• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Galeri Kerajinan Tangan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Galeri Kerajinan Tangan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

Dalam penulisan makalah perancangan desain ini, penulis membahas mengenai perancangan desain sebuah galeri kerajinan tangan dengan fasilitas penunjangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang kebutuhan umum dan khusus pada sebuah galeri yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang pemasaran kepada para pengrajin daerah, memperkenalkan produk-produk kerajinan tangan kepada masyarakat, dan memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin mengetahui tentang galeri untuk kerajinan tangan dapat menggunakan kajian penelitian ini sebagai bahan studi.

Berdasarkan tujuan perancangan, konsep yang digunakan diambil dari salah satu tehnik kerajinan tangan yang cukup berkembang di Indonesia, yang ternyata juga hasil produknya disukai oleh negara lain. Kerajinan tangan dengan tehnik anyaman ini digunakan sebagai konsep untuk menggambarkan secara sederhana mengenai kerajinan tangan tradisional Indonesia yang harus dilestarikan dan dapat lebih dikembangkan. Penggunaan konsep ini berpengaruh pada elemen-elemen desain yaitu penggunaan bentuk warna dan material dalam komponen ruang (lantai, dinding, plafon, dan furnitur)

Penyediaan kebutuhan akan galeri yang terutama adalah ruang galeri yang memiliki display yang dapat memenuhi semua kebutuhan pemajangan berbagai produk kerajinan tangan, ruang penyimpanan dan perawatan produk galeri, kantor pemasaran, ruang serbaguna yang dapat dipakai untuk berbagai acara kesenian Indonesia, receptionist dan toilet.

(2)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR……… iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK………..viii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL………..x

DAFTAR GAMBAR……….xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Ide Gagasan………... 2

1.3 Identifikasi Masalah Perancangan………. 3

1.4 Tujuan Perancangan……….. 3

1.5 Sistematika Penulisan……… 4

BAB II LANDASAN TEORI GALERI KERAJINAN TANGAN 2.1 Kerajinan Tangan / Craft………... 5

2.1.1 Definisi Kerajinan Tangan………. 6

2.1.2 Sejarah Kerajinan Tangan di Indonesia………. 7

2.1.3 Unsur-unsur Kerajinan Tangan Indonesia………. 8

2.1.4 Kerajinan Tangan di Nusantara………. 9

2.1.4.1Teknik Anyaman……… 10

2.1.4.1.1 Sejarah Anyaman……… 10

2.1.4.1.2 Jenis-jenis Anyaman………... 12

2.1.4.1.3 Kerajinan anyaman dalam tradisi Indonesia14 2.2 Aspek Desain pada Seni Kerajinan Tangan……….. 19

(3)

x

2.3.1 Pengertian Pemasaran……… 20

2.3.2 Fungsi Pemasaran……….. 20

2.3.3 Sistem Pelayanan……….. 21

2.3.4 Kegiatan Pameran………. 22

2.4 Galeri………. 27

2.4.1 Pengertian Galeri……….. 28

2.4.2 Tujuan dan fungsi galeri……… 28

2.4.2.1 Benda Pajangan……….. 29

2.4.2.2 Pencahayaan dan warna dalam galeri………. 31

2.4.3 Kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan……….. 31

2.5 Book and Lounge……… 32

2.6 Standar Ergonomi yang Mewakili……….. 32

BAB III ANALISA OBJEK PERANCANGAN GALERI KERAJINAN TANGAN 3.1 Analisis Fisik………. 37

3.1.1 Deskripsi Site………. 37

3.1.2 Analisis Site………... 39

3.1.3 Analisis Bangunan………. 40

3.2 Analisis Fungsional………... 41

3.2.1 User……… 41

3.2.2 Kebutuhan Ruang……….. 42

3.2.2.1 Ruang Pamer………. 42

3.2.2.2 Book and Lounge……….. 42

3.2.2.3 Ruang serbaguna………... 43

3.2.2.4 Office………. 43

3.2.2.5 Stockroom……….. 43

3.2.2.6 Toilet dan kamar mandi………. 43

3.2.2.7 Resepsionist………... 43

3.2.3 User Activity………. 43

3.2.4 Kebutuhan Ruang………. 46

(4)

xi

3.3 Zoning Blocking……… 51 3.4 Survey……… 55 3.5 Study Image……….. 64

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR GALERI KERAJINAN TANGAN

4.1 Konsep Desain………... 66 4.2 Perancangan Layout……….. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan……… 91 5.2 Saran……….. 92

(5)

xii

DAFTAR TABEL

BAB II LANDASAN TEORI KERAJINAN TANGAN

2.1.4.1.3 Tabel Jenis Kerajinan Tangan………. 15

2.1.4.1.3 Tabel Ukuran Standar Produk………. 16

BAB III ANALISA OBJEK PERANCANGAN GALERI KERAJINAN TANGAN 3.1.2 Analisis Site……… 39

3.1.3 Analisis Bangunan……….. 40

3.2.3 Tabel User Activity……… 43

3.2.4 Tabel Kebutuhan Ruang………. 44

3.2.5 Tabel Besaran Ruang……….. 46

(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

BAB II LANDASAN TEORI GALERI KERAJINAN TANGAN

Gambar 2.1. Anyam silang ganda……….. 13

Gambar 2.2. Anyam silang tunggal……… 13

Gambar 2.3. Berbagai pola anyaman………. 14

Gambar 2.4. Panil……….. 25

Gambar 2.5. Vitrin………. 26

Gambar 2.6. Pedestral……… 26

Gambar 2.7. Jarak pandang manusia pada objek………... 32

Gambar 2.8. Sudut pandang lukisan……….. 33

Gambar 2.9. Kemampuan gerak anatomi manusia……… 33

Gambar 2.10. Daya jangkau manusia……… 33

Gambar 2.11. Ergonomi Display………... 34

Gambar 2.12. Retail……….. 34

Gambar 2.13. Kursi Roda………... 35

Gambar 2.14. Standar tinggi rak retail………... 35

Gambar 2.53 Standar meja kasir……… 36

BAB III ANALISA OBJEK PERANCANGAN GALERI KERAJINAN TANGAN Gambar 3.1 Facade Melinda Hospital Jl.Pajajaran no 46,Bandung……….. 37

Gambar 3.2 Facade Melinda Hospital Jl.Pajajaran no 46,Bandung……….. 38

Gambar 3.3 Lantai GF Galeri Kerajinan Tangan………... 51

Gambar 3.4 Lantai 1 Galeri Kerajinan Tangan……….. 52

Gambar 3.5 Lantai 2 Galeri Kerajinan Tangan……….. 52

Gambar 3.6 Lantai 3 Galeri Kerajinan Tangan……….. 53

Gambar 3.7 Lantai Roof Top Galeri Kerajinan Tangan……… 53

Gambar 3.8 Bilstone Craft Gallery……… 55

Gambar 3.9 The temporary exibition space……….. 56

Gambar 3.10 The craft sense gallery………. 56

(7)

xiv

Gambar 3.12 steel jewellery……….. 57

Gambar 3.13 UKM Galeri……… 58

Gambar 3.14 Stand Kerajinan Tangan Modern……… 58

Gambar 3.15 Stand Kerajinan Tangan Modern……… 59

Gambar 3.16 Stand Kerajinan Tangan Modern……… 59

Gambar 3.17 Stand Kerajinan Tangan Modern……… 60

Gambar 3.18 Pendopo……….. 61

Gambar 3.19 Seni Liping………. 61

Gambar 3.20 Kerajinan dari Batok Kelapa……….. 62

Gambar 3.21 Display Kerajinan Tangan……….. 62

Gambar 3.22 Display Kerajinan Tangan Indonesia……….. 63

Gambar 3.23 Restaurant Bamboo………. 64

Gambar 3.24 Hermes Boutique………. 64

Gambar 3.25 Unique Exhibition……… 65

Gambar 3.26 Contemporary Bamboo……… 65

BAB IV PERANCANGAN GALERI KERAJINAN TANGAN Gambar 4.1 Site Plan………. 70

Gambar 4.2 Perspektif Furniture Display Area………. 71

Gambar 4.3 Denah Khusus Furniture Display Area……….. 72

Gambar 4.4 Potongan Denah Khusus Furniture Display Area……….. 71

Gambar 4.5 Potongan Denah Khusus Furniture Display Area……….. 73

Gambar 4.6 Potongan Denah Khusus……… 73

Gambar 4.7 Plafon Denah Khusus Furniture Display Area……….. 74

Gambar 4.8 Perpektif Furniture Set Display Area……….... 75

Gambar 4.9 Perspektif Furniture Single Display Area………. 75

(8)

xv

Gambar 4.14 Potongan Khusus Denah Khusus Interior Dekoratif Display Area…. 78

Gambar 4.15 Plafon Khusus Denah Khusus Interior Dekoratif Display Area…….. 79

Gambar 4.16 Pespektif Interior Dekoratif Display Area………... 80

Gambar 4.17 Perspektif Interior Dekoratif Display Area……….. 80

Gambar 4.18 Denah Accessories Display Area………. 81

Gambar 4.19 Perspektif Accessories Display Area………... 82

Gambar 4.20 Perspektif Accessories Display Area………... 82

Gambar 4.21 Perspektif Accessories Display Area………... 83

Gambar 4.22 Perspektif Accessories Display Area………... 83

Gambar 4.23 Denah Craft & Workshop dan Book & Lounge………... 84

Gambar 4.24 Perspektif Craft and Workshop Display Area……….. 84

Gambar 4.25 Perspektif Book and Lounge ……….85

Gambar 4.26 Perspektif Multifungtion Area………. 86

Gambar 4.27 Perspektif Multifungtion Area………. 86

Gambar 4.28 Contoh Signsystem……….. 87

Gambar 4.29 Detail Interior………... 88

Gambar 4.30 Detail Interior………... 88

Gambar 4.31 Detail Interior………... 89

Gambar 4.32 Detail Furniture……… 89

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan kekayaan alam dan budaya, tak terkecuali dengan daya kreativitas sumber daya manusianya. Terbukti dari banyaknya hasil karya anak Indonesia dengan beragam jenisnya yang memikat hati negara lain. Terlebih lagi dengan adanya kemunculan industri-industri baru di Indonesia dalam berbagai bidang yang berpotensi menambah devisa negara. Potensi besar yang dimiliki Indonesia ini menarik perhatian pemerintah untuk memberdayakan potensi-potensi tersebut untuk meningkatkan ekonomi Indonesia dan memperkenalkan Indonesia ke mata dunia sebagai negara yang patut diperhitungkan.

Dukungan Pemerintah terhadap potensi yang dimiliki rakyat Indonesia terbukti dari dikeluarkannya buku “Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025”. Buku ini juga membahas mengenai program pemerintah tentang “Rencana Pengembangan 14 subsektor Industri Kreatif 2009-2015”. Industri kreatif di Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut:

“ Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”1

1

(10)

2 Dari 14 subsektor yang terdapat dalam Industri Kreatif, kerajinan tangan merupakan hal ke dua yang sangat berpotensi dalam peningkatan negara dalam ekspor Indonesia. Bukan hanya itu, Ekspor produk kerajinan tangan Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan meningkat 14,47 % menjadi 650 juta dolar AS dibanding tahun 2009 yang hanya mencapai 568,9 juta dolat AS. "Tren ekspor produk kerajinan Indonesia terus mengalami kenaikan. Tahun ini bisa meningkat hingga 14 persen lebih," menurut Wakil Mentri Perindustrian Alex SW Retraubun usai membuka pameran bertajuk "Resource of Indonesian Craft" atau Crafina 2010 di Jakarta. Dengan peningkatan tersebut membuktikan bahwa peningkatan nilai terhadap kerajinan tangan Indonesia dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menaikan kualitas dan keragaman desainnya. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program “100% Cinta Indonesia” pada 22 April 2009 untuk mendukung program ini dan meningkatkan kecintaan rakyat Indonesia sendiri akan produknya.

Di Indonesia, sumber penghidupan masyarakat sebagian besar bergantung pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Walau dalam kondisi ketidakpastian, namun kegiatan usaha ini relatif kompetitif. UMKM telah berjuang semenjak krisis moneter 1998, namun pertumbuhannya sebelum 1998 lebih cepat dibandingkan sesudah tahun 1998. Usaha skala ini cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar. Mereka menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan sektor usaha lainnya, dan juga cukup terdiversifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan dalam negeri.

(11)

3 1.2. Ide/Gagasan

Penulis mempunyai ide untuk mendesain sebuah fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat dalam hal kerajinan tangan. Sebuah tempat yang dapat memperkenalkan berbagai produk kerajinan tangan orang Indonesia kepada masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat internasional yang sedang berkunjung ke Indonesia. Sebuah tempat yang dapat memberi informasi kepada masyarakat Indonesia (khususnya pengrajin daerah) dalam bidang desain, tehnik, bahan, dan pemasaran yang dapat menarik minat pembeli serta menaikkan harga kerajinan tangan tersebut. Dan fasilitas tersebut adalah sebuah galeri kerajinan tangan yang dapat menampung berbagai jenis, skala dan bentuk hasil karya kerajinan tangan orang Indonesia. Selain memiliki tempat yang cukup besar, galeri ini memiliki ruang serbaguna yang dapat dipakai untuk kelas - kelas kerajinan tangan, ruang seminar mengenai kerajinan tangan baik dalam dan luar negri, dan acara-acara tertentu mengenai kebudayaan Indonesia.

Kelebihan lain galeri ini, galeri ini mempunyai fasilitas book and lounge. Sebuah fasilitas untuk membaca, meminjam, bahkan membeli buku mengenai pengetahuan tentang kerajinan tangan di Indonesia maupun di dunia. Selain itu terdapat sebuah tempat workshop dan tempat outdoor untuk melihat pertunjukan kesenian Indonesia seperti wayang dan layar tancap.

1.3. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan berbagai bidang kerajinan tangan maka dibutuhkan sebuah tempat yang baik dan menunjang berbagai kebutuhan tersebut.

Galeri kerajinan tangan yang baik harus memiliki desain yang dapat memenuhi kebutuhan untuk menambahkan kesan menarik pada barang yang ditawarkan. Selain itu keterbatasan masyarakat akan pengetahuan akan cara pemasaran produk kepada masyarakat luas akan menjadi salah satu hal yang harus dikembangkan pada tempat tersebut.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:

(12)

4

2) Bagaimana merancang sebuah galeri yang dapat memberikan nilai tambah pada produk yang akan dipasarkan?

1.4.Tujuan Perancangan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Mendesain sebuah galeri yang dapat memenuhi kebutuhan dalam memasarkan

berbagai produk kerajinan tangan orang Indonesia.

2) Mendesain sebuah galeri yang dapat memberikan nilai tambah pada produk yang akan dipasarkan?

1.5. Sistematika penulisan

Dalam Bab I yaitu Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah,ide dan gagasan, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penelitian.

Dalam Bab II yaitu Bab Pembahasan tentang definisi kerajinan tangan, sejarah

perkembangan dan penyebarannya di Indonesia, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, jenis-jenis kerajinan tangan yang terdapat di Indonesia serta perkembangannya, fasilitas yang diperlukan untuk menunjang berbagai kerajinan tangan Indonesia tersebut, hubungan galeri dengan fasilititas kerajinan tangan tersebut.

Dalam Bab III yaitu tentang deskripsi objek studi dan analisa tentang galeri kerajinan tangan.

Dalam Bab IV yaitu tentang penerapan konsep pada perancangan galeri kerajinan tangan.

(13)

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merancang fasilitas yang berhubungan dengan galeri kerajinan tangan, kita harus memperhatikan bagaimanakah cara mendesain yang menarik tetapi tetap mempertahankan perhatian pengunjung pada produk (menambah nilai tambah produk). Bagaimana mendesain display dan lighting yang fleksibel yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai benda dengan cara pemajangan yang beragam. Selain itu, galeri membutuhkan panel informasi yang jelas yang memudahkan pengunjung memperoleh berbagai informasi.

Dalam mendesain interior sebuah galeri ,beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu:

(14)

92 • Bentuk : konsep bentuk menggunakan bentuk-bentuk geometrik dan organik, sesuai dengan konsep anyaman yang memiliki sifat fleksibel dan terdiri dari garis-garis yang bersilangan.

Cahaya : ruang didominasi dengan menggunakan lampu spot dan downlight dengan warna warm light untuk bagian galeri, sedangkan untuk kantor dan ruang penyimpanan menggunakan warna daylight . Terdapat juga hidden lamp dengan warna warm light.

Skala : besaran ruang (dimensi dinding, lantai, tinggi ceiling) harus disesuaikan dengan aktivitas users dalam ruang seperti menyediakan tempat yang lebih luas untuk benda berskala besar, menyesuaikan benda yang lebih kecil dengan lemari display yang sesuai dengan ukurannya.

Konsep anyaman ini dipilih untuk menggambarkan tentang kerajinan tangan di Indonesia yang tetap mempertahankan sisi tradisional yang lebih berkembang ke arah modern. Penerapan konsep ini juga tetap mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan user serta fungsi dari berbagai penerapannya.

5.2 Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth Olver.2001.Jewellery making tecniques book.Singapore. Quarto Inc. Evans Brothers LTD.1953. Art and Craft.Montague House.

Mattil Edward L.11971.Meaning In Craft.New Jersey. Prentis Hall Inc.

Rohidi Rohendi ITjetjep. 2000. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan.Bandung: STISI

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Jika dengan bayaran yang sama- antara lelaki dan perempuan-namun dengan jam kerja yang berbeda tentu para pemimpin perusahaan akan memutuskan untuk merekrut karyawan lelaki

 Siswa secara terbuka mendiskusikan tentang pokok-pokok isi, fakta, dan opini dari laporan yang telah didengarkan dan menemukan nilai- nilai yang terdapat dalam

2015.” Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Dengan Perilaku Tidak

Kemudian untuk memastikan validasi data, disini peneliti meggunakan teknik triangulasi data dan teknik interaktif dalam penyajian data.Selanjutnya Hasil dari penelitian ini

Aspek keluwesan dalam memecahkan masalah ditunjukkan siswa dengan memberikan alternatif jawaban yang lain, sedangkan pada pengajuan masalah aspek keluwesan tidak

Pada kelompok infeksi, pemberian mengkudu dosis 300 mgkgBB -1 menyebabkan penurunan jumlah neutrofil sebesar 1.63% dibandingkan dengan kontrol positif kelompok infeksi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode analisis untuk penentuan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan yang didasarkan pada proses penyerapan