UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN
METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan PGSD
Oleh
PIPIN HASANAH 1106881
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================================
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN
METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)
Oleh :
PIPIN HASANAH
1106881
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© PIPIN HASANAH 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN
METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur )
Oleh :
PIPIN HASANAH 1106881
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Agus Fanny Chandra W. M,Pd. NIP.198108132005011003
Pembimbing II
Dr.H. Yahya Sudarya,M.Pd. NIP.195212121975011001
Mengetahui
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “UPAYA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN
METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR“. (Penelitian
Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkuulon IV Kecamatan
Cikalongkulon Kabupaten Cianjur) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri,dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara tidak sesuai dengan etika ke ilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan
atas pernyataan ini, saya akan managgung resiko/ sanksi yang di jatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini,atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Desember 2012
YangMembuat Pernyataan
PIPIN HASANAH NIM.1106881
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN
METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR
(Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)
ABSTRAK
Pemilihan judul ini berdasarkan pengalaman di lapangan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV nilai rata-ratanya masih berkisar 50. lebih khusus lagi siswa belum bisa menerapkan cara penggunaan alat peraga yang baik melalui metode demonstrasi,di harapkan siswa akan lebih mudah mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran IPA.
Penelitian tindakan kelas ini, ditempuh dalam dua siklus.setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi. Tindakan penelitian dalam setiap siklus dilakukan dengan cara optimalisasi penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V yang ada untuk menyelesaikan soal IPA materi sifat-sifat cahaya.
Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012 / 2013 yang terdiri dari 35 siswa.
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING INIPA LEARNING ABOUT PROPERTIES WITH LIGHT DEMONSTRATION METHOD IN
ELEMENTARY SCHOOL CLASS V
(Action Research In class V Grade IV SDN Cikalongkulon Sub Cikalongkulon Cianjur) overcome the existing problems in learning science.
The study of this class action is a two siklus.setiap cycle consists of four phases: planning, action, observation and reflection. Action research in each cycle is done by optimizing the use of demonstration methods to improve student learning outcomes fifth grade to complete the IPA about the properties of light material.
The subject of the research is a class V student of SDN Cikalongkulon Cikalongkulon Cianjur District IV Academic Year 2012/2013 consists of 35 students.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “ Upaya Untuk meningkatakan Hasil belajar Siswa Dalam Pembelajaran
IPA tentang Sifat-sifat cahaya Dengan Metode demonstrasi di Kelas V Sekolah
Dasar “. (Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV
Kecamatan Cikalongkulon Iv Kabupaten Cianjur).
Selama Penyususnan Skripsi ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak.Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya
penyusunan laporan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah dasar Jurusan Pedagogik FIP UPI.
2. Bapak Agus Fanny Chandra, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang
senantiasa membimbing tanpa pamrih dan memberikan pengarahan dalam
penyusunan Skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd selaku dosen pembimbing II Yang
senantiasa tanpa pamrih, memberikan pengarahan-pengarahan kepada penulis
4. Bapak dan Ibu dosen PGSD FIP UPI yang telah memberikan bantuan kepada
penulis dalam kelancaran menyelesaikan studi di jurusan pendidikan Guru
sekolah Dasar FIP UPI.
5. Kepala Sekolah beserta dewan guru dan elemen-elemen yang bergabung di
sekolah SDN Cikalongkulon IV yang telah mengijinkan dan menerima
dengan baik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ).
6. Bapak Engkus Kusnadi (Alm) dan Ibu Nurhasanah Selaku Orang tua dengan
penuh kesabaran telah memberikan kasih sayangnya, mengiringi setiap
langkah hidupku dengan untaian doa dan nasehat serta kesabaran hati dalam
perjuanagan mendidik dan memebesarkanku dengan cuarahan keringat, serta
selalu ada ketika aku membutuhkan, semoga Allah membalas dengan balasan
kebaikan yang setimpal di dunia dan di akhirat.
7. Suamiku tercinta Bunyamin dan putraku tersayang Ihsan fahmi Mujahid yang
senantiasa memberikan dukungan dan motivasi agar untuk selalu sabar dan
teliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada semua pihak Yang ikut serta membantu terselesaikannya penyusun
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah SWT
memberikan balasan yang berlipat ganda atas bantuan yang diberikan kepada
penulis selama mengikuti studi di program pendidikan Guru Sekolah dasar
FIP Universitas pendidikan Indonesia.
Dengan Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis , maka penulis
menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.Untuk itu pembaca
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
Bandung, Desember 2012
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Penjelasan Istilah ... 8
F. Metode Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi ... 12
1. Pengertian Metode Demonstrasi ... 12
2. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi ... 13
4. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi ... 14
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Demonstrasi ... 16
6. Cara Mengatasi Kekurangan Metode Demonstrasi ... 17
B. Pengertian, Fungsi Serta Tujuan Dan Ruang Lingkup Pendidikan IPA di SD ... 18
1. Pengertian Pendidikan IPA ... 18
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan IPA ... 18
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA ... 19
C. Pokok Materi Yang Berkaitan Dengan Penelitian ... 20
1. Materi : Sifat-sifat cahaya (kelas V) ... 20
2. Bagian Dari Sifat-sifat Cahaya ... 20
3. Hasil Belajar ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian ... 24
1. Metode Penelitian ... 24
2. Model Penelitian ... 25
B. Lokasi Waktu Penelitian ... 29
C. Analisis Masalah ... 30
D. Model Pengumpulan Data ... 31
1. Teknik Pengumpulan Data ... 31
2. Instrumen Penelitian ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 35
1. Siklus I ... 36
a. Perencanaan ... 36
b. Pelaksanaan Tindakan ... 37
c. Observasi ... 39
d. Refleksi ... 39
2. Siklus II ... 42
a. Perencanaan ... 42
b. Pelaksanaan Tindakan ... 43
c. Observasi ... 45
d. Refleksi ... 45
B. Pembahasan ... 53
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 58
B. Rekomendasi ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 62
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Cikalongkulon IV ... 35
Tabel 4.2. Perencanaan Siklus I ... 36
Tabel 4.3. Daftar nilai siswa pada siklus I ... 40
Tabel 4.4 Perencanaan siklus II ... 42
Tabel 4.5 Daftar nilai siswa siklus II ... 46
Tabel 4.6 Nilai Keseluruhan tiap siklus ... 48
Tabel 4.7 Hasil Observasi Terhadap Guru ... 49
Tabel 4.8 Hasil Observasi terhadap Aktifityas Siswa ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Perolehan Siswa Pada Siklus I ... 41
Gambar 4.2 Perolehan Siswa Pada Siklus II ... 47
Gambar 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Tiap Siklus... 48
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran - Lampiran ... 62
Lampiran I Perijinan dan Kartu Bimbingan ... 63
Lampiran II Dokumen Siklus I ... 69
Lampiran III Dokumen Siklus II ... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah bagian dari suatu proses yang diharapkan bisa mencapai suatu
tujuan (Hamdani Ihsan, 2007:59). Selain itu pendidikan mempunyai peranan penting
dalam perkembangan suatu masyarakat, karena pendidikan merupakan suatu usaha
melestarikan, meneruskan dan mengalihkan nilai budaya kegenerasi berikutnya dalam
segala aspek (Arifin,1996:11).
Ketika anak menginjak usia sekolah para orang tua berbondong–bondong
menyerahkan sebagian pendidikan anaknya ke lembaga pendidikan formal. Disinilah
tugas sekolah (yang didalamnya meliputi tugas guru sebagai pendidik) memberikan
pendidikan pada anak yang telah menjadi siswa/peserta didik, pendidikan yang
didalamnya tidak terfokus pada kualitas intelektual anak. Karena pada dasarnya
pendidikan baik di sekolah maupun di madrasah bertujuan agar siswa dapat
mengembangkan potensi dirinya, memiliki aspek spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(Ramayulis, 2002:13).
Pada lembaga pendidikan formal, pendidikan dan pengajaran yang dilakukan terikat
pada kurikulum. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 6
Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
2
2. Kelompok mata perajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi didalamnya terdapat
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA terkadang
disebut-sebut sebagai mata pelajaran yang kurang diminati karena terdapat hafalan-hafalan
mengenai konsep-konsep alam semesta.
Pembelajaran IPA pada hakekatnya adalah kumpulan pengetahuan secara tersusun
dan secara terbimbing hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas 2006), bahwa
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu pembelajaran IPA juga
merupakan ilmu yang bersifat empiris dan membahas tentang fakta serta gejala alam.
Hal tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual, hal ini
menunjukan bahwa hakekat pembelajaran IPA sebagai proses yang diperlukan untuk
menciptakan pembelajaran IPA secara maksimal. Menurut Asyari Muslichah 2006,
pembelajaran IPA meliputi keterampilan proses dasar. Misalnya mengamati, mengukur,
mengklasifikasikan,dan mengkomunikasikan serta mengenal hubungan ruang dan
waktu.
Pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah
menyebabkan siswa kurang aktif dan kurang merespon terhadap pelajaran yang
3
kepada siswa. Hal ini disebabkan karena kecenderungan guru hanya memanfaatkan
buku sumber IPA saja dan tidak memanfaatkan metode-metode lain yang digunakan.
Begitu juga permasalahan yang ada di SDN Cikalongkulon IV Cianjur berdasarkan
hasil belajar siswa di kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur pada mata pelajaran IPA
tentang sifat-sifat cahaya dari 35 siswa hanya 8 siswa saja yang menguasai materi yang
telah di bahas dengan nilai 85 ke atas. Hal ini menunjukan bahwa pencapaian
ketuntasan hasil belajar siswa hanya 34%, sehingga belum memenuhi kriteria yang
diharapkan yakni 100 %.
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA, guru harus dapat membawa siswa ke
dalam proses pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitasnya secara langsung. Hal
tersebut juga tercantum dalam kurikulum 2006 bahwa pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar diarahkan untuk “mencari pengetahuan”, dan “berbuat”. Sehingga dapat
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
Mata pelajaran IPA (sains) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar
merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan nalai ilmiah pada siswa. Teori belajar mengatakan bahwa belajar
yang efektif harus melalui pengalaman, dalam aktifitas belajar siswa harus berinteraksi
langsung terhadap obyek yang dipelajari dengan melibatkan penggunaan semua alat
inderanya. Belajar melalui pengalaman langsung berarti pengetahuan yang diperoleh
siswa berasal dari hal-hal nyata dan bukan bersifat khayalan. Belajar dengan
4
media pembelajaran disiapkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
akan tetapi cara mengajar yang monoton membuat siswa apatis, acuh tak acuh, tidak
punya rasa tanggung jawab, sehingga prosentase ketuntasan belajar yang di peroleh
minim atau jauh dari harappan kita
Pembelajaran IPA pada saat ini hendaknya dapat dioptimalkan oleh guru dengan
memilih metode-metode pembelajaran, salah satunya dengan metode demonstrasi.
Dengan metode demonstrasi, pembelajaran IPA akan lebih efektif dan membantu siswa
untuk mencari jawaban atas usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan suatu proses
situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam
proses demonstrasi, peran siswa hanya sekedar memerhatikan akan tetapi demonstrasi
dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam strategi pembelajaran.
Demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka penulis mengajukan penggunaan
metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dan hubunganya dengan peningkatan hasil
belajar siswa sebagai upaya atau cara membelajarkan siswa lebih efektif dan kreatif dan
siswa dapat mencari jawaban sendiri dalam pembelajaran IPA dengan fakta atau data
yang benar dan berdasarkan identifikasi masalah yang ada. Hal tersebut menjadi
rencana dalam perbaikan pembelajaran yakni bagaimana meningkatkan hasil belajar
siswa dengan pengalaman langsung yang siswa rasakan.
Pengamatan, metode dan media pembelajaran yang tepat akan menjadikan kegiatan
pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga motivasi dan hasil
5
metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA pada materi “sifat-sifat cahaya” di SDN
Cikalongkulon IV.
Dari paparan diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan judul : ”upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA
tentang sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi di kelas V sekolah dasar”, PTK di
kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon kabupaten Cianjur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi hal pokok paling utama
adalah hal-hal yang dinyatakan dalam rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana merencanakan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon
IV Cianjur yang memuat metode pembelajaran demonstrasi pada materi
sifat-sifat cahaya.
2. Bagaimana penerapan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV
Cianjur dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi
sifat-sifat cahaya.
3. Bagaimana besarnya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA di
Kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur dengan menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.
C. Tujuan Penelitian
6
1. Untuk mengimplementasikan penyusunan rencana pembelajaran IPA di Kelas
V SDN Cikalongkulon IV Cianjur yang memuat metode pembelajaran
demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.
2. Untuk menerapkan pembelajaran IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV
Cianjur dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi
sifat-sifat cahaya.
3. Untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran
IPA di Kelas V SDN Cikalongkulon IV Cianjur dengan menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya.
D. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat atau kontribusi yang positif sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran
yang dialami siswa dengan memberikan sajian kegiatan pembelajaran yang menarik
dalam memahami materi sifat-sifat cahaya, sehingga timbul motivasi yang lebih
tinggi untuk mencapai hasil belajar siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan.
7
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan guru dalam
proses belajar mengajar sebagai refleksi untuk berbenah diri dan dapat dijadikan
latihan awal untuk meningkatkan profesionalisme guru.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan pada sekolah
untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dan sebagai sarana memotivasi staf
pengajar di sekolah tersebut agar lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan
pembelajaran.
4. Manfaat bagi pendidikan secara umum
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mencari tahu tingkat tercapainya tujuan
pendidikan dan sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan.
Selain itu dapat digunakan sebagai masukan bagi dunia pendidikan jika
menghadapi masalah yang hampir serupa.
E. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang disajikan
dalam judul penelitian, maka penulis perlu mengklarifikasi konsep dari
variabel-variabel yang ada sebagai berikut :
1. Upaya berarti usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai apa yang
dikehendaki.
2. Meningkatkan merupakan usaha yang dilakukan seorang, dalam hal ini guru
8
capai (Depdikbud, 1995;787). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995;14). Di sisi lain, Abin
syamsudin (Dalam Semiawan; 245) mengatakan bahwa belajar merupakan
perbuatan yang lebih lanjut. Sudjana (1992 ; 22) memandang bahwa hasil
belajar adalah kemapuan yang dimiliki siswa menerima pengalaman belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar, pembelajaran yang di memiliki motivasi tinggi
ditunjang dengan pengajar atau guru yang mampu memfasilitasi motivasi
tersebut yang akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
Target dapat diukur dari perubahan sikap dan kemapuan siswa melalui proses
belajar. Jadi, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor dari yang paling sederhana
sampai pada yang paling kompleks.
4. Pembelajaran IPA pada hakekatnya adalah kumpulan pengetahuan secara
tersusun dan secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP
(Depdiknas 2006) bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Selain itu pembelajaran IPA juga merupakan ilmu
yang bersifat empiris dan membahas tentang fakta serta gejala alam.
Pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual hal ini menunjukan
bahwa hakekat pembelajaran IPA sebagai proses yang di perlukan untuk
menciptakan pembelajaran IPA secara maksimal. Menurut Asyari Muslichah
9
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan dan
mengenal hubungan ruang dan waktu.
5. Cahaya, setiap hari kita merasakan manfaat adanya cahaya. Di tempat gelap
kita tidak bisa melihat di sekitar kita. Cahaya dihasilkan oleh sumber cahaya.
Sumber cahaya meliputi matahari, bintang, lampu, api, lilin, dan lain
sebagainya. Cahaya dapat tembus pada benda-benda yang bening. Bayangan
benda yang terkena cahaya akan berbeda pada masing-masing kondisi, yaitu
kondisi ketika mengenai cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Pada cahaya juga dapat terjadi pembiasan yang disebabkan oleh benda-benda
tertentu seperti air.
6. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu
siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data
yang benar, metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu
proses. Metode demonstrasi dapat di gunakan untuk keberhasilan strategi
pembelajaran. Metode demonstrasi juga memiliki kelebihan dan kelemahan
yaitu :
a. Kelebihan metode demonstrasi yaitu proses pembelajaran akan lebih
menarik sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa
yang terjadi. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan
10
demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
proses tertentu. Guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu.
Demonstrasi juga memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang
memadai. Berarti, penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang
lebih mahal di banding dengan ceramah. Selain itu, demonstrasi
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga
guru dituntut untuk lebih professional, disamping itu demonstrasi juga
memerlukan kemauan dan motivasi, guru yang bagus untuk keberhasilan
proses pembelajaran.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode penelitian
deskriftif analisis dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang
secara langsung melibatkan masalah di lapangan yaitu masalah yang ada di dalam kelas.
Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting),
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan
kelas. Penelitian merupakan suatu pengamatan terhadap objek dengan
melakukan cara atau aturan tertentu untuk memperoleh data yang bermanfaat
bagi peneliti. Tiandakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan tertentu. Sedangkan kelas merupakan suatu kelompok siswa dalam
waktu yang sama memperoleh pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Dalam hal ini yhagn dimaksud kelas adalah bukan ruangan tetapi siswa yang
sedang belajar. Jadi, penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang
dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri untuk meningkatkan kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat.
Penelitian tindakan kelas adalah salah satu usaha untuk memperbaiki
kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan
yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Dalam melakukan penelitian, guru
perlu merencanakan tindakan secara sistematis agar tujuan dapat dicapai secara
optimal. Karakteristik tindakan kelas (Hermawan et al 2007:84) adalah sebagai
25
2. metode yang paling utama adalah refleksi diri yang sifatnya longgar,
namun tetap mengacu pada kaidah penelitian (self reflection inquiry);
3. penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran;
4. penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan
penelitian berlangsung.
Berdasarkan karakteristik diatas, kata kunci dalam penelitian tindakan
kelas adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Tindakan ini dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki yaitu guru.
Penelitian tindakan kela ini bertujuan untuk membantu guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran secara sistematis melalui upaya-upaya
kraetif, efektif, dan inovatif sebagai hasil refleksi dari tindakan-tindakan dalam
pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Melalui penelitian ini, diharapkan interaksi yang terjadi antara guru
dengan siswa dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dengan
memperhatikan berbagai situasi dan kondisi terutama karakteristik siswa
sehingga dapat membantu dalam memahami suatu konsep.
2. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Kemmis dan MC Taggart dengan mempertimbangkan model penelitian ini
26
akan dilakukan peneliti yaitu siklus tindakan identik dengan satu kali
pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Pelaksanaan tindakan kelas ini meliputi
perencanaan, tindakan , observasi dan, refleksi. Penelitian terdiri dari 2 siklus,
dimana siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, dan siklus ke II di laksanakan
2 kali pertemuan .
Jika pada siklus pertama kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan
siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan. Siklus tersebut
akan berhenti apabila penelitian yang dilakukan dirasa sudah cukup. Untuk
lebih jelasnya, rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
27
Adapun langkah-langkah prosedut penelitian ini sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan observasi awal, maka diperolehlah masalah yang
penting yang harus segera dipecahkan yaitu kurangnya partisipasi belajar
siswa dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA masih kurang
sehingga berdampak pada hasil belajarnya.
2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
meningkatkan partisifasi belajar dan prestasi siswa pada mata pelajaran
IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode demonstrasi.
3. Penyusunan Rencana Tindakan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan materi
pelajaran sebagai pilihan yang akan disampaikan pada waktu
pelaksanaan kegiatannya. Setelah ditentukan, disepakati bahwa
materi pelajaran yang dipilih adalah sifat-sifat cahaya dan
pemanfaatannya.
b. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang didalamnya
memuat metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang
akan dilakukan
c. Membuat instrumen penelitian sebagi alat pengumpul data untuk
merekam bagaimana proses pembelajaran IPA dengan menggunakan
28
d. Membuat media pembelajaran yang diperlukan termasuk lembar
kerja siswa (LKS).
4. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan
Pada tahap ini meliputi pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disertai dengan kegiatan
observasi dan interpretasi serta dilakukan pula refleksi.
Pada tahap observasi bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan.
Tujuan diadakannya observasi untuk mengetahui sesuai atau tidaknya
proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan tindakan yang
direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan inti dari tahap ini adalah menghimpun data melalui alat
penghimpun data (instrument) untuk dapat mengetahui temuan dan
masukan yang diperoleh selama kegiatan tindakan berlangsung dalam
upaya memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Tahap Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan dan
dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat merefleksikan diri dengan
melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?. Hasil analisis data yang yang
dilaksanakan pada tahap ini dipergunakan sebagai suatu acuan untuk
29
6. Tahap Perencanaan Tindakan Lanjutan
Pada tahap ini akan merumuskan tindakan lanjutan karena refleksi pada
tahap tindakan pertama belum memuaskan dan perlu disempurnakan.
Dengan cara memperbaiki atau memodifikasi tindakan sebelumnya.
B. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
Penelitan ini dilaksanakan di SDN Cikalongkulon IV Desa Sukagalih di
Lingkungan Pusat Pembinaan Pendidikan TK/ SD Kecamatan Cikalongkulon
Kabupaten Cianjur.
Secara Geografis, SDN Cikalongkulon IV Cianjur berada di wilayah
Kecamatan Cikalongkulon yakni bagian utara Kabupaten Cianjur. Wilayahnya
berbatasan langsung dengan Kota Purwakarta dan Bogor di sebelah utara. Alamt
lengkap sekolah ini yaitu berada di jalan Abdul Mu’in Kampung Kaum Desa
Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Sekolah ini berdiri pada
tahun 1965 dengan luas tanah 1720 m2.
SDN Cikalongkulon IV dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama
Dra. Eti Supiati, diasuh oelh para pendidik yang berjumlah 15 orang yang terdiri
dari 10 orang guru kelas, 2 orang guru PAI, 1 orang guru PJOK, 1 orang guru B.
Inggris dan 1 orang guru pencak silat serta dtambah dengan seorang penjaga
sekolah.
Beberapa alasan yang menyangkut pengambilan lokasi ini sebagai lokasi
penelitian yang penulis tentukan adalah sebagia berikut :
1. Peneliti merupakan salah satu staf pengajar dilingkungan SDN
30
2. Mendapat dorongan maupun dukungan dari pihak sekolah yakni Kepala
Sekolah dan rekan seprofesi yang ada dilingkungan SDN Cikalongkulon
IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur.
3. Ditemukan permasalahan siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV Desa
Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur yang mendapat kesulitan
belajar pada mata pelajaran IPA materi tentang sifat-sifat cahaya.
Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini yaitu pada semester I tahun
pelajaran 2012-2013 meskipun materi sifat-sifat cahaya dipelajari pada semester
II, namun berkat izin dari kepala sekolah, materi ini dibut menjadi materi
penelitian yang dilaksanakan pada semester I. Jadwal pelajaran yang akan
digunakan sebagai waktu untuk melakukan penelitian adalah jadwal pelajaran IPA
kelas V SDN Cikalongkulon IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon
Cianjur yakni pada setiap hari kamis selama tiga jam pelajaran.
C. SUBJEK PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Cikalongkulon IV Desa
Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur. Yang menjadi subjek penelitian
adalah siswa kelas V yang berjumlah 35 orang terdiri dari 12 orang siswa
laki-laki, 13 orang siswa perempuan.
Adapun pertimbangan penentuan subjek penelitian ini adalah :
1. Dalam KTSP terdapat materi sifat-sifat cahaya yang diberikan kepada
siswa kelas V sekolah dasar.
31
3. Selama melakukan observasi ternyata siswa kelas V SDN Cikalongkulon
IV Desa Sukagalih Kecamatan Cikalongkulon Cianjur mempunyai
kendala dalam memahami materi pelajaran sifat-sifat cahaya.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan maka dibutuhkan metode pengumpulan data dengan
tehnik tertentu. Adapun tekhnik yang dilakukan dalam penelirian ini adalah :
a. Tekhnik Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran IPA berlangsung.
Berdasarkan bentuknya, observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur,
dengan panduan lembar observasi yang telah dibuat dan observasi terbuka.
Sedangkan berdasarkan keterlibatan dalam kegiatan maka digunakan observasi
partisipasi, peneliti terlibat secara langsung dalam pembelajaran yakni sebagai
guru sekaligus observer, berperan mengamati apa yang terjadi saat
pembelajaran IPA berlangsung. Bertujuan mengumpulkan data partisipasi
siswa dan hasil belajar siswa.
b. Tehnik Tes Prestasi
Diberikan pos test sebagai akhir dari kegiatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya untuk
32
2. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menngunakan suatu metode.
Instrumen yang di gunakan dalam mpenelitian ini adalah lembar tes dan
lembar non tes . instrument yang di maksud adalah :
a. Lembar tes.
Tes merupakan aqlat ukur kemampuan yang berupa seperangkat
pertanyaan-pertanyaan yang di gunakan untuk mengukur apakah materi yang
di berikan sudah berhasil atau belum berhasil. Oleh karena itu peneliti
menggunakan tes prestasi dalam penelitian ini guna mengetahui sejauh mana
keterampilan siswa tentang materi yang di bahas.
b. Lembar non tes
Teknik penilaian non tes ini di gunakan untuk menilai aspek-aspek pada
diri siswa yang sulit atau tidak dapat di ukur dengan angka dan yang
digunakan dalam lembar non tes ini yaitu :
1) Observasi yang merupakan pengamatan atau mengamati perilaku siswa
atau proses terjadinya suatu kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.
2) Wawancara merupakan kegiatan penilaian non tes yang di laksanakan
melalui percakapan langsung antara penilai /guru/ interviewer dengan individu
yang di nilai /siswa/ interviewer dapat digunakan untuk mengetahui pendapat,
aspirasi, harapan, keinginan dan keyakinan siswa. Kelebihan wawancara
33
E. ANALISIS DATA
Tahapan ini merupakan tahap yang penting pada tiap siklusnya karena
berdasarkan analisis data, dilakukan refleksi dan diskusi sebagai landasan bagi
pelaksanaan siklus berikutnya. Setelah data diperolah langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah mengolah dan menganalisis data partisipasi belajar siswa dan
hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian akan
dianalisis sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan
partisipasi belajar dan hasil belajar siswa.
a. Penskoran
Penskoran untuk pos tes tes individu, mengunakan skala 0-100. Setiap
butir soal berbobot 100 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.
Sedangkan untuk observasi menggunakan skala 1-4.
4 = Sangat baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
b. Menghitung nilai rata-rata
Adapun cara menghirung rata-rata adalah sebagai berikut:
Keterangan : � = Rata-rata
� = Jumlah skor
� = Banyak data atau jumlah siswa �= �
34
Rata-rata skala 0-100 : Rata-rata skala 1 - 4
81 – 100 = baik sekali 3,01 – 4,00 = baik sekali
66 – 80 = baik 2,01 – 3,00 = baik
56 – 65 = cukup 1,01 – 2,00 = cukup
41 – 55 = kurang 0,00 – 1,00 = kurang
0 – 40 = gagal
( Dikutip dalam Sujanam 2005 : 77)
( Dikutip dalam Suharsimi,2001: 245)
58
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
1. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diamkbil
kesimpulan bahawa hasil belajar siswa kelas V SDN Cikalongkulon IV
Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur dalmperencanaan
pemeblajaran dengan cara menggunakan metode demonstrasi pad poko
bahasan materi sifat-sifat cahaya dapt ditingkatkan dan berhasil karena
dilihat dari aba sebelumnya atau pada BAB IV di uraikan dalam grafik
Cikalongkuilon IV pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya ,
siswa begitu antusias terhadap gambar yangdisajikan pada pelaksanaan
pembelajaran dan dapat dikatakan mendukung pada proses
tersebut.semua siswa pun berperan aktif dalam menyimak pembelajaran
yang di sampaikan. Akan tetapi yang menjadi penghambat pada
penggunaan metode demonstrasi adalah peneliti harus mempersiapkan
telebih dahulau alat-alat peraga dan langkah-langkah metode
deomnstrasi yang akan disampaikan yang berkenaan dengan materi
59
peraga tentang sifat-sifat cahaya tersewbut. Untuk itu peneliti harus aktif
dalam mencarai bahan dan alat peraga yang akan disajikan
B. Rekomendasi
1. Bagi sekolah alangkah baiknya mengetahui alat-alat apa saja yang sering
diterapkan para guru dalam proses pembelajaran karena alat-alat peraga
yang berkenaan dengan materi sifat-sifat cahaya merupakan penunjang
dan pelengkap pembelajaran supaya pembelajaran dapat terarah dan
terkontrol dengan baik.
2. Guru harus dapat meningkatakn hasil belajar siswa dengan metode
demonstrasi dan dapat mempergunakan alat-alat peraga dengan lebih
baik . Mungkin bagi guru kelas V yang ingin mencoba menerapkan
penggunaan metode demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya tidak ada
salahnya digunakan ,hanya mungkin dalam pelaksanaannya
memebutuhkan tenaga yang cukup banayak agar dapat mengoptimalkan
penggunaan ,metode demonstrasi dan alat peraga untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Dinas Pendidikan saenantiasa mengontrol keadaan sekolah tiap bulannya
60
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas ( 2006 ). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Kerangka
dasar. Jakarta : Pusat Kurikulum.
Depdiknas, ( 2006 ). KTSP : Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Pusat Kurikulum.
Kasbolah, K, (1999 ). Penelitian tindakan kelas ( PTK ). Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti.
Wahyudin Uyu, dkk, 2006. Evalausi Pembelajaran SD. UPI Press.
Bandung.
Margareta Sri. Dkk .2006 . Konsep Dasar IPA . UPI press . Bandung.
Yahya Yudrik. 2003. Wawasan Kependidikan. departemen Pendidikan
Indonesia.
Hernawan Asep . dkk .2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar .
UPI Press. Bandung.
Wardani dkk, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Universitas Terbuka, Jakarta
2011.
Hermawan Ruswandi dkk, Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar,
UPI Press, Bandung 2007
Hudoyo, H . (1990) Pengertian Belajar. Google Chrome :
61
Sudjana, N. ( 2004 ) Pengertian Hasil Belajar, Google Chrome :