• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA

SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Elis Nur Vita Sari

NIM 0908834

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN

MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA

SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2

oleh Elis Nur Vita Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Elis Nur Vita Sari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ELIS NUR VITA SARI

PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKASISWA SEKOLAH

DASAR KELAS 2

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Hj. Vismaia Sabariah Damaianti, M.Pd. NIP. 196704151992032001

Pembimbing II

Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP. 196201091987032002

Diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA

SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2

Elis Nur Vita Sari 0908834

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta kesulitan yang dihadapi siswa sekolah dasar kelas 2 dalam menyelesaikan permasalahan soal cerita matematika. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian ini dengan fokus kajian berupa analisis penggunaan pola kalimat dan aspek penalaran matematis soal cerita matematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: a) menjelaskan kajian mengenai pola kalimat yang digunakan dalam buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2; b) menjelaskan kajian mengenai aspek penalaran matematis soal cerita pada buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif-analitik. Berdasarkan 10 data yang dianalisis menunjukkan bahwa penggunaan kalimat pada soal cerita di dalam buku teks ini menggunakan pola kalimat yang sederhana. Pola kalimat ini dijabarkan ke dalam tiga aspek yang mencakupi aspek fungsi, kategori, dan makna. Adapun kajian aspek penalaran matematis dalam penelitian ini mengacu pada aspek penalaran kosakata berdasarkan konteks kalimat. Kedua aspek kebahasaan yang dijadikan pisau analisis di dalam penelitian ini mengarah pada peran penting pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak hanya dimanfaatkan di bidang bahasa Indonesia saja, tetapi juga dalam bidang lain pun peran bahasa sangat diperlukan. Hal ini pun menunjukkan bahwa pembelajaran matematika bukan hanya pembelajaran mengenai angka saja, tapi pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat menghubungkan suatu konsep tertentu. Oleh karena itu, pembelajaran matematika pada dasarnya adalah pembelajaran mengenai bahasa logika.

(5)

USE PATTERNS AND SENTENCE MATHEMATICAL ASPECTS OF REASONING QUESTIONS ON STORY TEXT BOOKS MATH CLASS 2

PRIMARY SCHOOL STUDENTS

Elis Vita Nur Sari 0908834

ABSTRACT

This research is motivated by the fact the difficulties faced by elementary school students in solving problems 2nd grade math word problems. Based on the researchers conducted this study with a focus of study in the form of analysis of the use of sentence patterns and aspects of mathematical reasoning math word problems. The purpose of this study is to: a) describe the study of sentence patterns are used in the textbook Elementary School Students Mathematics Grade 2, b) describes a study on aspects of mathematical reasoning about the story in the textbook Elementary School Students Mathematics Grade 2. The method used in this research is descriptive-analytic method. 10 Based on the data analyzed showed that the use of the phrase in the book about the story in this text using simple sentence patterns. The sentence patterns are translated into three aspects covering aspects of functionality, categories, and meaning. As for the study of aspects of mathematical reasoning in this study refers to the vocabulary based on context reasoning aspect sentence. Both aspects of language which is used as a knife in the analysis in this study leads to the important role of the Indonesian language learning is not only used in the field of Indonesian alone, but also in other areas was the role of language is necessary. It also shows that learning mathematics is not just learning about numbers, but learning requires students to be able to connect a particular concept. Therefore, learning mathematics is basically learning the language of logic.

(6)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB 2 IHWAL KAJIAN KEBAHASAAN DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 2.1 Kajian Kebahasaan ... 6

2.1.1 Analisis Sintaksis ... 6

2.1.2 Kosakata ... 9

2.1.3 Frasa ... 9

2.1.4 Klausa ... 10

2.1.5 Kalimat ... 11

2.2 Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ... 11

(7)

2.2.2 Soal Cerita Matematika ... 12

2.3 Perkembangan Kognisi Anak ... 14

2.4 Keterampilan Membaca Siswa Sekolah Dasar ... 15

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 18

3.2 Instrumen Penelitian ... 19

3.2.1 Pedoman Analisis Pola Kalimat ... 19

3.2.2 Pedoman Analisis Aspek Penalaran Matematis ... 21

3.3 Data dan Sumber Data ... 22

3.4 Teknik Pengolahan Analisis Data ... 22

BAB 4 PENGGUNAAN POLA KALIMAT DAN ASPEK PENALARAN MATEMATIS SOAL CERITA PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 2 4.1 Kajian Pola Kalimat 4.1.1 Data 1 ... 23

4.1.2 Data 2 ... 27

4.1.3 Data 3 ... 29

4.1.4 Data 4 ... 30

4.1.5 Data 5 ... 32

4.1.6 Data 6 ... 34

4.1.7 Data 7 ... 35

4.1.8 Data 8 ... 37

4.1.9 Data 9 ... 39

4.1.10 Data 10 ... 42

4.2 Pembahasan Hasil Analisis Pola Kalimat ... 44

4.3 Kajian Aspek Penalaran Matematis ... 47

4.3.1 Data 1 ... 48

4.3.2 Data 2 ... 51

4.3.3 Data 3 ... 53

(8)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.3.5 Data 5 ... 58

4.3.6 Data 6 ... 60

4.3.7 Data 7 ... 61

4.3.8 Data 8 ... 63

4.3.9 Data 9 ... 64

4.3.10 Data 10 ... 66

4.4 Pembahasan Hasil Analisis Aspek Penalaran Matematis ... 69

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan berbahasa Indonesia memiliki peran penting dalam konteks pembelajaran di kelas. Keterampilan tersebut, yaitu keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Keempat keterampilan berbahasa itu tentu saja menjadi penunjang pada pembelajaran lainnya, seperti IPA, IPS, matematika, dan

sebagainya. Dalam hal ini misalnya seorang siswa dapat memahami materi IPA jika ia mampu membaca uraian materi tersebut. Oleh karena itu, tidak bisa dimungkiri bahwa bekal utama siswa belajar segala jenis mata pelajaran yaitu dimulai dari kemampuannya mengoptimalkan keterampilan berbahasa.

Terkait dengan hal di atas, salah satu hal spesifik yang peneliti rumuskan di dalam penelitian ini yaitu keterkaitan pemahaman siswa sekolah dasar kelas 2 terhadap konstruksi kalimat pada soal cerita matematika. Pemahaman siswa tentu saja merupakan salah satu produk dari keterampilan berbahasa berupa membaca. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Burns (Resmini dan Hartati, 2006: 109) yang menyatakan bahwa produk kegiatan membaca adalah komunikasi, yaitu yang berupa pemahaman siswa terhadap gagasan yang diungkapkan dalam teks.

Peneliti merumuskan faktor yang memengaruhi aspek pemahaman tersebut ke dalam dua hal, yaitu faktor eksternal dan internal. Satu hal yang termasuk di dalam faktor eksternal yaitu penyajian konstruksi kalimat yang digunakan oleh penulis. Tingkat kompleksitas konstruksi kalimat dalam bentuk soal cerita perlu diperhatikan. Apalagi dalam hal ini, yaitu bentuk soal cerita dalam mata pelajaran matematika sehingga tugas belajar siswa tidak hanya sebatas membaca saja, tetapi juga mereka harus mampu memahami sisi nalar yang dimunculkan di dalam soal

tersebut.

(10)

2

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edus

menghadapi kesulitan. K e s u l i t a n - k e s u l i t a n s i s w a

sekadar aktivitas yang bersifat pasif dan reseptif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk aktif berpikir.

Di sisi lain Alexander (Resmini dan Hartati, 2006: 109) dalam kegiatan membaca pemahaman siswa dituntut untuk memahami isi bacaan. Pemahaman isi bacaan yang dimaksud meliputi: (1) mengenali kata dan kalimat dalam teks dan mengetahui makna yang ditunjuk, (2) mengasosiasikan makna baik denotatif maupun konotatif, (3) mengenal makna secara kontekstual, dan (4) membuat keputusan berdasarkan pengalaman membaca. Keempat aspek ini tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kegiatan membaca soal cerita matematika.

(11)

3

itu, dalam mempelajari matematika siswa tidak hanya mengenal sistem angka di dalamnya, tetapi juga mempelajari bahasa logika.

Aspek penalaran di dalam mata pelajaran matematika sangat kentara dengan berbagai konsep yang disajikan. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006 sebagaimana yang tercantum dalam Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika Depdiknas. Salah satu di antaranya, yaitu menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Dengan berdasar pada tujuan mata pelajaran matematika di atas, peran bahasa Indonesia dalam hal ini sangat besar. Belajar bahasa Indonesia tidak hanya sebatas menelaah aspek kebahasaan yang ada di dalamnya, tetapi juga menuntut pembelajarnya untuk bisa menerapkan bahasa di dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu di antaranya adalah memperlakukan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mampu menjembatani segala macam bidang ilmu, tidak terkecuali dengan ilmu matematika.

Berdasarkan hal di atas, peneliti menjadikan permasalahan pola kalimat dan aspek penalaran matematis pada soal cerita sebagai bahan kajian di dalam penelitian ini. Adapun wujud teks yang akan dikaji tersebut termuat di dalam buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 terbitan Yudhistira (2010).

1.2 Masalah Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adanya peran penting bahasa Indonesia dalam mengomunikasikan gagasan pada mata pelajaran matematika, maka perlu diperhatikan juga ranah kebahasaan yang disajikan. Hal itu mengarah pada aspek pemahaman siswa itu sendiri. Salah

satu bentuk kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari matematika, yaitu memahami soal cerita.

(12)

4

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edus

a) Bentuk teks yang dikaji yaitu sepuluh soal cerita matematika yang termuat di dalam buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 terbitan Yudhistira (2010).

b) Kajian pola kalimat dan aspek penalaran matematis untuk siswa sekolah dasar kelas 2 merupakan fokus analisis di dalam penelitian ini.

1.2.2 Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan rumusan masalah atas penelitian ini sebagai berikut. a) Bagaimana pola kalimat soal cerita matematika pada buku teks Matematika

Siswa Sekolah Dasar Kelas 2?

b) Bagaimana aspek penalaran matematis soal cerita pada buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) menjelaskan kajian mengenai pola kalimat yang digunakan dalam buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2;

b) menjelaskan kajian mengenai aspek penalaran matematis soal cerita pada buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) memberikan sebuah kajian keilmuan secara analitik-deskriptif mengenai

bentuk penyajian pola kalimat dan aspek penalaran matematis soal cerita matematika jenjang sekolah dasar kelas 2;

(13)

5

mengenai pengaruh penyajian pola kalimat dan aspek penalaran soal cerita matematika untuk siswa sekolah dasar kelas 2.

1.4.2 Manfaat Praktis

Kajian mengenai penyajian pola kalimat dan aspek penalaran soal cerita matematika ini berpotensi untuk dijadikan alat yang berperan dalam upaya mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kesulitan yang dihadapi siswa sekolah dasar kelas 2. Hal ini menjadi pertimbangan baru bagi guru sebagai bahan

evaluasi terkait bentuk penyajian bahasa yang memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa dan relevansinya dengan aspek penalaran matematis di dalamnya.

1.5 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Analisis pola kalimat adalah sebuah analisis yang mengkaji unsur fungsi, kategori, dan peran (makna) dari suatu konstruksi kalimat.

(14)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif

(statistika) atau pun fakta kualitatif (Kosasih dan Hermawan, 2012: 195).

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengumpulkan data mencakupi data tentang pola kalimat dan aspek penalaran matematis soal cerita matematika yang termuat di dalam buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 terbitan Yudhistira (2010).

Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tahap sebagai berikut.

a) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini terdiri atas kegiatan berikut, yaitu

1. mengumpulkan informasi dan data mengenai latar belakang masalah penelitian;

2. menentukan objek penelitian; 3. merumuskan masalah penelitian;

4. menentukan manfaat dan tujuan penelitian; 5. memilih metode penelitian;

6. menyusun instrumen penelitian. b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan penghimpunan data

(15)

19

c) Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data ini peneliti melakukan pengkajian mengenai penggunaan pola kalimat yang digunakan di dalam soal cerita. Langkah selanjutnya peneliti mengkaji tentang aspek penalaran matematis. Aspek penalaran ini mengacu pada penalaran terhadap soal matematika berbentuk cerita yang menggunakan kosakata dan konteks kalimat sebagai sarana analisisnya.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kartu data. Setiap kartu data memuat hal-hal sebagai berikut.

Setiap kartu data akan dikaji berdasarkan pola kalimat yang mencakupi aspek fungsi, kategori, dan peran (makna). Berikut ini pedoman analisis pola kalimat dan aspek matematis terkait soal cerita matematika yang dikaji oleh peneliti.

3.2.1 Pedoman Analisis Pola Kalimat

Kalimat/Aspek yang Dikaji

Fungsi

Kategori

Makna

Berdasarkan pedoman analisis pola kalimat di atas, berikut ini penjelasan

setiap aspek yang dijadikan alat untuk menganalisis pola kalimat di dalam soal cerita matematikapada buku Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2.

Kartu Data:

Halaman :

(16)

20

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.1.1 Aspek Fungsi

a) Subjek

Menurut Kridalaksana (2001: 204) menjelaskan bahwa subjek (S) adalah bagian klausa berujud nomina atau frase nominal yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara.

b) Predikat

Menurut Kridalaksana (2001: 177) predikat adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.

c) Objek

Menurut Kridalaksana (2001: 148) objek adalah nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verba-verba tertentu dalam klausa.

d) Keterangan

Menurut Ramlan (Damaianti dan Sitaresmi, 2006: 38) keterangan adalah unsur klausa yang mempunyai posisi bebas (di depan, di tengah, atau di belakang) klausa, kecuali di antara predikat (P) dengan objek (O) atau di antara predikat (P) dan pelengkap (PEL) karena objek dan pelengkap (PEL) dapat dikatakan selalu menduduki tempat langsung di belakang predikat (P). Keterangan dapat berujud kata atau frasa yang dipakai untuk meluaskan atau membatasi makna subjek (S) atau predikat (P) dalam klausa (Kridalaksana, 2001: 107).

3.2.1.2 Aspek Kategori

a) Nomina (Kata Benda)

Nomina adalah kelas kata yang biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa; kelas ini sering berpadanan dengan orang, benda, atau hal lain yang dibendakan dalam alam di luar bahasa. Kelas ini ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak (Kridalaksana, 2001: 146).

b) Verba (Kata Kerja)

(17)

21

c) Adjektiva (Kata Sifat)

Adjektiva adalah kata yang menerangkan kata benda. Kata ini mempunyai ciri dapat bergabung dengan kata tidak dan partikel seperti lebih, sangat, sekali, dsb (Kridalaksana, 2001: 3).

d) Numeralia (Kata Bilangan)

Numeralia adalah kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas (Kridalaksana, 2001: 147).

e) Preposisi (Kata Depan)

Preposisi adalah partikel yang biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris, misalnya di, ke, dari (Kridalaksana, 2001: 177).

3.2.1.3 Aspek Makna/Peran

Peran dalam klausa adalah hubungan antara predikator dan sebuah nomina dalam proposisi (Kridalaksana, 2001: 168). Terdapat beberapa peran (makna)

sintaksis antara lain: pelaku, tindakan, tujuan, penerima, penyebab, alat, waktu, tempat, pemilikan, penderita, hasil, cara, peserta, perbandingan, keadaan, keberadaan, jumlah, dan pemerolehan (Damaianti dan Sitaresmi, 2006: 3).

3.2.2 Pedoman Analisis Aspek Penalaran Matematis

Dalam menganalisis aspek penalaran matematis, peneliti mengkaji penalaran kosakata berdasarkan konteks kalimat. Pedoman langkah yang

digunakan untuk mengkaji penalaran matematis adalah sebagai berkut: a) membaca secara utuh kalimat di dalam soal cerita matematika;

b) menganalisis kosakata berdasarkan konteks kalimat pada soal cerita matematika;

c) merumuskan penyelesaian atas masalah yang terdapat di dalam soal cerita dengan menggunakan langkah Polya.

(18)

22

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a) Memahami masalah

Dalam langkah ini berupa kegiatan membaca soal dengan saksama untuk memahami arti dari semua kata dalam soal/masalah itu.

b) M e n y u s u n r e n c a n a penalaran matematis soal cerita pada buku teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 terbitan Yudhistira (2010).

3.4 Teknik Pengolahan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis melalui beberapa tahapan

pengolahan data berikut, yaitu:

(19)

23

b) menganalisis pola kalimat berdasarkan analisis aspek fungsi, kategori, dan peran (makna);

c) menjelaskan hasil analisis pola kalimat berdasarkan analisis aspek fungsi, kategori, dan peran (makna);

d) menganalisis aspek penalaran matematis dengan mengarah pada penggunaan kosakata berdasarkan konteks kalimat;

(20)

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Adanya pembelajaran soal cerita matematika pada jenjang sekolah dasar kelas 2 merupakan salah satu cara melatih siswa untuk berpikir kritis, sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, membuat rancangan terkait model matematika, menggunakan operasi

hitung sesuai dengan permasalahan, dan memperkirakan solusi terhadap masalah yang dianalisis.

Dari 10 data yang memuat 28 kalimat menunjukkan bahwa semua kalimat tersebut berjenis kalimat tunggal. Menurut Damaianti dan Sitaresmi (2006: 80) kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa bebas tanpa klausa terikat.

Dilihat dari aspek fungsinya kalimat-kalimat tersebut secara umum berpola subjek+predikat+objek. Adapun pelengkap muncul hanya pada kalimat-kalimat tertentu, yaitu kalimat tunggal dengan verba semitransitif. Kalimat tersebut terdapat pada data 1 (kalimat 1.3), data 5 (kalimat 5.2), data 6 (kalimat 6.2), data 8 (kalimat 8.2), dan data 9 (kalimat 9.3).

Berdasarkan analisis aspek kategorinya, dari 28 kalimat tersebut memuat kategori berupa nomina, verba, frasa preposisional, dan numeralia. Adapun dari aspek peran/maknanya memuat makna pelaku, pemerolehan, penderita, perbuatan, tempat, keadaan, alat, waktu, keberadaan, keseringan, dan tujuan.

Selain hal di atas, penelitian ini pun menjawab rumusan masalah yang kedua, yaitu tentang aspek penalaran matematis di dalamnya. Hal tersebut tampak pada strategi pembuat soal yang sering kali memunculkan “kata pengecoh” dan “kata kunci” di dalam soal, menuntut siswa untuk bisa berpikir kritis dalam aspek penalaran matematisnya.

(21)

74

tiap rantang pada data 1, tidak ada kue dan jumlah kue pada data 2, semua ikan

dan si Manis pada data 3, seekor pada data 4, dua anak kembarnya pada data 5,

sebanyak 4 kali pada data 6, Andi dan Ari pada data 7, setiap kantong dan

membagikan pada data 8, sama banyak pada data 9, dan kata sekeping dan

ratusan pada data 10.

Penggunaan kosakata di atas berperan aktif dalam menguji daya nalar pembaca (siswa). Sebelum siswa merumuskan kalimat matematika, mereka tentu saja harus terlebih dahulu memahami maksud dari kata-kata yang muncul tersebut

yang disesuaikan dengan konteks kalimat secara utuh. Di satu sisi, siswa tidak hanya dituntut untuk mampu memahami inti masalah di dalam soal cerita, tetapi juga mereka dituntut agar mampu menghubungkan konsep matematis yang berhubungan dengan soal tersebut.

Dari hasil penelitian ini, peneliti menegaskan bahwa peran pembelajaran bahasa Indonesia tidak dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa saja. Akan tetapi, manfaat dari pembelajaran bahasa Indonesia yang mencakupi aspek keterampilan berbahasa dan aspek kebahasaan yang dipelajari di dalamnya menjadi bekal awal bagi siswa untuk bisa mempelajari mata pelajaran lainnya. Dalam hal ini salah satu mata pelajaran tersebut yaitu matematika. Penelitian ini mengombinasikan dua bidang keilmuan, yakni bidang bahasa dan matematika. Hal tersebut didasarkan pada satu pernyataan bahwa sejatinya mempelajari matematika sama halnya mempelajari bahasa logika.

5.2 Saran

Adanya tingkat kompleksitas yang muncul dalam soal cerita, bukan sebatas terfokus pada cara penyelesaian masalah dari soal tersebut. Hal lain yang perlu diamati adalah penggunaan pola kalimat yang mengarah pada aspek

penalaran matematis. Penalaran tersebut merujuk pada penalaran terhadap soal matematika berbentuk cerita dengan menggunakan kosakata dan konteks kalimat sebagai sarana analisisnya.

(22)

75

Elis Nur Vita Sari, 2013

Penggunaan Pola Kalimat Dan Aspek Penalaran Matematis Soal Cerita Pada Buku Teks Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kalimat yang digunakan di dalam soal cerita matematika. Penggunaan pola kalimat yang kompleks ini biasanya muncul pada soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung campuran seperti perkalian, pembagian, perjumlahan, dan pengurangan. Selain itu, penyertaan kata-kata pengecoh di dalam soal cerita pun harus dipertimbangkan kadar kesulitannya. Hal ini tentu saja menyesuaikan dengan tingkat penalaran siswa sekolah dasar kelas 2.

Saran selanjutnya ditujukan kepada instrumen pengajar. Hal ini mengarah pada strategi dan model pembelajaran yang bisa diterapkan di dalam kelas, yaitu

cara membelajarkan materi soal cerita matematika untuk operasi hitung campuran. Keberhasilan membelajarkan materi ini tidak hanya ditunjang oleh faktor kecerdasan siswa saja, akan tetapi faktor guru yang memiliki konsep skenario pembelajaran dalam menyampaikan materi tersebut pun menjadi hal yang penting.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ba’dulu dan Herman. (2010). Morfosintaksis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Damaianti dan Sitaresmi. (2006). Sintaksis Bahasa Indonesia. Bandung: Pusat Studi Literasi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI.

Kosasih, E. dan Wawan H. (2012). Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: CV Thursina.

Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mathematics Focus. (2010). Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 2 (Mathematics 2B for Elementary School Year II). Bogor: Yudhistira.

Pusat Bahasa. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Offline). Jakarta.

Rahardjo dan Waluyati. (2011). Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Resmini dan Hartati. (2006). Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan exclude dari sumber asli dan dari publikasi yang sama, kemudian diperoleh similarity index 34%, seperti gambar berikut:.. Diperoleh similarity 34% dan merah pada semua teks

para dosen yang ingin dihormati oleh mahasiswanya, jangan tinggalkan sholat malam. para pemimpin yang ingin dipatuhi oleh bawahannya, lakukan sholat malam

supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan

Sebuah bot belayar ke selatan dari Pulau Bayu ke Pulau Mutiara yang terletak sejauh 30 baru nautilm. Kemudian bot tersebut meneruskan pe$alanannya menuiu ke Pulau Hitam

Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis keselarasan pola fungsi, kategori dan peran dalam teks terjemahan Al-Quran yang mengandung etika berbahasa yang telah dikaji

[r]

Instrumen komunikasi interpersonal peserta didik yang telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan instrumen (judgement). Penimbangan dilakukan oleh dosen

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE THINK PAIR AND SHARE SISWA KELAS V.. SDN PAYANG 02 PATI