• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI BERBASIS KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI BERBASIS KURIKULUM 2013."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI BERBASIS KURIKULUM 2013

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Resti Budiarti

NIM1004070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh Resti Budiarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Resti Budiarti

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA PEMBELAJARAN SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI

BERBASIS KURIKULUM 2013

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilatarbelakangi dengan belum tersedianya media pembelajaran yang sesuai pada pembelajaran konsep Energi Alternatif di SD Negeri Nagarasari 3 Kota Tasikmalaya. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran video pada Subtema Pemanfaatan Energi. Media pembelajaran video dikembangkan berlandaskan pada kurikulum 2013. Sehingga media ini berisi materi dari 3 mata pelajaran yang dipadukan. Materi yang dipadukan adalah konsep energi alternatif (IPA), menghitung biaya penggunaan energi listrik (Matematika), dan membuat kincir angin dari bahan bekas (SBdP). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Penelitian ini meliputi 5 tahapan, yaitu tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (evaluation). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

Nagarasari 3 sebanyak 46 siswa. Teknikpengumpulan

datamelaluiteknikwawancara, observasi, quisioner, dan tes. Instrumen yang digunakan adalah pedomanwawancara, daftar cek, lembarvalidasimedia pembelajaran dan soal. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di kelas IV-A dan IV-B. Kelayakan dan kepraktisan media ditunjukan dengan hasil validasi ahli sedangkan keefektifan media ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor pretes dan postes. Hasil penelitian menujukkan bahwa media video layak, praktis, dan efektif digunakan. Oleh karena itu, produk dapat diproduksi secara massal jika telah melewati tahap uji coba secara luas.

(5)

This research is a development research caused by no teaching media that is appropriate with the learning of the concept of alternative energy in SD Negeri Nagarasari 3 Tasikmalaya. The product developed is the video as the teaching media in the sub-theme of the energy utilization. Video as the teaching media is developed based on the curriculum 2013. Thus, this media contains the material from the three subject matters that are fused. The material fused in this context is the concept of alternative energy (science), calculating the expense of using electricity energy (Mathematics), and making a windmill from the recycled materials (SBdP). Model of the development used in this research is ADDIE model that is developed by Reiser and Mollenda. This research consists of 5 stages, those are analysis, design, development, implementation, and evaluation. Subject of this research is 46 students of class IV SD Negeri Nagarasari 3. The technique of collecting data is through interview, observation, questioner, and test. Instrumentused in this research is the manual interview, check list, the validation sheet of teaching media and a test. Testing of the instrument is done twice, that is in the class IV-A and IV-B. The feasibility and the practicability of media is shown by the result of expert validation, while the effectiveness of media is shown by improving the average of pre-test score and post-test score. The result of the research shows that video as media is suitable, practice, and effective to use. Therefore, the product can be produced generally if it has passed the test stage broadly

(6)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 7

C. Tujuan penelitian ... 9

D. Manfaat penelitian ... 10

E. Pentingnya pengembangan ... 10

F. Spesifikasi produk ... 11

G. Organisasi skripsi ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Media pembelajaran ... 13

B. Media pembelajaran video ... 13

C. Kurikulum 2013 ... 19

D. Subtma pemanfaatan energi ... 22

E. Penelitian yang relevan ... 29

F. Asumsi dan keterbatasan ... 32

G. Kriteria Mediayang dikembangkan ... 33

H. Kerangka pemikiran ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

B. Model Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 43

(7)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Penggunaan Media Pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3 pada Pembelajaran Konsep “Pemanfaatan Energi Alternatif” ... 50

2. Rancangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi ... 52

3. Implementasi Rancangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi dalam Proses Uji Coba .... 84

B. Pembahasan ... 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Simpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA... 8

1.2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SBdP ... 9

1.3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika ... 9

2.4. Aturan Prioritas Matematika... 32

3.5. Jumlah Siswa Kelas IV SDN Nagarasari 3 ... 37

3.6. Instrumen Penelitian ... 39

3.7. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Video ... 40

3.8. Kisi-kisi Instrumen Pilihan Ganda... 41

3.9. HasilValidasiInstrumenTesHasilBelajar... 42

3.10. Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data ... 47

3.11. Data Skor Pretest dan Posttest Hasil Uji Coba ... 49

4.12. StandarKompetensidanKompetensiDasar ... 50

4.13. KompetensiDasardanIndikatorKegiatanPembelajaranKedua ... 54

4.14. Pola Dasar Kegiatan Pembelajaran ... 58

4.15. Garis-GarisBesar Isi Media Video (GBIMV) ... 61

4.16. JabaranMateri Media ... 63

4.17. Naskah Media Video ... 64

4.18. HasilValidasi Media ... 77

4.19. KategoriPenilaian ... 77

4.20. SkorPretesdanPostesUjiCoba I ... 84

4.21. RekapNilaiAkhirSiswaKelas IV-A SD NegeriNagarasari 3 ... 87

4.22. IndeksNilaiKuantitatifskala 0-100 dan 1-4 ... 88

4.23. SkorPretesdanPostesUjiCoba II ... 89

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1. TemaKurikulum 2013 ...2

1.2. Media PembelajaranSubtema 2 ...5

1.3. TeksPemanfaatanEnergidalamBukuTeksSiswaKelas IV SD ...6

1.4. TabelSoal ...6

2.5. ProsedurPerancangan Media (Asyhar, 2012, hlm. 110) ...17

2.6. KerangaBerpikir ...35

3.7.Langkah-langkahPenggunaanMetodeR&D...38

3.8.PoladesainOne-Group Pretest-Posttest ...45

3.9.AlurPenelitian ...46

4.10. AplikasiUleadVideostudio v.11 Plus ...67

4.11. Salah SatuCuplikan Isi Video “EnergiAlternatif” ...67

4.12. Salah SatuCuplikan Isi Video “SumberEnergiAlternatif” ...68

4.13. Salah SatuCuplikan Isi Video “Macam-macamSumberEnergi...68

4.14. Proses PerombakandanPenggabungan Video ...69

4.15. StoryboardSajian Video padaSegmenPembukaan ...70

4.16. Tampilan Video padaSegmenPembukaan...71

4.17. Storyboard Sajian Video padaSegmenPendahuluan ...72

4.18. Tampilan Video padaSegmenPendahuluan...72

4.19. Storyboard Sajian Video padaSegmenEnergiAlternatif...73

4.20. Tampilan Video padaSegmenEnergiAlternatif ...73

4.21. Tampilan Video padaSegmen Cara BerhematEnergi ...74

4.22. Storyboard Sajian Video padaSegmenMenghitungBiayaPenggunaanListrik ...74

4.23. Tampilan Video padaSegmenMenghitungBiayaPenggunaanListrik ...75

4.24. Storyboard Sajian Video padaSegmenMembuatKincirAngindariBahanBekas ...75

(10)

