PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI BERBASIS KURIKULUM 2013
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Resti Budiarti
NIM1004070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh Resti Budiarti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Resti Budiarti
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI
BERBASIS KURIKULUM 2013
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilatarbelakangi dengan belum tersedianya media pembelajaran yang sesuai pada pembelajaran konsep Energi Alternatif di SD Negeri Nagarasari 3 Kota Tasikmalaya. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran video pada Subtema Pemanfaatan Energi. Media pembelajaran video dikembangkan berlandaskan pada kurikulum 2013. Sehingga media ini berisi materi dari 3 mata pelajaran yang dipadukan. Materi yang dipadukan adalah konsep energi alternatif (IPA), menghitung biaya penggunaan energi listrik (Matematika), dan membuat kincir angin dari bahan bekas (SBdP). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Penelitian ini meliputi 5 tahapan, yaitu tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (evaluation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Nagarasari 3 sebanyak 46 siswa. Teknikpengumpulan
datamelaluiteknikwawancara, observasi, quisioner, dan tes. Instrumen yang digunakan adalah pedomanwawancara, daftar cek, lembarvalidasimedia pembelajaran dan soal. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di kelas IV-A dan IV-B. Kelayakan dan kepraktisan media ditunjukan dengan hasil validasi ahli sedangkan keefektifan media ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor pretes dan postes. Hasil penelitian menujukkan bahwa media video layak, praktis, dan efektif digunakan. Oleh karena itu, produk dapat diproduksi secara massal jika telah melewati tahap uji coba secara luas.
This research is a development research caused by no teaching media that is appropriate with the learning of the concept of alternative energy in SD Negeri Nagarasari 3 Tasikmalaya. The product developed is the video as the teaching media in the sub-theme of the energy utilization. Video as the teaching media is developed based on the curriculum 2013. Thus, this media contains the material from the three subject matters that are fused. The material fused in this context is the concept of alternative energy (science), calculating the expense of using electricity energy (Mathematics), and making a windmill from the recycled materials (SBdP). Model of the development used in this research is ADDIE model that is developed by Reiser and Mollenda. This research consists of 5 stages, those are analysis, design, development, implementation, and evaluation. Subject of this research is 46 students of class IV SD Negeri Nagarasari 3. The technique of collecting data is through interview, observation, questioner, and test. Instrumentused in this research is the manual interview, check list, the validation sheet of teaching media and a test. Testing of the instrument is done twice, that is in the class IV-A and IV-B. The feasibility and the practicability of media is shown by the result of expert validation, while the effectiveness of media is shown by improving the average of pre-test score and post-test score. The result of the research shows that video as media is suitable, practice, and effective to use. Therefore, the product can be produced generally if it has passed the test stage broadly
vi DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan masalah ... 7
C. Tujuan penelitian ... 9
D. Manfaat penelitian ... 10
E. Pentingnya pengembangan ... 10
F. Spesifikasi produk ... 11
G. Organisasi skripsi ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Media pembelajaran ... 13
B. Media pembelajaran video ... 13
C. Kurikulum 2013 ... 19
D. Subtma pemanfaatan energi ... 22
E. Penelitian yang relevan ... 29
F. Asumsi dan keterbatasan ... 32
G. Kriteria Mediayang dikembangkan ... 33
H. Kerangka pemikiran ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37
B. Model Penelitian ... 37
C. Metode Penelitian ... 38
D. Definisi Operasional ... 39
E. Instrumen Penelitian ... 39
F. Prosedur Penelitian ... 43
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
1. Penggunaan Media Pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3 pada Pembelajaran Konsep “Pemanfaatan Energi Alternatif” ... 50
2. Rancangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi ... 52
3. Implementasi Rancangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi dalam Proses Uji Coba .... 84
B. Pembahasan ... 93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 94
A. Simpulan ... 94
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA... 8
1.2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SBdP ... 9
1.3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika ... 9
2.4. Aturan Prioritas Matematika... 32
3.5. Jumlah Siswa Kelas IV SDN Nagarasari 3 ... 37
3.6. Instrumen Penelitian ... 39
3.7. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Video ... 40
3.8. Kisi-kisi Instrumen Pilihan Ganda... 41
3.9. HasilValidasiInstrumenTesHasilBelajar... 42
3.10. Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data ... 47
3.11. Data Skor Pretest dan Posttest Hasil Uji Coba ... 49
4.12. StandarKompetensidanKompetensiDasar ... 50
4.13. KompetensiDasardanIndikatorKegiatanPembelajaranKedua ... 54
4.14. Pola Dasar Kegiatan Pembelajaran ... 58
4.15. Garis-GarisBesar Isi Media Video (GBIMV) ... 61
4.16. JabaranMateri Media ... 63
4.17. Naskah Media Video ... 64
4.18. HasilValidasi Media ... 77
4.19. KategoriPenilaian ... 77
4.20. SkorPretesdanPostesUjiCoba I ... 84
4.21. RekapNilaiAkhirSiswaKelas IV-A SD NegeriNagarasari 3 ... 87
4.22. IndeksNilaiKuantitatifskala 0-100 dan 1-4 ... 88
4.23. SkorPretesdanPostesUjiCoba II ... 89
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1. TemaKurikulum 2013 ...2
1.2. Media PembelajaranSubtema 2 ...5
