Nama : Nusye Manuputty Mata Kuliah : Teologi Perjanjian Baru Pertanyaan :
1. Jelaskan tentang Anak yang hilang,domba yang hilang,dirham yang hilang dalam hubungan dengan Kerajaan Allah
2. Apakah khotbah di bukit itu realistis untuk dilakukan orang selama dia hidup di dunia ini ?
Jawab :
1. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus kerapkali memakai perumpamaan, yaitu cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu kebenaran, khususnya tentang kerajaan Allah. Dengan perumpamaan itu, para pendengar lebih mudah menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus
Perumpamaan tentang domba yang hilang
Domba yang hilang yaitu tersesat dari Gembala dan tersesat juga dari kawanannya yang tidak tahu harus kemana dan ia juga tidak bisa menemukan sendiri jalan yang dapat membawanya kembali ke kawanannya .dan ketika gembala itu sudah menemukan domba yang hilang itu ia meletakkannya di atas bahu-Nya dan, dengan penuh kelembutan dan perhatian, membawanya kembali ke kawanannya dengan penuh sukacita dan merayakannya . begitupun dengan manusia yang berdosa yang tersesat dari Allah ,bagaimana Allah mencari orang-orang yang tesesat dan ketika orang tersebut sudah kembali kepada Allah maka akan ada sukacita besar .
Perumpamaan tentang dirham yang hilang
Di sini orang yang kehilangan itu digambarkan sebagai seorang perempuan, yang mungkin akan merasa lebih sedih karena kehilangan uang itu dan lebih bersukacita ketika menemukannya kembali ,Perempuan itu menyalakan pelita, untuk mencarinya di balik pintu, di bawah meja, dan di setiap sudut rumah. Ia menyapu rumah, serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya. Ini menggambarkan berbagai sarana dan cara yang dipakai Allah untuk membawa jiwa-jiwa yang terhilang kembali kepada-Nya.
Perumpamaan tentang anak yang hilang
Dalam perumpamaan anak yang hilang mengisahkan bahwa Si anak bungsu meminta bagian harta miliknya kepada ayahnya, dan kemudian pergi ke luar negeri. Anak bungsu itu memboroskan miliknya hingga ia jatuh miskin, dan akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke rumah ayahnya. Ayahnya menyambut anak itu dengan sukacita, begitupun dalam hubungan dengan Kerajaan Allah Ketika orang berdosa dengan tulus hati memohon
pengampunan Allah, maka Allah sudah siap menerima mereka dengan pengampunan, kasih, dan mengembalikan hak penuh sebagai anak Allah.
Perumpamaan domba yang hilang, dirham yang hilang dan anak yang hilang menjelaskan hal yang sama, yakni kegembiraan seseorang yang menemukan kembali miliknya yang hilang.Akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.
2.Khotbah Tuhan Yesus di bukit masih realistis untuk dilakukan orang selama dia hidup ,khotbah tentang ucapan bahagia yaitu di mana Tuhan Yesus memberkati orang-orang tertentu yang dianggap rendah oleh dunia tetapi disebutnya berbahagia dan Tuhan Yesus juga
berkhotbah tentang bagaimana kita harus menjalani hidup sebagai orang Kristen, antara lain bagaimana menjadi garam dan terang dunia, bagaimana kita harus menghidupi Taurat, bagaimana kita harus beribadah (berdoa, bersedekah, dan berpuasa), dan bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari (tentang kekhawatiran dan menghakimi).Sekarang, seberapa jauh kita bisa mengaplikasikan Khotbah di Bukit dalam kehidupan kita sehari-hari?. Memang secara garis besar ada dua pendapat atau pandangan tentang Khotbah di Bukit. Pertama, ajaran Yesus dalam Khotbah di Bukit ini dianggap sebagai suatu ajaran yang tidak mungkin dilakukan atau dituruti,pandangan yang kedua, di mana Khotbah di Bukit dilihat sebagai ajaran yang bisa dan harus dilakukan melalui anugerah dan pertolongan Tuhan. Sebab Yesus mengajarkan ajaran moral dan etika kristen ini adalah untuk dilakukan dan diaplikasikan, bukan hanya untuk didengar atau dikagumi saja. Jadi Khotbha di bukit masih realistis untuk dilakukan orang selama dia hidup dengan pertolongan Roh kudus yang memampukan kita untuk melakukan setiap ajaran Tuhan Yesus.