• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tulisan Pada Kolom Alumni di Majalah AST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tulisan Pada Kolom Alumni di Majalah AST"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBINAAN DAN PEMBANGUNAN KARAKTER PESERTA DIDIK

MELALUI SEKOLAH BERASRAMA (BOARDING SCHOOL)

(Studi Kasus pada SMA Negeri Agam Cendekia)

Oleh :

M. FIKRI CAHYADI

Di era modernisasi saat ini, ada fenomena yang patut dicermati dari dunia pendidikan, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri. Menjadi suatu fenomena karena sampai saat ini tetap menarik perhatian para pelajar dan orangtua diberbagai tingkatan. Sejak dulu kita telah mengenal lembaga-institusi pendidikan yang mengharuskan pelajar, peserta didik atau mahasiswa didiknya untuk tinggal dan belajar di dalam area sekolah atau kampus. Kita telah mengenal sistem pendidikan tersebut dengan pola sekolah berasrama atau yang lebih sering didengar dengan istilah boarding school seperti di pondok pesantren, sekolah-sekolah gereja, sekolah pada lembaga-institusi pendidikan kedinasan.

Sistem pendidikan dengan pola boarding school, mengharuskan peserta didiknya mengikuti kegiatan pendidikan reguler dari pagi sampai siang hari kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendidikan tambahan dengan nilai-nilai khusus pada sore dan malam hari misalkan; kegiatan pengkajian Al Qur’an di pesantren, pengkajian Alkitab di gereja, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pembinaan disiplin dan lain sebagainya. Di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan institusi pendidikan yang menerapkan boarding school, dimana tersebarnya di berbagai provinsi seperti; pondok pesantren, sekolah- sekolah gereja, institusi pendidikan kedinasan (IPDN, Akmil, Akpol, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, STKS, Akademi Imigrasi, STMKG, dll). Dan ditingkat menengah atas, ada SMA Taruna Nusantara Magelang, MAN Insan Cendekia Serpong, SMA Titian Teras Jambi, dan SMA N Agam Cendekia di Maninjau, Sumatera Barat.

Sampai saat ini peminat dari boarding school selalu bertambah, walaupun para peserta didiknya sudah dapat membayangkan kegiatan yang super padat di dalamnya. Mereka akan di bentuk untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi serta nilai-nilai khusus yang di harapkan oleh institusi pendidikan. Hari-hari mereka akan bergelut dengan rekan sebaya, guru, dosen dan civitas akademika dalam institusi pendidikan secara rutin mulai dari pagi hingga malam hari sampai esok paginya lagi. Yang dengan sendirinya akan menciptakan hubungan silahturahmi yang baik serta saling peduli antar satu sama lain, hal ini akan membentuk jiwa social yang tinggi bagi peserta didik.

(2)

Pendidikan di boarding school terkenal akan standar yang ketat pendidikan dan disiplin. Perilaku dan disiplin diri peserta didik yang baik diharapkan terlaksana dalam lingkungan pendidikan agar dapat berhasil dan memperoleh kesuksesan dalam studi, serta mampu mencapai apa yang ingin diwujudkan di masa depan. Pola pendidikan boarding school pasti memiliki penjadwalan yang ketat bagi peserta didik untuk diikuti. Para peserta didik memiliki waktu tetap untuk tidur, waktu tertentu untuk bangun, makan, belajar di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler direncanakan setiap hari. Disiplin dalam tugas, dan aturan untuk perilaku sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, peserta didik diwajibkan untuk mengikuti jadwal pendidikan, menjaga kamar agar tetap bersih dan rapi, menjaga kebersihan diri, mengenakan seragam standar sekolah yang memiliki filosofi tersendiri, serta sanksi bagi yang kelakuan buruk dan bagi yang melakukan pelanggaran.

Dalam proses budaya dalam dunia pendidikan memerlukan asimilasi, yaitu suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara insentif, sehingga sifat khas dari unsur- unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran (Koentjara Ningrat 1996: 160). Proses berbagi tradisi serta partisipasi pengalaman yang sama, asimilasi adalah fase penting dalam proses cultural dan historis, kemudian dari proses cultural yang terdiri dari transmisi pengetahuan, kebiasaan dan teknik kepada peserta didik yang baru, sehingga akan melahirkan seorang peserta didik yang berkualitas dan memiliki mental dan karakter yang kuat. Karena terbina dengan baik dalam proses pendidikannya.

Kesadaran orangtua ataupun peserta didik itu sendiri untuk sekolah ataupun kuliah pada institusi pendidikan berasrama sangat meningkat. Orangtua memilih institusi pendidikan berasrama karena menginginkan anaknya memiliki bekal pendidikan keagamaan dan pengetahuan yang baik dengan perilaku disiplin. Dan juga dikarenakan kesadaran orang tua bersama peserta didik itu sendiri yang menginginkan masa depan yang lebih pasti sehingga menyekolahkan anaknya pada institusi pendidikan berasrama yang jauh dari pengaruh negatif masyarakat dan pergaulan anak muda zaman sekarang ini.

Secara umum para pakar pendidikan sepakat mengenai pentingnya pembinaan dan pembangunan karakter, walaupun terdapat beberapa perbedaan tentang model pendidikan dan pendekatan yang dilakukan. Sebagian besar berpendapat bahwa sebaiknya dilakukan dengan pendekatan pendidikan moral seperti pendekatan perkembangan kognitif, pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai serta menyarankan penggunaan pendekatan yang menanamkan nilai-nilai sosial tertentu dalam peserta didik. Institusi pendidikan berasrama menghasilkan praktek budaya dan nilai-nilai yang merupakan refleksi norma yang ada dan hidup di masyarakat. Budaya sekolah yang baik dapat berbentuk norma-norma, nilai-nilai, simbol dan cerita yang memberikan pengaruh positif dalam kegiatan pembelajaran.

(3)

dengan mata pelatihan keterampilan dan pembentukan sikap berupa kegiatan pengasuhan. Salah satu unsur penting dalam sistem pendidikan berasrama adalah bidang pengasuhan. Kegiatan pengasuhan sebagai bagian dari upaya pendidikan dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan kepribadian peserta didik agar memiliki nilai-nilai moral, etika dan tingkah laku yang semestinya. Dalam pelaksanaannya kegiatan pengasuhan merupakan proses yang berjalan secara simultan dan terintegrasi dengan upaya-upaya pendidikan lainnya, sehingga terbentuk keseimbangan intelektual, kesamaptaan serta kecerdasan emosional dan spiritual.

Di SMA Negeri Agam Cendekia, yang merupakan salah satu sekolah unggulan dan memiliki prestasi terbaik di Sumatera Barat, yang menerapkan system pendidikan sekolah berasrama, tentu hal baik yang telah saya ungkapkan sebelumnya tersebut sudah ada dan berjalan dengan baik di almamater saya tercinta ini. Sistem pengajaran di sekolah ini dikelola oleh Pemerintah melalui Dinas Pendidikan yang menggunakan kurikulum nasional. Kemudian adanya system pelatihan keahlian pada mata pelajaran unggulan, serta system pengasuhan atau pembinaan mental, disiplin, karakter, Iman dan Taqwa peserta didik yang ditempa di sekolah ini dibawah naungan Yayasan Bina Insan Cendekia Madani (YBICM). Kolaborasi yang baik antar Institusi pendidikan dan lembaga yang didirikan oleh Tokoh-tokoh berpengaruh di Sumatera Barat, baik di kampuang, di tingkat nasional maupun internasional ini akan melahirkan lulusan yang berkualitas secara IPTEK yang dibekali oleh Iman dan Taqwa. Lulusan SMANAC diharapkan mampu meneruskan tonggak estafet negeri ini sebagai putra putri penerus bangsa yang mendambakan kemajuan dan pembangunan bangsa dan Negara serta Ranah Minang yang kita cintai ini. Lulusan yang cerdas, pandai bergaul, dan memiliki budi pekerti ini juga dapat berbakti dan mengabdi kepada masyarakat. Jadi, tinggal kitalah yang menyikapinya dan kembali pada penilaian diri masing-masing, apakah pembinaan dan pembangunan karakter itu penting dan dibutuhkan dalam system pendidikan kita dewasa ini . Jika dirasa perlu untuk dilaksanakan, mari kita sama-sama mendukungnya dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT. Kepada para peserta didik yang telah menjadi bagian dari system pendidikan dan kehidupan boarding school,

saya berpesan agar tetap konsisten dalam melaksanakan peraturan dan ketentuan serta siklus kehidupan sebagai peserta didik dengan baik dan benar. Karena setiap pekerjaan dan kegiatan apapun yang kita laksanakan jika diiringi dengan niat yang benar, pasti akan dipermudah dan memperoleh pahala serta ridho-Nya. Amin, Tks.

Ket : Penulis adalah Alumni Angkatan ke 7 SMA N Agam Cendekia, yang saat ini melanjutkan pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Yang juga merupakan penulis buku

Revolusi Mental Demi Menuju Indonesia Emas 2045 (2015), Pemahaman tentang 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara,(2014) dan Rumus Praktis dan Ringkasan Materi Fisika SMP/MTs dan Dasar-dasar SMA/MA (2013). Beberapa tulisan penulis sudah pernah dimuat di media cetak baik lokal maupun nasional.

(4)

Nama : M. FIKRI CAHYADI

Nosis. : 464 (Saat menjadi siswa SMANAC)

Tempat/Tgl.Lahir : Pariaman, 7 Agustus 1995

Angkatan : 7 (Seventhlight)

Hobi : Membaca, Menulis, Jalan-jalan

Hp, E-Mail, Instagram, : 085271688579, fikry_cy001@yahoo.com, @fikricahyadi Id Line, dan Pin BB fikricahyadi, 524cdbf8

A. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 29 Kp. Baru Pariaman (2001-2007) 2. SMP N 1 Kota Pariaman (2007-2010)

3. SMA Negeri Agam Cendekia (2010-2013)

4. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) (2013-Sekarang)

B. Pengalaman Organisasi Kepemudaan

1. Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Pariaman/Kab. Pdg Pariaman (2010-2012) 2. Ketua Himpunan Siswa Tangkas Fisika (HSTF) Sumatera Barat (2009-2013) 3. Anggota Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda Sumbar) (2013-sekarang)

C. Pengalaman Kepemimpinan selama di IPDN

1. Danki VII/Ketua Barak (WN) Jawa Barat (Muda Praja, 2013-2014)

2. Wa.Kakon/Sekretaris Kontingen Sumatera Barat Angkatan XXIV (2013-Sekarang) 3. Ketua Kelompok Praktek Lapangan 1 (Muda Praja) di Pemkab. Ciamis (2014) 4. Ketua Kelompok Praktek Lapangan 2 (Madya Praja) di Pemko. Tasikmalaya (2015) 5. Ketua Kelas G-S1/Ketua Himpunan Praja Prodi M. Pembangunan (2014-Sekarang) 6. Ketua Angkatan XXIV Kampus IPDN Jakarta (Sekarang)

7. Plt. Bupati Praja (S1) di Wahana Wyata Praja (Sekarang)

D. Prestasi Yang pernah diraih

1. Juara I Lomba Karya Tulis Kreatif dan Jurnalis Award (2010) 2. Naskah terbaik Karya Tulis KGTK Universitas Indonesia (2011) 3. Juara II Lomba Karya Tulis Essay Tk.Nasional UKM-ITB (2012)

Referensi

Dokumen terkait

mensyaratkan adanya akibat dieksploitasi atau tereksploitasi yang timbul. 39 Tahun 1999 tentang HAM perdagangan orang salah satu perbuatan yang tidak diperbolehkan,

Skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Di Perpustakaan Universitas Surakarta “, telah disetujui dan disahkan untuk dipertahankan dihadapan Dewan

Kesediaan waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan dalam mengisi kuesioner ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.. Semua informasi yang saya peroleh

Segenap Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar khususnya Jurusan Teknologi Pertanian, program studi Keteknikan Pertanian yang telah

Struktur direct form filter FIR ketika digunakan pada perancangan PRFB untuk struktur multirate dapat menghasilkan keluaran rekonstruksi yang cukup baik hal ini terbukti dari

Panas metabolisme yang dihasilkan karena bekerja adalan suatu sumbangan yang sangat penting terhadap tekanan panas. Cara mengurangi besarnya tekanan panas dapat

Stabilitas Steady State Sistem Tenaga Listrik Kestabilan steady state merupakan keadaan dimana sistem tenaga mencapai kondisi stabil pada kondisi operasi baru

Mulhim Imam,2013 Aplikasi Toko Bangunan Online dengan Php dan Mysql.Maxikom.Palembang.. Dasar Pemrograman Web Dinamis