• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Citra Untuk Eduplay Dan Tkit Alam Miftahul Jannah Surakarta Melalui Desain Komunikasi Visual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Membangun Citra Untuk Eduplay Dan Tkit Alam Miftahul Jannah Surakarta Melalui Desain Komunikasi Visual"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

MEMBANGUN CITRA UNTUK EDUPLAY DAN TKIT ALAM MIFTAHUL JANNAH SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL

Laporan Tugas Akhir

NAMA : ARIS PURWANTO

NIM : K3203015

PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

MEMBANGUN CITRA UNTUK EDUPLAY DAN TIKIT ALAM MIFTAHUL JANNAH SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL

Oleh:

NAMA : ARIS PURWANTO

NIM : K3203015

PROGRAM : PENDIDIKAN SENI RUPA

TUGAS AKHIR

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

PERSETUJUAN

Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. MYN Yuliastuti, M.Pd Adam Wahida, S.Pd, M.Sn

(4)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari : Jum’at Tanggal : 08 Mei 2009

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn Sekretaris : Drs. Margana, M.Sn

Anggota I : Dra. MYN Yuliastuti, M.Pd Anggota II : Adam Wahida, S.Pd, M.Sn

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

(5)

commit to user

ABSTRAK

Aris Purwanto. MEMBANGUN CITRA UNTUK EDUPLAY DAN TKIT ALAM MIFTAHUL JANNAH SURAKARTA MELALUI DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL. Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Tujuan perancangan ini adalah : membuat perancangan komunikasi visual dalam membangun citra, meningkatkan kepercayaan terhadap target Audien dan perancangan Media Placement/ Penempatan media yang efektif dan tepat sasaran sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengetahui keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengamatan langsung (observasi), wawancara dan dokumentasi. Metode Analisis ini menggunakan metode Komparatif dan SWOT, Dengan melihat perbandingan itu, karakteristik produk dapat ditingkatkan kualitas dan desain promosi yang sudah dibuat oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta.

(6)

commit to user

MOTTO

™ Ada 2 hal yang terpenting dalam hidup yaitu ketika kita

(7)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini ku persembahkan kepada :

™ Ayah dan Ibunda tercinta

(8)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segalaa kenikmatan, rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon H. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suparno, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn selaku Ketua Program Pendidikan Seni

Rupa Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. MYN Yuliastuti, M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

5. Adam Wahida, S.Pd,M.Sn sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Kepala sekolah Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Ibu ku tersayang yang selama ini selalu mengiginkan aku selalu yang terbaik.

8. Bapak Ibu angkatku yang selalu memberikan aku kemudahan selama ini. 9. Kakaku yang selalu memberikan aku semangat dalam kehidupan ini. 10.Keluarga besar kontrakan “JOGLO KULO”.

(9)

commit to user

12.Semua pihak yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Maret 2009

(10)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... xiii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 5

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Perancangan ... 6

D. Manfaat Perancangan ... 6

E. Batasan Ruang Lingkup Perancangan ... 7

F. Metode Perancangan ... 12

BAB II. LANDASAN PERANCANGAN ... 14

A. Kajian Teori ... 14

1. Arti Pendidikan ... 14

2. Tujuan Pendidikan ... 15

3. Pentingnya Pendidikan ... 15

4. Jenis-jenis Pendidikan ... 16

5. Pengertian Pendidikan Prasekolah... 17

6. Citra... 18

7. Desain... 18

(11)

commit to user

9. Visual ... 19

10.Desain Komunikasi Visual ... 19

11.Media Promosi ... 20

12.Periklanan ... 23

B. Gambaran Umum ... 28

1. Kondisi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH ... 28

2. Identifikasi Pesaing ... 35

3. Kompetitor ... 36

a. TK Islam Internasional AL Abidin ... 36

b. PG & TK Alam SURYA MENTARI ... 38

C. Positioning ... 41

1. Keunggulan Produk ... 41

2. Persepsi Masyarakat ... 42

3. Harapan Konsumen ... 43

4. Segmentasi Pasar ... 43

5. Pencitraan ... 44

6. Positioning ... 45

D. Strategi Kreatif ... 46

1. Perumusan Strategi Kreatif ... 46

2. Perumusan Strategi Kreatif melalui konsep AIDCA ... 47

3. Pendekatan Uniqe Selling Preposition (USP) ... 49

E. Konsep Perancangan ... 50

1. Konsep Kreatif ... 50

2. Strategi Kreatif ... 51

F. Visualisasi ... 52

1. Logo ... 52

2. Copywriting ... 55

a. Headline ... 55

b. Subheadline ... 56

c. Bodycopy ... 56

(12)

commit to user

e. Slogan ... 56

3. Visual ... 57

a. Ilustrasi ... 57

b. Brand ... 57

c. Layout ... 57

d. Warna ... 60

e. Typhografi ... 61

f. Identification Marks ... 62

BAB III. PROSES PERANCANGAN ... 64

A. Media ... 64

1. Lambang ... 64

a. Logo ... 65

b. Ilustrasi ... 65

c. Typhografi ... 65

d. Warna ... 65

2. Publikasi ... 66

a. Booklet/Brosur ... 66

b. Poster ... 66

c. Billboard/Baliho ... 67

d. Spanduk ... 68

e. Indoor Banner ... 69

f. Sign Board/Papan Nama ... 69

g. Petunjuk Arah ... 70

h. Branding Car ... 71

3. Penanda ... 71

4. Perlengkapan dan Media Pendidikan ... 72

a. Buku ... 72

5. Stationary ... 73

a. Kartu Nama ... 73

b. Kertas Surat ... 73

(13)

commit to user

d. Formulir Pendaftaran ... 74

e. Stopmap/Map Pendaftaran ... 75

6. Merchandise ... 75

a. Kalender ... 76

b. Mug ... 77

c. Pembatas Buku ... 77

BAB IV. DESKRIPSI KARYA ... 79

1. Logo ... 79

2. Publikasi ... 79

a. Booklet/Brosur ... 79

b. Poster ... 81

c. Billboard/Baliho ... 82

d. Spanduk ... 83

e. Indoor banner ... 84

f. Sign Board/Papan Nama ... 85

g. Petunjuk Arah ... 86

h. Branding Car ... 87

3. Penanda ... 88

4. Perlengkapan dan Media Pendidikan ... 89

a. Buku Tulis ... 89

5. Stationary ... 90

a. Kartu Nama ... 90

b. Kertas Surat ... 91

c. Amplop ... 92

d. Formulir Pendaftaran ... 93

e. Stopmap/Map Siswa ... 94

6. Merchandise ... 95

a. Kalender ... 95

b. Mug ... 97

c. Pembatas Buku ... 98

(14)

commit to user

A. Simpulan ... 99

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(15)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1 Batasan Ruang Lingkup Perancangan ... 7

TABEL 2 Analisis SWOT ... 12

TABEL 3 Perbedaan Marketting Mix dan Promotion Mix ... 24

TABEL 4 Perlengkapan Kantor dan Kelas ... 31

TABEL 5 Perlengkapan Makan ... 32

TABEL 6 Perlengkapan Pentas dan Wisuda ... 33

(16)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

(17)
(18)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia khususnya di era globalisasi sekarang ini. Maka dari itu manusia berlomba- lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin bahkan sejak usia dini. Pendidikan anak usia dini (PAUD) memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktifitas. Pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki (Soemiarti Patmonodewo, 2003: 5). Pendidikan anak usia dini (PAUD) cukup memberikan bukti betapa pentingnya stimulasi sejak usia dini dalam mengoptimalkan seluruh potensi anak guna mewujudkan generasi mendatang yang berkualitas dan mampu bersaing dalam percaturan dunia yang mengglobal pada milenium ke tiga ini.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal

(19)

commit to user

jenjang berikutnya. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Baik dalam hal sikap, perhatian, minat dan kemampuannya dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya strategi pembelajaran untuk anak yang khas juga. Ada sebagian anak yang mendapatkan perlakuan dan stimulasi dari lingkungan yang positif, sehingga anak akan tumbuh lebih matang. Namun ada sebagian lain yang tidak mendapatkan lingkungan yang positif, sehingga perkembangan jiwanya terlambat. Orientasi belajar anak pada usia dini adalah 1. Mengembangkan potensi dan kemampuan dasar, 2. Mengembangkan sikap dan minat belajar, 3. Membangun dasar kepribadian dan sikap mental positif ( Soemiarti Patmonodewo, 2003: 72). Bukan untuk mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung dan penguasaan pengetahuan lain yang sifatnya akademik. Apabila orientasi belajar ditekankan pada kemampuan prestasi akademik maka anak kadang menimbulkan dampak-dampak yang negatif bagi perkembangan anak selanjutnya. Orientasi pencapaian prestasi akademik boleh dilakukan dengan satu syarat, tidak ada unsur paksaan.

Sebagaimana telah dipahami bahwa anak usia dini memiliki karakter yang khas, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu strategi dan metode pengajaran yang diterapkan untuk suatu lembaga pendidikan di usia dini akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pengajaran.

(20)

commit to user

beralamat di jalan Adi Sumarmo 96 A Komplang Rt 08/I Kadipiro Banjarsari Solo yang berdiri dari Yayasan Islam yang bernama MIFTAHUL JANNAH, berdiri pada tahun 2002 pada tanggal 14 Januari Akte Notaris No. 1 RA Cheriah Bahrudin Suryobroto, jelas bukan merupakan salah satu dari beberapa Eduplay dan TKIT Alam yang berdiri karena semaraknya pendidikan usia dini saat ini, tetapi berdiri dikarenakan kepedulian para pemimpin yayasan akan pentingnya pendidikan anak di usia dini.

Selama kurang lebih enam tahun berdiri. Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat sekitar. Dengan metode belajar yang diterapkan adalah learning by nature (pengetahuan dari alam), Active learning (aktif dalam berpengetahuan), Positif diciplin (disiplin yang aktif) yang digali dari nilai- nilai Al-Qur’an sehingga anak- anak dapat belajar dan bermain secara bebas terarah tanpa tekanan serta metode Full Day School (sekolah seharian) juga memungkinkan orang tua untuk lebih tenang dalam bekerja karena putra-putrinya diasuh oleh orang-orang yang amanah. Serta didukung dengan fasilitas dan sarana pendidikan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH guna pendidikan anak di usia dini.

Meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Solo dan sekitarnya yang diikuti dengan kesadaran pentingnya pendidikan, sangat mendorong perkembangan pendidikan di kawasan ini. Menjamurnya tempat pendidikan anak pra sekolah di Solo dan sekitarnya, menjadi tantangan tersendiri bagi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta. Bisnis pendidikan pra sekolah yang tak akan sepi oleh pembeli. Pendidikan di usia dini gerbang utama dalam pembentukan kehidupan di kemudian hari. Stimulasi mental yang kaya sejak dini sangat dibutuhkan oleh seorang dalam proses tumbuh kembangnya.

(21)

commit to user

dalam penyampaian informasi tentang Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH belum jelas dan tidak memiliki kekhasan yang timbul dibenak masyarakat. kini banyak memiliki pilihan tempat pendidikan prasekolah seperti Al Azhar, Al Firdaus, Al Abidin, PG & TK Alam SURYA MENTARI dan lain sebagainya yang sudah lebih dulu terkenal atau tertanam dalam benak publik.

Membangun sebuah citra institusi tidak lepas dari refleksi sebuah gambaran visual yang menjadi identitasnya (Concept edisi 02, 2004: 12). Membangun citra

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH diperlukan usaha yang tepat agar dalam merancang pembangunan citra bisa dengan mudah tertanam dalam benak masyarakat, yang pada tahun sebelumnya dalam penyampaian informasi tentang

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH belum jelas dan tidak memiliki kekhasan yang timbul dibenak masyarakat. Perancangan yang telah dibuat tanpa memperhatikan ciri khas dan elemen-elemen yang mendukung dalam kegiatan penyampaian informasi. Seperti, dalam kategori lambang yaitu logo, typografi, slogan dan warna tidak dirancang sesuai dengan kekhasan yang dimiliki oleh

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH, dalam kategori publikasi yaitu dalam penempatan dan pembuatan papan nama/ main board tidak begitu jelas dan terlalu kecil sehingga masyarakat tidak tahu tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam tersebut, dalam kategori Corporate signature yaitu tenang pemberian nama dalam masing- masing kelas dan ruangan yang dimiliki Eduplay dan TKIT Alam tidak mencerminkan citra lembaga yang Islami dan kreatif yang berdekatan dengan Alam yang merupakan salah satu kekhasan Eduplay dan TKIT Alam tersebut, dalam kategori perlengkapan dan media pendidikan yaitu Buku Tulis, Buku Gambar, Buku dan Map Siswa tidak seragam dalam perancanganya, dalam kategori Stationary yaitu Kartu Nama, Kertas Surat, dan Amplop masih rancu tidak jelas, dan dalam kategori

(22)

commit to user

MIFTAHUL JANNAH agar masyarakat luas lebih mempercayakan putra putrinya untuk pendidikan di usia dini. Adalah mudah untuk membangun fisik untuk membangun bangunan fisik sekolah komplit dengan segala sarana dan prasarananya. Akan tetapi, tanggungjawab membangun pendidikan generasi penerus adalah harta yang tak ternilai harganya.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta bersama pra sekolah yang lain memiliki cita-cita luhur yang sama dalam memberi pijakan pendidikan dasar bagi anak usia dini. Namun, mereka berlomba untuk mendapatkan “ceruk kehidupan” dari pasar yang sama. Setiap prasekolah mengembangkan kurikulumnya berdasarkan teori pendidikan yang berbeda-beda mengenai cara belajar anak. Banyaknya pilihan tersebut menjadi alternatif para orangtua untuk secara bijaksana menjatuhkan pilihanya kepada sekolah yang paling sesuai dengan filosofi orangtua dalam membesarkan putra-putrinya.

Dari pandangan tersebut disini peran sebuah promosi pencitraan akan sebuah produk atau Intitusi sangat dibutuhkan untuk lebih mengenalkan keberadaanya di tengah masyarakat. Dalam perancangan ini penulis akan merancang sebuah komunikasi antara publik melalui gambaran visual untuk pembangunan citra di

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH agar masyarakat mempercayakan

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH sebagai tempat untuk pendidikan anak di usia dini.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang sebuah komunikasi visual untuk membangun citra

(23)

commit to user

C. TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan dari perancang promosi ini bagi Edupaly dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH adalah:

1. Membuat perancangan komunikasi visual yang komunikatif dan menarik sehingga dapat membangun citra dan meningkatkan kepercayaan terhadap desa Komplang pada khususunya dan masyarakat Surakarta pada umumnya.

2. Membuat perancangan Media Placement/ Penempatan media yang efektif dan tepat sasaran sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengetahui keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

D. MANFAAT PERANCANGAN

1. Manfaat Praktis

a. Dapat menjadi sebuah alternatif solusi dalam menambah kepercayaan masyarakat terhadap Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta.

b. Memberikan pemahaman terhadap pembaca tentang pentingnya peran sebuah perancangan komunikasi visual untuk membangun citra dan memperkenalkan sebuah lembaga pendidikan kepada masyarakat.

c. Memberikan penjelasan tentang sistem pendidikan dan kegiatan yang ada di

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH serta menjadi salah satu bentuk strategi pemasaran hasil lulusannya.

2. Manfaat Teoritis

(24)

commit to user

E. BATASAN RUANG LINGKUP PERANCANGAN

Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan

Kategori Desain Sasaran Lambang Logo, typografi, slogan,

warna.

Merancang lambang yang khas sehingga dapat tertanam dimasyarakat. Publikasi Main board/ papan nama,

booklet, pamlet, banner, Spanduk, Balliho,

branding car

Mudah dikenali dan dibaca serta pencerminan citra Islam dan Alam

Corporate signature Signage:

• Papan citra lembaga

Buku tulis,Buku gambar. Serasi dan seragam

Stationary Kartu nama, Kertas surat, Amplop,Map

pendaftaran,formulir pendaftaran.

(25)

commit to user

Merchandise mug, kalender, pembatas buku.

Memiliki nilai tambah dari konsumen

F. METODE PERANCANGAN

1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH guna perancangan promosi adalah meliputi:

a. Observasi langsung adalah cara pengumpulan data dimana peneliti atau yang ditugasi melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikkian hingga subyek tidak tahu bahwa dia sedang diamati. Observasi digunakan untuk mengetahui keadaan secara lansung kondisi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH mengenai semua yang berkenaan sehingga dapat menjadi dasar dalam menyusun strategi promosi, begitu pula terhadap kompetitornya, sehingga pada akhirnya akan dapat membantu memperkaya referensi dalam menentukan media-media yang tepat yang akan dibuat sebagai promosi.

(26)

commit to user

kualitatif yang dapat melengkapi semua informasi yang dibutuhkan, sehingga dapat menentukan strategi kreatif dalam penyusunan perancangan ini.

c. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat dari dokumen- dokumen yang sudah ada, dilakukan dengan mengumpulkan berita, foto dan data yang mendukung berasal dari majalah, koran, brosur maupun internet yang berkaitan dengan berita atau masalah yang berkenaan dengan permasalahan, sehingga dapat menjadi referensi dalam menemukan solusi pemecahannya.

2. Metode Analisis

a. Metode Analisis Komparatif

Menggunakan Metode Analisis Komparatif, yaitu dengan membandingkan

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH dengan TKIT Alam daerah lain yang mempunyai karakteristik yang sama ataupun berbeda. Dengan melihat perbandingan itu, karakteristik produk dapat ditingkatkan kualitas dan desain promosi yang sudah dibuat oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH. b. Metode Analisis SWOT

Menggunakan Metode Analisis SWOT, yaitu dengan maksud untuk mengetahui dan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weaknees), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH. Selain itu untuk menemukan apa yang harus dilakukan oleh Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.

1) Strength (Kekuatan)

(1) Memiliki program-program unggulan dalam metode pembelajaranya.

(2) Metode pembelajaranya mendekatkan dengan alam sekitar yang jarang dijumpai dipendidikan usia dini lainya.

(27)

commit to user

(4) Metode Full Day School yang memungkinkan orangtua tenang dalam pekerjaanya.

(5) Lingkungan sekitar ditanamami pohon-pohon sebagai sumber pembelajaran dengan suasana sejuk dan tenang sehingga anak akan nyaman dalam proses pembelajaranya.

(6) Tenaga pendidiknya dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT.

(7) Dalam pembelajarannya bukan hanya mengandalkan kemampuan kognitifnya saja akan tetapi lebih menekankan pada kemampuan afektif siswanya.

2) Weakness (Kelemahan)

(1) Kurang terawatnya sarana dan prasarana yang telah dibuat seperti bak pasir, mandi bola dan ayunan.

(2) Masyarakat belum begitu tahu tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

(3) Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif.

(4) Kurangnya promosi media komunikasi visual yang berkontinyu.

(5) Masih rancunya stationary yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

(6) Desain promosi media komunikasi visual tidak menampilkan keunggulan atau ciri khas yang ada di sekolahan tersebut.

3) Opportunity (Kesempatan)

(1) Kesempatan untuk menjadi tujuan pendidikan pada usia dini sangat terbuka dengan potensi yang dimiliki Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta.

(2) Para orang tua sudah mulai sadar akan begitu pentingnya pendidikan anak diusia dini.

(28)

commit to user

4) Threat (Ancaman)

(1) Kompetitor lebih awarnes, lebih menarik perhatian konsumen secara visual dan isi.

(2) Kompetitor sudah terkenal.

(3) Kompetitor juga mempunyai persamaan karakteristik.

(4) Kompetitor lebih lengkap sarana dan prasarana guna penunjang proses pembelajaran.

(29)

commit to user

b. Para orang tua mulai sadar akan pentingnya secara visual dan isi. c. Kompetitor memiliki 1. Memiliki program-program

unggulan dalam metode pembelajaranya.

2. Metode pembelajaran berdekatan dengan alam dan lingkungan sekitar yang jarang dijumpai di pendidikan usia dini lainya.

3. Bangunan kelas bertingkat dua yang terbuat dari kayu membuat anak nyaman dan tenang dalam proses pembelajaranya.

4. Metode Full Day School

memungkinkan orangtua tenang

124a. Tetap menggali program unggulan yang ada di Euplay

(30)

commit to user dalam pekerjaanya.

5. Lingkungan sekitar ditanami pohon-pohon sebagai sumber pembelajaran dengan suasana sejuk dan tenang sehingga anak akan nyaman dalam proses

pembelajarannya.

6. Tenaga pendidiknya dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT.

sumber pembelajaran.

Weaknesess

1. Kurang terawatnya fasilitas sarana dan prasarana seperti bak pasir, mandi bola dan ayunan. 2. Masyarakat belum begitu tahu

tentang keberadaan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL

JANNAH.

3. Kualitas tampilan desain yang kurang komunikatif.

4. Kurangnya promosi media komunikasi visual.

5. Masih rancunya Stationary yang ada di Euduplay dan TKIT Alam kekhasan yang ada di

(31)

commit to user

BAB II

LANDASAN PERANCANGAN

A. KAJIAN TEORI

1.Arti Pendidikan

Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan, Drs. H. Abu Ahmadi menerangkan bahwa pendidikan (paedagogie) secara etimologi berasal dari bahasa Yunani. Pendidikan/paedagogie terdiri atas kata “Pais”, artinya anak, dan “Again” diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Secara definisi pendidikan oleh para tokoh pendidik diartikan sebagai berikut.

a. SA.Bratanata dkk.

Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembanganya mencapai kedewasaannya.

b. Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak- anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

c. Ki Hajar Dewantara

Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak- anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya. (Abu Ahmadi, 1991:69).

Pendidikan memberikan pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggungjawab kepada anak didik sebagai bekal untuk dapat hidup mandiri.

(32)

commit to user

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

2.Tujuan Pendidikan

Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.

Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh Negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya.

3. Pentingnya Pendidikan

Pendidikan secara naluriah akan tumbuh dan dibekalkan orangtua kepada anak-anaknya. Dalam kehidupan modern, pendidikan telah berkembang dan terorganisasi dengan baik melalui instansi pendidikan yang disebut sekolah. Drs. H. Abu Ahmadi menyatakan beberapa tinjauan pentingnya pendidikan. Jika dipandang dari segi anak, pendidikan berperan untuk membekali kemampuan agar anak dapat hidup mandiri. Dalam masa pertumbuhannya, anak belum mampu berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, semua tergantung kepada orangtuanya. (Abu Ahmadi, 1991:74).

(33)

commit to user

yang meraka idam- idamkan, sehingga ada tanggungjawab moral atas hadirannya anak tersebut yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat dididik dengan sebaik- baiknya.

4.Jenis- Jenis Pendidikan

Pendidikan dapat digolongkan atas. a. Menurut tingkat dan sistem persekolahan.

Di beberapa Negara memiliki sistem persekolahan yang berbeda- beda. Tingkat persekolahan di Indonesia di mulai dari prasekolah hingga perguruan tinggi.

b. Menurut tempat berlangsungnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan menurut tempatnya dibedakan menjadi tiga, disebut terpusat pendidikan yaitu: pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Sehingga tanggungjawab pendidikan menjadi tanggungjawab keluarga dan pemerintah (dalam hal ini sekolah dan masyarakat).

c. Menurut cara berlangsungnya.

Pendidikan dibedakan antara pendidikan Fungsional dan pendidikan Intensional. Pendidikan Funsional adalah pendidikan yang berlangsung begitu saja. Sedangkan dalam pendidikan Intensional adalah program dan tujuan pendidikan sudah direncanakan.

d. Menurut sifatnya pendidikan.

(34)

commit to user

5. Pengertian Pendidikan Prasekolah

Sebelum memasuki pendidikan ke jalur Pendidikan Formal, banyak dari masyarakat mungkin telah dipersiapkan oleh orangtua kita untuk menambah pengalaman pendidikan usia dini di luar lingkungan keluarga, misalnya, berupa di Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain/Eduplay, ataupun Taman Kanak- kanak.

Hal tersebut patut kita berterima kasih sekali kepada orangtua betapa oarangtua kita sadar dan berharap akan pentingnya pendidikan bagi putra- putri mereka. Mereka sadar akan pentingnya pendidikan sejak usia dini karena pendidikan sejak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan yang diterapkan sejak usia dini merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak.

Aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar biasa pada masa usia dini(0- 8 tahun). Hal itu dapat terjadi jika dilakukan upaya pengembangan melalui pendidikan. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan kecerdasan anak berkembang sangat cepat pada tahun- tahun awal kehidupan anak. Pada usia dini perkembangan otak manusia mencapai 80%. Sejak bayi lahir, perkembangan otaknya mencapai 25% orang dewasa. Pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai 50%, pada usia 8 tahun mencapai 80% dan mencapai titik komulasi 100% pada usia 18 tahun. Oleh sebab itu, anak pada masa usia dini disebut masa emas perkembangan atau Usia Keemasan (golden age) merupakan masa anak mulai peka untuk menerima berbagai upaya pengembangan. Masa peka pada masing- masing anak berbeda, namun pada umumnya biasa terjadi pada rentang usia lahir hingga 6 (enam) tahun.

Pendidikan yang diberikan pada usia dini atau dengan istilah prasekolah adalah sebagai pendidikan sebelum memasuki Pendidikan Formal/sekolah. Pendidikan prasekolah lebih merupakan arena bagi persiapan anak untuk mengikuti kejenjang pendidikan selanjutnya.

(35)

commit to user

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

Selain itu di dalam PP RI No. 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, Bab I pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Taman Kanak- kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa satuan pendidikan prasekolah meliputi Taman Kanak- kanak, Kelompok Bermain/ Eduplay dan Penitipan Anak. Taman Kanak- kanak berada pada jalur pendidikan sekolah sedangkan Kelompok bermain/ Eduplay dan Penitipan anak terdapat di jalur luar sekolah.

6. Citra

Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. (Rhenald kasali, 1995: 193).

7. Desain

Desain menurut beberapa sumber berarti perancangan yang berkaitan dengan estetika seseorang, cita rasa dan kreaktifitas seseorang guna menciptakan sebuah produk yang dapat menjadi solusi baru bagi kebutuhan manusia. Desain grafis sendiri dibuat dan dibangun dengan beberapa prinsip dan elemen dasar seperti garis, bentuk, volume, tekstur, warna dan format. (Suyanto, 2004:34)

8. Komunikasi

(36)

commit to user

Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberitahukan, berpatisipasi, menjadikan milik bersama. Sehingga dengan demikian komunikasi mengandung maksud “Memberitahukan dan menyebar informasi, berita, pesan, ide-ide, nilai-nilai, untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (Commonness)” (Kurnia Ahmad, 1992:3).

9. Visual

Visual adalah suatu yang dapat dilihat (dengan mata), dalam desain komunikasi visual berarti kita mempergunakan mata sebagai pemahaman dalam berkomunikasi. Dalam Kamus Besar Indonesia (1999: 1120) “Visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dengan indera penglihatan”.

10. Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

(37)

commit to user

dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

o Prinsip

Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis.

o Istilah

a) Seni Grafis/Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni.

b) Grafis/Graphic, adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

c) Desain Grafis/Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum

menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti“ tulisan/ gambar”.

Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.

11. Media Promosi

Media promosi terdiri dari dua suku kata yang memiliki artian tersendiri, media berarti sarana ataupun sesuatu yang digunakan untuk mendukung kelancaran suatu kegiatan dan promosi adalah sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang ataupun perusahaan guna meningkatkan penjualan atau pengenalan suatu produk kepada masyarakat luas. Sehingga media promosi dapat diartikan sebagai sarana guna menunjang kegiatan promosi agar lebih dikenal khalayak luas baik berupa audio visual atau materi tercetak untuk memberikan informasi dan memperkenalkan suatu produk tertentu.

Media dapat diartikan sebagai alat, yang dalam hal ini merupakan sarana pelancar komunikasi. Menurut Joko Karodiharjo (dikutip oleh Sunarjo dan Djoenaesih S. Sunarjo, 1983).

(38)

commit to user

teknik publisitas yang dipergunakan oleh suatu negeri, yang masing-masing membawa efek dan sifat tersendiri.

a. Materi cetak

1. Surat Edaran adalah sepucuk surat yang dikirimkan kepada wisatawan prospektif. Resiko daripadanya adalah ongkos pengiriman perpos terlalu dan tidak jarang menjadi korban untuk dibuang saja kedalam keranjang sampah. 2. Leaflet adalah untuk memberikan informasi tambahan yang sifatnya segera

dan masih hangat (up-to-date) kepada masyarakat keberbagai tempat yang terpencar-pencar. Ia biasanya dikirim langsung atau diselipkan kedalam bahan-bahan tercetak lainnya.

3. Brosur adalah mempunyai ukuran yang lebih besar, isi yang lebih banyak dan terperinci, dan informasi tentang fasilitas dan pelayanan, berisi petunjuk-petunjuk agar dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembacanya tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di negeri yang bersangkutan. 4. Folder adalah materi tercetak yang paling banyak digunakan dalam media

publisitas pariwisata. Folder yang paling besar kadang-kadang berisi sampai 24 atau 32 halaman, sedangkan yang biasa terdiri dari 4 sampai 16 halaman. Yang lebih banyak lagi jumlah halamannya disebut juga booklet.

5. Poster merupakan alat publisitas yang penting dalam dunia pariwisata. Tetapi dapat pula ditambahkan disini bahwa untuk poster konsepsi dan tata warnanya harus dapat menyatakan efek psikologisnya dengan pengucapan keindahan suatu resort atau daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik dari suatu negeri.

(39)

commit to user

b. Iklan atau Advertising

Menurut pengalaman, rupa-rupanya iklan atau advertensinglah yang merupakan media terbaik dalam dunia kepariwisataan. Memang sebenarnya bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi komersial yang ampuh yang dibayar mahal antara penjual dan pembeli untuk maksud menambah jumlahnya orang yang meminta. Dalam hal ini adalah untuk menambah jumlah wisatawan yang datang.

c. Proyeksi

Media yang dimaksudkan dengan proyeksi ini adalah film, slide, dan televisi. Para ahli dibidang kepariwisataan sampai menemukan suatu cara untuk membuat film-film khusus untuk pariwisata yang disebut ”travelogue”.

Travelogue ini diberi komentar disana-sini dengan suara yang empuk mengandung sugesti, humor, edukasi, seruan dan ajakan secara singkat tetapi berisi. Ukuran yang sangat ideal adalah travelogue 16 mm dan lamanya sebuah subjek yang dipertunjukan dalam travelogue ini sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.

d. Bentuk Struktural

Media publikasi pariwisata dalam bentuk struktural yaitu jenis media yang berbentuk bangunan atau kontruksi, sepeti misalnya kantor perwakilan atau cabang di luar negeri, paviliun dalam pekan raya internasional, stan dalam pameran, pajangan dalam etalase dan sebagainya. Sebagai media publisitas, bentuk bangunan sebuah kantor perwakilan atau paviliun hendaknya dari luar dapat mencerminkan aspirasi dan kepribadian negara yang diwakilinya atau dengan kata lain arsitektur media yang berbentuk struktural ini harus dapat mengucapkan keaslian dan kepribadian negeri itu sendiri kepada dunia luar.

e. Uraian

(40)

commit to user

perjalanan umum atau agen perjalanan, yang lebih jauh bertindak sebagai wisatawan prospektif (calon wisatawan), cara ini disebut ”personnal selling” dimana seorang salesman, penjaja yang berbakat sangat dibutuhkan. (Nyoman S. Pendit, 986: 245-252).

12. Periklanan

Orang masih sering menyamakan pengertian iklan dengan promosi, pandangan yang salah ini hendaknya jangan ditiru oleh mereka yang telah mempelajari konsep-konsep pemasaran. Iklan adalah bagian dari promosi. Iklan (advertising) berasal dari kata latin yaitu advertere yang sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk membeli. Sedangkan promosi (promotion) berasal dari kata promovere yang sasarannya adalah merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating purcase). (Rhenald Kasali, 1995: 10).

Iklan adalah berita pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).

Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk(ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat. (M. Suyanto, 2004 : 3)

Iklan adalah kegiatan berpromosi (barang/jasa) lewat media massa atau bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk menginterpretasikan kualitas produk jasa dan ide berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Tujuan dan fungsi iklan adalah :

a. Demi menarik perhatian masyarakat sebagai calon konsumen b. Menjaga atau memelihara citra nama (brand image) yang terpatri

dibenak masyarakat.

(41)

commit to user

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Sebagai sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan penggumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Dan sebagai bagian dari bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam bauran promosi (personal selling, promosi penjualan, dan publisitas) iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk, harga dan jalur distribusi. Jika salah satu roda tersebut kempis, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran

Berikut adalah perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix

Tabel 3 Perbedaan Marketing Mix dan Promotion Mix MARKETING MIX PROMOTION MIX

Product

Price

Place

Promotion

Advertising

Personal Selling

Sales Promotion

Publicity

Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain :

a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan.

(42)

commit to user

c. Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya. (Rhenald Kasali, 1992 :16)

Dalam pembuatan iklan ada beberapa persyaratan teknis yang harus dimiliki oleh pengiklan untuk mencapai keberhasilan dalam memperkenalkan produknya yaitu:

1) What (positioning). Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa.

2) Who (segmen pasar). Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.

3) How (kreatifitas). Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik menyukai, dan loyal.

4) Where (media dan kegiatan). Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut. 5) When (penjadwalan). Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan akan

memerlukan waktu berapa lama.

6) How much (anggaran). Seberapa jauh identitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan tersebut.(Renald Kasali, 1995: 24)

Sebuah iklan yang baik, dipublikasikan melalui media cetak atau media penyiaran, pada dasarnya mempunyai struktur. Meskipun struktur sebuah iklan tidak ada, kebanyakan iklan ditampilkan dalam struktur dan urutan sebagai berikut:

a. Headline (judul atau kepala tulisan)

Letaknya selau diawal, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang.

b. Subheadline

Sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan, dalam suatu kalimat pandek atau panjang dan biasanya mengikuti headline.

c. Amplifikasinya (perluasan)

(43)

commit to user

Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik selain harus memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah AIDCA, yang terdiri dari:

a. Attention (perhatian)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau pemirsa dengan penggunaan warna (spot/full color), tata letak (lay out), pemilihan jenis huruf (typography) yang sesuai.

Untuk lebih memperjelas diklarifikasikan seperti berikut : d. Penggunaan headline yang mengarahkan.

e. Memakai slogan yang mudah diingat. f. Menonjolkan atau menebalkan huruf.

g. Menonjolkan selling point (keunggulan produk).

h. Memakai huruf tebal (bold) untuk kata-kata yang menjual.

i. Memakai sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragrap pendek.

b. Interest (minat)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, sekarang bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. c. Desire (kebutuhan)

Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.

d. Conviction (rasa percaya)

(44)

commit to user e. Action (tindakan)

Akhirnya sampai pada yang terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil percontoh, menggangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak

Adapun tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk :

j. Menciptakan kesadaran (awareness) atas nama merek konsep produk atau informasi mengenai tempat dan cara membeli produk. k. Mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan atau

membeli lagi (restock) produk.

l. Mengubah sikap terhadap penggunaan produk (produk form). m. Mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek

dengan cara mengiklankan USP (Uniqe Selling Preposition). n. Mengubah keyakinan terhadap merek tertentu.

o. Memperkuat sikap pelanggan.

p. Membangun citra korporat dan lini produk.

Tujuan suatu iklan biasanya dibangun atas empat komponen, yakni : a) Aspek perilaku, yaitu tidakan-tindakan yang diharapkan pada calon

pembeli seperti : pembelian percobaan, mengunjungi toko, menggambil percontoh, atau meminta info lebih lanjut.

b) Sikap yang diharapkan. Hal ini menyangkut sikap atau keistimewaan produk. Misalnya IBM, yang tidak menonjolkan penjualan komputer, melainkan sistem dan pelayanan.

c) Kesadaran. dalam pengembangan produk-produk baru di pasaran, merebut kesadaran calon pembeli adalah tugas utama periklanan.

(45)

commit to user

B. GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH

Kalau kita berbicara secara umum tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terpikir pertama kali pasti Taman Kanak-kanak (TK) yang metode pembelajranya hanya mengandalkan kemampuan kognitifnya saja, seperti bisa membaca, menulis dan berhitung dengan baik tanpa mengandalkan kemampuan Afektifnya. Padahal kemampuan Afektif sangatlah perlu demi terbentuknya dasar kepribadian anak yang pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, bukan hanya itu dari segi bangunannya pun kebanyakan seperti bangunan rumah pada umumnya serta waktu belajar khususnya anak usia dini hanya sampai jam 12.00 WIB.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta terletak di Jl. Adi Sumarmo Surakarta tepatnya di desa Komplang Rt 08/I Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kabupaten Surakarta adalah sekolah pra sekolah yang berdiri pada tahun 2002 tepatnya pada tanggal 14 Januari. Di atas tanah seluas kurang lebih 7.000 m2 yang awalnya punya seseorang terus dihibahkan untuk sekolahan, berdirilah bangunan sejuk, tenang, indah dan nyaman untuk suasana proses pembelajaran. Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH merupakan pra sekolah Alam pertama yang ada di Surakarta di bawah naungan Yayasan keluarga MIFTAHUL JANNAH yang terbentuk karena komitment yang sangat kuat dari para pendirinya untuk memajukan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan umat berdasarkan kaidah Islamiah.

(46)

commit to user

pembelajaranya diantaranya adalah Learning by nature (pengetahuan dari Alam),

Active learning (aktif dalam berpengetahuan) dan Positif diciplin (disiplin yang aktif) yang digali dari nilai- nilai Al-Qur’an sehingga anak dapat belajar dan bermain secara bebas dan terarah tanpa tekanan. Bukan hanya itu saja, Eduplay

dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH menerapkan metode Full Day School

(Sekolah seharian) sehingga orang tua bisa lebih tenang dalam bekerja karena putra- putrinya diasuh oleh Ustadz/ustadzah yang terdidik dari berbagai kalangan disiplin ilmu lulusan S1 dan PGTKIT yang memahami psikologi anak serta memiliki sifat penyabar, penyayang, cerdas, kreaktif dan berakhalak Islami. Adapun program pendidikan yang ada di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yaitu:

1) Pengembangan kemampuan dasar 2) Pengajaran aqidah dan akhlaq Islami

3) Tahfidz Al-Qur’an (Juz’Amma dan ayat pilihan) 4) Membaca huruf (Al-Qur’an dan latin)

5) Sholat berjamaah

6) PPL (Program pengenalan lingkungan) 7) Percobaan

8) Pengenalan dasar- dasar komunikasi(bahasa Inggris dan bahsa Arab) 9) Manasik Haji dan Qurban

10) Senam

11)Cooking together

12) 99 Asmaul Husna 13) Melukis dan menari

Di samping itu ada pula program pendidikan untuk melengkapi metode pendidikan yang telah ditetapkan guna mensosialisasikan program pembelajaran diantaranya :

1) Out bond kids dan out bond family.

(47)

commit to user

3) Bekebun dan berenang yaitu kegiatan yang dilakukan setiap 2 minggu sekali untuk melatih kemampuan yang mendukung tumbuhnya life skill. 4) Outing yaitu kunjungan belajar dalam rangka mensosialisasikan program

belajar.

5) Thematic day yaitu memvisualisasikan pengetahuan disesusikan dengan materi pembelajaran.

Jadwal kegiatan belajar mengajar di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH:

08.00 – 08.30 Iftitah

08.30 – 10.00 Learn & Play I

10.00 – 10.30 Free play

10.30 – 11.45 Learn & Play II

11.45 – 12.30 Makan siang, gosok gigi, wudhu, ganti baju, sholat 12.30 – 13.45 Tidur siang

13.45 – 14.15 Muroja’ah 14.15 – 14.30 Persiapan pulang Hari sabtu libur.

Disamping dengan metode dan program pendidikan yang ada di Eduplay

dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH dilengkapi juga fasilitas sarana dan prasarana guna lancarnya proses pembelajaran antara lain:

LPJ PROGRAM SIE SANPRAS

EDUPLAY & TKIT Alam Miftahul Jannah Th 2008 – 2009

Inventaris Bangunan dan ruang:

1. Ruang belajar utama : 5 ruang (3 ruang saung atas, 2 ruang saung bawah)

2. Ruang kantor, guru, adm : 1 ruang 3. Ruang audio visual : 1 ruang 4. Ruang perpustakaan : 1 ruang

(48)

commit to user 6. arena bermain out door

7. arena bermain bak pasir (sdg dalam perbaikan) 8. arena bermain mandi bola (sdg dalam perbaikan) 9. halaman sekolah

10. area parkir

Perlengkapan Kantor dan Kelas

Tabel 4. Perlengkapan Kantor dan Kelas

No Perlengkapan Keb Invent Kkurangn Waktu Biaya

Ember cuci tangan (kecil)

(49)

commit to user

Tabel 5. Perlengkapan Makan

(50)

commit to user

Perlengkapan Pentas dan Wisuda

Tabel 6. Perlengkapan Pentas dan Wisuda

No Perlengkapan Keb Invent Kkurangn Waktu Biaya

Baju terusan satin Celemek transparan

Di cetak tebal = mendesak untuk dipenuhi

Pengajuan Lain

Tabel 7. Pengajuan Lain

(51)

commit to user 5

6

Pengadaan papan mading

Pengadaan PSB (Pusat Sumber Belajar)

september

September

500.000

1.000.000

Selain itu semua, Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH membentuk wadah orang tua Santri-santri yang diberi nama POS (Persatuan Orang tua Santri) dengan tujuan untuk memwujudkan sinergi sekolah, orang tua dan masyarakat, serta difasilitasi kendaraan untuk antar jemput santri- santri yang membutuhkan.

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH sangat berorientasi pada kualitas para peserta didiknya, sehingga pada tahun-tahun sebelumnya Eduplay

dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH hanya mengandalkan kepercayaan dari masyarakat setempat tanpa memperhitungkan manfaat sebuah promosi, sedangkan promosi yang diadakan adalah seperlunya saja. Ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya media promosi yang dibuat selain brosur dan famlet yang biasa diletakkan di depan sekolah saja.

(52)

commit to user

Gambar 2. Contoh famlet yang pernah dibuat.

2. Identifikasi Pesaing

Menurut Philip Kotler ada empat tingkat persaingan, berdasarkan substitusi produk (1997: 20) yaitu:

a) Persaingan Merek: terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang sama pada pelangan dengan biaya yang sama.

b) Perasaingan Industri: terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

c) Persaingan Bentuk: terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama.

d) Persaingan Generik: terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaingan untuk mendapatkan rupiah yang sama.

(53)

commit to user

3. Kompetitor

a. TK Islam Internasional AL Abidin

TK Islam Internasional AL Abidin merupakan lembaga pendidikan pra sekolah yang berada dibawah Yayasan AL Abidin Surakarta yang sangat berkomitmen dalam memajukan pendidikan Islam.

TK Islam Internasional AL Abidin mulai berkiprah sejak tahun pelajaran 2004/2005 dan telah mendapat pengakuan dari pemerintah dengan memperoleh nilai akreditasi A. Serta kurikilum yang dipakai adalah perpaduan antara DEPAG (Departemen Agama) dan DIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional) sehingga dapat seimbangan dalam mendidik anak untuk menjadi generasi Islam yang cerdas, kreaktif, mandiri dan senantiasa berakhlak Islami dalam kehidupan sehari- hari. Suasana belajar yang nyaman, bernuansa Islami dan program belajar serta fasilitas yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak dalam asuhan guru- guru dan pengasuh yang sabar dan profesional menjadikan anak didik tumbuh dan berkembang sejalan dengan tuntutan IPTEK dan IMTAQ.

Program pembelajaran yang ada di TK Islam AL Abidin antara lain: a. Pengajaran Privat.

b. Hafalan AL Qur’an dan Surat- surat pendek, Hadits dan do’a sehari- hari.

c. English kids program bahasa inggris untuk anak. d. Life skils untuk kemandirian anak.

e. Outdoor Class.

f. Renang sebulan sekali.

g. Special Day kegiatan sehari untuk pengajaran diluar kelas, pencarian bakat dan peringatan moment- moment tertentu.

h. Dokter Sekolah yaitu kunjungan dokter ke sekolah untuk memantau kesehatan anak didik dan konsultasi bagi wali murid guru.

i. Psikolog Sekolah yaitu kunjungan Psikolog ke sekolah untuk menangani problematika siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

(54)

commit to user

k. Ekstrakulikuler : Lukis, Nasiyid, Komputer, Gerak dan Lagu.

Jadwal kegiatan belajar mengajar di TK Islam Internasional Al Abidin setiap harinya:

Hari Senin sampai hari jum’at: 07.30 – 08.00 Opening

08.00 – 08.30 Learn I

08.30 – 08.35 Break Time

08.35 – 09.30 Learn II

09.30 – 09.40 Snack Time

09.40 – 10.10 Free Play

10.10 – 10.35 English Kids

10.35 – 11.15 Privat

11.15 – 11.30 lunch

11.30 – 11.45 Wudhu Sholat

11.45 – 12.00 Clossing

Hari sabtu libur.

Adapun fasilitas yang dimiliki oleh TK Islam Internasional AL Abidin Surakarta antara lain:

a. Memiliki tenaga pendidik dan pengasuh yang sabar dan profesional S1 lulusan Perguruan Tinggi terkenal.

b. Tempat belajar dan bermain yang luas.

c. Perpustakaan dan Media center yan menyediakan buku- buku untuk anak, orang tua, guru dan alat- alat permainan edukatif yang bervariasi. d. Media belajar visual dan audio visual (Komputer, Tape Recorder,

Televisi, VCD)

e. Fasilitas kebersihan dan kesehatan. f. Snack dan makan siang.

(55)

commit to user

cetak untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa TK Isalm Internasional AL Abidin memiliki beberapa soluisi untuk masalah pendidikan anak di usia dini.

Gambar 3. Contoh brosur yang pernah dibuat.

b. PG & TK Alam SURYA MENTARI

Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI adalah wahana untuk membentuk karakter anak sedini mungkin dengan menggali penggalaman hidup yang berfokus pada Alam dan lingkungan, dikemas secara bebas, terarah dan menyenangkan yang terletak di jalan Siwalan 45 Kerten Solo.

Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI mengusung konsep pendidikan dini berbasis Alam. Konsep ini didesain untuk melahirkan pribadi-pribadi yang sejak dini siap menjalankan misi penciptaan-NYA sebagai pemelihara dan pemimpin di Bumi.

Oleh karena itu dalam aplikasinya Alam dijadikan sebagai sumber bermain, belajar integrative, dan menyenangkan.

Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI juga mengusung Visi dan Misi guna menuju tujuan yang akan dicapai, Visi yang diusung yaitu Playgroup

(56)

commit to user

yang tidak saja mampu memanfaatkan yang tersedia di alam tetapi juga mampu mencintai dan memelihara lingkungan, 2. Mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Agama Islam, 3. Mengoptimalkan keterlibatan orang tua/wali murid dalam menggembangkan pendidikan Playgroup & TK Alam SURYA MENTERI.

Pelaksanaan program pendidikan yang digunakan Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI adalah kurikulum Khas Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI yang didasarkan pada pembangunan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual untuk mengembangkan sikap kemandirian dan kepemimpinan berdasarkan nilai-nilai keislaman disajikan secara integratif, kreatif dan menyenangkan. Adapun program-programnya yaitu:

1. Active Learning

Anak didik mengelola aktifitasnya secara mandiri dan guru sebagai fasilitator.

2. Alam sekitar

Menjadi perangkat pembelajaran utama, sekat antara anak didik dan diminimalisir.

3. Spider Web

Menintegrasikan semua kemampuan berdasarkan tema terpadu. Menjamin kekhasan cara pandang anak didik terhadap alam sekitar.

4. Out Bond

Wahana utama bagi proses pengembangan kemandirian, kepemimpinan, kreaktifitas, kerjasama dan kepemimpinan dalam sistem pembelajaran yang utuh.

Disamping program pendidikan yang ada di Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI dilengkapi juga sarana dan prasarana guna mendukung proses kegiatan belajar mengajar diantaranya

(57)

commit to user

5. Libary bus

6. Audio visual room

7. Computer room

8. Area bermain pasir 9. Lapangan sepakbola 10. Rumah pohon 11. Jembatan goyang 12. Area mandi bola

13.Catering

14. Kendaraan antar jemput 15. Pemerikasaan kesehatan 16. Asuransi

17. Binkisan ulang tahun 18. Konsultasi Psikologi

Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI untuk meraih simpati masyarakat luas sangatlah berpeluang besar dengan program pembelajaran yang disuguhkan serta fasilitas yang ada. Tidak hanya cukup itu saja, Playgroup & TK Alam SURYA MENTARI juga mencoba membuat promosi seperti pembuatan beberapa jenis media cetak untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa

(58)

commit to user

Gambar 4. Contoh brosur yang pernah dibuat.

C. POSITIONING

1. Keunggulan Produk

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH wahana untuk membentuk karakter anak sedini mungkin dengan menggali penggalaman hidup yang berfokus pada Alam dan lingkungan dikemas secara bebas, terarah dan menyenangkan. Dengan menerapkan metode pembelajaran Learning by nature

(pengetahuan dari Alam) yaitu dalam proses pembelajaran santri-santri dikenalkan dengan Alam sehingga anak bisa mengeksplorasi kemampuan dirinya tanpa tekanan dan terarah sehingga bisa maksimal dalam proses pembelajaranya,

(59)

commit to user

TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH juga memungkinkan orangtua untuk lebih tenang dalam bekerja karena putra-putrinya diasuh oleh orang-orang yang amanah. Dengan demikian Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH bukan hanya mengandalkan kemampuan kognitifnya saja akan tetapi lebih cenderung mengali kemampuan Afektif santri-santrinya.

Dari awal Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH berkonsepkan Alam sehingga bangunan dan lingkungan sekitar untuk proses belajarnya pun didesain seperti Alam. Seperti bagunanya dibuat tingkat yang terbuat dari kayu dan terbuka sehingga santri- santri nyaman dalam proses pembelajaranya serta lingkungan sekitar ditanami pohon-pohon untuk sarana pengetahuan.

Melihat metode pembelajaran yang diterapkan dan lingkungan yang sejuk serta nyaman dalam proses pembelajaran yang tidak ada di Eduplay dan TKIT yang lain sehingga Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH layak diadakan sebuah perancangan komunikasi visual yang diharapkan mampu mengangkat citra yang lebih baik kepada masyarakat sehingga orang tua /wali murid mempercayakan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH sebagai langkah awal yang paling tepat untuk Pendidikan anaknya guna memasuki tingkat jenjang pendidikan yang lebih tinggi selanjutnya serta lebih memperkenalkannya kepada publik secara luas.

2. Persepsi Masyarakat

(60)

commit to user

santri- santri nyaman dalam proses pembelajaranya serta lingkungan sekitar ditanami pohon-pohon untuk sarana pengetahuan yang tidak terdapat di Eduplay

dan TKIT Alam yang lain.

3. Harapan Konsumen

Agar masyarakat tahu tentang perkembangan dan potensi yang ada pada

Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH, maka perlu diadakannya sebuah perancangan komunikasi visual secara terus menerus atau berkontinyu. Selain itu, perlu adanya penyebaran informasi baik dengan media cetak maupun media elektronik. Sehingga selain memberikan informasi kepada masyarakat, dapat menunjukkan eksistensi dari Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH sebagai tempat yang paling cocok untuk pendidikan anak usia dini.

4. Segmentasi

a. Demografi

Segmentasi Demografi adalah suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografik seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. (Kotler/Armstrong, 1992 : 304)

Dalam hal ini keputusan tentang pemilihan sebuah lembaga pendidikan dapat dipengaruhi dari 2 hal yaitu: 1) Dipengaruhi oleh orang tua, 2) Dipengaruhi oleh anak sebagai peserta didik. Jadi secara demografis target konsumen telah dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

1) Orang tua anak

Masyarakat : Indonesia Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Usia : Tak Terbatas

Sosial Ekonomi : menengah keatas Pekerjaan : Tak Terbatas

Agama : Agama Islam

(61)

commit to user Masyarakat : Indonesia

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Usia : 2,5 – 6 Tahun

Sosial Ekonomi : menengah keatas

b. Geografis

Segmentasi Geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten. (Kotler dan Armstrong, 1992: 304).

Secara geografis target market calon konsumen adalah kawasan Desa Komplang dan sekitarnya, sedangkan target audience adalah Kota Surakarta dan sekitarnya. Melihat ada pula peserta didik Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yang bertempat tinggal di luar Desa Komplang (Surakarta).

c. Psikografis

Dalam segmentasi Psikografis, kosumen dibagi menjadi beberapa kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang dalam kelompok demografis yang sama bisa saja mempunyai profil psikografis yang berbeda. (Kotler dan Armstrong, 1992: 305).

Secara psikografis masyarakat kota Surakarta memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan. Ini dilihat dari semakin banyaknya tempat pendidikan formal maupun non formal di wilayah ini, selain itu segmentasi dalam promosi kali ini ditujukan kepada masyarakat yang memiliki status ekonomi menengah keatas yang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk anak.

5. Pencitraan

(62)

commit to user

(behavior) dalam hal ini lebih ke personality, nilai, norma dan budaya dari produk yang akan di citrakan kepada calon konsumen.

Dalam hal ini citra yang akan dibangun di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH kepada masyarakat adalah membangun Aqidah Islami dengan pendekatan Alam. Pencitraan membangun Aqidah Islam dengan pendekatan Alam adalah bagian dari refleksi kondisi sosial, sistem pendidikan dan norma dari Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH yang mana pendekatan Alam adalah konsep besar dari sistem membangun Aqidah Islam pada peserta didik. Harapan dari pola pendekatan Alam tersebut agar wacana dan ajaran Aqidah Islam lebih tertanam karena peserta didik langsung diajak mengalami sendiri (self experience).

6. Positionning

Positioning merupakan suatu upaya dan proses untuk menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja yang dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya, upaya itu dianggap perlu karena situasi masyarakat atau pasar konsumen sudah over communicated.

(Rhenald Kasali, 1995:157).

Pembentukan citra atau posisi, bukan hanya ditampilkan dalam fisik produk semata tetapi dapat diasosiasikan dengan gaya hidup, kelas sosial, kedudukan profesional, penggunaan produk, ataupun kepentingan penyalur. Dan posisi ini diciptakan sebagai langkah penting untuk merebut perhatian pasar, kesadaran, sekaligus merebut tempat. Positioning adalah inti dari segala sesuatu yang dijalankan agar dipikirkan, dipercaya, meyakinkan calon pembeli bahwa suatu produk berada di anak tangga pertama. (Al Ries dan Jack Trout, 1981: 31)

Membangun sebuah citra institusi tidak lepas dari refleksi sebuah gambaran visual yang menjadi identitasnya (Concept edisi 02, 2004: 12)

Dalam hal ini, untuk menentukan posisi dalam promosi pencitraan

Gambar

TABEL 1 Batasan Ruang Lingkup Perancangan ...........................................
GAMBAR 1.  Brosur lama Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH ....  34
Tabel 1. Batasan Ruang Lingkup Perancangan
Tabel 2. Analisis SWOT dalam Matrik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perolehan indikator pemahaman konsep segiempat subjek KT dalam menyelesaikan soal yang terkait sifat-sifat segiempat yaitu, (1) dapat menyatakan kembali definisi

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari karakteristik serat nano yang dibuat dari komposit kitosan cangkang rajungan dengan derajat deasetilasi 89,06% dan PVA

peningkatan nilai perusahaan, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis struktur modal yang optimal untuk dijalankan oleh PT Pusri. Dengan demikian analisis

Kertas ini membincang dan berkongsi pengalaman para penyelidik dari Pusat Pendidikan Asas dan Liberal (PPAL) UMT dalam menganjurkan program sains berteraskan wahyu

penting bagi suatu sekolahan untuk meningkatkan angka kelulusan siswa didiknya, try out atau uji coba juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seorang siswa agar dapat

Cara pembinaan masyarakat dapat dilakukan secara bertahap yakni, dilakukan sebelum daerah menjadi obyek agro wisata dan setelah daerahnya menjadi obyek agro wisata,

Dalam aliran turbulen, distribusi kecepatan fluida hampir sama sehingga bila kecepatan fluida melebihi slip padatan maka padatan akan terangkat secara terus menerus kepermukaan

pertanyaan dari kartu yang dipegang. Guru membagikan kartu kepada perwakilan kelompok pertanyaan dan jawaban.. mendapatkan satu buah buah kartu, kemudian setiap siswa memikirkan