1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data 1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Marital : Janda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Dagang
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia Tanggal Masuk RS : 08 Juli 2008 Tanggal Pengkajian : 23 Juli 2008
No. Medrec : 0000751833
Diagnosa Medis : Ileus Obtruktif e.c. TB Abdomen
Alamat : Jl Cihaur Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. M
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : D III
Pekerjaan : Guru SMA
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia Hubungan Dengan Klien : Anak kandung
Alamat : Jl Cihaur
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan utama : Nyeri daerah perut (2) Keluhan Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit terasa nyeri saat BAB disertai mencret, ada lendir, darah tidak ada, klien mengalami penurunan napsu makan dan berat badan. Keluarga membawa klien ke rumah sakit Ujung Berung tidak ada perbaikan, berobat lagi ternyata harus dirawat, klien dirawat di rumah sakit Santo Yusuf dinyatakan sakit ileus obstruksi parsial, karena penyakitnya tersebut klien dipasang NGT untuk
decompresi, namun selanjut pemasangan NGT untuk asupan nutrisi karena selama dirawat klien mengalami susah makan dan susah untuk menelan makanan. Pada tgl 26 Juni 2008 klien mulai mendapatkan obat untuk sakit paru – paru, karena diduga ileus obstruksi berasal dari TB Abdomen. Setelah dirawat selama 27 hari tidak ada perubahan , pada tgl 8 Juli 2008 keluarga akhirnya membawa klien ke RSHS dan dirawat di ruang Bougenville.
(3) Keluhan Saat Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Juli 2008 klien mengatakan nyeri di daerah abdomen, nyeri dirasakan seperti ada benda yang menindih dan bertambah nyeri bila merubah posisi, nyeri berkurang bila tidau setengah duduk dan terlentang, nyeri dirasakan menyebar keseluruh perut dan dada, skala nyeri 3 (0 – 5) dan nyeri dirasakan hilang timbul.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
Setahun sebelum klien dirawat dirumah sakit klien mengatakan pernah sakit diare dan BAB kecil – kecil seperti feses kambing, klien berobat ke dokter dan mendapat obat, lalu membaik, klien tidak pernah ada keringat malam ataupun batuk – batuk lama. Menurut keluarga klien 6 bulan sebelum masuk rumah sakit pernah merasa tidak nyaman dengan perutnya dan BAB nya sering susah lalu klien berobat ke dokter mendapat obat dan sembuh. Pekerjaan klien berdagang, klien pernah kontak dengan pembeli yang menderita penyakit TBC tanpa klien sadari.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit seperti klien. Menurut keluarga klien dilingkungan keluarga tidak ada yang menderita penyakit batuk - batuk lama. Klien tinggal ditempat tinggal dengan ventilasi yang cukup dimana serumah hanya dihuni oleh 3 orang. Klien juga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit hipertensi ataupun DM.
3) Pola Aktivitas Sehari-hari
No Jenis aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Nutrisi
Makan
Je
nis
Fr
Nasi, terkadang bubur, tahu / tempe dan daging , sayuran , kadang buah-buahan
2 – 3 x / hari 1 porsi penuh
Pada saat dilakukan pengkajian, klien terpasang sonde dan mendapat diet cair 8 x 250 cc
ekuensi (mual dan sakit ulu hati)
Air putih, air teh, kopi 7-8 gelas/ hari (1400-1600 cc) Tidak ada masalah
untuk menelan makanan sejak dirawat di rumah sakit Santo Yusuf
Keluarga mengatakan setelah minum obat yang untuk TBC perut klien tambah mual dan merintih – rintih, BAB klien cair dan menyembur, tgl 22 Juli 2008 klien tidak diberi obat oleh keluarga karena takut seperti yang disebutkan diatas.
Pada saat dilakukan pengkajian klien baru dicoba minum sedikit – sedikit Menelan masih terasa susah. Keluarga mengatakan tidak tahu efek samping bila obat tidak diberikan dan klien tidak tahu kalau obat harus diminum terus menerus
2. Eliminasi nya seperti feses kambing dan diare
Terpasang dower kateter dan saat dikaji dalam urine bag terdapat 300 cc urine dari jam 04.00 – 09.00
Kuning kemerahan (pengaruh obat OAT) Saat dikaji klien mengatakan sakit pada daerah pemasangan kateter.
Menurut keluarga klien , jumlah urine 1000 cc dalam 24 jam, klien diganti kateter tgl 20 Juli 2008.
1 x / hari Kuning Cair 1 x hari
Mules setiap mau bab
3. Istirahat Tidur
Kamar dengan ventilasi cukup luas kamar 3 x 4 meter
5- 6 jam / hari
Klien sering terjaga karena terasa nyeri Di bangsal, banyak pasien
4. Personal Hygiene
2 x / hari, mandi guyur pakai sabun
2 - 3 x / minggu
3 x / hari dengan pasta gigi 1x / minggu
Mandi lap tanpa sabun dilap oleh keluarga
Belum pernah Belum pernah
1x / minggu dipotong oleh keluarga
5. Aktivitas, dan gaya
hidup Klien bekerja dan beraktivitassehari-hari secara mandiri. Klien tidak pernah merokok,
namun menantu klien seorang perokok, dan alm. Suaminya juga sering merokok
lemas
4) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : klien terlihat lemas, klien terlihat sering meringis dan klien terlihat sangat kurus Tekanan darah : 120/70 mmHg
Respirasi : 20 x / menit
Nadi : 88 x / menit
Suhu : 36,30C
a) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak sianosis, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapat sekret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, terdapat bulu hidung, tidak terdapat nyeri tekan sinus,.kepatenan kedua lubang hidung kuat. Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi interkosta, suara paru terdengar vesikuler di semua area paru, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, vokal premitus kanan dan kiri sama getarannya, pengembangan paru saat bernapas simetris, pada perkusi suara paru resonan.
b) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat (anemis), tidak ada oedeme kelopak mata, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening,. Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler. Pada perkusi terdengar dullness dan apeks berada pada ICS 5 dan basis berada pada ICS 2. Tidak ada iktus kordis. CRT kurang dari 3 detik, akral teraba hangat.
c) Sistem Pencernaan
Sclera tampak icterik, mata tidak cekung, bibir kering, warna bibir coklat, tidak ada luka pada daerah bibir, bentuk bibir simetris, gigi kotor, banyak sisa makanan yang menempel sudah lama dan mengering. Gigi sudah banyak yang tanggal, warna gigi tertutup oleh kotoran.
8 7
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Ket : angka di blod gigi sudah tanggal,
atas, dan terdengar dullnes pada kuadran kanan atas dan bawah , kiri bawah , pada saat di palpasi ada nyeri tekan dan
lepas di daerah abdomen, tidak teraba benjolan ataupun masa pada hepar dan lien. Lingkar abdomen 62 cm, LILA 14 cm, BB klien 31 kg, TB 150 cm, IMT 13,7.
d) Sistem Perkemihan
Klien terpasang dower kateter, genetalia bersih, tidak terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada ginjal, pada saat dipalpasi daerah vesika urinari tidak teraba adanya massa. e) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid , tidak teraba parathyroid, tidak ada tanda – tanda polidipsia, poliphagia, dan poliuria.
f) Sistem Integumen
Kulit kepala tampak lengket, rambut terlihat kusam berwarna putih, distribusi rambut merata, dan tidak mudah dicabut. Kulit klien berwarna sawo matang, badan terlihat kusam, kulit badan kering, kuku pendek dan bersih, turgor kulit kurang bila dicubit kembali dalam waktu 5 detik, pada daerah tonjolan tulang belakang terdapat luka lecet (luka dekubitus grade 2 ) dengan ukuran 2 cm luka tampak basah kemerahan. g) Sistem Muskuloskeletal
(1) Ekstrimitas atas
Ekstrimitas kanan klien hanya sebatas siku (kelainan sejak lahir) dan kiri normal, tidak terdapat edema, ROM tangan kanan dan kiri maksimal, pergerakan tangan kiri terkontrol tetapi tidak bebas karena terpasang infus RL 20 gtt/ menit sejak tgl 22 Juli 2008, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks bisep -/+, reflek trisep -/+, reflek brachiaradialis - /+, kekuatan otot 5 5
(2) Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, ROM maksimal, pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks patela +/+, refleks archiless +/+, dan kekuatan otot : 5 5 h) Sistem Persarafan
(1) Tes fungsi cerebral (a) Tingkat kesadaran
Kualitas : kompos mentis
Orentasi klien terhadap orang, waktu dan tempat baik terbukti dengan klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan masuk RS dan siapa yang menemaninya (c) Daya ingat
Klien mampu menjawab kapan terakhir sakit diare. (2) Tes Fungsi Kranial
(a) Nervus Olfaktorius
Klien dapat membedakan bau kopi dan minyak kayu putih
(b) Nervus Optikus
Klien dapat melihat jari tangan perawat pada jarak 30 cm
(c) Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abdusen
Respon cahaya terhadap pupil (+), bola mata dapat digerakkan ke segala arah, tidak terdapat nistagnus / diplopia
(d) Nervus Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat klien mengunyah. (e) Nervus Fasialis
Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan bibir simetris. Klien tidak dapat membedakan rasa manis, asin, pahit dan asam karena terhalang kotoran yang menebal di lidah.
(f) Nervus Akustikus
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti klien dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diajukan perawat tanpa harus di ulang lagi.
(g) Nervus Glosofaringeus dan Vagus
Klien dapat menelan namun terasa sedikit susah karena reflek menelan kurang dan terdapat NGT, uvula bergetar saat klien menyebut “ah”.
(h) Nervus Assesorius
Klien dapat menggerakkan lehernya. Klien dapat mengangkat bahunya
(i) Nervus Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan secara simetris, dan pergerakannya terkontrol
Tidak terdapat gangguan dan kelainan pada alat genitalia. Klien tidak mensturasi lagi (menopouse) sejak usia 40 tahun.
5) Data Psikologis a) Status Emosi
Saat dikaji emosi klien tampak sedih dan cemas, klien bertanya kapan sembuh dari penyakit ini.
Keluarga mengatakan sudah lama dirawat tapi tidak kunjung sembuh.
b) Pola Koping
Menurut klien jika ada masalah klien suka menceritakan pada anaknya dan merasa lega setelah bercerita dengan anaknya c) Pola Komunikasi
Klien terlihat apatis dengan lingkungan sekitar, klien mau berkomunikasi kalau ditanya dengan jawaban singkat, namun sebenarnya klien mampu berkomunikasi secara verbal dan non-verbal dengan baik.
d) Konsep Diri (1) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, walaupun terdapat kecacatan sejak lahir pada tangan kanan, klien mengatakan selalu bersyukur karena masih diberi umur panjang.
(2) Identitas Diri
Klien adalah seorang perempuan dan merasa puas dengan jenis kelaminnya karena memberikan keturunan dan menjadi istri yang baik.
(3) Peran
Klien seorang ibu rumah tangga yang sudah ditinggal oleh suaminya (meninggal dunia) sejak 2 tahun yang lalu
(4) Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan ingin cepat pulang agar dapat melakukan aktifitas seperti biasa.
(5) Harga Diri
Klien tidak merasa malu ataupun rendah diri terhadap penyakit yang dideritanya sekarang, klien menerima keadaan dirinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya..
6) Data Sosial
7) Data Spiritual
Klien beragama Islam, dalam kondisinya sekarang klien tidak pernah menjalankan Sholat 5 waktu hanya bisa berdoa. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT , sebagai manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdoa.
8) Data Penunjang a) Radiologi
Tanggal 16 Juli 2008 Thorax photo :
Kesan : Tidak tampak TB Paru Tidak tampak kardiomegali b) Elektrokardiogram
Tanggal 16 Juli 2008
Kesan : Sinus Tachydisritmia dengan HR 67 – 150 x / menit
c) Laboratorium Tanggal 8 Juli 2008
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
PT – INR
Masa Protombin (PT)
Kristal
Silinder Negative Negative /Lpk
Tanggal 10 Juli 2008
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
LED
Tanggal 1h9 Juli 2008
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Kimia klinik
Jenis pemeriksaan Hasil
Resistensi kuman
Tanggal 21 Juli 2008
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Imunoserologi
CEA ECUA 2.75 <3.4 Ng/ml
Injeksi
a) Streptomycin 1 x 750 mg IM / hari jam 11.00 WIB
b) Ranitidine 2 x 100 mg IV / hari jam 11.00 dan 23.00 WIB Oral
a) Ciprofloxacin 2 x 500 mg / tablet / oral / hari
b) B6 1 x 10 mg / tablet / oral / hari, 1 jam sebelum makan c) INH 1 x 300 mg / tablet / oral / hari
d) Pyrazinamide 1 x 1000 mg / tablet / oral / hari e) Etambutol 1 x 1000 mg / tablet / oral / hari f) Ripamficin 1 x 450 mg / tablet / oral / hari Diet
Cair 8 x 250 cc / hari
b. Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab &Dampak Masalah
1. DS :
Klien mengatakan nyeri di daerah perut :
Nyeri dirasakan seperti ada benda yang menindih dan bertambah nyeri bila merubah posisi
Nyeri berkurang bila tidau setengah duduk dan terlentang
Nyeri dirasakan menyebar keseluruh perut dan dada
Nyeri dirasakan hilang timbul.
Klien mengatakan sering terjaga karena terasa nyeri DO :
Klien terlihat sering merintih
Skala nyeri 3 (0 – 5)
Terdapat nyeri tekan dan lepas saat dipalpasi pada
Ileus obtrstruksi e.c. .Tb abdomen
Perlengketan di peritoneum
Akumulasi cairan dan gas
Distensi abdomen
Rangsangan nyeri ditangkap oleh reseptor nyeri
Rangsang sampai ke serabut syaraf nyeri
Sampai ke dorsal horn protaglandin
Melalui traktus spinothalamikus anterolateralis
Thalamus
abdomen
Tekanan darah : 120/70 mmHg,
Nadi : 88 x / menit
Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan
2. DS :
Klien mengatakan sakit pada daerah pemasangan kateter DO :
Klien terpasang infus RL 20 gtt/ menit ditangan kiri sejak tgl 22 Juli 2008
Klien terpasang dower kateter diganti kateter p
ada tgl 20 Juli 2008
Pada hidung sebelah kanan terpasang NGT diganti tgl 22 Juli 2008
Pada daerah tonjolan tulang belakang terdapat luka lecet (luka dekubitus) dengan ukuran 2 cm luka tampak basah kemerahan.
Klien mendapat terapi Ciprofloxacin 2 x 500 mg / tablet / oral / hari
Hasil laboratorium tgl 16 Juli lekosit 8000 /mm3
Suhu : 36,30C
Ileus obtruktif e.c. Tb abdomen
Dilakukan
pemasangan infuse, Klien tirah NGT, kateter baring lama dan adanya luka dlm 1 posisi
Terjadi Port the entry penekanan mikroorganisme didaerah yang
menonjol
Invasi bakteri /
Mikroorganisme Timbul luka kedalam tubuh
Resiko tinggi terjadinya perluasan infeksi
Risiko tinggi terjadinya perluasan infeksi
B. Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas
1) Gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit : kurang s. d. Asupan kurang adekuat
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan s.d. adanya mual, replek menelan menurun, gangguan mengunyah dan menelan,
3) Gangguan rasa nyaman : nyeri s.d. distensi abdomen
4) Resti perluasan infeksi s.d. prosedur tindakan dan adanya luka
5) Resti Drop Out therapy OAT s.d. kurang terpaparnya informasi tentang pengobatan TB
6) Gangguan aktifitas ADL : personal hygiene s.d. kelemahan 7) Gangguan kecemasan sedang s.d. hospitalisasi
Diagnosa : Ileus obstruksi e.c. Tb abdomen
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan keseimbangan sejak 2 bulan yang lalu
Menurut keluarga jumlah urine 1000 cc dalam 24 jam ( normal urine 1 – 2 cc / jam / kg BB)
Do :
Klien terlihat lemas
Konjungtiva pucat (anemis)
Kulit badan kering
Turgor kulit kurang bila dicubit kembali dalam waktu 5 detik
Bibir kering
Hasil lab tgl 8 / 7 / 08 Haemoglobin : 10,6 g/dl Hematokrit : 32 %
Hasil lab. Tgl 16 / 7 / 08 Natrium 123 (N: 135 -145 mEg/L)
Setelah dilakukan perawatan selama 4 hari, intake cairan dan elektrolit adekuat dengan kriteria evaluasi :
- Badan klien tidak : lemas
- Tanda-tanda vital stabil Tekanan darah 140/90 mmHg
Nadi 60 – 100 x menit
- Membran mukosa lembab
- Turgor kulit baik - Nilai lab. normal Natrium : 135 -145 mEg/L
Kalsium : 4.7 - 5.2 mg/dl Magnesium: 1.6 - 2.3 mg/dl Hemaglobin : 12,0 – 16,0 g/dl Hematokrit : 35 – 47 %
1. Pertahankan masukan cairan 1550 cc (BB 31 kg x 50) dan haluran 1054 cc
2. Hilangkan tanda bahaya / bau dari lingkungan.
3. Ubah posisi 2 jam sekali, berikan perawatan kulit dengan sering, dan pertahankan tempat tidur kering dan bebas lipatan
4. Pantau tanda-tanda vital, catat adanya hipotensi, takhikardia, takipnea, demam.
5. Observasi kulit, membrane mukosa untuk kekeringan, turgor. Catat edema perifer/
1. Menunjukkan status hidrasi keseluruhan.
2. Menurunkan rangsangan pada gaster dan respon muntah 3. mencegah luka akibat tekanan
yang hanya satu tumpuan dan adanya gangguan sirkulasi cenderung merusak kulit 4. Membantu dalam evaluasi
derajat defisit cairan/ keefektifan penggantian terapi cairan dan respon terhadap pengobatan
5. Hipovolemia, perpindahan cairan, dan kekurangan nutrisi memperburuk turgor kulit, menambah edema jaringan 6. Memberikan informasi tentang
hidrasi, fungsi organ. Berbagai gangguan dengan konsekuensi tertentu pada fungsi sistemik mungkin sebagai akibat dari perpindahan cairan, hipovolemia, hypoxemia, toxin dalam sirkulasi dan produk
300 cc dari jam 04.00 – 09.00
Suhu 36,30C
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x / menit
8. Bila NGT telah dilepas anjurkan klien untuk banyak minum air putih
intarvaskuler dengan meningkaktkan tekanan osmotik
8. Meningkatkan hidrasi per oral
1. 1.
07.45
Klien merasa nyaman, tempat tidur bersih dan rapih
Mengkaji tanda-tanda vital
Klien tampak segar dan bersih
Memberikan terapi vitamin B6 1 jam sebelum makan
Hasil :
Dapat satu Vitamin B6 10 mg / tablet
Membersihkan mulut klien atau oral hygiene
Hasil
Gigi, lidah, dan bibir bersih dan segar
Memberikan nutrisi per sonde dengan diet cair 250 cc
Hasil :
Klien tidak muntah, aspirasi (+) cairan lambung 2 cc, diet cair masuk 250 cc dan bolus 20 cc.
Memberikan terapi OAT Hasil :
Terapi OAT dapat yaitu : INH 300 mg, Etambutol 1000 mg, Pyrazinamid 1000 mg, dan Ripamficin 450 mg.
Merawat luka dekubitus Hasil:
Luka masih basah, , tidak ada nanah dan luka bersih
Mengobservasi tanda-tanda infeksi pada daerah luka Hasil :
Tidak terdapat edema, ulkus (-), kemerahan (-)
10.15 Keseimbangan : + 300 cc
Memberikan terapi ciprofloxacin per
Posisi klien semi powler dengan kaki di ganjal bantal 1 buah
Mengkaji respon nyeri, catat lokasi, lama, intensitas (0-5) dan karakteristiknya (dangkal, tajam, konstan)
Hasil :
Skala nyeri 2 (0-5), nyeri dirasakan di daerah abdomen
Memberikan tindakan kenyamanan dengan latihan relaksasi nafas dalam Hasil :
Klien mau melakukan teknik nafas dalam untuk mengurangi nyerinya dan mau diajak ngobrol
Memberikan terapi injeksi streptomycin dan ranitidin
Hasil :
Dapat terapi streptomycin injeksi 750 mg IM dan Ranitidin 100 mg IV
Memberikan penyuluhan tentang nutrisi yang baik pada klien infeksi
Hasil :
Penyuluhan berjalan lancar, keluarga atau sasaran aktif bertanya, menjawab, dan memperhatikan saat penyuluhan berlangsung
Memberikan nutrisi personde dengan diet cair 250 cc
Hasil :
Aspirasi 50 cc susu cair dan cairan lambung, nutrisi cair masuk 200 cc dengan bolus 20 cc
13.30
14.00
14.30
1, 2
1, 2
1, 3, 4
tentang keadaan penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan selama klien di rumah sakit serta agar selalu
mengingatkan klien untuk menjalankan ibadah sholat 5 waktu
Hasil :
Keluarga mau menerima dan mau mengikuti prosedur di rumah sakit, serta akan mengingat klien untuk menjalankan ibadah sholat 5 waktu
Memberikan klien minum air putih 3 sendok untuk mencoba kemajuan replek nelan
Hasil :
Klien minum mau minum 3 sendok dan tidak kesedak, klien dapat menelan dengan baik
Mengukur intake dan output
Hasil
Intake : 550 cc output : 200 cc Keseimbangan : + 350
Mengobservasi TTV Hasil :
TD : 110 / 80 mmHg N : 88 x / menit S : 36,70C
R : 20 x / menit
Y
Y
Y
E. Evaluasi
Tanggal Jam DK Catatan perkembangan Paraf
24 – 07 – 2008 07.30 5 S :
Keluarga mengatakan mendapatkan mau mengawasi dalam pemberian obat OAT
O :
Klien mendapat terapi :
B6 1 x 10 mg / tablet / oral / hari, 1 jam sebelum makan
INH 1 x 300 mg / tablet / oral / hari
Pyrazinamide 1 x 1000 mg / tablet / oral / hari
Etambutol 1 x 1000 mg / tablet / oral / hari
Ripamficin 1 x 450 mg / tablet / oral / hari
Streptomycin 1 x 750 mg IM / hari jam 11.00 A :
Y
oleh keluarga dan perawat
Klien mengatakan segar setelah mandi, orak hygiene, dan rambutnya disisir
O :
Kulit kepala tampak lengket, rambut terlihat kusam namun rambut tersisir
Badan terlihat segar dan bersih
Gigi bersih
Klien masih terlihat lemas, klien terlihat sering meringis
A :
Masalah personal hygiene teratasi, keramas belum karena kondisi belum memungkinkan untuk dilakukan
P :
Tetap bantu semua kebutuhan klien
24 – 07 – 2008 14.00 7 S :
Klien dan keluarga mengikuti tindakan dan menerima
O :
Klien masih terlihat apatis dengan lingkungan sekitar, klien mau berkomunikasi kalau ditanya dengan jawaban singkat, namun sebenarnya klien mampu berkomunikasi secara verbal dan non-verbal dengan baik
Keluarga terlihat bersemangat untuk melanjutkan pengobatan klien
Klien terlihat berdzikir dan mau menjalankan ibadah sholat walaupun harus selalu diingatkan
A :
Masah keluarga teratasi, apatisnya klien belum teratasi
P :
Tetap berikan semangat dan klien sering diajak berkomunikasi dan tetap ingatkan klien untuk menjalankan ibadah sholat 5 waktu
Y
26 – 7 – 2008 07.30 3 S :
Klien mengatakan nyeri berkurang
O :
Klien terlihat tenang dan dapat tidur
Klien mampu melakukan tehnik relaksasi napas
Skala nyeri 1 (0 – 5)
Tekanan darah : 120/70 mmHg, Nadi : 88 x / menit
Y
timbul nyeri kembali