• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN

METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG

SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA

KECAMATAN CIBEBER

Oleh :

Dandung Saputra Kriswanto

08 10 418

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah

(skripsi) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan

Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda

di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” ini dengan lancar dan tepat

pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kita sebagai umatnya.

Semoga Allah SWT meridhainya.

Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi penulis

dalam mengakhiri program studi yang ditempuh untuk mengikuti sidang sebagai

tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada studi PGSD

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan baik dalam hal penulisan, pemakaian bahasa maupun hal

kelengkapan isinya, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, keritik dan saran sangat penulis harapkan

dari para ahli dan pembaca pada umumnya agar tercapai perbaiakan di masa yang

akan datang.

Akhir kata, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati semoga karya

ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada

umumnya serta dapat diterima semua pihak. Amiin Ya Robbal A’lamiin

Bandung, Januari 2013

(3)

Ucapan Terima Kasih

Syukur alhaamdullilah penulis ucapkan, karena terselesaikannya skripsi ini

merupakan anugrah dan kebahagiaan yang sangat besar, namun sangat penulis

sadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak luput dari bantuan, dukungan dan

kepedulian berupa moril dan materil dari semua pihak yang membantu

terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Yang Terhormat Drs. Dede Somarya M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar FIP.

2. Yth. Bapak Drs. Agus Fany Chandra, M.pd. Selaku dosen pembimbing I yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan mencurahkan pikiran serta bimbingannya

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesikan tepat pada waktuya.

3. Yth. Bapak Drs. Tatang syaripudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan dan pembinaannya sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

4. Yth. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Prodi PGSD atas informasi, bantuan,

binaan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di

Prodi PGSD ini.

5. Yth. Bapak Achar Ramdani S.Pd (Kepala Sekolah) beserta rekan-rekan

Dewan Guru SDN Sukamulya Kecamatam Cibeber Kabupaten Cianjur, atas

segala dorongan serta bantuannya.

6. Untuk Kedua Orang Tua yang sangat saya hormati karena telah memberikan dukungan baik moril maupun materil terutama do’a sehingga diberikan kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

7. Untuk Istriku tersayang yang telah memberikan segala perhatian dan kasih

sayangnya serta dukungannya sehigga penulis sangat termotivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa PGSD Dual Modes, atas segala kebersamaan dan

kerjasamanya. Semoga di depan kesuksesan telah menunggu kita semua.

(4)

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Program Studi PGSD Fakultas

Ilmu Pendidikan FIP.

Akhir kata, terima kasih atas segala hal yang telah diberikan kepada penulis

untuk terselesakannya skrpsi ini, semoga mendapatkan ridha dan balasan yang

setimpal dari-Nya. Amin

Bandung, Januari 2013

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 6

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ... 8

B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 12

C. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA ... 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21

B. Model Penelitian ... 22

C. Subjek Penelitian ... 23

D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian ) ... 23

E. Data dan Sumber Data ... 26

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL ... 28

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ... 41

B. SARAN ... 42

DAFTAR PUSTAKA

(7)
[image:7.595.157.447.284.558.2]

Daftar Tabel

Tabel Halaman

4. 1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus 28

4. 2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 32

(8)
[image:8.595.157.441.283.560.2]

Daftar Gambar

Gambar Halaman

3. 1 Gambar Alur Desain PTK Model Kemmis dan Mc. Targgert 22

4. 1 Gambar Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa 40

(9)

Daftar Lampiran

1. Persiapan Mengajar (RPP)

2. Lembar Kerja Siswa

3. Lembar Evaluasi

4. Bobot Poin Soal Evaluasi

5. Hasil Pembelajaran Setiap Siklus

6. Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa

7. SK Bimbingan

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan program pemerintah saat ini untuk memajukan kualitas

pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah

satunya menciptakan tenaga pengajar yang profesional agar pendidikan di

Indonesia semakin berkembang karena dilaksanakan oleh tenaga pendidik

yang ahli dibidangnya. Hal ini sejalan dengan makna pendidikan dalam

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) 2003 pasal 1

ayat 1 yang berbunyi :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan

pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. IPA dikenal juga dengan nama

Sains. Kata Sains berasal dari Natural Science, yang artinya ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut

Muh. Amin (1987:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang

didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

Pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan sehingga siswa melalui kegiatan dalam pembelajaran dapat

menghasilkan penemuan-penemuan oleh siswa itu sendiri. Seorang guru harus

mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi yang

harus dicapai dengan penggunaan metode yang tepat akan tercipta suasana

(11)

2

penyampaian materi kepada siswa, dan menjadikan guru bukan satu-satunya

sumber belajar.

Pada pelaksanaan pembelajaran IPA di lapangan masih dirasakan

tergolong menggunakan metode pembelajaran yang kurang efektif dan tidak

bervariatif, metode yang digunakan bersifat konvensional atau tradisional.

Para guru masih memandang pembelajaran IPA adalah suatu proses

mentransfer konsep, teori, fakta, dan prinsip dari materi pembelajaran saja,

metode pembelajaran yang dilakukan terbatas pada metode ceramah. Hal ini

menimbulkan kecenderungan yang negatif bagi siswa, karena siswa hanya

memperhatikan guru yang sedang menjelaskan saja, siswa cenderung menjadi

siswa yang pasif.

Berdasarkan hasil analisis nilai siswa kelas IV SDN Sukamulya pada

pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud Benda menunjukan nilai rata-rata

siswa hanya mencapai 53,31 dari Kriteria Ketuntasan Minimal 66,67.

Berdasarkan catatan di lokasi penelitian, pada pembelajaran Sifat-sifat Wujud

Benda ini siswa cenderung pasif. Berdasarkan hasil obsevari di lokasi,

identifikasi penyebab masalahnya antara lain :

a. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal realistik (sesuai dengan

pengalaman keseharian siswa).

b. Guru tidak menggunakan media/alat bantu pembelajaran untuk

memperjelas konsep.

c. Siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran.

d. Nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM.

Dari analisis penyebab masalah diatas maka alternatif pemecahan

masalah yang akan coba diterapkan adalah penggunaan Metode Demonstrasi

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi Sifat-sifat

Wujud Benda dan hubungannya dengan peningkatan hasil belajar siswa,

sebagai bentuk uji coba atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN

(12)

3

pengalaman langsung kepada siswa tentang materi yang disampaikan dalam

pembelajaran seperti yang telah diuraikan oleh Muhibbin Syah (1995:201)

mengatakan bahwa :

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Selain itu Asep Herry Hernawan et al. (2007:96) menyatakan bahwa

“Demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan

dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan”.

Pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan Metode Demonstrasi

pada pembelajaran IPA menuntut penerapan pembelajaran yang bervariasi

serta menggunakan alat dan bahan yang dipraktikkan langsung di depan siswa

sehingga siswa dapat mengamati langsung objek yang sedang dipelajari agar

siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sangat berkesan dan akan terus

diingat serta siswa akan lebih tertarik terhadap pembelajaran IPA hal tersebut

memungkinkan akan tercapainya hasil pembelajaran yang lebih baik dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka dalam

penelitian ini akan mencoba menerapkan hal yang dibahas tadi dengan

mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui

Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang

Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber” pengambilan judul ini dilatar belakangi oleh beberapa sebab salah satunya adalah tidak maksimalnya hasil pembelajaran IPA di kelas IV SDN

(13)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

fokus masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimanakah

Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat-sifat Wujud Benda di Kelas IV SDN

Sukamulya Kecamatan Cibeber ?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode

Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifta-sifat Wujud Benda di

kelas IV SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber .

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka masalah yang menjadi

kajian dalam penelitian ini perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipersiapkan

untuk disajikan adalah materi pembelajaran IPA tentang Sifat-sifat Wujud

Benda kelas IV semester I di SDN Sukamulya.

2. Pelaksanan pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui penggunaan

Metode Demonstrasi dengan menggunakan alat bantu atau benda yang

diperaktekkan langsung dalam pembelajaran serta RPP, LKS, Lembar

Observasi, Butir soal tes tertulis dan sumber belajar lainnya.

3. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran dapat

dilihat dari hasil evaluasi setelah pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharakan dapat bermanfaat :

1. Bagi penulis :

a) Sebagai salah satu tugas akhir perkuliahan yang harus diselesaikan

(14)

5

b) Sebagai sarana untuk melatih menggunakan Metode Demonstrasi

dalam pembelajaran di kelas.

c) Menjadi sebuah pengalaman, ilmu dan bekal yang sangat berharga.

d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang lebih

disempurnakan lagi oleh peneliti selanjutnya.

2. Bagi Guru :

1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk

meningkatkan prestasi siswa.

2) Guru diharapkan dapat memberi variasi dan memperbaiki serta

meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan,

materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran.

3) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam

menggunakan berbagai macam metode pembelajaran di dalam kelas

terutama Metode Demonstrasi sehingga potensi diri siswa juga

meningkat dan pembelajaran lebih menarik, bermakna, menyenangkan

serta mempunyai daya tarik.

4) Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman guru

dalam melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran

khususnya pembelajaran IPA dengan refleksi diri atas kinerjanya

melalui PTK

3. Bagi siswa :

1) Siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan pendekatan

ilmiah dan siswa didorong untuk meningkatkan semangat belajarnya.

2) Dengan metode yang bervariatif siswa mendapatkan pengalaman baru

dalam belajar, sehingga menjadi lebih bersemangat dalam belajar.

3) Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam

rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan

(15)

6

4. Bagi kepala sekolah :

1) Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk

kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM)

dan meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah terutama dalam

pembelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, berikut ini dijelaskan

beberapa istilah penting dalam penelitian ini :

1. Hasil belajar

Soedjirto (1993:43) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah

tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program

belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditempuh”. Hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu tindakan atau proses untuk

menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah mengalami

interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar selama satu periode

tertentu dan melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA

melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana

dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar

yang pada akhirnya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Hasil

belajar yang dimaksud adalah pengetahuan (kognitif) yang diperoleh

siswa dalam proses pembelajaran dari soal evaluasi sebanyak 10 butir soal

yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

2. Metode Demonstrasi

Menurut Aminuddin Rasyad (2002:08) “Metode demonstrasi

adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas”. Metode Demonstrasi yang dimaksud adalah metode yang dipergunakan

dalam pembelajaran IPA untuk menyampaikan materi pembelajaran

kepada siswa dengan cara memperlihatkan langsung kepada siswa tentang

(16)

7

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian

Hasil yang ingin dicapai padapembelajaran IPA dalam penelitian ini

yaitu nilai semua siswa diharapkan di atas KKM yang telah ditentukan. Batas

KKM ditentukan dengan cara menghitung aspek-aspek yang ada dalam

pembelajaran yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Batas nilai

KKM dalam penelitian ini yaitu 66,67 sedangkan hasil yang ingin dicapai

96,87 % siswa mendapat nilai di atas KKM dengan nilai yang baik.

Ketuntasan 96,87 % tidak 100% karena di dalam kelas terdapat siswa yang

berkebutuhan khusus (ABK) sehingga dirasa akan sangat susah untuk

(17)

21

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki

kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan,

yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan kelas ini

meliputi perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya

kita pelajari beberapa definisi PTK, diantaranya :

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya dari pihak terkait, khususnya guru sebagai pengajar, untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar ke arah tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran itu sendiri. Masalah penelitiannya bersumber dari lingkungan kelas yang dirasakan sendiri oleh guru untuk diperbaiki, dievaluasi dan akhirnya dibuat suatu keputusan sebagai solusi dan dilaksanakan suatu tindakan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran tersebut (Indrawati ea al,2000:10).

Selanjutnya menurut Hopkis (1993:01) yang dikutip oleh Ade

Rukman (2008:08) mengemukakan bahwa “ PTK adalah suatu tindakan

penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mengajarnya sendiri

atau koleganya dan untuk menguji asumsi teori pendidikan dalam praktik..”.

Sejalan dengan itu Mc. Targart yang dikutif oleh Hermawan

(Ruswandi,2000:01) menyatakan bahwa :

Penelitian tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pengajaran dengan cara memberikan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari perubahan-perubahan itu, jenis dan sifat perubahan tersebut dapat terjadi sebagai hasil mengajar reflektif.

Dengan demikian alasan perlunya guru melakukan PTK adalah

keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan

mungkin ditingkat yang lebih luas, sehingga ia perlu melakukan review

terhadap kinerjanya sendiri, untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan

terhadap kinerjanya sendiri, dan mungkin dapat dipakai sebagai masukan

(18)

22

Tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dasar

pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik

tersebut, serta situasi atau lembaga tempat tersebut dilaksanakan serta untuk

melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian Tindakan Kelas yang

dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peneltian ini

adalah model spiral dari Kemmis & Mc Taggart (Basrowi,2008:68). PTK

dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi

(observation), dan refleksi (reflection). Model spiral ini merupakan model

siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan

menunjukkan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai.

Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai

[image:18.595.131.502.338.701.2]

berikut :

Gambar 3.1 Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart

(19)

23

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart seperti

gambar di atas adalah penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Jika pada

siklus pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan

dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang

pertama. Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan

dirasa cukup.

C. Subjek Penelitian

Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN

Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15 orang

siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan

pada tahun pelajaran 2012/20013 semester I. Subjek penelitian diambil

sebanyak satu kelas.

D. Rencana Tindakan ( Prosedur Penelitian )

Dalam tahap ini kegiatan yang harus dipersiapkan meliputi :

1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaaan tindakan

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

menyusunan Lembar kerja siswa serta lembar evaluasi.

Pembelajaran akan dilaksanakan melalui pengunaan Metode

Demonstrasi dimana guru memperaktikkan langsung materi

pembelajaran Sifat-sifat Benda Padat di depan kelas dengan

menggunakan media pembelajaran.

2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat

Benda Padat yaitu batu koral, gelas, mangkok dan penghapus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Metode

Demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda padat.

Sifat benda padat ditunjukan dengan memindahkan batu koral dari

[image:19.595.124.514.274.757.2]
(20)

24

mangkok. Untuk sifat benda padat lainnya digunakan penghapus

yang ditekan oleh tangan dengan kuat. Setelah proses demonstrasi

selesai siswa berdiskusi di dalam kelompok.

2) Bagian akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi dengan menggunakan

instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir

soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal

uraian.

c. Observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan

dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi

pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Obervasi dilaksanankan

oleh dua orang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang

sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau

informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap akhir dalam setiap siklus penelitian

Untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa dan mengkaji

hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil kajian memberikan gambaran

dan menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan

berikutnya. Bila belum memenuhi target maka akan diteruskan ke

siklus berikutnya.

2. Tindakan Siklus II

a. Perencanaaan tindakan

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikaji sesuai hasil

refleksi pada pembelajaran siklus I Pembelajaran akan

dilaksanakan dengan pengunaan Metode Demonstrasi dimana guru

memperaktikkan langsung materi pembelajaran Sifat-sifat Benda

Cair di depan kelas dengan menggunakan media pembelajaran.

Pada pelakasanaan siklus II sangat mungkin ada beberapa

(21)

25

2) Menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan Sifat-sifat

Benda Padat yaitu air mineral, botol plastik, gelas, pensil dan

jarum.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

demonstrasi untuk memperlihatkan sifat-sifat dari benda cair. Sifat

benda cair ditunjukan dengan memindahkan air dari dalam botol ke

dalam gelas kemudian air dimiringkan posisinya selanjutnya air

dimasukan kembali ke dalam botol kemudian dilubangi oleh jarum.

Setelah proses demonstrasi selesai siswa bediskusi di dalam

kelompok.

2) Bagian akhir pelaksanan dilakukan evaluasi dengan menggunakan

instrumen tes yang berupa soal-soal evaluasi yang terdiri 10 butir

soal yang terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal

uraian.

c. Observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap pelaksanaan

dilaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai situasi

pada saat pembelajaran dilaksanakan di kelas. Observasi dilakukan

oleh dua urang guru yang berpengalaman. Observasi dipandang

sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan data atau

informasi berupa proses perubahan kinerja pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi kembali dilaksanan untuk mengkaji hasil belajar siswa

pada siklus II. Hasil kajian memberikan gambaran dan menjadi bahan

bagi rekomendasi dan revisi rencana tindakan berikutnya. Bila belum

(22)

26

E. Data dan Sumber Data

Data penelitian terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil

pengerjaan siswa pada Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses pembelajaran,

data dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa dan data hasil tes tertulis.

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV

SDN Sukamulya Kecamatan Cibeber yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 15

orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Penelitian ini

dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Bulan Januari 2013. Sampel sebagai

subjek penelitian diambil sebanyak satu kelas.

Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di SD

tersebut karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti bertugas

dimana di sekolah tersebut dikelas IV banyak ditemukan masalah

pembelajaran karena di kelas IV merupakan peralihan dari kelas rendah ke

kelas tinggi terutama dalam pemahaman dan hasil belajar siswa yang relatif

rendah pada mata pelajaran IPA.

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

instrument-instrumen penelitian sebagai berikut, diantaranya :

1. Butir Soal Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan

pemahaman siswa (kognitif) setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran

atas materi pembelajaran yang telah disampaikan. Tes tertulis ini disajikan

dalam bentuk lembar evaluasi siswa yang terdiri dari butir-butir soal

dengan jumlah soal pada setiap siklusnya terdiri dari 10 butir soal yang

terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

2. Lembar Kerja Siswa

Digunakan untuk membantu siswa agar memepermudah siswa

dalam memahami materi pembelajaran. LKS juga dapat dijadikan sebagai

(23)

27

3. Lembar Observasi

Merupakan alat untuk mengukur kegiatan pembelajaran terutama

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ketika sedang berlangsung

dapat diamati. Lembar observasi dapat mengukur atau menilai proses

pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi untuk

mengukur aktivitas guru dan siswa dalam memfasilitasi proses

pembelajaran yang dilakukan. Lembar Observasi terlampir.

Dengan Metode Demonstrasi ini peneliti mendeskripsikan hasil

data yang telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik

pengolahan data ini sebagai berikut:

a. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian.

b. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Data hasil tes yang diperoleh pada setiap siklus melalui soal avaluasi,

kemudian diberi skor untuk setiap butir soalnya. Soal urian yang benar diberi

nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya. Setelah menilai setiap siswa

kemudian menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh

mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan Metode Demonstrasi. Untuk mengolah data nilai yang telah

diperoleh rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nilai siswa dihitung dengan rumus :

N = skor perolehan siswa X 100 Skor maksimum

Nilai rata-rata siswa dihitung dengan rumus :

R = R

S Keterangan :

R = Rata-rata

R = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

S = Banyak data (Siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai > 66,67:

N = siswa dengan nilai >66,67 X 100%

(24)

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Penerapan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang

Sifat-sifat Wujud Benda di kelas IV SDN Sukamulya dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada setiap siklusnya adapun tindakan yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II melalui penggunaan

metode demonstrasi mengalami peningkatan dapat dilihat dari

peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai awal rata-rata siswa sebelum

pelaksanaan siklus hanya mencapai 53,31 setelah pelaksanaan tindakan

siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,96 kemudian pada

pelaksanaan tidakan siklus II meningkat menjadi 90,56.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diupayakan oleh guru melalui

menyampaikan materi pembelajaran dengan cara mendemonstrasikan

materi pembelajaran tentang ‘sifat-sifat wujud benda’ di depan kelas

dengan menggunakan media yang sederhana dan mudah ditemukan

oleh siswa, pelaksanaan demonstrasi siswa dibagi dalam beberapa

kelompok agar siswa dapat berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari

pelaksanaan demonstrasi. Sebelum pelaksanan demonstrasi guru

memperkanalkan alat dan bahan terlebih dahulu serta membimbing

siswa agar mencatat hal-hal yang penting yang mereka lihat dari proses

demonstrasi, setelah pelaksanaan demonstrasi selesai guru

membimbinng siswa untuk membuat kesimpulan di dalam kelompok

agar semua siswa dapat mengeluarkan pendapatnya masing-masing

kemudian siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru merencanakan

pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan LKS yang dimaksudkan

untuk membantu siswa memahami materi pebelajaran pada tahap

(25)

42

B. SARAN

1. Kreativitas guru sangat dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang

berkualitas. Penguasaan berbagai macam metode pembelajaran sangat

dibutuhkan oleh guru pada saat ini. Memilih metode pembelajaran

yang tepat sesuai materi pembelajaran yang akan disampikan

merupakan langkah awal untuk mencapai hasil pembelajaran yang

diharapkan. Untuk membantu guru menyampaikan materi

pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan hasil yang

lebih baik salah satu arlternatif yang dapat ditempuh yaitu penggunaan

media pembelajaran yang dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa

agar siswa antusias mengikuti pembelajaran.

2. Dalam sebuah pembelajaran tidak ada satu pendekatan dan metode

pembelajaran yang selalu efektif serta tidak ada pula pendekatan dan

metode pembelajaran yang selalu buruk bila diterapkan dalam proses

pembelajaran seperti halnya pula metode demonstrasi efektif atau

tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh kemampuan dan

kreativitas guru serta kondisi siswa itu sendiri, oleh karena itu

penggunaan metode demonstrasi menuntut kreativitas guru baik dalam

merencanakan, pelaksanaan dan sampai proses evaluasi pembelajaran

yang dilakukan.

3. Melalui penggunaan LKS guru diharapkan mampu membimbing siswa

supaya dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapatnya karena

hal tersebut akan sangat berpengaruh pada pencapaian hasil

pembelajaran yang lebih baik.

4. Dengan segala kekurangan, mudah-mudahan peneltian ini dapat

dijadikan dasar bagi pembaca, para guru dan peneliti lainnya dalam

menerapkan penggunaan Metode Demonstrasi dalam pembelajara IPA

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Mohamad. (1992). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sinar Baru.

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, untuk Guru. Bandung : CV.

Yrama Widya.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asep, dkk. (2007). Bahan Belajar Mandiri; Media Pembelajaran Sekolah Dasar.

Bandung : UPI Press.

Blog BBPP Lembang. Penerapan Metode demonstrasi. Tersedia :

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-manajemen/605-menerapkan-metode-demonstrasi

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Dimyati dan Moedjono. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Depdikbud.

Sadiman, Areif. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.

Surya, Moh. (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Tabarin, Rusyan. (1993). Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat

Pendidikan Dasar. Bandung : Bina Budhaya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Bahan Belajar

Mandiri; Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Wahyono, dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:

(27)

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.1 Penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart
gambar di atas adalah penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Jika pada

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya macam-macam salon, justru mendorong persaingan antar salon agar memberikan suatu ketertarikan bagi masyarakat untuk memilih salon yang tepat bagi mereka. Dimana

dari alat komunikasi jarak jauh menjadi suatu benda yang sangat pintar yang dapat.. digunakan berbagai macam hal

Makalah pada Workshop Penyempurnaan Hasil Karya Lomba Pembuatan Media Pembelajaran SMA Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dikmenum, Jakarta.. Meningkatkan Kemampuan

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Ansus karena dengan mengetahui perbedaan bentuk kata kerja kedua bahasa,

Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisa keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati, dan

[r]

Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Listrik Prabayar (LPB) (Studi Pada PT. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Pelanggan Pengguna Jasa Lapangan Futsal (Studi Kasus Pada IFI Futsal Bandung).. Jurnal Ekonomi