Lembar Pengesahan
Karya ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Lembar Pernyataan
Karya ilmiah ini merupakan karya yang disusun oleh penulis dan
dapat dipertanggungjawabkan
Yang membuat pernyataan
Lira Mustikawati
Yasika Prima A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Laporan ini dibuat dan disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Ibu Wasiyah Waslim S.Pd selaku guru pembimbing, dan guna menambah
nilai pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis telah berupaya membuat laporan ini dengan sebaik-baiknya. Dan
berharap laporan ini dapat memberi dukungan positif kepada generasi berikutnya.
Saya mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
pengetikan. Penulis berupaya agar di masa yang akan datang dapat melakukan
yang lebih baik lagi.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat diterima
oleh guru pembimbing. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cilegon, April 2014
ABSTRAK
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang
menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Dampak Positif :
Perubahan tata nilai dan sikap
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Tingkat kehidupan yang lebih baik
Dampak Negatif :
Pola hidup konsumtif
Sikap individualistik
Gaya hidup kebarat-baratan
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN 1
LEMBAR PERNYATAAN 2
KATA PENGANTAR 3
ABSTRAK 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 7
B. Perumusan Masalah 7
C. Manfaat 8
D. Tujuan 8
E. Metode Penelitian 8
F. Sistematika Penulisan 9
BAB II Kajian Pustaka
A. Pengertian Pengaruh 10
B. Pengertian Globalisasi 10
C. Ciri-ciri Globalisasi 13
D. Pengertian Handphone 14
E. Fungsi Handphone 15
F. Pengertian Pelajar 16
BAB III PEMBAHASAN
A. Proses Globalisasi 18
D. Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone 26 E. Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada Pelajar 27 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 31
B. Saran 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, banyak pelajar yang menggunakan barang elektronik yang sudah canggih. Salah satunya adalah Handphone(HP), yang sering kita gunakan sebagai alat berkomunikasi. Handphone umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidakkah anda tau bahwa pelajar sering menyalahgunakannya, yaitu untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak patut mereka lihat apalagi sebagai penerus bangsa. Bayangkan jika para pelajar melihat hal-hal seperti itu. Sekalipun belum ada pembuktian secara akademis, bahwa maraknya peristiwa penyimpangan seksual dan pernikahan dini saat ini adalah didorong oleh penyalahgunaan tekologi seperti situs porno di HP. Rancangan Undang-Undang agar pelajar tidak diperbolehkan membawa handphone diperbincangkan di mana-mana. Perilaku pelajar dewasa ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di handphone. Belum lagi, handphone juga digunakan untuk tukar-menukar jawaban ujian. Sebagaimana perkembangan zaman yang modern, saya melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh HP saat ini bagi pelajar di Indonesia.
B. Perumusan Masalah
C. Manfaat
1. Untuk menjabarkan pengertian dari alat komunikasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan handphone dan dampaknya terhadap pelajar saat ini dan tempo dulu.
3. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi perkembangan handphone terhadap pelajar.
4. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan memperluas ilmu pengetahuan.
5. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
D. Tujuan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran PKN BAB globalisasi. Karya ilmiah ini juga ditujukkan kepada pelajar agar menjadi penerus bangsa yang lebih baik untuk negaranya.
E. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu: Mengakses langsung dari internet
(Data-data yang kami peroleh melalui media internet dengan cara browsing dari berbagai situs yang ada di internet).
Pengamatan langsung dalam kehidupan sehari-hari
(Mengamati tingkah laku teman-teman di lingkungan sekolah dan rumah yang menggunakan Handphone).
Kajian pustaka yang dilakukan dengan mencari literatur di internet dan
buku-buku panduan.
F. Sistematika Penulisan
3.5 Dampak Globalisasi Penggunaan Handphone pada Pelajar BAB 4 Penutup
A. Kesimpulan B. Saran
BAB II
Kajian Pustaka
A. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
B. Pengertian Globalisasi
begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Bisa dibilang bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin
tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya.
Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Malcom Waters, seorang professor sosiologi dari Universitas Tasmania,
berpendapat, globalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.
Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik Universtas Aashen,
Jerman, berpendapat, bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa Globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
C. Ciri-ciri globalisasi
Semakin menguatnya kecenderungan liberalisasi yang menyentuh hampir di semua negara di dunia, seperti di bidang komunikasi.
Adanya keterbukaan informasi atau yang dikenal dengan istilah cyber
space. Hal ini memungkinkan komunikasi yang bersifat massal menyentuh hampir di semua bidang kehidupan masyarakat, termasuk secara personal.
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
D. Pengertian Handphone
Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
E. Fungsi Handphone
menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.
F. Pengertian pelajar
Prof. Dr. Shafique Ali Khan, ia berpendapat bahwa yang dimaksud siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. sedangkan Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan. antara siswa dan pelajar memiliki persamaan dan perbedaan. persamaan yang di miliki oleh keduanya adalah sama sama terjadi dan mengalami proses belajar. sedangkan perbedaannya adalah kalau siswa belajarnya pada lembaga tertentu dan dibatasi oleh umur tertentu. sedangakan pelajar belajarnya lebih bebas tanpa di batasi oleh umur, tempat, dan jenis pembelajaran. siswa dan pelajar merupakan komponen terpenting dalam dunia pendidikan. tanpa adanya murid proses pendidikan tidak akan terjadi.
pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.
B. Dampak Globalisasi
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
Mudah melakukan komunikasi.
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Mudah memenuhi kebutuhan.
Membuat sikap terbuka, berpikiran luas.
Informasi yang tidak tersaring.
Komunikasi serba instan.
Perilaku konsumtif.
Ketergantungan dengan teknologi.
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
Timbulnya dunia tanpa batas-batas teritorial (kewilayahan), terutama
dalam bidang ekonomi.
Terjadi empat lompatan besar menuju ekonomi dunia tunggal (menyatu).
Berkembangnya perdagangan dan pembelajaran melalui media cyber
atau internet.
Berkembangnya pola layanan baru masyarakat.
Terjadinya penyatuan antara yang besar (global) dan yang kecil (lokal).
Makin kuatnya era baru kesenangan dan kegembiraan.
Terjadinya perubahan bentuk kerja secara mendasar.
Semakin banyak tampilnya perempuan sebagai pemimpin.
Semakin banyak penemuan baru tentang otak yang sangat
mengagumkan.
Menguatnya nasionalisme budaya.
Adanya kelas bawah yang makin besar.
Semakin besarnya jumlah manusia lanjut usia.
Terjadinya ledakan praktik mandiri-otonom.
Berkembangnya perusahaan kooperatif.
Bangkitnya kekuatan dan tanggung jawab individu (individualisme).
C. Proses Globalisasi Handphone
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Ponsel bisnis
Ponsel hiburan
Ponsel jenis ini merupakan ponsel berjenis multimedia, dimana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat anda atasi dengan sebuah ponsel. Banyak Ponsel jenis ini yang memiliki variannya tersendiri, seperti ponsel musik, ponsel kamera, dan ponsel jejaring sosial.
Ponsel fashion
Ponsel jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan sederhana. Tetapi dibalik itu semua, sebuah ponsel fashion dapat berharga berkali-kali lipat dari harga ponsel tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan ponsel yang berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan, bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.
Ponsel standar
Ponsel jenis ini diperuntukan untuk anda yang menginginkan ponsel yang simpel, fitur yang disematkan dalam ponsel ini merupakan fitur inti, tanpa teknologi baru yang disematkan.
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan “frequency modulated“ (FM).
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan
melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
Generasi II
telepon genggam tahun 1996
Generasi III
Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.
D. Dampak globalisasi penggunaan handphone
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal lain. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran manusia. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Salah satu contoh globalisasi dewasa ini adalah globalisasi di bidang komunikasi, misalnya penggunaan handphone (HP). Rata-rata orang pada zaman sekarang dari usia kanak-kanak sampai kakek/nenek sudah memanfaatkan handphone sebagai alat komunikasi yang praktis dan canggih. Padahal dahulu di tahun 90an sebelum ada handphone, komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya sangatlah sulit, misalnya orang tua sulit menghubungi anaknya ketika anak tersebut sedang jauh atau dalam perantauan. Untuk mengetahui kabar masing-masing maka orang tua atau anak harus saling mengirim surat yang membutuhkan waktu lama. Akan tetapi sekarang dengan adanya handphone walaupun keberadaan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya sangat jauh (antar negara sekalipun) mereka dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa harus tatap muka. Tetapi dengan adanya handphone juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial antar umat manusia.
E. Dampak globalisasi penggunaan handphone pada pelajar
a) Mempermudah komunikasi.
b) Kita bisa hubungan sosial dengan siapa pun dan kapan pun. c) Membantu dalam kegiatan sekolah mencari ilmu dan sebagainya. d) Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. e) Memperluas jaringan persahabatan.
2. Dampak negatif penggunaan handphone: a) Perilaku konsumtif.
(Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja).
b) Membuat sikap menutup diri dan berfikir sempit. c) Mempengaruhi kesehatan.
d) Mempengaruhi sikap dan perilaku anak.
(Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar). e) Mengganggu Perkembangan Anak
(Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi).
f) Rawan tindak kejahatan.
(pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat). g) Efek radiasi.
kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen).
h) Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat
Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan permusuhan antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki.
i) Membentuk sifat hedonisme pada anak
Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
j) Anak akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas, disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman lawan jenis, maka HP menjadi sarana bagi mereka untuk komunikasi, tetapi komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang seharusnya mereka lakukan seperti shalat, makan, belajar bahkan akibat dari pengaruh HP pada pelajar.
l) Menurunkan Konsentrasi
penjelasan dan bimbingan belajar sang guru. Seharusnya, seluruh perhatian siswa diarahkan pada apa yang sedang mereka pelajari, tetapi seringkali HP menyita sebagian besar waktu mereka, sehingga mereka lebih memilih memperhatikan HP daripada pelajaran.
m) Malas Belajar
Anak-anak yang sudah kecanduan HP, maka waktu yang ia punya dipergunakan hanya untuk bermain HP. Mereka tidak pernah berpikir pada hal yang lainnya. Bagi mereka, yang
terpenting adalah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan handphone hendaknaya kita memanfaatkan kecanggihan alat komunikasi tersebut dengan mempertimbangkan aspek–aspek berikut:
Waktu
Jika kita akan menelpon seseorang, hendaknya mencari waktu yang tepat agar tidak mengganggu orang yang kita telpon.
Tempat
Jika kita berada di tempat–tempat seperti tempat ibadah, ruang kelas, ruang rapat, dan tempat–tempat lain yang sekiranya akan mengganggu kenyamanan orang lain di sekitar kita, hendaknya kita mematikan atau memakai mode “silent/getar”.
Penggunaan
Jangan menggunakan HP ketika jam belajar di sekolah maupun di rumah karena akan mengganggu konsentrasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/karya%20ilmiah/PENDIDIKAN%20%20KARYA%20ILMIAH %20TENTANG%20DAMPAK%20HP.htm
file:///D:/karya%20ilmiah/contoh%20karya%20tulis%20ilmiah%20tentang %20bahaya%20merokok.htm
http://purnama-bgp.blogspot.com/2012/04/globalisasi-pada-alat-komunikasi.html? m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://dampakpositifnegatif.blogspot.com/2011/09/dampak-positif-negatif-handphone-bagi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam
http://windykm.wordpress.com/2009/07/24/premanisme-dalam-diri-pelajar/
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2352797-pengertian-siswa-dan-pelajar/
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html
http://ludvyro.blogspot.com/
https://www.facebook.com/DuniaIlmuPrengetahuan/posts/259952290794998
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Lira Mustikawati, dilahirkan di Serang tanggal 10 Desember 1995, orang tua bernama Lili Rosliadi dan Surantiyem. Penulis anak kedua dari tiga bersaudara, bertempat tinggal di Perumahan Pondok Cilegon Indah blok C 38 No.14 Harjatani, Cilegon, Banten.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yasika Prima Agustin, dilahirkan di Serang tanggal 5 Agustus 1996, orangtua bernama Yasrin dan Eka Kalimawati. Penulis anak ketiga dari tiga bersaudara, bertempat tinggal di Pondok Cilegon Indah di Jalan Cendana blok D 58 No 19 Rt 02/05, Cibeber, Cilegon, Banten.