x

4.26. Tampilan Video SebelumTulisan “SumberEnergi yang

dapatDiperbaharui” Ditambahkan ...78

4.27. Tampilan Video SetelahTulisan “SumberEnergi yang dapatDiperbaharui” Ditambahkan ...78

4.28. Tampilan Video SebelumTulisan “SumberEnergi yang tidakdapatDiperbaharui” Ditambahkan ...79

4.29. Tampilan Video SesudahTulisan “SumberEnergi yang tidakdapatDiperbaharui” Ditambahkan ...79

4.30. Tampilan Video SebelumTulisanManfaatEnergiMatahari Ditambahkan ...80

4.31. Tampilan Video SesudahTulisanManfaatEnergiMatahari Ditambahkan ...80

4.32. Tampilan Video SebelumTulisan “Panel Surya” Ditambahkan ...81

4.33. Tampilan Video SesudahTulisan “Panel Surya” Ditambahkan ...81

4.34. TampilanTambahansubmateriSumberEnergiAlternatif ...82

4.35. TampilanTambahanGambarKincirAngin ...82

4.36. TampilanTambahanGambarAlatAerogenerator ...83

4.37. TampilanTambahanGambar Biodiesel dariBungaMatahari ...83

4.38. HasilPretesdanPostesUjiCoba I ...86

4.39. HasilPretesdanPostesUjiCoba II ...90

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

xi

Lampiran A ... 99

A.1. Pedoman Wawancara... 100

A.2. Daftar Cek ... 101

A.3. Kisi-kisi Validasi ... 102

A.4. Lembar Validasi... 103

A.5. Kisi-kisi Soal ... 113

A.6. Soal ... 114

A.7. Kunci Jawaban ... 117

Lampiran B……… . 118

B.1. Hasil Validasi Soal ... 119

B.2. Hasil Reliabilitas Soal... 120

Lampiran C ... 123

C.1. Naskah Media Pembelajaran Video Energi Alternatif ... 124

C.2. Kelengkapan Keterlaksanaan Media Pembelajaran Video ... 135

C.2.1. RPP ... 135

C.2.2. Rubrik Unjuk Kerja Proses Pembelajaran ... 152

C.2.3. LKS ... 162

C.2.4. Soal Evaluasi ... 170

C.2.5. Kunci Jawaban ... 173

Lampiran D ... 174

D.1. Hasil Wawancara ... 175

D.2. Hasil Observasi ... 178

D.3. Hasil Validasi ... 179

D.4. Hasil Uji Coba I ... 189

D.5. Hasil Uji Coba II ... 193

Lampiran E ... 197

E.1. Dokumentasi Coba I ... 198

E.2. Dokumentasi Uji Coba II ... 199

Lampiran F ... 200

F.1. SK Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 201

(12)

xii

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan Nasional di Indonesia berakar dan berlandaskan pada

Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Undang-Undang Dasar 1945 memberikan

amanat kepada pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

menyelenggarakan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk

mengembangkan seluruh potensi siswa agar menjadi manusia seutuhnya.

Sebagaimana tercantum dalam pengertian pendidikan di Indonesia yang tertulis

pada Pasal 1 (1) UU No. 20 Sisdiknas Tahun 2003, berbunyi:

‘Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.’

Untuk mewujudkan cita-cita nasional, yakni mencerdasakan kehidupan

bangsa, maka disusunlah tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional

ini tercantum dalam UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003 pasal 3, yaitu:

‘Berkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara yang demokratissertabertanggungjawab.’

Indonesia merupakan negara kesatuan dari keanekaragaman suku, budaya,

dan bangsa. Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam menerima

pendidikan. Baik warga yang dipelosok maupun di wilayah perkotaan. Sehingga

untuk menyetarakan pendidikan nasional, pemerintah membentuk Badan Standar

Nasional Pendidikan. Pada tahun 2005 BSNP mengamanahkan standarisasi

pendidikan nasional dengan dikeluarkannya PP No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standarisasi Nasional Pendidikan ini

meliputi delapan aspek, yaitu isi kurikulum, rumusan kompetensi lulusan,

pendidik dan tenaga kependidikan, proses pembelajaran, sarana dan prasarana

pendidikan, pembiayaan, penilaian, dan pengelolaan. Dengan standarisasi ini

diharapkan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia memenuhi standar yang

(14)

ditetapkan. Sehingga pendidikan dapat dinikmati secara merata di seluruh

Indonesia.

Baru-baru ini Kemendikbud merubah kuriukulum pendidikan mulai dari

tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah. Selain perubahan paradigma

pendidikan, Kemendikbud membuat Kurikulum 2013 untuk menggantikan

Kurikulum KTSP. Perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan yang terus berkembang. Dan perubahan kurikulum ini jelas sangat

berdampak pada pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum 2013 diharapkan dapat

menghasilkan “insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui

penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi”

(Kemendikbud, 2013a). Tujuan perubahan Kurikulum 2013 adalah ‘untuk

meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif’ (Husamah

& Setyaningrum, 2013, hlm. 4). Kurikulum ini memandang siswa sebagai subyek

yang berperan aktif dalam pembelajaran. Fokus pengembangan Kurikulum 2013

adalah (1) pendidikan karakter; (2) pendekatan scientific; (3) pembelajaran

tematik; (4) penilaian otentik; dan (5) pembelajaran kontekstual. Diharapkan guru

mengembangkan kurikulum berdasarkan kelima fokus di atas.

(15)

Perubahan kurikulum ini merupakan salah satu upaya realisasi perubahan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU Sisdiknas No. 20/2003

Bab I pasal 1(1) menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensinya sendiri”. Dengan perubahan UU Sisdiknas ini,

terjadi perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, yaitu perubahan pengajaran

menjadi pembelajaran. Perubahan ini tidak hanya sebatas kata, tetapi mengandung

perbedaan makna yang sangat signifikan. Semula pendidikan di Indonesia sangat

kokoh dengan transformative learning yang didasari oleh teori behaviorisme, kini

beralih pada active learning yang didasari oleh teori kontruktivisme dari Jean

Piaget dan Vigotsky. Dalam pengertian pengajaran, guru mentransfer ilmu kepada

siswa (transformative learning). Sehingga peran guru dalam pengajaran sangat

dominan sebagai pengajar.Sedangkan pada pengertian pembelajaran menuntut

keterlibatan siswa secara aktif (active learning) dan mengoreksi peranan dominan

guru.

Pembelajaran dengan berdasarkan pada teori kontruktivisme menawarkan

proses belajar mengajar yang lebih mengandalkan pada perluasan dan pengayaan

sumber belajar untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Dalam teori ini, guru

harus memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi kepada guru yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan dalam

bahan-bahan yang mereka pelajari. Sehingga dalam konsep pembelajaran, kelas

merupakan milik siswa untuk mengembangkan segenap potensi dalam kegiatan

belajar melalui interaksi dengan sumber belajar, alat-alat, sarana pembelajaran,

dan teman mereka. Konsep pembelajaran inilah yang sesuai dengan hakikat

pendidikan dan tujuan pendidikan di Indonesia.

Pembelajaran aktif tidak akan berlangsung dengan baik tanpa adanya

sumber-sumber belajar. Sumber belajar tersebut meliputi pesan, orang, bahan,

alat, teknik, dan lingkungan yang dirancang guru untuk mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam pembelajaran aktif memerlukan

dukungan sarana di luar manusia yang dapat membantu proses kegiatan belajar

(16)

pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Sehingga pembelajaran aktif memerlukan dukungan media yang dapat

menghantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah, cepat, dan

bertahan lama.

Media pembelajaran yang sesuai dengan sasaran dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.

Materi, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa terkadang bersifat

abstak yang sukar dipahami oleh siswa. Inilah peran media dalam pembelajaran.

Media dapat mengkonkretkan konsep yang abstak sehingga mudah dipahami oleh

siswa. Selain itu, media dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan.

Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran, maka guru harus

mampu menggunakan alat-alat atau media yang disediakan oleh sekolah. Jika

tidak tersedia di sekolah, sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang

murah, sederhana, dan bersahaja tetapi efektif dan efisien. Namun, jika media

yang dibutuhkan belum ada, guru harus dapat membuat media pembelajaran yang

sesuai sasaran dan kebutuhan.

Salah satu media pembelajaran adalah buku ajar yang berfungsi sebagai

sumber belajar. Dalam Kurikulum 2013, beban guru diringankan dengan adanya

buku pegangan guru dan siswa. Buku yang mengintegrasikan standar pembentuk

kurikulum ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan Kurikulum 2013.

Buku ini disusun oleh pemerintah dan digunakan untuk seluruh wilayah

Indonesia. Dengan adanya buku ajar yang seragam, maka diharapkan seluruh

pembelajaran di Indonesia sesuai standar yang ditetapkan guna mencapai tujuan

pendidikan. Buku ajar ini sudah dikatakan layak pakai dan siap pakai sesuai

keputusan Permendikbud Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan

Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.

Namun pada kenyataannya di lapangan, masih banyak guru yang tidak

menyadari pentingnya media pembelajaran. Sehingga guru tidak optimal

memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri

(17)

sumber energi alternatif, guru tidak menggunakan media pembelajaran. Di

sekolah telah tersedia televisi 60’inchi dan proyektor. Namun media gambar

ataupun video untuk ditampilkan dan diproyeksikan tidak ada.

Selain itu, dalam buku pegangan guru kelas IV SD pada Tema Selalu

Berhemat Energi, Subtema Pemanfaatan Energi, pembelajaran kedua, ada

ketidaksesuaian media yang digunakan dengan fokus pengembangan Kurikulum

2013. Ketidaksesuaian itu mencakup ketiga matapelajaran yang diintegrasikan

pada pembelajaran tersebut. Mata pelajaran yang diintegrasikan pada

pembelajaran kedua adalah Seni Budaya dan Prakarya, IPA, dan Matematika.

Gambar 1.2.

Media Pembelajaran Subtema 2

Media yang digunakan pada pembelajaran adalah buku teks siswa,

gunting, penggaris, lem, plastik mika, dan kertas kado. Buku teks siswa digunakan

pada pembelajaran IPA dan Matematika. Media yang lainnya digunakan pada

pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya untuk membuat bingkai foto.

Media yang digunakan untuk mencapai kompetensi dasar IPA adalah buku

teks siswa. Kegiatan pembelajarannya adalah siswa membaca teks tentang

pemanfaatan energi alternatif. Hal ini tidak sesuai dengan fokus pengembangan

kurikulum. Kurikulum mengharapkan adanya pendekatan scientific, sedangkan

pembelajaran tersebut tidak memenuhi pendekatan scientific. Selain itu, gambar

yang disajikan kurang membantu siswa dalam memahami teks bacaan, seperti

gambar matahari yang disajikan dalam teks. Gambar sebagai media seharusnya

(18)

Gambar 1.3.

Teks Pemanfaatan Energi dalam Buku Teks Siswa Kelas IV SD

Dalam mencapai kompetensi dasar Seni Budaya dan Prakarya terkesan

dipaksakan. Kegiatannya yaitu membuat bingkai foto dari bahan-bahan alam yang

sudah tidak dipergunakan lagi. Subtema pembelajaran adalah Pemanfaatan

Energi, namun tidak terlihat keterikatan kegiatan dengan subtema. Sehingga

pembelajaran ini tidak memenuhi fokus pengembangan kurikulum terkait dengan

pendekatan tematik.

Gambar 1.4 Tabel Soal

Selanjutnya, dalam mencapai kompetensi dasar Matematika, siswa

dihadapkan pada soal perhitungan jumlah lampu di ruangan. Soal ini tidak

kontekstual karena dalam kenyataanya, lampu di dalam suatu ruangan tidak

(19)

belakang dengan tema yang dibahas, yaitu Selalu Berhemat Energi. Penggunaan

lampu yang terlalu banyak di ruangan merupakan pemborosan energi.

Dari berbagai masalah yang telah diuraikan sebelumnya diperlukan

pengembangan kurikulum yang sesuai dengan fokus pengembangan Kurikulum

2013. Energi tidak dapat terlihat, sehingga siswa yang masih berada pada fase

operasional konkret kesulitan memahaminya. Selain itu, sumber energi alternatif

jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga perlu media

pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami pemanfaatan energi

alternatif. Media video sangat baik untuk menyajikan sebuah prosedur dan

fakta-fakta. Sehingga salah satu media yang cocok untuk pembelajaran kedua ini adalah

media video. Namun untuk pengembangan media yang layak digunakan harus

melalui penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk

melakukan penelitian dan pengembangan mengenai media pembelajaran dengan

judul “Pengembangan Media Pembelajaran Video pada Pembelajaran Subtema

Pemanfaatan Energi Berbasis Kurikulum 2013”

B.Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, masalah yang teridentifikasi

adalah sebagai berikut:

a. Siswa mengetahui energi alternatif secara verbalistik

b. Pembelajaran kurang mengarahkan siswa untuk berhemat energi

c. Pembelajaran kurang memotivasi siswa untuk menciptakan inovasi energi

alternatif di masa yang akan datang

d. Guru tidak menggunakan media pembelajaran

e. Buku Pedoman Guru dan siswa yang disusun oleh Pemerintah tidak sesuai

dengan esensi Kurikulum 2013

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan,

rumusan masalah diperinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasai 3

(20)

b. Bagaimanakah rancangan media pembelajaran video pada pembelajaran

Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3 kecamatan Cipedes

Kota Tasikmalaya?

c. Bagaimanakah implementasi rancangan media pembelajaran video pada

pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi dalam proses uji coba?

d. Bagaimanakah media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema

Pemanfaatan Energi yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD yang

memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri Nagarasari 3

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya?

3. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi ruang lingkup peneltian dan pengembangan pada

hal-hal sebagai berikut:

a. Pengembangan penelitian difokuskan pada pengembangan media pembelajaran

b. Pengembangan penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri Nagarasari 3

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

c. Pengembangan penelitian pada Kurikulum 2013, Tema Selalu Berhemat

Energi, Subtema Pemanfaatan Energi, Kegiatan Pembelajaran kedua dengan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:

Tabel 1.1

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.4 Membedakan berbagai bentuk energi

melalui pengamatan dan

mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

(21)

Tabel 1.2

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya dan Prakarya

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3.5 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya

kreatif

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan

Tabel 1.3

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.11 Menunjukkan pemahaman persamaan

antara sepasang ekspresi

menggunakan penambahan,

pengurangan, dan perkalian

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya

C.Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasai 3

(22)

2. Untuk menghasilkan rancangan media pembelajaran video pada pembelajaran

Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3Kecamatan Cipedes

Kota Tasikmalaya.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang keefektifan penggunaan media

pembelajaran video pada pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi di SD

Negeri Nagarasari 3 kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

4. Untuk menghasilkan media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema

Pemanfaatan Energi yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD yang

memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri Nagarasari 3

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

D.Manfaat

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti

setelah penelitian dilaksanakan.

1. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan sebuah media

pembelajaran video yang dapat digunakan untuk siswa kelas IV SD yang

mempunyai memiliki sarana pendukung yang memadai seperti di SD Negeri

Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi

pengembangan media pembelajaran video yang dapat digunakan di kelas IV

Sekolah Dasar di masa yang akan datang.

E. Pentingnya Pengembangan

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam

pembelajaran. Keberadaannya dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Namun dalam pemilihan media pembelajaran sering kali terkendala dengan

keterbatasan dan kebermanfaatan media yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut,

perlu memanfaatkan media yang tersedia di sekolah untuk dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan dan

(23)

pengembangan media pembelajaran video pada pembelajaran Subtema

Pemanfaatan Energi berbasis Kurikulum 2013.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah media

pembelajaran berupa video tematik pembelajaran “Energi Alternatif” dikemas

dalam bentuk disk. Media pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan

pada pembelajaran tematik di kelas IV SD pada kegiatan kedua Subtema

Pemanfaatan Energi. Media ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Ulead

Videoshooting v.11 Plus. Tampilan menonjolkan proses pemanfaatan berbagai

sumber energi alternatif, pemecahan masalah matematika, dan proses pembuatan

kincir angin. Media dapat digunakan secara klasikal dengan alat bantu televisi

atau LCD Proyektor dan komputer.

G.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi diperlukan sebagai pedoman penyusunan

laporan hasil penelitian dan pengembangan. Selain itu, sub bab ini menjelaskan

garis besar kajian dalam setiap bab dalam skripsi ini. Diharapkan dengan adanya

struktur organisasi skripsi ini pembaca dengan mudah memahami alur pikiran

penulis.

Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pentingnya pengembangan,

spesifikasi produk, dan strktur organisasi skripsi. Dalam latar belakang penelitian

berisi kesenjangan-kesenjangan kondisi faktual di lapangan dengan kondisi ideal

teoritik. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melakukan

penelitian dan pengembangan dan urgensi masalah yang dikaji pada penelitian ini.

Rumusan masalah merupakan analisis permasalahan di lapangan yang penulis

uraikan dalam tiga poin, yaitu identifikasi masalah, rumusan masalah, dan

pembatasan masalah. Tujuan penelitian menjelaskan hasil yang ingin dicapai

setelah melakukan penelitian dan pengembangan untuk menjawab rumusan

masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Manfaat penelitian menjelaskan

harapan-harapan kebermanfaatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

(24)

keurgensian masalah yang ada perlu dan mendesak untukdipecahkan. Spesifikasi

produk berisi gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan

peneliti dari kegiatan pengembangan. Struktur organisasi skripsi memaparkan

cara pengorganisasian keseluruhan skripsi.

Bab II berisi landasan teori, yang terdiri dari kajian pustaka dan kerangka

pemikiran. Dalam bab ini dipaparkan teori, konsep, atau prinsip yang melandasi

dalam upaya pemecahanmasalahyang

dihadapiataudalammengembangkanprodukyang diharapkan. Selain itu, di bagian

ini juga dipaparkan beberapa penelitian terdahulu oleh ahli lain

untukmendekatipermasalahanyangsamaatau relatif sama. Dalam bab ini terdapat

asumsi dan keterbatasan pengembangan. Asumsi dalam

pengembanganmerupakanlandasanpijak peneliti untuk menentukan

karakteristikprodukyang dihasilkandan pembenaranpemilihanmodelsertaprosedur

pengembangannya.Keterbatasanpengembanganmengungkapkanketerbatasandari

produkyang dihasilkan peneliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi,

khususnya untuk konteks masalahyanglebihluas sehingga produk yang dihasikan

disikapi hati-hati olehpengguna sesuaidenganasumsi yangmenjadipijakannyadan

kondisipendukungyang perlutersediadalam memanfaatkannya.

