PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Subang Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Syabani Nurul Zannah
1104896
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Penerapan Model Examples Non Examples Pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri31 Subang Tsahun Ajaran 2014/2015)
LEMBAR HAK CIPTA
oleh
SYABANI NURUL ZANNAH 1104896
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
©Syabani Nurul Zannah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
(Penelitian Kuasi Eksperimen pada SiswaKelas VII SMP Negeri 3 Subang Tahun Ajaran 2014/2015)
Syabani Nurul Zannah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis. Pada kurikulum 2013 yang berbasis teks, siswa dituntut untuk menguasai keterampilan menulis diantaranya menulis teks eksposisi. Secara umum kesulitan siswa dalam membuat sebuah tulisan adalah kurangnya latihan dalam membuat sebuah tulisan. Dengan diterapkannya model examples non examples dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, siswa dapat melatih kemampuan menulis, sehingga dapat membuat teks eksposisi yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model
examples non examples dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMP Negeri 3 Subang. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang ditentukan secara non acak yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII I sebagai kelas pembanding. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian non equivalent control group design.
Berdasarkan hasil penghitungan uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh ttabel<thitung>ttabel, yaitu
2,02 < 2,59 > 2,02. Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak atau
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Struktur Organisasi ... 5
BAB II HAKIKAT MENULIS, TEKS EKSPOSISI, MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES, DAN PENELITIAN TERDAHULU... 7
A. Hakikat Menulis ... 7
B. Teks Eksposisi ... 8
C. Model Examples Non Examples ... 10
D. Penelitian Terdahulu ... 11
F. Hipotesis ... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 13
A. Metode Penelitian ... 13
B. DesainPenelitian ... 14
C. Sumber Data Penelitian ... 15
1. Populasi ... 15
2. Sampel ... 16
D. Definisi Operasional ... 16
E. Instrumen Penelitian ... 16
2. Instrumen Perlakuan... 20
F. Teknik Pengumpulan Data ... 41
G. Teknik Pengolahan Data ... 41
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Deskripsi Proses Penelitian ... 47
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
1. Prates Kelas Eksperimen ... 48
2. Pascates Kelas Eksperimen ... 55
3. Prates Kelas Pembanding ... 63
4. Pascates Kelas Pembanding ... 69
C. Analisis Pengolahan Data ... 77
1. Uji Reliabilitas ... 77
2. Uji Normalitas ... 90
3. Uji Homogenitas ... 103
4. Uji Hipotesis ... 105
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 112
A. Simpulan ... 112
B. Saran ... 113
DAFTAR PUSTAKA ... 114
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format Penilaian Teks Eksposisi ... 17
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Menulis Teks Eksposisi ... 42
Tabel 3.3. Format ANAVA. ... 43
Tabel 3.3. Penilaian Korelasi Guilford ... 43
Tabel 4.1Nilai Prates Kelas Eksperimen. ... 55
Tabel 4.2 Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 56
Tabel 4.3Nilai Prates Kelas Pembanding ... 70
Tabel 4.4 Nilai Pascates Kelas Pembanding ... 71
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Prates Kelas Eksperimen ... 72
Tabel 4.6 Tabel ANAVA Prates Kelas Eksperimen…. ... …74
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Pascates Kelas Eksperimen ... 75
Tabel 4.8. Tabel ANAVA Pascates Kelas Eksperimen ... 77
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Prates Kelas Pembanding ... 78
Tabel 4.10 Tabel ANAVA Prates Kelas Pembanding ... 81
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Pascates Kelas Pembanding ... 82
Tabel 4.12 Tabel ANAVA Pascates Kelas Pembanding ... 84
Tabel 4.13 Uji Normalitas Prates Kelas Eksperimen ... 85
Tabel 4.14 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 86
Tabel 4.15 Uji Normalitas dengan rumus Chi-kuadrat Prates Kelas Eksperimen ... 87
Tabel 4.16 Uji Normalitas Pascates Kelas Eksperimen ... 88
Tabel 4.17 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 90
Tabel 4.18 Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pascates kelas eksperimen ... 91
Tabel 4.19 Uji Normalitas Prates Kelas Pembanding…. ... 92
Tabel 4.20Tabel Distribusi Mean Data Nilai Prates Kelas Kontrol ... 93
Tabel 4.21 Uji Normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai prates kelas pembanding ... 94
Tabel 4.23 Tabel Distribusi Mean Data Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 96
Tabel 4.24 Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pascates kelas pembanding ... 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Teks eksposisi prates kategori rendah kelas eksperimen. ... 42
Gambar 4.2 Teks eksposisi prates kategori menengah kelas eksperimen ... 45
Gambar 4.3 Teks eksposisi prates kategori tinggi kelas ekperimen ... 47
Gambar 4.4 Teks eksposisi pascates kategori rendah kelas eksperimen ... 49
Gambar 4.5 Teks eksposisi pascates kategori menengah kelas eksperimen . 51 Gambar 4.6 Teks eksposisi pascates kategori menengah kelas eksperimeN..53
Gambar 4.7 Teks eksposisi prates kategori rendah kelas pembandingUji ... 58
Gambar 4.8Teks eksposisi prates kategori menengah kelas pembanding .... 60
Gambar 4.9 Teks eksposisi prates kategori tinggi kelas pembanding ... 62
Gambar 4.10 Teks eksposisi pascates kategori rendah kelas pembanding ... 64
Gambar 4.11 Teks eksposisi pascates kategori menengah kelas pembanding ... 66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis adalah keterampilan menyampaikan gagasan, perasaan dan informasi melalui bahasa tulis kepada orang lain. Dengan menguasai keterampilan menulis
dapat melatih siswa untuk berpikir secara kritis, selain itu keterampilan menulis dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008, hlm. 3) keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak melalui tatap muka dengan pihak lain.
Karena pembelajaran menulis bersifat produktif dan aktif, menulis seringkali dianggap pembelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lainnya, yaitu berbicara, menyimak dan membaca. Dalam pembelajaran menulis siswa tidak hanya dituntut untuk menuliskan huruf-huruf yang akhirnya menjadi kalimat atau paragraf saja, tetapi siswa juga harus mampu menyampaikan ide dan gagasannya secara sistematis dan logis dengan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah berbahasa Indonesia.
Meskipun menulis merupakan keterampilan yang sangat sulit, tetapi kegiatan menulis akan selalu ada dan tidak terpisahkan dalam setiap tahapan proses pembelajaran dan komunikasi di tengah-tengah masyarakat. Untuk menguasai keterampilan menulis diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus menerus. Zainurrrahman (2013, hal.
2) mengatakan bahwa latihan merupakan kunci yang paling utama demi
mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat “mampu menulis dengan baik dan benar”.
gagasan dan ide yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan masih terbatas. Selain itu, kurangnya latihan dalam membuat sebuah tulisan membuat siswa selalu kebingungan ketika akan menulis. Menulis teks eksposisi terdapat pada kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa pada kurikulum 2013. Dalam pembelajaran teks eksposisi ini siswa harus mampu membedakan teks eksposisi dengan teks yang lainnya, yang nantinya akan menjadi acuan siswa untuk menulis teks eksposisi. Keke Gustriana dalam jurnal yang berjudul Kemahiran Menulis Karangan Eksposisi (2014) menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam menulis teks eksposisi, yaitu siswa sulit untuk menyusun karangan dan kesulitan untuk mengembangkan karangan yang akan dibuat.
Kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru merupakan salah satu faktor rendahnya kemampuan menulis siswa. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis, peran guru sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar siswa terasah kemampuannya dalam menulis. Dalam proses pembelajaran,
diperlukan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dalam menulis. Model yang digunakan bisa melibatkan media agar dapat mempermudah siswa untuk menuangkan idenya menjadi sebuah tulisan.
Contohnya model pembelajaran yang menggunakan media gambar, media gambar dapat merangsang imajinasi siswa untuk lancar menulis, karena dengan adanya media gambar siswa telah mendapatkan contoh dan juga gambaran untuk apa yang akan mereka tulis. Salah satu model pembelajaran menggunakan media gambar yang dapat ditawarkan, yaitu model examples non examples.
Komalasari (2012, hlm. 4) menyatakan bahwa model Examples Non Examples merupakan rangkaian penyampaian materi ajar kepada
Penerapan model examples non examples dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi, dengan menggunakan model ini siswa dapat mengambangkan konsep-konsep yang diilustrasikan melalui gambar dan beberapa contoh mengenai teks eksposisi.
Examples dari segi konsep bisa berarti gambaran akan sesuatu
yang menjadi contoh suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan Non Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari
suatu materi yang sedang dibahas. Penggunaan model examples non examples ini lebih menekankan kepada konteks analisis siswa. Siwa akan
menganalisis contoh-contoh yang akan diberikan yang nantinya akan menghasilkan sebuah tulisan.
Sebelumnya penelitian menggunakan model examples non examples sudah pernah ditulis oleh beberapa peneliti, misalnya penelitian
yang dilakukan oleh Ingeu Malacrensis (2010),yang berjudul “ Penerapan
Model Examples Non Examples dalam Pembelajaran Menulis Teks
Berita”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model examples non examples dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Penelitian lain juga terkait dengan metode ini
adalah “Penerapan Model Examples Non Examples Dalam Pembelajaran
Menulis Petunjuk” yang dilakukan oleh Supriani Rezkita (2013). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa model examples non examples dapat meningkatkan kemampuan menulis petunjuk.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian diatas,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan siswa menulis teks eksposisi di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model examples non examples?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa menulis teks eksposisi di kelas pembanding sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas pembanding?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan ini dilakukan untuk mendeskripsikan :
1. Kemampuan siswa menulis teks eksposisi di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model examples non examples.
2. Kemampuan siswa menulis teks eksposisi di kelas pembanding sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran.
3. Perbedaan antara kemampuan siswa menulis teks eksposisi di kelas eksperimen dan kelas pembanding.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah memberikan pengetahuan yang lebih luas serta pengalaman dalam pembelajaran,khususnya dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples.
a. Guru
b. Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah mendapat pengalaman belajar yang baru yang menyenangkan dan tidak membosankan melalui model examples non examples,dengan pembelajaran ini diharapkan dapat menambah minat siswa terhadap pembelajaran menulis.
E. Struktur Organisasi
Bab 1 Memuat pendahuluan yang terdiri atas latar belakang permasalahan keterampilan menulis,dari latar belakang tersebut muncul beberapa poin rumusan masalah disertai dengan tujuan penelitian. Dalam bab ini juga terdapat manfaat penelitian yang bisa dijadikan acuan atau referensi bagi berbagai pihak.
Bab 2 Memuat kajian pustaka yang berisi konsep atau teori dalam bidang keterampilan menulis teks eksposisi menggunakan model pembelajaran yang dianggap mampu menjadikan pembelajaran menjadi
tidak membosankan dan dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis.
Bab 3 Memuat metodologi penelitian yang terdiri atas lokasi subjek penelitian dan sumber data penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen. Selain itu bab ini memuat metode dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, instrumen penelitian, yaitu tes,dan juga analisis data terdapat pada bab ini.
Bab 4 Memuat hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas deskripsi data hasil tes, deskripsi pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian mengenai terjadi peningkatan atau tidaknya keterampilan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model examples non examples.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan oleh Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 150), penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk
menjawab pertanyaan: “jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang
dikontrol dengan teliti, apakah yang akan terjadi?”. Menurut Danim
(dalam Syamsuddin dan Vismaya, 2011, hlm. 151), penelitian dengan pendekatan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan.
Penelitian eksperimental juga dapat diartikan sebagai sebuah studi
yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol suatu fenomena. Oleh karena itu tujuan penelitian ini
dimaksudkan untuk menguji hubungan kausalitas.
Selanjutnya penelitian eksperimen ini memeliki beberapa karakteristik. Dijelaskan oleh Ary (dalam Syamsudin dan Vismaya, 2011, hlm. 151) tiga karakteristik penelitian eksperimen yang paling umum yaitu :
1) Variabel bebas yang dimanipulasi.
2) Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan. 3) Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diminati secara langsung oleh peneliti.
kelas sampel, apakah nantinya terdapat perbedaan efek terhadap perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini.
Selanjutnya Danim (dalam Syamsudin dan Vismaya,2011:153), mengemukakan ciri-ciri penelitian eksperimental, antara lain di deskripsikan sebagai berikut.
1) Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat, baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random.
2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
3) Penelitian ini memutuskan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.
4) Validitas internal mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
5) Validitas eksternalnya berkaitan dengan bagaimana kerepresentifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja memanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.
eksperimental maupun kelompok pembanding dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi prates, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan pascates.
Adapun gambaran mengenai rancangan nonequivalent control group design sebagai berikut,
(Sugiyono, 2014, hlm. 116)
Keterangan :
O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen X : Pemberian perlakuan
O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok pembanding O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok pembanding
Langkah-langkah penelitian (Sutrisno Hadi, 2004: 468-469):
1) Tahapan pertama, pre eksperiment measuranment (pengukuran
sebelum perlakuan). Sebelum melaksanakan tindakan, siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding diberikan pratest, yaitu menulis teks eksposisi.
2) Tahapan kedua, treatment (tindakan pelaksanaan eksperimen). Setelah kedua kelas diberikan pratest dan telah dianggap sepadan maka tahapan selanjutnya melakukan treatment.
3) Tahapan ketiga, post eksperiment measuranment (tindakan pelaksanaan eksperimen). Langkah ketiga sekaligus langkah terakhir adalah memberikan soal pascatest teks eksposisi pada kelas eksperimen maupun kelas pembanding.
C. Sumber Data Penelitian
1. Populasi
Sumber populasi yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Subang. Populasi ini dipilih karena pembelajaran
01 X O2
menulis teks eksposisi terdapat dalam kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII semester 1. Siswa yang menjadi sumber populasi terbagi ke dalam sepuluh kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014, hlm. 118). Penelitian ini akan mengambil sampel secara non acak. Sampel pada penelitian ini adalah dua kelas dari kelas VII SMP Negeri 3 Subang tahun ajaran 2014/2015 yang merupakan satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. D. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman terhadap judul penelitian ini, penulis mendeskripsikan variabel yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model examples non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kopetensi dasar.
2. Pembelajaran menulis teks eksposisi pembelajaran yang membuat sebuah tulisan berupa teks yang berisi mengenai sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuan dari teks eksposisi adalah untuk memberitahukan pembaca tentang suatu informasi dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi seringkali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh dan fakta-fakta.
E. Instrumen Penelitian
Meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrument adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014, hlm. 147). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Instrumen Tes
menulis yang dapat mengarahkan siswa mampu mengungkapkan gagasan dalam sebuah tulisan dengan tepat. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama diberikan sebagai tes awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum menggunakan model pembelajaran examples non examples. Tes kedua diberikan sebagai tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan mengguanakan model pembelajaran examples non examples. Bentuk instrumen tes yang diberikan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Format Penilaian Menulis Teks Eksposisi
Aspek yang Dinilai Skor Kriteria
Isi 27-30 Sangat baik-sempurna: menguasai topik tulisn; pengembangan pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat secara
lengkap; relevan dengan topik yang dibahas. 22-26 Cukup-baik: cukup menguasai permasalahan;
cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; Soal prates dan pascates
1. Buatlah teks eksposisi dengan memilih salah satu tema berikut ini:
1) Pendidikan 2) kebersihan
3) Teknologi/Internet 4) Olahraga
2. Tulislah teks eksposisi dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Judul sesuai dengan isi paragraf
b. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut - Pernyataan pendapat
- Argumentasi
relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci.
17-21 Sedang-cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai.
13-16 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai.
Struktur Teks 18-20 Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis (pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat).
14-17 Cukup-baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
10-13 Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai.
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.) ; menguasai
pembentukan kata.
14-17 Cukup-baik: penugasan kata memadai; pilihan kata, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan
kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu. 10-13 Sedang-cukup: penugasan kata terbatas; sering
terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas.
7-9 Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak dinilai.
KEEFEKTIFAN KALIMAT
18-20 Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronominal, preposisi).
14-17 Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronominal, preposisi), tetapi makna cukup jelas.
10-13 Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada urutan/fungsi kata, artikel, pronominal (kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda, seperti aku, engkau, dia) , makna membingungkan atau kabur.
komunikatif; tidak layak dinilai.
EJAAN DAN
TANDA BACA
9-10 Sangat baik-sempurna: mengusai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan seperti tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.
7-8 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.
4-6 Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.
1-3 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013)
2) Instrumen Perlakuan
Berikut ini merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bentuk instrument penelitian yang diberikan pada siswa setelah sebelumnya siswa melakukan pretes sebagai pengukuran awal
RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Remaja dan Pendidikan Karakter (Teks Eksposisi)
Alokasi Waktu : 90 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1 1.5Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami
2.5.1 Senantiasa
informasi lisan dan tulis
2 2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek
2.5.1 Terbiasa memiliki sifat percaya diri dalam berperilaku
tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
3.1.1 Mampu menjelaskan pengertian teks eksposisi
3.1.2 mampu menjelaskan struktur teks eksposisi
4 4.1Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan
4.1.1 Mampu membuat teks eksposisi dengan baik
C. Materi Pembelajaran
Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yang merupakan sejumlah pengetahuan atau
informasi. Tujuan dari teks ini adalah untuk memberitahukan pembaca tentang suatu informasi dengan sejelas-jelasnya. Teks eksposisi sering kali dilengkapi dengan pendapat para ahli,contoh dan fakta-fakta (Kosasih dan Restuti 2013:53).
Teks eksposisi memiliki beberapa ciri, antara lain:
a. Penjelasan bersifat informatif dan objektif.
b. Penjelasan tersebut dipaparkan secara sistematis dari awal sampai akhir.
c. Disertai dengan data faktual seperti gambar, grafik, peta, dan tabel.
1. Tesis: bagian ini berisi kalimat yang menyatakan sudut pandang dan argument awal penulis terhadap suatu masalah atau topik yang akan dibahas.
2. Argumen-argumen pendukung: bagian ini berisi serangkaian argumen yang disertai dengan fakta-fakta yang memperkuat argumen tersebut.
3. Kesimpulan: bagian ini berisi ringkasan argumen yang disertai dengan saran-saran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah pembelajaran peserta didik mampu menjelaskan pengertian teks eksposisi dengan baik
2. Setelah pembelajaran peserta didik mampu menjelaskan struktur teks eksposisi.
3. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu membuat teks eksposisi dengan baik.
4. Selama proses pembelajaran peserta didik terbiasa berinisiatif untuk memberi pendapat dengan baik.
E. Pendekatan /Metode/ Model Pembelajaran
Model : Examples non examples
Metode : Diskusi, penugasan, Tanya jawab
F. Media dan Alat
1. Infocus 2. Laptop
3. Lembar pertanyaan
4. Kertas A4 untuk membuat teks eksposisi G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Buku siswa
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
2. Guru mengkondisikan suasana kelas
3. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.
10 menit
b. Kegiatan Inti Pertemuan 1
1) Mengamati
a. Peserta didik dibagi ke dalam
kelompok kecil 2-4 orang.
b. Peserta didik mencermati contoh teks yang yang ditampilkan oleh guru. Yaitu teks eksposisi (examples) dan bukan teks eksposisi (non examples).
c. Secara individu peserta didik membaca
teks eksposisi berjudul “Kemacetan dan Masa depan kota” yang susunan
strukturnya sudah diacak pada LKS yang telah diberikan oleh guru.
2) Menanya
a. Peserta didik bertanya tentang teks eksposisi (pengertian, ciri-ciri, dan struktur)
3) Mengeksplorasikan
a. Peserta didik membaca informasi mengenai penyusunan teks eksposisi b. Peserta didik secara individu menyusun
tahapan struktur teks eksposisi yang
telah dibagikan 4) Mengasosiasikan
a. Peserta didik mendiskusikan hasil penyusunan struktur teks eksposisi
dengan kelompoknya.
b. Secara berkelompok peserta didik merevisi kesalahan yang terdapat dalam penyusunan struktur teks eksposisi.
5) Mengomunikasikan
a. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
b. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok.
Pertemuan 2
1) Mengamati
a. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok kecil 2-4 orang b. Setiap kelompok memperhatikan
gambar/tayangan/sajian teks eksposisi suatu topik (examples) dan bukan teks eksposisi (non examples).
2) Menanya
a. Bertanya jawab tentang teks eksposisi
(pengertian dan struktur teks eksposisi) 3) Mengeksplorasikan
a. Setiap kelompok menentukan tema yang akan mereka tulis sebagai teks eksposisi.
b. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik untuk menganalisis gambar yang diperlihatkan.
mengenai struktur menulis teks eksposisi yang baik
4) Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok mencatat dan menyusun hasil diskusi yang telah mereka lakukan
b. Setiap kelompok membuat sebuah teks eksposisi sesuai dengan tema yang telah mereka tentukan
5) Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
b. Kelompok lain mendengarkan dan memberi komentar terhadap kelompok lain
c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil presentasi
Pertemuan 3
1) Mengamati
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil 2-4 orang.
b. Peserta didik memperhatikan contoh
(examples) dan bukan contoh (non examples) teks yang merupakan teks eksposisi. Misalnya foto kutipan cerpen, foto berita di Koran dan foto mengenai penjelasan suatu barang/produk. Yang ditayangkan melalui LCD.
2) Menanya
contoh yang ada dengan bantuan beberapa pertanyaan dari guru.
3) Mengeksplorasikan
a. Peserta didik diberikan contoh kembali berupa gambar dengan tema olahraga, membaca buku dan pendidikan. Di setiap gambar guru telah menyertakan contoh tesis untuk bahan peserta didik membuat teks eksposisi.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan tema yang akan mereka tulis menjadi teks eksposisi.
c. Peserta didik diberi kesempatan untuk memperhatikan/mengsnslisis contoh yang ditayangkan.
d. Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya mengenai struktur menulis teks eksposisi yang baik.
4) Mengasosiasikan
a. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya.
b. Secara individu, peserta didik menulis teks eksposisi dibantu dengan beberapa foto yang berbeda tema dan contoh tesis yang sudah diberikan.
5) Mengkomunikasikan
a. Peserta didik diberi kesempatan membacakan teks eksposisi yang mereka tulis.
eksposisi yang baik (examples) dan contoh teks eksposisi yang kurang baik
(nonexamples).
c. Penutup a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai teks eksposisi
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
c. Guru menyampaikan materi pembelajaran
yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya
Guru mengucapkan salam
10 menit
I. Penilaian
J. Kriteria Penilaian
Aspek yang Dinilai Skor Kriteria
Isi 27-30 Sangat baik-sempurna: menguasai 28arag tulisn; Soal prates dan pascates
4. Buatlah teks eksposisi dengan memilih salah satu tema berikut ini: 5) Pendidikan
6) kebersihan
7) Teknologi/Internet 8) Olahraga
5. Tulislah teks eksposisi dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
c. Judul sesuai dengan isi paragraf
d. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut - Pernyataan pendapat
- Argumentasi
pengembangan pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat secara
lengkap; relevan dengan 29arag yang dibahas. 22-26 Cukup-baik: cukup menguasai permasalahan;
cukup memadai; pengembangan tesis terbatas;
relevan dengan 29arag, tetapi kurang terperinci. 17-21 Sedang-cukup: penguasaan permasalahan
terbatas; substansi kurang; pengembangan 29arag tidak memadai.
13-16 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai.
Struktur Teks 18-20 Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis (pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat).
14-17 Cukup-baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
10-13 Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai.
di- pula, 3) Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.
Kata-kata yang berlebih, 4) Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan, Kalimat efektif harus mudah dipahami. 5) Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.) ; menguasai pembentukan kata.
14-17 Cukup-baik: penugasan kata memadai; pilihan kata, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu.
10-13 Sedang-cukup: penugasan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas.
7-9 Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata
rendah; tidak layak dinilai. KEEFEKTIFAN
KALIMAT
18-20 Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,
pronominal, preposisi).
14-17 Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronominal, preposisi), tetapi makna cukup
jelas.
10-13 Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada urutan/fungsi kata,
mengganti orang atau benda, seperti aku, engkau, dia) , makna membingungkan atau
kabur.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak
komunikatif; tidak layak dinilai.
EJAAN DAN
TANDA BACA
9-10 Sangat baik-sempurna: mengusai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan seperti tanda baca, penggunaan huruf 31aragra, dan penataan 31aragraph.
7-8 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 31aragra, dan penataan 31aragraph, tetapi tidak mengaburkan makna.
4-6 Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 31aragra, dan penataan 31aragraph; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.
1-3 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 31aragra, dan penataan 31aragraph; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.
RPP Kelas Pembanding
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Remaja dan Pendidikan Karakter (Teks Eksposisi)
Alokasi Waktu : 90 Menit
A. Kompetensi Inti
a. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
c. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata d. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1 2.5Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.5.1 Senantiasa
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek. tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.1.1 Mampu menjelaskan pengertian teks eksposisi. 3.1.2 mampu menjelaskan struktur teks eksposisi.
4 4.1Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.
4.1.1 Mampu membuat teks eksposisi dengan baik.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah pembelajaran peserta didik mampu menjelaskan pengertian teks eksposisi dengan baik.
b. Setelah pembelajaran peserta didik mampu menjelaskan struktur teks eksposisi.
c. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu membuat
teks eksposisi dengan baik.
d. Selama proses pembelajaran peserta didik terbiasa berinisiatif
untuk memberi pendapat dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian teks eksposisi Struktur teks eksposisi
E. Strategi/Metode/model/Pendekatan Pembelajaran
Metode konvensional, ceramah, Tanya jawab.
a. Infocus b. Laptop
c. Lembar pertanyaan
d. Kertas A4 untuk membuat teks eksposisi
G. Sumber Pembelajaran
a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
b. Buku siswa
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
a. Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
b. Guru mengkondisikan suasana kelas
c. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi pembelajarna yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti Pertemuan 1
1. Mengamati
a. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil 2-4 orang.
b. Peserta didik mencermati contoh teks eksposisi yang yang ditampilkan oleh guru.
c. Secara individu peserta didik membaca teks eksposisi berjudul
“Kemacetan dan Masa depan kota”
yang susunan strukturnya sudah diacak pada LKS yang telah diberikan oleh
guru. 2. Menanya
a. Peserta didik bertanya tentang teks eksposisi (pengertian, ciri-ciri, dan
struktur). 3. Mengeksplorasikan
a. Peserta didik membaca informasi mengenai penyusunan teks eksposisi.
b. Peserta didik secara individu menyusun tahapan struktur teks eksposisi yang telah dibagikan. 4. Mengasosiasikan
a. Peserta didik mendiskusikan hasil penyusunan struktur teks eksposisi dengan kelompoknya.
b. Secara berkelompok peserta didik merevisi kesalahan yang terdapat dalam penyusunan struktur teks eksposisi.
5. Mengomunikasikan
a. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas .
b. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok.
Pertemuan 2
1) Mengamati
a. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok kecil 2-4 orang. b. Setiap kelompok memperhatikan teks
eksposisi yang telah dibagikan. 2) Menanya
a. Setiap kelompok menentukan tema yang akan mereka tulis sebagai teks
eksposisi.
b. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik untuk menganalisis gambar yang diperlihatkan.
c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi mengenai struktur menulis teks eksposisi yang baik.
4) Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok mencatat dan menyusun hasil diskusi yang telah mereka lakukan . b. Setiap kelompok membuat sebuah teks
eksposisi sesuai dengan tema yang telah mereka tentukan.
5) Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
b. Kelompok lain mendengarkan dan
memberi komentar terhadap kelompok lain.
c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil presentasi.
Pertemuan 3
1) Mengamati
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil 2-4 orang.
b. Peserta didik memperhatikan beberapa contoh teks eksposisi yang ditampilkan guru.
a. Peserta didik bertanya jawab tentang struktur teks eksposisi yang benar.
3) Mengeksplorasikan
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan tema yang akan mereka tulis menjadi teks eksposisi.
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk memperhatikan/mengsnslisis contoh yang ditayangkan.
c. Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya mengenai struktur menulis teks eksposisi yang baik.
4) Mengasosiasikan
a. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya. b. Secara individu, peserta didik menulis teks
eksposisi dibantu dengan beberapa foto yang berbeda tema.
5) Mengkomunikasikan
a. Peserta didik diberi kesempatan
membacakan teks eksposisi yang mereka tulis.
b. Guru membahas hasil karya siswa sambil menampilkan contoh teks eksposisi yang baik (examples) dan contoh teks eksposisi yang kurang baik (nonexamples).
d. Penutup a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai teks eksposisi.
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengucapkan salam.
I. Penilaian
J. Kriteria Penilaian
Aspek yang Dinilai Skor Kriteria
Isi 27-30 Sangat baik-sempurna: menguasai 38arag tulisn; pengembangan pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat secara lengkap; relevan dengan 38arag yang dibahas.
22-26 Cukup-baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan 38arag, tetapi kurang terperinci.
17-21 Sedang-cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan 38arag tidak memadai.
Soal prates dan pascates
1. Buatlah teks eksposisi dengan memilih salah satu tema berikut ini: 1) Pendidikan
2) Kebersihan
3) Teknologi/Internet 4) Olahraga
2. Tulislah teks eksposisi dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: a. Judul sesuai dengan isi paragraf
b. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut - Pernyataan pendapat
- Argumentasi
13-16 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan;
tidak layak dinilai.
Struktur Teks 18-20 Sangat baik-sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap dengan jelas; tertata dengan baik;
urutan logis (pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, penegasan ulang pendapat).
14-17 Cukup-baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
10-13 Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai.
KOSAKATA 18-20 Sangat baik-sempurna: penugasan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif (1) Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal, 2) Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula, 3) Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih, 4) Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan, Kalimat
efektif harus mudah dipahami. 5) Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.) ; menguasai pembentukan kata.
kata, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu.
10-13 Sedang-cukup: penugasan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna
membingungkan atau tidak jelas.
7-9 Sangat kurang-kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak dinilai.
KEEFEKTIFAN KALIMAT
18-20 Sangat baik-sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronominal, preposisi).
14-17 Cukup-baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronominal, preposisi), tetapi makna cukup jelas.
10-13 Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada urutan/fungsi kata, artikel, pronominal (kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda, seperti aku, engkau, dia) , makna membingungkan atau kabur.
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai.
EJAAN DAN
TANDA BACA
dan penataan 41aragraph.
7-8 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 41aragra, dan penataan 41aragraph, tetapi tidak mengaburkan makna.
4-6 Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 41aragra, dan penataan 41aragraph; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.
1-3 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf 41aragra, dan penataan 41aragraph; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013)
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes tertulis. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Langkah –langkah yang dilakukan dalam pengumplan data dengan tes adalah:
1) Menyiapkan bahan tes sesuai teknik yang akan digunakan 2) Siswa diminta untuk menulis karangan teks eksposisi
3) Menilai dan mengolah data dari hasil penelitian
4) Peneliti mengukur hasil tes keterampilan siswa dari tes awal dan tes akhir yang sudah dilaksanakan.
G. Teknik pengolahan Data
1. Menilai dan menganalisis data tes awal dan akhir. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis hasil tulisan siswa.
b. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus:
Nilai skor = ℎ
� � x
c. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir.
Tabel 3.2
Kategori Penilaian menulis Teks Eksposisi
No Rentang Nilai Kategori
1 86-100 91-100
2 76-85 71-90
3 56-75 51-70
4 10-55 31-50
(Nurgiyantoro, 2010. Hlm. 235)
2. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang, uji reabilitas antar penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antar penguji yang satu dengan penguji lainnya bagi setiap tes.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Menghitung jumlah kuadrat siswa
SS
t∑ �
t2=
��
-
� �
b. Menghitung kuadrat penguji
SS
p∑ �
p 2=
-
∑�
c. Menghitung jumlah kuadrat total
SS
tot∑
Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka dimasukkan pada tabel Analisys of Varians (ANAVA) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Format ANAVA
Sumber Varians SS DK Varians
Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2
N – 1
Penguji SSp∑d2p K-1 -
Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) SSk∑d2kk (N-1)(K-1)
Setelah langkah tersebut maka dihitung reliabilitas antar penimbang dengan rumus :
R
=
� −��
(Arikunto, 2013, hlm. 365-366)
Setelah nilai reliabilitas diperoleh, maka tingkat reliabilitas dicari pada tabel Guilford berdasarkan nilai yang diperoleh.
Tabel 3.4
Penilaian korelasi Guilford
Rentang Kriteria
0,00-0,20 Korelasi reliabilitas rendah sekali
0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah
0,40 – 0,60 Korelasi reliabilitas sedang
0,60 – 0,80 Korelasi reliabilitas tinggi
0,80 – 1,00 Korelasi reliabilitas tinggi sekali
(Subana, dkk, 2005, hlm. 152)
berkaitan dengan sampel yang diambil. Melalui uji normalitas peneliti bisa mengetahui apakah sampel yang diamnil mewakili populasi atau tidak. Untuk mengetahui distribusi skor pratest-pascatest terdistribusi secara normal atau tidak dapat diketahui dengan menggunakan rumus chi kuadrat ( , langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan rentang (r), dengan rumus:
r = skor maksimum – skor minimum
b. Menentukan banyaknya kelas interval (k):
k = 1 + 3,3 log N
c. Menentukan panjang kelas interval (p):
p =
� �
d. Menentukan tabel distribusi frekuensi.
e. Menentukan batas kelas interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal.
f. Menghitung rata-rata hitung.
g. Menentukan standar deviasi, dengan menggunakan rumus:
SD = √∑ � xi− N−
h. Menghitung z-score, dengan rumus: Z = − � i. Menentukan luas di bawah kurva normal (l).
j. Menentukan frekuesi yang diharapkan (Ei), dengan Ei = N 1
k. Membuat daftar frekuesi pengamatan (Oi)
m. Membandingkan nilai hitung dengan tabel pada derajat
kebebasan, dan taraf kepercayaan 96% Apabila hitung < tabel, maka skor tes awal dan tes akhir terdistribusi normal.
(Subana dkk, 2005, hlm. 125)
4. Melakukan uji homogenitas. Digunakan untuk menguji homogenitas variasi populasi sampel. Untuk menguji apakah varians tes awal (m1)
= varians tes akhir (m2), secara signifikan pada taraf kepercayaan
95%, dapat dilakukan denga menggunakan rumus:
F = �� ��
Keterangan: Fhitung = nilai yang dicari
Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil
Apabila Fhitung< Ftabel, maka dapat dikatakan variansi homogen, namun
apabila Fhitung> Ftabel, maka variansi tidak homogen.
(Subana dkk, 2005, hlm. 188)
5. Menguji signifikasi rata-rata tes awal dan tes akhir dan uji hipotesis dengan menggunakan signifikasi perbedaan dua variabel. Uji yang digunakan adalah perbedaan (gain) nilai tes awal dan tes akhir, rumus yang digunakan adalah:
Mx =Σ�
∑
=
∑
−
ΣMy =Σ
∑
=
∑
Keeterangan :
X : deviasi setiap nilai x1 dan x2
Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2
Kemudian nilai hasil perhitungan yang dilakukan dihitung kembali dengan menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji
signifikasi dan hipotesis, dengan rumus :
� =
−√[∑� +� −− ∑ ][� + � ]
(Arikunto, 2013,hlm. 354)
Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan taraf
signifikasi pada ttabel (α = 0,05)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Subang dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Terdapat peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi di kelas eksperimen (VIIG) pada saat sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran examples non examples. Peningkatan tersebut terlihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada tes awal (ptares) dan tes akhir (pascates). Pada prates, siswa memperoleh nilai rata-rata 67,9, sedangkan pada pascates siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 78,4. Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas eksperimen pada prates dan pascates mencapai 11 angka.
2. Terdapat peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi di kelas
pembanding (VII I) pada saat sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran konvensional (tidak menggunakan model examples non
examples). Peningkatan tersebut terlihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Pada prates, siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 63,5. Sedangkan pada pascates, siswa memperoleh niali rata-rata 73,4. Dari kedua data tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas pembanding pada prates dan pascates mencapai 10 angka.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t atai t test diperoleh ttabel < thitung > ttabel, yaitu 2,02 < 2,59 > 2,02.
Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0
examples non examples, melainkan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang peneliti sampaikan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Pembelajaran bahasa dan sastra indonesia khususnya dalam menulis teks eksposisi dapat menggunakan model pembelajaran examples non examples karena telah terbukti memberikan perubahan yang signifikan
terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi.
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gustriana, K. (2014). Kemahiran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan teks wawancara siswa kelas VII sekolah
menengah pertama negeri 20 batam tahun pelajaran
2013/2014. (artikel e-journal). Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang.
Handayani, R.S. (2011). Penerapan teknik brainwriting dalam
Pembelajaran menulis karangan eksposisi. (skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Heriawan, A, dkk. Metodologi pembelajaran kajian teoretis praktis. Banten: LP3G ( Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa indonesia
wahana pengetahuan untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Komalarasi, Ai Sri. 2012. Uji coba penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples yang dibantu media
power point pada konsep daur air di kelas V SD Negeri 5
Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran.
Rozalia. (2014). Kemampuan menulis paragraf eksposisi melalui teknik pemodelan siswa kelas X MAN padangpanjang. (jurnal
skripsi). Universitas Muhamadiyah,Padangpanjang.
Dwicahyo, P. (2014). Efektivitas metode pembelajaran group to group exchange group dalam pembelajaran menulis teks
eksposisi pada siswa kelas X SMA kartika XIX-2 Bandung
tahun ajaran 2013/2014. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Penerbit : Angkasa Bandung
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan r&d. Penerbit : Alfabeta.
Supriani, R. (2013). Penerapan metode examples non examples pada pembelajaran menulis petunjuk. (skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Syamsuddin A R & Damaianti, S.V. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: Rosda.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung :Angkasa.