• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada: Bandoeng Optical).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada: Bandoeng Optical)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRACT

The purpose of this study was to see whether the store atmosphere affect consumer buying interest in Bandoeng Optical. This research uses explanatory causal research. The population under study is consumers who shopped at Bandoeng Optical glasses, while the sample in this study is consumers who shop at Bandoeng Optical glasses more than once, taken with purposive sampling technique. Researchers used a questionnaire closed or close-questionnaire and measured using a Likert scale. Based on testing the validity of the CFA, almost all of the items can be accepted because it is considered valid, and items surveyed already have a good reliability. The results showed that the store atmosphere has an influence on consumer buying interest in Bandoeng Optical. Thus, the more positive store atmosphere in Bandoeng Optical, the greater is also interest to buy the product Bandoeng Optical. In addition, the researchers suggest to Bandoeng Optical to improve the quality of outstore atmosphere in Bandoeng Optical, due to the influence of outstore atmosphere is relatively low in Bandoeng Optical.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah store atmosphere mempengaruhi minat beli konsumen di Bandoeng Optical. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal explanatory. Populasi yang diteliti adalah konsumen yang pernah berbelanja kacamata di Bandoeng Optical, sementara Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja kacamata di Bandoeng Optical lebih dari sekali, yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup atau close-kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan pengujian validitas dengan CFA, hampir semua item dapat diterima karena dianggap valid, dan item-item yang diteliti sudah memiliki reliabilitas yang baik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen di Bandoeng Optical. Dengan demikian, semakin positif store atmosphere di Bandoeng Optical, maka akan semakin besar juga minat untuk membeli produk Bandoeng Optical tersebut. Selain itu, Peneliti menyarankan kepada Bandoeng Optical untuk dapat meningkatkan kualitas outstore atmosphere di Bandoeng Optical, karena pengaruh dari outstore atmosphere masih terbilang rendah di Bandoeng Optical.

(3)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Retail ... 6

2.1.2 Retail Mix ... 9

2.1.3 Store Atmosphere ... 12

(4)

2.1.5 Persepsi ... 17

2.1.6 Sikap ... 18

2.1.7 Minat Beli ... 18

2.1.7.1 Tahap-Tahap Minat Beli ... 27

2.1.7.2 Indikator Minat Beli ... 28

2.1.8 Rerangka Teoritis ... 31

2.2 Rerangka Pemikiran ... 32

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 33

2.4 Model Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 35

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.6 Uji Instrumen ... 39

3.6.1 Uji Validitas ... 39

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 41

3.7 Uji Data ... 42

3.7.1 Uji Normalitas ... 42

3.7.2 Uji Multikolinearitas ... 42

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas... 43

3.7.4 Uji Auto Korelasi ... 43

3.7.5 Uji Hipotesis ... 44

(5)

xi

3.8 Metode Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Analisis Tanggapan Responden ... 47

4.1.2 Gambaran Variabel Instore Atmosphere ... 48

4.1.3 Gambaran Variabel Outstore Atmosphere ... 54

4.1.4 Gambaran Variabel Minat Beli Konsumen... 58

4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.1.5.1 Uji Multikolinearitas... 60

4.1.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.1.5.3 Uji Normalitas ... 62

4.1.5.4 Uji Auto Korelasi... 62

4.1.5.5 Analisis Korelasi Berganda ... 64

4.1.5.6 Analisis Regresi Berganda ... 65

4.1.5.7 Uji Hipotesis Secara Simultan ... 66

4.1.5.8 Koefisien Determinasi ... 67

4.1.5.9 Uji Hipotesis ... 70

4.2 Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 74

5.3 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 31

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 32

Gambar 2.3 Model Penelitian ... 33

Gambar 4.1 Grafik Setterplot Variabel Dependen ... 61

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel 4.1 Rentang Klasifikasi Variabel ... 48

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tanggapaan Responden Pada Variabel Instore Atmosphere ... 48

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Pada Variabel Outstore Atmosphere ... 54

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Pada Variabel Minat Beli Konsumen ... 58

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 63

Tabel 4.7 Korelasi Berganda Antara Instore Atmosphere Dan Outstore Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen ... 64

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 65

Tabel 4.9 Anova Untuk Pengujian Secara Simultan ... 66

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi ... 67

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Secara Parsial Antara Instore Atmosphere dan Outstore Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen ... 68

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis dunia ritel di Indonesia berkembang dengan pesat

saat ini. Hal ini terjadi karena pengusaha, baik dalam maupun luar negeri yang

terus menerus meningkatkan kegiatan usahanya di Indonesia. Pada saat ini,

konsumen tidak hanya bertolak ukur pada kualitas dan harga. Konsumen ingin

memiliki pengalaman dalam berbelanja yang meliputi kenyamanan, pelayanan

dan lokasi yang mudah dijangkau.

Usaha ritel (retailing) adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada

perorangan untuk keperluan pribadi, keluarga atau rumah tangga (Ma’ruf,

2005:7). Salah satu hal yang berperan penting dalam usaha ritel adalah suasana

toko yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman berbelanja yang

menyenangkan bagi konsumen.

Salah satu usaha ritel yang berkembang pesat di Indonesia adalah toko khusus

(speciality store). Toko khusus adalah toko yang melakukan kegiatan penjualan

lini produk yang sempit dengan ragam yang banyak dengan lini tersebut, seperti

toko pakaian, toko kacamata dan lain sebagainya (Kotler, 2006:216). Dalam hal

ini, retailer mencoba untuk melayani konsumen dari satu atau sejumlah kecil

segmen pasar dengan cara menyediakan produk-produk khusus. Pada umumnya

(9)

2

tidak terlalu besar, milik pribadi dan badan hukumnya berbentuk usaha

perorangan, firma atau CV.

Perkembangan dunia bisnis kacamata optik terbilang cukup ketat di Kota

Bandung. Dalam bisnis kacamata optik di Kota Bandung banyak sekali

persaingan diperusahaan yang bergerak dalam bidang kacamata optik ini. Toko

kacamata optik yang tergolong besar di Kota Bandung antara lain, Seis, Melawai

dan Bandoeng Optical. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat melakukan

strategi-strategi yang tepat agar mampu bersaing dan menguasai pasar karena

hanya perusahaan yang memiliki daya saing saja yang mampu bertahan. Dalam

hal ini saya akan menganalisa sistem yang sedang berjalan di Toko Bandoeng

Optical.

Untuk mendukung usaha ritel dibutuhkan strategi-strategi agar disaat

mengambil keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Keputusan

pedagang ritel terdiri dari keputusan pasar sasaran, keputusan ragam produk,

keputusan pelayanan dan suasana toko, keputusan harga, keputusan promosi dan

keputusan tempat (Kotler & Amstrong, 2004:442). Salah satu strategi bauran ritel

(retailing mix) yang wajib diperhatikan adalah suasana toko (store atmosphere).

Store atmosphere merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen dari sebuah

toko. Hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan konsumen ketika berbelanja

dalam toko. Setiap toko harus mempunyai penampilan yang menarik baik dari

penampilan tokonya maupun penampilan karyawannya. Penampilan toko harus

(10)

3

membentuk kesan yang baik di benak konsumen agar dapat meningkatkan minat

beli konsumen terhadap produk yang dijual oleh toko ritel.

Minat beli konsumen adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu

merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang

diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Mehta,

1994:66). Minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif atas dasar

merek maupun minat.

Bandoeng Optical adalah salah satu usaha ritel khusus di bidang kesehatan

yang berdiri sejak 1976 di Jalan Buah Batu No.176, Kota Bandung. Bandoeng

Optical adalah suatu usaha ritel yang dimiliki oleh keluarga dan pendirinya

adalaha H. Ir. Djojo Sukardjo. Bandoeng Optical merupakan salah satu toko yang

sudah cukup lama berdiri dan menjual berbagai produk pada bidang kesehatan

khususnya mata, seperti frame kacamata, lensa kacamata dan softlens. Bandoeng

Optical memiliki 2 toko yaitu di Kota Bandung dan Kota Cianjur.

Bandoeng Optical merupakan sebuah perusahaan keluarga. Permasalahan

yang dihadapi oleh Bandoeng Optical adalah tingginya tingkat persaingan

sehingga menyulitkan perusahaan untuk berkembang. Sedangkan Bandoeng

Optical seperti kebanyakan perusahaan keluarga lainnya, sistem yang

dijalankannya terbilang monoton karena tidak ada inovasi dan variasi khususnya

pada store atmosphere yang tetap mempertahankan bentuk toko seperti saat

pertama beroperasi dan sistem pembayaran yang masih tradisional.

Tujuan utama dari penelitiaan ini adalah untuk mengetahui apakah ada

(11)

4

karena itu, penelitian ini akan bermanfaat bagi organisasi untuk mengetahui

bagaimana store atmosphere mempengaruhi minat beli konsumen dan bagaimana

mengelola store atmosphere.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti berniat mengambil judul

“PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN (Studi Kasus pada Bandoeng Optical)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang

dapat diambil adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh store atmosphere terhadap minat beli

konsumen?

2. Faktor apakah dari store atmosphere yang paling berpengaruh terhadap

minat beli konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu pada perumusan masalah, yaitu

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap

minat beli konsumen.

2. Untuk menguji faktor dari store atmosphere yang berpengaruh terhadap

(12)

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

1. Perusahaan

Membantu bagi para pengusaha dalam membentuk minat beli

konsumen melalui store atmosphere. Dalam membentuk sebuah minat beli

konsumen tentunya cara ini tepat, karena dapat langsung mempengaruhi

keputusan konsumen.

2. Akademis

Penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan baru dan

menambah pengetahuan juga sebagai perbandingan teori – teori yang

didapat dan dipelajari dengan yang terjadi pada kehidupan nyata.

3. Peneliti

Memberikan wawasan baru dan pengetahuan serta sebagai

persyaratan Sarjana Program Strata (S1) pada Fakultas Ekonomi

(13)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli konsumen di Bandoeng

Optical sebesar 54%.

2. Dimensi dari store atmosphere yang paling dominan berpengaruh terhadap

minat beli konsumen di Bandoeng Optical adalah instore atmosphere yang

terdiri dari internal layout, suara, aroma, faktor visual dan karyawan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan sebagai berikut :

 Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, sebagian dari kuesioner ini

disebarkan dengan cara menitipkan kepada pihak-pihak yang bersedia

membantu demi keberhasilan penelitian yang penulis lakukan, seperti

penjaga toko Bandoeng Optical dan teman-teman yang pernah

mengunjungi Bandoeng Optical. Sehingga peneliti tidak dapat melihat dan

membantu secara langsung apabila terdapat responden yang ingin bertanya

mengenai pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan.

 Penelitian yang penulis lakukan hanya berfokus pada daerah kota

Bandung. Khususnya Bandoeng Optical yang berlokasi di Jalan Buah Batu

(14)

75

5.3 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan

saran yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat lebih

menngkatkan lagi minat beli konsumen. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Berdasarkan hasil penelitian, Bandoeng Optical dapat meningkatkan

indikator dalam instore atmosphere yang memiliki pengaruh paling kecil,

seperti suara dalam toko. Suara disini dapat berupa jenis musik yang

dimainkan dalam toko dan tingkat kebisingan mesin dalam toko.

2. Outstore atmosphere yang teridiri dari external layout, tekstur, deain

eksterior, parking dan lokasi, Bandoeng Optical dapat meningkatkan

kualitas desain eksteriornya yang terdiri dari bentuk bangunan dan

pencahayaan. Hal ini dapat merangsang konsumen untuk berkunjung ke

(15)

76

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

Assuari, Sofyan. (1999). Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Cetakan VI. : PT. Raja Grafindo Persada.

Berman, B. Barry & Evans, Joel R. (2004). Retailing Management and Strategic.

Cobb‐Walgren, Cathy J., Cyntia A. Ruble, and Naveen Donthu. (1995). Brand Equity, Brand Preference, and Purchase Intent, Journal of Advertising. XXIV (Fall), 25‐40.

Dodds, William B., Kent B. Monroe, and Dhruv Grewal. (1991). Effect of Price,

Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations, Journal of Marketing Research. Vol. XXVIII, pp. 307‐19.

Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gasperz, Vincent. (1997). Manajemen Bisnis Total Dalam Era Globalisasi. Jakarta: PT. Gramedia.

Grewal, Dhruv., Kent B. Monroe, and R. Krishnan. (1998). The Effects of Price

Comparison Advertising on Buyers’ Perception pf Acquisition Value,

Transaction Value, and Behavioral Intentions, Journal of Marketing. Vol. 62, pp. 46‐59.

Kotler, Philip.(1995). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation & Control. Prenticee Hall.

Kotler, Phillip dan Armstrong. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benjamin Molan Dan Hendra Teguh. Edisi Milenium. Jakarta.

Kotler, Phillip dan Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Indeks Gramedia

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

(16)

Levy and Weitz. (2001). Retailing Management. Mc. Graw Hill. New York.

Loudon, David L. and Dela Bitta, Albert J. (2004). Consumer Behavior. Concepts andApplications. McGraw‐Hill, Inc: New York.

Marius, Angipora P., (1999). Dasar-dasar Pemasaran.. Jakarta: Rajawali.

McDaniel. (2001). Pemasaran. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Oliver, Richard L. (2006). Satisfaction: A. Behavioral Perspective on The Consumer. McGraw‐ Hill. New York.

Putra, Nandi Eko. (2011). Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen di Wadezig Distro Kota Padang.

Universitas Andalas

Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bandung: Prenada Media.

Simamora, (2003). Membongkar Kotak Hitam Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. (2010). Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Tjiptono. Fandy. (2003). Marketing Scales. ANDI. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi.

(17)

78

Universitas Kristen Maranatha http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-konsep-perilaku-konsumen.html

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-bisnis-ritel-definisi.html

http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-retailing-menurut-ahli.html

http://mohamadihsan03.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-perilaku-konsumen-dan-faktor_27.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34176/4/Chapter%20II.pdf

http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pemasaran-menurut-ahli.html

http://adityolaksono26.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-minat-beli-dan-faktor-faktor.html

http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-retailing-menurut-ahli.html

https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/pengertian-marketing-mix-menurut-para-ahli/

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-marketing-mix-definisi.html

http://mutiaralumpur.blogspot.com/2011/11/minat-beli.html#ixzz4CRH2KAIz

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis  .................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

A total of 50 students of ELEP from ‘year 2014’ responded to a -24 questionnaire items of Listening Comprehension Strategy Inventory (LCSI) which consist of

penuh. Para pelaku yang paling penting dalam kehidupan seorang anak adalah, orang tuanya. Oleh karena itu, keluarga dapat menjadi faktor tunggal yang terpenting

[r]

yang dilakukan oleh Anggraeni (2003), yang menyebutkan dari 69 responden 59 orang ibu melaksanakan stimulasi bermain pada bayi dengan baik. Hal ini disebabkan karena sebagai

masukan seresah kualitas rendah Anacardium occidentale , kualitas sedang Curcuma domestica dan kualitas tinggi Tithonia diversifolia dalam berbagai dosis terhadap dinamika

Maka dari itu mahasiswa berusaha untuk memberikan solusi dengan program awal yaitu “ Rekapitulasi Data Peserta dalam Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

We, the participants of the Global Health Security Agenda Action Package Coordination Meeting held in Jakarta, 23-25 August 2016, appreciate the role of all participating