1.3. TeksPemanfaatanEnergidalamBukuTeksSiswaKelas IV SD ...6
1.4. TabelSoal ...6
2.5. ProsedurPerancangan Media (Asyhar, 2012, hlm. 110) ...17
2.6. KerangaBerpikir ...35
3.7.Langkah-langkahPenggunaanMetodeR&D...38
3.8.PoladesainOne-Group Pretest-Posttest ...45
3.9.AlurPenelitian ...46
4.10. AplikasiUleadVideostudio v.11 Plus ...67
4.11. Salah SatuCuplikan Isi Video “EnergiAlternatif” ...67
4.12. Salah SatuCuplikan Isi Video “SumberEnergiAlternatif” ...68
4.13. Salah SatuCuplikan Isi Video “Macam-macamSumberEnergi...68
4.14. Proses PerombakandanPenggabungan Video ...69
4.15. StoryboardSajian Video padaSegmenPembukaan ...70
4.16. Tampilan Video padaSegmenPembukaan...71
4.17. Storyboard Sajian Video padaSegmenPendahuluan ...72
4.18. Tampilan Video padaSegmenPendahuluan...72
4.19. Storyboard Sajian Video padaSegmenEnergiAlternatif...73
4.20. Tampilan Video padaSegmenEnergiAlternatif ...73
4.21. Tampilan Video padaSegmen Cara BerhematEnergi ...74
4.22. Storyboard Sajian Video padaSegmenMenghitungBiayaPenggunaanListrik ...74
4.23. Tampilan Video padaSegmenMenghitungBiayaPenggunaanListrik ...75
4.24. Storyboard Sajian Video padaSegmenMembuatKincirAngindariBahanBekas ...75
x
4.26. Tampilan Video SebelumTulisan “SumberEnergi yang
dapatDiperbaharui” Ditambahkan ...78
4.27. Tampilan Video SetelahTulisan “SumberEnergi yang dapatDiperbaharui” Ditambahkan ...78
4.28. Tampilan Video SebelumTulisan “SumberEnergi yang tidakdapatDiperbaharui” Ditambahkan ...79
4.29. Tampilan Video SesudahTulisan “SumberEnergi yang tidakdapatDiperbaharui” Ditambahkan ...79
4.30. Tampilan Video SebelumTulisanManfaatEnergiMatahari Ditambahkan ...80
4.31. Tampilan Video SesudahTulisanManfaatEnergiMatahari Ditambahkan ...80
4.32. Tampilan Video SebelumTulisan “Panel Surya” Ditambahkan ...81
4.33. Tampilan Video SesudahTulisan “Panel Surya” Ditambahkan ...81
4.34. TampilanTambahansubmateriSumberEnergiAlternatif ...82
4.35. TampilanTambahanGambarKincirAngin ...82
4.36. TampilanTambahanGambarAlatAerogenerator ...83
4.37. TampilanTambahanGambar Biodiesel dariBungaMatahari ...83
4.38. HasilPretesdanPostesUjiCoba I ...86
4.39. HasilPretesdanPostesUjiCoba II ...90
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Lampiran A ... 99
A.1. Pedoman Wawancara... 100
A.2. Daftar Cek ... 101
A.3. Kisi-kisi Validasi ... 102
A.4. Lembar Validasi... 103
A.5. Kisi-kisi Soal ... 113
A.6. Soal ... 114
A.7. Kunci Jawaban ... 117
Lampiran B……… . 118
B.1. Hasil Validasi Soal ... 119
B.2. Hasil Reliabilitas Soal... 120
Lampiran C ... 123
C.1. Naskah Media Pembelajaran Video Energi Alternatif ... 124
C.2. Kelengkapan Keterlaksanaan Media Pembelajaran Video ... 135
C.2.1. RPP ... 135
C.2.2. Rubrik Unjuk Kerja Proses Pembelajaran ... 152
C.2.3. LKS ... 162
C.2.4. Soal Evaluasi ... 170
C.2.5. Kunci Jawaban ... 173
Lampiran D ... 174
D.1. Hasil Wawancara ... 175
D.2. Hasil Observasi ... 178
D.3. Hasil Validasi ... 179
D.4. Hasil Uji Coba I ... 189
D.5. Hasil Uji Coba II ... 193
Lampiran E ... 197
E.1. Dokumentasi Coba I ... 198
E.2. Dokumentasi Uji Coba II ... 199
Lampiran F ... 200
F.1. SK Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 201
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan Nasional di Indonesia berakar dan berlandaskan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Undang-Undang Dasar 1945 memberikan
amanat kepada pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
menyelenggarakan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk
mengembangkan seluruh potensi siswa agar menjadi manusia seutuhnya.
Sebagaimana tercantum dalam pengertian pendidikan di Indonesia yang tertulis
pada Pasal 1 (1) UU No. 20 Sisdiknas Tahun 2003, berbunyi:
‘Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.’
Untuk mewujudkan cita-cita nasional, yakni mencerdasakan kehidupan
bangsa, maka disusunlah tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional
ini tercantum dalam UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003 pasal 3, yaitu:
‘Berkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.’
Indonesia merupakan negara kesatuan dari keanekaragaman suku, budaya,
dan bangsa. Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam menerima
pendidikan. Baik warga yang dipelosok maupun di wilayah perkotaan. Sehingga
untuk menyetarakan pendidikan nasional, pemerintah membentuk Badan Standar
Nasional Pendidikan. Pada tahun 2005 BSNP mengamanahkan standarisasi
pendidikan nasional dengan dikeluarkannya PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standarisasi Nasional Pendidikan ini
meliputi delapan aspek, yaitu isi kurikulum, rumusan kompetensi lulusan,
pendidik dan tenaga kependidikan, proses pembelajaran, sarana dan prasarana
pendidikan, pembiayaan, penilaian, dan pengelolaan. Dengan standarisasi ini
diharapkan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia memenuhi standar yang
ditetapkan. Sehingga pendidikan dapat dinikmati secara merata di seluruh
Indonesia.
Baru-baru ini Kemendikbud merubah kuriukulum pendidikan mulai dari
tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah. Selain perubahan paradigma
pendidikan, Kemendikbud membuat Kurikulum 2013 untuk menggantikan
Kurikulum KTSP. Perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan yang terus berkembang. Dan perubahan kurikulum ini jelas sangat
berdampak pada pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum 2013 diharapkan dapat
menghasilkan “insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi”
(Kemendikbud, 2013a). Tujuan perubahan Kurikulum 2013 adalah ‘untuk
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif’ (Husamah
& Setyaningrum, 2013, hlm. 4). Kurikulum ini memandang siswa sebagai subyek
yang berperan aktif dalam pembelajaran. Fokus pengembangan Kurikulum 2013
adalah (1) pendidikan karakter; (2) pendekatan scientific; (3) pembelajaran
tematik; (4) penilaian otentik; dan (5) pembelajaran kontekstual. Diharapkan guru
mengembangkan kurikulum berdasarkan kelima fokus di atas.
Perubahan kurikulum ini merupakan salah satu upaya realisasi perubahan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU Sisdiknas No. 20/2003
Bab I pasal 1(1) menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensinya sendiri”. Dengan perubahan UU Sisdiknas ini,
terjadi perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, yaitu perubahan pengajaran
menjadi pembelajaran. Perubahan ini tidak hanya sebatas kata, tetapi mengandung
perbedaan makna yang sangat signifikan. Semula pendidikan di Indonesia sangat
kokoh dengan transformative learning yang didasari oleh teori behaviorisme, kini
beralih pada active learning yang didasari oleh teori kontruktivisme dari Jean
Piaget dan Vigotsky. Dalam pengertian pengajaran, guru mentransfer ilmu kepada
siswa (transformative learning). Sehingga peran guru dalam pengajaran sangat
dominan sebagai pengajar.Sedangkan pada pengertian pembelajaran menuntut
keterlibatan siswa secara aktif (active learning) dan mengoreksi peranan dominan
guru.
Pembelajaran dengan berdasarkan pada teori kontruktivisme menawarkan
proses belajar mengajar yang lebih mengandalkan pada perluasan dan pengayaan
sumber belajar untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Dalam teori ini, guru
harus memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi kepada guru yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan dalam
bahan-bahan yang mereka pelajari. Sehingga dalam konsep pembelajaran, kelas
merupakan milik siswa untuk mengembangkan segenap potensi dalam kegiatan
belajar melalui interaksi dengan sumber belajar, alat-alat, sarana pembelajaran,
dan teman mereka. Konsep pembelajaran inilah yang sesuai dengan hakikat
pendidikan dan tujuan pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran aktif tidak akan berlangsung dengan baik tanpa adanya
sumber-sumber belajar. Sumber belajar tersebut meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknik, dan lingkungan yang dirancang guru untuk mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam pembelajaran aktif memerlukan
dukungan sarana di luar manusia yang dapat membantu proses kegiatan belajar
pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Sehingga pembelajaran aktif memerlukan dukungan media yang dapat
menghantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah, cepat, dan
bertahan lama.
Media pembelajaran yang sesuai dengan sasaran dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.
Materi, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa terkadang bersifat
abstak yang sukar dipahami oleh siswa. Inilah peran media dalam pembelajaran.
Media dapat mengkonkretkan konsep yang abstak sehingga mudah dipahami oleh
siswa. Selain itu, media dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan.
Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran, maka guru harus
mampu menggunakan alat-alat atau media yang disediakan oleh sekolah. Jika
tidak tersedia di sekolah, sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang
murah, sederhana, dan bersahaja tetapi efektif dan efisien. Namun, jika media
yang dibutuhkan belum ada, guru harus dapat membuat media pembelajaran yang
sesuai sasaran dan kebutuhan.
Salah satu media pembelajaran adalah buku ajar yang berfungsi sebagai
sumber belajar. Dalam Kurikulum 2013, beban guru diringankan dengan adanya
buku pegangan guru dan siswa. Buku yang mengintegrasikan standar pembentuk
kurikulum ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan Kurikulum 2013.
Buku ini disusun oleh pemerintah dan digunakan untuk seluruh wilayah
Indonesia. Dengan adanya buku ajar yang seragam, maka diharapkan seluruh
pembelajaran di Indonesia sesuai standar yang ditetapkan guna mencapai tujuan
pendidikan. Buku ajar ini sudah dikatakan layak pakai dan siap pakai sesuai
keputusan Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan
Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
Namun pada kenyataannya di lapangan, masih banyak guru yang tidak
menyadari pentingnya media pembelajaran. Sehingga guru tidak optimal
memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri
sumber energi alternatif, guru tidak menggunakan media pembelajaran. Di
sekolah telah tersedia televisi 60’inchi dan proyektor. Namun media gambar
ataupun video untuk ditampilkan dan diproyeksikan tidak ada.
Selain itu, dalam buku pegangan guru kelas IV SD pada Tema Selalu
Berhemat Energi, Subtema Pemanfaatan Energi, pembelajaran kedua, ada
ketidaksesuaian media yang digunakan dengan fokus pengembangan Kurikulum
2013. Ketidaksesuaian itu mencakup ketiga matapelajaran yang diintegrasikan
pada pembelajaran tersebut. Mata pelajaran yang diintegrasikan pada
pembelajaran kedua adalah Seni Budaya dan Prakarya, IPA, dan Matematika.
Gambar 1.2.
Media Pembelajaran Subtema 2
Media yang digunakan pada pembelajaran adalah buku teks siswa,
gunting, penggaris, lem, plastik mika, dan kertas kado. Buku teks siswa digunakan
pada pembelajaran IPA dan Matematika. Media yang lainnya digunakan pada
pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya untuk membuat bingkai foto.
Media yang digunakan untuk mencapai kompetensi dasar IPA adalah buku
teks siswa. Kegiatan pembelajarannya adalah siswa membaca teks tentang
pemanfaatan energi alternatif. Hal ini tidak sesuai dengan fokus pengembangan
kurikulum. Kurikulum mengharapkan adanya pendekatan scientific, sedangkan
pembelajaran tersebut tidak memenuhi pendekatan scientific. Selain itu, gambar
yang disajikan kurang membantu siswa dalam memahami teks bacaan, seperti
gambar matahari yang disajikan dalam teks. Gambar sebagai media seharusnya
Gambar 1.3.
Teks Pemanfaatan Energi dalam Buku Teks Siswa Kelas IV SD
Dalam mencapai kompetensi dasar Seni Budaya dan Prakarya terkesan
dipaksakan. Kegiatannya yaitu membuat bingkai foto dari bahan-bahan alam yang
sudah tidak dipergunakan lagi. Subtema pembelajaran adalah Pemanfaatan
Energi, namun tidak terlihat keterikatan kegiatan dengan subtema. Sehingga
pembelajaran ini tidak memenuhi fokus pengembangan kurikulum terkait dengan
pendekatan tematik.
