ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG
SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA
KECAMATAN CIBEBER
Oleh :
Dandung Saputra Kriswanto
08 10 418
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
(skripsi) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan
Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda
di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” ini dengan lancar dan tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kita sebagai umatnya.
Semoga Allah SWT meridhainya.
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi penulis
dalam mengakhiri program studi yang ditempuh untuk mengikuti sidang sebagai
tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada studi PGSD
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dalam hal penulisan, pemakaian bahasa maupun hal
kelengkapan isinya, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, keritik dan saran sangat penulis harapkan
dari para ahli dan pembaca pada umumnya agar tercapai perbaiakan di masa yang
akan datang.
Akhir kata, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati semoga karya
ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada
umumnya serta dapat diterima semua pihak. Amiin Ya Robbal A’lamiin
Bandung, Januari 2013
Ucapan Terima Kasih
Syukur alhaamdullilah penulis ucapkan, karena terselesaikannya skripsi ini
merupakan anugrah dan kebahagiaan yang sangat besar, namun sangat penulis
sadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak luput dari bantuan, dukungan dan
kepedulian berupa moril dan materil dari semua pihak yang membantu
terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Yang Terhormat Drs. Dede Somarya M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FIP.
2. Yth. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.pd. Selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan mencurahkan pikiran serta bimbingannya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesikan tepat pada waktuya.
3. Yth. Bapak Drs. Tatang syaripudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan pembinaannya sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
4. Yth. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Prodi PGSD atas informasi, bantuan,
binaan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di
Prodi PGSD ini.
5. Yth. Bapak Achar Ramdani S.Pd (Kepala Sekolah) beserta rekan-rekan
Dewan Guru SDN Sukamulya Kecamatam Cibeber Kabupaten Cianjur, atas
segala dorongan serta bantuannya.
6. Untuk Kedua Orang Tua yang sangat saya hormati karena telah memberikan dukungan baik moril maupun materil terutama do’a sehingga diberikan kelancaran dalam penulisan skripsi ini.
7. Untuk Istriku tersayang yang telah memberikan segala perhatian dan kasih
sayangnya serta dukungannya sehigga penulis sangat termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa PGSD Dual Modes, atas segala kebersamaan dan
kerjasamanya. Semoga di depan kesuksesan telah menunggu kita semua.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Program Studi PGSD Fakultas
Ilmu Pendidikan FIP.
Akhir kata, terima kasih atas segala hal yang telah diberikan kepada penulis
untuk terselesakannya skrpsi ini, semoga mendapatkan ridha dan balasan yang
setimpal dari-Nya. Amin
Bandung, Januari 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK... ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Definisi Operasional ... 6
G. Indikator Keberhasilan Pencapaian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ... 8
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 12
C. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA ... 18
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21
B. Model Penelitian ... 22
C. Subjek Penelitian ... 23
D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian ) ... 23
E. Data dan Sumber Data ... 26
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL ... 28
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN ... 41
B. SARAN ... 42
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Tabel
Tabel Halaman
4. 1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus 28
4. 2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 32
Daftar Gambar
Gambar Halaman
3. 1 Gambar Alur Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Targgert 22
4. 1 Gambar Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa 40
Daftar Lampiran
1. Persiapan Mengajar (RPP)
2. Lembar Kerja Siswa
3. Lembar Evaluasi
4. Bobot Poin Soal Evaluasi
5. Hasil Pembelajaran Setiap Siklus
6. Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa
7. SK Bimbingan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan program pemerintah saat ini untuk memajukan kualitas
pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah
satunya menciptakan tenaga pengajar yang profesional agar pendidikan di
Indonesia semakin berkembang karena dilaksanakan oleh tenaga pendidik
yang ahli dibidangnya. Hal ini sejalan dengan makna pendidikan dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) 2003 pasal 1
ayat 1 yang berbunyi :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. IPA dikenal juga dengan nama
Sains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut
Muh. Amin (1987:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang
didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.
Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan sehingga siswa melalui kegiatan dalam pembelajaran dapat
menghasilkan penemuan-penemuan oleh siswa itu sendiri. Seorang guru harus
mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
harus dicapai dengan penggunaan metode yang tepat akan tercipta suasana
2
penyampaian materi kepada siswa, dan menjadikan guru bukan satu-satunya
sumber belajar.
