• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan PGSD

Oleh

PIPIN HASANAH 1106881

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================================

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)

Oleh :

PIPIN HASANAH

1106881

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© PIPIN HASANAH 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur )

Oleh :

PIPIN HASANAH 1106881

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Agus Fanny Chandra W. M,Pd. NIP.198108132005011003

Pembimbing II

Dr.H. Yahya Sudarya,M.Pd. NIP.195212121975011001

Mengetahui

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “UPAYA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR“. (Penelitian

Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkuulon IV Kecamatan

Cikalongkulon Kabupaten Cianjur) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar

karya saya sendiri,dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara tidak sesuai dengan etika ke ilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan

atas pernyataan ini, saya akan managgung resiko/ sanksi yang di jatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini,atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya

ini.

Bandung, Desember 2012

YangMembuat Pernyataan

PIPIN HASANAH NIM.1106881

(5)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR

(Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)

ABSTRAK

Pemilihan judul ini berdasarkan pengalaman di lapangan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV nilai rata-ratanya masih berkisar 50. lebih khusus lagi siswa belum bisa menerapkan cara penggunaan alat peraga yang baik melalui metode demonstrasi,di harapkan siswa akan lebih mudah mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran IPA.

Penelitian tindakan kelas ini, ditempuh dalam dua siklus.setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi. Tindakan penelitian dalam setiap siklus dilakukan dengan cara optimalisasi penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V yang ada untuk menyelesaikan soal IPA materi sifat-sifat cahaya.

Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012 / 2013 yang terdiri dari 35 siswa.

(6)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING INIPA LEARNING ABOUT PROPERTIES WITH LIGHT DEMONSTRATION METHOD IN

ELEMENTARY SCHOOL CLASS V

(Action Research In class V Grade IV SDN Cikalongkulon Sub Cikalongkulon Cianjur) overcome the existing problems in learning science.

The study of this class action is a two siklus.setiap cycle consists of four phases: planning, action, observation and reflection. Action research in each cycle is done by optimizing the use of demonstration methods to improve student learning outcomes fifth grade to complete the IPA about the properties of light material.

The subject of the research is a class V student of SDN Cikalongkulon Cikalongkulon Cianjur District IV Academic Year 2012/2013 consists of 35 students.

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “ Upaya Untuk meningkatakan Hasil belajar Siswa Dalam Pembelajaran

IPA tentang Sifat-sifat cahaya Dengan Metode demonstrasi di Kelas V Sekolah

Dasar “. (Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV

Kecamatan Cikalongkulon Iv Kabupaten Cianjur).

Selama Penyususnan Skripsi ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak.Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya

penyusunan laporan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah dasar Jurusan Pedagogik FIP UPI.

2. Bapak Agus Fanny Chandra, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang

senantiasa membimbing tanpa pamrih dan memberikan pengarahan dalam

penyusunan Skripsi ini.

3. Bapak Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd selaku dosen pembimbing II Yang

senantiasa tanpa pamrih, memberikan pengarahan-pengarahan kepada penulis

(8)

4. Bapak dan Ibu dosen PGSD FIP UPI yang telah memberikan bantuan kepada

penulis dalam kelancaran menyelesaikan studi di jurusan pendidikan Guru

sekolah Dasar FIP UPI.

5. Kepala Sekolah beserta dewan guru dan elemen-elemen yang bergabung di

sekolah SDN Cikalongkulon IV yang telah mengijinkan dan menerima

dengan baik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ).

6. Bapak Engkus Kusnadi (Alm) dan Ibu Nurhasanah Selaku Orang tua dengan

penuh kesabaran telah memberikan kasih sayangnya, mengiringi setiap

langkah hidupku dengan untaian doa dan nasehat serta kesabaran hati dalam

perjuanagan mendidik dan memebesarkanku dengan cuarahan keringat, serta

selalu ada ketika aku membutuhkan, semoga Allah membalas dengan balasan

kebaikan yang setimpal di dunia dan di akhirat.

7. Suamiku tercinta Bunyamin dan putraku tersayang Ihsan fahmi Mujahid yang

senantiasa memberikan dukungan dan motivasi agar untuk selalu sabar dan

teliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada semua pihak Yang ikut serta membantu terselesaikannya penyusun

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah SWT

memberikan balasan yang berlipat ganda atas bantuan yang diberikan kepada

penulis selama mengikuti studi di program pendidikan Guru Sekolah dasar

FIP Universitas pendidikan Indonesia.

Dengan Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis , maka penulis

menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.Untuk itu pembaca

(9)

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca

Bandung, Desember 2012

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Penjelasan Istilah ... 8

F. Metode Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ... 12

1. Pengertian Metode Demonstrasi ... 12

2. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi ... 13

(11)

4. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi ... 14

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Demonstrasi ... 16

6. Cara Mengatasi Kekurangan Metode Demonstrasi ... 17

B. Pengertian, Fungsi Serta Tujuan Dan Ruang Lingkup Pendidikan IPA di SD ... 18

1. Pengertian Pendidikan IPA ... 18

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan IPA ... 18

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA ... 19

C. Pokok Materi Yang Berkaitan Dengan Penelitian ... 20

1. Materi : Sifat-sifat cahaya (kelas V) ... 20

2. Bagian Dari Sifat-sifat Cahaya ... 20

3. Hasil Belajar ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ... 24

1. Metode Penelitian ... 24

2. Model Penelitian ... 25

B. Lokasi Waktu Penelitian ... 29

C. Analisis Masalah ... 30

D. Model Pengumpulan Data ... 31

1. Teknik Pengumpulan Data ... 31

2. Instrumen Penelitian ... 24

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 35

1. Siklus I ... 36

a. Perencanaan ... 36

b. Pelaksanaan Tindakan ... 37

c. Observasi ... 39

d. Refleksi ... 39

2. Siklus II ... 42

a. Perencanaan ... 42

b. Pelaksanaan Tindakan ... 43

c. Observasi ... 45

d. Refleksi ... 45

B. Pembahasan ... 53

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 62

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Cikalongkulon IV ... 35

Tabel 4.2. Perencanaan Siklus I ... 36

Tabel 4.3. Daftar nilai siswa pada siklus I ... 40

Tabel 4.4 Perencanaan siklus II ... 42

Tabel 4.5 Daftar nilai siswa siklus II ... 46

Tabel 4.6 Nilai Keseluruhan tiap siklus ... 48

Tabel 4.7 Hasil Observasi Terhadap Guru ... 49

Tabel 4.8 Hasil Observasi terhadap Aktifityas Siswa ... 51

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Perolehan Siswa Pada Siklus I ... 41

Gambar 4.2 Perolehan Siswa Pada Siklus II ... 47

Gambar 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Tiap Siklus... 48

(15)

DAFTAR BAGAN

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - Lampiran ... 62

Lampiran I Perijinan dan Kartu Bimbingan ... 63

Lampiran II Dokumen Siklus I ... 69

Lampiran III Dokumen Siklus II ... 83

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bagian dari suatu proses yang diharapkan bisa mencapai suatu

tujuan (Hamdani Ihsan, 2007:59). Selain itu pendidikan mempunyai peranan penting

dalam perkembangan suatu masyarakat, karena pendidikan merupakan suatu usaha

melestarikan, meneruskan dan mengalihkan nilai budaya kegenerasi berikutnya dalam

segala aspek (Arifin,1996:11).

Ketika anak menginjak usia sekolah para orang tua berbondong–bondong

menyerahkan sebagian pendidikan anaknya ke lembaga pendidikan formal. Disinilah

tugas sekolah (yang didalamnya meliputi tugas guru sebagai pendidik) memberikan

pendidikan pada anak yang telah menjadi siswa/peserta didik, pendidikan yang

didalamnya tidak terfokus pada kualitas intelektual anak. Karena pada dasarnya

pendidikan baik di sekolah maupun di madrasah bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan potensi dirinya, memiliki aspek spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(Ramayulis, 2002:13).

Pada lembaga pendidikan formal, pendidikan dan pengajaran yang dilakukan terikat

pada kurikulum. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 6

Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan

(18)

2

2. Kelompok mata perajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi didalamnya terdapat

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA terkadang

disebut-sebut sebagai mata pelajaran yang kurang diminati karena terdapat hafalan-hafalan

mengenai konsep-konsep alam semesta.

Pembelajaran IPA pada hakekatnya adalah kumpulan pengetahuan secara tersusun

dan secara terbimbing hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas 2006), bahwa

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip

saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu pembelajaran IPA juga

merupakan ilmu yang bersifat empiris dan membahas tentang fakta serta gejala alam.

Hal tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual, hal ini

menunjukan bahwa hakekat pembelajaran IPA sebagai proses yang diperlukan untuk

menciptakan pembelajaran IPA secara maksimal. Menurut Asyari Muslichah 2006,

pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar. Misalnya mengamati, mengukur,

mengklasifikasikan,dan mengkomunikasikan serta mengenal hubungan ruang dan

waktu.

Pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah

menyebabkan siswa kurang aktif dan kurang merespon terhadap pelajaran yang

(19)

3

kepada siswa. Hal ini disebabkan karena kecenderungan guru hanya memanfaatkan

buku sumber IPA saja dan tidak memanfaatkan metode-metode lain yang digunakan.

Begitu juga permasalahan yang ada di SDN Cikalongkulon IV Cianjur berdasarkan

hasil belajar siswa di kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur pada mata pelajaran IPA

tentang sifat-sifat cahaya dari 35 siswa hanya 8 siswa saja yang menguasai materi yang

telah di bahas dengan nilai 85 ke atas. Hal ini menunjukan bahwa pencapaian

ketuntasan hasil belajar siswa hanya 34%, sehingga belum memenuhi kriteria yang

diharapkan yakni 100 %.

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA, guru harus dapat membawa siswa ke

dalam proses pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitasnya secara langsung. Hal

tersebut juga tercantum dalam kurikulum 2006 bahwa pembelajaran IPA di Sekolah

Dasar diarahkan untuk “mencari pengetahuan”, dan “berbuat”. Sehingga dapat

membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar.

Mata pelajaran IPA (sains) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar

merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan sikap dan nalai ilmiah pada siswa. Teori belajar mengatakan bahwa belajar

yang efektif harus melalui pengalaman, dalam aktifitas belajar siswa harus berinteraksi

langsung terhadap obyek yang dipelajari dengan melibatkan penggunaan semua alat

inderanya. Belajar melalui pengalaman langsung berarti pengetahuan yang diperoleh

siswa berasal dari hal-hal nyata dan bukan bersifat khayalan. Belajar dengan

(20)

4

media pembelajaran disiapkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

akan tetapi cara mengajar yang monoton membuat siswa apatis, acuh tak acuh, tidak

punya rasa tanggung jawab, sehingga prosentase ketuntasan belajar yang di peroleh

minim atau jauh dari harappan kita

Pembelajaran IPA pada saat ini hendaknya dapat dioptimalkan oleh guru dengan

memilih metode-metode pembelajaran, salah satunya dengan metode demonstrasi.

Dengan metode demonstrasi, pembelajaran IPA akan lebih efektif dan membantu siswa

untuk mencari jawaban atas usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan suatu proses

situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode

demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam

proses demonstrasi, peran siswa hanya sekedar memerhatikan akan tetapi demonstrasi

dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam strategi pembelajaran.

Demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka penulis mengajukan penggunaan

metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dan hubunganya dengan peningkatan hasil

belajar siswa sebagai upaya atau cara membelajarkan siswa lebih efektif dan kreatif dan

siswa dapat mencari jawaban sendiri dalam pembelajaran IPA dengan fakta atau data

yang benar dan berdasarkan identifikasi masalah yang ada. Hal tersebut menjadi

rencana dalam perbaikan pembelajaran yakni bagaimana meningkatkan hasil belajar

siswa dengan pengalaman langsung yang siswa rasakan.

Pengamatan, metode dan media pembelajaran yang tepat akan menjadikan kegiatan

pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga motivasi dan hasil

(21)

5

metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA pada materi “sifat-sifat cahaya” di SDN

Cikalongkulon IV.

Dari paparan diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul : ”upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA

tentang sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi di kelas V sekolah dasar”, PTK di

kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi hal pokok paling utama

adalah hal-hal yang dinyatakan dalam rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana merencanakan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon

IV Cianjur yang memuat metode pembelajaran demonstrasi pada materi

sifat-sifat cahaya.

2. Bagaimana penerapan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV

Cianjur dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi

sifat-sifat cahaya.

3. Bagaimana besarnya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA di

Kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur dengan menggunakan metode

pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.

C. Tujuan Penelitian

(22)

6

1. Untuk mengimplementasikan penyusunan rencana pembelajaran IPA di Kelas

V SDN Cikalongkulon IV Cianjur yang memuat metode pembelajaran

demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.

2. Untuk menerapkan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV

Cianjur dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi

sifat-sifat cahaya.

3. Untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran

IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur dengan menggunakan metode

pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat

memberikan manfaat atau kontribusi yang positif sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran

yang dialami siswa dengan memberikan sajian kegiatan pembelajaran yang menarik

dalam memahami materi sifat-sifat cahaya, sehingga timbul motivasi yang lebih

tinggi untuk mencapai hasil belajar siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan.

(23)

7

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan guru dalam

proses belajar mengajar sebagai refleksi untuk berbenah diri dan dapat dijadikan

latihan awal untuk meningkatkan profesionalisme guru.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan pada sekolah

untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan sebagai sarana memotivasi staf

pengajar di sekolah tersebut agar lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan

pembelajaran.

4. Manfaat bagi pendidikan secara umum

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mencari tahu tingkat tercapainya tujuan

pendidikan dan sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan.

Selain itu dapat digunakan sebagai masukan bagi dunia pendidikan jika

menghadapi masalah yang hampir serupa.

E. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang disajikan

dalam judul penelitian, maka penulis perlu mengklarifikasi konsep dari

variabel-variabel yang ada sebagai berikut :

1. Upaya berarti usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai apa yang

dikehendaki.

2. Meningkatkan merupakan usaha yang dilakukan seorang, dalam hal ini guru

(24)

8

capai (Depdikbud, 1995;787). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995;14). Di sisi lain, Abin

syamsudin (Dalam Semiawan; 245) mengatakan bahwa belajar merupakan

perbuatan yang lebih lanjut. Sudjana (1992 ; 22) memandang bahwa hasil

belajar adalah kemapuan yang dimiliki siswa menerima pengalaman belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar, pembelajaran yang di memiliki motivasi tinggi

ditunjang dengan pengajar atau guru yang mampu memfasilitasi motivasi

tersebut yang akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.

Target dapat diukur dari perubahan sikap dan kemapuan siswa melalui proses

belajar. Jadi, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor dari yang paling sederhana

sampai pada yang paling kompleks.

4. Pembelajaran IPA pada hakekatnya adalah kumpulan pengetahuan secara

tersusun dan secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP

(Depdiknas 2006) bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Selain itu pembelajaran IPA juga merupakan ilmu

yang bersifat empiris dan membahas tentang fakta serta gejala alam.

Pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual hal ini menunjukan

bahwa hakekat pembelajaran IPA sebagai proses yang di perlukan untuk

menciptakan pembelajaran IPA secara maksimal. Menurut Asyari Muslichah

(25)

9

mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan dan

mengenal hubungan ruang dan waktu.

5. Cahaya, setiap hari kita merasakan manfaat adanya cahaya. Di tempat gelap

kita tidak bisa melihat di sekitar kita. Cahaya dihasilkan oleh sumber cahaya.

Sumber cahaya meliputi matahari, bintang, lampu, api, lilin, dan lain

sebagainya. Cahaya dapat tembus pada benda-benda yang bening. Bayangan

benda yang terkena cahaya akan berbeda pada masing-masing kondisi, yaitu

kondisi ketika mengenai cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.

Pada cahaya juga dapat terjadi pembiasan yang disebabkan oleh benda-benda

tertentu seperti air.

6. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu

siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data

yang benar, metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu

proses. Metode demonstrasi dapat di gunakan untuk keberhasilan strategi

pembelajaran. Metode demonstrasi juga memiliki kelebihan dan kelemahan

yaitu :

a. Kelebihan metode demonstrasi yaitu proses pembelajaran akan lebih

menarik sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa

yang terjadi. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan

(26)

10

demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak

efektif lagi bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu

proses tertentu. Guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu.

Demonstrasi juga memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang

memadai. Berarti, penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang

lebih mahal di banding dengan ceramah. Selain itu, demonstrasi

memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga

guru dituntut untuk lebih professional, disamping itu demonstrasi juga

memerlukan kemauan dan motivasi, guru yang bagus untuk keberhasilan

proses pembelajaran.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode penelitian

deskriftif analisis dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang

secara langsung melibatkan masalah di lapangan yaitu masalah yang ada di dalam kelas.

Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting),

(27)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan

kelas. Penelitian merupakan suatu pengamatan terhadap objek dengan

melakukan cara atau aturan tertentu untuk memperoleh data yang bermanfaat

bagi peneliti. Tiandakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan

tujuan tertentu. Sedangkan kelas merupakan suatu kelompok siswa dalam

waktu yang sama memperoleh pelajaran yang sama dari guru yang sama.

Dalam hal ini yhagn dimaksud kelas adalah bukan ruangan tetapi siswa yang

sedang belajar. Jadi, penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang

dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri untuk meningkatkan kinerjanya

sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat.

Penelitian tindakan kelas adalah salah satu usaha untuk memperbaiki

kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan

yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Dalam melakukan penelitian, guru

perlu merencanakan tindakan secara sistematis agar tujuan dapat dicapai secara

optimal. Karakteristik tindakan kelas (Hermawan et al 2007:84) adalah sebagai

(28)

25

2. metode yang paling utama adalah refleksi diri yang sifatnya longgar,

namun tetap mengacu pada kaidah penelitian (self reflection inquiry);

3. penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas sehingga fokus

penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran;

4. penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan

penelitian berlangsung.

Berdasarkan karakteristik diatas, kata kunci dalam penelitian tindakan

kelas adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Tindakan ini dilakukan oleh orang yang

terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki yaitu guru.

Penelitian tindakan kela ini bertujuan untuk membantu guru dalam

memecahkan masalah pembelajaran secara sistematis melalui upaya-upaya

kraetif, efektif, dan inovatif sebagai hasil refleksi dari tindakan-tindakan dalam

pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

Melalui penelitian ini, diharapkan interaksi yang terjadi antara guru

dengan siswa dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dengan

memperhatikan berbagai situasi dan kondisi terutama karakteristik siswa

sehingga dapat membantu dalam memahami suatu konsep.

2. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Kemmis dan MC Taggart dengan mempertimbangkan model penelitian ini

(29)

26

akan dilakukan peneliti yaitu siklus tindakan identik dengan satu kali

pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi

perencanaan, tindakan , observasi dan, refleksi. Penelitian terdiri dari 2 siklus,

dimana siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, dan siklus ke II di laksanakan

2 kali pertemuan .

Jika pada siklus pertama kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan

siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan. Siklus tersebut

akan berhenti apabila penelitian yang dilakukan dirasa sudah cukup. Untuk

lebih jelasnya, rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

(30)

27

Adapun langkah-langkah prosedut penelitian ini sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan observasi awal, maka diperolehlah masalah yang

penting yang harus segera dipecahkan yaitu kurangnya partisipasi belajar

siswa dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA masih kurang

sehingga berdampak pada hasil belajarnya.

2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

meningkatkan partisifasi belajar dan prestasi siswa pada mata pelajaran

IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode demonstrasi.

3. Penyusunan Rencana Tindakan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan materi

pelajaran sebagai pilihan yang akan disampaikan pada waktu

pelaksanaan kegiatannya. Setelah ditentukan, disepakati bahwa

materi pelajaran yang dipilih adalah sifat-sifat cahaya dan

pemanfaatannya.

b. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang didalamnya

memuat metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang

akan dilakukan

c. Membuat instrumen penelitian sebagi alat pengumpul data untuk

merekam bagaimana proses pembelajaran IPA dengan menggunakan

(31)

28

d. Membuat media pembelajaran yang diperlukan termasuk lembar

kerja siswa (LKS).

4. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan

Pada tahap ini meliputi pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disertai dengan kegiatan

observasi dan interpretasi serta dilakukan pula refleksi.

Pada tahap observasi bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan.

Tujuan diadakannya observasi untuk mengetahui sesuai atau tidaknya

proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan tindakan yang

direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kegiatan inti dari tahap ini adalah menghimpun data melalui alat

penghimpun data (instrument) untuk dapat mengetahui temuan dan

masukan yang diperoleh selama kegiatan tindakan berlangsung dalam

upaya memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan yang akan

dilakukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

5. Tahap Analisis dan Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan dan

dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat merefleksikan diri dengan

melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?. Hasil analisis data yang yang

dilaksanakan pada tahap ini dipergunakan sebagai suatu acuan untuk

(32)

29

6. Tahap Perencanaan Tindakan Lanjutan

Pada tahap ini akan merumuskan tindakan lanjutan karena refleksi pada

tahap tindakan pertama belum memuaskan dan perlu disempurnakan.

Dengan cara memperbaiki atau memodifikasi tindakan sebelumnya.

B. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN

Penelitan ini dilaksanakan di SDN Cikalongkulon IV Desa Sukagalih di

Lingkungan Pusat Pembinaan Pendidikan TK/ SD Kecamatan Cikalongkulon

Kabupaten Cianjur.

Secara Geografis, SDN Cikalongkulon IV Cianjur berada di wilayah

Kecamatan Cikalongkulon yakni bagian utara Kabupaten Cianjur. Wilayahnya

berbatasan langsung dengan Kota Purwakarta dan Bogor di sebelah utara. Alamt

lengkap sekolah ini yaitu berada di jalan Abdul Mu’in Kampung Kaum Desa

Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Sekolah ini berdiri pada

tahun 1965 dengan luas tanah 1720 m2.

SDN Cikalongkulon IV dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama

Dra. Eti Supiati, diasuh oelh para pendidik yang berjumlah 15 orang yang terdiri

dari 10 orang guru kelas, 2 orang guru PAI, 1 orang guru PJOK, 1 orang guru B.

Inggris dan 1 orang guru pencak silat serta dtambah dengan seorang penjaga

sekolah.

Beberapa alasan yang menyangkut pengambilan lokasi ini sebagai lokasi

penelitian yang penulis tentukan adalah sebagia berikut :

1. Peneliti merupakan salah satu staf pengajar dilingkungan SDN

(33)

30

2. Mendapat dorongan maupun dukungan dari pihak sekolah yakni Kepala

Sekolah dan rekan seprofesi yang ada dilingkungan SDN Cikalongkulon

IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur.

3. Ditemukan permasalahan siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV Desa

Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur yang mendapat kesulitan

belajar pada mata pelajaran IPA materi tentang sifat-sifat cahaya.

Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini yaitu pada semester I tahun

pelajaran 2012-2013 meskipun materi sifat-sifat cahaya dipelajari pada semester

II, namun berkat izin dari kepala sekolah, materi ini dibut menjadi materi

penelitian yang dilaksanakan pada semester I. Jadwal pelajaran yang akan

digunakan sebagai waktu untuk melakukan penelitian adalah jadwal pelajaran IPA

kelas V SDN Cikalongkulon IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon

Cianjur yakni pada setiap hari kamis selama tiga jam pelajaran.

C. SUBJEK PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Cikalongkulon IV Desa

Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur. Yang menjadi subjek penelitian

adalah siswa kelas V yang berjumlah 35 orang terdiri dari 12 orang siswa

laki-laki, 13 orang siswa perempuan.

Adapun pertimbangan penentuan subjek penelitian ini adalah :

1. Dalam KTSP terdapat materi sifat-sifat cahaya yang diberikan kepada

siswa kelas V sekolah dasar.

(34)

31

3. Selama melakukan observasi ternyata siswa kelas V SDN Cikalongkulon

IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur mempunyai

kendala dalam memahami materi pelajaran sifat-sifat cahaya.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan

yang telah dirumuskan maka dibutuhkan metode pengumpulan data dengan

tehnik tertentu. Adapun tekhnik yang dilakukan dalam penelirian ini adalah :

a. Tekhnik Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran IPA berlangsung.

Berdasarkan bentuknya, observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur,

dengan panduan lembar observasi yang telah dibuat dan observasi terbuka.

Sedangkan berdasarkan keterlibatan dalam kegiatan maka digunakan observasi

partisipasi, peneliti terlibat secara langsung dalam pembelajaran yakni sebagai

guru sekaligus observer, berperan mengamati apa yang terjadi saat

pembelajaran IPA berlangsung. Bertujuan mengumpulkan data partisipasi

siswa dan hasil belajar siswa.

b. Tehnik Tes Prestasi

Diberikan pos test sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya untuk

(35)

32

2. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menngunakan suatu metode.

Instrumen yang di gunakan dalam mpenelitian ini adalah lembar tes dan

lembar non tes . instrument yang di maksud adalah :

a. Lembar tes.

Tes merupakan aqlat ukur kemampuan yang berupa seperangkat

pertanyaan-pertanyaan yang di gunakan untuk mengukur apakah materi yang

di berikan sudah berhasil atau belum berhasil. Oleh karena itu peneliti

menggunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh mana

keterampilan siswa tentang materi yang di bahas.

b. Lembar non tes

Teknik penilaian non tes ini di gunakan untuk menilai aspek-aspek pada

diri siswa yang sulit atau tidak dapat di ukur dengan angka dan yang

digunakan dalam lembar non tes ini yaitu :

1) Observasi yang merupakan pengamatan atau mengamati perilaku siswa

atau proses terjadinya suatu kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan.

2) Wawancara merupakan kegiatan penilaian non tes yang di laksanakan

melalui percakapan langsung antara penilai /guru/ interviewer dengan individu

yang di nilai /siswa/ interviewer dapat digunakan untuk mengetahui pendapat,

aspirasi, harapan, keinginan dan keyakinan siswa. Kelebihan wawancara

(36)

33

E. ANALISIS DATA

Tahapan ini merupakan tahap yang penting pada tiap siklusnya karena

berdasarkan analisis data, dilakukan refleksi dan diskusi sebagai landasan bagi

pelaksanaan siklus berikutnya. Setelah data diperolah langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah mengolah dan menganalisis data partisipasi belajar siswa dan

hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian akan

dianalisis sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan

partisipasi belajar dan hasil belajar siswa.

a. Penskoran

Penskoran untuk pos tes tes individu, mengunakan skala 0-100. Setiap

butir soal berbobot 100 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

Sedangkan untuk observasi menggunakan skala 1-4.

4 = Sangat baik

3= Baik

2= Cukup

1= Kurang

b. Menghitung nilai rata-rata

Adapun cara menghirung rata-rata adalah sebagai berikut:

Keterangan : � = Rata-rata

� = Jumlah skor

� = Banyak data atau jumlah siswa �= �

(37)

34

Rata-rata skala 0-100 : Rata-rata skala 1 - 4

81 – 100 = baik sekali 3,01 – 4,00 = baik sekali

66 – 80 = baik 2,01 – 3,00 = baik

56 – 65 = cukup 1,01 – 2,00 = cukup

41 – 55 = kurang 0,00 – 1,00 = kurang

0 – 40 = gagal

( Dikutip dalam Sujanam 2005 : 77)

( Dikutip dalam Suharsimi,2001: 245)

(38)

58

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diamkbil

kesimpulan bahawa hasil belajar siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV

Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur dalmperencanaan

pemeblajaran dengan cara menggunakan metode demonstrasi pad poko

bahasan materi sifat-sifat cahaya dapt ditingkatkan dan berhasil karena

dilihat dari aba sebelumnya atau pada BAB IV di uraikan dalam grafik

Cikalongkuilon IV pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya ,

siswa begitu antusias terhadap gambar yangdisajikan pada pelaksanaan

pembelajaran dan dapat dikatakan mendukung pada proses

tersebut.semua siswa pun berperan aktif dalam menyimak pembelajaran

yang di sampaikan. Akan tetapi yang menjadi penghambat pada

penggunaan metode demonstrasi adalah peneliti harus mempersiapkan

telebih dahulau alat-alat peraga dan langkah-langkah metode

deomnstrasi yang akan disampaikan yang berkenaan dengan materi

(39)

59

peraga tentang sifat-sifat cahaya tersewbut. Untuk itu peneliti harus aktif

dalam mencarai bahan dan alat peraga yang akan disajikan

B. Rekomendasi

1. Bagi sekolah alangkah baiknya mengetahui alat-alat apa saja yang sering

diterapkan para guru dalam proses pembelajaran karena alat-alat peraga

yang berkenaan dengan materi sifat-sifat cahaya merupakan penunjang

dan pelengkap pembelajaran supaya pembelajaran dapat terarah dan

terkontrol dengan baik.

2. Guru harus dapat meningkatakn hasil belajar siswa dengan metode

demonstrasi dan dapat mempergunakan alat-alat peraga dengan lebih

baik . Mungkin bagi guru kelas V yang ingin mencoba menerapkan

penggunaan metode demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya tidak ada

salahnya digunakan ,hanya mungkin dalam pelaksanaannya

memebutuhkan tenaga yang cukup banayak agar dapat mengoptimalkan

penggunaan ,metode demonstrasi dan alat peraga untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Dinas Pendidikan saenantiasa mengontrol keadaan sekolah tiap bulannya

(40)

60

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas ( 2006 ). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Kerangka

dasar. Jakarta : Pusat Kurikulum.

Depdiknas, ( 2006 ). KTSP : Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Pusat Kurikulum.

Kasbolah, K, (1999 ). Penelitian tindakan kelas ( PTK ). Jakarta :

Depdikbud Dirjen Dikti.

Wahyudin Uyu, dkk, 2006. Evalausi Pembelajaran SD. UPI Press.

Bandung.

Margareta Sri. Dkk .2006 . Konsep Dasar IPA . UPI press . Bandung.

Yahya Yudrik. 2003. Wawasan Kependidikan. departemen Pendidikan

Indonesia.

Hernawan Asep . dkk .2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar .

UPI Press. Bandung.

Wardani dkk, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Universitas Terbuka, Jakarta

2011.

Hermawan Ruswandi dkk, Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar,

UPI Press, Bandung 2007

Hudoyo, H . (1990) Pengertian Belajar. Google Chrome :

(41)

61

Sudjana, N. ( 2004 ) Pengertian Hasil Belajar, Google Chrome :

Gambar

Tabel 4.3. Daftar nilai siswa pada siklus I  ...........................................................
Gambar 4.2 Perolehan Siswa Pada Siklus II .........................................................
Gambar 3.1 Bagan Alur Model Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) apakah waktu standar pengerjaan aktivitas di room division Hotel Grand Zuri Duri sudah sesuai

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, maka dari itu tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan

Teknologi pertanian pada usahatani sawah seperti revolusi hijau memiliki peranan yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas padi yang diusahakan oleh para

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adanya peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

[r]

Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak mulia siswa sebesar 57 %, jika dibandingkan dengan r tabel