• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi Peradaban Islam dengan Peradab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interaksi Peradaban Islam dengan Peradab"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu hal yang sangat menarik seperti yang digambarkan selama ini, yakni Islam memiliki karakteristik global bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu. Namun pada sisi yang lain saat Islam memasuki beberapa kawasan di belahan dunia maka ia memiliki beberapa corak dan peradaban yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan Islam merupakan agama yang baru bagi masyarakat di belahan dunia timur, Timur Tengah maupun dunia Barat. Islam datang membawa peradaban baru kemudian mengadopsi serta memperbaharui peradaban-peradaban yang sudah ada. Islam sempurna pada saat itu muncul di kawasan Timur Tengah tepatnya pada kota Makkah.

Pada awal pertumbuhannya, Islam bergerak secara sedikit demi sedikit mengubah peradaban orang-orang Jahiliyah, tetapi tidak menghapus seluruh kebudayaannya misalnya, tawaf atau memuliakan Ka’bah yang berada di tengah kota Makkah. Setelah Islam mempunyai kekuatan yang cukup di Makkah maka umat Islam mulai menyebarkan agama dan peradabannya ke negara di kawasan Jazirah Arab, hal itu dilakukan secara bertahap yang membuahkan hasil yang sangat baik sehingga mendapat tanggapan dari masyarakat yang cukup ramah.

(2)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan peradaban Islam dan peradaban modern? 2) Bagaimana peradaban Islam masuk di dunia Barat?

3) Bagaimana interaksi peradaban Islam terhadap peradaban modern?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:

1) Mengetahui pengertian peradaban Islam dan peradaban modern. 2) Mengetahui cara masuknya peradaban Islam di dunia Barat.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Peradaban Islam dan Peradaban Modern 1. Peradaban Islam

Peradaban Islam adalah peradaban yang bersumber pada ajaran Islam. Biasanya suatu peradaban itu terefleksi dalam seni sastra, religi, administrasi, kemajuan teknologi dan politik. Dan peradaban merupakan kelanjutan yang mengandung kemajuan, dari hasil suatu kebudayaan. Peradaban Islam merupakan peradaban paling sempurna jika dibandingkan dengan peradaban lainnya. Karena Islam agama yang bersumber pada Al-Qur’an dan berisi ajaran yang universal dan internal bagi seluruh umat manusia. Dan kenyataannya secara tidak langsung Islam telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia secara global.

Ciri-ciri peradaban Islam adalah:

 Peradaban itu lahir dengan didasari oleh spirit sumber ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Maka segala hasil peradaban umat manusia lahirnya didorong oleh spirit sumber ajaran Islam.

 Peradaban itu dimunculkan oleh kalangan umat Islam. Maka peradaban

Islam hanya terbatas pada semua hasil kreasi umat Islam dan hanya yang berada di dalam wilayah Islam.

 Peradaban Islam muncul untuk didedikasikan bagi kepentingan dan

kemaslahatan umat Islam. Maka semua hasil kreasi manusia yang memang didekasikan bagi kemaslahatan umat Islam, ia adalah peradaban Islam.

2. Peradaban Modern

(4)

politik ekonomi dan teknologi. Lain halnya dengan Voltaire, ia memahami bahwa peradaban adalah gabungan dari semangat dan sikap serta cara-cara yang menuntun kehidupan sosial dan perilaku masyarakat. Sedangkan kata ”modern” (berasal dari bahasa Inggris, modern) berarti: (1) terbaru; mutakhir dan (2) sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Machasin memahami bahwa makna modern dalam kamus bahasa Inggris memberikan makna yang lain dari makna yang ada dalam bahasa Indonesia dan ternyata bahwa kata ini berasal dari bahasa latin modernus, bentuk ajektif dari kata modo yang berarti baru saja, sebentar ini (just now), kata modo ini adalah bentuk ablatif dari kata modus yang berarti ”alat, dari sini/sekarang, dengan alat, baru saja.

Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa peradaban modern adalah semangat dan sikap serta cara-cara yang menuntun kehidupan sosial dan perilaku masyarakat menuju kepada kemajuan (kecerdasan ilmu pengetahuan dan kebudayaan) lahir batin dan melahirkan sikap, cara berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntutan zaman atau masa kini.

B. Masuknya Islam di Dunia Barat

Dalam beberapa literatur diungkapkan bahwa proses masuknya peradaban Islam di Eropa melaui empat cara sebagai berikut:

a) Andalusia (Spanyol)

Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M. Melaui jalur Afrika Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/Asbania, kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.

(5)

Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq bin Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Al-Aziz tahun 99 H/717 M., dengan sasarannya menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum muslimin yang geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah menjangkau seluruh Spanyol dan melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.

Menurut Dr. Badri Yatim, sejarah panjang Islam di Andalusia dapat dibagi dalam enam periode:1

 Periode Pertama (711-755 M)

Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai gangguan masih terjadi.

Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan di antara elit penguasa. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara di Kairawan. Adapun gangguan dari luar yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di daerah pegunungan.

 Periode Kedua (755-912 M)

Periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan khalifah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman ad-Dakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.

Saat periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban. Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan Masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.

 Periode Ketiga (912-1013 M)

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III sampai munculnya “raja-raja kelompok”. Spanyol diperintah oleh penguasa

(6)

dengan gelar khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman an-Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki ratusan buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

 Periode Keempat (1013-1086 M)

Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan Spanyol terpecah menjadi 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan yang berpusat di suatu kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Namun kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana yang lain.

 Periode Kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan Dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Pada tahun 1062 M Dinasti Murabithun berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang perpusat di Marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki Spanyol dan menguasainya. Pada periode ini, kekuasaan Islam Spanyol mengalami kemuduran, beberapa wilayah Islam dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Sevilla jatuh tahun 1248 M.

 Periode Keenam (1248-1492 M)

Periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti Ahmar. Peradaban kembali mengalami kemajuan. Namun pada periode ini kekuasaan Islam berakhir di Spanyol pada tahun 1492 M.

b) Sisilia

(7)

pada abad ke-9 yaitu pada tahun 871 M, saat kota Bari direbut kembali oleh pasukan Kristen dan menjadi pertanda berakhirnya kekuasaan muslim atas Italia dan Eropa Tengah.

Munculnya bangsa Norman yang dipimpin oleh Roger pada tahun 1060 M, hingga tahun 1091 M, telah berhasil menaklukkan seluruh kekuatan Islam dan Bizantium di Sisilia dan mengadopsi peradaban Islam dalam kekuasaan mereka, baik dalam bidang sastra, seni, industri dan bidang-bidang yang lain.

Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia secara perlahan menjadi jalur masuk ke Eropa Barat, meskipun Eropa Barat telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, akan tetapi penduduknya lebih banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.

c) Kedatangan orang-orang salib di Timur Islam

Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran Kristen Latin. Namun demikian, invasi tersebut memunculkan reaksi gerakan perang salib pada abad ke-11. Selama perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar-menukar pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam.

Selanjutnya orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama sejak abad 5 H sampai 7 H (abad 12 sampai 17 M). Karenanya terjadi hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam yang mengagumkan mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara mereka dan kaum muslimin, akan tetapi para cendekiawan mereka tidak menutup diri untuk mengambil seluruh peradaban Islam yang disaksikannya.

d) Pertukaran perniagaan antara Timur dan Barat

Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun.

(8)

dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa.

C. Interaksi Peradaban Islam dengan Peradaban Modern

Kontak antara dunia Islam dengan dunia Barat terjadi sejak awal lahirnya agama Islam sekitar abad XV M. Hal ini ditandai dengan ekspansi yang dilakukan oleh umat Islam dan dapat merebut wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan Romawi pada masa itu, seperti Syam (Siria, Palestina) dan Mesir. Ekspansi umat Islam ini terjadi sejak pemerintahan khalifah Umar bin Khattab. Pada masa pemerintahan Usman bin Affan pada paruh kedua, ekspansi umat Islam sempat terhenti. Hal ini terjadi sebagai akibat daripada konflik-konflik yang terjadi dalam wilayah pemerintahan masa itu. Maka perluasan wilayah Islam terhenti baik pada masa pemerintahan Usman bin Affan maupun pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib.

Ekspansi kembali terjadi ketika Daulah Bani Umayyah berkuasa dan dapat menguasai wilayah-wilayah dan masuk dalam wilayah kekuasan umat Islam, seperti Afrika Utara, Andalusia (Spanyol), Kaukasus, dan Antolia. Kekuasaan Islam, di samping Afrika dan Eropa juga Asia. Ekspansi ke wilayah Timur melaui Sungai Oxus. Perluasan wilayah ke Eropa melaui jalur Utara terhenti ketika pengepungan kota Bizantium gagal. Pengepungan ini berlangusng selam satu tahun, yaitu dari tahun Agustus 716-September 717 M. Pengepungan yang cukup lama ini tidak mampu menjatuhkan kota Bizantium (Tanduk Emas atau Golden Horn). Hal ini dapat digagalkan dengan menaruh rantai besar di dalam laut.

