• Tidak ada hasil yang ditemukan

43. Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus (Ridwansyah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "43. Rekayasa Lembaga Dakwah Kampus (Ridwansyah)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Protokol # 11

Membangun Jaringan LDK

Jaringan merupakan perangkat pendukung dari luar yang bisa menunjang perkembangan LDK. Daya dukung eksternal ini membuat LDK bisa bergerak lebih leluasa dan mengembangkan sayap dakwahnya ke jangkauan yang sebelumnya belum bisa diraih. Seorang individu akan bisa berkembang jika didukung oleh lingkungan, begitu pula LDK, akan bisa berkembang jika didukung oleh berbagai pihak.

Dalam konteks membangun kapasitas komunitas, dimana komunitas dalam hal ini adalah LDK, perlu adanya dukungan dan bantuan dari pihak eksternal yang serumpun atau sepahaman dengan komunitas yang dibangun. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan komunitas yang ada bisa berkembang, dan dikemudian hari bisa mandiri.

Dari dua paragraf diatas saya ingin menekankan bahwa adanya perluasan jaringan dalam konteks ke-LDK-an bukan dalam rangka mengekspansi dakwah. Akan tetapi, perluasan jaringan adalah sebuah usaha untuk menguatkan kondisi internal LDK. Adanya jaringan ini pula, untuk LDK yang sudah mandiri berperan dalam menyebarkan ilmu serta pengalaman yang dimiliki agar komunitas LDK yang bernaung di bawah panji FSLDK bisa berkembang, dengan harapan tentunya semua LDK bisa mandiri.

Ada dua kisah yang ingin saya sampaikan, kisah tentang perbandingan dua LDK yang kondisinya jauh berbeda dalam memanfaatkan jaringan yang ada. Kisah pertama, berasal dari sebuah LDK di pelosok pulau sulawesi. Berasal dari sebuah kampus kecil yang jumlah mahasiswa dan kadernya sedikit. LDK ini baru berdiri sekitar 1-2 tahun lamanya. Perkembangan LDK ini pada awalnya cukup lambat, karena memang daya dukung internal dan eksternal yang masih kurang. Seiring berjalannya waktu, LDK ini mulai mengenal adanya FSLDK, dan mulailah LDK ini membuka jaringan dakwah. Mereka mulai mengikuti konsolidasi, mengikuti beberapa pelatihan-pelatihan manajemen LDK, dan mereka juga didukung oleh LDK lain dalam hal penyediaan mentor. Hingga suatu ketika, salah seorang kader dari LDK ini hadir di forum silahturahim nasional di bandar lampung, dan ia bertemu dengan banyak kader LDK dari seluruh penjuru tanah air. Saya mencoba mengamati kader ini, ia begitu antusias belajar dan berdiskusi dengan para kader LDK lain yang hadir. Ketika bertemu dengan saya pun, ia tampak seperti ingin mengambil semua pemahaman yang saya miliki. Semangat menuntut ilmu dan memperluas relasi menjadi tujuan dia datang ke Lampung. Pertemuan kami tidak lama di Lampung, dan bisa dikatakan saya kehilangan kontak beliau untuk waktu yang cukup lama.

(2)

syukur yang amat mendalam, ternyata beliau bisa menjadi pionir dakwah di kampusnya.

Kisah kedua, saya akan bercerita tentang LDK kami, GAMAIS ITB. Pada akhir kepengurusan kepala GAMAIS sebelum saya, Tri Aji Nugroho, kami angkatan 2005 GAMAIS yang akan menggantikan kepengurusan sebelumnya melakukan konsolidasi, dimana salah satu hasil konsolidasi yang ada memutuskan bahwa, kita akan menyiapkan BPH GAMAIS sebelum adanya suksesi, dengan asumsi siapapun yang terpilih sebagai kepala akan didukung dan sudah siapnya sistem dan tim BPH. Karena segala keterbatasan ilmu yang ada, kami mencoba belajar dari luar kampus ITB. Saat itu wacana yang kami bangun adalah ingin memperkuat basis fakultas dan program studi yang notabene nya adalah garda terdepan dalam dakwah. GAMAIS sebelumnya tidak pernah punya Lembaga dakwah fakultas dan hubungan GAMAIS dan lembaga dakwah program studi tidak erat. Oleh karena itu kami mencoba belajar ke beberapa orang yang kami nilai kampusnya memiliki kekuatan dalam konsep Lembaga dakwah fakultas, maka kami menghubungi ketua LDK Salam UI, kak Budi dan ketua Insani UNDIP, kak Raka. Kami coba diskusi dan mengambil beberapa atau lebih tepatnya banyak data-data dari mereka.

Selanjutnya hasil informasi yang kami dapatkan di bahas di rapat angkatan 2005, dan menghasilkan sebuah pola gerak baru dalam dakwah GAMAIS. Pola dakwah yang saat ini kami gunakan ternyata sangat bermanfaat bagi kami agar kuat secara internal dan mampu berkontribusi secara nasional. Gabungan konsep UI dan UNDIP kami satukan menjadi sebuah konsep post-modern movement ( saya menyebutnya seperti itu ) di GAMAIS ITB.

Dari dua cerita diatas, bisa saya ambil sebuah pelajaran bahwa kekuatan jaringan lah yang akan membuat sebuah komunitas kuat, baik LDK yang masih mula maupun LDK yang sudah mandiri. Berikutnya saya akan paparkan jaringan apa saja yang perlu dimiliki oleh LDK dan bagaimana membangun dan menjaga jaringan tersebut agar bisa bermanfaat untuk perkembangan LDK.

Jaringan Internal Kampus

Jaringan yang berada di dalam kampus, dalam hal ini ada dua elemen utama yakni pihak lembaga mahasiswa, pihak birokrasi. Dua elemen ini tentu memiliki pendekatan yang berbeda, oleh karena itu kader harus bisa bersikap dan bertindak secara tepat, agar tujuan dari pembangunan jaringan ini bisa tercapai. Lembaga Mahasiswa

(3)

Koperasi mahasiswa yang mendidik anggotanya agar bisa berbisnis, atau himpunan mahasiswa yang bergerak di bidang keprofesian.

Dalam hal kerjasama, ada hal yang perlu dipahami, yakni adanya sebuah kepentingan bersama atau timbal balik dari sebuah hubungan. Dua hal ini menjadi pegangan dasar kita dalam membangun jaringan terutama ke lembaga mahasiswa yang erat dengan sebuah hubungan perkawanan dan persahabatan. Kepentingan bersama adalah sebuah tujuan atau sebuah nilai yang sama-sama disepakati oleh semua pihak yang berkerja sama. Sebagai contoh LDK berkerjasama dengan semua lembaga dakwah agama lain dalam hal meningkatkan moralitas mahasiswa. Adanya kepentingan bersama ini bisa melewati batas-batas ideologi yang dianut oleh lembaga yang ada. Atau contoh lain, dalam meningkatkan kesadaran berislam mahasiswa, dimana salah satu bagian dari iman adalah kebersihan, LDK bisa saja mengadakan kerjasama dengan himpunan teknik lingkungan dan teknik arsitektur dalam rangka pengadaan tempat sampah yang baik dan meningkatkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Kepentingan bersama ini bisa dibentuk sedemikian hingga, mulai dari kepentingan yang kontemporer maupun kepentingan yang untuk kebutuhan jangka panjang.

Timbal balik dari sebuah hubungan adalah bentuk hubungan yang sifatnya seperti simbiosis, dalam hubungan kerjasama ini ada dua macam simbiosis yang boleh dibangun, yakni simbiosis mutualisme, dimana dua pihak sama-sama untung dan yang kedua simbiosis komensalisme, yakni salah satu pihak untung dan pihak lain tidak dirugikan atau dirugikan dalam skala kecil saja. Pada simbiosis mutualisme sebuah hubungan bisa saja LDK membuat hubungan dengan unit sosial masyarakat dalam hal aksi bersama, dimana unit sosial masyarakat yang menyiapkan segala persiapan aksi dan LDK hanya menyiapkan massa aksi untuk digerakkan. Dalam kasus kedua, yakni simbiosis komensalisme sebuauh kerjasama, sebisa mungkin LDK menjadi pihak yang membuat pihak lain untung sedangkan LDK tidak rugi, paradigma ini perlu dibangun, karena LDK harus bisa berperan dalam melayani dan memberi. LDK tidak boleh membebani dan merugikan lembaga lain. LDK harus mampu memberi dan melayani. Sebagai contoh, kerjasama membangun akhlak anggota sebuah lembaga, dimana LDK harus mensuplai pemateri-pemateri untuk mengisi acara-acara keagamaan di lembaga tersebut, atau untuk membantu memperkenalkan unit seni yang masi baru berdiri, LDK memberikan kesempatan kepada unit tersebut untuk tampil di acara LDK.

(4)

dikenal dan dekat dengan masyarakat kampus yang notabenenya adalah objek dakwah GAMAIS ITB.

Birokrasi Kampus

Birokrasi kampus dalam konteks yang akan kita bahas meliputi rektorat kampus berserta jajarannya hingga tingkat program studi. Paradigma yang perlu dibangun adalah “mereka adalah orang tua kita di kampus”. Sehingga kita perlu bersikap selayaknya seorang anak yang patuh kepada orang tua dan mengingatkan mereka ketika mereka salah. Dengan paradigma ini kita akan bisa membangun jaringan dengan pendekatan personal dan berazaskan manfaat. Sebagai langkah awal tentunya dimulai dengan pendekatan personal, saya terkadang silahturahim ke birokrasi tanpa sebuah tujuan atau agenda khusus, saya hadir dan diskusi saja tentang apapun yang tepat,karena kita berasal dari LDK maka pembahasan bisa seputar mahasiswa, moralitas, akademik, atau tentang agama islam. Dengan silahturahim tanpa agenda khusus ini diharapkan bisa timbul kepercayaan satu sama lain dan kedekatan hati. Sehingga dalam melakukan sebuah pengajuan atau bantuan-bantuan tertentu di waktu lain akan lebih mudah. LDK harus mampu memberikan pandangan “terpercaya dan bertanggung jawab” kepada semua birokrasi kampus.

Selanjutnya hubungan harus dijaga dengan tetap mempertahankan citra positif terpercaya dan bertanggung jawab melekat, sehingga dukungan bisa senantiasa diberikan kepada setiap agenda LDK.

Jaringan Eksternal Kampus

Membangun jaringan di luar kampus sangat luas lingkupnya, karena pada hakikatnya LDK bisa bebas membuka jaringan kemana saja dan tergantung kebutuhan yang dimiliki, atau bahkan sebetulnya membuka jaringan keluar kampus tidak perlu berlandaskan kebutuhan kontemporer saja, ada kalanya dengan tujuan memperluas tali silahturahim. Dalam membangun jaringan keluar kampus, ada satu hal yang perlu dipahami oleh kader dan LDK yakni sikap profesional, karena LDK akan bertemu langsung dengan pihak-pihak yang memiliki kebiasaan yang berbeda sama sekali dengan kebiasaan yang mungkin sudah menjadi karakter dari kader LDK. Kebiasaan positif yang umum perlu disiapkan dengan baik, seperti berpakaian rapih, selalu tepat waktu dan terjadwal dalam melakukan aktiftas, bertanggung jawab terhadap kesepakatan, dan selalu berpikir terbuka.

Membangun jaringan keluar kampus, saya coba bagi ke dalam lima bagian, yakni media, perusahaan, tokoh publik, instansi lain, dan FSLDK. Pada bagian selanjutnya akan saya paparkan beberapa tips dan pemanfaatan dari jaringan yang dibangun.

(5)

Media merupakan corong opini bagi publik, media saat ini yang menentukan dan membuat sugesti publik. Media bisa mengubah paradigma negatif jadi positif begitupula sebaliknya.Pembangunan jaringan ke media dapat dimulai dari media lokal, seperti media cetak lokal, radio lokal maupun stasiun televisi lokal. Pembangunan jaringan ke media relatif mudah, karena pada dasarnya media pun juga memerlukan berita. Bentuk kerjasama yang dilakukan sangat bervariatif, seperti pelatihan jurnalistik, pelatihan media, atau berkerjasama dalam hal promosi dan publikasi kegiatan, hingga aktif nulis di media lokal. Saya pernah berkunjung ke Kota Banten, di sana, media cetak lokal, kerap di isi oleh tulisan para kader dakwah.

Perusahaan

Membangun jaringan ke perusahaan biasanya dimulai dari sebuah kegiatan, dimana kegiatan tersebut membutuhkan dana sponsorship. Terkadang, memang butuh momen untuk memulai sesuatu, dalam pendekatan ke perusahaan hal yang perlu di catat adalah profesionalitas dari kader LDK. Dimana kepercayaan yang diberikan dari perusahaan kepada LDK harus dijaga sebaik mungkin. Dengan menjaga kepercayaan dan hubungan ke perusahaan, LDK akan bisa bekerja sama kembali di waktu yang akan datang.

Tokoh Publik

Tokoh publik ialah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang tertentu dan diakui oleh masyarakat. LDK perlu melakukan pendekatan ke tokoh publik karena selain ilu yang di miliki oleh seorang tokoh-dimana kader bisa belajar kepada beliau-, LDK juga bisa memanfaatkan pengaruh seorang tokoh untuk memperlancar agenda LDK. Pendekatan yang sering digunakan untuk membangun jaringan tokoh ialah dengan kunjungan langsung ke tokoh tersebut. Mulailah dengan silahturahim biasa, dan diskusi. Pada kunjungan tersebut jangan lupa untuk memperkenalkan LDK agar tokoh tersebut aware dengan LDK kita.

Instansi Lainnya

Instansi lainnya ini sangat beraneka ragam, seperti LSM, yayasan, lembaga pemerintahan, partai politik, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya. Pendekatan umum dalam membangun jaringan ini bermula dari dua hal, pertama, kunjungan silahturahim , dan kedua, dengan melakukan agenda bersama, seperti baksos bersama atau aksi bersama. Pemanfaatan jaringan ini beraneka ragam, tergantung jenis dari lembaga.

Forum Silahturahim Lembaga Dakwah Kampus ( FSLDK )

(6)

sarankan menginduk kepada FSLDK. Dengan menginduknya sebuah LDK pada FSLDK biasanya mengalami percepatan, karena di FSLDK ini LDK dari berbagai kampus akan bertemu dan kita bisa berdiskusi sehingga kita bisa menerapkan informasi yang di dapat dari LDK lain untuk diterapkan di LDK kita. Di setiap daerah terdapat perpanjangan tangan FSLDK, yakni PUSKOMDA ( pusta komunikasi daerah ), LDK anda bisa menghubungi PUSKOMDA untuk memudahkan jalur komunikasi ke jaringan LDK terbesar ini.

Banyak sekali memang, jaringan yang bisa dibangun oleh LDK dalam rangka menguatkan barisan dakwah di kampus. Pada bagian selanjutnya saya akan memberikan paparan bagaimana memperluas dan menjaga jaringan yang ada. Memperluas jaringan

Ada empat tahapan dalam memperluas jaringan , tahapan ini dapat dimanfaatkan sebagai sebuah prosedur yang sederhana agar memperluas jaringan ini bisa sesuai dan terarah. Pertama, Target, LDK perlu memiliki sasaran dalam membangun jaringan, seperti membuat list sasaran jaringan serta nomor telepon yang bisa dihubungi dan penggunaan pemanfaatan jaringan. List data ini juga perlu di tambah dengan target deadline waktu yang dibutuhkan untuk membangun jaringan. Sehingga peningkatan jaringan dapat meningkat dengan pesat. Mulailah dengan membangun jaringan yang terdekat baik dari segi afiasi dan gerografs, karena biasanya lebih mudah dan mendukung agenda LDK. Setelah semua jaringan tedekat sudah di bangun barulah LDK membangun jaringan ke pihak yang lebih variatif. Contoh dari jaringan terdekat seperti sesama lembaga dakwah, media massa islam, MUI, perusahaan islam atau ormas Islam.

(7)

menemukan persamaan antar lembaga agar kerjasama dakwah kedepan bisa lebih mudah dan mendapatkan kesepahaman bersama. Ketiga, Mail, yakni mengirimkan pesan dengan berbagai media, seperti sms, email, atau surat. Pengiriman pesan ini bisa secara informal seperti pesan selamat idul ftri atau mengucapkan selamat ulang tahun maupun pesan formal seperti undangan untuk menghadiri acara LDK atau penyampaian hasil atau dokumentasi agenda LDK agar dapat lebih mengenal dan memberikan citra LDK, dan ketiga, Self exist, atau memperkenalkan diri, terkadang LDK perlu memperkenalkan diri ke masyarakat luas dengan citra yang postif, dengan memperkenalkan LDK baik via media atau dengan kunjungan langsung.

Menjaga Jaringan

Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam membangun jaringan dakwah, ke-empat ini perlu dilakukan secara berkala agar jaringan ini senantiasa terjaga. Database, setelah membangun jaringan, sebuah LDK perlu memiliki database yang rapih terkait jaringan yang telah ada. Dengan database yang rapih, penggunaan jaringan akan lebih mudah digunakan dan penurunan data jaringan ke pengganti kita akan lebih mudah, sehingga jaringan akan senantiasa terjaga untuk waku yang lama. Contact, dengan database yang ada LDK perlu menghubungi secara rutin jaringan yang telah dibangun, sehingga jaringan yang telah dibangun tetap senantiasa mengingat LDK kita. Update, perlu adanya pemutakhiran data agar jaringan tetap terjaga dan tidak terjadi kehilangan kontak dan kerjasama dapat senantiasa berjalan. Feedback, umpan balik yang bisa berupa dalam bentuk memanfaatkan jaringan seperti kerjasama kegiatan. Dengan adanya umpan balik ini akan terbentuk kedekatan dan kekuatan jaringan lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham

Dalam membuat karya, mahasiswa harus melakukan pengamatan, bekerja serius dengan pengamatannya itu, dan mentransformasikannya ke dalam sesuatu yang lain. Transformasi merupakan

Ibu Diyah Pujiati, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak saran dan arahan dalam penyusunan Skripsi, sehingga skripsi ini dapat

Saluran penampung limbah dibuat untuk menghubungkan lubang pengeluaran bahan organik yang sudah tidak menghasilkan biogas dengan bak penampung limbah

Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan, maka akan memberikan pengembalian yang cukup baik sehingga memberikan sinyal positif kepada investor untuk melakukan

Wanita dengan status gizi yang buruk kemungkinan dapat mengalami menopause dini yaitu menopause yang terjadi dibawah usia 50 tahun biasanya pada

Yaitu planet-planet yang yaitu jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk

Lampiran 20 Rentang 4 Bulan Uji Perubahan Persentase Komponen Trend-Siklus ..L.15 Lampiran 21 Rentang 5 Bulan Uji Perubahan Persentase Komponen Acak ...L.16 Lampiran 22 Rentang