Bab III berisi metode penelitian, yang terdiri dari desain dan metode

penelitian, lokasi, subjek, populasi dan sampel penelitian, definisi istilah,

instrumen penelitian, teknik pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data,

dan analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian. Dalam bab ini, penulis memaparkan hasil

penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan. Pembahasan ini mengaitkan

temuan di lapangan dan landasan teoritik yang dipaparkan sebelumnya.

Bab V berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan memaparkan butir-butir

hasil temuan peneliti disertai interpretasi dan pemaknaan untuk menjawab

rumusan masalah penelitian. Saran ditujukan kepada para praktisi pendidikan

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nagarasari 3 yang terletak di

Jalan Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3 yang berjumlah 46 siswa, dengan

24 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Kelas terbagi menjadi 2 rombongan

belajar (rombel), yaitu rombel A dan rombel B. Pelaksanaan uji coba dilakukan

sebanyak dua kali. Subjek penelitian berjumlah 46 siswa. Seluruh siswa kelas IV

dijadikan populasi penelitian. Pada penelitian ini, sampel diambil menggunakan

teknik sampling jenuh, yaitu “teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2009, hlm. 124). Maka dari itu,

sampel penelitian adalah 46 siswa kelas IV di SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan

Cipedes Kota Tasikmalaya.

Tabel 3.5

Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3

Rombel A Rombel B

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

11 orang 14 orang 8 orang 13 orang

Jumlah 25 orang Jumlah 21 orang

B.Model Penelitian

Model penelitian menggunakan model pengembangan perangkat

pembelajaran ADDIE. Model ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda

(Mulyatiningsih, 2011, hlm. 184). dengan langkah-langkah: (1) analysis; (2)

design; (3) development; (4) implementation; dan (5) evaluation.

a. Tahap analisis (analysis) merupakan suatu proses menganalisis,

mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Proses ini meliputi

melakukan analisis kompetensi, analisis materi, dan analisis instruksional.

b. Tahap perancangan (design), meliputi penyusunan kerangka bahan, penentuan

sistematika, perencanaan alat evaluasi serta komponen-komponen lainnya yang

akan dimuat dalam media tersebut, termasuk grafis dan animasi serta skenario.

(26)

Gambar 3.7

Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D (Sugiyono, 2009, hlm. 409)

c. Tahap pengembangan (development). Pengembangan adalah proses

mewujudkan blue-print atau rancangan tadi menjadi kenyataan

d. Tahap implementasi (implementation) adalah langkah nyata untuk menerapkan

sistem pembelajaran yang sedang dibuat dengan uji coba skala kecil

e. Tahap evaluasi (evaluation) yaitu proses untuk melihat apakah sistem

pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau

tidak

C.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Menurut Sugiyono, penelitian dan pengembangan merupakan “metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut” (2009, hlm. 407). Sedangkan menurut Sukmadinata, metode

penelitian dan pengembangan adalah “suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan”(2010, hlm. 164). Dari kedua pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru ataupun

menyempurnakan produk yang telah ada dan menguji keefektifan produk tersebut

(27)

D. Definisi Operasional

Media pembelajaran video merupakan salah satu komponen perangkat

pembelajaran yang berguna untuk memudahkan penyampaian informasi kepada

siswa. Media pembelajaran video melibatkan indera penglihatan dan pendengaran

yang berisi konsep Pemanfaatan Energi Alternatif. Kualitas media pembelajaran

video diukur menggunakan lembar validasi ahli oleh Dra. Yasbiati, M.Pd.

Keefektifan penggunaan media pembelajaran diukur dengan instrumen tes yang

dilakukan di SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

Pembelajaran Tematikadalah pembelajaran yang mengintegrasikan

berbagai mata pelajaran yang dinaungi dalam satu tema atau subtema.

Pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SD, pada tema Selelu Berhemat Engergi,

subtema Pemanfaatan Energi, Kegiatan Pembelajaran kedua. Pembelajaran

tematik ini melibatkan 3 mata pelajaran, yaitu IPA, SBdP, dan Matematika.

Kurikulum 2013 merupakan acuan pelaksanaan pembelajaran yang

diberlakukan sejak tahun 2013. Kurikulum ini merupakan pengganti kurikulum

2006. Dalam kurikulum 2013 ini terdapat perubahan yang signifikan di tingkat

SD, yakni menggunakan pendekatan tematik. Selain itu, dalam pembelajarannya

menanamkan pendidikan karakter, pendekatan scientific, pendekatan kontekstual,

dan penilaian otentik.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan. Jenis data, teknik pengumpulan data,

instrumen, subyek, dan teknik analisis data disajikan pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Instrumen Penelitian

Data Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

Penggunaan Media Pembelajaran di SD

Negeri Nagarasari 3 wawancara

pedoman wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat

Penggunaan Media Video Observasi Daftar Cek

Validasi Ahli Quisioner Daftar Cek

Keefektifan Penggunaan Media

Pembelajaran Tes dan Nontes

(28)

1. Instrumen Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data penggunaan

media pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3. Pedoman wawancara berisi 14

pertanyaan yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran di sekolah. Wawancara yang dilakukan dengan cara semiterstruktur secara tatap muka.

2. Instrumen dan Daftar Cek

Untuk mendapatkan data faktor pendukung dan penghambat penggunaan

media video, peneliti menggunakan daftar cek. Peneliti melihat keadaan dan

ketersediaan sarana dan prasarana di SD Negeri Nagarasari 3.

3. Instrumen Validasi Ahli

Untuk lembar penilaian kualitas media pembelajaran video dikembangkan berdasarkan kriteria-kriteria pengembanganmedia pembelajaran. Instrumen ini dikembangkan dari instrumen penilaian media hasil penelitian Maulida Rahmah, yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia dalam Bentuk Penilaian Skala”. Kisi-kisi instrumen penilaian kualitas media pembelajaran tercantum pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Video

Aspek Indikator Jumlah

Butir

No Item Pada Instrumen

Kualitas Suara Suara 6 1-6

Musik 3 7-9

Narasi dan Materi 10 10-19

Kualitas Visual Animasi 7 20-26

Tulisan 1 27

Warna 1 28

Kemenarikan Program Format Sajian Program 3 29-31

Pembelajaran Keefektifan Media 7 32-38

Teknik/Kepraktisan Penggunaan dan Perawatan 4 39-42

Jumlah Indikator Penilaian 42 42

4. Instrumen Pilihan Ganda dan Rubrik Penilaian

Instrumen pilihan ganda dibuat mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam Permendikbud No. 67 tahun 2013.

Soal berjumlah 18 butir yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Soal ini

(29)

0 = jawaban salah (Rakhmat & Solehudin, 2006, hlm. 53). Kisi-kisi instrumen

pilihan ganda tercantum dalam tabel 3.8. Rubrik penilaian digunakan untuk

mengukur sikap dan produk. Rubrik ini digunakan pada saat proses pembelajaran.

Tabel 3.8

Kisi-kisi Instrumen Pilihan Ganda

N o U ru t Kompet ensi Dasar Indikator Be ntu k N o S o al 1 3.4

Membe dakan berbagai bentuk energi melalui pengam atan dan mendes kripsika n pemanfa atannya dalam kehidup an sehari-hari

Menjelaskan alasan penggunaan energi alternatif. PG 1, 6 2 Menyebutkan 3 manfaat penggunaan energi alternatif. PG 2,

3, 4

3 Menyebutkan 6 macam sumber energi alternatif PG 9

4 Membedakan energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari.

PG 8, 1 0, 1 1, 1 2 5 Menunjukkan alat yang digunakan dalam penggunaan

sumber energi alternatif.

PG 5, 7 6 Membuat pohon ingatan tentang pemanfaatan energi

alternatif.

Pro du

k 5 3.11

Menunj ukkan pemaha man persama an antara sepasan g ekspresi menggu nakan penamb ahan, Menunjukkansepasangpersamaanmatematika yang memilikinilaisamadenganmenggunakanoperasipenamb ahan, pengurangan, danperkalian.

(30)

pengura ngan, dan perkalia n

Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliable. “Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan

data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2010, hlm. 363). Adapun

“reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan”

(Sugiyono, 2010, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih

peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama.

a. Validitas

Dalampenelitianinidilakukanujivaliditasdenganbantuanprogram Microsoft excel 2010. Adapunhasilujivaliditasdapatdilihatpadalampiran... Hasil pengolahan

[image:30.595.106.518.111.196.2]

dataujivaliditasinstrumensoalpenguasaankonsepsiswaditunjukkanpadatabel3.4. Tabel 3.9

HasilValidasiInstrumenTesHasilBelajar

No. Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,37 0,28 Valid

2 0,46 0,28 Valid

3 0,36 0,28 Valid

4 0,32 0,28 Valid

5 0,34 0,28 Valid

6 0,35 0,28 Valid

7 0,49 0,28 Valid

8 0,34 0,28 Valid

9 0,43 0,28 Valid

10 0,34 0,28 Valid

11 0,35 0,28 Valid

12 0,29 0,28 Valid

13 0,29 0,28 Valid

14 0,63 0,28 Valid

15 0,37 0,28 Valid

16 0,43 0,28 Valid

(31)

18 0,58 0,28 Valid

19 0,37 0,28 Valid

20 0,47 0,28 Valid

b. Reliabilitas

Selain harus diuji validitasnya, instrumen tes harus diuji reliabilitasnya.

Reliabilitas merujuk pada tingkat keajagean. Sehingga tes yang reliabel dapat

menghasilkan data yang relatif konsisten, sehingga dapat dipercaya (Rakhmat dan

Solehudin, 2006, hlm. 22).

Untuk mengukur indeks reliabilitas tes bentuk pilihan ganda, digunakan

metode parohan (Split Half Method). Dalam metode ini, skor dibagi menjadi dua

bagian, yaitu skor item ganjil dan item genap. Kemudian skor kedua parohan itu

dikorelasikan. Indeks reliabilitas yang didapatkan merupakan keseluruhan item

tes, yaitu koefisien konsistensi internal. Hasil korelasi skor kedua paruhan diolah

dengan rumus:

= 2

1 +

Keterangan : ri : reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : korelasi product moment antara belahan pertama dan

kedua

(Sugiyono, 2009, hlm. 185-186)

Klasifikasi interpretasi indeks reliabilitas menurut Guilford, J.P.

(Nurbayanti, Enden, 2010, hlm. 37) adalah :

ri< 0,20 reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ ri≤ 0,40 reliabilitas rendah

0,40 ≤ ri≤ 0,70 reliabilitas sedang

0,70 ≤ ri≤ 0,90 reliabilitas tinggi

0,90 ≤ ri≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rites hasil belajar sebesar 0,843.

Dengan demikian, berdasarkan derajat reliabilias tes hasil belajar termasuk pada

(32)

hasil belajar siswa dapat digunakan dalam penelitian. Perhitangan lebih lengkap

dapat dilhat pada lampiran B2.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan merupakan seluruh langkah

kegiatan penelitian yang harus dilalui secara sistematis. Langkah-langkah

penelitian pengembangan media video yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

1. Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menggunakan pendekatan

deskriptif kualiatatif. Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pustaka dan studi

lapangan tentang penggunaan media dan sarana pendukung pembelajaran di kelas

IV SD Negeri Nagarasari 3.

2. Analisis

Kegiatan analisis pada tahap ini meliputi : (a) analisis kebutuhan dan karakteristik

siswa; (b) analisis tujuan pembelajaran; (c) analisis topik materi; dan (d)

menetapkan Program Media

a. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Di dalam pembelajaran, kebutuhan adalah kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki siswa saat ini dengan kompetensi yang diharapkan. Sehingga analisis kebutuhan disni adalah menetetapkan kompetensi yang ingin dicapai siswa, yakni KI dan KD yang terdapat dalam kurikulum 2013.

Selain itu, diperlukan analisis terhadap kompetensi yang dimiliki siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3. Kompetensi ini diketahui melalui proses analisis karakteristik siswa, yang melputi karakteristik khusus dan karakteristik umum. Karakterstik khusus yang dimaksud seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan karakteristik umum seperti jenis kelamin, latar belakang budaya, dan kebiasaan.

(33)

Setelah menetapkan kompetensi, maka dirumuskan indikator dari kompetensi tersebut. Kemudian merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, bisa diukur, dan operasional.

c. Analisis Topik Materi

Materi yang ada di dalam media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. sehingga pada tahap ini, diperlukan butir-butir materi yang akan disajikan di dalam media.

d. Menetapkan Program Media

Setelah melakukan ketiga tahapan sebelumnya, maka ketiga analisis tersebut dijadikan dasar dalam menetapkan program media yang akan dibuat. Sehingga media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.

3. Desain

Tahap desainmeliputi tiga tahapan, yakni penyusunan GBIMV,

penyusunan jabaran materi, dan penulisan naskah. Penyusunan GBIMV

merupakan penetapan jumlah topik dan subtopik dalam media yang akan dibuat

dan mencari buku referensi dan sumber informasi untuk materi tersebut.

Kemudian disusun jabaran materi yang akan dibuat. Dalam jabaran materi

dituliskan secara lengkap topik-topik atau butir materi di dalam media. langkah

terakhir adalah menyusun stroyboards. Pada storyboard ini ditetapkan narasi,

tampilan, animasi, dan musik.

4. Development

Pada tahap pengembangan, meliputi pemilihan bahan video, membuat

video, dan melakukan validasi ahli. Bahan video berupa gambar, video, dan musik

yang akan dipakai dalam pembuatan video untuk selanjutnya dibuat video.

Setelah video dibuat, maka dilakukan validasi oleh ahli.

5. Implementaion

Selain dilakukan validasi ahli, produk media di uji coba dengan uji coba terbatas. Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menggunakan metode pre-experimen dengan desain one-group pretest-posttest only. Pengaruh penggunaan media video energi alternatif terhadap hasil belajar siswa adalah = (O2 – O1).

(34)
[image:34.595.94.554.391.837.2]

Dalam kurikulum 2013, hasil belajar siswa meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun yang dibandingkan hanyalah aspek pengetahuan saja. Sedangkan nilai yang lainnya dilihat pencapaiannya saja.

Gambar 3.8

Pola desain One-Group Pretest-Posttest (Sugiyono, 2010, hlm. 111) Keterangan:

01 : Hasil pretest

X : Penggunan Media Video Pembelajaran Energi Alternatif 02 : Hasil posttest

6. Evaluation

Tahap ini merupakan peninjauan ulang. Setelah dilakukan validasi ahli dan

uji coba, maka video diperbaiki kekurangannya sebagai upaya penyempurnaan

produk yang dihasilkan.

Studi Pendahuluan

Analisis

Desain Implementation Evaluation

Analisis Topik Materi Analisis Tujuan

Pembelajaran Analisis Kebutuhan

dan Karakteristik Siswa

Identifikasi Program

Penyusunan GBIMV

Penyusunan JMM

Penulisan Storyboards

Development

Memilih Bahan Video

Membuat Video

Validasi ahli

Ujicoba II

Revisi I Ujicoba I

Revisi II MULAI

(35)

G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data dan analisis data pada penelitin ini disajikan pada

[image:35.595.111.517.366.745.2]

tabel 3.10.

Tabel 3.10

Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data

Data

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Data Teknik Analisis

Penggunaan Media Pembelajaran di

SD Negeri Nagarasari 3

wawancara

Guru Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3

(Ai Yuhani, S.Pd.)

Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif) Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Video

Observasi Sekolah SD Negeri Nagarasari 3 Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif)

Validasi Ahli Quisioner

Dra. Yasbiati, M.Pd.

Teknik Analisis Data Menurut Miles & Hubberman (Kualitatif) Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Tes Hasil Belajar

Siswa Kelas IV SD Negeri Nagarasari 3 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya

(36)

1. Penggunaan Media Pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3

Data penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Nagarasari 3

diperoleh dengn teknik wawancara semiterstruktur secara tatap muka. Hal ini

dilakukan karena sumber data kepada wali kelas IV SD Negeri Nagarsari 3, yaitu

Ai Yuhani, S.Pd. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan teknik Miles dan

Huberman.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Video

Pemerolehan data untuk mengetahui sejauh mana faktor pendukung dan

penghambat bagi keterlaksanaan media video, maka digunakan teknik

pengumpulan data dengan melakukan observasi yang dilengkapi dengan

instrumen lembar observasi. Hal ini dilakukan karena sumber data yang dijadikan

penelitian tidak hanya manusia saja, namun lingkungan sekolah seperti sarana

yang ada disekolah menjadi objek penelitian yang tidak boleh diabaikan. Seperti

data sebelumnya data untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat ini

pun di analisis dengan teknik Miles and Huberman.

3. Validasi Ahli

Data yang diperoleh dari tim ahli mengenai layak atau tidaknya produk

yang dibuat oleh peneliti dilakukan dengan teknik pengumpulan data kuesioner

(angket) yang di dalamnya sudah tercatum beberapa pernyataan yang sesuai

dengan karakteristik yang baik bagi produk pengembangan video pembelajaran.

Hal ini dilakukan karena peneliti sendiri yang mengetahui karakteristik dari

produk yang dibuatnya. Maka komponen-komponen yang tercantum dalam

kuesioner sesuai dengan teori yang didapatkan dari beberapa literatur.

Sugiyono (2012, hlm.89) menyatakanbahwa analisis data

dalampenelitiankualitatifdilakukansejaksebelummemasukilapangan,

selamadilapangan, dansetelahselesaidilapangan. Dalam hal ini Nasution

(37)

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Penelitian pengembangan ini menggunakan seluruh populasi sebagai

sampel. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 208), “penelitian yang dilakukan pada

populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif

dalam analisisnya”. “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bemaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono,2012, hlm. 207). Aktivitas

dalam analisis data ini, yaitu:

a. Data reduction (reduksi data)

Data yang telah diperoleh dicatat secara teliti dan rinci. Kemudian, data

tersebut dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema atau polanya.Dengan direduksinya data tersebut akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data display (penyajian data)

Selanjutnya data tersebut diorganisasikan, disusun dalam pola hubungan,

sehingga data tersebut mudah untuk dipahami.

c. Conclusion drawing/verification (melakukan interpretasi dan kesimpulan)

Langkah ini diambil untuk mengumpulkan setiap data yang terkumpul dari

lapangan dalam bentuk kalimat dan data-data. Pada tahap ini, kesimpulan yang

awalnya masih bersifat sementara dan remang-remang akan menjadi lebih jelas.

4. Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran

Data keefektifan pengguaan media pembelajaran video berupa nilai hasil

belajar siswa yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Pengolahan data

(38)
[image:38.595.115.511.154.264.2]

Tabel 3.11

Data Skor Pretest dan Posttest Hasil Uji Coba

No Nama Siswa Pretest Posttest Posttest-Pretest 1

2

Rata-rata

(39)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran energi alternatif pada Subtema Pemanfaatan Energi di SD Negeri Nagarasari 3 Cipedes Kota Tasikmalaya, maka dapat diambil beberapa simpulan. Yang pertama, pada pembelajaran konsep “Energi Alternatif” di SD Negeri Nagarasari 3 menggunakan media cetak (buku) saja, tanpa didukung media lain.

Kedua, untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pada subtema “Pemanfaatan Energi”, maka dirancanglah media pembelajaran berdasarkan model pengembangan ADDIE. Model ADDIE meliputi lima tahapan, yaitu analysis (analisis), design (perancangan), develompent (pengembangan),

implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Dalam tahap

perancangan ini dihasilkan rancangan media pembelajarn video energi alternatif yang berupa naskah media. Setelah dirancang kemudian dibuat video dengan bantuan aplikasi Ulead Videoshooting v.11. selanjutnya dilakukan validasi ahli. Hasil dari penilaian ahli terhadap media pembelajaran dikategorikan “Sangat Baik” dengan rata-rata nilai 4,33 atau 86,67%. Sehingga dapat dilakukan uji coba media pada kegiatan pembelajaran.

Ketiga, pada implementasi media pembelajaran dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada subtema Pemanfaatan Energi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata skor pretes dan postes. Sehingga media pembelajaran video energi alternatif berpengaruh tehadap peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dihasilkanlah produk akhir media pembelajaran. Media video pembelajaran energi alternatif dikatakan layak dijadikan media pembelajaran untuk siswa kelas IV SD Negeri Nagarasari 3. Hal ini ditunjukkan dengan ketertarikan video karena terdapat animasi-animasi yang menarik bagi siswa dan memudahkan siswa memahami konsep pada subtema

(40)

Pemanfaatan Energi, penggunaan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, dilengkapi dengan tulisan pada konsep yang penting untuk diingat oleh siswa, dan dilengkapi gambar alat-alat yang digunakan dalam pemanfaatan energi alternatif. Alat-alat tersebut jarang ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan siswa tidak verbalistik. Selain itu, media video ini berlandaskan pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik. Sehingga video ini merupkan video tematik yang memadukan 3 mata pelajaran. Kemudian, penyimpanan dan penggunakan video dalam bentuk disk sangatlah mudah dan praktis.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Metode penelitian pengembangan membutuhkan waktu yang sangat lama dan

masih jarang digunakan. Sehingga peneliti merasakan kesulitan dalam hal proses atau tahapan penelitiannya. Oleh karena itu, sebelum terjun dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dibutuhkan kesiapan yang matang.

2. Perlu diadakan penelitian dan pengembangan pada subtema lain, karena pada hasil uji coba penggunaan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(41)
(42)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada ____________. (2013). Media Pembelajaran (Edisi Revisi. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Asmoro, Novian Tri. (2012). Pengembangan Media Video Interaktif Tari Bedana untuk Pembelajaran Tari Nusantara di SMP. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Seni Tari. Yogyakarta: tidak diterbitkan

Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Referensi

Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dahar, Ratna W. (1996). Teori-TeoriBelajar. Bandung : Erlangga

Dananjaya, Utomo. (2011). Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa Hergenhahn, B.R. dan Matthew H. Olson. (2010). Theories of Learning, Edisi

Ketujuh. Jakarta : Kencana

Hernawan, Heri. Dkk. (2007). Media Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press

Husamah dan Yanur Setyaningrum. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva Press

Irpan Syahrulloh. (2012). Penerapan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Perubahan Kenampakan Benda Langit (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Babakan Goyang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Skripsi pada Program Studi

(43)

PGSD. Tasikmalaya : tidak diterbitkan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta : Kemendikbud

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No. 67 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SD. Jakarta : Kemendikbud

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013:Buku Guru SD/MI Kelas IV).Jakarta : Kemendikbud

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Selalu Berhemat Energi (Buku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013:Buku Siswa SD/MI Kelas IV). Jakarta : Kemendikbud

Kurniasari, Ainur Rizki. (2013). Pengembangan Media Video Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Windows Movie Maker Materi Getaran dan Gelombang. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika. Semarang : tidak diterbitkan

Langer, Ellen J. (2008). Mindful Learning. Jakarta : Erlangga

Mulyani, Sri. (2013). Pengembangan Perangkat Pebelajaran IPA Berbasis Karakter pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Skripsi pada Program Studi PGSD Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Nurbayanti, Enden. (2010). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Matematika. Tasikmalaya : tidak diterbitkan.

Rahajeng, Nastiti. (2013). Pengembangan Media CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang.Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Malang : tidak diterbitkan

Rahmah, Maulida. (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia dalam Bentuk Penilaian Skala. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Kimia Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Rakhmat, Cece dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira

(44)

Jakarta : Kencana

Sudjana, Nana dan Riva’i, Ahmad. 2009. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta ________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta ________. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Gambar

Gambar 1.1. Tema Kurikulum 2013 (Sumber: Kemendikbud, 2013a)
Gambar 1.2.  Media Pembelajaran Subtema 2
Gambar 1.3.   Teks Pemanfaatan Energi dalam Buku Teks Siswa Kelas IV SD
Tabel 1.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Makalah ini Penulis yang juga penutur asli bahasa Sasak akan mencoba membahas permasalahan klitika dalam bahasa Sasak yang akan dilihat dari aspek morfologis

Gigi-gigi ini mempunyai akar yang terletak pada tingkat otot mylohyoid dan abses di sini akan menyebar ke ruang submandibula Hal ini mengakibatkan

sehat yang mendukung peningkatan kesehatan pada masyarakat.. sehat yang mendukung peningkatan kesehatan

Hasil uji ANOVA pada taraf signifikan 95% menunjukkan tidak berbeda nyata Berdasarkan hasil pengamatan panjang akar yang diperoleh, tanaman dengan perlakuan P0 (tanpa

Adapun hasil uji antimakan larva kumbang kepik setelah perlakuan berbagai tingkat konsentrasi ekstrak daun jure menggunakan fraksi metanol, etil asetat dan N-Heksan

Sementara kompetensi pendidik dan etika peserta didik dalam kisah Ya‟qub dan Yusuf dapat dijelaskan sebagai sikap-sikap yang dimiliki oleh subjek didik tersebut, seperti:

mikrokontroler, untuk menguji pengiriman tersebut, sebagai contoh program CNT 010 dengan kode instruksi CNT=0001 0011b (13h) dan kode operand 010=0000 1010b (0Ah) akan dikirim

Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang