sedikit koefisiensi regresi yang signifikan secara
statistik. (M. Firdaus, 2004 : 112)
Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan multikolinieritas dalam
model regresi OLS, yaitu:
(1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi
(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang
signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.
(2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,
perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya
koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.
(3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap
Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2dan F. Jika
nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan
tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji regresi parsial yaitu dengan
membandingkan R2 parsial dengan R2 estimasi, untuk memprediksi ada atau
tidaknya multikolinearitas.
Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Gujarati (2006:45) disarankan
untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori)
(2) Menghubungkan data cross sectional dan data urutan waktu, yang dikenal
sebagai penggabungan data (pooling the data)
(3) Mengeluarkan satu variabel atau lebih.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Multikolinearitas merupakan kejadian yang menginformasikan terjadinya
hubungan antara variabel- variabel bebas Xi dan hubungan yang terjadi cukup
besar. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mudrajad
Kuncoro(2005: 98) bahwa uji multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan
linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel
bebas. Ini suatu masalah yang sering muncul dalam ekonomi karena in economics,
everything depends on everything else.
3.9.2 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidakmemiliki
varian yang sama. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana
estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar populasi atau
sampel, semakin besar varian).(Agus Widarjono: 2007:127). Uji heteroskedasitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika
berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi
karena beberapa sebab, antara lain :
(1) Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.
(2) Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan
menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut :
(1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :
a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka
pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
(2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan
keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai
taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).
(3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran
korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :
(5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara
meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat
dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2 hitung
dan χ2
tabel, apabila χ2hitung> χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa
terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2
hitung < χ2tabel
maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak.
Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas
Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti
Ho diterima.
Menurut Mudrajad Kuncoro(2005:96) heteroskedastisitas muncul apabila
kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang
konstan dari satu observasi ke observasi lainnya artinya setiap observasi
mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang
melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.
Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan korelasi rank dari
Spearman sebagai berikut:
(Agus Widarjono, 2007:132)
Dimana di = perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik
yang berbeda dari individual atau fenomena ke 1, sedangkan N= banyaknya
individual atau fenomena yang di rank.
Adapun langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4 Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X dan dapatkan residual ei
5 Dengan mengabaikan tanda dari ei, yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya
[ei], merangking baik harga mutlak [ei] dan Xi sesuai dengan urutan yang
meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman
yang telah diberikan sebelumnya.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika nilai t yang dihitung melebihi bilai t kritis, kita bisa menerima hipotesis
adanya heteroskedastisitas; kalau tidak bisa menolaknya. Jika model regresi
meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara [ei] dan tiap-tiap
variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik
dengan pengujian t yang diberikan di atas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan
Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menggunakan White
Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan
variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.
3.9.3 Uji Autokorelasi
Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara
variabel-variabel bebas atau berkorelasi sendiri, gejala ini disebut autokorelasi.
Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota
serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.
Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara
variabel penganggu (disturbance term) dalam multiple regression. Faktor-faktor
penyebab autokorelasi antara lain terdapat kesalahan dalam menentukan model,
penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukkannya variabel penting. (Agus
Widarjono, 2007: 155).
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model
regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui
beberapa cara di bawah ini:
1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual
dengan trend waktu.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi
4) Uji Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson
hitung dengan Durbin-Watson tabel.
Untuk mengkaji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji
Breusch-Godfrey atau yang lebih umum dan dikenal dengan Uji Large Multiplier
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan
tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan, pengalaman serta motivasi kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kecamatan Soreang
Kabupaten Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Gambaran pelatihan di industri konveksi Desa Soreang menujukan bahwa
tingkat pendidikan dan pelatihannya berada pada kategori sedang, dan
memiliki pengalaman kerja sedang diantara 4-5 tahun, tingkat motivasi
kerjanya menunjukan bahwa tenaga kerja di industri konveksi memiliki
motivasi kerja yang tinggi, dan gambaran produktivitas tenaga kerja di
industri konveksi tinggi.
2. Secara simultan pendidikan dan pelatihan, pengalaman, dan motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di
Desa Soreang Kabupaten Bandung.
3. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga
kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya,
semakin tinggi tingkat pelatihan maka akan meningkatkan produktivitas
tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.
4. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga
kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya,
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten
Bandung.
5. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
tenaga kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.
Artinya, semakin tinggi tingkat motivasi kerja maka akan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP
PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran
1. Tingkat pelatihan pada tenaga kerja harus semakin ditingkatkan lagi, agar mereka
memiliki keterampilan yang lebih baik, bermanfaat untuk pekerjaan mereka. Setelah
mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemilik maupun desa karyawan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan
output atau mampun mencapai target perusahaan.
2. Para Pekerja harus menambah pengalaman kerjanya, karena dari pengalaman tersebut
tenaga kerja bisa terus belajar dan meningkatkan keterampilannya dalam
menyelesaikan pembuatan pakaian. Sehingga pada akhinya produktivitas tenaga kerja
akan semakin meningkat.
3. Motivasi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan.
Dengan adanya peningkatkan motivasi kerja karyawan akan lebih giat bekerja untuk
mencapai keinginannya. Namun pada akhirnya jika keinginan individu karyawan
ingin terpenuhi maka mereka harus bekerja keras, kerja keras karyawan akan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang akhirnya meningkatkan produktivitas
perusahaan secara keseluruhan.
4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain untuk
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ahmadi, Djauzak, (1994). “Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai
SaranaPembangunan Bangsa”, Jakarta : Balai Pustaka.
Arsyad, lincolin. (1993). Ekonomi Manajerial :Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.
Bilas, Richard A. (1994). Teori Mikroekonomi, Jakarta: Erlangga
Becker, Gery S (1975) Human Capital. A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education, Chicago: The University of Chicago.
Brahmasari , Ida Ayu. Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2, September 2008: 124-135
Dumairy.(1997). Perekonomian Indonesia.Jakarta: Erlangga.
Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi UPI.
Gaspersz, Vincent. (2005). Manajemen Produktivitas Total.Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Gujarati Damodar. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan. SP. Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Pendekatan Non Sekunder). Yogyakarta : Muhamadiyah Universitas.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mathis R.L dan Jackson J.H.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Moh. Nazir (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Moh. Sidik Priadana. (1994). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moses, Melmambelssy. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energy Provinsi Bali. Jurnal Media Riset dan Manajemen Vol. 12 No. 1 April hal. 18-36
Mudrajat Kuncoro. (2005). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: AMP YKPN.
Rahmawati.Rini.2010. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT permodalan nasional madani Banjarmasin.Jurnal manajemen dan Akuntansi, April 2010, Vol 11 No 1, hal 63-67.
Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumer Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Salvatore, Dominick. (1992). Teori Mikro Ekonomi/Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga.
Simanjuntak, Payaman. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sadono Sukirno. (2004). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Samuelson & Nordhaus.(1996), Mikro Ekonomi.Jakarta : Erlangga.
Sedarmayanti, (2001).Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.Bandung: Bandar Maju.
Choiratul Ummah , 2015
PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soekidjo Notoatmodjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana.(2005). Metoda Statistika. Jakarta: Tarsito.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Survei, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang.Jurnal Trikonomika Volume 13, No. 1, Juni 2014, Hal. 91–100 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online)
Suryana.(2000). Ekonomi Pembangunan, Problematika Dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.
Susilawati.2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan.Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tati S.J dan M.Fathorrozi (2003) Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Penerbit PT Salemba Empat.
Wartana ,I Made Hedy. 2011.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada Como Shambala Estate At Begawan Giri Ubud Bali. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2011, Vol.1 No.1 hal.14-34
Sumber internet:
www.bappenas.go.id
www.bps.go.id