Gambar 1.4 Tabel Soal
Selanjutnya, dalam mencapai kompetensi dasar Matematika, siswa
dihadapkan pada soal perhitungan jumlah lampu di ruangan. Soal ini tidak
kontekstual karena dalam kenyataanya, lampu di dalam suatu ruangan tidak
belakang dengan tema yang dibahas, yaitu Selalu Berhemat Energi. Penggunaan
lampu yang terlalu banyak di ruangan merupakan pemborosan energi.
Dari berbagai masalah yang telah diuraikan sebelumnya diperlukan
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan fokus pengembangan Kurikulum
2013. Energi tidak dapat terlihat, sehingga siswa yang masih berada pada fase
operasional konkret kesulitan memahaminya. Selain itu, sumber energi alternatif
jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga perlu media
pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami pemanfaatan energi
alternatif. Media video sangat baik untuk menyajikan sebuah prosedur dan
fakta-fakta. Sehingga salah satu media yang cocok untuk pembelajaran kedua ini adalah
media video. Namun untuk pengembangan media yang layak digunakan harus
melalui penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dan pengembangan mengenai media pembelajaran dengan
judul “Pengembangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema
Pemanfaatan Energi Berbasis Kurikulum 2013”
B.Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, masalah yang teridentifikasi
adalah sebagai berikut:
a. Siswa mengetahui energi alternatif secara verbalistik
b. Pembelajaran kurang mengarahkan siswa untuk berhemat energi
c. Pembelajaran kurang memotivasi siswa untuk menciptakan inovasi energi
alternatif di masa yang akan datang
d. Guru tidak menggunakan media pembelajaran
e. Buku Pedoman Guru dan siswa yang disusun oleh Pemerintah tidak sesuai
dengan esensi Kurikulum 2013
2. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan,
rumusan masalah diperinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasai 3
b. Bagaimanakah rancangan media pembelajaran video pada pembelajaran
Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3 kecamatan Cipedes
Kota Tasikmalaya?
c. Bagaimanakah implementasi rancangan media pembelajaran video pada
pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi dalam proses uji coba?
d. Bagaimanakah media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema
Pemanfaatan Energi yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD yang
memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri Nagarasari 3
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?
3. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi ruang lingkup peneltian dan pengembangan pada
hal-hal sebagai berikut:
a. Pengembangan penelitian difokuskan pada pengembangan media pembelajaran
b. Pengembangan penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri Nagarasari 3
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
c. Pengembangan penelitian pada Kurikulum 2013, Tema Selalu Berhemat
Energi, Subtema Pemanfaatan Energi, Kegiatan Pembelajaran kedua dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:
Tabel 1.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi
melalui pengamatan dan
mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Tabel 1.2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3.5 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya
kreatif
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan
Tabel 1.3
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.11 Menunjukkan pemahaman persamaan
antara sepasang ekspresi
menggunakan penambahan,
pengurangan, dan perkalian
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya
C.Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasai 3
2. Untuk menghasilkan rancangan media pembelajaran video pada pembelajaran
Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3Kecamatan Cipedes
Kota Tasikmalaya.
3. Untuk memperoleh gambaran tentang keefektifan penggunaan media
pembelajaran video pada pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi di SD
Negeri Nagarasari 3 kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
4. Untuk menghasilkan media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema
Pemanfaatan Energi yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD yang
memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri Nagarasari 3
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
D.Manfaat
Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti
setelah penelitian dilaksanakan.
1. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan sebuah media
pembelajaran video yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV SD yang
mempunyai memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri
Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi
pengembangan media pembelajaran video yang dapat digunakan di kelas IV
Sekolah Dasar di masa yang akan datang.
E. Pentingnya Pengembangan
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam
pembelajaran. Keberadaannya dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Namun dalam pemilihan media pembelajaran sering kali terkendala dengan
keterbatasan dan kebermanfaatan media yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu memanfaatkan media yang tersedia di sekolah untuk dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan dan
pengembangan media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema
Pemanfaatan Energi berbasis Kurikulum 2013.
F. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah media
pembelajaran berupa video tematik pembelajaran “Energi Alternatif” dikemas
dalam bentuk disk. Media pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan
pada pembelajaran tematik di kelas IV SD pada kegiatan kedua Subtema
Pemanfaatan Energi. Media ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Ulead
Videoshooting v.11 Plus. Tampilan menonjolkan proses pemanfaatan berbagai
sumber energi alternatif, pemecahan masalah matematika, dan proses pembuatan
kincir angin. Media dapat digunakan secara klasikal dengan alat bantu televisi
atau LCD Proyektor dan komputer.
G.Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi diperlukan sebagai pedoman penyusunan
laporan hasil penelitian dan pengembangan. Selain itu, sub bab ini menjelaskan
garis besar kajian dalam setiap bab dalam skripsi ini. Diharapkan dengan adanya
struktur organisasi skripsi ini pembaca dengan mudah memahami alur pikiran
penulis.
Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pentingnya pengembangan,
spesifikasi produk, dan strktur organisasi skripsi. Dalam latar belakang penelitian
berisi kesenjangan-kesenjangan kondisi faktual di lapangan dengan kondisi ideal
teoritik. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melakukan
penelitian dan pengembangan dan urgensi masalah yang dikaji pada penelitian ini.
Rumusan masalah merupakan analisis permasalahan di lapangan yang penulis
uraikan dalam tiga poin, yaitu identifikasi masalah, rumusan masalah, dan
pembatasan masalah. Tujuan penelitian menjelaskan hasil yang ingin dicapai
setelah melakukan penelitian dan pengembangan untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Manfaat penelitian menjelaskan
harapan-harapan kebermanfaatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
keurgensian masalah yang ada perlu dan mendesak untukdipecahkan. Spesifikasi
produk berisi gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan
peneliti dari kegiatan pengembangan. Struktur organisasi skripsi memaparkan
cara pengorganisasian keseluruhan skripsi.
Bab II berisi landasan teori, yang terdiri dari kajian pustaka dan kerangka
pemikiran. Dalam bab ini dipaparkan teori, konsep, atau prinsip yang melandasi
dalam upaya pemecahanmasalahyang
dihadapiataudalammengembangkanprodukyang diharapkan. Selain itu, di bagian
ini juga dipaparkan beberapa penelitian terdahulu oleh ahli lain
untukmendekatipermasalahanyangsamaatau relatif sama. Dalam bab ini terdapat
asumsi dan keterbatasan pengembangan. Asumsi dalam
pengembanganmerupakanlandasanpijak peneliti untuk menentukan
karakteristikprodukyang dihasilkandan pembenaranpemilihanmodelsertaprosedur
pengembangannya.Keterbatasanpengembanganmengungkapkanketerbatasandari
produkyang dihasilkan peneliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
khususnya untuk konteks masalahyanglebihluas sehingga produk yang dihasikan
disikapi hati-hati olehpengguna sesuaidenganasumsi yangmenjadipijakannyadan
kondisipendukungyang perlutersediadalam memanfaatkannya.
Bab III berisi metode penelitian, yang terdiri dari desain dan metode
penelitian, lokasi, subjek, populasi dan sampel penelitian, definisi istilah,
instrumen penelitian, teknik pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data,
dan analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian. Dalam bab ini, penulis memaparkan hasil
penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan. Pembahasan ini mengaitkan
temuan di lapangan dan landasan teoritik yang dipaparkan sebelumnya.
Bab V berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan memaparkan butir-butir
hasil temuan peneliti disertai interpretasi dan pemaknaan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian. Saran ditujukan kepada para praktisi pendidikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nagarasari 3 yang terletak di
Jalan Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3 yang berjumlah 46 siswa, dengan
24 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Kelas terbagi menjadi 2 rombongan
belajar (rombel), yaitu rombel A dan rombel B. Pelaksanaan uji coba dilakukan
sebanyak dua kali. Subjek penelitian berjumlah 46 siswa. Seluruh siswa kelas IV
dijadikan populasi penelitian. Pada penelitian ini, sampel diambil menggunakan
teknik sampling jenuh, yaitu “teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2009, hlm. 124). Maka dari itu,
sampel penelitian adalah 46 siswa kelas IV di SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan
Cipedes Kota Tasikmalaya.
Tabel 3.5
Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3
Rombel A Rombel B
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
11 orang 14 orang 8 orang 13 orang
Jumlah 25 orang Jumlah 21 orang
B.Model Penelitian
Model penelitian menggunakan model pengembangan perangkat
pembelajaran ADDIE. Model ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda
(Mulyatiningsih, 2011, hlm. 184). dengan langkah-langkah: (1) analysis; (2)
design; (3) development; (4) implementation; dan (5) evaluation.
a. Tahap analisis (analysis) merupakan suatu proses menganalisis,
mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Proses ini meliputi
melakukan analisis kompetensi, analisis materi, dan analisis instruksional.
b. Tahap perancangan (design), meliputi penyusunan kerangka bahan, penentuan
sistematika, perencanaan alat evaluasi serta komponen-komponen lainnya yang
akan dimuat dalam media tersebut, termasuk grafis dan animasi serta skenario.
Gambar 3.7
Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D (Sugiyono, 2009, hlm. 409)
c. Tahap pengembangan (development). Pengembangan adalah proses
mewujudkan blue-print atau rancangan tadi menjadi kenyataan
d. Tahap implementasi (implementation) adalah langkah nyata untuk menerapkan
sistem pembelajaran yang sedang dibuat dengan uji coba skala kecil
e. Tahap evaluasi (evaluation) yaitu proses untuk melihat apakah sistem
pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau
tidak
C.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan
(Research and Development) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Menurut Sugiyono, penelitian dan pengembangan merupakan “metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut” (2009, hlm. 407). Sedangkan menurut Sukmadinata, metode
penelitian dan pengembangan adalah “suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
yang dapat dipertanggungjawabkan”(2010, hlm. 164). Dari kedua pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru ataupun
menyempurnakan produk yang telah ada dan menguji keefektifan produk tersebut
D. Definisi Operasional
Media pembelajaran video merupakan salah satu komponen perangkat
pembelajaran yang berguna untuk memudahkan penyampaian informasi kepada
siswa. Media pembelajaran video melibatkan indera penglihatan dan pendengaran
yang berisi konsep Pemanfaatan Energi Alternatif. Kualitas media pembelajaran
video diukur menggunakan lembar validasi ahli oleh Dra. Yasbiati, M.Pd.
Keefektifan penggunaan media pembelajaran diukur dengan instrumen tes yang
dilakukan di SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
Pembelajaran Tematikadalah pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai mata pelajaran yang dinaungi dalam satu tema atau subtema.
Pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD, pada tema Selelu Berhemat Engergi,
subtema Pemanfaatan Energi, Kegiatan Pembelajaran kedua. Pembelajaran
tematik ini melibatkan 3 mata pelajaran, yaitu IPA, SBdP, dan Matematika.
Kurikulum 2013 merupakan acuan pelaksanaan pembelajaran yang
diberlakukan sejak tahun 2013. Kurikulum ini merupakan pengganti kurikulum
2006. Dalam kurikulum 2013 ini terdapat perubahan yang signifikan di tingkat
SD, yakni menggunakan pendekatan tematik. Selain itu, dalam pembelajarannya
menanamkan pendidikan karakter, pendekatan scientific, pendekatan kontekstual,
dan penilaian otentik.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan. Jenis data, teknik pengumpulan data,
instrumen, subyek, dan teknik analisis data disajikan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Instrumen Penelitian
Data Teknik
Pengumpulan Data Instrumen
Penggunaan Media Pembelajaran di SD
Negeri Nagarasari 3 wawancara
pedoman wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat
Penggunaan Media Video Observasi Daftar Cek
Validasi Ahli Quisioner Daftar Cek
Keefektifan Penggunaan Media
Pembelajaran Tes dan Nontes
1. Instrumen Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data penggunaan
media pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3. Pedoman wawancara berisi 14
pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran di sekolah. Wawancara yang dilakukan dengan cara semiterstruktur secara tatap muka.
2. Instrumen dan Daftar Cek
Untuk mendapatkan data faktor pendukung dan penghambat penggunaan
media video, peneliti menggunakan daftar cek. Peneliti melihat keadaan dan
ketersediaan sarana dan prasarana di SD Negeri Nagarasari 3.
3. Instrumen Validasi Ahli
Untuk lembar penilaian kualitas media pembelajaran video dikembangkan berdasarkan kriteria-kriteria pengembanganmedia pembelajaran. Instrumen ini dikembangkan dari instrumen penilaian media hasil penelitian Maulida Rahmah, yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia dalam Bentuk Penilaian Skala”. Kisi-kisi instrumen penilaian kualitas media pembelajaran tercantum pada tabel 3.7.
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Video
Aspek Indikator Jumlah
Butir
No Item Pada Instrumen
Kualitas Suara Suara 6 1-6
Musik 3 7-9
Narasi dan Materi 10 10-19
Kualitas Visual Animasi 7 20-26
Tulisan 1 27
Warna 1 28
Kemenarikan Program Format Sajian Program 3 29-31
Pembelajaran Keefektifan Media 7 32-38
Teknik/Kepraktisan Penggunaan dan Perawatan 4 39-42
Jumlah Indikator Penilaian 42 42
4. Instrumen Pilihan Ganda dan Rubrik Penilaian
Instrumen pilihan ganda dibuat mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam Permendikbud No. 67 tahun 2013.
Soal berjumlah 18 butir yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Soal ini
0 = jawaban salah (Rakhmat & Solehudin, 2006, hlm. 53). Kisi-kisi instrumen
pilihan ganda tercantum dalam tabel 3.8. Rubrik penilaian digunakan untuk
mengukur sikap dan produk. Rubrik ini digunakan pada saat proses pembelajaran.
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Pilihan Ganda
N o U ru t Kompet ensi Dasar Indikator Be ntu k N o S o al 1 3.4
Membe dakan berbagai bentuk energi melalui pengam atan dan mendes kripsika n pemanfa atannya dalam kehidup an sehari-hari
Menjelaskan alasan penggunaan energi alternatif. PG 1, 6 2 Menyebutkan 3 manfaat penggunaan energi alternatif. PG 2,
3, 4
3 Menyebutkan 6 macam sumber energi alternatif PG 9
4 Membedakan energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari.
PG 8, 1 0, 1 1, 1 2 5 Menunjukkan alat yang digunakan dalam penggunaan
sumber energi alternatif.
PG 5, 7 6 Membuat pohon ingatan tentang pemanfaatan energi
alternatif.
Pro du
k 5 3.11
Menunj ukkan pemaha man persama an antara sepasan g ekspresi menggu nakan penamb ahan, Menunjukkansepasangpersamaanmatematika yang memilikinilaisamadenganmenggunakanoperasipenamb ahan, pengurangan, danperkalian.
pengura ngan, dan perkalia n
Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliable. “Validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan
data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2010, hlm. 363). Adapun
“reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan”
(Sugiyono, 2010, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama.
a. Validitas
Dalampenelitianinidilakukanujivaliditasdenganbantuanprogram Microsoft excel 2010. Adapunhasilujivaliditasdapatdilihatpadalampiran... Hasil pengolahan
[image:30.595.106.518.111.196.2]dataujivaliditasinstrumensoalpenguasaankonsepsiswaditunjukkanpadatabel3.4. Tabel 3.9
HasilValidasiInstrumenTesHasilBelajar
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,37 0,28 Valid
2 0,46 0,28 Valid
3 0,36 0,28 Valid
4 0,32 0,28 Valid
5 0,34 0,28 Valid
6 0,35 0,28 Valid
7 0,49 0,28 Valid
8 0,34 0,28 Valid
9 0,43 0,28 Valid
10 0,34 0,28 Valid
11 0,35 0,28 Valid
12 0,29 0,28 Valid
13 0,29 0,28 Valid
14 0,63 0,28 Valid
15 0,37 0,28 Valid
16 0,43 0,28 Valid
18 0,58 0,28 Valid
19 0,37 0,28 Valid
20 0,47 0,28 Valid
b. Reliabilitas
Selain harus diuji validitasnya, instrumen tes harus diuji reliabilitasnya.
Reliabilitas merujuk pada tingkat keajagean. Sehingga tes yang reliabel dapat
menghasilkan data yang relatif konsisten, sehingga dapat dipercaya (Rakhmat dan
Solehudin, 2006, hlm. 22).
Untuk mengukur indeks reliabilitas tes bentuk pilihan ganda, digunakan
metode parohan (Split Half Method). Dalam metode ini, skor dibagi menjadi dua
bagian, yaitu skor item ganjil dan item genap. Kemudian skor kedua parohan itu
dikorelasikan. Indeks reliabilitas yang didapatkan merupakan keseluruhan item
tes, yaitu koefisien konsistensi internal. Hasil korelasi skor kedua paruhan diolah
dengan rumus:
= 2
1 +
Keterangan : ri : reliabilitas internal seluruh instrumen
rb : korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua
(Sugiyono, 2009, hlm. 185-186)
Klasifikasi interpretasi indeks reliabilitas menurut Guilford, J.P.
(Nurbayanti, Enden, 2010, hlm. 37) adalah :
ri< 0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ ri≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,40 ≤ ri≤ 0,70 reliabilitas sedang
0,70 ≤ ri≤ 0,90 reliabilitas tinggi
0,90 ≤ ri≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rites hasil belajar sebesar 0,843.
Dengan demikian, berdasarkan derajat reliabilias tes hasil belajar termasuk pada
hasil belajar siswa dapat digunakan dalam penelitian. Perhitangan lebih lengkap
dapat dilhat pada lampiran B2.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dan pengembangan merupakan seluruh langkah
kegiatan penelitian yang harus dilalui secara sistematis. Langkah-langkah
penelitian pengembangan media video yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
deskriptif kualiatatif. Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pustaka dan studi
lapangan tentang penggunaan media dan sarana pendukung pembelajaran di kelas
IV SD Negeri Nagarasari 3.
2. Analisis
Kegiatan analisis pada tahap ini meliputi : (a) analisis kebutuhan dan karakteristik
siswa; (b) analisis tujuan pembelajaran; (c) analisis topik materi; dan (d)
menetapkan Program Media
a. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Di dalam pembelajaran, kebutuhan adalah kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki siswa saat ini dengan kompetensi yang diharapkan. Sehingga analisis kebutuhan disni adalah menetetapkan kompetensi yang ingin dicapai siswa, yakni KI dan KD yang terdapat dalam kurikulum 2013.
Selain itu, diperlukan analisis terhadap kompetensi yang dimiliki siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3. Kompetensi ini diketahui melalui proses analisis karakteristik siswa, yang melputi karakteristik khusus dan karakteristik umum. Karakterstik khusus yang dimaksud seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan karakteristik umum seperti jenis kelamin, latar belakang budaya, dan kebiasaan.
Setelah menetapkan kompetensi, maka dirumuskan indikator dari kompetensi tersebut. Kemudian merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, bisa diukur, dan operasional.
c. Analisis Topik Materi
Materi yang ada di dalam media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. sehingga pada tahap ini, diperlukan butir-butir materi yang akan disajikan di dalam media.
d. Menetapkan Program Media
Setelah melakukan ketiga tahapan sebelumnya, maka ketiga analisis tersebut dijadikan dasar dalam menetapkan program media yang akan dibuat. Sehingga media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.
3. Desain
Tahap desainmeliputi tiga tahapan, yakni penyusunan GBIMV,
penyusunan jabaran materi, dan penulisan naskah. Penyusunan GBIMV
merupakan penetapan jumlah topik dan subtopik dalam media yang akan dibuat
dan mencari buku referensi dan sumber informasi untuk materi tersebut.
Kemudian disusun jabaran materi yang akan dibuat. Dalam jabaran materi
dituliskan secara lengkap topik-topik atau butir materi di dalam media. langkah
terakhir adalah menyusun stroyboards. Pada storyboard ini ditetapkan narasi,
tampilan, animasi, dan musik.
4. Development
Pada tahap pengembangan, meliputi pemilihan bahan video, membuat
video, dan melakukan validasi ahli. Bahan video berupa gambar, video, dan musik
yang akan dipakai dalam pembuatan video untuk selanjutnya dibuat video.
Setelah video dibuat, maka dilakukan validasi oleh ahli.
5. Implementaion
Selain dilakukan validasi ahli, produk media di uji coba dengan uji coba terbatas. Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen dengan desain one-group pretest-posttest only. Pengaruh penggunaan media video energi alternatif terhadap hasil belajar siswa adalah = (O2 – O1).
Dalam kurikulum 2013, hasil belajar siswa meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun yang dibandingkan hanyalah aspek pengetahuan saja. Sedangkan nilai yang lainnya dilihat pencapaiannya saja.
Gambar 3.8
Pola desain One-Group Pretest-Posttest (Sugiyono, 2010, hlm. 111) Keterangan:
01 : Hasil pretest
X : Penggunan Media Video Pembelajaran Energi Alternatif 02 : Hasil posttest
6. Evaluation
Tahap ini merupakan peninjauan ulang. Setelah dilakukan validasi ahli dan
uji coba, maka video diperbaiki kekurangannya sebagai upaya penyempurnaan
produk yang dihasilkan.
Studi Pendahuluan
Analisis
Desain Implementation Evaluation
Analisis Topik Materi Analisis Tujuan
Pembelajaran Analisis Kebutuhan
dan Karakteristik Siswa
Identifikasi Program
Penyusunan GBIMV
Penyusunan JMM
Penulisan Storyboards
Development
Memilih Bahan Video
Membuat Video
Validasi ahli
Ujicoba II
Revisi I Ujicoba I
Revisi II MULAI
G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data dan analisis data pada penelitin ini disajikan pada
[image:35.595.111.517.366.745.2]tabel 3.10.
Tabel 3.10
Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data
Data
Teknik Pengumpulan
Data
Sumber Data Teknik Analisis
Penggunaan Media Pembelajaran di
SD Negeri Nagarasari 3
wawancara
Guru Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3
(Ai Yuhani, S.Pd.)
Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif) Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Video
Observasi Sekolah SD Negeri Nagarasari 3 Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif)
Validasi Ahli Quisioner
Dra. Yasbiati, M.Pd.
Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif) Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Tes Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
1. Penggunaan Media Pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3
Data penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3
diperoleh dengn teknik wawancara semiterstruktur secara tatap muka. Hal ini
dilakukan karena sumber data kepada wali kelas IV SD Negeri Nagarsari 3, yaitu
Ai Yuhani, S.Pd. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan teknik Miles dan
Huberman.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Video
Pemerolehan data untuk mengetahui sejauh mana faktor pendukung dan
penghambat bagi keterlaksanaan media video, maka digunakan teknik
pengumpulan data dengan melakukan observasi yang dilengkapi dengan
instrumen lembar observasi. Hal ini dilakukan karena sumber data yang dijadikan
penelitian tidak hanya manusia saja, namun lingkungan sekolah seperti sarana
yang ada disekolah menjadi objek penelitian yang tidak boleh diabaikan. Seperti
data sebelumnya data untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat ini
pun di analisis dengan teknik Miles and Huberman.
3. Validasi Ahli
Data yang diperoleh dari tim ahli mengenai layak atau tidaknya produk
yang dibuat oleh peneliti dilakukan dengan teknik pengumpulan data kuesioner
(angket) yang di dalamnya sudah tercatum beberapa pernyataan yang sesuai
dengan karakteristik yang baik bagi produk pengembangan video pembelajaran.
Hal ini dilakukan karena peneliti sendiri yang mengetahui karakteristik dari
produk yang dibuatnya. Maka komponen-komponen yang tercantum dalam
kuesioner sesuai dengan teori yang didapatkan dari beberapa literatur.
Sugiyono (2012, hlm.89) menyatakanbahwa analisis data
dalampenelitiankualitatifdilakukansejaksebelummemasukilapangan,
selamadilapangan, dansetelahselesaidilapangan. Dalam hal ini Nasution
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Penelitian pengembangan ini menggunakan seluruh populasi sebagai
sampel. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 208), “penelitian yang dilakukan pada
populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif
dalam analisisnya”. “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bemaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono,2012, hlm. 207). Aktivitas
dalam analisis data ini, yaitu:
a. Data reduction (reduksi data)
Data yang telah diperoleh dicatat secara teliti dan rinci. Kemudian, data
tersebut dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema atau polanya.Dengan direduksinya data tersebut akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya.
b. Data display (penyajian data)
Selanjutnya data tersebut diorganisasikan, disusun dalam pola hubungan,
sehingga data tersebut mudah untuk dipahami.
c. Conclusion drawing/verification (melakukan interpretasi dan kesimpulan)
Langkah ini diambil untuk mengumpulkan setiap data yang terkumpul dari
lapangan dalam bentuk kalimat dan data-data. Pada tahap ini, kesimpulan yang
awalnya masih bersifat sementara dan remang-remang akan menjadi lebih jelas.
4. Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran
Data keefektifan pengguaan media pembelajaran video berupa nilai hasil
belajar siswa yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Pengolahan data
Tabel 3.11
Data Skor Pretest dan Posttest Hasil Uji Coba
No Nama Siswa Pretest Posttest Posttest-Pretest 1
2
∑
Rata-rata
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran energi alternatif pada Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3 Cipedes Kota Tasikmalaya, maka dapat diambil beberapa simpulan. Yang pertama, pada pembelajaran konsep “Energi Alternatif” di SD Negeri Nagarasari 3 menggunakan media cetak (buku) saja, tanpa didukung media lain.
Kedua, untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pada subtema “Pemanfaatan Energi”, maka dirancanglah media pembelajaran berdasarkan model pengembangan ADDIE. Model ADDIE meliputi lima tahapan, yaitu analysis (analisis), design (perancangan), develompent (pengembangan),
implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Dalam tahap
perancangan ini dihasilkan rancangan media pembelajarn video energi alternatif yang berupa naskah media. Setelah dirancang kemudian dibuat video dengan bantuan aplikasi Ulead Videoshooting v.11. selanjutnya dilakukan validasi ahli. Hasil dari penilaian ahli terhadap media pembelajaran dikategorikan “Sangat Baik” dengan rata-rata nilai 4,33 atau 86,67%. Sehingga dapat dilakukan uji coba media pada kegiatan pembelajaran.
Ketiga, pada implementasi media pembelajaran dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada subtema Pemanfaatan Energi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor pretes dan postes. Sehingga media pembelajaran video energi alternatif berpengaruh tehadap peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dihasilkanlah produk akhir media pembelajaran. Media video pembelajaran energi alternatif dikatakan layak dijadikan media pembelajaran untuk siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3. Hal ini ditunjukkan dengan ketertarikan video karena terdapat animasi-animasi yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa memahami konsep pada subtema
Pemanfaatan Energi, penggunaan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, dilengkapi dengan tulisan pada konsep yang penting untuk diingat oleh siswa, dan dilengkapi gambar alat-alat yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif. Alat-alat tersebut jarang ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan siswa tidak verbalistik. Selain itu, media video ini berlandaskan pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik. Sehingga video ini merupkan video tematik yang memadukan 3 mata pelajaran. Kemudian, penyimpanan dan penggunakan video dalam bentuk disk sangatlah mudah dan praktis.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Metode penelitian pengembangan membutuhkan waktu yang sangat lama dan
masih jarang digunakan. Sehingga peneliti merasakan kesulitan dalam hal proses atau tahapan penelitiannya. Oleh karena itu, sebelum terjun dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dibutuhkan kesiapan yang matang.
2. Perlu diadakan penelitian dan pengembangan pada subtema lain, karena pada hasil uji coba penggunaan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada ____________. (2013). Media Pembelajaran (Edisi Revisi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Asmoro, Novian Tri. (2012). Pengembangan Media Video Interaktif Tari Bedana untuk Pembelajaran Tari Nusantara di SMP. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Seni Tari. Yogyakarta: tidak diterbitkan
Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Referensi
Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Dahar, Ratna W. (1996). Teori-TeoriBelajar. Bandung : Erlangga
Dananjaya, Utomo. (2011). Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa Hergenhahn, B.R. dan Matthew H. Olson. (2010). Theories of Learning, Edisi
Ketujuh. Jakarta : Kencana
Hernawan, Heri. Dkk. (2007). Media Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press
Husamah dan Yanur Setyaningrum. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva Press
Irpan Syahrulloh. (2012). Penerapan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Perubahan Kenampakan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Babakan Goyang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Skripsi pada Program Studi
PGSD. Tasikmalaya : tidak diterbitkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta : Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 67 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SD. Jakarta : Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013:Buku Guru SD/MI Kelas IV).Jakarta : Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013:Buku Siswa SD/MI Kelas IV). Jakarta : Kemendikbud
Kurniasari, Ainur Rizki. (2013). Pengembangan Media Video Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Windows Movie Maker Materi Getaran dan Gelombang. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika. Semarang : tidak diterbitkan
Langer, Ellen J. (2008). Mindful Learning. Jakarta : Erlangga
Mulyani, Sri. (2013). Pengembangan Perangkat Pebelajaran IPA Berbasis Karakter pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi pada Program Studi PGSD Tasikmalaya: tidak diterbitkan.
Nurbayanti, Enden. (2010). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Matematika. Tasikmalaya : tidak diterbitkan.
Rahajeng, Nastiti. (2013). Pengembangan Media CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang.Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Malang : tidak diterbitkan
Rahmah, Maulida. (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Kimia Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Rakhmat, Cece dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira
Jakarta : Kencana
Sudjana, Nana dan Riva’i, Ahmad. 2009. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta ________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta ________. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta