• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINGKAIAN BERITA PEMERIKSAAN KASUS PENGADAAN AL-QURAN YANG MELIBATKAN POLITISI ZULKARNAEN DJABAR ( Analisis Framing Berita Pemeriksaan Kasus Pengadaan Al-Quran Yang Melibatkan Politisi Zulkarnaen Djabar Pada Media Online Detik.com dan Tempo.co.id edisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBINGKAIAN BERITA PEMERIKSAAN KASUS PENGADAAN AL-QURAN YANG MELIBATKAN POLITISI ZULKARNAEN DJABAR ( Analisis Framing Berita Pemeriksaan Kasus Pengadaan Al-Quran Yang Melibatkan Politisi Zulkarnaen Djabar Pada Media Online Detik.com dan Tempo.co.id edisi"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

AL-QURAN YANG MELIBATKAN POLITISI ZULKARNAEN DJ ABAR

( Analisis Fr aming Berita Pemeriksaan Kasus Pengadaan Al-Quran Yang Melibatkan Politisi Zulkarnaen Djabar Pada Media Online Detik.com dan

Tempo.co.id edisi 07 September 2012 )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan untuk memper oleh gelar sarjana pada FISIP UPN “veteran” J awa Timur

Oleh :

DENNY ANGGA PRASETYA NPM. 0743010031

PROGDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR SURABAYA

(2)

ii

Melibatkan Politisi Zulkarnaen Djabar Pada Media Online Detik.com dan Tempo.co.id edisi 07 September 2012 )

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Zainal Abidin Achmad. S.sos,M.Si.M. ED NPT : 37305990170.1

Mengetahui, DEKAN

Dra. EC. Hj. Supar wati, M.Si NIP. 195 5071 8198 3022 001

(3)

Judul Penelitian : PEMBINGKAIAN BERITA PEMERIKSAAN KASUS

PENGADAAN ALQURAN YANG MELIBATKAN

POLITISI ZULKARNAEN DJ ABAR Nama Mahasiswa : Denny Angga Prasetya

NPM : 0743010031

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Telah Diuji dan Diseminarkan pada tanggal : 14Desember 2012

Pembimbing Tim penguji

1.

Zainal Abidin Achmad,S.sos.M.Si.M.ED J uwito. S.sos, M.Si NPT. 373059901701 NPT.367049500361

2.

Dr s. Kusnarto, M,Si NIP.1195808011984021001

3.

Zainal Abidin Achmad,S.sos.M.Si.M.ED NPT. 373059901701

Mengetahui

DEKAN

(4)

POLITISI ZULKARNAEN DJ ABAR Nama Mahasiswa : Denny Angga Prasetya

NPM : 0743010031

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Telah Diuji dan Diseminarkan pada tanggal : 14Desember 2012

Pembimbing Tim penguji

1.

Zainal Abidin Achmad,S.sos.M.Si.M.ED J uwito. S.sos, M.Si NPT. 373059901701 NPT.367049500361

2.

Dr s. Kusnarto, M,Si NIP.1195808011984021001

3.

Zainal Abidin Achmad,S.sos.M.Si.M.ED NPT. 373059901701

Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. Supar wati, MSi NIP. 195507181983022001

(5)

Segala puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, penulis panjatkan karena dengan limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Framing Berita Tentang Kasus Pemeriksaan

Pengadaan Al-quran Yang Melibatkan Politisi Zulkarnaen Djabar Pada Media Online Detik.Com dan Tempo.Co Edisi 7 September 2012.

Dalam proses penyelesaian penelitian ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. Ibu Dra. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) UPN “Veteran” Jatim.

2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

FISIP UPN “Veteran” Jatim.

3. Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jatim.

4. ZAINAL ABIDIN ACHMAD.S.Sos,M.Si.M.ED, selaku Dosen Pembimbing

penulis. Terima kasih atas segala bimbingan dan masukannya.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun Staf Karyawan FISIP hingga UPN “Veteran” Jatim pada umumnya.

6. Terima kasih kepada Orang Tua saya Tercinta yang telah banyak mendukung

saya selama ini.

7. Leny Ayu Wulandari Tercinta yang telah banyak memberikan semangat dan

(6)

iv

untuk segala bentuk bantuan yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu, kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal terbaik dari penelitian ini. Besar harapan penulis, semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya, Desember 2012

Penulis

(7)

Halaman

HALAMAN J UDUL ... i

HALAMAN PERSETUJ UAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 12

1.3. Tujuan Penelitian ... 13

1.4. Manfaat Penelitian ... 13

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 13

1.4.2. Manfaat Praktis ... 13

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 14

2.1.1. Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ... 14

2.1.2. Situs Berita Online ... 15

2.1.3. Ideologi Media……… 21

2.1.4. Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas…………. 23

2.1.5. Kriteria Umum Nilai Berita……… 24

2.1.6. Analisis Framing………. 25

(8)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional ... 40

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

3.3. Unit Analisis ... 41

3.4. Korpus Penelitian ... 42

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6. Metode Analisis Data ... 43

3.7. Langkah-Langkah Analisis Framing ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek dan Penelitian... 48

4.1.1 Sejarah Detik.com... 48

4.1.2 Sejarah Tempo.co... 54

4.2. Frame Detik.com Dan Tempo.co... 59

4.2.1 Frame Detik.com tanggal 7 September 2012, 18:09 WIB 59 4.2.2 Berita Detik.com tanggal 7 September 2012, 18:53 WIB 63 4.2.3 Berita Tempo.co tanggal 7 September 2012, 13:28 WIB 67

4.2.4 Frame Tempo.co tanggal 7 September 2012, 14:17 WIB 71 4.2.5 Frame Tempo.co tanggal 8 September 2012, 16:06 WIB 76

4.2.6 Perbandingan Analisis Berita Detik.com Dan Tempo.co 80

(9)

5.1 Kesimpulan... 82

5.2 Saran... . 83

DAFTAR PUSTAKA... 84

(10)

ii ABSTRAK

DENNY, PEMBINGKAIAN BERITA PERSIDANGAN KASUS

PENGADAAN AL-QURAN YANG MELIBATKAN POLITISI

ZULKARNAEN DJ ABAR.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana situs berita online Detik.com dan Tempo.co membingkai pemberitaan tentang Persidangan Kasus Pengadaan Alquran Yang Melibatkan politisi Zulkarnaen Djabar, edisi 07 September 2012.

Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan mengangkat perangkat analisis dari Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Teori yang digunakan adalah teori – teori dari 4 unsur elemen yang dijelaskan Pan dan Kosicki yaitu: Sintaksis ( cara wartawan menyusun berita ), Skrip ( Cara wartawan mengisahkan berita ), Tematik ( cara wartawan menulis berita ) dan Retoris ( cara wartawan menekan fakta ).

Setelah dianalisis, terlihat bahwa kedua media memiliki frame yang berbeda dalam menyikapi persidangan kasus korupsi pengadaan Alquran yang melibatkan politisi Zulkarnaen Djabar. Dalam pemberitaan kasus tersebut Detik.com cenderung lebih kearah pemberitaan penahanan Zulkarnaen dan tidak sepaham dengan pernyataan Zulkarnaen yang meminta asas praduga tak bersalah. Sehimgga dapat disimpulkan bahawa Detik.com tidak sepaham dengan pernyataan Zulkarnaen. Dan jika Tempo.com lebih mengrah ke pemberitaan tentang pembelaan Zulkarnaen Djabar atas tuduhan korupsi pengadaan Alquran yang menjerat dirinya, Tempo.co terlihat sepaham dengan pembelaan Zulkarnaen. Dari pernyataan kedua situs itu sudah terlihat jelas perbedaan dalam penulisan berita tentang persidangan kasus korupsi pengadaan Alquran.

Kata Kunci : Analisis Framing Korupsi, Pengadaan Alquran, Zulkarnaen Djabar, Detik.com, Tempo.co, Pan dan Kosicki.

(11)

ii ABSTRACT

This study aims to determine how the Detik.com online news sites and news framing Tempo.co on Trial Cases Involving Procurement Koran The politicians

Zulkarnaen Djabar, September 7, 2012 edition.

This study uses framing analysis with the analysis of the lifting device Zhongdang Pan and Gerald M Kosicki. The theory used is the theory - the theory of the four elements of the elements described Pan and Kosicki namely: Syntax (how journalists construct news), Script (Cara tells news reporters), Thematic (how to write a news reporter) and Rhetoric (how journalists suppress facts). Once analyzed, it appears that the two media have different frames in response to the trial of corruption cases involving politicians procurement Qur'an Zulkarnaen Djabar. In such cases Detik.com news tends more towards news and detention Zulkarnaen Zulkarnaen disagreed with the statement that asks the presumption of innocence. Sehimgga can be concluded that free Detik.com Zulkarnaen disagreed with the statement. And if Tempo.com more mengrah to Zulkarnaen Djabar preaching defense procurement corruption allegations that led him Koran, seen Tempo.co agree with Zulkarnaen defense. From the statement of the two sites was apparent differences in the writing of news about the trial of

corruption cases procurement Koran.

(12)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia

akan informasi. Media massa menyajikan kegiatan atau peristiwa yang terjadi

dalam kehidupan manusia. Hingga antara keduanya tidak dapat dipisahkan dan

saling membutuhkan satu sama lainnya. Berita – berita yang disajikan oleh media

massa merupakan hasil seleksi dari berbagai issue yang berkembang di

masyarakat. Tidak semua kejadian atau peristiwa yang terjadi didalam kehidupan

manusia ditampilkan oleh media massa. Media massa berhak untuk menentukan

fakta apa yang akan diambil bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan,serta

hendak kemana berita tersebut dibawa. Ini tentu saja berkaitan dengan cara

pandang atau perspektif yang digunakan oleh masing-masing media (Sobur,2002 ;

162).

Media massa sebagai ruang dimana berbagai ideologi dipresentasikan yang

berarti disatu sisi media dapat menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat

legitimasi dan kontrol atas wacana publik. Namun disisi lain media juga dapat

menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan. Meskipun demikian,media

sesungguhnya berada ditengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai

kepentingan,konflik dan fakta yang komplek dan beragam,sehingga media massa

(13)

mempresentasikan kepentingan banyak pihak. Media massa juga dapat menjadi

instrument perjuangan bagi kaum tertindas untuk membangun kultur dan ideologi

tandingan (Eriyanto,2003 : 47).

Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita,penilaian atau gambaran,

media massa mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat

membentuk opini publik. Media massa ikut menentukan baik tidaknya masyarakat

dan apa yang ditampilkan akan diikuti oleh khalayak. Selain itu dalam media

massa ada pemilik modal,pemimpin redaksi,pemerintah dan masyarakat.

Masing-masing kelompok ini mempunyai ukuran, tuntutan,keinginan yang berbeda satu

sama lain. Perbedaaan kepentingan ini yang membuka peluang memunculkan

conflict of interest (konflik kepentingan), sehingga perlu adanya aturan yang

konkret untuk membatasi apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak, sehingga

diharapkan dapat mewadahi atau menjadi tolak ukur dalam mengatur “pergaulan”

antara media massa,pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut yang menjadikan

media massa dapat memberikan pengaruh – pengaruh positif dan negatif. dengan

adanya peran tersebut media massa merupakan sebuah kekuatan raksasa yang

sangat diperhitungkan. Namun sebagian masyarakat berpendapat bahwa media

massa tidak lebih banyak memberikan kebenaran atau fakta apa adanya. Media

cenderung menciptakan peristiwa,menafsirkan dan mengarahkan terbentuknya

kebenaran.Tidak selalu untuk melayani kepentingan pihak-pihak tertentu secara

(14)

keduanya tidak selalu menjadi penting ketimbang yang dikatakan media tentang

realitas dan subjek politik tersebut (Sobur,2002 : 30-31).

Meskipun demikian tak dapat dipungkiri bahwa media massa mempunyai

peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, terlepas dari bagaimana

wartawan mengemas dan menyajikan beritanya. Karena media massa juga

merupakan jembatan dalam membangun stabilitas nasional serta kontrol sosial

antara pemerintah dan masyarakat, yang ada dalam penyampaiannya tidak hanya

dapat disampaikan secara langsungnamun secara efisiensi dan efektifitas hal

tersebut juga dapat disampaikan melalui media massa.

Media massa dibedakan menjadi dua macam yaitu media massa elektronik

dan media massa cetak. Media massa cetak adalah suatu media statis dan

mengutamakan pesan-pesan visual. Sedangkan media massa elektronik adalah

suatu media yang menampilkan pesan – pesan baik secara audio maupun secara

visual. Contohnya : televisi, radio, internet, dan sebagainya. Dan salah satu

bentuknya adalah internet (on line). (Eriyanto,2002:3-5)

Kehadiran media online telah mengubah paradigma baru pemberitaan, yakni

event on the making. Maksudnya, berita yang muncul tidak disiarkan beberapa

menit, jam, hari, atau minggu, tetapi begitu terjadi langsung di-upload

(dimasukkan) ke dalam situs web media online. Itulah keunggulan media online

yang serba cepat.

(15)

Penggunaan teknologi internet bukan hanya menjadi teknologi untuk

membuat sebuah dokumen terhubung dengan dokumen lain. Namun teknologi

internet pada saat ini telah menjadi alat yang tepat guna untuk memperluas

jangkauan publikasi dan bahkan perdagangan yang interaktif untuk komunikasi

interaktif dengan jangkauan global. Budiono mengatakan “Salah satu bidang yang

sangat menikmati kemudahan dan keterbukaan teknologi internet adalah pers”.

Tidak lama berselang sesudah internet mulai banyak dikunjungi orang seantero

bumi, pers online – kemudian dikenal dengan istilah cybermedia bermunculan.

Kini hampir semua perusahaan pers di Indonesia sudah memiliki versi onlinenya.

Cybermedia merupakan salah satu penyaluran pesan lewat media massa

yang distribusinya melalui internet, dimana cara penyajiannya bersifat luas, up to

date (terkini), interaktif dan two way communications. Cyber media, memang

sejak awal dirancang dengan mengakomodasi dan memanfaatkan kecanggihan,

kemudahan, dan keleluasaan yang menjadi karakter teknologi digital. Media

massa online memanfaatkan keunggulan berkomunikasi di internet didasarkan

pada satu set protokol terbuka yang bisa dipakai siapa pun yang ingin bergabung.

Set protokol berinduk TCP/IP itu diterima sebagai tata cara "dialog" antar jaringan

dan antar individu (komputer) yang mengisinya. Karena itulah kita bisa

menikmati semakin banyak hal di Internet, mulai dari mengirim email,

(16)

Menurut Budiono, kemudahan dan keleluasaan merupakan salah satu

karakter teknologi Internet, bukan saja harus dimanfaatkan, melainkan juga harus

diakomodasi oleh pers. Namun demikian, di luar sisik melik Internet, seringkali

ada ancaman kegagalan memanfaat dengan baik karena justru oleh

ketidakmampuan memilah dan memilih berbagai kehandalan teknologi. Seperti,

saat ini teknologi Internet memiliki banyak kemampuan dan masih terus

dieksplorasi oleh berbagai pihak. Kunci penting agar Internet termanfaat dengan

baik, mampu memacu efektivitas, efisiensi serta memberi kemudahan dalam

bekerja, tak lain adalah adanya sebuah kesadaran penuh, bahwa Internet adalah

perpaduan seni komunikasi, telekomukasi dan teknologi.

(http://www.pasca.undip.ac.id/agenda-ujian-doktor/kuliah-umum/246-cybermedia-paradigma-baru-media-online-di-era-konvergensi.html)

Dalam menyajikan berita yang akan disampaikan kepada khalayak, tentunya

ada kebijakan-kebijakan yang sudah ditentukan oleh keredaksian yang dapat

membatasi wartawan dalam menulis berita. Kebijakan redaksional menjadi sebuah

pedoman serta ukuran dalam menentukan kejadian macam apa yang oleh surat

kabar itu patut diangkat dan dipilih untuk menjadi berita maupun bahan komentar.

Visi pokok yang dijabarkan menjadi kebijakan redaksional tersebut menjadi

kerangka acuan serta kriteria dalam menyeleksi dan mengolah bahan menjadi

berita. (Oetama,2001:146)

(17)

Berita pada dasarnya dibentuk melalui proses aktif dari pembuat berita.

Peristiwa yang kompleks dan tidak beraturan, disederhanakan dan dibuat

bermakna oleh pembuat berita. Tahap paling awal dari produksi sebuah berita

adalah bagaimana wartawan mempresepsikan peristiwa atau fakta yang akan

diliput. Fakta yang akurat dan aktualisasi masyarakat, merupakan perwujudan dari

sebuah informasi atau berita yang selaras, seimbang, dan dapat dipercaya. Oleh

karena itu setiap perspektif media dalam mengolah dan menyusun berita akan

selalu berbeda-beda, baik dalam kemasan atau dalam tampilannya. Hal tersebut

dikarenakan adanya segmentasi yang berbeda-beda serta visi dan misi yang

dibangun dan diciptakan oleh masing-masing media.

Oleh karena itu dalam mengkonstruksi suatu realitas, setiap media on line

memiliki kebijakan yang akan membuat berita terlihat objektif atau tidak dimata

pembaca. Seperti halnya detik.com dan tempo.co.id yang memiliki cara pandang

atau arah pemberitaan yang spesifik dan berbeda satu sama lain dalam menyeleksi

suatu issue dan menulis berita. Termasuk berita tentang kasus persidangan korupsi

pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar yang

dimuat dalam media on line detik.com dan tempo.co.id.

Berita ini dipilih karena praktik korupsi kini tak lagi pandang bulu. Tak

terkecuali di instansi dan komisi yang seharusnya mungkin paling bersih karena

mengurusi soal keagamaan umat negeri ini. Awalnya adalah pernyataan Plt Deputi

(18)

Rabu 20 Juni 2012. Dia mengatakan kini kasus korupsi juga terjadi pada

pengadaan kitab suci Alquran. “Astaghfirullahaladzim,” ujar Rony. Dia turut

menangani kasus korupsi itu, dan menyatakan sedih. Sembilan hari kemudian,

Jumat 29 Juni 2012, KPK menggelar konferensi pers mengumumkan penetapan

dua tersangka kasus dugaan korupsi Alquran di Kementerian Agama itu.

“Tersangka dalam kasus ini adalah ZD, anggota Badan Anggaran DPR periode

2009-2014, dan tersangka kedua adalah DP,” kata Ketua KPK Abraham Samad di

Kantor KPK. ZD adalah Zulkarnaen Djabar, dan DP adalah Dendy Prasetyo.

Ironisnya, keduanya adalah ayah-anak. Selain anggota Badan Anggaran DPR,

Zulkarnaen tercatat sebagai anggota Komisi VIII DPR yang membidangi

keagamaan. Sementara DP adalah Direktur Utama PT Karya Sinergy Alam

Indonesia (KSAI). KPK menjerat Zulkarnaen, dan anaknya atas 3 kasus korupsi.

Pertama, dugaan suap proyek pengadaan Alquran tahun anggaran 2011 di

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag. Kedua, dugaan

korupsi pengadaan laboratorium komputer Madrasah Tsanawiyah tahun anggaran

2011 di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Ketiga, dugaan suap proyek

pengadaan Alquran tahun anggaran 2012. KPK menduga Zulkarnaen memberi

imbalan atau suap kepada penyelenggara negara terkait pembahasan anggaran

pengadaan Alquran senilai Rp35 miliar itu. Modusnya adalah dengan

memerintahkan dan mengarahkan pejabat di Ditjen Bimas Islam Kementerian

Agama untuk memenangkan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia sebagai pemegang

(19)

proyek tersebut. Hari itu juga KPK menggeledah rumah Zulkarnaen dan Dendy di

Bekasi. Kantor Zulkarnaen di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR pun tak luput

dari penggeledahan KPK. Tak tanggung-tanggung, penyidik KPK menggeledah

ruang bernomor 1324 itu selama tujuh jam. Pada akhir penggeledahan, KPK

menyita tiga dus berukuran sedang yang berisi kertas, dokumen, dan bahan-bahan

rapat. KPK juga menyita CPU dan monitor komputer dari ruang kerjanya.

(ht tp:/ / fokus.new s.viva.co.id/ new s/ read/ 332350-ketika-proyek-pengadaan-quran-ikut-dikorupsi)

Perpektif media juga menentukan fakta yang dipilih dan ditonjolkan.

Penonjolah merupakan proses membuat informasi jadi lebih bermakna. Realitas

yang disajikan secara menonjol memiliki potensional untuk dipertahankan dalam

mempengaruhi pembaca dalam memahami realitas.

Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai peluang

besar untuk diperhatikan dan mempunyai khalayak dalam memahami realitas

karena itu dalam prakteknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi

isu tertentu dan mengabaikan isu lain, serta menonjolkan aspek isu tersebut

dengan menggunakan berbagai strategi wacana. ( Sobur,2001 : 164 )

Media bukanlah saluran yang bebas. Media juga berlaku sebagai subyek

yang mengkontruksi relitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya.

Tentu saja penonjolan aspek – aspek tertentu dari peristiwa yang sama akan

berbeda pula. Pembahasan framing pada media yang berbeda kali ini peniliti

(20)

Detik.com tentang kasus korupsi anggaran pengadan Al-Quran yang menjerat

politisi Golkar Zulkarnaen Djabbar. Dan Tempo.co.id dan Detik.com melihat dan

memahami peristiwa tersebut dengan cara berbeda. Tempo.co.id terkait

pemberitaan korupsi anggaran pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar

Zulkarnaen Djabbar, pada pemberitaannya bahwa KPK harus objektif dalam

melakukan pemeriksaan, berharap masyarakat tidak menyebut perkara yang

membelit Zulkarnaen sebagai kasus korupsi pengadaan Al-Quran. KPK dianggap

berlebihan atas sebutan kasus dugaan korupsi yang membelit seseorang ternyata

bisa membuat tersangkanya risih. Kuasa hukum Zulkarnaen, Yusril Ihza

Mahendra, berharap masyarakat tidak lagi menyebut perkara yang membelit

kliennya itu sebagai kasus korupsi pengadaan Al-Quran. Framing dari media satu

dan lainnya jelas berbeda disesuaikan dengan ideologi wartawan dalam menulis

dan mengemas berita, dan frame dari Detik.com lebih bersifat kontra, seperti

berita pada tanggal 7 september 2012, Detik.com memberi judul “ Tersangka

Korupsi Pengadaan Al-Quran Zulkarnaen Djabbar Ditahan KPK”. Tampak pada

Detik.com menggunakan headline yang tegas dan sangat – sangat tidak setuju

dengan tindakan kuasa hukum Zulkarnaen “KPK dianggap berlebihan atas

sebutan kasus dugaan korupsi yang membelit seseorang ternyata bisa membuat

tersangkanya risih”. Nampak jelas sekali perbedaan kedua media tersebut dalam

membingkai peristiwa tersebut. Keterpihakan Tempo.co.id pada Zulkarnaen

(21)

Djabar. Sedangkan pada Detik.com terkesan menganggap bahwa Zulkarnaen

Djabar sebagai tersangka tahanan KPK atas kasus korupsi pengadaan Al-Quran.

Dan salah satu alasan kenapa peneliti memilih dan memakai media

Tempo.co.id dan Detik.com karena ke dua media ini adalah media situs berita

yang besar dan memiliki readership yang tinggi angkanya, dengan tingginya

readership secara otomatis peminat situs berita tersebut paling ramai dilihat,

dikunjungi oleh masyarakat dan dipercaya masyarakat bahwa kedua media ini

melaporkan berita sesuai dengan fakta.

Kedua situs berita ini memiliki cara pandang yang berbeda dalam

menyeleksi suatu isu dan menulis berita – berita mengenai kasus korupsi

pengadaan Al-Quran, hal ini dikarenakan cara pandang wartawan masing –

masing situs dan perbedaan sumber yang diliput oleh wartawan tersebut baik

Tempo.co.id dan Detik.com. Dalam mempersepsikan kasus tersebut dan

kemudian membingkainya kedalam bentuk susunan berita, Selain itu perbedaan

dari cara pandang kedua situs tersebut dalam mengemas berita dapat disebabkan

karena perbedaan kebijakan redaksi dalam memilih sumber dari kasus tersebut

dan perbedaan visi dan misi dari masing – masing media.

Untuk melihat perbedaan kedua media antara Tempo.co.id dan Detik.com

dalang mengungkap suatu peristiwa atau realitas peneliti memilih analisis

Framing sebagai metode penelitian. Alasannya adalah analisis framing merupakan

(22)

seleksi, Sumber dan pihak keterkaitan dalam kasus, penonjolan dan pertautan

fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, menarik, berarti atau mudah diingat,

untuk menggiring interoretasi khalayak sesuai dengan perspektifnya. Dengan kata

lain framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana atau cara pandang

yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang

atau perspektif itu pada akhirnya yang menentukan fakta apa yang diambil.

Bagaimana yang ditonjolkan dan yang akan dihilangkan, serta hendak dibawa

kemana berita tersebut. ( Nugroho, Eriyanto, Surdiais dalam Sobur,2002 : 16 ).

Analisis framing merupakan salah satu model analisis altenatif yang bisa

mengungkapkan suatu fenomena di balik perbedaan, bahkan pertentangan media

dalam mengunkap sebuah fakta. Analisis framing mengbongkar bagaimana

realitas dibingkai oleh media, Akan dapat diketahui siapa mengendealikan siapa,

mana lawan dan kawan, Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dan

seterusnya.

Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan salah satu model framing milik

Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Menurut Zhongdang Pan dan Gerald M

Kosicki ada dua konsepsi dari pembingkaian yang saling berkaitan yaitu, pertama

dalam konsepsi Psikologi. Pembingkaian dalam konsepsi ini lebih menekankan

pada bagaimana seseorang memproses informasi pada dirinya sendiri.

Pembingkaian berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, Bagaimana

seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu.

(23)

Pembingkaian di sini dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks

khusus dan menempatkan elemen tertentu dari isu dengan penempatan lebih

menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen – elemen yang diseleksi dari suatu isu

/ peristiwa tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan

dalam membuat keputusan tentang realitas. Dan yang kedua adalah konsepsi

sosiologis. Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada proses pencernaan dan

pemaknaan suatu isu dalam diri individu / internal, dalam konsep sosiologis

bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara

pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana

kontruksi sosial atas realitas. Jadi secara garis besarnya bagaimana khayalak atau

masyarakat dalam menyikapi dan memaknai permasalahan kasus pengadaan

Al-Quran dalam ruang pikiran mereka melalui ragam pemberitaan di media dan

menyimpulkan bagaimana dan kenapa dan apa yang terjadi dengan kasus tersebut.

1.2 Per umusan Ma salah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan uraikan di

atas, maka penilitian ini dirumuskan sebagai berikut “ Bagaimana Pembingkaian

Berita kasus korupsi pengadaan Al-Quran dalam situs berita online Tempo.co.id

(24)

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita tentang bagaimana

pembingkaian Berita kasus korupsi pengadaan Al-Quran dalam situs berita online

Tempo.co.id dan Detik.com.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teor itis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi tentang

pembingkaian berita dengan mengaplikasikan teori – teori khususnya teori

komunikasi tentang pemahaman pesan yang dikemas oleh media melalui analisis

framing, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan

pemikiran untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat Pr aktis

Memberikan wawasan / cara pandang khalayak media dalam melihat media

mengkontruksi realitas senagai sebuah berita sehingga khalayak lebih kreatif dan

kritis dalam menghadapi ini sebuah berita.

(25)

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 J ur nalisme Online Sebagai Media Massa

Jurnalisme Online adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah itur dan karakteristik berbeda dari jurnalisma tradisional. Fitur – fitur uniknya

mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebar berita. J. Pavlik dalam bukunya Journalism

and New Media menyebut tipe terbaru jurnalisme ini sebagai “contextualized journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan – kemampuan multimedia bedasarkan platform digital, kualitas

kualitas interaktif komunikasi online dan fitur – fitur ditatanya. Jurnalisme online didefinisikan sebagai seuatu proses pelaporan fakta yang diproduksi dan

didistribusikan melalui saluran internet. Pada dasarnya jurnalisne konvensional dan jurnalisme online tidak berbeda jauh, Yang membedakan hanya medium penyebarluasannya saja. Dari segi fiat, keduanya sama sama dituntut untuk

menyajikan berita paling up to date secepat mungkin. Setiap ada informasi atau peristiwa terbaru, mereka langsung melaporkannya. Perbedaan yang

paling jelas terletak pada media dan mekanisme efisiensi pencarian, pengolahan dan penyebaran luasan beritanya. Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang menganut proses pencarian, pengolahan dan penyebarluasan

(26)

Karakteristik jurnalisme online yang paling terasa meskipun belum tentu disadari adalah kemudahan bagi penerbit maupun masyarakat untuk membuat

peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan. Penerbit online bisa menerbitkan maupun mengarsip atikel – artkel untuk dapat dilihat saat ini maupun nanti. Ini

sebenarnya dapat dilakukan oleh jurnalisme konvensional, namun jurnalisme online dimungkinkan untuk melakukannya lebih mudah dan cepat karena informasi yang disebarluaskan bisa lebih cepat daripada jurnalisme

konvensional.

Berikut adalah keuntungan jurnalisme online, seperti yang tertulis dalam

buku Online Journalism, Principles, and Practises of News For The Web ( Holcomb Hathaway Publisher, 2005 ) :

1. Audience Contr ol. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk

bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatnya.

2. Nonlinearity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang

disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.

3. Storage And Retrieval. Jurnalisme online memungkinkan berita

tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience.

4. Unlimited Space. Jurnaisme online memungkinkan jumlah berita yang

disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

5. Immediancy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat

disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.

(27)

6. Mutimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya

di dalam berita yang akan diterima audience.

7. Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan

partisipasi audience dalan setiap berita.

2.1.2 Situs Berita Online

Sejarah media massa memperlihatkan bahwa teknologi baru tidak pernah meninggalkan teknologi yang lama, namun mensubtitusinya. Hal ini dapat

dilihat dari suatu contoh yaitu keberadaan radio yang tidak menggantikan surat kabar, namun menjadi sebuah alternative, menciptakan sebuah kerajaan dan khalayak baru. Teori konvergensi menyatakan bahwa berbagai perkembangan

bentuk media massa terus merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi

dari model – model terdahulu. Media baru adalah istilah umum yang ditujukan pada perubahan bentuk penyajian informasi dan hiburan pada khalayak yang terjadi terus – menerus. Untuk saat ini yang termasuk dalam media baru antara

lain : Internet, Telepon Seluler dengan fitur WAP, Televisi digital, DLL. Internet adalah saluran berita yang paling sesuai karena bisamenyajikan

(28)

Karena itu, yang berubah bukanlah substansinya, melainkan model – model produksi dan perangkatnya ( Hill dalam Santana, 2005 : 135 ).

Situs berita online merupakan salah satu pemanfaatan internet sebagai saluran komunikasi. Situs berita online adalah salah satu media yang content

oriented. Untuk lebih tepatnya berorientasi penyajian informasi berupa berita. Secara umum, situs berita online biasa diindentikkan dengan media tradisional lainnya, namun bersi online, yang berbeda adalah situs berita online tidak

terbit berkala, institusi media dapat memuat atau meng up-load artikel atau materi terbaru. Setiap ada perkembangan dan perubahan.

Situs berita online merupakan situs yang ditunjukan untuk meyampaikan berita dan informasi secara periodic kepada khalayak. Dalam produksinya, situs berita menggunakan kebijakan dan praktik jurnalisme tradisional dalam

mengumpulkan, menulis dan menyajikan berita. Situs berita online merupakan sarana untuk sebuah institusi media menyajikan dan mendistribusikan isinya,

Isi berita tersebut ditunjukan kepada khalayaknya yang terbagi bedasarkan minat dan wilayah geografis ( Stovall, 2005 :124 ).

Secara garis besar karakteristik situ berita online yaitu :

1. Real Time, informasi atau berita dapat dupublikasikan dalam waktu seketika, baik untuk updating breaking news dan kejadian yang sudah atau

sedang terjadi. Hal ini dapat ditemukan pada kedua situs berita yang dipilih peneliti. Kecepatan update berita kedua situs sudah tidak diragukan lagi, waktu upload berita seringkali berjarak tidak terlalu jauh dengan waktu

(29)

kejadian peristiwa dan jarak antar berita satu dengan yang lain ataupun update

berita berikutnya juga tidal terlalu berjauhan.

2. Multimedia, Pada jenis ini pembuat berita dapat memasukkan elemen multimedia seperti teks, grafis, suara, music, motion video atau flash, dan

animasi tiga dimensi. Pada Detik.com setiap berita yang disajikan tentu saja disertai oleh grafis yang memperjelas berita. Dan juga adanya gambar atau grafis yang ditempatkan pada konten tersendiri yaitu “ Foto “. Sedangkan

untuk Tempo.com grafis atau gambar ditempatkan pada konten sendiri yaitu “Images”.

3. Interactive, adanya hyperlinks yang mewakili mekanisme utama interaktiitas pada web, sehingga member pilihan pada public untuk member tanggapan, berinteraksi atau bahkan meng- customize ( menyesuaikan dengan

kebutuhan dari keinginan public bersangkutan ) terhadap berita – berita tertentu ( interactivity ). Kedua situs berita tentu saja telah menyediakan

fasilitas seperti ini bagi khalayak penggunanya. Pada Detik.com kolom interaktif disebut “ Surat Pembaca “ yang fungsingnya memberikan komentar, kritik, dan saran bagi pemberitaan di Detik.com, begitu juga di Tempo.co.id

nama juga cenderung sama yaitu “ surat pembaca”.

4. Asynchronous. Pendistribusian informasu atau berita melewati batas

(30)

ingin mencari berita tentang Nokia, kita tinggal menuliskan keyword di kolom “search” atau “cari”.

5. Hypertextual, adalah inovasi terknologi internet lainnya yang sering disebut yang memungkinkan pengguna untuk mengerti arti dari seluruh

kejadian dalam satu hari dalam konteks yang personal. Proses ini terdiri dari dalam bentuk alamat – alamat atau link yang menghubungan pengumuman atau berita pendek ke dalam konteks yang lebih dalam, penuh dengan ilustrasi,

informasi latar dan pernyataan – pernyataan sebelumnya pada subjek yang sama ( berita terkait ).

6. Digital, media memproses data – data yang masuk dan mengubah menjadi angka – angka bukannya menjadi obyek yang lain. Data ini dapat berupa cahaya, suara atau bentuk apapun ( teks, gambar, foto DLL ). Data ini

kemudian diproses menjadi angka dan dihasilkan atau diambil kembali dalam bentuk sumber online, digital disk, atau drive memory yang kemudian

diuraikan kembali kedalam tampilan layar atau dibuat hardcopy-nya.

Sebagai bagian dari media massa, jurnalisme online pun memiliki dan menjalankan fungsi – fungsi media massa yaitu :

1. Fungsi Infor masi

Melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, masyarakat

mendapatkan informasi mengenai berbagai fenomena kehidupan bermasyarakat dan bernegara, mulai dari informasi mengenai aspek sosial, kriminalitas, budaya, ekonomi sampai dengan informaso mengenai politik.

Media juga menjadi sarana komunikasi yang efektif antara pemerintah sebagai

(31)

pengambil kebijakan dengan masyarakat. Dalam berbagai aspek, media merupakan pemberi informasi yang pertama kepada masyarakat.

2. Fungsi Edukasi

Fungsi edukasi merupakan fungsi yang dilakukan oleh media massa

dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat, baik mengenai nilai – nilai maupun norma – norma yang mampu memberikan penyadaran kepada masyarakat seperti mengenai ekonomi, politik, hokum, sosial budaya dan

aspek – aspek lainnya yang pada intinya informasi yang diberikan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat.

3. Fungsi Hiburan

Media massa juga memiliki fungsi hiburan, terlebih dengan media elektronik yang secara umum merupakan sarana hiburan bagi masyarakat

Indonesia pada umumnya. Setiap hari berbagai acara hiburan ditayangkan di televisi, baik hiburan untuk anak – anak maupun orang dewasa. Bahkan media massa sekarang ini sudah menjadi “ agama baru “ yang menggeser nilai – nilai

moral dan institusi yang lain, baik keluarga, sekolah maupun agama.

4. Fungsi Kontr ol Sosial

(32)

memberikan control kepada pengambil kebijakan dengan memberikan isu – isu yang memancing opini public.

2.1.3 Ideologi Media

Konsep ideology dalam sebuah institusi media massa ikut berpengaruh dalam menentukan arah atau isi pemberitaan yang akan disampaikan kepada pembaca. Hal ini disebabkan karena teks, percakapan dan lainnya adalah

bentuk praktik ideology atau pencerminan dari ideology tertentu. ( Eriyanto, 2005 : 13 ).

Dalam pembuatan berita selalu melibatkan pandangan dan ideology wartawan atau bahwan media yang bersankutan. Ideologi ini menentukan aspek fakta dipilih dan membuang apa yang ingin dibuang. Artinya, jika

seorang wartawan menulis berita dari salah satu sisi, menampilkan sumber dari satu pihak dan memasukkan opininyap ada berita itu dilakukan dalam rangka

pembenaran tertentu. Dapat dikatakan media bukanlah sarana yang netral dalam menampilkan kekuatan dan kelompok dalam masyarakat secara apa adanya tetapi kelompok dan ideology yang dominan dalam media itulah yang

ditampilkan dalam berita- beritanya ( Eriyanto, 2005 : 90 ).

Pada kenyataanya berita di media massa tidak pernah netral dan

obyektif. Jika kita lihat bahasa jurnalistik yang digunakan mediapin selalu dapat ditemukan adanya pemilihan fakta tertentu dan membuang aspek fakta yang lain yang mencerminkan pemilihan media pada salah satu kelompok atau

idologi tertentu. Bahasa ternyata tidak pernah lepas dari subyektifitas sang

(33)

wartawan dalam mengkontruksi reaitas dengan mengetahui bahasa yang digunakan dalam berita, pada saat itu juga kita menemukan ideology yang

dianut oleh wartawan dan media yang bersangkutan. Konsep ideology bisa membantu menjelaskan mengapa wartawan memilih fakta tertentu untuk

ditonjolkan dari pada fakta yang lain, walaupun hal itu merugikan pihak lain, menempatkan sumber beruta yang satu lebih menonjol dari pada sumber yang lain, ataupun secara nyata atau tidak melakukan pemihakan kepada pihak

tertentu. Artinya, idelogi wartawan dan media yang bersangkutanlah yang secara strategis menghasilkan berita – berit seperti itu. Disini dapat dikatakan

media merupakan inti instrument ideology yang tidak dipandang sebagai zona nertal dimana berbagai kelompok dan kepentingan ditampung, tetapi media lebih sebagai subyek yang mengkontruksi realitas atas penafsiran wartawan

atau media sendiri untuk disebat kepada khalayak ( Eriyanto, 2005 : 92 ).

2.1.4 Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas

Pada dasarnya berita meurpakan laporan dari peristwa. Peristiwa disini adalah realitas atau fakta yang diliput oleh wartawan dan pada gilirannya akan

dilaporkan secara terbuka melalui media massa ( Birowo. 2004 : 168 ).

Peristiwa – peristiwa yang dijadikan berita oleh media massa tentunya

(34)

Setelah proses penyeleksian tersebut, maka peristiwa itu akan dibingkai sedemikian rupa oleh wartawan. Pembingkaian yang dilakukan oleh wartawan

tentunya melalui proses kontruksi atau realitas ini dapat berupa penonjolan dan penekanan pada aspek tertentu atau dapat juga berita tersebut ada bagian yang

dihilangkan, luput atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan ( Eriyanto, 2001 : 3 ).

Berita merupakan hasil kontruksi sosial dimana selalu melibatkan

pandangan, ideology dan nilai – nilai dari wartawan ataupun dari institusi media, tempat dimana wartawan tersebut bekerja. Bagaimana realitas tersebut

dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai.

Peristiwa atau realitas yang sama dapat dibingkai secara berbeda oleh

masing – masing media. Hal ini terkait dengan visi, misi dan ideology yang dipakai oleh masing – masing media. Sehingga kadang kala dari hasil

pembingkaian tesebut dapat diketahui bahwa media lebih berpihak kepada siapa ( jika yang diberiatakan adalah seorang tokoh, golongan atau kelompok tertentu ). Keberpihakan pemberitaan media teehadap salah satu kelompok

atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung ada Etika, moral dan nilai – nilai.

Aspek – aspek etika, moral dan nilai – nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian dari integral dan tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkontruksi suatu realitas.

(35)

2.1.5 Kriter ia Umum Nilai Berita

Kriteria umum nilai berita ( new Value ) merupakan acuan yang dapat

digunakan wartawan untuk menunjukkan fakta yang pantas dijadikan berita memilih mana yang lebih baik. Dengan criteria tersebut, wartawan dapat

dengan cepat mendeteksi peristiwa mana yang harus diliput dan abaikan, memilih peritiwa mana yang terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan melalui medianya kepada khalayak ( Sumadiria,2005 : 80 ).

2.1.6 Analisis Fr aming

Gagasan ide mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh beterson tahun 1955 ( Sudibyo dalam Sobur, 2001 : 161 ). Frame pada awalnya dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang

mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana yang menyediakan kategori – kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian

dikembangkan lebih jauh oleh Goffman pada tahun 1974 yang mengandalkan frame sebagai kepingan – kepingan perilaku ( strips of behavior ) yang membimbing individu dalam membaca realitas ( Sobur, 2001 : 162 ). Realitas

itu sendiri tercipta dalam konsepsi wartawan. Sehingga berbagai hal terjadi seperti factor dan orang yang didistribusikan menjadi peristiwa yang kemudian

disajikan untuk khalayak.

G. J. Aditjondro mendefinisikan framing sebagai metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total,

(36)

aspek – aspek tertentu, dengan menggunakan istilah yang punya konotasi tertentu dan dengan bantuan foto, karitkaru, dan alat ilustrasi lainnya ( Sudibyo

dalam Sobur, 2001 : 165 ).

Pada analisis framing , yang kita lihat adalah bagaimana cara media

memaknai, memahami dan mebingkai sebuah kasus atau peristiwa yang ada dalam berita. Maka jelas adanya framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai stuatu analisis untuk mengetahui bagaimana realitas ( peristiwa, aktir,

kelompok, atau apa saja ) dibingkai oleh media 9 Eriyanto , 2004 : 3 ).

Dalam ranah studi komunikasi analisis framing mewakili tradisi yang

mengedepankan pendekatan multidisipliner untuk menganalisa fenomena atau aktivitas komunikasi yang ada. Perspektif komunikasi framing dipakai untuk membedakan cara – cara atau ideology media saat mengkontruksi fakta.

Karena itu dengan proses seleksi isu dan bagaimana menonjolkan aspek isu atau realitas tesebut dalam berita. Disini framing dipandang sebagai

penempatan informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi yang besar dari pada isu – isu yang lain.

Sehingga jelas bedasarkan Gitlin dalan Eriyanti, dengan framing jurnalis

memproses berbagai inormasi yang tersedia dengan jalan mengemasnya sedemikian rupa dalam kategori kognitif tertentu dan disampaikan pada

khalayak. ( Eriyanto, 2005 : 69 ).

Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas sosial dipahami, dimaknai dan

dikontruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen tersebut

(37)

menandakan bagaimana peristiwa dan akan ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas, bagaimana media membangun, menyuguhkan,

mempertahankan dan memproduksi suati peristiwa kepada pembacanya ( Eriyanto , 2006 : 5 ).

2.1.7 Proses Framing Pan dan Kosicki

Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang saling

berkaitan, yaitu konsepsi psikologis dan konsepso sosiologis. Pertama yaitu konsep Psikologis. Framing dalam konsepso ini berkaitan dengan struktur dan

proses kogniti, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditujukan dalam skema tertentu. Dalam pandangan psikologis lebih melihat pada proses internal seseorang, bagaimana individu kognitif menafsirkan suatu

peristiwa dalam cara pandang tertentu. Kedua, konsepso sosiologis. Frame disini dipahami sebaga proses bagaimana seseorang mengklasifikasikan,

mengoganisasikan dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Pandangan sosiologis lebih melihat pada bagaimana kontruksi sosial atas realitas.

Konsepsi psikologis dan sosiologis dapat digabung dalam satu model dapat dilihat dari bagaimana suatu berita diproduksi dan peristiwa dikontruksi

(38)

Dalam mengkontruksi realitas, wartawan tidak hanya menggunakan konsepso yang ada dalam pikirannya semata. Pertama proses kontruksi itu juga

melibatkan nilai sosial yang melekat dalam diri wartawan. Nilai – nilai sosial yang tertanam mempengahui bagaimana realitas dipahami. Ini umumnya

dipahami bagaimana kebenaran diterima secara Taken for granted oleh wartawan. Sebagai bagian dari lingkungan sosial, wartawan akan menerima nilai – nilai, kepercayaan yang ada dalam masyarakat. Kedua, ketika menulis

dan mengkontruksi suatu berita, wartawan bukanlah berhadapan dengan public yang kosong. Hal ini karena wartawan bukan menulis untuk dirinya sendiri,

melainkan untuk dinikmati oleh proses produksi yang selalu melibatkan standar kerja, profesi jurnalistik dan standar professional dari wartawan. ( Eriyanto,2005 : 252 – 254 ).

2.1.8. Perangkat Framing Pan dan Kosicki

Analisis framing yang akan dipergunakan dalam penelitian ini memaknai model yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Melalui tulisan mereka “ Framing Analysis : An Approach to News Discourse

“, Pan dan Kosicki ( 1993 ) mengoperasionalkan empat dimensi structural teks berita sebagai perangkat framing : Sintaksis, Scrip, Tematik dan Retoris.

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita – kutipan sumber,

latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu – ke teks secara

(39)

keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang

dimunculkan dalam teks. Dalam pendekatan ini perangkat raming dibagi menjadi empat bagian struktur besar. Pertama; Struktur Sintaksis, Kedua;

Struktur Scrip, Ketiga; struktur tematik, Keempat; struktur retoris ( Sobur,2001 : 175 – 176 ).

KERANGKA FRAMING PAN DAN KOSICKI

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG DIAMATI

SINTAKSIS

Cara Wartawan

Menyusun Informasi

1.Skema Berita Headline,Lead,Latar

Fakta,Kutipan Sumber, Pernyataan, Penutup

SKRIP Cara Wartawan

Mengisahkan Fakta

2.Kelengkapan

Berita

5W + 1H

TEMATIK

Cara Wartawan Menulis Fakta

3.Detail 4.Maksud

Kalimat,Hubungan

Paragraf,

(40)

5.Nominalisasi Antar Kalimat

6.Koherensi 7.Bentuk Kalimat 8.Kata Ganti

RETORIS

Cara Wartawan Menekankan

Berita

9.Leksikon 10.Grafis

11.Metafora 12. Pengandaian

Kata, Idiom,

Gambar, Foto,

Grafik

1. Sintaksis

Struktur sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa- pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa – kedalam

bentuk susunan kisah berita. Dengan demikian, struktur sintaksis bisa diamati dari bagan berita ( Headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip dan sebagainya ). Bentuk

sintaksis yang paling popular adalah struktur Piramida Terbalik, dimana bagian yang diatas lebih penting dibandingkan bagian yang dibawahnya.

(41)

a. Headline

Headline merupakan aspek sintaksis dari beritadengan tingkat kemenonjolan yang tinggi menunjkkan kecenderungan berita. Pembaca

cenderung lebih mengingat headline yand dipakai daripada bagian berita. Headline mempunyai framing yang kuat ( Eriyanto,2005 : 257 ).

Posisi judul dianggap penting karena sekilas kalau pembaca dahulu.

Judul berita ( headline ) pada dasarnya mempunyai tiga fungsi, yaitu mengiklankan cerita atau berita, meringkaskan atau mengintisarikan cerita dan

memperbagus halaman. Dalam judul berita tidak diizinkan mencantum sesuatu yang bersifat pendapat atau opini ( Sobur, 2001 : 76 – 77).

b. Lead

Lead yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukkan perpektif tertantu dari peristiwa yang diberitakan ( Eriyanto, 005

: 258 ). Lead adalah intisari berita yang mempunyai 3 fungsi, yakni : (1) Menjawab Rumus 5W + 1 H ( what,who,when,where,why, how ), (2) Menekankan News Feature Of Story dengan menempatkan pada posisi awal,

dan (3) Memberikan identifikasi tentang orang, tempat dan kejadian yang dibutuhkan bagi pemahaman cepat berita itu ( Sobur, 2001 : 77 ).

c. Latar Informasi

Ketika menulis beritas biasanya dikemukakanlatar belakang atas dperistiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menetukan kea rah mana pandangan

(42)

komunikator dapat menyajikan latar belakang dapat juga tidak, bergantung pada kepentingan mereka ( Sobur, 2001 : 79 ). Latar umumnya ditampilkan di

awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan member kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan.

Karena itu latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang member pemaknaan atas suatu peristiwa. ( Eriyanto, 2005 : 258 ).

d. Kutipan Sumber

Pengutipan sumber berita dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun objektifitas – prinsip keseimbangan dan tidak memihak (

Eriyanto, 2005 : 259 ). Ini juga merupakan bagian berita yang menekankan bahwa apa yang ditulis oleh wartawan bukan pendapat wartawan semata, melainkan pendapat dari orang yang mempunya otoritas tertentu.

2. Skr ip

Struktur skrip berhubungan dengan bagaimana media mengisahkan atau menceritakan peristwa dalam bentuk berita. Pola pengorganisasian peritiwa dapat dilihat dari hadirnya komponen – komponen atau unsure kelengkapan

berita yang sejalan dengan kaidah – kaidah jurnalistik yaitu bentuk 5W + 1H. Penerapan penulisan beritas yang disusun sebagai suaru cerita dengan strategi

cara bercerita tertentu, dilakukan institusi media, dalam hal ini oleh wartawan tidak lain untuk menarik perhatian pembaca. Segi cara bercerita dan unur kelengkapan berita dapat menjadi penanda framing yang penting dan ingin

ditampilkan. Skrip merupakan salah satu strategi wartawan dalam

(43)

mengkontruksi berita dan skrip member tekanan mana yang didahulukan dan magian mana yang kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan

informasi penting. Bentuk umum dari struktur skrip adalah pola 5W + 1 H – what,who,where,when,why,how.

What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Who : Siapa yang terlibat dalam peristwa itu? When : Kapan peristiwa itu terjadi?

Where : Dimana peristiwa itu terjadi? Why : Mengapa peristiwa itu terjadi?

How : Bagaimana terjadinya peristiwa itu terjadi?

3. Tematik

Struktur tematik berhubungan dengan ara wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar

kalimat yang membentuk secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini, antara lain :

a. Detail

Elemen detail berhubungan dengan control informasi yang ditampilkan seseorang ( komunikator ). Komunikator akan menampilkan secara berlebihan

(44)

akan menampilkan informasi dalam jumlah sediti ( bahkan kalau tidak perlu disampaikan ) kalau hal ini merugikan kedudukannya. Detail berhubungan

dengan apakah sisi informasi tertentu diuraikan secara panjang atau tidak. ( Sobur. 2001 : 79 ).

b. Maksud Kalimat, Hubungan

Elemen maksud kalimat melihat apakah teks itu disampaikan secara eksplisit ataukah tidak, apakah fakta disajikan secara telanjang ataukah tidak.

Umumnya, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas, seblaiknya informasi yang merugikan akan diuraikan

secara tersamar, implicit dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah kepada public hanya disajikan informasi yang menguntungkan komunikator ( Sobur, 2001 : 79 ).

c. Nominalisasi Antar kalimat

Dengan melakukan nominalisasi, dapat member sugerti kepada khalayak

adanya generalisasi. Hal ini berhubungan dengan pertanyaan apakah komunikator memandang objek sebagai sesuatu yang tunggal berdiri sendiri ataukah sebagai suatu kelompok ( Sobur, 2001 : 81 ).

d. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kelaimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga fakta

yang idak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika

(45)

seseorang menghubungkannya. Pertama, koherensi sebab akibat. Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain. Proposisi

sebab akibat umumnya ditandai dengan kata hubung “ sebab “ atau “ karena “.

Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai penjelas

proposisi atau kalimat lain. Koherensi penjelas ditandai dengan pemakaian kata hubung “ dan” atau “ lalu”. Ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain.

Koherensi pembeda ditandai dengan kata hubung “dibandingkan” atau “ sedangkan” ( Eriyanto, 2005 : 263 ).

e. Bentuk Kalimat

Berhubungan dengan cara berfikit logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kusalitas kalah diterjemahkan kedalam bahasa menjadi susunan objek (

Menerangkan ) dan predikat ( Yang DIterangkan ). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bhasa, tetapi menentukan makna yang

dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi objek dari pernyataanya ( Sobur,2001 : 81 ).

f. Kata Ganti

Elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu

komunitas imajinatif. Perngulangan kata yang sama tanpa seuatu tujuan yang jelas akan menimbulkan rasa yang kurang enak. Perngulangan hanya diperkenlakan kalau kata itu dipentingkan atau mendapat penekanan (

(46)

4. Retoris

Struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris melihat pemakaian pilihan kata,

idiom, grafik, gambar, yang juga dipakai guna member penekanan pada arti tertentu.

Ada beberapa elemen struktur retoris, Antara lain :

a. Leksikon

Pemilihan dan pemakaian kata – kata tertentu untuk menandai atau

menggambarkan peristiwa. Pilihan kata – kata yang dipakai tidak semata – mata hanya karena kebetulan, tetapi secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta dan realitas. Pemakaian kata – kata

tersebut sering kali diiringi dengan penggunaan label – label tertentu ( Eriyanto, 2004 : 264 ).

b. Grafis

Dalam teks berita, grafis biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf cetak tebal, huruf

miring, huruf besar, pemakaian garis bawah, pemberian warna, foto, pemakaian caption, raster, grafik, gambar, table atau efek lain untuk

mendukung arti suatu pesan ( Eriyanto, 2005 : 266 ). c. Metafora

Di dalam suatu teks berita, seorang komunikator tidak hanya

menyampaikan pesan pokok, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang

(47)

dimaksud sebagai ornament atau bumbu dari suatu teks. Tetapi, pemakaian metafora tertentu boleh jadi menjadi petunjuk utama untuk mengerti suatu

teks. Metafora tertentu dipakai oleh komunikator secara strategis sebagai landasan berfikir.Alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada

public. ( Sobur, 2001 : 84 ). d. Pengandaian

Pengandaian adalah strategi lain yang dapat member citra tertentu ketika

diterima khalayak. Elemen pengandaian merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pengandaian hadir dengan

member pernyataan yang dipandan terpercaya dan karenanya tidak perlu dipertanyakan ( Sobur,2001 : 79 ).

2.2 Kerangka Ber fikir

Pekerjaan media pada dasarnya adalah yang berhubungan dengan

pembentukan realitas. Realitas bukanlah sesuatu yang tersedia, yang kemudian ditampilkan wartawan dalam pesan – pesannya lewat berita. Berita merupakan hasil dari kontruksi dan realitas dari sebuah proses manajemen ternyata tidak

selalu menghasilkan makna yang sama seperti yang diharapkan wartawan dalam diri khalayak pembacanya.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebuah analisis framing yang mana dipakai untuk mengetahui realitas yang dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas sosial dipahami, dimaknai dan di kontruksi (

(48)

tersebut menandakan sebuah peristiwa berlangsung. Dari latar belakang tersebut maka paradigm, konsep dan teori yang digunakan peneliti adalah

paradigm Konstruktivisme.

Dalam penelitian ini menggunakan model Zhongdang Pan Dan Gerald

M. Kosicki. Perangkat framig dibagi menjadi empat bagian struktur besar, yaitu : Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris. Keempat dimensi strukturan ini membentuk semacam tema yang dipertautkan elemen – elemen semantic

narasi berita dalam satu koherensi global. Keempat struktur ini merupakan suatu rangkaian yang dapat mewujudkan framing dari suatu media.

Selengkapnya tertera pada bagan dibawah :

(49)

KERANGKA BERPIKIR

Peristiwa Kasus

Pengadaan Al-Qur an Yang Melibatkan Politisi Golkar Zulkarnaen Djabar

Media Online Detik.com dan Tempo.co.id

Perangkat fr aming

Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki

(50)

40 3.1. Definisi Operasional

Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan metode analisis framing. Penelitian

ini mencoba untuk menangkap perspektif pemberitaan dalam kaitannya dengan bagaimana pemberitaan itu memperlihatkan orientasi sebuah media dengan cara

tertentu memperlakukan realitas atau fakta.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks kasus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy.J.Moleong, 2004 : 6).

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing, yang memiliki

instrument metodologis atau perangkat framing yang dipakai untuk melihat cara media mengkonstruksi sebuah wacana berita dengan melakukan

penonjolan-penonjolan tertentu. Metode analisis framing sangat tepat digunakan untuk menangkap kecenderungan sikap dan perspektif media dalam cara pemberitaannya.

Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagaimana yang ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat

teks. Dengan menggunakan analisis framing, peneliti ingin melihat bagaimana

(51)

subyektivitas media online Tempo.co.id dan Detik.com melakukan frame

pemberitaan tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang

menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar yang dimuat dalam media on line detik.com dan tempo.co.id.

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah media online Detik.com dan

Tempo.co.id edisi Jumat 07 September 2012. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah berita-berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar.

3.3. Unit Analisis

Pada penelitian ini unit analisis yang dugunakan adalah unit reference.

Yaitu unit yang digunakan untuk menganalisis kalimat dan kata yang dimuat dalam teks berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang

menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar.

Analisis teks dengan melihat hubungan antara kalimat, foto, grafik, dan

ungkapan narasumber, untuk mengungkapkan pemaknaan terhadap perspektif pemberitaan media online Detik.com dan Tempo.co.id, dalam melihat berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi

(52)

3.4. Korpus Penelitian

Korpus dalam penelitian ini adalah suatu himpunan terbatas atau berbatas

dari unsur yang memiliki sifat bersama atau tunduk pada aturan yang sama. Pendapat lain juga ada yang mengatakan bahwa korpus adalah sekumpulan bahan yang berbatas, yang ditentukan pada perkembangan oleh analisis dengan semacam

kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin (Kurniawan, 2001:70). Sifat yang homogeny itu diperlukan untuk member harapan yang beralasan bahwa

unsur-unsurnya dapat dianalisis secara keseluruhan.

Korpus dalam penelitian ini adalah pemberitaan yang berkaitan dengan pemeriksaan kasus pengadaan Al Qur’an yang melibatkan politisi Zulkarnaen

Djabar, pada media online Detik.com dan pemberitaan pada Tempo.co.id edisi Jumae 07 September 2012, yaitu :

Korpus Media Detik.com :

1. Berita 07 September 2012, 18.09 WIB

Judul berita “Tersangka Korupsi Pengadaan Alquran Zulkarnaen Djabar

Ditahan KPK”

2. Berita 07 September 2012, 18.53 WIB

Judul berita “Kasus Alquran, KPK Duga Zulkarnaen Terima Suap Lebih Rp 10 M”

Korpus Media Tempo.co.id : 1. Berita 07 September 2012, 13.28 WIB

Judul berita “Zulkarnaen Djabar Tantang Pembuktian Terbalik”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

2. Berita 07 September 2012, 14.17 WIB

Judul berita “Zulkarnaen Minta Sebutan Korupsi Alquran Direvisi”

3. Berita 08 September 2012, 16.06 WIB

Judul berita “Zulkarnaen Tuding KPK Mengada-ada”

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari sumber data dan jenis data

primer berupa berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar yang dimuat media online Detik.com dan Tempo.co.id pada edisi 07 September 2012

.

3.6. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah dengan menganalisis struktur sintaksis yang digunakan untuk mengamati dari bagan berita. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana penyusunan

peristiwa-peristiwa, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa kedalam bentuk sususnan kisah berita, seperti headline, yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang

dijadikan sandaran, dan sumber yang dikutip. Selanjutnya menganalisis struktur skrip yaitu melihat bagaimana strategi bercerita atau bertutur yang dipakai dalam mengamas peristiwa dan kemudian menganalisis struktur yang berhubungan

dengan cara mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

(54)

itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik diantaranya detail, maksud, nominalisasi,

koherensi dan bentuk kalimat. Dan yang terakhir menganalisis struktur retoris berhubungan dengan cara menekankan arti tertentu. Dengan katalain melihat pemakaian pemilihan kata, idiom, grafik, gambar, yang juga dipakai guna

memberi penekanan pada arti tertentu.

3.7. Langkah-langkah Analisis Framing

Dengan menggunakan perangkat framing model Zhongdang Pan dan Kosicki maka analisis berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan

Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar berdasarkan pada empat struktur besar yaitu :

a) SINTAKSIS adalah bagaimana media online Detik.com dan Tempo.co.id menyusun berita kedalam bentuk susunan umum berita. Sintaksis dapat memaknai bagaimana wartawan memaknai suatu kasus dan hendak dibawa kemana berita

tersebut.

1. Headline : judul berita pada topik berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi

pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar merupakan inti dari suatu berita, dengan disingkat, bentuk huruf, mencolok untuk menarik perhatian.

2. Lead : atau teras berita, menunjukkan perspektif atau sudut pandang media online Detik.com dan Tempo.co.id

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

3. Latar : latar belakang atas berita tentang kasus Pemeriksaan korupsi pengadaan Al-Quran yang menjerat politisi Golkar Zulkarnaen Djabar,

bagaimana Detik.com dan Tempo.co.id memberikan pemaknaan dan issu pada berita tersebut.

4. Pengutipan Sumber Berita : pengutipan dari narasumber untuk membangun

obyektifitas, prinsip keseimbangan agar khalayak tidak memihak.

b) SKRIP adalah bagaimana media online Detik.com dan Tempo.co.id mengisahkan atau menceritakan tent

Gambar

Tabel 2
grafik foto beserta caption sebagai petunjuk dan penjelas di
Table 5
Tabel 6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjawab permasalahan yang muncul tersebut mengenai bagaimana sebuah alat penampil informasi selain dapat menampilkan informasi dapat memiliki kesan artistik

CHAPTER III. The Meaning of Research Method ... The Strategy of Research Method ... The Data and the Source of the Data ………. The Technique of Collecting the Data ... Validity

judul yang penulis ajukan adalah “Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang pada Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI

1) Membimbing mahasiswa dalam memilih mata kuliah yag diambil pada setiap semester. 2) Memberi pertimbangan dalam hal banyaknya kredit yang akan diambil berdasarkan

Kekuatan tarik material komposit yang dihitung dengan persamaan 1 untuk beberapa harga V f yang diamati disajikan pada Gambar 4.. Hal ini sesuai dengan

Sebagaimana yang terjadi di MA Salafiyah Ahmad Said Kirig Mejobo Kudus banyak peserta didik yang kurang tertarik pada mata pelajaran Fiqih, banyak peserta didik masih

Data yang terkumpul dari kedua benda kerja pada titik tersebut dapat digambarkan pada grafik Hubungan Antara Kekasaran Permukaan Aritmatik Benda Kerja Dudukan Bearing

nyata dengan perlakuan H2 (Hormon Sitokinin) dan H3 (Kombinasi Hormon Auksin dan Sitokinin).H1 memiliki jumlah akar terbaik yaitu sebesar 80,00 hal ini dikarenakan auksin