KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KPH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KPH
Materi Presentasi :
•
Mengapa Membangun KPH
•
Kebijakan Pembangunan KPH
•
Perkembangan Pembangunan KPH
Pengertian KPH :
Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH adalah wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya
yang dikelola secara efisien dan lestari
KPH terdiri atas:
–
Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
–
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
Analogi Pembangunan KPH :
Pengelolaan Hutan adalah kegiatan teknis kehutanan yang terkait dengan sumberdaya hutan, idealnya ditangani oleh tenaga ahli/fungsional kehutanan.
Pada kawasan hutan yang dibebani perijinan (IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, HTR, dll), pengelolaan hutan selama ini dilakukan oleh pemegang ijin.
Regulator Provinsi/Kab/Kota, idealnya tidak melaksanakan kegiatan teknis pengelolaan hutan.
Analogi Pengelolaan Hutan pada Kegiatan Teknis Kementerian Lain :
• Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Regulasi dan Kebijakan Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, sedangkan Pasien ditangani DOKTER
• Dinas Pendidikan dan Sekolah Regulasi dan Kebijakan Pendidikan oleh Dinas Pendidikan, sedangkan Murid ditanganiGURU
• Dinas Perhubungan dan Kapal Laut Regulasi dan Kebijakan Pelayaran oleh Dinas Perhubungan, sedangkan Kapal Laut ditangani NAHKODA dan paraABK
• Dokter, Guru, Nahkoda dan ABKsaat bertugas selalu di tempat dan menunggui WAHANAnya
Pembangunan KPH didesain menuju ke arah Pengelolaan Hutan secara Profesional dan Mandiri
Operasionalisasi KPH merupakanDESENTRALISASI NYATA Bidang Kehutanan
Pengelolaan Hutan adalah kegiatan teknis kehutanan yang terkait dengan sumberdaya hutan, idealnya ditangani oleh tenaga ahli/fungsional kehutanan.
Pada kawasan hutan yang dibebani perijinan (IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, HTR, dll), pengelolaan hutan selama ini dilakukan oleh pemegang ijin.
Regulator Provinsi/Kab/Kota, idealnya tidak melaksanakan kegiatan teknis pengelolaan hutan.
Analogi Pengelolaan Hutan pada Kegiatan Teknis Kementerian Lain :
• Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Regulasi dan Kebijakan Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, sedangkan Pasien ditangani DOKTER
• Dinas Pendidikan dan Sekolah Regulasi dan Kebijakan Pendidikan oleh Dinas Pendidikan, sedangkan Murid ditanganiGURU
• Dinas Perhubungan dan Kapal Laut Regulasi dan Kebijakan Pelayaran oleh Dinas Perhubungan, sedangkan Kapal Laut ditangani NAHKODA dan paraABK
• Dokter, Guru, Nahkoda dan ABKsaat bertugas selalu di tempat dan menunggui WAHANAnya
Pembangunan KPH didesain menuju ke arah Pengelolaan Hutan secara Profesional dan Mandiri
Ada Institusi Tapak
Tidak ada Institusi Tapak
Potensi SDH
Potensi SDH (+)
(+)
(-) (-)
Perambahan Illegal Loging
Diselenggarakan oleh:
Kemenhut/Dinas Prov/Kab/Kota
1. Tata Hutan dan RP 2. Pemanfaatan Hutan 3. Penggunaan
Kawasan Hutan 4. Rehabilitasi dan
Reklamasi
4. Perlindungan dan Konservasi
PENGURUSAN HUTAN
Diselenggarakan Oleh: KPH
PENGELOLAAN HUTAN yang diselenggarakan oleh KPH
1. Perencanaan Kehutanan
2. Pengelolaan
MANDAT PERUNDANG-UNDANGAN
• UMUM :
– UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
– PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan
– PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemda Prov dan Pemda Kab/Kot
– PP No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
• KHUSUS :
– PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
• TEKNIS :
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH
– Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP – Permendagri No. 61 tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja KPHL dan
KPHP
– Permenhut No.P.41/Menhut-II/2011 jo P.54/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi Sarpras pada KPHL dan KPHP Model
– Permenhut No. P.42/Menhut-II/2011 tentang Kompetensi Teknis Bidang Kehutanan Pada KPHL dan KPHP
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Tercakup dalam Rencana Aksi Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui
8 PROGRAM KEMENHUT
1. Perencanaan Makro Bidang kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan (Tanggung Jawab Ditjen Planologi
Kehutanan)
2. Peningkatan Usaha Kehutanan 3. Konservasi Keanekaragaman
hayati dan dan Perlindungan Hutan 4. Peningkatan fungsi dan daya
dukung DAS berbasis
Pemberdayaan masyarakat 5. Penelitian dan Pengembangan
Kemenhut
6. Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan
7. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenhut 8. Dukungan Managemen dan
Pelaksanaan Tugas lainnya Kemenhut
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
• Data dan informasi geospasial dasar dan tematik kehutanan terkini tingkat nasional sebanyak 5 judul.
• Ijin pinjam pakai kawasan hutan terlayani 100% secara tepat waktu.
• Rencana makro penyelenggaraan kehutanan sebanyak 4 judul.
• Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 Km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.
• Penunjukan kawasan hutan provinsi selesai 100%.
• Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan beroperasinya 120 KPH (20% wilayah KPH yang telah ditetapkan).
KEGIATAN PRIORITAS: PEMBANGUNAN KPH
DIREKTORAT WP3 H
KEBIJAKAN KPH
JABARAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KPH DALAM
RENSTRA KEMENHUT 2010-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) :
Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Penetapan Wilayah KPH di Seluruh Indonesia dan Beroperasinya 120 KPH (20% wilayah KPH yang Telah Ditetapkan)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) :
• Keputusan Menhut tentang Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi
seluruh Indonesia
• Beroperasinya 120 KPH (20 % Wilayah KPH yang telah ditetapkan Menhut).
• Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia
• Peraturan perundangan tentang penyelenggaraan KPH 4 judul.
TARGET DAN
REALISASI
KINERJA PEMBANGUNAN KPH
SESUAI RENSTRA KEMENHUT 2010-2014 (Kumulatif):
INDIKATOR RENSTRA KEMENHUT
2010-2014
Kumulatif
s.d. 2010 2011 2012 2013 2014
Keputusan Menhut Tentang Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP
22 Prov
(realisasi 22 Prov 403 unit)
25 Prov
(realisasi 25 Prov 481 unit KPH (20 % wilayah KPH yang telah ditetapkan) Bid. Teknis KPHL dan
KPHP)
Program/Outcome/ Kegiatan/Output/
Komponen
Alokasi Pagu Sebelum Inisiatif Baru (Juta Rupiah)
Alokasi Pagu Setelah Inisiatif Baru (Juta Rupiah)
2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014
Program : Perencanaan Makro kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan Kegiatan : Pembangunan KPH
Alokasi dalam Renstra
Kementerian Kehutanan 15.410 15.690 15.990 16.210
DINAS KEHUTANAN
Sosialisasi KPH dan Penyiapan kelembagaan KPH
6.000 6.000 6.000
6.738*
BPKH
– Penyediaan sarpras Kantor KPH
dan peralatan operasional KPH
234.000
– Fasilitasi Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana
– Diklat KPH
5.000 5.000 5.000
3.087*
– Penyusunan Regulasi,
Koordinasi, Monev, Bintek, dll 4.659*
TOTAL 15.410 15.690 15.990 16.210 305.000 158.000 158.000
103.703*
Keterangan:
* Realisasi DIPA Tahun Anggaran 2012
CAPAIAN
dan Target
KINERJA PEMBANGUNAN KPH (per tahun) :
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014 s.d. 2010 2011 2012 2013 2014
Keputusan Menhut tentang Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi seluruh Indonesia
Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia
20 unit 8 unit 14 unit 14 unit 14 unit
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org 15 unit 26 Unit
60 unit (target fas. 2012)
30 unit (target fas. 2013) 30 unit
- Sarpras dan Kegiatan 0 15 Unit 60 Unit 30 unit 30 unit
Peraturan perundangan tentang penyelenggaraan KPH 4 judul.
2 judul Fasilitasi, P.42 /2011 Standar Kompetensi
Bid Teknis)
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan RP; Tipe Organisasi; Pemanfaatan Wilayah
Tertentu)
1 judul
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH Tahun 2012
INDIKATOR RENSTRA
KEMENHUT 2010-2014 TARGET PERKEMBANGAN KETERANGAN
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi seluruh Indonesia
49 unit (3 Provinsi)
Koordinasi ke Aceh, Kepri, dan Riau
Keputusan Menhut tentang Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia
14 unit Koordinasi awal dengan PHKA
Beroperasinya 120 KPH
- Wilayah dan Org 60 unit (target fas. 2012) 30 unit (target fas. 2013)
57 unit Model, 54 unit Berlembaga 2 unit Model, 7 unit usulan Model
- Sarpras dan Kegiatan 60 Unit Dialokasikan pada DIPA 2012 BPKH Siap dilaksanakan
Peraturan perundangan tentang penyelenggaraan KPH 4 judul.
3 judul
(Juknis Tata Hutan dan RP; Tipe Organisasi;
Pemanfaatan Wilayah Tertentu)
- Juknis Tata Hutan dan RP sudah ditandatangani Dirjen Planologi - Draf Tipe Organisasi
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KPH :
Penetapan KPH MODEL :
Adalah wujud awal KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual organisasi di tingkat tapak (P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH)
Fasilitasi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 Tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP
Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.41/Menhut-II/2011 Jo No. P.54/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHL Model dan KPHP Model
Fasilitasi melalui DAK Bidang Kehutanan
Bagi Kabupaten yang memiliki KPH, maksimal 25 % DAK Bidang Kehutanan untuk Sarana dan Prasarana KPH
Kerjasama dengan Mitra
Dengan Pemerintah (G to G) atau dengan NGO Penetapan KPH MODEL :
Adalah wujud awal KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual organisasi di tingkat tapak (P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH)
Fasilitasi Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.6/Menhut-II/2010 Tentang NSPK Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP
Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPH (pada KPHL/P Model)
Permenhut No. P.41/Menhut-II/2011 Jo No. P.54/Menhut-II/2011 tentang Standar Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHL Model dan KPHP Model
Fasilitasi melalui DAK Bidang Kehutanan
Bagi Kabupaten yang memiliki KPH, maksimal 25 % DAK Bidang Kehutanan untuk Sarana dan Prasarana KPH
Kerjasama dengan Mitra
PENILAIAN TAHAPAN KEMAJUAN PEMBANGUNAN KPH MODEL
(kriteria sementara dari Dit WP3H)
A. Aspek Wilayah
1. Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2. Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3. Penetapan Organisasi
4. Penugasan Personel KPH
5. Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6. Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
7. Alokasi Anggaran APBD
8. Konvergensi Kegiatan Eselon I Kemenhut
9. Peta Operasional (Rencana Kerja KPH)
10. Kegiatan Pengelolaan Hutan lainnya
A. Aspek Wilayah
1. Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi
2. Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan
3. Penetapan Organisasi
4. Penugasan Personel KPH
5. Sarana dan Prasarana KPH
C. Aspek Rencana
6. Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
7. Alokasi Anggaran APBD
8. Konvergensi Kegiatan Eselon I Kemenhut
9. Peta Operasional (Rencana Kerja KPH)
KPH SIAP BEROPERASI :
Merupakan Tugas DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN dalam
Penyiapan Pra Kondisi Pengelolaan Hutan
Merupakan Tugas DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN dalam
Penyiapan Pra Kondisi Pengelolaan Hutan
A. Aspek Wilayah
1. Arahan Pencadangan/Penetapan Wilayah Provinsi 2. Penetapan KPH Model
B. Aspek Kelembagaan 3. Penetapan Organisasi 4. Penugasan Personel KPH 5. Sarana dan Prasarana KPH C. Aspek Rencana
KPH BEROPERASI OPTIMAL
Memerlukan peranserta STAKEHOLDER
-
Eselon I Kemenhut
-
Lintas Sektor (Kemendagri, KemenPan RB, KemenKeu, dll)
-
Mitra, PERS, Donor
-
dan lain-lain
Memerlukan peranserta STAKEHOLDER
-
Eselon I Kemenhut
-
Lintas Sektor (Kemendagri, KemenPan RB, KemenKeu, dll)
-
Mitra, PERS, Donor
-
dan lain-lain
1. KPH siap beroperasi BELUM CUKUP untuk mengelola hutan
2. Perlu Langkah strategis lanjutan agar KPH Beroperasi secara Optimal
a. Kelengkapan, Kompetensi, dan Kebijakan Personil
b. Tata Hubungan Kerja (Kemenhut-Dinas-KPH-Pemegang Ijin) c. Distribusi Kewenangan
d. Sistem Penganggaran
e. Meanstreaming Peraturan Terkait Pengelolaan Hutan f. Aktivitas Pengelolaan Hutan secara Rutin oleh KPH g. Kerjasama dan Donasi
TANTANGAN
• Sejauh mana KPH yang telah terbentuk mempunyai rancangan dan/atau peran dalam pengembangan ekologi, sosial, dan ekonomi masyarakat lokal?
• Pengarusutamaan peraturan perundang-undangan yang berpihak pada KPH sehingga mendorong percepatan operasionalisasi KPH Model.
• Keterbatasan SDM Pengelola KPH.
• Penempatan pengelola/calon pengelola KPH yang telah dididik oleh Kemenhut (penempatan SDM berbasis kompetensi).
• Konvergensi kegiatan Eselon I Kemenhut lokus pada KPH.
• Stagnasi Pembangunan KPH bukan Model, belum ada perkembangan yang berarti yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
• Kebijakan Pendanaan, SDM, dan Kewenangan akibat OTONOMI DAERAH, memerlukan koordinasi intensif antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
• Sejauh mana KPH yang telah terbentuk mempunyai rancangan dan/atau peran dalam pengembangan ekologi, sosial, dan ekonomi masyarakat lokal?
• Pengarusutamaan peraturan perundang-undangan yang berpihak pada KPH sehingga mendorong percepatan operasionalisasi KPH Model.
• Keterbatasan SDM Pengelola KPH.
• Penempatan pengelola/calon pengelola KPH yang telah dididik oleh Kemenhut (penempatan SDM berbasis kompetensi).
• Konvergensi kegiatan Eselon I Kemenhut lokus pada KPH.
• Stagnasi Pembangunan KPH bukan Model, belum ada perkembangan yang berarti yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
TINDAK LANJUT
• Pendampingan yang berkelanjutan bagi KPH Model oleh Eselon I Teknis Kemenhut
• Pengembangan model insentif melalui mekanisme Pembiayaan DAK Bidang Kehutanan, atau mekanisme yang lain
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dalam hal Kebijakan Pendanaan (Bappenas), SDM (KemenPan RB dan BKN), Kelembagaan (Kemendagri).
• Evaluasi dan revisi peraturan perundangan terkait KPH untuk solusi operasional (melihat keragaman sosial, kondisi pulau kecil, dan historisnya), termasuk kendala regulasi (pemanfaatan HHK pada HKm, HD), sharing
inisiatif lain yang serupa
• Pelibatan Stakeholder Kehutanan dalam Percepatan Pembangunan KPH, termasuk PERS.
• Pendampingan yang berkelanjutan bagi KPH Model oleh Eselon I Teknis Kemenhut
• Pengembangan model insentif melalui mekanisme Pembiayaan DAK Bidang Kehutanan, atau mekanisme yang lain
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dalam hal Kebijakan Pendanaan (Bappenas), SDM (KemenPan RB dan BKN), Kelembagaan (Kemendagri).
• Evaluasi dan revisi peraturan perundangan terkait KPH untuk solusi operasional (melihat keragaman sosial, kondisi pulau kecil, dan historisnya), termasuk kendala regulasi (pemanfaatan HHK pada HKm, HD), sharing
inisiatif lain yang serupa