• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELEMEN dan MESIN dan REM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ELEMEN dan MESIN dan REM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN I

REM

Fungsi rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan

juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis

diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk magnit, arus pusar, fasa

yang dibalik, arus searah yang dibalik, atau penukaran katup, dll.

Rem gesekan yang umum digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Rem blok

Rem blok tunggal adalah jenis yang paling sederhana, yang terdiri dari

satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem.

Biasanya pada blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang

lapisan rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus. Jika gaya normal

(2)

gaya gesek yang ditimbulkan pada rem adalah Ft (N), dimana keterangan gambar

adalah :

Maka,

Momen T yang diserap oleh drum rem adalah :

Perlu diketahui bahwa, jika sudut kontak kurang dari 60°, maka dapat

diasumsikan bahwa tekanan normal antara blok dan drum adalah seragam.

Ada tiga kasus dalam rem blok tunggal :

Kasus pertama :

Jika panjang tuas rem adalah l, jarak engsel tuas sampai garis kerja RNadalahx,

dan gaya yang diberikan kepada tuas adalah P, dan jika garis kerja gaya Ft

melalui engsel tuas seperti ditunjukkan pada gambar 1.1, maka dari

keseimbangan momen pada titik tumpuan O, akan diperoleh :

Torsi pengereman :

(3)

Kasus kedua :

Jika engsel tuas terletak di luar garis kerja gaya Ft, maka persamaan diatas

menjadi agak berbeda. Dalam hal ini engsel di geser menjauhi sumbu poros

sejauh seperti gambar 1.2, maka untuk putaran searah jarum jam, persamaan

keseimbangan momen pada titik tumpuan O berbentuk sebagai berikut :

Atau

Torsi pengereman :

Untuk putaran berlawanan dengan jarum jam,

Atau

(4)

Kasus ketiga

Bila engsel menjauhi garis kerja gaya Ft, dengan jarak dalam arah mendekati

sumbu poros, maka untuk arah putaran sesuai dengan jarum jam,

Atau

Torsi pengereman :

Untuk putaran berlawanan dengan jarum jam,

Atau

(5)

Catatan :

1. Dari ketiga kasus diatas dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan gaya

pengereman yang sama, besarnya gaya P berbeda dan tergantung pada arah

putaran.

Dilihat dari persamaan diatas ketika drum rem berputar berlawanan arah

jarum jam dalam kasus 2 (gambar 1.2.b) dan ketika berputar searah jarum jam

dalam kasus 3 (Gambar. 1.3.a), persamaan (i) dan (ii) adalah sama, yaitu RN× x

= Pl +μ.RN.

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa momen gaya gesekan (μ.

RN. ) ditambahkan ke momen gaya (P.l). Artinya, gaya gesek membantu untuk

menerapkan rem, tipe rem seperti dinamakan self energizing brakes.. Ketika

Gaya gesekan cukup besar untuk menerapkan rem tanpa gaya eksternal, maka

model rem tersebut dinamakan self-locking brake. Dari ekspresi di atas, kita

melihat bahwa jikax≤ μ. , maka P akan negatif atau sama dengan nol. Ini berarti

tidak ada gaya eksternal yang dibutuhkan untuk menerapkan rem sehingga rem

akan melakukan penguncian sendiri. Oleh karena kondisi self-locking brake

adalahx≤ μ. .

2. Dalam perancangan rem seharusnyaself energizingbukanself-locking.

3. Untuk menghindariself-locking,xharus lebih besar dariμ.a.

4. Jika Abadalah daerah permukaan blok, maka tekanan bantalan di blok,

Pb= RN/ Ab

Ab = Lebar sepatu (blok) × panjang proyeksi sepatu (blok) =w(2r sin θ)

Dalam perencanaan rem, persyaratan terpenting yang harus dipenuhi adalah

besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan. Disamping

itu, besarnya energy yang diubah menjadi panas harus pula diperhatikan, terutama

dalam hubungannya dengan bahan gesek yang dipakai. Pemanasan yang berlebihan

bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem, tetapi juga menurunkan koefisien

(6)

Drum rem biasanya dibuat dari besi cor atau baja cor. Bahan rem harus

memenuhi persyaratan keamanan, ketahanan, dan dapat mengerem dengan halus.

Disamping itu juga harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, keausan kecil,

kuat, tidak melukai permukaan drum, dan dapat menyerap getaran.

Gambar 1.4. Contoh rem blok

Sebelumnya dijelaskan bahwa ketika sudut kontak kurang dari 60 °, maka dapat

diasumsikan bahwa tekanan normal antara balok dan roda adalah seragam. Tapi

ketika sudut kontak lebih besar dari 60 °, maka torsi pengereman untuk memutar blok

rem(yaitu ketika 2θ> 60 °) adalah

(7)

Tabel 1.1 koefesien gesek dan tekanan rem.

Contoh permasalahan :

1. Sebuah rem blok tunggal ditunjukkan pada Gambar. 1.6. Diameter drum adalah

250 mm dan sudut kontak adalah 90 °. Jika gaya yang diberikan pada akhir tuas

sebesar 700 N dan koefisien gesekan antara drum dan lapisan adalah 0,35.

(8)

Jawab :

Diketahui :

d = 250 mm r = 125 mm

2θ = 900

=

P = 700 N μ= 0,35

Karena sudut kontak lebih dari 600, maka koefesien geseknya setara dengan :

Dengan memperhatikan gambar, bahwa momen berada dibawah titik tumpuan O,

sehingga :

(9)

2. Rem blok, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1.7, memiliki torsi

pengereman 360-mN. Diameter rem drum adalah 300 mm. Koefisien gesekan

0,3. Tentukan :

a. Gaya (P) yang akan diterapkan pada akhir tuas untuk rotasi searah jarum jam

searah jarum jam dan berlawanan jarum jam dari drum rem; dan

b. Lokasi pivot atau titik tumpu dengan blok rem sehingga konstruksi dapat

mengunci sendiri (self-locking) tanpa diberikan gaya (P), untuk rotasi searah

jarum jam dari rem drum (besarnyax).

Jawab :

μ= 0,3 a. Untuk :

 Gaya (P) untuk searah jarum jam ditunjukkan sesuai gambar 1.8

(10)

Untuk mencari besarnya gaya (P), digunakan momen kesetimbangan di titik O

 Gaya (P) untuk berlawanan arah jarum jam ditunjukkan sesuai gambar 1.9

b. Jarak titik tumpuan dengan blok rem (x), searah jarum jam dapat dilihat pada

gambar 1.8. yaitu :

Untuk membuat rem self-locking, Ft x xharus sama dengan RNx 200. Sehingga

P harus sama dengan nol.

Sehingga,

B. REM BLOK GANDA

Rem blok tunggal kurang menguntungkan karena drum mendapat gaya

tekan hanya satu arah hingga menimbulkan momen lentur yang besar pada poros

(11)

Sistem pengoprasian rem blok ganda sama dengan rem blok tunggal, hanya saja

torsi yang dihasilkan adalah :

Contoh permasalahan :

1. Sebuah rem blok ganda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1.11 mampu

menyerap torsi 1400 Nm. Diameter rem drum adalah 350 mm dan sudut kontak

untuk sepatu masing-masing 100 °.

Jika koefisien gesekan antara rem drum dan lapisan adalah 0.4; tentukan :

a. Gaya pegas yang diperlukan untuk mengatur rem; dan

b. Lebar dari sepatu rem, jika tekanan bantalan pada bahan lapisan tidak lebih

dari 0,3 N/mm2.

(12)

Jawab :

Diketahui :

a. Karena sudut kontak lebih dari 600, maka koefesien geseknya setara dengan :

Besarnya momen pada tumpuan O1

Besarnya momen pada tumpuan O2

Jika diketahui kapasitas torsi 1400 Nm, maka gaya (S) adalah :

b. Jika b adalah lebar sepatu,

Kita ketahui persamaan daerah permukaan sepatu adalah

Gaya normal untuk sepatu bagian kanan adalah :

(13)

Kita lihat gaya normal maksimum berada di sisi kiri sepatu. Oleh karena

untuk mendesain sepatu digunakan gaya normal maksimum yaitu RN2,

sehingga,

Pb= RN/ Ab

2. Sebuah pegas tertutup dioperasikan pada rem blok ganda, dan harus dirancang

untuk kapasitas torsi maksimum 3.000 Nm. Diameter rem drum tidak melebihi 1

meter dan blok harus dilapisi dengan Ferrodo yang memiliki koefisien gesekan

0,3. Dimensi lain seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1.12.

Gambar 1.12

Tentukan :

1. Gaya pegas yang diperlukan untuk mengatur rem.

2. Carilah lebar sepatu rem jika tekanan bantalan pada bahan lapisan tidak lebih

(14)

3. Hitung gaya yang dibutuhkan untuk diberikan oleh thrustor untuk melepaskan

rem itu.

Jawab :

Diketahui :

a. Karena sudut kontak lebih dari 600, maka koefesien geseknya setara dengan :

Besarnya momen pada tumpuan O1

Besarnya momen pada tumpuan O2

b. Jika b adalah lebar sepatu,

Kita ketahui persamaan daerah permukaan sepatu adalah

(15)

Kita lihat gaya normal maksimum berada di sisi kiri sepatu. Oleh karena

untuk mendesain sepatu digunakan gaya normal maksimum yaitu RN2,

sehingga,

Pb= RN/ Ab

c. Jika diketahui kapasitas torsi 3 x 106N.mm, maka gaya (S) adalah :

(16)

C. REM PITA

Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah

dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas. Gaya rem akan

timbul bila pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita

tersebut. Jika gaya tarik pada kedua ujung pita adalah T1dan T2, maka besarnya

gaya geser adalah sama dengan (T1- T2).

Prinsip kerja rem pita yaitu ketika gaya P diterapkan pada tuas di titik C,

maka pita akan mengencang pada drum. Gesekan antara pita dan drum

(17)

Keterangan gambar :

T1 = Ketegangan di sisi ketat pita

T2 = Ketegangan di sisi kendur pita θ = Sudut putaran pita pada drum

μ = Koefisien gesekan antara pita dan drum, r = Radius drum,

t = Tebal pita, dan

re = Efektif radius drum = r + t / 2.

Jika r adalah radius drum rem, maka besarnya torsi rem adalah :

Perbandingan antara kedua gaya tarik pada ujung pita adalah :

Momen di titik tumpu O adalah :

Dimana :

l = Panjang tuas dari titik tumpu (OC), dan

b = jarak tegak lurus dari O ke garis aksi dari T1atau T2.

Daya yang diserap (P) dapat dicari dengan persamaan :

Catatan:

1. Ketika pita rem melekat pada tuas, seperti ditunjukkan pada Gambar. 1,14 (a)

dan (b), maka gaya (P) harus ke arah atas dengan tujuan untuk

(18)

2. Model lain pita rem terpasang pada tuas seperti ditunjukkan pada Gambar.

1,15 (a) dan (b), maka gaya (P) harus ke arah bawah untuk mengencangkan

pita.

3. Jika tegangan tarik yang diizinkan (σt) untuk material pita diketahui, maka

tegangan tarik maksimum pita adalah :

T1=σt× w × t

dimana w = Lebar pita, dan

t = Tebal tebal.

4. Lebar pita (b) tidak boleh melebihi 150 mm untuk diameter (d) drum lebih

besar dari 1 meter dan 100 mm untuk diameter drum kurang dari 1 meter.

Ketebalan pita (t) juga dapat diperoleh dengan menggunakan empiris

yaitu t = 0,005 d.

Tabel 1.2. Untuk rem yang dioperasikan dengan derek tangan, ukuran pita baja

yang umumnya digunakan:

Contoh permasalahan :

(19)

a. Berapakah gaya yang dibutuhkan untuk menarik pada ujung lengan rem

sehingga dapat menghentikan roda jika daya yang diserap sebesar 35 kW?

Berapa jarak tarikan minimum?

b. Berapakah lebar pita baja dengan tebal 2,5 mm yang diperlukan untuk rem ini

jika tegangan tarik maksimum tidak melebihi 50 MPa?

Gambar 1.16

Jawab :

a. Tarikan yang dibutuhkan pada ujung lengan rem untuk menghentikan roda

(P).

Pertama-tama, dicari tegangan terik T1dan T2. Kita tahu bahwa :

…. (antilog dari 0,5123)

(20)

Selanjutnya dari torsi rem yang telah diperoleh :

Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh :

Dari momen kesetimbangan di titik O, akan diperoleh :

Catatan

OD adalah titik dimana jarak tegak lurus antara O dengan T2

b. Lebar pita baja :

Gambar

Gambar 1.4. Contoh rem blok
Tabel 1.1 koefesien gesek dan tekanan rem.
gambar 1.8. yaitu :
Gambar 1.1111
+5

Referensi

Dokumen terkait

Digunakan untuk mengetahui pengaruh besaran daya resap air hujan ke dalam tanah terhadap konservasi air di Kota Batu, yakni dengan menghitung daya resap air

Permintaan pupuk aktual di tingkat petani paling sedikit dipengaruhi oleh 10 faktor (Parthsarathy, 1994), yaitu: (1) Terciptanya keuntungan finansial cukup tinggi akibat

Febby., 2014, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) pada Tikus Wistar Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya

Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan model pembelajaran POE lebih tinggi dari rata- rata n-gain

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dalam pelaksanaan program

Sampel data untuk sticky cost dalam penelitian Weiss (2010) adalah data harga pokok penjualan (HPP) dan kos pemasaran, administrasi dan umum (PA&U) diambil dari

Untuk pegawai non-darurat : Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Evakuasi

Syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul