• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIFITAS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIFITAS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan ... 3

D. Manfaat... 3

E. Prosedur Pemecahan Masalah ... 4

F. Sistematika Penulisan Makalah ... 4

BAB II MEDIA PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG A. Dasar Anak Tunagrahita Sedang ... 6

B. Permasalahan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Sedang ...12

C. Aktifitas Pengembangan Motorik Halus ...14

(2)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III KESIMPULAN REKOMENDASI DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ... 33

B. Rekomendasi... 33

C. Penutup ...34

(3)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak tunagrahita sedang mengalami hambatan dalam

perkembangan mentalnya sehingga berdampak pada seluruh aspek

kehidupannya sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka sangat

tergantung pada ligkungannya. Jika mereka tidak memperoleh

pendidikan yang dibutuhkannya maka mereka akan sangat kesulitan

untuk hidup mandiri atau paling tidak dapat menolong dirinya sendiri.

Memang cukup komplek hambatan yang dimiliki oleh anak

tunagrhita sedang, namun demikian masih ada potensi yang masih

dapat dikembangkan diantaranya kemampuan motoirk halusnya.

“Meskipun kemampuan motorik halus ini dipengaruhi oleh factor

kecerdasan akibatnya amak tunagrahita kaku dan tidak harmonis

dalam bergerak” (Hurlock, 1992:244), tapi secara potensial motorik

halusnya masih dapat dikembangkan. Menurut Sherril (Astati, 2001:8)

„Bahkan secara fisik (ukuran berat dan tinggi tubuh) tidak berbeda

dengan anak pada umumnya‟, tetapi tentunya dari sisi kualitas

kecepatan perkembangan dan keterampilan motorik halus ini akan

berbeda dengan anak pada umumnya.

Hambatan motorik halus pada anak tunagrahita sedang bukan

diakibatkan oleh adanya kerusakan pada motoriknya, namun

(4)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dampak dari gangguan mental yang dialaminya. Keterlambatan

tersebut menyebabkan mereka kurang terampil dalam menggunakan

motorik halusnya.

Kita akan menjumpai anak tunagrihata sedang kelas 5 SDLB C1

atau anak tunagrahia sedang usianya kurang lebih 14 tahun, mereka

belum mampu atau masih kesulitan untuk menggunting kertas dengan

rapih. Ada pula yang masih belum mampu mewarnai dengan rapih.

Keadaan itu sangat kontras dengan tampilan fisik yang tegap dan usia

yang seharusnya sudah mampu menguasai keterampilan tersebut.

Mereka membutuhkan upaya-upaya pengembangan motorik halus.

Mengembangkan keterampilan motorik halus ini sangatlah

penting untuk memberikan kemampuan dasar dalam kehidupan

sehari-harinya. Hampir disetiap aktifitas kehidupan sehari-hari banyak

melibatkan keterampilan motorik halus, contohnya pada saat makan,

minum, berpakaian, menulis, dan masih banyak yang lainnya. Dengan

mengembangkan keterampilan motorik halus berarti telah memberikan

modal dasar bagi anak tunagrahita sedang untuk melakukan aktifitas

sehari-hari secara mandiri.

Mengingat pentingnya pengembangan keterampilan motorik

halus ini maka guru yang baik tentunya akan terus berupaya dengan

berbagai cara agar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus

(5)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

adalah dengan aktifitas mewarnai, melipat, menggunting, menempel,

dan memutar mur atau baut.

Pada umumnya anak-anak, termasuk anak tunagrahita sedang,

sangat menyukai aktifitas-aktifitas tersebut. Diharapkan melalui

aktifitas tersebut anak mau menggunakan kemampuan motorik halus

pada jari-jari tangannya. Dengan aktifitas yang menyenangkan ini akan

dapat membantu meningkatkan kemampuan (kelenturan, kekuatan,

dan kecepatan) otot-otot kecil pada jari tangan tangan anak.

Agar kegiatan menggerakkan jari tangan ini dapat membantu

mengembangkan keterampilan motorik halus anak tunagrahita sedang

secara optimal maka dibutuhkan program kegiatan yang terstruktur

dan terencana dengan baik. Oleh karena itu melalui makalah ini

penulis mengangkat masalah bagaimanakah aktifitas pengembangan

keterampilan motorik halus anak tunagrahita sedang?

B. Rumusan Masalah

Makalah ini mengangkat masalah: “Bagaimanakah aktifitas

pengembangan keterampilan motorik halus bagi anak tunagrahita

sedang?”

Untuk menjawab masalah tersebut maka perlu dirinci melalui

rumusan masalah di bawah ini:

1. Bagaimanakah permasalahan keterampilan motorik halus anak

(6)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimanakah aktifitas pengembangan keterampilan motorik halus

bagi anak tunagrahita sedang?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan motorik halus anak

tunagrahita sedang.

2. Menjelaskan berbagai aktifitas yang dapat mengembangkan

kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang.

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan kajian

ilmiah mengenai pentingnya mengembangkan motorik halus

melalui berbagai media bagi anak tunagrahita sedang.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbang saran bagi guru dalam mengembangkan

keterampilan motorik halus melalui berbagai media (mewarnai,

menggunting, melipat, menempel, dan memutar mur atau baut).

b. Bagi orangtua dan anggota keluarga yang lain dapat melakukan

berbagai aktifitas motorik halus di rumah dengan menggunakan

(7)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

c. Sekolah dapat menjalankan program pengembangan

keterampilan motorik halus dengan berbagai media yang sudah

ada.

E. Prosedur Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah makalah ini dengan cara sebagai berikut :

1. Didasarkan kepada kajian literatur kemudian dianalisis.

2. Menyimpulkan hasil kajian media pengembangan keterampilan

motorik halus pada anak tunagrahita sedang.

F. Sistematika Penulisan Makalah

Untuk mendapatkan gambaran bahasan yang terarah maka sistimatika

isi keseluruhan makalah ini terdiri dari :

a. Bab I. Membahas latar belakang masalah, Rumusan masalah,

Tujuan dan Manfaat penulisan makalah.

b. Bab II. Berisi pemecahan masalah. Pemacahan masalah didasari

kajian literatur yang berkaitan dengan media pengembangan

keterampilan motorik halus bagi anak tunagrahita ringan.

c. Bab III. Membuat kesimpulan saran dan penutup mengenai

berbagai media yang dapat mengembangkan kemampuan motorik

(8)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

KESIMPULAN REKOMENDASI DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan kajian teoritis dalam

makalah ini maka dapat diambil kesimpulan seperti di bawah ini.

Anak tunagrahia sedang pada umumnya mengalamii

permasalahan motorik halus sebagai akibat dari gangguan fungsi

intelektualnya. Permasalahan motorik halus itu meliputii kesulitan

dalam penggunaan otot-otot halus yang digunakan untuk

memegang, meraih sesuatu, menangkap, melempar, menjiplak,

menempel, melipat, menggunting, dan aktifitas koordinasi mata dan

tangan

Pengembangan motorik halus anak tunagrahita sedang

dapat dikembangkan melalui aktifitas mewarnai, kolase, menempel,

dan mengggunting.

B. Rekomendasi

Di bawah ini penulis sampaikan rekomendasi bagii beberapa

pihak untuk mengembangkan motorik halus anak tunagrahita

sedang, sebagai berikut:

1. Guru

Diharapkan guru dapat lebih kreatif dalam upayanya

(9)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

35

upayannya guru dapat menggunakan berbagai media yang ada

di sekitar tidak harus dengan biaya mahal, misalnya

memanfaatkan barang-barang bekas (kardus, kain perca,

kaleng, tanah liat, dan lain-lain). Guru dapat bekerjasama

dengan sesama guru untuk mencari solusi pengembangan

motorik halus anak tungrahita sedang ini.

2. Sekolah

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan,

sudah semestinya sekolah menyediakan sarana dan prasarana

yang mendukung pada proses pembelajaran, khususnya pada

pembelajaran motorik halus bagi anak tunagrahita sedang.

3. Penulis Selanjutnya

Bagi penulis selanjutnya yang tertarik dengan penelitian

eksperimen dan mengujicobakan permasalahan dalam makalah

ini, sehingga terlihat secara jelas hubungan media

pengembangan motorik halus dengan perkembangan

keterampilan motorik halus anak tunagrahita sedang.

C. Penutup

Demikianlah makalah ini. Semoga apa yang dipaparkan

dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan anak-anak

(10)

Hasanah, 2012

Aktifitas Pengembangan Motorik Halus Bagi Anak Tunagrahita Sedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud PPTG.

Arsyad. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita.

Bandung: CV Pendawa.

Delphie, B. (1996). Psikomotor. Bandung: Mitra Grafika

Fitiri. (2006). Efektifitas Media Kotak Abjad Baba dan Media Powerpoint Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca

Permulaan pada Anak Tunarungu. Skripsi Sarjana

Pendidikan Luar Biasa FIP UPI. Tidak diterbitkan.

Hamalik. (1989). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hodijah. (2008). Media Grafis Sketsa Dalam Meningkatkan

Pemahaman Isi Bacaaan (Studi Eksperimen Pada Anak Tunarungu Kelas D5 di SLB ABC YKS I Majalaya Kab.

Bandung). Skripsi Sarjana Pendidikan Luar Biasa FIP UPI.

Tidak diterbitkan.

Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak (jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Sadiman, A S. (1991) Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sherrill, C. (1984). Adapted Physical Education and Recreation: A Multidiscipplinary Approach (second ed.). USA: Wm. C. Brown Company Publisher.

Sunardi dan Sunaryo. (2006). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan

Khusus. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat

Pembinaan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi.

Wardani, I.G.A.K., Hernawati, T., dan Astati. (2007). Pengantar

Referensi

Dokumen terkait

Bukan hanya mengerti dan paham akan peraturan dan tatanan sistem pendidikan tetapi kemampuan dalam penerapan yang efektif dari gurupun sangat dibutuhkan

Ciptakanlah suasana emosi yang positif dalam proses pembelajaran maka terjadi peningkatan kemampuan memori dengan optimalisasi

 Saratoga menghasilkan laba yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 369 miliar pada semester ini dibandingkan dengan Rp 1,191 miliar untuk periode

Pada hari ini Rabu tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kegiatan Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2012, telah melakukan

[r]

Keempat (2D:4D) dengan Tingkat Kemampuan Verbal dan Numerik pada Siswa. Kelas X SMA N 1 Sungayang Tahun

[r]

Arikunto, Suharsimi , prosedur penelitian suatu pendekatan praktek , Rineka