Pada pelaksanaan pembelajaran IPA di lapangan masih dirasakan
tergolong menggunakan metode pembelajaran yang kurang efektif dan tidak
bervariatif, metode yang digunakan bersifat konvensional atau tradisional.
Para guru masih memandang pembelajaran IPA adalah suatu proses
mentransfer konsep, teori, fakta, dan prinsip dari materi pembelajaran saja,
metode pembelajaran yang dilakukan terbatas pada metode ceramah. Hal ini
menimbulkan kecenderungan yang negatif bagi siswa, karena siswa hanya
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan saja, siswa cenderung menjadi
siswa yang pasif.
Berdasarkan hasil analisis nilai siswa kelas IV SDN Sukamulya pada
pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda menunjukan nilai rata-rata
siswa hanya mencapai 53,31 dari Kriteria Ketuntasan Minimal 66,67.
Berdasarkan catatan di lokasi penelitian, pada pembelajaran Sifat-sifat Wujud
Benda ini siswa cenderung pasif. Berdasarkan hasil obsevari di lokasi,
identifikasi penyebab masalahnya antara lain :
a. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal realistik (sesuai dengan
pengalaman keseharian siswa).
b. Guru tidak menggunakan media/alat bantu pembelajaran untuk
memperjelas konsep.
c. Siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran.
d. Nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM.
Dari analisis penyebab masalah diatas maka alternatif pemecahan
masalah yang akan coba diterapkan adalah penggunaan Metode Demonstrasi
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi Sifat-sifat
Wujud Benda dan hubungannya dengan peningkatan hasil belajar siswa,
sebagai bentuk uji coba atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN
3
pengalaman langsung kepada siswa tentang materi yang disampaikan dalam
pembelajaran seperti yang telah diuraikan oleh Muhibbin Syah (1995:201)
mengatakan bahwa :
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Selain itu Asep Herry Hernawan et al. (2007:96) menyatakan bahwa
“Demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan”.
Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan Metode Demonstrasi
pada pembelajaran IPA menuntut penerapan pembelajaran yang bervariasi
serta menggunakan alat dan bahan yang dipraktikkan langsung di depan siswa
sehingga siswa dapat mengamati langsung objek yang sedang dipelajari agar
siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sangat berkesan dan akan terus
diingat serta siswa akan lebih tertarik terhadap pembelajaran IPA hal tersebut
memungkinkan akan tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka dalam
penelitian ini akan mencoba menerapkan hal yang dibahas tadi dengan
mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang
Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” pengambilan judul ini dilatar belakangi oleh beberapa sebab salah satunya adalah tidak maksimalnya hasil pembelajaran IPA di kelas IV SDN
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
fokus masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimanakah
Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN
Sukamulya Kecamatan Cibeber ?”.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode
Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifta-sifat Wujud Benda di
kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber .
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka masalah yang menjadi
kajian dalam penelitian ini perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipersiapkan
untuk disajikan adalah materi pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud
Benda kelas IV semester I di SDN Sukamulya.
2. Pelaksanan pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui penggunaan
Metode Demonstrasi dengan menggunakan alat bantu atau benda yang
diperaktekkan langsung dalam pembelajaran serta RPP, LKS, Lembar
Observasi, Butir soal tes tertulis dan sumber belajar lainnya.
3. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran dapat
dilihat dari hasil evaluasi setelah pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharakan dapat bermanfaat :
1. Bagi penulis :
a) Sebagai salah satu tugas akhir perkuliahan yang harus diselesaikan
5
b) Sebagai sarana untuk melatih menggunakan Metode Demonstrasi
dalam pembelajaran di kelas.
c) Menjadi sebuah pengalaman, ilmu dan bekal yang sangat berharga.
d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang lebih
disempurnakan lagi oleh peneliti selanjutnya.
2. Bagi Guru :
1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk
meningkatkan prestasi siswa.
2) Guru diharapkan dapat memberi variasi dan memperbaiki serta
meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan,
materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran.
3) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
menggunakan berbagai macam metode pembelajaran di dalam kelas
terutama Metode Demonstrasi sehingga potensi diri siswa juga
meningkat dan pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan
serta mempunyai daya tarik.
4) Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman guru
dalam melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya pembelajaran IPA dengan refleksi diri atas kinerjanya
melalui PTK
3. Bagi siswa :
1) Siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan
ilmiah dan siswa didorong untuk meningkatkan semangat belajarnya.
2) Dengan metode yang bervariatif siswa mendapatkan pengalaman baru
dalam belajar, sehingga menjadi lebih bersemangat dalam belajar.
3) Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam
rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan
6
4. Bagi kepala sekolah :
1) Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk
kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM)
dan meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah terutama dalam
pembelajaran IPA.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, berikut ini dijelaskan
beberapa istilah penting dalam penelitian ini :
1. Hasil belajar
Soedjirto (1993:43) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah
tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program
belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditempuh”. Hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu tindakan atau proses untuk
menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah mengalami
interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar selama satu periode
tertentu dan melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA
melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana
dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar
yang pada akhirnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Hasil
belajar yang dimaksud adalah pengetahuan (kognitif) yang diperoleh
siswa dalam proses pembelajaran dari soal evaluasi sebanyak 10 butir soal
yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.
2. Metode Demonstrasi
Menurut Aminuddin Rasyad (2002:08) “Metode demonstrasi
adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas”. Metode Demonstrasi yang dimaksud adalah metode yang dipergunakan
dalam pembelajaran IPA untuk menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa dengan cara memperlihatkan langsung kepada siswa tentang
7
G. Indikator Keberhasilan Pencapaian
Hasil yang ingin dicapai padapembelajaran IPA dalam penelitian ini
yaitu nilai semua siswa diharapkan di atas KKM yang telah ditentukan. Batas
KKM ditentukan dengan cara menghitung aspek-aspek yang ada dalam
pembelajaran yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Batas nilai
KKM dalam penelitian ini yaitu 66,67 sedangkan hasil yang ingin dicapai
96,87 % siswa mendapat nilai di atas KKM dengan nilai yang baik.
Ketuntasan 96,87 % tidak 100% karena di dalam kelas terdapat siswa yang
berkebutuhan khusus (ABK) sehingga dirasa akan sangat susah untuk
21
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki
kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan,
yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan kelas ini
meliputi perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya
kita pelajari beberapa definisi PTK, diantaranya :
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya dari pihak terkait, khususnya guru sebagai pengajar, untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar ke arah tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran itu sendiri. Masalah penelitiannya bersumber dari lingkungan kelas yang dirasakan sendiri oleh guru untuk diperbaiki, dievaluasi dan akhirnya dibuat suatu keputusan sebagai solusi dan dilaksanakan suatu tindakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran tersebut (Indrawati ea al,2000:10).
Selanjutnya menurut Hopkis (1993:01) yang dikutip oleh Ade
Rukman (2008:08) mengemukakan bahwa “ PTK adalah suatu tindakan
penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mengajarnya sendiri
atau koleganya dan untuk menguji asumsi teori pendidikan dalam praktik..”.
Sejalan dengan itu Mc. Targart yang dikutif oleh Hermawan
(Ruswandi,2000:01) menyatakan bahwa :
Penelitian tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pengajaran dengan cara memberikan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari perubahan-perubahan itu, jenis dan sifat perubahan tersebut dapat terjadi sebagai hasil mengajar reflektif.
Dengan demikian alasan perlunya guru melakukan PTK adalah
keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan
mungkin ditingkat yang lebih luas, sehingga ia perlu melakukan review
terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan
terhadap kinerjanya sendiri, dan mungkin dapat dipakai sebagai masukan
22
Tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dasar
pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik
tersebut, serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilaksanakan serta untuk
melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.
B. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peneltian ini
adalah model spiral dari Kemmis & Mc Taggart (Basrowi,2008:68). PTK
dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi
(observation), dan refleksi (reflection). Model spiral ini merupakan model
siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan
menunjukkan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai.
Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai
[image:18.595.131.502.338.701.2]berikut :
Gambar 3.1 Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart
23
Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti
gambar di atas adalah penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Jika pada
siklus pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan
dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang
pertama. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan
dirasa cukup.
C. Subjek Penelitian
Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN
Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang
siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan
pada tahun pelajaran 2012/20013 semester I. Subjek penelitian diambil
sebanyak satu kelas.
D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian )
Dalam tahap ini kegiatan yang harus dipersiapkan meliputi :
1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaaan tindakan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
menyusunan Lembar kerja siswa serta lembar evaluasi.
Pembelajaran akan dilaksanakan melalui pengunaan Metode
Demonstrasi dimana guru memperaktikkan langsung materi
pembelajaran Sifat-sifat Benda Padat di depan kelas dengan
menggunakan media pembelajaran.
2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat
Benda Padat yaitu batu koral, gelas, mangkok dan penghapus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Metode
Demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda padat.
Sifat benda padat ditunjukan dengan memindahkan batu koral dari
[image:19.595.124.514.274.757.2]24
mangkok. Untuk sifat benda padat lainnya digunakan penghapus
yang ditekan oleh tangan dengan kuat. Setelah proses demonstrasi
selesai siswa berdiskusi di dalam kelompok.
2) Bagian akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi dengan menggunakan
instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir
soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal
uraian.
c. Observasi
Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan
dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi
pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Obervasi dilaksanankan
oleh dua orang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang
sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau
informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi merupakan tahap akhir dalam setiap siklus penelitian
Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa dan mengkaji
hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil kajian memberikan gambaran
dan menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan
berikutnya. Bila belum memenuhi target maka akan diteruskan ke
siklus berikutnya.
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaaan tindakan
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikaji sesuai hasil
refleksi pada pembelajaran siklus I Pembelajaran akan
dilaksanakan dengan pengunaan Metode Demonstrasi dimana guru
memperaktikkan langsung materi pembelajaran Sifat-sifat Benda
Cair di depan kelas dengan menggunakan media pembelajaran.
Pada pelakasanaan siklus II sangat mungkin ada beberapa
25
2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat
Benda Padat yaitu air mineral, botol plastik, gelas, pensil dan
jarum.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode
demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda cair. Sifat
benda cair ditunjukan dengan memindahkan air dari dalam botol ke
dalam gelas kemudian air dimiringkan posisinya selanjutnya air
dimasukan kembali ke dalam botol kemudian dilubangi oleh jarum.
Setelah proses demonstrasi selesai siswa bediskusi di dalam
kelompok.
2) Bagian akhir pelaksanan dilakukan evaluasi dengan menggunakan
instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir
soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal
uraian.
c. Observasi
Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan
dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi
pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Observasi dilakukan
oleh dua urang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang
sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau
informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi kembali dilaksanan untuk mengkaji hasil belajar siswa
pada siklus II. Hasil kajian memberikan gambaran dan menjadi bahan
bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan berikutnya. Bila belum
26
E. Data dan Sumber Data
Data penelitian terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil
pengerjaan siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses pembelajaran,
data dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan data hasil tes tertulis.
Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV
SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15
orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Bulan Januari 2013. Sampel sebagai
subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.
Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di SD
tersebut karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti bertugas
dimana di sekolah tersebut dikelas IV banyak ditemukan masalah
pembelajaran karena di kelas IV merupakan peralihan dari kelas rendah ke
kelas tinggi terutama dalam pemahaman dan hasil belajar siswa yang relatif
rendah pada mata pelajaran IPA.
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
instrument-instrumen penelitian sebagai berikut, diantaranya :
1. Butir Soal Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
pemahaman siswa (kognitif) setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran
atas materi pembelajaran yang telah disampaikan. Tes tertulis ini disajikan
dalam bentuk lembar evaluasi siswa yang terdiri dari butir-butir soal
dengan jumlah soal pada setiap siklusnya terdiri dari 10 butir soal yang
terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.
2. Lembar Kerja Siswa
Digunakan untuk membantu siswa agar memepermudah siswa
dalam memahami materi pembelajaran. LKS juga dapat dijadikan sebagai
27
3. Lembar Observasi
Merupakan alat untuk mengukur kegiatan pembelajaran terutama
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ketika sedang berlangsung
dapat diamati. Lembar observasi dapat mengukur atau menilai proses
pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk
mengukur aktivitas guru dan siswa dalam memfasilitasi proses
pembelajaran yang dilakukan. Lembar Observasi terlampir.
Dengan Metode Demonstrasi ini peneliti mendeskripsikan hasil
data yang telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik
pengolahan data ini sebagai berikut:
a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian.
b. Mendeskripsikan hasil penelitian.
Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus melalui soal avaluasi,
kemudian diberi skor untuk setiap butir soalnya. Soal urian yang benar diberi
nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa
kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh
mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan Metode Demonstrasi. Untuk mengolah data nilai yang telah
diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Nilai siswa dihitung dengan rumus :
N = skor perolehan siswa X 100 Skor maksimum
Nilai rata-rata siswa dihitung dengan rumus :
R = R
S Keterangan :
R = Rata-rata
R = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh
S = Banyak data (Siswa)
Presentase siswa yang memperoleh nilai > 66,67:
N = siswa dengan nilai >66,67 X 100%
41
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Penerapan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang
Sifat-sifat Wujud Benda di kelas IV SDN Sukamulya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada setiap siklusnya adapun tindakan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II melalui penggunaan
metode demonstrasi mengalami peningkatan dapat dilihat dari
peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai awal rata-rata siswa sebelum
pelaksanaan siklus hanya mencapai 53,31 setelah pelaksanaan tindakan
siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,96 kemudian pada
pelaksanaan tidakan siklus II meningkat menjadi 90,56.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diupayakan oleh guru melalui
menyampaikan materi pembelajaran dengan cara mendemonstrasikan
materi pembelajaran tentang ‘sifat-sifat wujud benda’ di depan kelas
dengan menggunakan media yang sederhana dan mudah ditemukan
oleh siswa, pelaksanaan demonstrasi siswa dibagi dalam beberapa
kelompok agar siswa dapat berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari
pelaksanaan demonstrasi. Sebelum pelaksanan demonstrasi guru
memperkanalkan alat dan bahan terlebih dahulu serta membimbing
siswa agar mencatat hal-hal yang penting yang mereka lihat dari proses
demonstrasi, setelah pelaksanaan demonstrasi selesai guru
membimbinng siswa untuk membuat kesimpulan di dalam kelompok
agar semua siswa dapat mengeluarkan pendapatnya masing-masing
kemudian siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru merencanakan
pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan LKS yang dimaksudkan
untuk membantu siswa memahami materi pebelajaran pada tahap
42
B. SARAN
1. Kreativitas guru sangat dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang
berkualitas. Penguasaan berbagai macam metode pembelajaran sangat
dibutuhkan oleh guru pada saat ini. Memilih metode pembelajaran
yang tepat sesuai materi pembelajaran yang akan disampikan
merupakan langkah awal untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diharapkan. Untuk membantu guru menyampaikan materi
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan hasil yang
lebih baik salah satu arlternatif yang dapat ditempuh yaitu penggunaan
media pembelajaran yang dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa
agar siswa antusias mengikuti pembelajaran.
2. Dalam sebuah pembelajaran tidak ada satu pendekatan dan metode
pembelajaran yang selalu efektif serta tidak ada pula pendekatan dan
metode pembelajaran yang selalu buruk bila diterapkan dalam proses
pembelajaran seperti halnya pula metode demonstrasi efektif atau
tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh kemampuan dan
kreativitas guru serta kondisi siswa itu sendiri, oleh karena itu
penggunaan metode demonstrasi menuntut kreativitas guru baik dalam
merencanakan, pelaksanaan dan sampai proses evaluasi pembelajaran
yang dilakukan.
3. Melalui penggunaan LKS guru diharapkan mampu membimbing siswa
supaya dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapatnya karena
hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pencapaian hasil
pembelajaran yang lebih baik.
4. Dengan segala kekurangan, mudah-mudahan peneltian ini dapat
dijadikan dasar bagi pembaca, para guru dan peneliti lainnya dalam
menerapkan penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajara IPA
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Mohamad. (1992). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru.
Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Guru. Bandung : CV.
Yrama Widya.
Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asep, dkk. (2007). Bahan Belajar Mandiri; Media Pembelajaran Sekolah Dasar.
Bandung : UPI Press.
Blog BBPP Lembang. Penerapan Metode demonstrasi. Tersedia :
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Moedjono. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Depdikbud.
Sadiman, Areif. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.
Surya, Moh. (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.
Tabarin, Rusyan. (1993). Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat
Pendidikan Dasar. Bandung : Bina Budhaya.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Bahan Belajar
Mandiri; Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
Wahyono, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: