Oleh :
Dwi Rezky Sukmawaty
J1E113011
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
JAMBU BIJI (Psidium guajava)
PENDAHULUAN
Jambu biji (
Psidium guajava
) bukan merupakan tanaman
asli Indonesia. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Amerika
Tengah oleh Nikolai Ivanovich Vavilov saat melakukan ekspedisi
ke beberapa Negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan
Uni Soviet antara tahun 1887-1942. Seiring dengan berjalannya
waktu, jambu biji menyebar di beberapa Negara seperti Thailand,
Taiwan, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Australia (Parimin,
2005)
Nama ilmiah jambu biji adalah
Psidium guajava.
Psidium
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “psidium” yang berarti delima.
Sementara “guajava” berasal dari nama yang diberikan oleh orang
Spanyol. Adapun taksonomi tanaman jambu biji diklasifikasikan
sebagai berikut.
Kingdom
: Plantae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Myrtales
Family
: Myrtaceae
Genus
: Psidium
Spesies
:
Psidium guajava
Linn.
(Parimin, 2005)
Batang tanaman jambu merah bertekstur keras, kuat, padat
dan tak mudah patah. Batang ini berkayu dan memiliki cambium.
Warna batang cokelat, permukaan batang halus. Kulit batang
tampak selalu mengelupas dan berganti kulit. Hal ini terjadi karena
batang selalu bertambah besar (Soedjito,2008).
Sosok tanaman jambu biji berupa pohon kecil. Tingginya
sekitar 2-10 m. Batangnya berukuran kecil da keras. Permukaan
kulit batang berwarna cokelat mengkilap yang mudah terkelupas.
Daunnya berbentuk bulat telur agak menjorong dengan garis
tulang daun yang tegas. Bunganya berwarna putih keluar dari
ketiak daun. Buah jambu biji berbentuk bulat. Saat masih muda,
buah berwarna hijau gelap dan berubah menjadi hijau muda atau
hijau kekuningan setelah tua dan masak. Daging buah
mengandung biji yang amat banyak. Bijinya berukuran kecil-kecil
dan amat keras (Muhlisah, 2007).
pada daun jambu biji, uji toksisitas, menentukan formula yang
sesuai sampai dengan uji coba pada hewan percobaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa daun jambu biji tua ternyata
mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk
mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) (Suharmiati
& Handayani, 2013 )
FITOKIMIA
Buah jambu biji dilaporkan mempunyai kandungan vitamin C dan fenol yang bisa menjadi antioksidan (Gull et al, 2012) Buah jambu biji merah segar memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu flavonoid , terpenoid, dan tannin (Rahmawati et al, 2013). Buah jambu biji dilaporkan pula memiliki senyawa metabolit sekunder berupa saponin, dan alkaloid ketika di uji (Sangi et al, 2008)
diisooktil benzendikarboksilat (Hapsari, 2011) Screening fitokimia pada
ekstrak daun jambu biji diperoleh hasil sebagai berikut :
(Egharevba et al, 2010)
Pada analisis secara kualitatif, daun jambu biji menunjukkan bahwa mengandung golongan senyawa tannin dan steroid yang banyak, sedikit flavonoid, saponin dan fenol hidrokuinon, tetapi tidak menunjukkan adanya alkaloid dan triterpenoid (Indriani, 2006). Ekstrak daun jambu biji yang menggunakan etanol maupun air menunjukkan adanya senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan di dalam ekstrak tersebut (Rivai et al, 2010)
AKTIFITAS FARMAKOLOGI
Antidiare
Pengujian menggunakan metode secara in vitro dan in vivo dengan hewan percobaan berupa mencit putih jantah Swiss Webster sehat dengan bobot 20-25 g kemudian di kelompokkan dan dipuasakan sesuai dengan pengamatan. Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak etanol daun jambu biji daging buah putih dan ekstrak etanol daun jambu biji daging buah merah. Bakteri yang digunakan pada pengamatan ini ada 4 macam yaitu
ekstrak aseton batang jambu biji menunjukkan bahwa secara signifikan menginduksi sitotoksisitas dan peningkatan fase sub-G1 dari sel HT-29 (penghambatan sebesar 35,5 %). Efek sitotoksik dapat dilihat dari pengurangan MTT assay, uji LDH, dan uji pembentukan koloni. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak batang jambu biji dapat berpotensial sebagai obat antikanker dengan induksi apoptosis melalui penghambatan siklus sel (Lee & Park, 2010)
Analgesik dan Antipiretik
Pada penelitian dengan menggunakan ekstrak etanol daun kering dari jambu biji dengan hewan uji tikus telah dikonfirmasi memiliki aktivitas analgesic dan antipiretik. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas analgesic lebih jelas daripada aktivitas antipiretik karena ketika dosis yang rendah dari ekstrak tetap menghasilkan aktivitas analgesic tetapi gagal mengurangi demam (Victor et al, 2005)
Anti inflamasi
Pada penelitian menggunakan hewan percobaan ini menunjukkan bahwa ekstrak aqueous daun jambu biji memiliki sifat analgesic dan antiinflamasi (Ojewole, 2006)
Anti Hiperlipidemia
Penelitian berdasarkan pemberian jus buah jambu biji dengan dosis 650 mg/kg BB kepada penderita dyslipidemia dalam bentuk sediaan 200 ml, sebanyak 3 kali sehari, diminum 30 menit sebelum makan selama 30 hari menunjukkan hasil penurunan LDL yaitu dari yang sebelumnya 165,1 mg/dL menjadi 126 mg/dL (Astawan, 2013)
berat badan 70 kg dengan factor konversi 0,018 setara dengan 400 mg. Hasil ini diharapkan dapat mencegah kenaikkan kadar kolestrol darah (Murini et al, 2013 )
Anti Hiperkolestrolimia
Penelitian menggunakan hewan uji tikus wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yang memuat kontrol positif (obat simvastatin), 3 kelompok ekstrak etanol daun biji dengan dosis yang berbeda, dan kontrol negatif (hewan uji tidak diberi ekstrak etanol daun jambu biji maupun simvastatin melainkan hanya pakan saja). Tikus wistar di naikkan kadar kolestrolnya dengan menggunakan obat propiltiourasil. Dari uji yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji mempunyai efek dalam menurunkan kadar kolestrol (Allo et al, 2013)
Antioksidan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70% daun jambu biji berdaging buah putih. Kandungan senyawa kuersitin yang terdapat dalam ekstrak daun jambu biji daging putih diyakini dapat berperan sebagai antioksidan (Daud et al, 2011)
Antidiabetes
Ekstrak kulit buah jambu biji diyakini dapat berefek sebagai antidiabetes. Pada penelitian kali ini menggunakan hewan uji tikus wister dengan menguji trigliserida, kolestrol total, HDL, ALKP , AST, ALT , dan CRTN tikus tersebut setelah diinduksikan ekstrak kulit buah jambu biji. Hasil yang didapat adalah terjadi penurunan yang signifikan dalam pengujian trigiserida, kolestrol total, HDL, VLDL, LDL, ALKP, AST, ALT dan CRTN setelah 21 hari diberikan pengobatan (Rai et al , 2010)
yang signifikan kadar glukosa darah puasa pada kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan terapi air rebusan daun jambu biji pada penderita diabetes mellitus tipe II (Maharani et al, 2013)
Dilakukan pengujian pada tikus putih jantan yang telah diberi obat deksametason. Deksametason memiliki efek samping menaikkan kadar glukosa pada darah atau menyebabklan kondisi gangguan toleransi glukosa darah. Dari hasil pengujian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian jus jambu biji dengan dosis 2 g/tikus/hari sebanyak 3 ml/tikus dengan tujuan preventif (mencegah) yang diberikan bersamaan dengan pemberian deksametason lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan pemberian jus jambu biji dengan tujuan kuratif (mengobati) (Santi, 2013)
Anti plasmodik
Ekstrak daun jambu biji dilaporkan dapat berpotensi sebagai agen antimalarial (Barzinji et al, 2014)
Antitusif
Pada ekstrak daun maupun buah jambu biji dilaporkan memiliki efek terhadap antiinflamasi maupun untuk inhalasi (El-Ahmadi et al , 2013). Dilaporkan pada penelitian ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermis yang dapat digunakan sebagai obat batuk (Richard et al, 2013)
Anti-trypanosoma
Kurangnya sitotoksisitas pada ekstrak daun jambu biji dan aktivitas langsung terhadap T.b brucei membuat ekstrak ini menjadi kandidat yang cocok untuk penjelasan kimia lebih lanjut (Adeyemi et al, 2011)
Ekstrak daun jambu biji dilaporkan efektif terhadap karies gigi dan membantu dalam mengurani plak gigi yang disebabakan oleh
Staphylococcus sanguinis, Staphylococcus mitis, dan Actinomyces sp. (Razak & Rahim, 2003)
Efek hepatoprotektif
Ekstrak air daun jambu biji dilaporkan memiliki efek hepatoprotektif dengan dosis yang lebih rendah dan property hepatotoksik pada dosis yang lebih tinggi (Sambo et al, 2009). Dikuatkan oleh satu penelitian lagi yang menyebutkan bahwa ekstrak air daun jambu biji menunjukkan aktivitas hepatoprotektif baik dalam CCl4 yang diinduksi pada kerusakan hati akut dan kronis, paracetamol diinduksi untuk kerusakan hati dan thioacetamid diinduksi untuk nekrosis hati. Aktivitas hepatoprotektif yang dimiliki di karenakan efek antioksidan pada tanaman jambu biji (Roy et al, 2006).
