• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan e-Faktur terhadap Pajak Terhutang (Studi Kasus pada CV. Suksek Kelola Anugerah Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan e-Faktur terhadap Pajak Terhutang (Studi Kasus pada CV. Suksek Kelola Anugerah Bandung)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Pengaruh Penerapan e-Faktur Terhadap Pajak Terhutang ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar faktur pajak berpengaruh terhadap pajak terhutang yang dilaporkan dalam e-faktur penelitian ini menggunakan metode analisis data secara langsung dan menggunakan analisis korelasi yang digunakan untuk mengukur besarnya hubungan linier antara dua variabel. Hipotesis yang digunakan adalah asosiatif, dimana terdapatnya hubungan antara dua variabel, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil 0,876547865 dimana nilai kriteria korelasinya berarti sangat kuat (terdapat pengaruh e-faktur terhadap pajak terhutang). Jadi dapat disimpulkan bahwa e-faktur berpengaruh terhadap pajak terhutang, dengan adanya e-faktur sangat mempermudah dalam membuat pelaporan faktur pajak.

(2)

viii

ABSTRACT

The study, entitled The Effect of e-Invoice Against Taxes Payable aims to find out how much tax invoices affect the tax payable reported in e-invoicing this study using data analysis directly and using correlation analysis were used to measure the linear relationship between the two variable. Hypothesis is associative, where the presence of a relationship between two variables, based on the results of the calculation, the value 0.876547865 which means a very strong correlation criteria (there is influence of invoices to the tax payable). So we can conclude that e-invoicing affect the tax payable, with the e-invoice is extremely facilitate in making the reporting of tax invoice.

(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.2.7.1 Jenis-jenis Pajak Terutang... 31

(4)

x

4.1 Penggunaan e-Faktur dalam Perusahaan ... 51

4.2 Pengaruh Penerapan e-Faktur Terhadap Pajak Terutang ... 54

4.2.1 Analisis Regresi... 55

4.2.2 Analisis Korelasi ... 56

4.3 Pembahasan ... 59

4.3 Prosedur Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) CV. Sukses Kelola Anugerah Tahun 2015 ... 59

4.3.1 Evaluasi atas Pemungutan PPN Keluaran ... 59

4.3.2 Evaluasi atas Pemungutan PPN Masukan ... 61

4.3.3 Evaluasi hal-hal Spesifikasi dalam Faktur Pajak Untuk Transaksi ... 65

(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Tabel Pajak Keluaran CV. Sukses Kelola Anugerah

Tahun 2015 ... 51 Tabel 4.2 Tabel Pajak Masukan CV. Sukses Kelola Anugerah

Tahun 2015 ... 52 Tabel 4.3 Daftar Pajak Keluaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

CV.Sukses Kelola Anugerah Tahun 2015 ... 62 Tabel 4.4 Daftar Masukan PPN CV. Sukses Kelola Anugerah

Tahun 2015 ... 63 Tabel 4.5 Daftar Penjualan CV. Sukses Kelola Anugerah Tahun ...

2015 ... 64 Tabel 4.6 Daftar Pembelian CV. Sukses Kelola Anugerah

(7)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(8)
(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan suatu kewajiban dan pengabdian peran aktif warga

negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan

negara berupa pembangunan nasional yang pelaksanaanya diatur dalam

undang-undang nomor 16 tahun 2009 untuk tujuan kesejahteraan dan negara

(Rimsky K. Judisseno,1997:5) dalam buku perpajakan. Pajak merupakan

penyumbang penerimaan terbesar bagi pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum (Mardiasmo,2016:1) dalam buku Perpajakan edisi revisi.

Hal ini jelas berkaitan erat dengan kenyataan bahwa penerimaan kas negara

sebagian besar berasal dari pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak, baik wajib

pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan kepada negara. Undang-undang

perpajakan memberikan kepercayaan kepada setiap wajib pajak untuk

melakukan kegiatan perpajakannya sendiri mulai dari menghitung, membayar,

dan melaporkan kewajiban perpajakannya ke kantor pelayanan pajak. Besarnya

kontribusi pajak dapat menjamin kestabilan bagi tersedianya sumber

penerimaan negara. Pengelolaan pajak di indonesia berkembang dinamis

dengan adanya perubahan organisasi, sistem, sarana dan prasarana kerja.

Bentuk keseriusan pemerintah demi tercapainya realisasi penerimaan

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

pajak dari official assessment system menjadi sistem self-assessment system

yang berarti wajib pajak melakukan sendiri kewajiban perpajakannya (tax

compliance). Adanya self-assessment system tersebut, pemerintah mengharapkan kejujuran dan kesadaran dari setiap wajib pajak untuk

melakukan kewajiban perpajakannya (tax compliance) sesuai dengan

undang-undang perpajakan yang berlaku. Tax compliance dapat didefinisikan dari

kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, menyetorkan kembali surat

pemberitahuan Wajab Pajak dengan cara melakukan

pembaharuan-pembaharuan dalam sistem perpajakan. Pembaharuan sistem perpajakan ini

ditandai dengan adanya penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan

pajak. Peningkatan dalam pelayanan pajak ini terlihat dengan

dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di

berbagai aspek kegiatan. Perubahan yang paling mendasar dengan modernisasi

pajak yaitu dimana diberlakukannya penyampaian surat pemberitahuan

tahunan, dimana seluruh wajib pajak wajib mealporkan kewajiban

perpajakannya secara online dengan menggunakan media komputer (e-SPT).

Program reformasi administrasi perpajakan diwujudkan dalam

penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang memiliki ciri khusus

antara lain struktur organisasi yang dirancang berdasarkan fungsi, tidak lagi

menurut seksi-seksi berdasarkan jenis pajak, perbaikan pelayanan bagi setiap

wajib pajak melalui pembentukan account representative, menurut KMK

No.98/KMK.01/2006 pasal 1 ayat 2 Account Representative adalah pegawai

yang diangkat pada setiap seksi pengawasan dan konsultasi di kantor Pelayanan

Pajak yang telah mengimplementasikan Organisasi Modern. dan Complaint

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

administrasi perpajakan modern juga mengikuti kemajuan teknologi dengan

pelayanan yang berbasis e-system seperti:

1. e-SPT, merupakan suatu aplikasi penyampaian SPT dengan menggunakan media komputer dimana dengan menggunakan media

komputer jauh lebih mempermudah dalam membuat laporan pajak,

sehingga penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman

karena lampirannya berupa disket.

2. e-filing, merupakan sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui adanya pihak lain dan tanpa adanya biaya

apapun, yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk

memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam pembuatan

laporan SPT kepada Ditjen Pajak secara lebih mudah, cepat, dan

murah. Adanya e-filling Wajib Pajak tidak perluu untuk menunggu

antrian panjang di Kantor Pelayan Pajak.

3. e-Billing, pembayaran pajak yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan kode penagihan, berupa 15 kode angka yang

diterbitkan melalui sistem penagihan pajak, sehinnga mampu

membantu Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya

tanpa kendala serta terhindar dari sanksi-sanksi yang berlaku.

4. e-Registration, pendaftaran Wajib Pajak secara online yang terhubung langsung dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk

memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak, dan yang terbaru

5. e-Faktur, faktur pajak berbentuk elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak, dimaksudkan untuk memberikan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya

pembuatan Faktur Pajak. Pelayanan berbasis e-system tersebut

diharapkan mampu meningkatkan mekanisme kontrol yang lebih

efektif yang ditunjang dengan penerapan Kode Etik Pegawai

Direktorat Jenderal Pajak yang mengatur perilaku pegawai dalam

melaksanakan tugas dan pelaksanaan good governance (Rahayu dan

Lingga, 2009) dalam buku Perpajakan Indonesia 1 edisi 9. Good

governance dapat diartikan sebagai suatu konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintahan

yang lebih baik (Mardiasmo,2016:18) dalam buku Perpajakan edisi

revisi.

e-Faktur adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Dasar Hukum e-faktur menurut

1. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga

atas Undang-UndangNomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan

Jasa dan PPnBM.

2. PMK-151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata

Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak.

3. PER-17/PJ/2014 tentang Perubahan Kedua atas PER-24/PJ/2012

tentang Bentuk, Ukuran, Prosedur Pemberitahuan dalam rangka

Pembuatan, Tata Cara Pengisian Keterangan, Pembetulan atau

Penggantian, dan Pembatalan Faktur Pajak.

4. PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Tujuan utama diberlakukannya e-faktur pajak, agar pemungutan Pajak

Pertambahan Nilai dan transaksi mudah dicek silang sekaligus keamanan bagi

pengusaha kena pajak dari pengkreditan pajak masukan yang tidak sesuai

dengan ketentuan. Karena cetakan e-faktur pajak dilengkapi dengan pengaman

yang berupa QR code (kode batang). QR code menampilkan informasi tentang

transaksi penyerahan, nilai Dasar Pengenaan Pajak, Pajak Pertambahan Nilai,

dan lainnya. Selain itu, informasi QR code dapat dilihat menggunakan aplikasi

QR code scanner (pemindai kode) yang terdapat di telepon genggam atau elektronik lainnya sehingga jika informasi yang terdapat dalam QR code

tersebut berbeda dengan yang ada di dalam cetakan e-faktur pajak, maka faktur

pajak tersebut tidak valid. Adanya pemberlakuan penggunaan e-faktur ini

maka nomor seri faktur palsu pasti ditolak oleh aplikasi e-faktur karena

pemberian nomor seri e-faktur pajak harus melalui tahapan terhadap

pengusaha kena pajak yang konsisten sesuai dengan yang ditetapkan dan

terdokumentasi dengan baik, baik dari registrasi ulang, pemberian kode

aktivasi dan pengamanan khusus. Aplikasi e-faktur hanya dapat digunakan

bial perusahaan berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak. Dipastikan bahwa

hanya pengusaha yang sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak yang

hanya dapat membuat faktur pajak sehingga tidak ada lagi yang buka

pengusaha kena pajak membuat faktur pajak, tujuan lainnya adalah dimana

memberikan kenyamanan berupa tanda tangan bash digantikan dengan tanda

tangan elektronik, e-faktur pajak tidak perlu dicetak, aplikasi e-faktur pajak

juga digunakan untuk membuat SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai sehinnga

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

pengusaha dapat meminta nomor seri faktur pajak melalui situs pajak dan tidak

perlu datang ke Kantor Pelayanan Pajak.

Pajak Terhutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,

dalam Masa Pajak yaitu sama dengan satu bulan kalender, dalam Tahun Pajak

sama dengan satu tahun kalender atau tahun takwin, atau dalam bagian Tahun

Pajak yaitu jangka waktu bulan Januari sampai dengan Desember sesuai

dengan ketentuan dalam Undang-Undang perpajakan meliputi:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang KUP (Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan).

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPH (Pajak

Penghasilan).

3. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM

(Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah).

Jenis- jenis pajak terutang :

1. PPh Pasal 21, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun

2008 tentang Pajak Penghasilan pajak yang dikenakan atas

penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan

pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun

sehubungan dengan pekerjaan atau, jabatan, jasa dan kegiatan yang

dilakukan oleh orang pribadi dan Subjek Pajak dalam negeri.

2. PPh Pasal 22, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun

2008 pajak penghasilan pasal 22 adalah bentuk pemotongan atau

pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak

(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

3. PPh Pasal 23, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun

2008 mengatur mengenai pajak yang dipotong oleh pemungut pajak

dari Wajib Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari modal

(dividen, bunga, royalti dan lain-lain).

4. PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi, menurut Undang-Undang Pajak

Nomor 36 Tahun 2008 dimana wajib pajak orang pribadi bersifat

progresif yaitu semakin besar penghasilan akan dikenakan tarif

pajak yang lebih besar.

5. PPh Pasal 25/29 Badan, digunakan untuk menghitung PPh Badan

terutang bagi Wajib Pajak Badan yang memperoleh penghasilan dari

Objek Pajak Non Final berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh.

6. PPh Pasal 26, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun

2008 pajak yang dikenakan atas penghasilan Wajib pajak luar negeri

selain Bentuk Usaha Tetap dari Badan Pemerintah, Subjek Pajak

dalam negeri, Penyelenggara kegiatan, bentuk Usaha Tetap,

Perwakilan Perusahaan luar negeri.

7. PPh Pasal 15, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36 Tahun

2008 Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang

diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak tertentu.

8. PPh Pasal 4 ayat 2, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 36

Tahun 2008 pemotongan pajak final dikenakan kepada wajib pajak

(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

9. PPN, menurut Undang-Undang Pajak Nomor 42 Tahun 2009 pajak

yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa

dari konsumen ke produsen.

10.PPnBM, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang

tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen untuk

menghasilkan atau mengimpor barang tersebut dalam kegiatan

usaha maupun pekerjaanya diatur dalam Undang-Undang Pajak

Nomor 42 Tahun 2009.

Timbulnya Pajak Terhutang menurut (Bachtiar Muhamad,2015:15)

dalam buku Hutang Pajak mempunyai 2 ajaran yaitu:

1. Ajaran Formil

Hutang pajak timbul karena fiskus mengeluarkan surat ketetapan.

Hal ini terjadi bila jumlah pajak yang harus dibayar dihitung oleh

fiskus, lalu fiskus akan mengirimkan surat pemberitahuan terkait

jumlah yang harus dibayar kepada wajib pajak.

2. Ajaran Materil

Hutang pajak timbul karena undang-undang dan karena ada

sebab-sebab yang mengakibatkan seseorang atau suatu pihak dikenakan

pajak.

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan tahun 2015 tentang

penghapusan piutang, hutang pajak ini dapat dihilangkan dengan cara:

1. Pembayaran, dimana wajib pajak atau penanggung pajak membayar

utang pajaknya kepada negara. Hutang pajak dapat dibayar oleh

(17)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha

2. Kompensasi, dilakukan apabila wajib pajak memiliki kelebihan

dalam membayar pajak. Kelebihannya dapat digunakan untuk

membayar pajak loainnya yang terhutang.

3. Kedaluwarsa, hutang pajak dapat dihapuskan apabila telah lewat

jangka waktu berlakunya. Kedaluwarsa yang dimaksud adalah

kedaluwarsa penagihan pajak.

4. Pembebasan, hutang pajak dapat dihilangkan karena ditiadakan.

Pembebasan yang dimaksud tidak benar-benar menghilangkan

pokok hutang pajak, tetapi meniadakan sanksi administratif terkait

hutang pajak.

5. Penghapusan, dilakukan karena kondisi tertentu dari wajib pajak,

misalnya kondisi keuangan wajib pajak yang tidak memungkinkan

untuk membayar hutang pajak.

Administrasi perpajakan dituntut bersifat dinamis sebagai upaya

peningkatan kebijakan perpajakan yang efektif. Dengan demikian tujuan

modernisasi perpajakan agar (1) tercapainya tingkat kepatuhan (tax compliance)

yang tinggi, (2) tercapainya tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan

yang tinggi dan (3) tercapainya tingkat produktivitas pegawai pajak yang tinggi

sehingga diharapkan penerimaan pajak dapat meningkat (Ita, jurnal Pengaruh

Penetapan e-SPT PPN Terhadap Efisiensi Pengisian SPT Menurut Presepsi Wajib

Pajak, 2012:2). Dengan argumen diatas akan diadakan penelitian dengan judul:

Pengaruh Penerapan e-Faktur terhadap Pajak Terhutang: Studi kasus pada

CV Sukses Kelola Anugerah Bandung.

(18)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah:

1. Bagaimanakah Perusahaan menggunakan e-Faktur dalam menyelesaikan perpajakan?

2. Bagaimanakah pengaruh penerapan e-Faktur terhadap pajak terhutang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perusahaan menggunakan e-Faktur

dalam menyelesaikan perpajakan.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh penerapan e-Faktur terhadap

pajak terhutang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak,

antara lain :

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan referensi atau

acuan bagi studi mengenai analisis penerapan e-Faktur sebagai salah satu

penerapan sistem administrasi perpajakan yang bersifat modernisasi.

2. Sebagai informasi yang perlu diperhatikan oleh Direktorat Jendral Pajak

dimana dengan penerapan e-faktur diharapkan mampu mengurangi

beban administrasi yang besar sehingga penerapan sistem berbasis

elektronik ini mampu memberikan efisiensi bagi Direktorat Jendral

(19)

BAB I PENDAHULUAN 11

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi CV. Sukses Kelola Anugerah Bandung memberikan evaluasi dan

masukan dengan adanya penerapan sistem e-faktur berguna bagi tingkat

pelayanan terhadap wajib pajak yang telah dilakukan.

4. Bagi masyarakat atau pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang

perpajakan , peraturan perpajakan yang berlaku, tingkat kualitas

pelayanan pajak dan juga sebagai salah satu referensi bagi peneliti

selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian, terutama mengenai

penerapan e-Faktur.

5. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan peneliti mampu memberikan

(20)

67

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

e-faktur berperan dalam pajak terhutang pada CV.Sukses kelola Anugerah. Hal

tersebut mungkin dapat menambah wawasan, maupun hal-hal yang harus

diperhatikan untuk penerapannya yang lebih baik. Berdasarkan atas pembahasan

dan hasil analisis atas penerapan faktur pajak terhadap pajak terhutang pada CV.

Sukses Kelola Anugerah dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses penerapan e-faktur sangat membantu dalam pengisian faktur

pajak dan penerbitannya. Karena dengan e-faktur sangat

mempermudah bagi para pengguna dalam pengisian faktur pajak

terhadap pajak terhutang. Serta lebih efisien dalam penggunaanya

dan juga lebih menghemat waktu dan biaya karena, faktur pajak

online sudah tidak perlu membutuhkan banyak kertas lagi dalam

pengisiaanya formulir dapat langsung dikirimkan secara online.

2. Proses penerapan e-faktur terhadap pajak terhutang tata cara

pengisian faktur pajak dan penerbitan faktur pajak sudah banyak

yang sesuai dengan ketentuan umum dan data perpajakan yang

berlaku.Proses penerapan e-faktur membantu meminimalisasi

adanya kecurangan serta data fiktif atau data palsu. Serta dengan

diberlakukannya e-faktur dapat membantu para pengusaha kena

pajak agar tidak terjadinya penyalahgunaan faktur pajak yang tidak

(21)

BAB V PENUTUP 68

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti berikan adalah untuk :

 Perusahaan

Perusahaan dalam arti pihak manajemen dapat berlaku jujur dalam

praktik pelaporan pajak, serta dapat lebih bijaksana dalam memilih cara

dalam upaya mendapat keuntungan bagi perusahaan.

 Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat lebih memberikan perhatian

terhadap pelaksanaan e-faktur sehingga dapat bermanfaat bagi para

pengguna, dan lebih mepermudah dalam pelaksanaanya.

Selanjutnya dari keterbatasan penelitian ini peneliti menyimpulkan saran

bagi peneliti selanjutnya yaitu :

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih memperluas penelitian

dengan menganalisis lebih banyak data dan tidak berfokus pada data 1

tahun saja. Sehingga menghasilkan penelitian yang lebih jelas.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode lain,

sehingga dapat dibandingkan dengan metode lain yang dipakai untuk

memperoleh hasil yang lebih baik terhadap data yang diteliti.

 Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas wawasan bagi

peneliti lain yang akan melakukan penelitian, sehingga memperoleh

(22)

BAB V PENUTUP 69

Universitas Kristen Maranatha

 Penelitian selanjutnya diharapkan mampu lebih baik dan lebih mendapat

banyak wawasan dari hasil yang diteliti, sehingga memperoleh manfaat

(23)

PENGARUH PENERAPAN e-FAKTUR TERHADAP

PAJAK TERHUTANG

(Studi Kasus Pada CV. Sukses Kelola Anugerah Bandung)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

JESSICA NOVIA

1151098

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(24)

v

KATA PENGANTAR

Penelitian yang berjudul “Pengaruh e-Faktur Terhadap Pajak Terhutang (Studi

Kasus Pada Cv. Sukses kelola Anugerah Bandung) memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruh e-faktur terhadap pajak terhutang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Penelitian ini hanya berfokus terhadap data faktur pajak yaitu,data penjualan dan pembelian serta data Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu, PPN Masukan dan PPN Keluaran

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

 Bapak Drs. Soddin Mangunsong, M.S., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan tugas akhir ini. Terima Kasih bapak atas bimbingan, dukungan, perhatian dan kesabaran yang telah bapak berikan selama ini. Terima kasih karena selalu banyak membantu penulis selama proses bimbingan dan penyusunan akhir serta banyak memberikan pengetahuan yang membuat wawasan penulis bertambah.

 Bapak Dr. Mathius Tandiontong, SE., MM., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

 Elyzabet I, Marpaung, S.E., M.,Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

 Debbianita, S.E., M.S.Ak. selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

 Seluruh dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.

 Seluruh staf Tata Usaha, staf perpustakaan dan karyawan Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu dalam kelancaran studi dan administrasi selama kuliah.

 Kedua orang tua saya yaitu Anthonius Benny dan Theresia Meliana, terima kasih selalu memberikan penulis dukungan moril maupun materil serta doa yang tidak pernah putus sehingga tugas akhir ini bisa terselesaikan dengan baik. Terima kasih banyak atas segala kasih sayang dan dukungan yang sudah diberikan.

 Hrd CV. Sukses kelola Anugerah Bandung yang telah bersedia membantu penulis dalam memberikan data untuk penulisan tugas akhir ini.

 Keluarga besar saya, Oma, iie Nanin, iie Yusi, gian, keiran, yang selalu memberikan penulis semangat,doa dan dukungan penuh.

 Pacar saya Chris yang selalu menyemangati,membantu dan memberikan doa serta tempat berkeluh kesah penulis terima kasih sehingga penulis bisa menyelasaikan tugas akhir ini.

 Cindy yang selalu memberikan penulis semangat.

Sahabat saya yang selalu mendukung saya dalam penulisan tugas akhir ini Christina Lewi dan yovita Agnes, terima kasih banyak penulis ucapkan.

 Teman seperjuangan saya dalam pembuatan tugas akhir Yulia Elizabeth, Kristanti, stevani, Rehulina, dan Gofar.

 Teman-teman seperjuangan akuntansi 2011. Terima kasih atas segala

(25)

vi

 Semua pihak yang telah banyak membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga Tuhan Yesus selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.

Bandung, Januari 2017

(26)

DAFTAR PUSTAKA 70

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 98/KMK.01/2006 Tentang Account Representative.

Mardiasmo, (2002), "Perpajakan". Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mardiasmo, (2009), "Perpajakan". Edisi Revisi 2009, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mardiasmo, (2011), "Perpajakan". Edsi Revisi, Penerbit: CV ANDI OFFSET.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 151/PMK.03/2013 Tentang Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak.

Peraturan Nomor 17/PJ/2014 Perubahan Kedua atas Peraturan Nomor 24/PJ/2012 Tentang Bentuk, Ukuran, Prosedur Pemberitahuan dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pengisian Keterangan, Pembetulan atau Penggantian, dan Pembatalan Faktur Pajak.

Peraturan Nomor 16/PJ/2014 Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik.

Resmi, Siti, (2009) "Perpajakan Teori dan Kasus". Jakarta: Salemba Empat

Soemitro , Rochmat, (2011), "Asas dan Dasar Perpajakan". Edisi Revisi, Penerbit: Refika Aditama

Sugiyono, (2009), "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta".

Sumarsan, Tomas, (2013) "Perpajakan Indonesia" Edisi Tiga, Penerbit: Index.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang PPH(Pajak Penghasilan)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang KUP(Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

(27)

DAFTAR PUSTAKA 71

Universitas Kristen Maranatha

Internet

http://www.pajak.go.id/content/e-faktur

http://www.pajak.go.id/pengisian-faktur-pajak

Gambar

Gambar 2.1  Gambar 2.2
Tabel 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peranan Faktur Pajak terhadap pelaporan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta pengaplikasiannya pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi Pengusaha Kena Pajak terhadap penggunaan e-Faktur sebagai sarana pelaporan Faktur Pajak termasuk dalam kriteria setuju.. Persepsi

Penerapan e-Faktur Pajak adalah untuk memberikan kemudahan kepada PKP dalam membuat Faktur Pajak dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi, antara lain:

“Pengaruh Penerapan e-SPT PPN, e-Faktur dan Sanksi Administrasi Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib PajakPerusahaan Dagang (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan)”. 2

Direktorat Jenderal Pajak memberikan persetujuan untuk setiap e-Faktur yang telah diunggah ( upload ) sepanjang nomor seri faktur pajak yang digunakan untuk penomoran e-Faktur

Direktorat Jenderal Pajak memberikan persetujuan untuk setiap e-Faktur yang telah diunggah ( upload ) sepanjang nomor seri faktur pajak yang digunakan untuk penomoran e-Faktur

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan e-faktur dan tingkat kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Seberang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-faktur dalam rangka meningkatkan kepatuhan PKP untuk pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN), berapa banyak