• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI CARA BERPIKIR DAN BAHASA RUPA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMAHAMI CARA BERPIKIR DAN BAHASA RUPA A"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

1 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

MEMAHAMI CARA BERPIKIR DAN BAHASA

RUPA ANAK

Primadi Tabrani

dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

Abstrak

Pemahaman terhadap cara berpikir dan bahasa rupa anak sangat diperlukan oleh orang dewasa selaku pendidik dalam rangka pengembangan kreativitas anak. Selain sangat penting bagi pendidik, juga diperlukan bagi penyusun kurikulum pendidikan formal bagi sekolah dasar dan menengah. Penelitian terhadap karya dan proses berkarya seni rupa anak -anak yang dikemukakan dalam tulisan ini menguatkan pemikiran 'bagaimana anak berpikir dan berkarya seni rupa'.

Kata Kunci: kreativitas, proses kreasi, bahasa rupa,

komunikasi, perkembangan anak

Pendahuluan

1. Kreativitas Selayang Pandang

Kreativitas m em punya i

beberapa ciri,

a n t a r a l a i n kepekaan,

kelancaran,keluwesan, orsinalitas, elaborasi, redefinisi. Kita akan melakukan beberapa

eksperimen untuk

mencoba memahami ciri -ciri tersebut.

2. Bentuk Dan

Sumber Imaji

Kita berfikir, belajar, melamun, m e m b a c a , b e r k o m u n i k a s i ,

dsbnya, semuanya

(4)

2 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

imaji konkrit dan imaji abstrak (bahasa). Secara alamiah, aslinya anak b e r f i k i r d e n g a n p e r p a d u a n kesemua bentuk dan sumber imaji. Sayang sekolah -sekolah kita terlalu mementingkan bahasa (imaji abstrak), hingga pendidikan terasa terlalu

verbal. Terlalu

pentingkan imaji sensasi persepsi h i n g g a p a r a m u r i d l e b i h m e m p e r c a ya i ' a p a ya n g k i t a t e r i m a d a r i l u a r ' d a r i p a d a pendapatnya sendiri. Terlalu pentingkah imaji memori hingga murid takut salah bila menjawabnya tidak persis seperti waktu diajarkan dulu, hingga senangnya menghafal. Seharusnya kita

memanfaatkan seluruh bentuk dan cumber imaji secara terpadu, atau imaji yang peranannya lebih besar karena fungsinya untuk memadu-kan : imaji konkrit yang memadu-kan sejumlah indera dan i m a j i n a s i y a n g m e m a d u k a n sensasi persepsi dengan memori.

3. Puncak Proses

Kreasi

Puncak proses kreasi terjadi tanpa s e p e n u h n y a k i t a s a d a r i , umumnya diambang sadar dan ketidak sadaran kita. Disaat itu kita lebih berfikir dalam rupa : pra imaji semata, atau diiringi imaji k o n k r i t , t e r k a d a n g d i i r i n g i secukupnya imaji abstrak (bahasa). Kegiatan menggambar anak penting untuk mengembangkan kemampuan berfikir

dengan rupa

(membayangkan) yang bersama kemampuan b e r f i k i r d e n g a n k a t a ( y a n g berkembang

belakangan) akan memperlancar proses kreasi kelak dibidang apapun kita bekerja.

4. Komunikasi-luar dan Komunikasi-dalam Proses belajar sebagai proses k o m u n i k a s i

(5)

3 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

komunikasi-luar dan komunikasidalam. Komunikasi-luar terjadi diluar tubuh kita, tampak dari luar, dan telah cukup diketahui rahasianya. Komunikasi-dalam terjadi didalam diri kita, tidak tampak dari luar, bahkan kita s e n d i r i s e r i n g t i d a k

menyadarinya., sebab memang sebagian terjadi diambang dan k e t i d a k s a d a r a n

Menyatakan fikiran merupakan

komunikasi-luar dan perlu sadar, rasional, logis, objektif karana p e r l u d i m e n ge r t i o r a n g l a i n . P r o s e s b e r f i k i r

m e r u p a k a n komunikasi-dalam yang teruntuk diri sendiri dimana perasaan, im a j i n a si , i n t u i s i m em e ga ng peranan penting. Oleh sebab itu p e r l u

d i b e d a k a n

a n t a r a m e n y a t a k a n f i k i r a n d e n g a n berfikir. Memaksakan

berfikir yang

merupakan

komunikasi-dalam itu hanya boleh rasionil

logis saja,

menyebabkan yang

bekerja hanya

kesadaran, sedang

proses kreasi

umumnya terjadi dalam ambang d a n k e t i d a k s a d a r a n . D a l a m j a n g k a p a n j a n g i n i a k a n mematikan kreativitas anak didik.

5. Limas Citra Manusia

(6)

4 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

b e n a r . R e s p o n goodness, yaitu sang kreativitas (belahan otak kanan) yang lebih banyak bekerja, dengan sejumlah kemungkinan jawaban yang sama bagusnya. Ada pula respon fitness, saat fisik lebih berperan dibantu p e r a s a a n d a n g e r a k , a g a r pemanfaatannya pas dan serasi y a n g klasifikasi, bahasa, dsbnya. Otak kanan lebih untuk proses kreatif, perasaan, orientasi ruang dan praktika, perlu dilengkapi dengan imajinasi, perasaan dan gerak.

Perkembangan Anak

1. Perkembangan Indera-indera

 Rasa raba (kulit) -siap - saat lahir

 Gerak & Keseimbangan  Raba-rasa (tangan)

-matra waktu & ruang - proses integrasi  Cium-cecap

indera-indera

 Lihat (baru 'jadi" di usia 8 tahun) dinamis: matra ruang , waktu statis: matra ruang saja penghayatan

2. Pertumbuhan

Susunan Syaraf & Otak

(7)

5 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret

terjadinya proses kreasi

imajinasikan, serta cetuskan jadi sebuah gambar.

5. Trio Fisik-Kreatif -Rasio

Ketiga kemampuan itu telah ada sejak

semula dan

berkembang secara terpadu. Pada masa bayi, dalam perkembangan terpadu

itu adalah

kemampuan fisik. Pada m a s a a n a k y a n g m e n o n j o l kemampuan kreatif.

Pada masa remaja seharusnya terjadi proses keseimbangan dinamis terpadunya ketiga kem am puan itu: Fis ik- Kreatif -Rasio. Pendidikan adalah usaha menu mbuh

kembangkan

keterpaduan semua kemampuan itu h i n g g a t e r b i n a l a h m a n u s i a seutuhnya. Bila pendidikan benar,

keseimbangan ini

akan tercapai saat anak menjadi dewasa.

6 . Pembinaan

Kreativitas

(8)

6 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

penghayatan.

Kreativitas hanya

akan berperan serta dan terbina bila ada cukup kesulitan. Bila segala sesuatu begitu mudah h i n g g a b i s a

" d i m a k a n " o l e h kemampuan rasio dan fisik yang telah dimiliki, maka kreativitas tak a kan i kut te rb ina .

Be r i kan lah

k e h o r m a t a n u n t u k m e n e m u k a n

pemecahan masalah pada anak didik.

7 . Proses Belajar =

Proses Kreasi

Dalam proses komunikasi-dalam

kreativitas berperan besar. Proses belajar

perlu mencapai penghayatan,

terlibatnya Trio Fisik -Kreatif-Rasio terjadi secara alamiah. Bagi anak proses

belajar adalah pula

proses kreasi :

eksperimen, bermain, elcspresi. Hal i n i imajinasi terlibat. Memori yang tidak bermutu (hafalan misalnya) merupakan memori yang kasar, o tak cepa t penuh d a n pa l in g mudah hilang (lupa).

8 . Input-Proses-Output

Proses belajar dapat diumpamakan

rangkaian input -proses-output. P a d a m a s a a n a k-a n a k y a n g penting bukan input (apa yang diberikan guru/buku) ataupun output (hasil belajarnya) tapi terutama prosesnya.

(9)

7 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

motivasi, bukan tujuan. Oleh sebab itu pemenang lomba gambar anak sebaiknya jangan hanya ada dan sejumlah juara tiga.

Sebenarnya Tuhan telah memberikan anugrah pada anak -a n -a k y a n g m e m a n g l e b i h mementingkan proses daripada i n p u t d a n o u t p u t . N a m u n pendidikan kita dim asa lalu, karena belum cukup mengetahui tentang komunikasi-dalam ini,

berbuat kesalahan

dengan terlalu

mementingkan input

dan output dan

mengabaikan

prosesnya. "Yang

penting hasilnya,

prosesnya peduli

amat" : Apakah

dengan belajar yang baik, hafal atau nyontek asal tidak ketahuan, jadi

tidak penting. Bila

hasilnya sama,

nilainya toh sama jadi

untuk apa

mementingkan proses ?

Pada pendidikan dimasa remaja, r a n g k a i a n i n p u t p r o s e s j a d i p e n t i n g , s e b a b m a s a i n i merupakan masa mengumpulkan.

Bila kita gagal

mengembangkan

kreativitas dimasa remaja ini, akan m un cu l mi t o s menyebabkan remaja mengalami krisis identitas karena ia kehilangan panutan, dan bersama itu ia sulit memadukan apa yang dipelajarinya, ia sulit punya pendapat pribadi. Eksesnya menghapal, ngepek, nyontek serta geng-geng ramaja sebagai usaha u n t u k m e n e n t u k a n k e m b a l i identitas.

Pada pendidikan dimasa

(10)

8 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

rangkaian input-proses -output jadi penting, sebab orang dewasa harus berprestasi. Bila kita gagal mengembangkan kreativitas pada masa ini, akan muncul mitos pada output. Hasilnyalah yang penting prosesnya

peduli amat Tak heran

bila krisis pendidikan ini

d a l a m j a n g k a p a n

j a n g n y a menyebabkan

terjadinya krisis moral dan sosial.

9. Mengapa Metode

Alami Untuk Anak

Konsep pendidikan kita

dimasa lalu

menganggap anak

sebagai mahluk yang

perlu "mengajar"nya

agar jadi tahu. Dari

uraian di atas, kini kita

mulai mengetahui

bahwa anaka n a k

s e b e n a r n y a

b a n y a k mendapat

anugerah sebagai bekal u n t u k b i s a j a d i

m a n u s i a

s e u t u h n y a d a n T u h a n . K i t a k e t a h u i b a h w a k e t i d a k a t a u kekurang tahuan kita

mengenal r a h a s i a

k o m u n i k a s i-d a l a m

mengakibatkan dunia

pendidikan dimasa lalu

kurang mengetahui

adanya berbagai

anugrah ini. Jadi a n a k s e b e n a r n y a

b u k a n l a h "bodoh"

tapi "pintar". Kita

manusia dewasa yang

justru kehilangan

s e j u m l a h a n u g r a h t e r s e b u t , sebagai

akibat pendidikan

yang "salah" dimasa

lalu. Jadi untuk

pe nd id ika n d i masa

an ak-an ak tugas

guru bukanlah

terutOrna

" m e n g a j a r " ( k a r e n a

i a s u d a h

k e h i l a n ga n

k e ma mp u a n un tu k

menilai anugerah Tuhan pada anakanak itu),

tapi mem.buat

suasana untuk

memunglcinkan

anugerah Tuhan itu

berkembang secara

(11)

9 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

setidaknya untuk

masa alami.

10. Mengapa Sejak Usia

Dini, Mengapa

Melalui Bermain,

Olahraga dan Seni

Pendidikan sebagai

usaha memadukan

pertumbuhan dan

perkembangan trio fisik -kreatif-rasio

um umnya,

kreati vitas khususnya, perlu dimulai sejak usia dini. Ini karena pada

anak kreativitas

sedang menonjol

perkembangannya,

dengan dorongan

bermain dan keinginan

hendak tahu yang

membludak, hingga

mudah tercapai

penghayatan. Tuhan

memberikan anugerah pada anak, hingga

baginya bermain

adalah pula belajar, bereksperimen,

berekspresi dan

berkreasi : Belajar sambil hermain, hermain .sambil helajar. Olahraga dan olah seni masih sangat dekat dengan

bermain, dan pada

ketiganya penghayatan masih sangat mudah

dan secara alami

terjadinya. Tak heran bila "pendidikan da.var" hagi anak

dimasa prasejarah

sampal primilif adalah "menari". Menari

sekaligus adalah

hermain, herolah lubuh

dan herolah seni.

Alangkah majtinya

prinsip pendidikan

nenek moyang kiln dull" !. Demikanlah untuk pendidikan anak lalu d i k e m b a n gk a n

m e t o d e p e n d i d i k a n "nielalui" hermain, olah

iuhuh dan seni.

Bermain, olah tubuh dan seni adalah alat, tujuannya bukan hasil atau prestasi, tapi

pendidikan manusia

seutuhnya. Bahwa

kemudian ada muncul prestasi dan hasil yang bermutu, ini merupakan nilai tambah, bukan tujuannya, setidaknya untuk masa anak-anak.

Bahasa Rupa Gambar

(12)

10 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret

memahami bahasa

rupa gambar anak,

bukan hanya

menyebabkan orang

dewasa menyebut

gambar anak (salah', bila dinilai dan sudut

pandang orang

dewasa, tapi dapat

mematahkan gairah

menggambar anak dan secara tak langsung ikut m e n g h a m b a t p e r k e m b a n g a n

kreativitas anak.

Anak sedang

b e l a j a r b a h a s a k a t a , s e d a n g bahasa seni rupa sudah lebih dulu dimiliki. Mungkin sambil lalu ada k ita r a sak an ba h wa an ak-an ak melihat

dan menggambar

secara berbeda dengan

kita orang dewasa.

U n t u k m e n j a j a k i s e b e r a p a

banyak/sedikit yang

kita ketahui, k i t a

s e m u a a k a n

m e l a k u k a n beberapa eksperimen.

Dari hasil eksperimen itu, jelas k i r a n y a b a h wa t e n t a n g c a r a

melihat dan

menggambar anak,

hanya sayup-sayup

mampu menghayati

kembali bahasa rupa

menggambar, pasti

ada sebabnya. Oleh

karena itu kegiatan seni rupa hampir selalu ada pada semua sanggar kegiatan anak. Disaat menggambar,

(13)

11 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

` menggambar ' yan g sekaligus merupakan

proses belajar.

Kesemuanya melebur

dalam penghayatan

dimana terlibat

keseluruhan diri anak, terpadunya trio fisik -kreatirratio, indera

-indera, bentuk dan

sumber imaji lengkap d e n g a n f i l m d a n n u a n s a n y a , seakan

apa yang

digambarnya itu

benar-benar dart

bukan hanya tugas

menggambar. Anak

masih lebih berfikir dengan rupa (gambar dan gerak) dan pada

dengan kata.

Pendidikan seni rupa

perlu untuk

mengembangkan

kemampuan berfikir

dengan rupa yang

bersama dengan

kemampuan berfikir

dengan kata (yang

berkembang belakang), penting artinya untuk memungkinkan proses kelak, dibidang apapun kita b erk ipra h.

Apapun yang

d i h a s i l k a n ma n u s ia , i l mu d a n teknologi

khususnya,

sampainya pada

manusia umumnya

melalui wujud rupa. Jadi pendidikan seni

rupa merupaka n

prasejarah, primitif, tradisional dan pelukis pelopor, lebih akrab dengan sistem Ruang

-waktu-datar (RWD)

dengan aneka arah -jarakwaktu, daripada

dengan sistem

Naturalis-perspelctif -momen opname (NPM)

digunakan dalam seni r upa m a sa k in i dan

dilengkapi dengan

(14)

12 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001

pertumbuhan dan

perkembangan anak telah mencapai tahap tsb.

4. Keunikan Anak

T iap anak unik, tak

ada yang

m e n g g a m b a r

p e r s i s s a m a ,

wa laupun secara

um um garis besar perkembangan gambar dan b a h a s a r u p a a n a k b a n y a k p e r s a m a a n n y a . B a t a s t i a p perkembangan tidak selalu tegas. Suatu tahap bisa sedikit lebih lama, lebih cepat, lebih dulu, terlambat, memuai,

menyempit, tumpang tindih atau terlewat.

5. Aneka Kegiatan Seni Rupa Anak

Materi kegiatan seni rupa anak tidak harus mahal dan wah, bisa barang-barang bekas. Menggambar di pasir

atau tanah, di

tembok pagar yang kemudian dilabur lagi, d i j a l a n . B u a t k o l a s e d e n g a n menempel pakai air di dinding, y a n g

a k a n c o p o t

(15)

Gambar

gambar. Berbeda
gambar anak sebaiknya
gambar anak,
Gambar anak

Referensi

Dokumen terkait

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi disekitar lahan pertanian di wilayah Cimincrang dengan berjalan kaki melewati lahan persawahan kemudian menyusuri

Kemudian beri nilai 1 untuk sampel yang paling anda tidak suka hingga nilai 7 untuk sampel yang paling anda suka saat merasakan kepulenan sampel tersebut. Sampel Rating

Dilihat pada deret galvanik logam-logam ini yang teroksidasi lebih besar laju korosinya adalah aluminium dibanding dari baja yang oksidasinya lebih kecil sehingga

Hasil pengujian menunjukkan protokol spray and focus semakin baik apabila jumlah node, copy pesan, dan kapasitas buffer ditambahkan karena relay node memiliki lebih banyak peluang

Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat suatu desain layout peta sesuai dengan subyek pemetaannya, yaitu: tema sosek dan tema fisik, memilih unsur- unsur dari

Hasil uji, konsentrasi asap cair yang efektif dalam menghambat Bacillus subtilis yaitu konsentrasi minimum dengan daya hambat besar, yaitu pada konsentrasi asap

Matriks jumlah pasangan dibuat berdasarkan ciri-ciri umum dan khusus untuk mendapatkan data tentang jumlah karakter yang sama dan berbeda di antara spesies

Using his- toric data from two federal business surveys, we investigate data quality as a function of mode of data collection using various quality measures, including the