(9)

Dengan masuknya Islam ke Spanyol merubah tatanan baru dan pencerahan Barat dengan tiga hal; Pertama, sumbangan orang Arab ke Barat tidak diragukan lagi terutama dalam hal-hal yang menyokong perbaikan tingkat kehidupan dan memperkokoh basis materialnya. Kedua, sebagian besar orang Eropa kurang menyadari pengaruh orang Arab dan karakter Islam yang mereka ambil dan ketiga, kesastraan orang-orang Arab dan yang menyertainya telah merangsang tumbuhnya imajinasi Eropa dan kejeniusan politik orang Romawi.2

Keterpengaruhan Eropa pada peradaban Islam, bukan saja pada bidang ilmu pengetahuan akan tetapi juga semangat untuk hidup, sehingga keterpengaruhan itu bersifat menyeluruh. Reformasi gereja, pembangkangan terhadap kaum feodal yang zalim, sistem pendidikan sastra, arsitektur adalah akibat terpengaruhnya pada peradaban Islam. Menurut M. Qutub, Toga dalam wisuda itu adalah meniru dari kopiah yang digunakan oleh pelajar Islam yang telah lulus dari universitas Islam.3

Di antara bukti-bukti pengaruh Islam di dunia Barat dapat diklasifikasi dalam beberapa bidang sebagai berikut:

1. Intelektual

Penerjemahan-penerjemahan yang dilakukan oleh umat Islam dari berbagai bahasa terkait dengan filsafat dan ilmu-ilmu yang lain mengantarkan umat Islam mencapai puncak kejayaannya. Dari produk terjemahan yang kemudian diintegrasikan dengan teks-teks Al-Qur’an dan Hadist serta logika, pencapaian di bidang keilmuan sampai pada puncaknya. Di antara yang cukup terkenal dengan produk terjemahannya itu adalah Yahya ibn Al-Bitriq yang banyak

2 W. MoitgemAry Watt, Islam dan Peradaban Dunia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997), hlm.. 42.

(10)

menerjemahkan buku-buku kedokteran pemikir Yunani, seperti Kitab Al-Hayawan (buku tentang makhluk hidup) dan Timaeus karya Plato. Al-Hajjaj ibn Matar yang hidup pada masa pemerintahan Al-Ma’mun dan telah menerjemahkan buku Euklids ke dalam bahasa Arab serta menafsirkan buku Al-Majisti karya Ptolemaeus. Abdul Al-Masih ibn Na‘imah Al-Himsi yang menerjemahkan buku Sophistica karya Aristoteles. Yuhana ibn Masawaih seorang dokter pandai dari Jundisapur yang kemudian diangkat oleh khalifah Al-Ma’mun sebagai kepala perpustakaan bait Al-hikmah, banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran klasik. Seorang penerjemah yang sangat terkenal karena banyak terjemahan yang dilahirkannya adalah Hunain bin Ishaq Al-Abadi yang merupakan seorang Kristen Nestorian.

2. Filsafat

Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd Al-Rahman (832-886 M). Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail. Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. Pada abad ke-12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai kedokteran. Pada akhir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.

3. Sains

(11)

Juljul, Ibnu Hazm, Ibnu Abdurrahman bin Syuhaid. Di bidang kedokteran, yaitu Ummul Hasan binti Abi Ja’far.4

Abbas bin Farna termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yang pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim bin Yahya Al-Naqqas terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian Barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batutah dari Tangier mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tum adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol yang kemudian pindah ke Afrika. 4. Musik dan Kesenian

Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan bin Nafi‘ yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya, baik pria maupun perempuan, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

5. Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Di antara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Alfiyah, Ibn Haruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan bin Usfur, dan Abu Hayyan Al-Garnati.

6. Bidang Kesehatan

Pada akhir abad ke-7 M. Khalid bin Yazid (cucu pertama dari khalifah Bani Umayyah) merupakan yang pertama dalam sejarah kekhalifahan umat Islam yang

(12)

belajar ilmu kesehatan kepada John (seorang ahli bahasa dari Alexandria) dan beliau juga belajar kimia kepada Marrinos dari Yunani. Ahad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umi Al-Hasan bint Abi Ja‘far dan saudara perempuan Al-Hafidzh adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.

Cordoba sebagai salah satu pusat aktivitas medis telah melahirkan beberapa ilmuwan terkemuka. Di antara ilmuwan yang telah banyak jasanya terhadap perkembangan ilmu medis Islam ialah Ibnu Rusyd yang telah menghasilkan karya besar kitab Al- Kulliyyat fi Al-Tibb (tentang filsafat ilmu kedokteran), suatu kitab referensi yang di pakai selama berabad-abad di Eropa, di bidang obat-obatan di kenal nama-nama sebagai Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad Al-Gafiqi dengan karyanya Al-‘Adawiah Al-Mufradat (uraian tentang berbagai macam obat).

Salah satu bukti pengaruh ilmu kesehatan dapat dilihat dari ketergantungan Eropa yang terus-menerus kepada kedokteran Arab hingga abad ke-15 dan ke-16 ditunjukkan dengan daftar buku yang dicetak. Dari semua daftar itu, buku pertama adalah komentar Ferrari da Grado, seorang guru besar di Pavia, atas bagian dari Continens, ensiklopedi besar karangan Al-Razi. Karangan Ibnu Sina, Canon dicetak pada tahun 1473, lalu pada tahun 1475. Dan sudah pada cetakannya yang ketiga bahkan sebelum karya Galen dicetak. Dalam karya Ferrari de Gardo, misalnya; Ibnu Sina dikutip lebih dari 3000 kAli, Al-Razi dan Galen masing-masing seribu kali, sedang Hippocrates hanya seratus kali. Dengan demikian, kedokteran Eropa abad ke-15 dan ke-16 masih merupakan kedokteran yang sedikit lebih luas dari sekedar kepanjangan kedokteran Arab.

Hingga tahun 1500, buku ini sudah dipublikasikan dalam cetakan yang keenam belas. Karena masih terus digunakan hingga tahun 1650, buku itu dipandang sebagai karya dalam bidang kedokteran yang paling banyak dipelajari sepanjang sejarah. Buku ini diikuti oleh karya-karya terjemahan dari bahasa Arab lainnya, termasuk beberapa karangan Al-Razi, Ibnu Rusyd, Hunain bin Ishaq dan Haly ‘Abbas.

(13)

Tak dapat diragukan lagi bahwa Eropa telah meniru beberapa teknik mengemudi kapal dari orang-orang Arab. Pelaut-pelaut Eropa banyak dibimbing oleh bangsa Arab atau oleh ilmu pelayaran Arab. Mereka menggunakan semua atau sebagian dari peralatan-peralatan dan peta-peta milik pelaut-pelaut muslim. Sebagai contoh Ibn Majid yang menjadi nakhoda dari kapal Vasco Da Gama. 8. Bidang Sejarah

Penelusuran pengaruh sejarah dapat terlihat dari kajian-kajian sejarah di Spanyol yang dipengaruhi oleh kajian-kajian Arab yang mendahuluinya. Mereka mengumpulkan catatan-catatan sejarah untuk mengetahui asal-usul mereka. Ini dilakukan terutama oleh golongan Mozarabes yaitu orang-orang Spanyol yang tetap memeluk Kristen.

9. Bidang Geografi

Minat yang diperlihatkan orang-orang Arab pada geografi sebagian besar disebabkan oleh kondisi lingkungan mereka. Mereka hidup dalam lingkungan yang mengharuskan mereka mengenal sebaik-baiknya kosmografinya. Geografi menduduki tempat pertama di antara ilmu-ilmu yang menarik minat orang Arab dan orang-orang Islam.

Salah satu ahli geografi Arab adalah Hasan Ibn Muhammad Wazzan Al-Zayyati. Ia menulis buku Deskripsi Afrika yang memaparkan panjang lebar geografi belahan Utara Afrika dan menerjemahkannya sendiri ke dalam bahasa Italia.

Orang-orang Arab telah memberikan sumbangan besar dalam gerakan penjelajahan Barat. Penjelahan itu tidak akan dilakukan seandainya Barat tidak bertemu dengan tulisan-tulisan dan buku Arab.

10. Bidang Tafsir dan Fiqh

Salah satu mufasir yang terkenal dari Andalusia adalah Al-Qurtubi. Karyanya dalam bidang tafsir adalah Al-Jami’u li Ahkam Al-Quran, kitab tafsir yang terdiri 20 jilid ini dikenal dengan nama Tafsir Al-Qurtubi.

Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam menganut Mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad bin Abd Ar-Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibnu Yahya. Ahli fiqh lainnya adalah Abu Bakar bin Al-Quthiyah, Muniz bin Sa’id Al-Baluthi, Ibnu Rusyd, Asy-Syatibi, dan Ibnu Hazm.

(14)

Sudah menjadi konsekuensi logis dari sebuah kemajuan keilmuan adalah pesatnya pembangunan fisik yang disertai dengan nuansa-nuansa arsitektur yang megah, baik di bidang laboratorium, istana, tempat ibadah, perpustakaan maupun terkait dengan pertanian. Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk konservasi. Pengaturan hidrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol Noria).

Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova yang di bangun pada masa Abd Al-Rahman Al-Dakhili, kota Al-Zahra, kota termegah yang dibangun oleh Abd Al-Rahman III dan kota Granada yang cantik dan megah dengan istana Al-Hamra’ yang sangat terkenal di dunia, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al-Makmun dan mesjid Seville. Cordoba juga terkenal dengan universitasnya, yaitu Universitas megah Cordoba yang dibangun oleh Al-Haqam II ‘Abd Al-Rahman III (961- 976).

Bait Al-Hikmah yang didirikan oleh khalifah Al-Ma’mun berisi para penerjemah yang terdiri dari orang Yahudi, Kristen dan para penyembah bintang. Selain Bait Al-Hikmah, pada awal 750 M Harun Al-Rasyid mendirikan Observatorium di Damaskus yang di dalamnya banyak ahli astronom Islam yang mengadakan penelitian di bidang astronomi sehingga lahirlah para astronom Islam seperti Al-Fargani (850 M), Ibnu Yunis (1009 M) dari Kairo, Al-Zarkali (1029-1087 M) dari Kordoba.

Pembangunan irigasi yang baik memacu produksi yang baik pula sehingga mereka dapat membangun kebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur, dan sebagainya. Karena kemajuaan ekonomi, Spanyol mampu membangun beberapa kota yang megah dan mempunyai banyak bangunan menumental.

(15)

di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke 18 M.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Peradaban Islam masuk di Eropa dengan empat cara yaitu saluran peradaban

Islam yang mempengaruhi Eropa melaui Spanyol, Sisilia, orang-orang Salib di

Timur Islam maupun pertukaran perniagaan antara Barat dan Timur, akan

tetapi saluran yang terpenting dalam hal ini adalah Spanyol Islam. Spanyol

merupakan tempat yang paling utama bagi Barat menyerap peradaban Islam,

baik dalam hubungan politik, sosial, ekonomi maupun peradaban antarnegara.

 Interaksi peradaban Islam dengan peradaban modern salah satunya dapat kita

lihat dari segi arsitekturnya, arsitektur Arab Islam telah menyumbangkan

warisan seni berupa gaya-gaya yang tidak dikenal sebelumnya, seperti yang

terlihat pada arsitektur mesjid, makam-makam, dan sekolah-sekolah.

Timbulnya arsitektur Islam itu seiring dengan berdirinya kota-kota baru, akibat

penaklukan-penaklukan yang dilakukan bangsa Arab dan perluasan Islam.

Gerakan arsitektur ini segera dibarengi dengan kemajuan dalam bidang

kerajinan dan industri. Selain itu, juga di bidang kesehatan, filsafat, bahasa dan

sastra, seni dan musik, ilmu pelayaran, ilmu geografi, ilmu sejarah, serta tafsir

dan fiqh.

B. Saran

(16)

 Sebagai kaum intelektual, kita harus lebih menggali dan mempelajari tentang peradaban Islam.

 Peradaban Islam telah banyak mempengaruhi peradaban modern, hendaknya kita harus lebih menghargai semua sumbangsi yang telah Islam berikan pada kehidupan kita.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Gaffar, Abdul. Pengaruh Peradaban Islam di Dunia Barat, http://najmiaqilah.blogspot.com/2014/01/pengaruh-peradaban-islam-di-dunia-Barat.html . 2013. (diakses pada 13 Desember 2014).

Karim, M. Abdul. 2014. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Jogjakarta: Pustaka Book Publisher.

Munir Amin, M.A., Drs Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amrah. Sunanto, Prof. Dr. Hj. Musyawirah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Bogor: Kencana.

Watt, W. Moitgemary. 1997. Islam dan Peradaban Dunia.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Yatim, M.A., Dr. Badri. 2000. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan. 1) Perubahan genetik yang terjadi dalam suatu perkawinan antar ras dapat diidentifikasi

Untuk memberikan titel guru pamong dan dosen pembimbing yang berkualitas, tentu saja membutuhkan penilaian dari orang yang berkompeten dalam hal tersebut. Namun,

Perumusan masalah yang dapat ditarik adalah bagaimana pengelolaan /manajemen sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan

STRATEGI PEMIMPIN PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA FILSAFAT PSIKOLOGI.

Sedangkan menurut mazhab Hanafi, waktu shalat Ashar adalah ketika panjang bayangan sama dengan dua kali tinggi benda (ditambah panjang bayangan saat Zhuhur).. Panjang

Kekuatan- kekuatan yang dimiliki olehnya adalah pemilik yang sekaligus pemimpin perusahaan yang berwawasan sesuai bidang dan berjiwa wirausaha, adanya pelayanan yang baik

Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan