• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pariwisata Rafting terhadap Krama Tegal Kuning, Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Pariwisata Rafting terhadap Krama Tegal Kuning, Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pariwisata Rafting terhadap Krama Tegal Kuning, Desa Bongkasa

Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

I Made Aryadha

Dosen Jurusan Hukum Hindu, IHDN Denpasar

Email: made.arya77@gmail.com

Diterima 10 April 2018, direview 11-19 April 2018, diterbitkan 25 April 2018

Abstract

Tourism activities in Bali are very much in accordance with existing forms of tourism, such as cultural tourism, and so on. At the end of this tourism activity directed toward the pedesan in order to form Village Tourism and Tourism Village, rafting tourism activities called rafting has been touched and done by businessmen in the field of tourism and also communities who know the opportunities. This tourism gives influence or social impact to society around it, its influence tends to positive.

Keywords: Rafting tourism activity and social impact of society

1.Pendahuluan

Bali disebut pulau seribu pura, juga disebut dengan pulau dewata, pulau yang kaya akan keindahan alamnya serta diperkaya lagi dengan tradisi yang dijiwai oleh agama Hindu serta didukung oleh system social kemasyarakatan desa adat dan banjar membuat Bali menjadi salah satu daerah kunjungan wisata terbaik dunia.

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga pariwisata memberikan berbagai manfaat terhadap masyarakat dimana aktivitas pariwisata itu ada, dan juga masyarakat sekitarnya bahkan bagi Negara. Manfaat tersebut di bidang ekonomi, pariwisata menghasilkan devisa bagi Negara, dari segi Budaya, pariwisata memberikan manfaat akan alkulturasi budaya akibat dari interaksi para wisatawan dengan mayarakat local serta akan menuju kepada pemahaman dan pengenalan budaya antar Negara, dari segi lingkungan hidup, pariwisata memberikan manfaat meningkatnya kwalitas lingkungan yang diakibatkan terbiasanya masyarakat penggiat pariwisata menjaga kebersihan lingkungan guna menarik lebih banyak kunjungan para wistawan, kesempatan kerja, aktivitas pariwisata memberikan kesempatan kerja, sarana-sarana pariwisata seperti hotel dan perjalanan wisata adalah usaha padat karya yang akan membutuhkan tenaga kerja sebagai pramu wisata. Dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan kepariwisataan. Termasuk terlibat dalam pelaksanaan aktivitas wisata yang dikelola oleh masyarakat.

Kegiatan kepariwisataan di Indonesia sudah ada semenjak zaman penjajahan Belanda. Pembangunan sarana prasarana pariwisata maupun kedatangan wisatawan memberikan dampak

(2)

bagi masyarakat lokal Banyak penelitian dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak tersebut bagi masyarakat, terutama terhadap kebudayaan masyarakat lokal. Namun belum banyak penelitian dilakukan mengenai dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat lokal. Misalpun ada lebih ke arah penerimaan devisa negara dari sektar ini. Karena itulah, penelitian ini ingin sejauh mana dampak industri pariwisata terhadap kehidupan social masyarakat lokal, terutama pada, pola hubungan sosial kemasyarakatan, dan religi pada masyarakat lokal.

Banjar Tegal Kuning desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung adalah salah satu Banjar Adat yang dirambah oleh aktivitas kepariwisataan Bali, adanya perusahan Rafting di Sungai Ayung sebagai ikon pariwisata Bongkasa juga memberikan dampak terhadap keberadaan masyarakat/Krama baik dari segi ekonomi, social, budaya dan lain-lain. Partisipasi masyarakat/Krama Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dalam aktivitas wisata Rafting banyak memberikan perubahan social kemasyarakatan Krama Banjar. Dalam kehidupan social masyarakat/Krama Banjar Tegalkuning sangat terikat dengan kelompok tradisionalnya yaitu hidup dalam ikatan pasuka dukaan Krama Banjar, sehingga sikap dan perilaku hidup mayarakat yang menjunjung kebersamaan, kerukunan secara social dan budaya, sikap hidup ini sejalan dengan nilai dasar kemanusiaan bangsa dan dasar Negara.

2.Pembahasan

Secara umum, perubahan sosial dapat berarti segala proses perubahan tatanan atau struktur yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Meliputi pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial yang mana untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya, setiap manusia tentu akan mengalami perubahan - perubahan di hidupnya. Dengan adanya perubahan - perubahan tersebut tentu saja bisa dibandingkan sebuah keadaan masyarakat di masa lampau dan masa kini. Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat merupakan proses yang terjadi secara terus menerus. Akan tetapi perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja berbeda satu sama lainnya, antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya memiliki perubahan yang berbeda. Hal ini dikarenakan terdapat masyarakatt yang mengalami perubahan cepat dibandingkan masyarakat lainnya. Selain itu terdapat pula perubahan yang terbatas ataupun memiliki pengaruh yang cukup luas. Tak hanya itu, terdapat pula perubahan yang prosesnya cepat dan ada yang proses nya lambat.

(3)

menyebabkan golongan social yang kelas bawah menjadi kelas menengah kalau diukur dari pendapatan Krama Banjar Tegal Kuning.

Pariwisata adalah aktivitas yang dilibatkan oleh orang - orang yang melakukan perjalanan. Sebagian besar aktivitas pariwisata berhubungan dengan mobilitas, dengan istilah kepariwisataannya disebut tour, yaitu suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri yang memberi warna wisata, bersifat santai, gembira, bahagia, dan untuk bersenang-senang.

Berdasarkan aktivitasnya, penyelenggaraan pariwisata harus memenuhi tiga determinan yang menjadi syarat mutlak, yaitu: 1. Harus ada komplementaritas antara motif wisata dan atraksi wisata. 2. Komplementaritas antara kebutuhan wisatawan dan jasa pelayanan wisata. 3. Transferbilitas, artinya kemudahan untuk berpindah tempat atau bepergian dari tempat tinggal wisatawan ke tempat atraksi wisata. Sistem pariwisata menunjukkan bahwa pariwisata berada di dalam lingkungan fisik, teknologi, sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sistem ini melibatkan dua tipe area, yaitu area yang menghasilkan dan area yang menerima. Bagian dari area yang menghasilkan terdiri dari pelayanan tiket, operator tour, dan agen perjalanan, ditambah dengan pemasaran dan kegiatan promosi dari persaingan kawasan tujuan. Saluran tranportasi dan komunikasi yang menghubungkan bagian dari sistem pariwisata melalui tranportasi udara, darat, dan air yang membawa turis ke dan dari adalah ketiga bagian tersebut. Sedangkan area penerima menyediakan fungsi akomodasi, catering, minuman, industri hiburan, obyek dan atraksi wisata, tempat pembelanjaan, dan pelayanan wisata. Atas penegasan tersebut, jelas bahwa produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah di mana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya, dan kembali ke rumahnya.

Aktivitas kegiatan pariwisata salah satunya adalah Rafting. Rafting atau Arung Jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram, dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram yaitu sarana atau alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan ekspedisi. Jadi dengan demikian, dapat definisikan bahwa olah raga Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.

(4)

Kegiatan pariwisata Rafting atau Arung Jeram di tukad/sungai Ayung Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung ini yang ada yang dikelola oleh masyarakat lokal diadakan sebagai aktivitas wisata Arung Jeram bagi wisatawan baik asing maupun domestik.

Menurut Kamus Bahasa Bali karangan N. Kanduk Supatra mengartikan arti Krama adalah warga, krama banjar, warga banjar, dengan demikian Krama Banjar Tegal Kuning adalah warga atau anggota organisasi adat yang disebut Banjar Tegal Kuning. Banjar merupakan organisasi kemasyarakatan tradisional Bali. Organisasi ini seperti sistem RT/RW pada masyarakat Indonesia modern. Sudah ada sejak jaman dahulu kala dan mulanya dikenal dengan nama Subak. Awalnya Subak itu merupakan organisasi yang hanya mengatur masalah-masalah di sawah. Dalam Subak ini diatur masalah pengairan, sehingga tidak ada masalah rebutan sumber air. Juga masalah lain yang berkaitan dengan pertanian seperti misalnya penanggulangan hama, pengadaan upacara di pura subak, membantu anggota yang sawahnya panen dan sebagainya.

Bentuk aktivitas pariwisata Rafting di Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung adalah bahwa kegiatan itu dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang atraksi pariwisata Rafting ada milik Krama Banjar Tegal Kuning, Rafting dilakukan di Sungai Ayung setiap hari dengan Start dan finish disesuaikan dengan skedul perusahan yang masih di wilayah Banjar Tegal Kuning. Berupa olah raga Arung Jeram dengan mempergunakan perahu dan dayung dinaiki oleh wisatawan. Partisipasi Krama Banjar Tegal Kuning Bongkasa Pertiwi Abiansemal Badung terhadap Aktivitas Pariwisata Rafting di Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiasemal Kabupaten Badung.

Untuk Partisipasi Krama terhadap Aktivitas Pariwisata Rafting di Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiasemal Kabupaten Badung. Krama sudah bisa menerima keadaan tersebut dengan turut berpartisipasi memanfaatkannya dengan ikut serta menjadi pelaku seperti, Guide Driver, tenaga kerja/karyawan di lokasi Rafting, menjadi tukang angkut perahu/porter, juga ada yang berjualan souvenir. Untuk organisasi Banjar Tegal Kuning, banjar menyediakan lahan parkir kendaraan untuk wisatawan yang berkunjung,dsb. dampak sosial kemasyarakatan aktivitas pariwisata Rafting bagi Krama Banjar di Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiasemal Kabupaten Badung, adalah cenderung positif yaitu Krama bisa meningkatkan taraf hidup dengan menambah penghasilan dengan mencari rejeki sejalan dengan aktivitas Rafting yang ada. Selain itu, perusahan pengelola aktivitas pariwisata Rafting dikenakan kontribusi oleh Banjar sebesar Rp.500.000,- setiap bulan dan punia disetiap ada upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh Banjar Tegal Kuning, Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Sehingga aktivitas sosial kemasyarakatan di Banjar Tegal Kuning semakin meningkat. Rencananya Banjar Tegal Kuning Desa Bongkasa Pertiwi sendiri akan membuat kegiatan pariwisata rafting juga serta keberadaan rafting milik banjar ini akan dituangkan kedalam awig dan pararen banjar dalam usaha pengelularannya.

3.Penutup

(5)

masyarakat lokal sehingga warga masyarakat bisa berperan optimal dalam pengembangan usaha rafting ini.

Daftar Pustaka

---, PARAREM BANJAR TEGAL KUNING. ---, AWIG-AWIG BANJAR TEEGAL KUNING

Azwar, Saifuddin, 1999, “Metode Penelitian”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bungin, Burhanm, 2001. “Metodelogi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif’. Surabaya : Airlangga University Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, “DAMPAK PENGEMBANGAN

PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA DAERAH BALI” DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Ekasana, Suastika, 2002. Hukum Acara Hindu. Denpasar : STAH Negeri. Gulo, W. 2002. Metodelogi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

HS. Habib, Adnan, 1999. Pokok-Pokok Ajaran Agama Hindu.

Istri Putra Astiti, Tjok, 2010 “ Desa Adat Menggugat dan digugat” Udayana University Press Madiun, I Nyoman, 2010, “ NUSA DUA Model Pengembangan Kawasan Wisata Modern”

Udayana University Press.

Muljadi A J, 2014, “KEPARIWISATAAN DAN PERJALANAN” Raja Grafindo Persada N. Saputra Kanduk, 2010, “ KAMUS BAHASA BALI” CV KAYUMAS AGUNG

Olieq Arista, 2017. “ PENGELOLAAN SENI MEPANTIGAN SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA BATUBULAN KABUPATEN GIANYAR” IHDN DENPASAR

Surpha, I Wayan, SH, 2004 “EKSISTENSI DESA ADAT DAN DESA DINAS DI BALI” Pustaka Bali Post

Tim Prima Pena, tt. “ KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA” , GITA MEDIA PRESS.

Trisna Anjasuari, 2017. “PERTUNJUKAN TARI BARONG SEBAGAI ATRAKSI WISATA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Selanjutnya para pemimpin G20 mendukung praktik baik dalam pelaksana kebijakan dan pendekatan regulasi termasuk ketentuan uji coba perusahaan rintisan di bidang keuangan

Pеnеlitian ini bеrtujuan untuk mеnguji apakah Fеdеral Fund Ratе bеrpеngaruh sеcara signifikan tеrhadap BI Ratе dan Nilai Tukar Rupiah. BI Ratе adalah suku bunga kеbijakan

( reciprocal account ) dlm penyusunan laporan keuangan konsolidasian dengan kedua metode cost dan equity.. Menjelaskan perbandingan kedua metode

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan daun terbaik dengan waktu yang tepat berdasarkan hubungan antara konsentrasi hara N, P, dan K daun dengan hasil, (2)

No Nama Lembaga Alamat Lembaga Nama Kepala No Kontak Foto 7 Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Pembinaan Kepala Sekolah semua jenjang pendidikan Kp.

Saya melakukan penelitian terkait Pengaruh Dinamika Kelompok Terhadap Keberfungsian Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum di BRSAMPK Handayani sebagai syarat

Hasil penelitian menunjukkan pendidikan rendah berpengaruh terhadap terjadinya gizi kurang dimana nilai X 2 hitung > X 2 tabel (4,406 > 3,841), Pemberian makan Ibu