• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) sebagai Antibakteri dan Antifungal secara In Vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) sebagai Antibakteri dan Antifungal secara In Vitro."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Aktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) Sebagai Antibakteri dan Antifungal Secara In Vitro

Felix Hansen; Pembimbing I: dr. Fanny Rahardja, M.Si PembimbingII:Dra. Sri Utami, M.Kes

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang penting di negara berkembang. Setengah mortalitas dinegara tropis disebabkan oleh infeksi bakteri. Kematian karena penyakit infeksi, menempati urutan ke 5 pada tahun 1981 dan menempati urutan ke 3 pada tahun 1992.

Penggunaan antibiotik yang luas dan irrasional menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi dari mikroba. Saatini terdapat minat baru terhadap tanaman sebagai sumber zat antibiotik, terutama di negara berkembang untuk pengobatan penyakit infeksi dan penyakit non-infeksi, salah satunya adalah tanaman cengkeh.Minyak cengkeh memiliki kandungan utama eugenol yang memiliki fungsi sebagai antibakteri dan antifungi.

Penelitianinimerupakanpenelitianeksperimentallaboratoriksungguhan.Penelitiandilak ukansecarainvitro.Hasil yang menjaditolok ukurpenelitianiniadalahdiameter zonainhibisi yang terbentukpadacakram difusi yang terdapat pada agar Muller Hinton.

Minyak cengkeh12µl membentuk zona inhibisi pada tujuh bakteri yang diuji yaitu Salmonellatyphi (26,06 mm), Salmonella paratyphi B (24,39 mm), Vibrio cholerae (26,69 mm), Streptococcus pyogenes (25,01 mm), Staphylococcus epidermidis (21,87 mm), Shigella flexneri(23,74 mm), dan Escherichia coli (20,63 mm). Minyak cengkeh juga membentuk zona inhibisi pada Candida albicans (25,82 mm dan 28,04 mm).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi.

(2)

v

ABSTRACT

Antibacterial and Antifungal Activitiesof CloveOil(Syzygiumaromaticum(L) Merr&Perry) Againts Bacterias and FungiInIn Vitro

Felix Hansen, 2013; 1st tutor: dr. Fanny Rahardja, M.Si 2nd tutor: Dra. Sri Utami, M.Kes

Infectious diseases causesignificantmorbidityandmortalityin developing countries. Half of mortality in tropical countries are caused by bacterial infection. Deathscause byinfectious diseases, ranked 5thin 1981 and ranked 3rd in 1992.

Widespread and irrational usage of antibiotics increase resistance of microbes. Nowdays there is new interest in plants as sources of antibiotic agents, especially in developing countries rely on plants for the treatment of infectious disease and non-infectious disease, one of it is clove.Cloveoilmain content is eugenol. One of the functionsofeugenolisantibacterialandantifungal.

The research design is true experimental with disc diffusion method, by observing the inhibition zone diameter formed by clove oilon the Muller Hinton Agar

Clove oil 12μl create inhibition zone on the seven tested bacterias, Salmonellatyphi (26.06mm), Salmonella paratyphi B (24.39mm), Vibriocholerae (26.69mm), Streptococcus pyogenes (25.01mm), Staphylococcus epidermidis (21.87mm), Shigella flexneri (23.74mm), and Escherichia coli (20.625mm). Clove oil also create inhibition zone on Candida albicans (28.04mm).

Conclusion of this research is clove oil have antibacterial and antifungal activities.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Judul ... i

Lembarpersetujuan ... ii

SuratPernyataan ... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

DaftarTabel ... xi

DaftarGambar ... xii

DaftarLampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antibiotik ... 5

2.2 Cengkeh ... 7

(4)

ix

2.2.2 Kandungan Minyak Cengkeh ... 9

2.3.3 Eugenol ... 10

2.3 Enterobacteriaceae ... 11

2.3.1 Morfologi dan Struktur ... 11

2.3.2Pertumbuhan dan Metabolisme ... 11

2.3.3 Klasifikasi ... 12

2.9.1 Staphylococcus epidermidis ... 18

2.10 Fungi ... 19

2.10.1 Candida albicans ... 19

(5)

x

3.2.2.5 Pembuatan Standart Mc Farland 0,5 Standart ... 23

3.2.2.6 Persiapan Bakteri ... 24

3.2.2.7 Persiapan Jamur ... 24

3.2.2.8 Pengukuran Kerapatan Mikroba dengan Standart 0,5 Mc Farland24 3.2.2.9 Tes Sensitivitas Antibiotik ... 25

3.2.2.10 Tes Aktivitas Antimikroba Cengkeh ... 25

3.2.2.11 Pengukuran Zona Inhibisi ... 25

3.2.2.12 Bahan ... 25

3.3 VariabelPenelitian ... 25

3.3.1 Variable Bebas ... 25

3.3.2 Variable Terikat ... 26

3.4DefinisiOperasionalVariabel ... 26

3.5 WaktudanTempatPenelitian ... 27

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HasilPenelitian ... 28

4.2Pembahasan ... 31

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 33

5.2Saran ... 34

DaftarPustaka ... 35

Lampiran ... 39

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Komposisi Kimia yang Terdapat Pada Minyak Cengkeh ... 8 Tabel4.1Zona inhibisi yang dibentuk oleh kloramfenikol dan minyak

cengkeh 12µl terhadapSalmonella typhi ... 28 Tabel4.2Zona inhibisi yang dibentuk oleh kloramfenikol dan minyak

cengkeh 12µl terhadapSalmonella paratyphi B ... 28 Tabel4.3Zona inhibisi yang dibentuk oleh tetrasiklindan minyak

cengkeh 12µl terhadapVibrio cholerae ... 29 Tabel4.4Zona inhibisi yang dibentuk oleh eritromisindan minyak

cengkeh 12µl terhadapStreptococcus pyogenes ... 29 Tabel4.5Zona inhibisi yang dibentuk oleh amphisilindan minyak

cengkeh 12µl terhadapEscherichia coli ... 29 Tabel4.6Zona inhibisi yang dibentuk oleh eritromisindan minyak

cengkeh 12µl terhadapStaphylococcus epidermidis ... 30 Tabel4.7Zona inhibisi yang dibentuk oleh tetrasiklindan minyak

cengkeh 12µl terhadapShigella flexneri ... 30 Tabel4.8Zona inhibisi yang dibentuk oleh nistatindan minyak

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas di negara berkembang(Frederick & Lewis, 2006).Di negara tropis, mortalitas terutama disebabkan oleh penyakit infeksi. Penyakit infeksi tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga pada negara maju. Kematian karena penyakit infeksi, menempati urutan ke 5 pada tahun 1981 danmenempati urutan ke 3 pada

tahun 1992(Iwu et al., 1999).

Pada pertengahan abad ke-20 terjadi peningkatan besar dalam perkembangan obat antibakteri terutama ditemukannya penisilin. Seiring denganluasnya penggunaan obat antibakteri di masyarakat, bakteri merespon dengan membentuk berbagai pertahanan sehingga menjadi resisten (Prabuseenivasan et al., 2006). Peningkatan resistensi terjadi karena penggunaan antibiotik yang irrasional dan berlebihan, gagal menyelesaikan pengobatan, pertukaran gen resisten antar bakteri. Faktor-faktor tersebut menyebabkan penurunan efektivitas dari antibiotik(Ayoola, et al., 2008).

Saatinibanyak masyarakat yang beralih ke tanaman sebagai sumber zat antibiotik, terutama di negara berkembang yang mengandalkan tanaman untuk pengobatan peyakit infeksi dan penyakit non-infeksi.

Dinegara-negara Asia dan Afrika, 80% masyarakatbergantung pada pengobatan tradisional sebagai perawatan kesehatan primer dan 70-80% masyarakat dari negara berkembang pernah menggunakan pengobatan alternatif. Pengobatan herbal merupakan pengobatan tradisional yang paling terkenal. Minyak essensial merupakan salah satu herbal yang memiliki potensi antimikroba (WHO, 2008).

Minyak cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Kepulauan Maluku. Cengkeh sudah terkenal sebagai obat tradisional, yang banyak

(10)

2

cengkeh juga memiliki efek antimikroba, antioksidan, anti inflamasi, dan anticarcinogenik. (Zheng et al., 1992)

Berdasarkan fakta diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui aktivitas

antimikroba minyak cengkeh terhadap beberapa mikroba. essensial merupakan zat yang mudah menguap derbau memiliki konsistensi ya berminyak dan diprodu

1.2 IdentifikasiMasalah

Berdasarkanlatarbelakangtersebut, identifikasimasalahpadapenelitianiniadalah: 1. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Salmonellatyphi.

2. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella paratyphiB.

3. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Vibrio cholerae.

4. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes.

5. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.

6. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri.

7. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.

8. Apakah minyak cengkeh memiliki aktivitas antifungi terhadap Candida

albicans.

1.3TujuanPenelitian

TujuanPenelitianiniadalah:

1. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Salmonellatyphi.

(11)

3

3. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Vibrio

cholerae.

4. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Streptococcus

pyogenes.

5. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Staphylococcus epidermidis.

6. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Shigella flexneri.

7. Mengetahui aktivitas antibakteri minyak cengkeh terhadap Escherichia coli.

8. Mengetahui aktivitas antifungi minyak cengkeh terhadap Candida albicans.

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang fitofarmaka dan mikrobiologi, khususnya mengenai minyak cengkeh.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai pengobatan alternatif penyakit infeksi bakteri dan jamur.

1.5 Kerangka Pemikiran

Cengkeh telah digunakan sebagaian estetiklokal, karminatif, antiemetik, antimikroba dan antispasmodik. Zatantimikroba yang terkandung didalamnya

adalah eugenol (Nurdjannah, 2004).

Eugenol, merupakan fenilpropanoid, merupakan cairan jernih kekuningan dengan karakteristik bau cengkeh dan rasa sedikit pedas. Eugenol merusak membrane bakteri gram negative dan positif, sehingga menginduksi terjadinya lisis dari sel melalui pengeluaran protein dan lemak (Oyedemiet al., 2009).

(12)

4

inokulum fungi. Hal ini disebabkan karena eugenol merusak integritas membran sel dan menyebabkan berhentinya siklus sel Candida albicans(Joreet al., 2011).

1.6 Hipotesis Penelitian

1. Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonellatyphi. 2. Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella

paratyphiB.

3. Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Vibrio cholerae. 4. Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus

pyogenes.

5. Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.

(13)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

1. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas

antibakteri terhadapSalmonellatyphi.

2. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapSalmonella paratyphiB.

3. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapVibrio cholerae.

4. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapStreptococcus pyogenes.

5. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapStaphylococcus epidermidis.

6. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapShigella flexnneri.

7. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antibakteri terhadapEscherichia coli.

8. Minyak cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) memiliki aktivitas antifungi terhadapCandida albicans.

5.2

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran seagai berikut:

- Perlu dilakukan penelitian analitik aktivitas antimikroba minyak cengkeh. - Perlu dilakukan penelitianuntukmenentukankonsentrasihambat minimal

(14)

34

- Perlu dilakukan penelitian efek antimikroba pada hewan coba.

(15)

35

DAFTAR PUSTAKA

Alma, M., Ertas, M., Nitz, S., & Kollmannsberger, H. 2007. Chemical Composition and Content of Essential Oil From The Bud Of Cultivated Turkish Clove (Syzygium aromaticum L.). Bioresource, 265-269.

Anonim. 2007, January 27. Retrieved September 27, 2013, from Candida albicans: http://www.doctorfungus.org/thefungi/Candida_albicans.php

Anonim. Escherichia coli O157:H7. (June 2006). Massachusetts.

Anonim. Eugenol and thymol, alone or in combination, induce morphological alteration in the envelope of the Candida albicans. 2007. Fitoterpia, 396-400 .

Ayoola, G. A., Lawore, F. M., Adelowotan, T., Aibinu, I., Adenipekun, E., Coker, H. 2008, July. Chemical analysis and antimicrobial activity of the. African Journal of Microbiology Research, 2, 162-166.

Bhuiyan, N. I., Begum, J., Nandi, N. C., & Akter, F. 2010, November. Constituents of the essential oil from leaves and buds of Clove (Syzigium caryophyllatum (L.) Alston. African Jounal of Plant Science, 451-454.

Brooks, G. F., Carroll, K. C., Butel, J. S., Morse, S. A., & Meitzer, T. A. 2010. Jawetz, Melnick & Adelberg's Medical Microbiology. New York: McGrawHill.

Bukhari, M. 2004, September 27. Staphylococcus epidermidis. Retrieved September

27, 2013, from University of Connecticut:

http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/S%20epidermid is/sepidermidis.html

Burt, S. 2004. Essential Oils: Their Antibacterial Properties and Potential Applications In Foods. International Journal of Food Microbiology, 223-253.

Craig, C. R., & Stizel, R. E. 2003. Modern Pharmacology With Clinical Applications. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

(16)

36

FDA. 2007, April 24. U.S. Department of Health and Human Services Food and Drug Administration Center for Veterinary Medicine. Concerns Related to the use of Clove Oil as an Anesthetic for Fish. U S.

Frederick, A., & Lewis, K. 2006. Focus on Anibacterials. Nature Biotech, 24, 1453-1602.

General information related to microbiological risks in food. (n.d.). Retrieved March 2007, from WHO: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs237/en/

Health Central. 2013. Retrieved September 27, 2013, from Candida Albicans: http://www.healthcentral.com/encyclopedia/408/312.html

Hutapea, J. R., Djumidi, Sutjipto, Sugiarso, S., Soerahso, & Sihombing, H. 2001. Inventari Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2. Jakarta: Bakti Husada.

Iwu, M. M., Duncan, A. R., & Okunji, C. O. 1999. New antimicrobials of plant origin, Perspectives on new crops and new uses J. Janick (ed.). ASHS Press, 457-462.

Johnson, T. R., & Case, L. C. (2000). Laboratory Experiments in Microbiology. NewYork: Benjamin Cummings.

Jore, G. B., Thakre, A. D., Jadhay, S., & Karuppayi, S. M. 2011. Terpenoids inhibit Candida albicans growth by affecting membrane integrity and arrest of cell cycle. Phytomedicine, 1181-1190.

Kamatou, G. P., Vermaak, I., & Viljoen, A. M. 2012. Eugenol—From the Remote Maluku Islands to the International Market Place: A Review of Remarkable and Versatile Molecule. Molecules, 6953-6981.

Kegley, S. 2008. Marin Municipal Water District Vegetation Management Plan.

Laitupa, F., & Susane, H. 2006. Pemanfaatan Eugenol dari Minyak Cengkeh Untuk mengatasi Racnciditas Pada Minyak Kelapa.

(17)

37

Nurdjannah, N. 2004, Desember. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Perspektif, 3, 61 - 70.

Oyedemi, S. O., Okoh, A. I., Mabinya, L. V., Pirochenva, G., & Afolayan, A. J. 2009.

The proposed mechanism of bactericidal action of eugenol, αterpineol and -terpinene against Listeriamonocytogenes, Streptococcus pyogenes, Proteus vulgaris and Escherichia coli. Afr. J. Biotechnol., 1280–1286.

Paster, N., Menasherov, M., Ravid, U., & Juven, B. 1995. Antifungal activity of oregano and thyme essential. J. Food Prot., 58, 81‒85.

Prabuseenivasan, S., Jayakumar, M., & Ignacimuthu, S. 2006. In vitro antibacterial activity of some plant essential oils. BMC Complementary and Alternative Medicine, 1-8.

Rahayu, W. P. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisioal Hasil Olahan Industri Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Buletin Teknologi dan Industri Pagan, XI, 42-28.

Rojas, D. F., Souza, C. R., & Oliveira, W. P. 2013. Clove (Syzygium aromaticum): a precious spice. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 90-96.

Ryan, K. J., & Ray, C. G. 2004. Sherris Medical Microbiology (4 ed.). New York: McGraw-Hill.

Snyder, O. 1997. Antimicrobial Effects of Spice and Herbs. St. Paul, Minnesota, U S. Retrieved from http://www.hi-tm.com/Documents/Spices.html

Singh, I., Yadav, A. S., Pandey, N. K., & Singh, R. R. 2004. Antimicrobial effects of extract of spice againts salmonella typhimurium in chicken patties during refrigeration storage under vacuum packing. Proceeding XXII World's Poultry Congress, (p. 857). Istanbul, Turkey.

Todar, K. 2012. Shigella and Shigellosis. Retrieved Agustus 02, 2013, from Todar's

Online Textbook of Bacteriology:

http://textbookofbacteriology.net/Shigella.html

WHO. 2007, March. Food safety and foodborne illness. Retrieved December 2013,

from WHO:

(18)

38

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan strategi supervisi kepala ruangan dengan motivasi perawat pelaksanan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang

Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang prosedur surat menyurat baik surat masuk maupun surat keluar hingga sampai pada

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penelitian ini dibatasi pada hasil belajar IPS siswa kelas VI pada ulangan tengah semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan metode pengajaran Al-Mahir dalam meningkatkan baca Al- Qur’an di PPQ Al- Mahir, Gawanan,

Adapun untuk menjawab rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis struktur biaya transaksi yang terdapat dalam kegiatan usahatani kedelai;

Perusahaan (Unit) Tenaga

melakukan observasi pembelajaran di kelas, yaitu melihat secara langsung proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Observasi yang