Ekstrak etanol dan aseton daun jambu biji pada konsentrasi 100 µ g/ml and 50 µg/ml tidak berefek pada pertumbuhan sel, tetapi seringkali memiliki efek sitotoksik pada konsentrasi yang tinggi (Chen et al, 2011).
Anti DHF (Dengue Hemorgic Fever)
Buah jambu biji dilaporkan dapat menaikkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Pada penelitian dengan desain penelitian quasi eksperimen dengan control time desain dengan menggunakan pendekatan nonprobability purposive sampling. Didapatkan hasil penelitian bahwa jumlah peningkatan trombosit pada kelompok yang telah di berikan jus jambu biji berdaging merah adalah sebanyak 76.100µ artinya ada pengaruh pemberian jambu merah terhadap peningkatan jumlah trombosit pada penderita DHF (Huda, 2010)
kerusakan mofologi larva dan penghambatan perkembangan pada larva dan pupa (Triyadi,2012)
Penyembuhan Luka Bakar
Pengujian dilakukan pada mencit berjenis kelamin betina yang punggungnya dicukur habis dan diinduksi dengan induksi panas 80oC selama 5 detik. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (menggunakan obat bioplacenton), 3 kelompok diolesi ekstrak jambu biji, dan kontrol negatif. Hasil dari pengujian ini adalah ekstrak daun jambu biji berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar (Oktiarni et al, 2012)
Mengatasi Hiperglikemik
Jus buah jambu biji dapat mengatasi hiperglemik akibat efek samping hidroklorotiazid. Dosis jus buah jambu biji yang berikan 1 g/tikus (berat badan tikus dewasa ± 200 g) dan diberikan 1 kali setiap hari selama mengkonsumsi obat hidroklorotiazid lebih efektif untuk menjaga homeostatis tubuh daripada jus jambu biji yang diberikan setelah kondisi hiperglikemik terjadi (Risalati, 2013)
Anti-ulkus
Pada penelitian ini dilakukan pengujian ekstrak methanol daun jambu biji dengan 3 pengujian berbeda yaitu dengan aspirin (ASP) , ligase pilorus (PL) dan etanol (EtOH) diinduksi pada ulkus hewan uji berupa tikus witsar jantan. Hasil yang didapat pada pemberian ekstrak daun jambu biji pada dosis 100 mg; kg dan 200 mg/ kg secara signifikan dapat menghambat luka pada lambung yang disebabkan aspirin, ligase pilorus , dan etanol. Potensi dari ekstrak daun jambu biji ini setara dengan obat standar anti ulkus yaitu omeprazole (Raja & Sundar, 2012)
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi dengan jus buah jambu biji dosis 628 mg/kg BB dalam bentuk sediaan 200 ml, 3 kali sehari 30 menit sebelum makan selama 30 hari dapat digunakan sebagai alternative terapi untuk penurunan berat badan, BMI, dan lingkar pinggang obesitas (Fransisca, 2011)
KESIMPULAN
Jambu biji merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah yang berhasil dibawa masuk ke penjuru Asia termasuk Indonesia. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam jambu biji antara lain adalah flavonoid, triterpenoid (dalam hal ini yang banyak adalah kuersetin) , tanin, saponin, fenol, dan steroid. Senyawa metabolit sekunder ini di teliti melalui uji-uji fitokimia sesuai dengan literatur. Aktifitas farmakologi untuk tanaman jambu biji ini sendiri sangat banyak. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini memiliki efek farmakologis. Efek farmakologi tanaman jambu biji antara lain sebagai antidiare, antidiabetes, antiinflamasi, antibakteri, antikanker, analgesik, antipiretik, antihiperlipidimia, antioksidan, antipasmodik, antitusif, anti-trypanosoma, Anti-DHF, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan bahwa tanaman jambu biji sangat berpotensi untuk diolah sebagai obat bahan alam yang memiliki banyak efek farmakologis, baik itu secara uji empiris maupun uji di laboratorium
REFERENSI
Adeyemi, O.S., M.L. Sykes, M.A. Akanji, & V.M. Avery. 2011. Anti-trypanosomal and cytotoxic activity of ethanolic extracts of Psidium guajava leaves in Alamar Blue based assays. Veterinarski Arhiv 81 (5) : 623-633
Allo, I.G., P.M. Wowor, & H. Awaloei. 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Terhadap Kadar Kolestrol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Jurnal e-Biomedik (eBM) 1(1) : 371-378.
Ariani, S.R.D., E. Susilowati, E. Susanti, & Setiyani. 2008. Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antifertilitas Kontrasepsi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus. Indo. J. Chem. 8(2) : 264-270.
Astawan, I.W.S. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) pada Penderita Dislipidemia. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2(1) : 1-10.
Barzinji, A.K.R., A.K. Nasher, R.A. Mothana, & M.M.S. Al-Hamadi. 2014. In vitro Antimalarial Activity of Selected Yemeni Plants Used in Traditional Medicine. Photon International Journal of Medical Plants 107 : 526- 535
Begum, S., S.I. Hassan, & B.S. Siddiqui. 2002. Two New Triterpenoids from the Fresh Leaves of Psidium guajava. Planta Med 68 :1149-1152.
Chen, H.H. P.H Wu, D. Lo, Y.C Pan, M.C Wu. 2011. Hepatoprotective Effect of Guava (Psidium guajava L.) Leaf Extracts on Ethanol-Induced Injury on Clone 9 Rat Liver Cells. Food an Nutrition Sciences 2 :938-988
Daud, M.F., E.R. Sadiyah, E. Rismawati. 2011. Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) Berdaging Buah Putih. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan : 55-62
Egharevba, H. Omoregie, Iliya, Ibahim, I. Nneka, Abdullahi, M. Sabo, Okwute, S. Koma, Okogun, & J. Ibumeh. 2010. Broad Spectrum Antimicrobial Activity of Psidium guajava Linn. Leaf. Natural and science 8(12) : 44-50
Esimone, C.O., A.A. Attama, K.S. Mundi, N.N. Ibekwe, & K.F. Chah. 2012.
Antimicrobial Activity of Psidium guajava Linn. Stem Extracts Against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. African Journal of Biotechnology 11(89) :15556-15559
Fransisca, N. 2011. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Berat Badan Penderita Obesitas. Skripsi. Surabaya : Fakultas Farmas, Universitas Surabaya
Fratiwi, Y. 2015. The Potential of Guava Leaf (Psidium guajava L.) for Diarrhea. J Majority 4(1) : 113-118
Gull, J. B. Sultana, F. Anwar, R. Naseer, M..Ashraf, & M. Ashrafuzzaman. 2012.
Variation in Antioxidant Attributes at Three Ripening Stages of Guava (Psidium guajava L.) Fruit from Different Geographical Regions of Pakistan. Molecules 17 : 3165-3180
Hapsari, R. 2011. Studi Isolasi dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia dalam Fraksi Asam dari Daun Jambu Biji Lokal Daging Buah Merah (Psidium guajava L.). Skripsi, Depok : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
Huda, N. 2010. Pemberian Jambu Merah terhadap Peningkatan Trombosit pada
Anak DHF. Stikes Hang Tuah Surabaya :1-10
Indriani, S. 2006. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) J.II. Pert.Indon 11(1) :13-18
Lee, S.B., & H.R. Park. 2010. Anticancer Acitivity of Guava (Psidium guajava L.)
Branch Extracts against HT-29 Human Colon Cancer Cells. Journal of
Medicinal Plants Research 4(10) : 891-896
Maharani, Rosalina, P.Purwaningsih. 2013. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
1(2) : 119-126
Muhlisah, F. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penebar Swadaya, Depok
Murini, T., F. Fernandes, M.A.S.S. Muchayat, T. Utoro. 2013. Pengaruh Jus Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) terhadap Profil Lipid Darah dan Kejadian Aterosklerosis pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Fakultas Kedokteran UGM : 1-11
Ojewole, J.A. 2006. Antiinflammatory and Analgesic Effects of Psidium guajava
Linn. (Myrtaceae) Leaf Aqueous Extract in Rats and Mice. Methods Find
Exp Clin Pharmacol 28(7) : 441-6
Oktiarni, D. S. Manaf, Suripno. 2012. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit (Mus musculus). Jurnal Universitas Bengkulu 8(1) : 1-7
Parimin. 2005. Jambu Biji : Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar Swadaya, Depok.
Rahmawati, F. G. Dwiyanti, H. Sholihin. 2013. Kajian Aktivitas Antioksidan Produk Olahan Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L). Jurnal FMIPA UPI 4(1) :1-8
Rai, P.K, S. Mehta & G. Watal. 2010. Hypolipidaemic & Hepatoprotective Effects
of Psidium guajava Raw Fruit Peel in Experimental Diabetes. Indian J
Med Res 131 : 820-824
Razak, F.A & Z.H.A. Rahim. 2003. The Anti-adherence Effect of Piper betle and Psidium guajava Extracts on the Adhesion of Early Settlers in Dental Plaque to Salova-coated Glass Surfaces. Journal of Oral Science 45(4) : 201-206
Richard, F.T., A.T. Joshua, & A.J Philips. 2013. Effect of Aquoeus Extract of Leaf and Bark of Guava (Psidium guajava) on Funggi Microsporum gypseum and Trichopyton mentagrophytes, and Bacteria Staphylococcus aureus
and Staphylococcus epidermis. Adwancement in medicinal Plant Research
1(2) : 45-48
Risalati, A.N. 2013. Efek Jus Buah Jambu Biji (Psidium guajava Linn) terhadap Tikus Putih Jantan Hiperglikemik Akibat Efek Samping Hidroklorotiazid. Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Suarabaya 2(2) : 1-15
Rivai, H., H. Nurdin, H. Suyani, & A. Bakhtiar. 2010 Pengaruh Perbandingan Etanol-Air Sebagai Pelarut Ekstraksi terhadap Perolehan Ekstraktif, Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi 13(2) : 1-10
Roy, C.K., J.V. Kamat, & M. Asad. 2006. Hepatoprotective Activity of Psidium guajava Linn. Leaf Extract. Indian Journal of Experimental Biology 44 : 305-311
Sambo, N., S.H. Garba, H. Timothy. 2009. Effect of The Aqueous Extract of Psidium guajava on Erythromycin-Induced Liver Damage in Rats. Nigerian Journal of Physiological Sciences 24(2) : 171-176
Sangi, M., M.R.J. Runtuwene, H.E.I. Simbala, & V.M.A. Makang. 2008. Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chem.Prog 1(1)
: 47-55
Akibat Efek Samping Deksametason. Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 2(1) : 1-19
Soedjito. 2008. Budi Daya Jambu Merah : Mujarab Atasi Demam Berdarah. Kanisius, Yogyakarta
Suharmiati & L. Handayani. 2013. Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk
Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Agromedia , Jakarta
Triyadi, D. 2012. Efek Sublethal Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
Victor, B.O., O. Jegede, Timothy, & O.S. Ayodele. 2005. Analgesics and Antipyretic Activities of Ethanolic Extract of Psidium guajava in Rats. Recent Progress in Medicinal Plants 13(27) : 473-480
Widiyati, E. 2006. Penentuan Adanya Senyawa Triterpenoid dan Uji Aktivitas Biologis pada Beberapa Spesies Tanaman Obat Tradisional Masyarakat Pedesaan Bengkulu. Jurnal Gradien 2(1) : 116-122
Yuliani, S., L. Udarno, E. Hayani. 2003. Kadar Tanin dan Quersetin tiga Tipe
Daun Jambu Biji (Psidium guajava). Buletin Penelitian Tanaman Rempah